MAKALAH
BAB 15.
MEMAHAMI DAN MENGELOLA PERILAKU INDIVIDU
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu kunci keberhasilan dalam manajemen dan dalam karier
seseorang dan adalah mengetahui diri sendiri dan bagaimana cara berinteraksi
dengan orang lain. Memahami elemen- elemen yang sangat penting untuk
kesadaran diri yakni introversi, extroversi, berpikir, merasakan,pengendalian
internal dan external.
Dari berbagai teori kepribadian lima sifat yang membantu dalam menjelaskan
perilaku individu dalam organisasi antara lain : Lokus kendali, Machiavellianisme, harga
diri, pemantauan diri, dan pengambilan resiko. Isu –isu terkini dalam bidang perilaku
organisasi yakni pekerja Gen Y menghadirkan sikap baru ditempat kerja sehingga
menjadi tantangan bagai manajer dalam menghadapi mereka terkait dengan dengan
penampilan, teknologi, dan gaya manajemen. Berdasarkan latar belakang tersebut
diatas penulis menyusun makalah tentang bagaimana Memahami dan Mengelola
perilaku individu.
B. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah :
BAB II
PEMBAHASAN
I. Fokus dan tujuan dari perilaku organisasi
Teori disonansi kognitif adalah ketidaksesuain atau inkonsistensi dalam sikap atau
antar, perilaku dan sikap.
III. Kepribadian
Kepribadian adalah kombinasi unik dari pola emosional, pikiran, dan perilaku yang
mempengaruhi bagaimana seseorang bereaksi dengan orang lain.
Dua pendekatan yang lebih dikenal untuk mengidentifikasi kepribadian yaitu Myer-
Brigs Type Indicator (MBTI) dan model big five.
Wawasan kepribadian yang lain yang dijadikan tolok ukur dalam menelaah
perilaku dalam organisasi antara lain :
Emosi merupakan perasaan intens yang ditujukan bagi seseorang atau sesuatu.
Berdasarkan penelitian telah mengidentifikasi ada enam emosi Universal : kemarahan,
ketakutan, kesedihan, kebahagiaan, rasa jijik, dan kaget.
Salah satu bidang penelitian emosi dengan pengetahuan yang menarik terkait dengan
kepribadian adalah kecerdasan emosi ( Emotional intelligence –EI) yang merupakan
kemampuan untuk mengenali dan mengelola isyarat dan informasi emosi. IE terdiri dari
lima dimensi yaitu :
IV. Persepsi
Tiga jalan pintas untuk menilai orang lain yaitu kesamaan anggapan, stereotip, dan
efek halo
V. Pembelajaran
1. Proses atensi. Orang – orang belajar dari seseorang model ketika mereka
mengenali dan memperhatikan keistimewaannya.
2. Proses retensi. Pengaruh seorang model bergantung pada ingatan
seseorang terhadap aksinya, bahkan ketika model itu tidak lagi ada
3. Proses reproduksi motoric. Setelah seseorang melihat perilaku baru dengan
mengamati seorang model , hal yang dilihat itu yang diterapkan
Karena pembelajaran terjadi saat dan sebelum bekerja, manajer memikirkan cara
agar karyawan berperilaku yang menguntungkan bagi organisasi. Sehingga
manajer akan berusaha mencetak karyawan dengan memandu pembelajarannya
secara bertahap, hal ini disebut pembentukan perilaku. Pembentukan perilaku
adalah proses dalam memandu pembelajaran dalam beberapa tahapan dengan
atau tanpa adanya penguatan
Implikasi bagi manajer: Karyawan akan belajar ketika bekerja. Akankah Manajer
mampu mengelola pembelajaran karyawan melalui penghargaan dan contoh yang
diberikan, ataukah manajer akan membiarkan pembelajaran itu terjadi begitu saja.
Jika sekelompok kecil karyawan diberi penghargaan dengan kenaikan gaji dan
promosi, karyawan itu tidak memiliki alasan untuk mengubah perilaku mereka .
bahkan karyawan produktif yang melihat kelompok lain dihargai mungkin akan
mengubah perilakunya. JIka manajer menginginkan perilaku A, namun
memberikan penghargaan kepada B, maka tidak heran jika karyawan akan
melakukan perilaku B. Sama halnya manajer harus menjadikan dirinya sebagai
contoh bagi karyawan. Perilaku manajer yang selalu datang terlambat
menghabiskan waktu selama dua jam untuk makan siang, atau menggunakan
peralatan kantor untuk keperluan pribadi akan dilihat dan ditiru oleh karyawan.
Gen Y akan mengubah tempat kerja, karena pada tahun 2025 mereka akan mebentuk
lebih dari 75 % ankatan kerja. GEN Y secara umum yakni siapapun yang lahir antara
tahun 1982 hingga 1997, mereka membawa sikap baru ketempat kerja .Gen
dibesarkan dalam ragam pengalaman dan peluang. Dan mereka ingin kehidupan
peerjaan mereka memberikan hal yang serupa
Menghadapi Tantangan manajerialnya. Mengelola karyawan Gen Y memberikan
tantangan tersendiri. Konflik dan kekecewaan bisa terjadi terkait isu-isu penampilan,
teknologi, dan gaya manajemen.
Teori atribut bergantung pada tiga ciri khas yaitu : ketika seseorang menunjukkan
perilaku tertentu pada situasi tertentu (perilaku yang tidak biasa) ; consensus
adalah ketika orang lain merespon dengan cara yang sama pada situasi yang sama
; Konsistensi adalah ketika seseorang berperilaku secara rutin dan konsisten
Tiga jalan pintas untuk menilai orang lain yaitu kesamaan anggapan, stereotip, dan
efek halo