Anda di halaman 1dari 29

KONSEP ASUHAN

KEPERAWATAN PADA
PEMENUHAN KEBUTUHAN
AKTIVITAS

OLEH :

Alfin Ryandini Subhan (AOA0190881)


Alifia Nurrafikarisma (AOA0200926)
Sevia Ito Permadani (AOA0200937
PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTIVITAS

 
 No Register Medik : 12345
 Ruang : Melati

 Tanggal MRS : 19 April 2021

 Tanggal didata: 20 April 2021

 Diagnosa Medis : Closed Fraktur Ekstemitas Bawah

 
I. PENGKAJIAN

A. Biodata Pasien
 Nama : Nn. A

 Umur : 26 Tahun

 Jenis Kelamin : Perempuan

 Agama : Islam
 Suku/bangsa : Indonesia

 Status Perkawinan: Belum menikah

 Pendidikan : SLTA
 Alamat: Jl. Adi Sucipto No. 03
B. Keluhan Utama

Pasien mengatakan bahwa mengalami kecelakaan sepeda motor pukul

08.00 pada saat hendak menyebrang tiba tiba ada sepeda motor melaju

dengan kecepatan tinggi sehingga pasien tertabrak dan mengalami nyeri

dan mati rasa pada kaki sebelah kanan sehingga berjalan meminta keluarga

untuk menjadi tumpuan

C. Riwayat
Riwayat Penyakit Sekarang
a. Alasan masuk Rumah Sakit
kecelakaan dan kaki sebelah kanan digerakkan tidak bisa dan terasa mati rasa.
b. Keluhan waktu didata
Tidak bisa berjalan akibat kecelakaan.
 
Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan bahwa tidak ada penyakit terdahulu
 
Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan bahwa tidak ada penyakit keluarga yang diderita
D. POLA AKTIVITAS SEHARI-HARI (ACTIVITY DAILY LIVING)

NO AKTIFITAS DI R U M A H DI RUMAH
SAKIT
SEHAT SAKIT

1 Pola Nutrisi Makan 2x sehari Makan 2x sehari Makan 3x sehari

2 Pola Eliminasi BAB 1x sehari BAB 1x sehari BAB 1x sehari


BAK 5x sehari BAK 5x sehari BAK 5x sehari

3 Pola Istirahat/tidur nyenyak Tidak nyenyak Tidak nyenyak

4 Pola Personal Hygiene Mandi 2x sehari Mandi 1x sehari Mandi 1x sehari

5. Pola Aktifitas Mandiri tergantung Tergantung

6. Ketergantungan Ketergantungan Ketergantungan Ketergantungan


E. Data Psikologis

 Status emosi
Pasien mengeluh tidak bisa berjalan seperti biasanya
 
 Konsep Diri
a. Body Image
Klien mengatakan yang paling disukai dari anggota tubuhnya yaitu kakinya, karena
dengan kaki klien merasa kemana – mana tidak harus merepotkan orang lain.
b. Self Ideal
Klien mengatakan harapannya setelah menjalani pengobatan selama di RS klien
dapat berjalan walaupun menggunakan alat bantu
c. Self esteem
Klien mengatakan bahwa setiap ujian yang dilaluinya pasti ada hikmahnya
d. Role
Klien mengatakan berperan sebagai anak dan kakak
e. Identitas
Klien berjenis kelamin perempuan, klien berumur 26 tahun, klien memiliki berat 49
kg dan tinggi badan 154 cm, menggunakan hijab
F. Data Sosial
 Pendidikan: klien bersekolah sampai SLTA

 
 Sumber penghasilan : klien mengatakan sumber penghasilan dari
pekerjaannya
 
 Pola komunikasi : klien berkomunikasi menggunakan bahasa jawa

 
 Pola Interaksi : Klien dapat dengan mudah berinteraksi dengan
orang lain dan anggota keluarganya
 
 Perilaku : klien berperilaku normal seperti orang yang sakit lainnya
 
G. Data Spiritual

Klien mengatakan beragama islam dan klien mengatakan sholat 5 waktu dan
jarang mengaji dan ketika sakit klien jarang menjalankan sholat 5 waktu
H. Pemeriksaan Fisik

Secara umum
1. Keadaan Umum : kompos mentis

2. Kesadaran : 456

3. Antopometri : TB = 154 BB = 49

4. Tanda vital : TD = 110/70


N = 90x/menit
S = 36,5oC
RR = 16x/menit
Secara Khusus (Chepalo – Caudal)

3. Kardiovaskular
1. Kepala Leher  Inspeksi : tidak ada pembesaran jantung,
tidak ada lebam
 Ekspresi wajah : menyerigai, bentuk simetris
 Palpasi : tidak ada pembesaran, tidak
 Rambut : rambut lurus, penyebaran terdapat nyeri tekan
rambut merata
 Perkusi : bunyi pekak, batas kanan ictus
 Kulit kepala : Bersih, tidak ada nyeri tekan cordis pada ICS V, batas kiri
dan benjolan medioclavicularis kurang lebih 2cm
 Mata : Bentuk simestris, konjungtiva  Auskultasi : suara S1 dan S2 tunggal, tidak
anemis, pupil isokor, terdapat kantung ada suara tambahan
mata
4. Abdomen
 Hidung : Bentuk simetris, tidak ada
polip, tidak ada nyeri tekan.  Inspeksi : bentuk flat, tidak ada distensi,
warna kulit normal, tidak ada
 Telinga : Bentuk simetris, pendengaran benjolan, tidak ada asetis
normal tidak ada nyeri tekan
 Palpasi : tidak terdapat pembesaran,
 Mulut : Tidak ada bibir sumbing, tidak tedapat nyeri tekan
mukosa bibir lembab tidak terdapat
karies, tidak ada bau mulut   Perkusi : bunyi timpani
 Leher : simetris, tidak ada pembesaran  Auskultasi : bising usus 10x/menit
kelenjar limfe  
5. genetalia & anus : terpasang foley catheter

2. Pemeriksaan Thoraks 6. Ekstremitas


Pulmonum  Atas : tangan kiri terpasang infuse,
 Inspeksi : Pergerakan dada normal dan Tangan kanan tidak ada fraktur
seimbang antara kanan dan   Bawah : terdapat fraktur pada kaki
kiri sebelah kiri
 Palpasi : tidak ada fraktur
 Perkusi : suara sonor
ANALISIS DATA
ANALISIS DATA
No. DATA ETIOLOGI MASALAH
KEPERAWATAN

1 DS : Kerusakan integritas Gangguan


- Pasien mengatakan bahwa struktur tulang Mobilitas Fisik
pasien mengalami kecelakan ↓
sehingga tulang kaki sebalah Mengeluh sulit menggerak
kiri tidak dapat di gunakan untuk kan ekstremitas
berjalan ↓
DO: Nyeri saat bergerak
- Pasien tidak dapat berjalan ↓
- Ekspresi muka menyerigai Enggan melakukan
- Pasien tampak mengangkat pergerakan
kakinya ketika berjalan ↓
Gangguan Mobilitas Fisik
2. DS : Kerusakan integritas Intoleransi Aktivitas
- Pasien mengatakan bahwa pasien tidak struktur tulang
dapat beraktivitas seperti biasanya ↓
- Pasien mengatakan bahwa untuk berjalan Mengeluh sulit
lelah karena berjalan menggunakan 1 kaki menggerakkan ekstremitas
saja ↓
DO : Nyeri saat bergerak
- Pasien tampak lelah dan berkeringat ↓
setelah berjalan Enggan melakukan
pergerakan

Imobilisasi

Merasa lemah

Intoleransi Aktivitas

3. DS : Kerusakan integritas Nyeri Akut


- Pasien mengatakan bahwa nyeri pada saat struktur tulang
kaki kiri di gerakkan ↓
- P : akibat kecelakaan Mengeluh sulit
- Q : di tusuk- tusuk menggerakkan ekstremitas
- R : kaki sebelah kiri ↓
- S:6 Nyeri saat bergerak
- T : pada saat di gerakan ↓
DO : Nyeri Akut
- Ekspresi wajah menyerigai pada saat kaki
kiri digerakkan
- Ada pembengkakan pada fraktur
4. DS : Kerusakan integritas Defisit pengetahuan
- Pasien mengatakan bahwa tidak begitu struktur tulang
paham tentang bagaimana cara untuk ↓
beraktivitas dengan kaki kiri dalam Mengeluh sulit
keadaan patah tulang menggerakkan
DO : ekstremitas
- Pasien tampak bingung dengan ↓
keadaannya Nyeri saat bergerak
- Pasien tampak gelisah ↓
Enggan melakukan
pergerakan

Imobilisasi

Kekurangan
pengetahuan

Defisit pengetahuan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan mobilitas fisik b.d kerusakan integritas struktur
tulang d.d mengeluh sulit menggerakan ekstremitas, nyeri
saat bergerak dan enggan melakukan aktivitas

2. Intoleransi aktivitas b.d imobilitas d.d merasa tidak nyaman


setelah aktivitas dan merasa lemah

3. Nyeri akut b.d agen pencedera fisik d.d mengeluh neyri,


tampak meringis dan bersikap protektif

4. Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi d.d


menanyakan masalah yang dihadapinya
RENCANA ASUHAN
KEPERAWATAN
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan No : Gangguan mobilitas fisik b.d kerusakan integritas struktur tulang d.d mengeluh sulit
menggerakan ekstremitas, nyeri saat bergerak dan enggan melakukan aktivitas

  Tujuan : setelah dilakukan intervensi selama 7x24 jam maka gangguan mobilitas fisik membaik
 
Indikator Menurut SLKI : No Indikator (kriteria hasil) 1 2 3 4 5

  
1 Pergerakan ekstrimitas
Keterangan Penilaian :
1 : menurun 2 Kekuatan otot
2 : cukup menurun
3 : sedang 3 Rentang gerak
4 : cukup meningkat
5 : meningkat
 
Intervensi SIKI :
Observasi
Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
Identifikasi toleransi fisik melakukan ambulasi
Monitor kondisi umum selama melakukan ambulasi

Terapeutik
Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat bantu (misal tongkat, kruk)
Fasilitasi melakukan mobilitas fisik, jika perlu
Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalat meningkatkan ambulasi

Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi
Anjurkan melakukan ambulasi dini
Ajarkan ambulasi sederha yang harus dilakukan (misal. Berjalan dari tempat tidur ke kursi roda, berjalan dari tempat
tidur ke kamar mandi, berjalan sesuai toleransi).
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan No : Intoleransi aktivitas b.d imobilitas d.d merasa tidak nyaman setelah aktivitas dan merasa lemah

Tujuan : setelah dilakukan intervensi selama 7x24 jam maka intoleransi aktivitas membaik

Indikator Menurut SLKI : No. Indikator (kriteria hasil) 1 2 3 4 5


Keterangan Penilaian :
1. Kemudahan dalam melakukan aktivitas
1 : menurun
2 : cukup menurun 2. Jarak berjalan
3 : sedang
3. Kekuatan tubuh bagian bawah
4 : cukup meningkat
5 : meningkat

Intervensi SIKI :
Observasi
 Identifikasi defisit tingkat aktivitas
 Identifikasi kemampuan berpartisipasi dalam aktivitas tertentu
 Monitor respon emosional, fisik, sosial, dan spiritual
Terapeutik
 Fokus pada kemampuan, bukan defisit yang dialami
 Fasilitasi aktivitas fisik rutin (missal. Ambulasi, mobilisasi, dan perawatan diri), sesuai dengan kebutuhan
 Libatkan keluarga dalam aktivitas, jika perlu
Edukasi
 Jelaskan meetode aktivitas fisik sehari-hari, jika perlu
 Anjurkan melakukan aktivitas fisik, sosial, spiritual dan kognitif dalam menjaga fungsi dan kesehatan
 Anjurkan keluarga untuk memberi penguatan positif atas partisipasinya dalam aktivitas
Kolaborasi
 Kolaborasi dengan terapis okupasi dalam merencanakan dan memonitor program aktivitas. Jika perlu
 Rujuk pada pusat atau program aktivitas komunikasi jika perlu.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
 
Diagnosa Keperawatan No : Nyeri akut b.d agen pencedera fisik d.d mengeluh nyeri, tampak meringis dan bersikap
protektif
 
 Tujuan : setelah dilakukan intervensi selama 3x24 jam maka intoleransi aktivitas membaik
 
Indikator Menurut SLKI :
No. Indikator (kriteria hasil) 1 2 3 4 5
 
 Keterangan Penilaian : 1. Keluhan nyeri
1 : meningkat
2. Meringis
2 : cukup meningkat
3 : sedang 3. Sikap protektif
4 : cukup menurun
4. Gelisah
5 : menurun
 
Intervensi SIKI :
Observasi
 Identifikasi lokasi, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
 Identifikasi skala nyeri
 Monitor efek samping penggunaan analgesik

Terapeutik
 Berikan teknik nonfarmakologis untuk mrngurangi rasa nyeri
 Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (misal. Suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan)

Edukasi
 Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
 Jelaskan strategi meredakan nyeri
 Anjurkan menggunakan analgesik secara tepat
 Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri

Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian analgesic jika perlu.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
 
  Diagnosa Keperawatan No : Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi d.d menanyakan masalah
yang dihadapinya
 
  Tujuan : setelah dilakukan intervensi selama 3x24 jam maka defisit pengetahuan meeningkat
 
Indikator Menurut SLKI : No. Indikator (kriteria hasil) 1 2 3 4 5
 
 Keterangan Penilaian : 1. Kemampuan menjelaskan pengetahuan
tentang suatu topik
1 : menurun
2 : cukup menurun 2. Kemampuan menggambarkan pengalaman
3 : sedang sebelumnya yang sesuai dengan topik
4 : cukup meningkat
5 : meningkat 3. Perilaku sesuai dengan pengetahuan
 
Intervensi SIKI :
Observasi
 Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi

Terapeutik
 Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
 Evaluasi pemahaman keluarga atau pasien dengan meminta mengulanginya

Edukasi
 Gunakan komunikasi di yang sesuai dan jelas
 Sediakan materi informasi kesehatan tertulis yang mudah dipahami.
IMPLEMENTASI
EVALUASI
THANKYOU

ANY QUESTION?

Anda mungkin juga menyukai