KEPERAWATAN PADA
PEMENUHAN KEBUTUHAN
AKTIVITAS
OLEH :
No Register Medik : 12345
Ruang : Melati
I. PENGKAJIAN
A. Biodata Pasien
Nama : Nn. A
Umur : 26 Tahun
Agama : Islam
Suku/bangsa : Indonesia
Pendidikan : SLTA
Alamat: Jl. Adi Sucipto No. 03
B. Keluhan Utama
08.00 pada saat hendak menyebrang tiba tiba ada sepeda motor melaju
dan mati rasa pada kaki sebelah kanan sehingga berjalan meminta keluarga
C. Riwayat
Riwayat Penyakit Sekarang
a. Alasan masuk Rumah Sakit
kecelakaan dan kaki sebelah kanan digerakkan tidak bisa dan terasa mati rasa.
b. Keluhan waktu didata
Tidak bisa berjalan akibat kecelakaan.
Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan bahwa tidak ada penyakit terdahulu
Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan bahwa tidak ada penyakit keluarga yang diderita
D. POLA AKTIVITAS SEHARI-HARI (ACTIVITY DAILY LIVING)
NO AKTIFITAS DI R U M A H DI RUMAH
SAKIT
SEHAT SAKIT
Status emosi
Pasien mengeluh tidak bisa berjalan seperti biasanya
Konsep Diri
a. Body Image
Klien mengatakan yang paling disukai dari anggota tubuhnya yaitu kakinya, karena
dengan kaki klien merasa kemana – mana tidak harus merepotkan orang lain.
b. Self Ideal
Klien mengatakan harapannya setelah menjalani pengobatan selama di RS klien
dapat berjalan walaupun menggunakan alat bantu
c. Self esteem
Klien mengatakan bahwa setiap ujian yang dilaluinya pasti ada hikmahnya
d. Role
Klien mengatakan berperan sebagai anak dan kakak
e. Identitas
Klien berjenis kelamin perempuan, klien berumur 26 tahun, klien memiliki berat 49
kg dan tinggi badan 154 cm, menggunakan hijab
F. Data Sosial
Pendidikan: klien bersekolah sampai SLTA
Sumber penghasilan : klien mengatakan sumber penghasilan dari
pekerjaannya
Pola komunikasi : klien berkomunikasi menggunakan bahasa jawa
Pola Interaksi : Klien dapat dengan mudah berinteraksi dengan
orang lain dan anggota keluarganya
Perilaku : klien berperilaku normal seperti orang yang sakit lainnya
G. Data Spiritual
Klien mengatakan beragama islam dan klien mengatakan sholat 5 waktu dan
jarang mengaji dan ketika sakit klien jarang menjalankan sholat 5 waktu
H. Pemeriksaan Fisik
Secara umum
1. Keadaan Umum : kompos mentis
2. Kesadaran : 456
3. Antopometri : TB = 154 BB = 49
3. Kardiovaskular
1. Kepala Leher Inspeksi : tidak ada pembesaran jantung,
tidak ada lebam
Ekspresi wajah : menyerigai, bentuk simetris
Palpasi : tidak ada pembesaran, tidak
Rambut : rambut lurus, penyebaran terdapat nyeri tekan
rambut merata
Perkusi : bunyi pekak, batas kanan ictus
Kulit kepala : Bersih, tidak ada nyeri tekan cordis pada ICS V, batas kiri
dan benjolan medioclavicularis kurang lebih 2cm
Mata : Bentuk simestris, konjungtiva Auskultasi : suara S1 dan S2 tunggal, tidak
anemis, pupil isokor, terdapat kantung ada suara tambahan
mata
4. Abdomen
Hidung : Bentuk simetris, tidak ada
polip, tidak ada nyeri tekan. Inspeksi : bentuk flat, tidak ada distensi,
warna kulit normal, tidak ada
Telinga : Bentuk simetris, pendengaran benjolan, tidak ada asetis
normal tidak ada nyeri tekan
Palpasi : tidak terdapat pembesaran,
Mulut : Tidak ada bibir sumbing, tidak tedapat nyeri tekan
mukosa bibir lembab tidak terdapat
karies, tidak ada bau mulut Perkusi : bunyi timpani
Leher : simetris, tidak ada pembesaran Auskultasi : bising usus 10x/menit
kelenjar limfe
5. genetalia & anus : terpasang foley catheter
Diagnosa Keperawatan No : Gangguan mobilitas fisik b.d kerusakan integritas struktur tulang d.d mengeluh sulit
menggerakan ekstremitas, nyeri saat bergerak dan enggan melakukan aktivitas
Tujuan : setelah dilakukan intervensi selama 7x24 jam maka gangguan mobilitas fisik membaik
Indikator Menurut SLKI : No Indikator (kriteria hasil) 1 2 3 4 5
1 Pergerakan ekstrimitas
Keterangan Penilaian :
1 : menurun 2 Kekuatan otot
2 : cukup menurun
3 : sedang 3 Rentang gerak
4 : cukup meningkat
5 : meningkat
Intervensi SIKI :
Observasi
Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
Identifikasi toleransi fisik melakukan ambulasi
Monitor kondisi umum selama melakukan ambulasi
Terapeutik
Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat bantu (misal tongkat, kruk)
Fasilitasi melakukan mobilitas fisik, jika perlu
Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalat meningkatkan ambulasi
Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi
Anjurkan melakukan ambulasi dini
Ajarkan ambulasi sederha yang harus dilakukan (misal. Berjalan dari tempat tidur ke kursi roda, berjalan dari tempat
tidur ke kamar mandi, berjalan sesuai toleransi).
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan No : Intoleransi aktivitas b.d imobilitas d.d merasa tidak nyaman setelah aktivitas dan merasa lemah
Tujuan : setelah dilakukan intervensi selama 7x24 jam maka intoleransi aktivitas membaik
Intervensi SIKI :
Observasi
Identifikasi defisit tingkat aktivitas
Identifikasi kemampuan berpartisipasi dalam aktivitas tertentu
Monitor respon emosional, fisik, sosial, dan spiritual
Terapeutik
Fokus pada kemampuan, bukan defisit yang dialami
Fasilitasi aktivitas fisik rutin (missal. Ambulasi, mobilisasi, dan perawatan diri), sesuai dengan kebutuhan
Libatkan keluarga dalam aktivitas, jika perlu
Edukasi
Jelaskan meetode aktivitas fisik sehari-hari, jika perlu
Anjurkan melakukan aktivitas fisik, sosial, spiritual dan kognitif dalam menjaga fungsi dan kesehatan
Anjurkan keluarga untuk memberi penguatan positif atas partisipasinya dalam aktivitas
Kolaborasi
Kolaborasi dengan terapis okupasi dalam merencanakan dan memonitor program aktivitas. Jika perlu
Rujuk pada pusat atau program aktivitas komunikasi jika perlu.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan No : Nyeri akut b.d agen pencedera fisik d.d mengeluh nyeri, tampak meringis dan bersikap
protektif
Tujuan : setelah dilakukan intervensi selama 3x24 jam maka intoleransi aktivitas membaik
Indikator Menurut SLKI :
No. Indikator (kriteria hasil) 1 2 3 4 5
Keterangan Penilaian : 1. Keluhan nyeri
1 : meningkat
2. Meringis
2 : cukup meningkat
3 : sedang 3. Sikap protektif
4 : cukup menurun
4. Gelisah
5 : menurun
Intervensi SIKI :
Observasi
Identifikasi lokasi, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
Identifikasi skala nyeri
Monitor efek samping penggunaan analgesik
Terapeutik
Berikan teknik nonfarmakologis untuk mrngurangi rasa nyeri
Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (misal. Suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan)
Edukasi
Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
Jelaskan strategi meredakan nyeri
Anjurkan menggunakan analgesik secara tepat
Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgesic jika perlu.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan No : Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi d.d menanyakan masalah
yang dihadapinya
Tujuan : setelah dilakukan intervensi selama 3x24 jam maka defisit pengetahuan meeningkat
Indikator Menurut SLKI : No. Indikator (kriteria hasil) 1 2 3 4 5
Keterangan Penilaian : 1. Kemampuan menjelaskan pengetahuan
tentang suatu topik
1 : menurun
2 : cukup menurun 2. Kemampuan menggambarkan pengalaman
3 : sedang sebelumnya yang sesuai dengan topik
4 : cukup meningkat
5 : meningkat 3. Perilaku sesuai dengan pengetahuan
Intervensi SIKI :
Observasi
Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
Evaluasi pemahaman keluarga atau pasien dengan meminta mengulanginya
Edukasi
Gunakan komunikasi di yang sesuai dan jelas
Sediakan materi informasi kesehatan tertulis yang mudah dipahami.
IMPLEMENTASI
EVALUASI
THANKYOU
ANY QUESTION?