Perilaku Individu
Dr. Elizabeth Lucky Maretha Sitinjar, M.Si
Akuntansi 3.3
Kelompok 3 :
1. The, Viona Kusuma W
(14.G1.0034)
2. Anastasia Ninda
(14.G1.0040)
(14.G1.0197)
tepat.
Pemahaman Verbal, Kemampuan memahami apa yang dibaca dan
lalu.
b. Kemampuan fisik
Kemampuan fisik memiliki makna penting khusus untuk melakukan pekerjaanpekerjaan yang kurang menuntut keterampilan. Ada sembilan kemampuan fisik
dasar, yaitu kekuatan dinamis, kekuatan tubuh, kekuatan statis, kekuatan,
Perubahan Sikap
Manajer selalu menghadapi masalah perubahan sikap pekerja dengan sikap karyawan
ada yang mehambat prestasi pekerjaan. Ada tiga faktor utama dalam perubahan yaitu
kepercayaan dari pengirim berita, berita itu sendiri, dan keadaan. Ketika pekerja tidak percaya
kepada manajer maka tidak ada perubahan sikap.
Jika prestise sang komunikator semakin besar, maka semakin besar juga perubahan
sikap yang ditimbulkan. Posisi manajer akan sulit jika manajer mempunyai sedikit
kehormatan oleh teman kerja dan atasannya. Jika manajer dipercaya maka masalah cara
mengubah sikap seseorang tidak dipecahkan. Banyak sekali orang dipengaruhi dengan usaha
untuk mengubah sikap mereka sebagian tergantung pada keadaan.
Nilai bersangkutan dengan sikap dalam hal nilai yang membantu sebagai jaln untuk
mengatur sikap. Definisi nilai itu sendiri ialah sebagai konstelasi dari suka, tidak suka, titik
pandang, keharusan, inklinasi dalam. Penilaian terhadap nilai secara rasional dan irasional.
Nilai berpengaruh terhadap presepsi yang tidak hanya dari suatu hasil yang tepat tetapi
juga alat yang tepat menuju hasil. Teori kepemipinan yang berpengaruh disini ialah
didasarkan pada alasan manajer tidak diharapkan untuk mengambil gaya pemipin yang
bertentangan dengan nilai kerja. Aspek nilai yang terpenting adalah terjadi aktivitas antar diri
manajer.
Kepribadian
Kepribadian dipengaruhi oleh keturunan, budaya, dan faktor sosial. Salah satu definisi
dari kepribadian adalah sebuah rangkaian yang terorganisir. Dan pengertian dari kepribadian
seseorang adalah himpunan karakteristik, kecenderungan dan tempramen yang stabil dibentuk
secara nyata oleh faktor keturunan dan faktor social.
Kepribadian adalah saling berhubungan dengan presepsi, sikap, belajar dan motivasi
setiap usaha untuk perilaku menjadi tidak lengkap apabila kepribadian tidak diperhitungkan.
Teori Kepribadian
Ada 3 pendekatan teori memahami kepribadian yaitu pendekatan sifat, pendekatan
psikodinamis, dan pendekatan humanis.
Teori kepribadian sifat disini sama dengan anak kecil yang terlihat mencari tanda
untuk menggolongkan dunia, orang dewasa pun juga menandai dan menggolongkan manusia
bedasarkan fisik dan psikologisnya.Teori sifat mendapat kritik bukan teori yang nyata karena
tidak menjelaskan terjadinya perilaku.
Teori kepribadian psikodinamis disini tidak ditanggapi secara serius karena orang
mempunyai dasar yang berbeda. Pengertian identitas diri adalah bagian sederhana yang tidak
disadari dari keribadian. ID melakukan apa yang dirasa baik.
Teori kepribadian humanistik, pendekatan humanistik untuk memahami kepribadian
menekankan pada perkembangan individu dan aktualisasi dan pentingnya bagaimana
seseorang mempresepsi dunianya dan semua kekuatan kepribadian adalah humanistik. Hal
yang paling dasar dari organisme manusia adalah untuk mengarah pada aktualisasi diri.
Aktualisasi diri disini adalah untuk mengkritik teori yang berpusat pada manusia. Kritik
lainnya menunjukkan bahwa seseorang harus bekerja dalam suatu lingkungan yang
kebanyakan diabaikan oleh para humanis.
Teori sifat memberikan sebuah daftra yang menjelaskan individu. Teori psikodinamis
menggabungkan karakteristik manusia dan menjelaskan perkembangan kepribadian alamiah
dinamis. Teori para humanis menekankan pada orang dan pentingnya aktualisasi diri dari
kepribadian.
Dari gambar di atas , dapat disimpulkan bahwa setiap orang memiliki ciri-ciri yang
berbeda dalam setiap pekerjaan yang dipilihnya. Sehingga disini diperlukan peran para
manajer untuk membuat pekerjaan menjadi lebih menarik dengan adanya penghargaan dan
tantangan yang diberikan. Jadi mereka dapat memiliki target yang akan diselesaikan (seperti
mutu, jumlah, dan jasa akan terpengaruh), karena perilaku kerja menentukan hasil mereka
baik dalam prestasi jangka panjang (positif) maupun jangka pendek (negatif). Perilaku dan
hasil berlaku sebagai umpan balik bagi diri dan lingkungan. Hal ini dipengaruhi oleh tiga
variable psikologis utama: persepsi, tingkah laku, dan kepribadian.
Untuk mengerti perbedaan individu, para manajer harus melakukan 3 hal :
1. Mengamati dan mengenali perbedaan
2. Mempelajari variabel-variabel yang mempengaruhi perilaku individu
3. Menemukan hubungan di antara variabel-variabel.
Perilaku seperti gambar diatas merupakan tindakan yang dilakukan seseorang, seperti:
1.
2.
3.
4.
5.
Kerangka kerja seperti gambar diatas menunjukkan bahwa perilau tergantung dari jenis
variabelnya. Seperti rumus asli Kurt Levin, B= f(I,E): B adalah perilaku individu, I adalah
fungsi variabel individu, dan E adalah lingkungan. Sehingga perilaku dalam kerja bersifat
unik bagi setiap individu.
1.
2.
3.
4.
PERBEDAAN INDIVIDUAL
Kemampuan dan keterampilan
Dua hal ini meruapakan peran yang saling berhubungan dan penting. Kemampuan merupakan
sikap sesorang untuk bertindak baik dalam hal mental maupun fisik, sedangkan keterampilan
adalah kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan.
3. Penalaran induktif
Kemampuan
Penjelasan
untuk
mengahafal
konfigurasi tertentu
Kemampuan menghasilkan kata gagasan
dan ekspresi verbal
Kemampuan untuk
membentuk
dan
menguji
langsung
pada
hipotesis
hubungan temuan
Kemampuan untuk mengingat bis dari
4. Memori asosiatif
5. Rentang memori
6. Fasilitas nomor
7. Kecepatan penyerapan
perbandingan
tugas
ringan
dan
yang
spasial
untuk
dan
menyerap
memanipulasi
pola
atau
dengan penerapan
5. Stamina
Ketahanan
otot
Penjelasan
dalam menahan
yang
memerlukan
kardiovaskuler
Analisis pekerjaan merupakan pemahaman dari sisi perilaku dan pendidikan serta
pelatihan spesifik untuk menjalankan pekerjaan. Pekerjaan ideal adalah dimana kemampuan
dan keterampilan seseorang dapat diterapkan untuk menghasilkan kerja yang memuaskan,
terpenuhi, dan menantang.
Ilmu Demografi
Dalam ilmu ini lebih mengklasifikasikan tentang jenis kelamin, ras, serta keragaman budaya.
1. Perbedaan jenis kelamin/ Gender
terus
kerja
Secara umum pria dan wanita dibedakan cara perlakuannya. Tetapi mereka
sama dalam aspek kemampuan belajar, daya ingat, kemampuan penalaran, kreativitas,
dan kecerdasan. Walaupun dari hasil riset masih terdapat sedikit perbedaan dari aspekaspek tersebut. Sedangkan perbedaan terdapat dalam beberapa bidang tertentu yaitu
agresivitas dan perilaku social.
2. Keragaman ras dan budaya
Keragaman adalah mutu manusia seperti ras, jenis kelamin, dan etnis yang
berbeda dari kelompok tertentu. Banyak kelompok yang tersebar di seluruh dunia
tenaga kerja (misalnya: Vietnam, Korea Selatan, Meksiko, Rusia). Para manajer
berusaha lebih untuk mengelola tenaga kerja dengan keragaman budaya yang semakin
meningkat dengan mensyaratkan kelenturan, pengenalan perbedaan individu, dan
peningkatan kesadaran perbedaan latar belakang budaya.
Jika hal tersebut dapat dilakukan manajer dengan tepat, maka dapat
menghasilkan jenis-jenis pekerjaan, atmosfir kerja, dan sistem penghargaan dalam
prestasi yang unggul.
Persepsi
Persepsi adalah proses dari seseorang dalam memahami lingkungannya yang
melihatkan pengorganisasian dan penafsiran sebagai rangsangan dalam suatu pengalaman
psikologis. Persepsi membantu individu dalam memilih, mengatur, menyimpan dan
menginterpretasikan rangsangan menjadi gambaran dunia yang utuh dan berarti. Oleh karena
setiap orang memberi arti sendiri terhadap rangsangan, individu berbeda dalam melihat hal
yang sama dengan cara yang berbeda.
Pada pertimbangan tertentu, orang menginterprestasikan perilaku orang lain dalam
konteks dirinya sendiri. Berikut ini terdapat beberapa contoh menunjukkan bagaimana
persepsi mempengaruhi perilaku:
1. Manajer yakin bahwa seorang pekerja telat diberi kesempatan untuk menggunakan
penilaiannya mengenai bagaimana mengerjakan pekerjaan, sementara pekerja merasa
sama sekali tidak ada kebebasan untuk melakukan penilaiaan.
2. Tanggapan seorang bawahan atas permintaan seorang supervisor didasarkan pada apa
yang dia pikir dia dengar dari supervisor, bukan pada permintaan sebenarnya.
3. Manajer mengira produk yang sudah dijual bermutu tinggi, tetapi pelanggan
mengeluh produknya jelek.
4. Seorang pekerja dipandang oleh seorang rekannya sebagai pekerja keras yang telah
memberikan usaha yang baik dan oleh rekan lain sebagai pekerja malas yang tidak
berusaha.
5. Seorang penjual melihat kenaikan gajinya sebagai sangat tidak adil, sementara
manajer penjualan merasa sebagai kenaikan yang wajar.
6. Operator memandang kondisi kerjanya tidak memadai, seorang rekan kerja yang tepat
di sebelahnya merasa kondisi kerjanya nyaman.
Pengorganisasian Persepsi
Satu prinsip paling penting dalam mengatur persepsi adalah kecenderungan untuk
membuat pola rangsangan dikaitkan dengan hubungan gambar dan latar belakang. Tidak
semua rangsangan mencapai kesadaran seseorang dengan kejelasan yang sama.
Pengorganisasian persepsi juga jelas terlihat ketika rangsangan yang sama dikelompokkan
bersama dan ketika rangsangan yang dekat dikelompokkan, prinsip pengelompokkan yang
lain yang membentuk pengaturan persepsi dinamakan closure(penutupan).
Stereotipe
Stereotipe adalah penilaiaan sendiri sebab orang cenderung untuk memperhatikan
benda-benda yang cocok dengan stereotipe dan tidak memperhatikan benda-benda yang tidak
cocok dengan stereotipenya. Usia menjadi dasar untuk melakukan sterotip pada pekerja.
Stereotipe dapat menyebabkan program promosi, motivasi, rancangan kerja, atau
penilaian kinerja tidak sesuai. Ini juga dapat menyebabkan tidak terpilihnya orang terbaik
dalam suatu jabatan.
Persepsi Selektif
Konsep persepsi selektif penting untuk para manajer yang sering menerima banyak
informasi dan data dan mungkin cenderung memilih informasi yang mendukung
pandangannya.
Karakteristik Manajer
Orang-orang seringkali menggunakan diri mereka sendiri sebagai perbandingan
(benchmark) dalam memandang orang lain. Pada dasarnya kesimpulan ini menyarankan
bahwa para manajer memandang perilaku dan perbedaan individu pekerja dipengaruhi oleh
sifat mereka sendiri. Jika mereka mengerti bahwa sifat dan nilai mereka sendiri
mempengaruhi persepsi, mereka mungkin dapat menilai bawahannya secara lebih
tepat/akurat.
Faktor Situasional
Tekanan waktu, sikap orang dimana seorang manajer bekerja sama dan semua faktor
situsional lain mempengaruhi ketepatan persepsi. Tekanan waktu kadang-kadang membuat
manajer melihat beberapa rincian, mempercepat aktivitas tertentu dan mengabaikan
rangsangan, seperti permintaan dari manajer lain atau dari atasannya.
Kebutuhan
Persepsi dipengaruhi secara nyata oleh kebutuhan dan keinginan. Dangan kata lain
pekerja, manajer, wakil presiden dan direktur melihat apa yang mereka ingin lihat. Seperti
cermin dalam rumah hiburan, kebutuhan dan keinginan dapat mendistorsi dunia yang dilihat
oleh manajer.
Atribusi
Teori atribusi memberikan pengertian ke dalam proses sehingga kita mengetahui
sebab dan motif perilaku seseorang. Mengamati perilaku dan menggambarkan kesimpulan
dinamakan membuat atribusi.
Atribusi disposisi menekankan beberapa aspek individu seperti kemampuan, ketrampilan,
atau motivasi internal. Menjalaskan bahwa perilaku dalam kondisi di dalam diri seseorang
seperti agresivitas, rasa malu, sombong, atau kecerdasaan menggambarkan sebuah atribusi
disposisi.
Atribusi situsional menekankan akibat dari lingkungan terhadap perilaku.
Menjelaskan bahwa seorang pekerja baru yang mempunyai prestasi rendah disebabkan oleh
periode penyesuaian khusus untuk mempelajari prosedur.
Dalam usaha membuat keputusan apakah perilaku harus di atribusi kepada seseorang
atau kepada keadaan. Kelly mengusulkan untuk menggunakan tiga kriteria :
Konsensus : apakah banyak orang lain yang mengatakan atau mengerjakan sesuatu
Kesalahan Atribusi
Sebuah penyimpangan atribusional adalah kecenderungan untuk lebih menyukai satu
jenis perilaku dibandingkan yang lain. Kesalahan atribusi fundamental adalah membuat
penilaian hanya dengan informasi terbatas mengenai seseorang atau keadaan.
mengingat hal-hal baik yang mereka perani di dalam suatu pekerjaan dan mengabaikan peran
mereka yang gagal atau buruk.
Sikap
Sikap adalah perasaan positif atau negatif atau keadaan mental yang selalu disiapkan,
dipelajari, dan diatur melalui pengalaman, yang memberikan pengaruh khusus pada respon
seseorang terhadap orang, obyek-obyek dan keadaan. Definisi mengenai sikap ini mempunyai
implikasi tertentu pada manajer, yaitu:
1. Sikap dipelajari
2. Sikap mendifinisikan predisposisi kita terhadap aspek-aspek yang diberikan dunia
3. Sikap memberikan dasar perasaan bagi hubungan antarpribadi kita dan identifikasi
dengan orang lain.
4. Sikap diatur dan dekat dengan inti kepribadian
Sikap adalah bagian intrinsik dari kepribadian seseorang. Beberapa teori berusaha
untuk menjelaskan pembentukan dan perubahan sikap. Teori menyatakan bahwa afeksi,
kognisi, dan perilaku menentukan sikap dan bahwa sikap, sebaliknya menentukan afeksi,
kognisi dan perilaku.
Afeksi, segmen emosianal dari sebuah sikap.
Kognisi, segmen persepsi, pendapat, atau kepercayaan dari suatu sikap. Elemen penting dari
kognisi adalah kepercayaan yang bersifat penilaian yang dilakukan seseorang. Kepercayaan
evaluatif dimanifestasikan sebagai kesan yang baik atau tidak baik yang dilakukan seseorang
terhadap obyek atau orang.
Perilaku, komponen perilaku dari sebuah sikap mengacu kepada kecenderungan seseorang
untuk bertindak terhadap seorang atau sesuatu dengan cara tertentu misalnya ramah, hangat,
agresif, tidak ramah atau apatis. Beberapa tindakan dapat diukur atau dinilai untuk memeriksa
komponen perilaku dari sikap.
Disonansi kognitif adalah suatu kondisi mental yang menunjukkan kegelisahan yang
terjadi karena adanya konfik di antara berbagai komponen kesadaran individu (contohnya
sikap dan kepercayaan) sesudah suatu keputusan dibuat.
Disonansi kognitif mempunyai implikasi organisasi yang penting, yaitu:
1. Membantu menerangkan pilihan yang dibuat oleh individu akan sikap yang tidak
konsisten
DAFTAR PUSTAKA
Gibson, Ivancevich, Donelly, dan Konopaske, Organizations: Behavior Structure
and Processes 11th edition, McGraw Hill, USA, 2003. (GID)