Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN PRE DAN POST OPERASI KATARAK

RUANG DAHLIA RSUD dr.R.GOETENG PURBALINGGA

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

SENNA MAWADDATUL FITHRI

I4B017058

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

JURUSAN KEPERAWATAN

PURWOKERTO

2017
A. Pengkajian
Tanggal : 8 November 2017
Jam : 18.00 wib
1. Identitas Pasien
Nama : Ny W
Umur : 63 th
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Alamat : Karangtalun 02/04
No Rm : 00297604
Diagnosa medis : Operasi Katarak
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama : mata kiri buram
b. Riwayat penyakit sekarang :
Pasien didiagnosa terkena katarak pada mata kiri. Pasien mengatakan mata kiri
mulai buram sejak 3 bulan yang lalu dan semakin memburuk, pasien mulai
kesulitan ketika melihat. Pasien dibawa ke puskesmas dan akhirnya dirujuk ke
rumah sakit pada tanggal 8 November 2017. Pada saat dilakukan pengkajian
pada tanggal 8 November 2017 pukul 22.00 pasien mengatakan cemas karena
besok akan dioperasi, pasien tidurnya sering bangun. Pada saat dilakukan
pengkajian tanggal 9 November 2017 pasien mengatakan telah melakukan
operasi katarak di mata kiri dan sekarang keluhan yang dirasakan adalah
pusing.
c. Riwayat penyakit dahulu :
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat hipertensi dan diabetes millitus,
pasien pernah masuk rumah sakit karena sakit types sekitar 10 tahun yang lalu.
d. Riwayat penyakit keluarga :
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keluarga.
3. Pola Kesehatan Fungsional
a. Pola Kesehatan Fungsional
Pasien mengatakan jarang berolahraga, pasien bekerja sebagai petani.Pasien
tidak sukamengkonsumsi makanan instan dan mengkonsumsi minuman seperti
ekstra joss, dan kopi. Pasien memiliki tidak memiliki alergi obat antibiotic.
Pasien tidak merokok. Ketika sakit pasien mengatakan langsung pergi ke
puskesmas dekat rumahnya.
b. Pola Nutrisi Metabolik :
Sebelum sakit pasien mengatakan makan sebanyak 3kali dengan nafsu makan
yang baik, porsi yang banyak dan tidak tersisa. Jenis makanan yang dimakan
banyaknya sayur-sayuran. Setelah sakit pasien mengatakan makan sebanyak 3
kali dengan nafsu makan yang tetap. Pasien tidak memiliki alergi makanan.
Pasien sebelum sakit minum sebanyak 7 gelas besar /hari dan ketika sakit
pasien mengatakan minum sebanyak 5gelas sedang/hari.
c. Pola Eliminasi :
Sebelum sakit pasien mengatakan BAK sebanyak >8kali dalam sehari dengan
warna kuning bening dan tidak berbau, tidak ada nyeri. Setelah sakit pasien
BAK sebanyak >6kali dengan warna kuning bening, tidak keluar nanah tidak
berbau dan tidak nyeri. Sebelum sakit BAB pasien sebanyak 1 kali dalam
sehari dengan konsistensi lunak, berwarna kuning dan tidak terasa nyeri.
Setelah sakit pasien mengatakan belum BAB.
d. Pola Aktivitas Latihan :
Pasien mengatakan sebelum bekerja petani. Sebelum sakit pasien mengatakan
bisa mengurus kebutuhan ADLnya sendiri dan kadang dibantu alat. Setelah
sakit aktivitas pasien berkurang dan jarang ke sawah karena takut jatuh, pasien
untuk memenuhi kebutuhan ADLNya dibantu oleh keluarga.

Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4

Makan/ minum X

Toileting X

Berpakaian X

Mobilitas di tempat tidur X

Berpindah X

Ambulasi/ ROM X
Keterangan :

0= mandiri

1= dengan alat bantu

2= dibantu orang lain

3= dibantu orang lain dan alat

4= tergantung total

e. Pola Istirahat Tidur :


Pasien mengatakan sebelum sakit pasien mempunyai kebiasaan tidur
malamsekitar pukul 21.00 wib dan bangun pukul 04.30 wib. Pasien tidak suka
tidur siang. Setelah sakit pasien tidak ada kesulitan tidur.
f. Pola Persepsi Kognitif :
Sebelum sakit pasien tidak mengalami gangguan pada penciuman,
penglihatan, perabaan, namun pendengaran sedikit memiliki gangguan.
Setelah sakit pasien mengatami mata kiri yang buram. Pasien mengatakan
cukup mengetahui mengenai penyakit yang sekarang di alami pasien.
g. Pola Persepsi diri – Konsep Diri:
Pasien mengatakan bekerja petani, pasien menerima kondisi yang telah
dialaminya dengan ikhlas.
h. Pola Peran Hubungan
Pasien merupakan anak kedua dari tiga bersaudara,suaminya merupakan anak
ketiga dari tiga bersaudara. Pasien sudah menikah dan mempunyai anak 1.
Pengambilan keputusan berada di tangan suami. Pola mengasuh anak
dibimbing dan didekati agar anak terbuka. Ketika sakit ada keluarga yang
menemani dan pasien banyak dijenguk oleh tetangganya.
i. Pola Seksual Reproduksi :
Pasien mengatakan menstruasi pada usia 15 tahun, pasien mengatrakan tidak
pernah menggunakan KB dan pasien telah berhenti menstruasi pada usia 55
Tahun
j. Pola Koping Toleransi Stress :
Pasien mengatakan merasa ikhlas akan penyakitnya
k. Pola Nilai dan Kepercayaan :
Agama yang dianut pasien islam. Pasien tetap melakukan ibadah walaupun
sedang sakit, pasien beribadah di bed pasien dengan posisi terbaring.Pasien
berkebudayaan Jawa. . Pasien menganggap sakit yang dideritanya sebagai
cobaan untuk mengurangi dosa.
4. Pemeriksaan fisik
Keadaan Umum : cukup baik
Kesadaran : compos mentis dengan GCS : E 4, M 5, V6
TTV:
TD : 130/90
Nadi : 80 x/ menit
RR :22x/menit
Suhu :36 3 derajat Celsius
BB : 48 kg
TB: 158cm
5. Head to toe
Bagian yang diperiksa Hasil
Kepala Bentuk kepala : simetris
Kotoran : ada
Pertumbuhan rambut : tidak merata
Kerontokan : ada
Lesi dan nyeri tekan : tidak ada
Mata Bola mata : simetris kanan dan kiri,
namun pada mata kiri mengalami
katarak
Pergerakan bola mata : normal
Reflek pupil : ishokor
Kornea : bening
Konjungtiva : anemis
Sclera : tidak ikterik
Hidung Bentuk hidung : simetris
Pernapasan cuping hidung : tidak ada
Fungsi penciuman : baik, normal
Peradangan : tidak ada
Polip : tidak ada
Telinga Bentuk daun mata : normal
Letaknya : simetris
Peradangan : tidak ada
Fungsi pendengaran : terganggu
Serumen : ada
Mulut Warna bibir : merah
Kelembapan : lembab
Bau : ada
Gigi : kurang bersih
Fungsi pengecapan : baik, normal
Stomatitis : tidak ada
Leher JVP : tidak meningkat
Benjolan/masa : tidak ada
Pembesaran tiroid : tidak ada
Deviasi trakea : tidak ada
Kekakuan : tidak ada
Thorak Inspeksi
Bentuk dada : simetris kanan kiri
Retraksi dinding dada : simetris tidak
menggunakan otot pernapasan
Palpasi
Nyeri tekan : tidak ada
Krepitasi : tidak ada
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler
Jantung :
Inspeksi iktus kordis terlihat
Palpasi point maximal impuls
berdenyut kecil
Perkusi pekak
Auskultasi bunyi jantung reguler
lupdup
Abdomen Inspeksi :
asites tidak ada
masa tidak ada
auskultasi :
peristaltik usus 9 kalix/menit
palpasi :
nyeri tekan tidak ada
masa tidak ada
hepar tidak teraba
lien tidak teraba
ginjal tidak teraba
perkusi :
timpani
Ekstermitas Kekuatan otot :
Tangan kiri Tangan kanan
5 5
Kaki kiri Kaki kanan
5 5

Pembatasan gerak : tidak ada


Edema : tidak ada
Akral : hangat
CRT : <3 detik
Refleks patologis : tidak ada
Refleks fisiologis : positif
Integument Luka bakar : tidak ada
Turgor kulit : baik <2 detik
Warna mukosa : merah
Kelamin dan anus Jenis : perempuan
Terpasang kateter : tidak terpasang
Produksi urin : normal
Hemoroid : tidak ada
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan darah pada tanggal 08 November 2017, pukul 08.42
Darah rutin Hasil Nilai normal Interpretasi

Hemoglobin 12.2 11.7-15.5 Normal

Leukosit 6.3 3.6-11 Normal

Hematocrit 26 35-47 Low

Eritrosit 4.5 3.8-5.2 Normal

Trombosit 295 150-440 Normal

CH 27 26-34 Normal

CHC 24 32-36 Low

CV 60 60-100 Normal

Eosinofil 2 1-3 Normal

Basofil 0 0-1 Normal

Netrofil Segmen 71 50-70 Normal

Limfosit 32 25-40 Normal

Monosit 5 2-8 Normal

Pembekuan/ CT 4.00 menit

Pendarahan 4.00 menit

Gula darah sewaktu 127.4 100-150 Normal

b. EKG pada tanggal 08 November 2017


Vent rate 87 bpm
QRS duration 73 ms
QT/QTc 340/403 ms
P duration 66 ms
PR interval 120 ms
PRT axes 80 58 65
Normal sinus rhythm
c. Pemeriksaan mata pada tanggal 05 November 2017
Right
Hand M/V Normal
Avg : 1550 m/s
Lens : 1641 m/s
Gain:6
Avg AXIAL : 21.65 mm
SD : 0.03 mm
Range 0.09 mm
d. Data operasi pada tanggal 09 November 2017
Nama ahli bedah : dr Nur S, S Sp Mata
Diagnosa Pra bedah : katarak
Diagnosa Pasca bedah: katarak
Nama jenis pembedahan : katarak
Tanggal pembedahan : 09November 2017
Waktu pembedahan : 08.00-09.00 wib
Intruksi Post OP :
a. Awasi keadaan umum pasien
b. Ketika pasien sadar penuh, intruksikan untuk diet bertahap
c. Infus RL 20 tpm
e. Terapi pada tanggal 08 November 2017
Nama obat Dosis Tujuan

Infus Ringger laktat 0,9%, 20 Tpm Untuk mengganti elektrolit


yang hilang

Obat tetes mata 3 x 1 hari Antibiotik dan steroid


cendoxitrol
B. Analisa data
NO DATA PROBLEM ETIOLOGI
PRE OPERASI
1 Do : Gangguan persepsi Menurunnya
- Hasil pemeriksaan dengan sensori (penglihatan) ketajaman
opthalmoscope bagian penglihatan
kornea mata kiri terdapat
selaput putih
Ds :
- Pasien mengatakan
pandangan kabur dan
buram
- Pasien mengatakan
terkadang sulit untuk
beraktifitas
2 Do : Ansietas Stressor
- Pasien tampak cemas dan
gelisah
- Pasien tampak takut
Ds:
- Pasien mengatakan tidurnya
sering terbangun
- Pasien mengatakan baru
pertama kali menjalani
operasi
POST OPERASI
3 Do: Nyeri akut Agen injury fisik
- Pasien post operasi katarak
Ds:
- Pasien mengatakan pusing
dan nyeri
- P: Mata kiri
- Q: Nyeri seperti teriris
- R: Mata kiri
- S: 5 (sedang)
- T: Sering

4 Do : Resiko infeksi
- Diagnosa pasien katarak
- Post operasi katarak di mata
kiri
- TD : 130/80
- Nadi : 90 x/ menit
- RR :22x/menit
- Suhu :36 3derajat Celsius

C. Prioritas masalah
1. Ansietas berhubungan dengan sressor
2. Gangguan persepsi sensori (penglihatan) berhubungan dengan menurunnya
ketajaman penglihatan
3. Nyeri akut berhubungan dengan agen injury fisik
4. Resiko infeksi

D. Rencana keperawatan
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
keperawatan
PRE OPERASI

Gangguan persepsi Setelah dilakukan tindakan NIC: - Agar dapat


sensori keperawatan selama 3x24 - Mengkaji ketajaman melihat
(penglihatan) jam,diharapkan gangguan penglihatan, catat tingkat
berhubungan persepsi pasien membaik apakah satu atau dua penglihatan
dengan NOC : Fungsi sensori mata terlibat. pasien
menurunnya Penglihatan - Mengorientasikan - Agar pasien
ketajaman Dengan indikator : klien terhindar dari
penglihatan tehadaplingkungan. resiko jatuh
- Mengobservasi - Agar
NO Indikator A T tandatandadisorientas menurunkan
i. tekanan
1 Ketajaman 2 5 - Pendekatan dari sisi penglihatan
pandangan di yangtak dioperasi, perifer
garis tengah bicaradengan - Agar
(kiri) menyentuh. memudahkan
- Mengingatkan klien pasien dalam
2 Ketajaman 2 5
menggunakan membutuhka
pandangan
kacamata katarak n barang
perifer kiri
yang tujuannya yang akan
3 Lapangan 2 5 memperbesar kurang digunakan
pandang lebih 25%,
pusat kiri penglihatan perifer
hilang.
4 Lapangan 2 5 - Meletakan barang
pandang yang
perifer kiri dibutuhkan/posisi bel
pemanggil dalam
5 Respon 2 5 jangkauan/posisi
terhadap yang sehat.
stimulus
pandangan

Keterangan :
1 : tidak pernah melakukan
2: sedikit melakukan
3: kadang-kadang melakukan
4: sering melakukan
5: selalu melakukan
Ansietas Setelah dilakukan tindakan NIC : Anxiety Reduction - Agar pasien
berhubungan keperawatan selama 3x24 - Gunakan pendekatan dapat tenang
jam,diharapkan pasien dapat yang menenangkan dan percaya
dengan stressor mengurangi tingkat kecemasan - Jelaskan prosedur dan terhadap
NOC : manajemen ansietas apa yang dirasakan perawat
selama prosedur
Dengan indikator : - Temani pasien untuk
memberikan
NO Indikator A T keamanan dan
mengurangi takut
1 Tidak dapat 2 4 - Dengarkan dengan
beristirahat penuh perhatian
- Inruksikan pasien
2 Distress 2 4
menggunakan teknik
3 Perasaan 2 4 relaksasi
gelisah - Berikan obat untuk
mengurangi
4 Wajah tegang 2 4 kecemasan

5 Rasa takut 2 5
yang
disaampaikan
dengan lisan

6 Peningkatan 2 4
tekanan darah

7 Rasa cemas 2 5
yang
disaampaikan
dengan lisan

Keterangan :
1 : tidak pernah melakukan
2: sedikit melakukan
3: kadang-kadang melakukan
4: sering melakukan
5: selalu melakukan

POST OPERASI

Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan NIC : Pain management - Hasil


berhubungan keperawatan selama 2x24 - Lakukan observasi pengkajian
dengan ageng jam,diharapkan nyeri pasien penilaian yang nyeri
injury biologis dapat di atasi komprehensif dari komprehensif
NOC : Pain level rasa sakit untuk digunakan
memasukkan lokasi, sebagai acuan
Dengan indikator : karakteristik, onset / dalam
durasi, frekuensi, pemberian
NO Indikator A T intensitas atau sakit intervensi
keparahan dan faktor - Reaksi non
1 Melaporkan 3 5 pencetu verbal dapat
adanya nyeri - Amati untuk isyarat digunakan
non verbal sebagai
2 Frekuensi 2 5
ketidaknyamanan, informasi
nyeri
terutama pada mereka tambahan
tidak dapat yang akurat
3 Pernyataan 2 5 berkomunikasi secara untuk
nyeri efektif melengkapi
- Lakukan pemberian data reaksi
4 Ekspresi 2 5 analgesik pada pasien verbal
wajah nyeri - Ajakan tehnik non - Bertujuan
farmaology nafas untuk
dalam, hypnosis dll mengurangi
Setelah dilakukan tindakan - Tingkatkan istirahat nyeri yang
keperawatan selama 2x24 - Kaji faktor yang dirasakan
jam,diharapkan nyeri pasien dapat meningkatkan oleh pasien
dapat di atasi nyeri - Agar dapat
NOC : Pain Control - Evaluasi ke efektifan mengurangi
kontrol nyeri nyeri yang
NO Indikator A T
dirasakan
1 Mengenal 3 5 pasien
penyebab - Untuk
nyeri mengetahui
keberhasilan
2 Menggunakan 2 5 terapi
tindakan
pereda nyeri
dengan
analgesik

3 Menggunakan 2 5
tindakan
pereda nyeri
dengan non
farmakologi

4 Melaporkan 2 5
perubahan
nyeri

Keterangan :
1 : keluhan ekstrem
2: keluhan berat
3: keluhan sedang
4: keluhan ringan
5: tidak ada keluhan

Resiko infeksi Setelah dilakukan tindakan NIC: Infection Control - Mencuci


keperawatan selama 3x24 - Instruksikan pada tangan
jam,diharapkan pasien tidak pengunjung untuk sebelum dan
terjadi infeksi mencuci tangan sesudah
NOC : Risk control sebelum dan sesudah berkunjung
berkunjung dan diharapkan
meninggalkan pasien dapat
Dengan indikator : - Monitor tanda dan menurunkan
gejala infeksi. resiko
NO Indikator A T - Monitor kerentanan penularan
terhadap infeksi penyakit
- Inspeksi kondisi luka - Untuk
1 Mengetahui 2 5 - Dorong masukan mengetahui
prilaku yang nutrisi dan cairan terjadi atau
dapat yang cukup tidaknya
meningkatkan - Dorong pasien untuk infeksi pada
faktor resiko istirahat yang cukup luka pasien
infeksi - Intruksikan pasien - Untuk dapat
untuk meminum mewaspadai
2 Mengetahui 2 5 antibiotic sesuai beberapa hal
strategi yang dengan resep sehingga
tepat untuk kerentanan
mencegah terhadap
infeksi infeksi dapat
terhindar
3 Lingkungan 2 5 - Untuk
tetap dalam mengetahui
keadaan keadaan
bersih secara
menyeluruh
4 Istirahat 2 5
daerah luka
5 Asupan 2 4 bekas operasi
makan dan - Agar daya
minum yang tahan tubuh
sehat dan pasien
adekuat meningkat
sehingga
dapat
Keterangan : menurunkan
1 : tidak pernah melakukan resiko infeksi
2: sedikit melakukan
3: kadang-kadang melakukan
4: sering melakukan
5: selalu melakukan

E. Implementasi keperawatan
No Hari/ Diagnosa Tindakan Respon klien
Tanggal/ keperawatan
Jam
1 Kamis /25 Gangguan persepsi Mengkaji ketajaman S: Pasien mengatakan mata kiri
April sensori (penglihatan) penglihatan, catat apakah satu buram sejak 3 bulan yang lalu
2019/ berhubungan dengan atau dua mata terlibat. O: Mata pasien terlihat ada kabut
09.00 wib menurunnya
ketajaman
penglihatan

Mengorientasikan klien O: Pasien tampak mendengarkan


10.30 tehadap lingkungan.

Meletakan barang yang


11.00 O: Pasien tampak mendengarkan dan
dibutuhkan/posisi bel
memerhatikan
pemanggil dalam
jangkauan/posisi yang sehat.

Ansietas
12.00 berhubungan dengan Menjelaskan prosedur dan apa S: Pasien mengatakan ini merupakan
stressor yang dirasakan selama operasi pertamanya sehingga pasien
prosedur merasa takut dan cemas sehingga
tidurnya kurang
O: Pasien tampak gelisah

13.10 Mengintruksikan pasien S: Pasien mengatakan akan mencoba


menggunakan teknik relaksasi mempraktekan teknik nafas dalam
O: Pasien tampak mau mencoba
2 Jumat /26 Ansietas Menemani pasien untuk S: Pasien mengatakan takut
April 2019/ berhubungan dengan memberikan keamanan dan O: Pasien tampak gelisah
08.00 wib stressor mengurangi takut

10.00 Nyeri akut Melakukan pengkajian nyeri S: Pasien mengatakan pusing dan
berhubungan dengan secara komprehensif sedikit sakit pada mata kirinya ketika
ageng injury fisik sesudah di operasi P:Nyeri jika
bergerak,Q: Nyeri seperti teriris, R:
di mata kiri ,S: 5, T: Sering
O: Pasien tampak meringis
11.30
Memonitor nadi dan tekanan O: TD: 110/70, N: 85x/menit, RR:
darah 23x/menit, S: 365 derajat celcius

12.00 Resiko Infeksi


Monitor pucat, kemerahan O: Luka di mata kiri pasien kering,
dan kekeringan jaringan tidak terdapat tanda kemerahan
konjungtiva

13.30
Dorong pasien untuk istirahat S: Pasien mengatakan akan
yang cukup meningkatkan istirahat
14.00 Menginstruksikan pada
pengunjung untuk mencuci O: Pengunjung dan keluarga di
tangan sebelum dan sesudah ajarkan teknik mencuci tangan yang
berkunjung dan meninggalkan benar
pasien

3 Jumat /27 Nyeri akut Mengajakan tehnik non S: Pasien mengatakan akan
April 2019/ berhubungan dengan farmaology nafas dalam, menerapkan teknik nafas dalam jika
08.00 wib ageng injury fisik hypnosis dll sakitnya timbul

09.30
Mengevaluasi ke efektifan S: Pasien mengatakan sudah
kontrol nyeri mendingan ketika farmakologi
mendukung teknik non farmakologi

11.00
Resiko infeksi O: Luka pasien tertutup dan kering
Menginspeksi kondisi luka
S: Pasien mengatakan mata kirinya
sudah tidak ada kabut yang
menghalangi

13.30 O: Pasien diberi obat tetes mata


Mengintruksikan pasien untuk sesuai dengan resep dari dokter
meminum antibiotic sesuai
dengan resep

F. Evaluasi Keperawatan

No Hari / Tanggal/ Diagnosis Keperawatan Evaluasi (SOAP)


Jam

1 Kamis /25 April Gangguan persepsi sensori S: Pasien mengatakan mata kiri buram sejak 3
2019/ 09.00 wib (penglihatan) berhubungan bulan yang lalu
dengan menurunnya O: Mata pasien terlihat ada kabut, Pasien tampak
ketajaman penglihatan mendengarkan ketika dilakukan orientasi
ruangan dan pasien memahami cara melakukan
teknik relaksasi

A:

NO Indikator A T A

1 Ketajaman 2 5 4
pandangan di
garis tengah
(kiri)

2 Ketajaman 2 5 4
pandangan
perifer kiri

3 Lapangan 2 5 4
pandang
pusat kiri

4 Lapangan 2 5 4
pandang
perifer kiri

5 Respon 2 5 4
terhadap
stimulus
pandangan

Masalah keperawatan teratasi

P: lanjutkan intervensimengobservasi tandatanda


disorientasi.

10.00 wib Ansietas berhubungan S: Pasien mengatakan sedikit mulai tenang


dengan stressor O: Pasien tampak menenangkan diri dengan
teknik relaksasi nafas dalam

A:

NO Indikator A T A

1 Tidak dapat 2 4 4
beristirahat

2 Distress 2 4 4

3 Perasaan 2 4 3
gelisah

4 Wajah tegang 2 4 3

5 Rasa takut 2 5 4
yang
disaampaikan
dengan lisan
6 Peningkatan 2 4 3
tekanan darah

7 Rasa cemas 2 5 5
yang
disaampaikan
dengan lisan

Masalah keperawatan teratasi sebagian

P: Lanjutkan intervensimendengarkan dengan


penuh perhatian

2 Jumat / 26 april Ansietas berhubungan S: Pasien mengatakan takut


2019 /08.00 wib dengan stressor O: Pasien tampak gelisah
A:

NO Indikator A T A

1 Tidak dapat 2 4 4
beristirahat

2 Distress 2 4 4

3 Perasaan 2 4 3
gelisah

4 Wajah tegang 2 4 3

5 Rasa takut 2 5 4
yang
disaampaikan
dengan lisan

6 Peningkatan 2 4 3
tekanan darah

7 Rasa cemas 2 5 5
yang
disaampaikan
dengan lisan

Masalah keperawatan teratasi sebagian

P: Lanjut intervensi selanjutnya menemani


pasien

10.00 wib Nyeri akut berhubungan S: Pasien mengatakan pusing dan sedikit sakit
dengan ageng injury fisik pada mata kirinya ketika sesudah di operasi
P:Nyeri jika bergerak,Q: Nyeri seperti teriris, R:
di mata kiri ,S: 5, T: Sering
O: Pasien tampak meringis
A:
NOC : Pain level

NO Indikator A T A

1 Melaporkan 3 5 4
adanya nyeri

2 Frekuensi 2 5 3
nyeri

3 Pernyataan 2 5 4
nyeri

4 Ekspresi 2 5 4
wajah nyeri

NOC : Pain control

NO Indikator A T A

1 Mengenal 3 5 4
penyebab
nyeri

2 Menggunakan 2 5 4
tindakan
pereda nyeri
dengan
analgesic

3 Menggunakan 2 5 3
tindakan
pereda nyeri
dengan non
farmakologi

4 Melaporkan 2 5 4
perubahan
nyeri

Masalah keperawatan teratasi

P: Lanjutkan intervensi mengajarkan teknik


relaksasi nafas dalam

13.00 wib Resiko infeksi O: Luka di mata kiri pasien kering, tidak terdapat
tanda kemerahan dan Pengunjung dan keluarga
di ajarkan teknik mencuci tangan yang benar

S: Pasien mengatakan akan meningkatkan


istirahat

A:

NO Indikator A T A
1 Mengetahui 2 5 4
prilaku yang
dapat
meningkatkan
faktor resiko
infeksi

2 Mengetahui 2 5 5
strategi yang
tepat untuk
mencegah
infeksi

3 Lingkungan 2 5 4
tetap dalam
keadaan
bersih

4 Istirahat 2 5 5

5 Asupan 2 4 4
makan dan
minum yang
sehat dan
adekuat

Masalah keperawatan teratasi sebagian

P: Lanjutkan intervensi yaitu mengontrol luka

3 saptu/ 10 April Nyeri akut berhubungan S: Pasien mengatakan sudah mendingan ketika
2019/08.00 wib dengan ageng injury farmakologi mendukung teknik non farmakologi
biologis
O: Pasien tampak membaik

A:

NOC : Pain level

NO Indikator A T A

1 Melaporkan 3 5 5
adanya nyeri

2 Frekuensi 2 5 4
nyeri

3 Pernyataan 2 5 5
nyeri

4 Ekspresi 2 5 5
wajah nyeri
NOC : Pain control

NO Indikator A T A

1 Mengenal 3 5 4
penyebab
nyeri

2 Menggunakan 2 5 5
tindakan
pereda nyeri
dengan
analgesik

3 Menggunakan 2 5 4
tindakan
pereda nyeri
dengan non
farmakologi

4 Melaporkan 2 5 5
perubahan
nyeri

Masalah keperawatan teratasi

P: Lanjut intervensi selanjutnya meningkatkan


istirahat

13.00 wib Resiko infeksi O: Luka pasien tertutup dan kering dan tidak
terdapat tanda infeksi, pasien diberi obat tetes
mata

S: Pasien mengatakan mata kirinya sudah tidak


ada kabut yang menghalangi

A:

NO Indikator A T A

1 Mengetahui 2 5 4
prilaku yang
dapat
meningkatkan
faktor resiko
infeksi

2 Mengetahui 2 5 5
strategi yang
tepat untuk
mencegah
infeksi

3 Lingkungan 2 5 4
tetap dalam
keadaan
bersih

4 Istirahat 2 5 5

5 Asupan 2 4 4
makan dan
minum yang
sehat dan
adekuat

Masalah keperawatan teratasi

P: Lanjutkan intervensi asupan intake nutrisi


yang memadai

Anda mungkin juga menyukai