Anda di halaman 1dari 8

Rahmat Hidayat Barkah

3318223
Ps 5F

UTS PERILAKU ORGANISASI

1. Berikan gambaran penjelasan tentang perspektif keefektifan organisasi dan beri contoh
pengaplikasian di dalam organisasi !

Pengertian keefektifan organisasi adalah kemampuan untuk memperoleh masukan,


memproses masukan tersebut, menyalurkan keluaran, dan mempertahankan stabilitas dan
keseimbangan didalam sistem. Banyak faktor- faktor yang mencangkup keefektifan organsasi
ini, baik faktor dari dalam maupun luar.

Konsep keefektifan organisasi dari tiga perpektif, yaitu;


1) Keefektifan individu,
Tingkat paling dasar dalam keefektifan organisasi adalah keefektifitasan individu. Hal
itu karena diasumsikan bila tiap anggota organisasi melakukan tugas pekerjaannya dengan
efektif, maka keefektifan organisasi secara keseluruhan akan timbul. Pandangan dari segi
individu menekankan kinerja karyawan atau anggota tertentu dari organisasi. Tugas yang harus
dilaksanakan biasanya ditetapkan sebagai bagian dari pekerjaan atau posisi dalam organisasi.
Kinerja individu dinilai secara rutin lewat proses evaluasi hasil karya yang merupakan dasar bagi
kenaikan gaji, promosi, dan imbalan lain yang tersedia dalam organisasi. Penyebabnya
ditentukan berbagai faktor, antara lain: keterampilan, pengetahuan, kecakapan, sikap, motivasi,
dan stres.

2) Keefektifan kelompok
Dalam suatu organisasi orang-orang bekerja dalam kelompok. .Dalam beberapa hal,
keefektifan kelompok adalah jumlah kontribusi dari semua anggotanya. Misalnya, bagi
kelompok ilmuawan mengerjakan proyek-proyek individual, yang tidak saling berhubungan,
maka besarnya keefektivan sama dengan jumlah keefektifan dari tiap-tiap individu. Dalam
beberapa hal lain, keefektifan kelompok adalah lebih besar dari jumlah kontribusi tiap-tiap
individu. Contoh semacam itu adalah lini perakitan yang menghasilkan produk jadi sebagai hasil
sumbangan khusus, tetapi kumulatif dari kontribusi tiap-tiap individu. Penyebabnya antara lain:
kekompakan, kepemimpinan, struktur, status, peran dan norma.

3) Keefektifan organisasi.
Organisasi terdiri dari individu-individu dan kelompok-kelompok. Karena itu keefektifan
organisasi terdiri dari keefektifan individu dan kelompok. Namun demikian, keefektifan
organisasi adalah lebih banyak dari jumlah keefektifan individu dan kelompok; lewat pengaruh
sinergi (kerja sama), organisasi mampu mendapatkan hasil karya yang lebih tinggi tingkatnya
daripada jumlah hasil karya tiap-tiap bagiannya. Sebenarnya, alasan bagi organisasi sebagai alat
untuk melaksanakan pekerjaan masyarakat adalah bahwa organisasi itu dapat melakukan
pekerjaan yang lebih banyak daripada yang mungkin dilakukan oleh individu. Faktor
penyebabnya: lingkungan, teknologi, strategi, struktur, proses dan budaya.

Contoh pengaplikasian dalam suatu organisasi :

Pada saat pandemi ini, banyak aturan yang terbuat contohnya pemakaian masker saat ke
kantor, apakah peraturan ini sudah efektif dalam pandemi ini atau tidak. Tentu hal ini
menimbulkan pro kontra. Apakah masih di perlukan fice shield atau hanya membutuhkan masker
saja. Apabila reaksi yang ditunjukkan mengarah pada penolakan dan tindakan yang melampaui
kenormalan tentu akan menimbulkan masalah bagi kantor tersebut, dan sebaliknya apabila reaksi
yang di tunjukan positif maka model MARS akan di terapkan dengan baik yang dapat memicu
individu, kelompok dan juga organisasi maka akan menimbulkan keefektifan bagi kantor
tersebut. Yang mana semua individu, kelompok, organisasi tidak membuang buang waktu untuk
melakukan kewajibannya.
2.Jelaskan hubungan antara individual characteristic dengan Model MARS dan berikan
gambaran implementasinya di dalam organisasi/ perusahaan/ kehidupan sehari-hari
secara lengkap dan detail

Individual Characteristic:
a) Value(nilai)
b) Personality(kepribadian)
c) Perceptions(persepsi)
d) Emotion and Attitudes(emosi dan sikap)
e) Stress(stres)

Model MARS terbagi berbagai macam yaitu :

1. Motivasi (Motivation)
Merupakan kekuatan dalam diri seseorang yang sangat mempengaruhi arah
intensitas dan ketekunan perilaku. Motivasi adalah tujuan-diarahkan, motivasi yang ada
dalam diri seseorang bukan perilaku mereka yang sebenarnya. Maka arah, intensitas dan
ketekunan adalah kognitif (pikiran) dan kondisi emosional yang secara langsung
menyebabkan kita untuk bergerak.

2. Kemampuan (abilities)
Kemampuan personal dapat juga membuat perbedaan dalam perilaku dan kinerja
seseorang, kemampuan mencakup bakat alami dan kemampuan belajar yang dibutuhkan
dalam menyelesaikan setiap tugas, bakat alami membantu seseorang mempelajarai tugas
secara spesifik sehingga lebih cepat dan lebih baik, seseorang secara fisik dan mental
juga dipengaruhi oleh bakat, demikian juga untuk mendapatkan kemampuan dan
keterampilan, dengan bakat seorang individu dapat belajar lebih cepat dan berpotensi
mencapai kinerja. Kemampuan belajar adalah keterampilan dan pengetahuan yang
dimiliki saat ini, baik keterampilan fisik dan mental serta pengetahuan yang diperoleh.
Bakat dan kemampuan belajar berkaitan erat dengan kompetensi, Kompetensi merupakan
karakteristik seseorang yang dapat menghasilkan kinerja prima, kompetensi banyak
dikaitkan dengan sifat-sifat pribadi, seperti: pengetahuan, keterampilan, bakat,
kepribadian, konsep diri, nilai-nilai.

3. Persepsi peran (role perceptions),


Merupakan cara pandang terhadap seperangkat pola prilaku yang diharapkan
seseorang yang menduduki posisi tertentu dalam menduduki posisi tertentu dalam suatu
unit sosial. Persepsi peran memiliki tiga komponen; pertama, karyawan memiliki akurasi
dalam memahami tugas-tugas mereka ketika memiliki persepsi peran. kedua, orang-orang
memiliki persepsi peran yang akurat mereka akan memahami prioritas dari berbagai
tugas dan mampu ekspektasi kinerja. ketiga, persepsi peran membantu memahami
perilaku yang disukai atau prosedur untuk mencapai tugas yang diberikan.
4. Faktor situasional (Situational factors)
Mencakup semua kondisi luar kontrol langsung karyawan yang membatasi atau
memfasilitasi perilaku dan kinerja.

Model MARS
Individual carakteristik sangat erat hubungannya dengan model mars ini. Hal ini dapat di
lihat bahwa model mars ini sangat mempengaruhi individual characteristik yang dapat
mendorong individu di dalam sebuah pekerjaan. Jadi apabila di dalam suatu pekerjaan kita tidak
menerapkan mars ini bisa saja individual characteristik tidak berkembang atau bahkan tidak
mempunyai motivasi pada saat bekerja. Oleh sebab itu mars ini sangat penting dan juga erat
kaitannya dengan individual characteristik.

Contoh implementasi nya di dalam suatu organisasi


Pada sebuah pt tentunya banyak anak gudang yang ada didalamnya, maka dari itu
seorang kepala gudang mendapat andil besar dalam meningkatkan motivasi anak gudangnya
tersebut dan untuk mencapai goals dalam pt tersebut.
Jika kepala gudang berhasil memotivasi anak gudangnya tersebut dan mencapai goalsnya tentu
pt akan mendapatkan keuntungan. Sebagai contoh, mereka akan mendapat bonus mingguan
karena telah menyelesaikan goals tersebut.
Kepala gudang seringkali menyandarkan beberapa kombinasi insentif berdasar individu dan
kelompok untuk memotivasi anggota kelompok dan tim atas pencapaian sasaran (goal)
organisasi. Tantangan bagi kepala gudang adalah dalam mengembangkan sistem pembayaran
yang adil yang akan menghasilkan motivasi tinggi secara individual dan performans kelompok
atau tim yang tinggi.
.

3. Jelaskan hubungan antara emosi, sikap, dan perilaku secara singkat dan padat serta
berikan gambaran penjelasan Model emosi, sikap, dan perilaku berdasarkan deskripsi
contoh yang terjadi di kehidupan sehari-hari !

Emosi, sikap dan prilaku sangat erat hubungannya, semua yang di lakukan seseorang
adalah dampak dari hal tersebut. Pada saat bergabung dalam suatu organisasi secara spesifik
akan mempengaruhi perilaku dan berdampak lebih lanjut pada kinerja orang yang bersangkutan
serta organisasi tempat bernaung.

Contoh : Aturan baru yang menetapkan bahwa perubahan jam masuk setelah istirahat siang. Hal
ini tentunya akan menimbulkan emosi sikap dan juga prilaku yang berbeda pada setiap
karyawan, ada yang menanggapi dengan positif dan ada juga yang negatif. Jika lebih banyak
yang menanggapi dengan negatif dan tindakan yang melampaui kenormalan tentu akan
menimbulkan masalah bagi kantor tersebut. Maka dari itu emosi, sikap dan prilaku karyawan
butuh di perhatikan dan di kelola dengan baik.
4. A.Buatlah contoh program kerja impian kamu berdasarkan tahap-tahap pada proses kreatif !

Program kerja impian saya yaitu membuka sebuah bisnis apartemen :

a. Tahap Persiapan
Persiapan utama saya dalam membangun sebuah bisnis apartemen tentunya adalah
modal, lokasi yang strategis, promosi.

b. Tahap Inkubasi
Apabila semua fasilitas apartemen saya di rasa kurang lengkap dan kurang menarik saya
akan mencoba membuat sebuah daya tarik sebagai penarik pelanggan ke tempat saya dan
melengkapi fasilitas-fasilitas yang di rasa belum lengkap. Hal ini di lakukan semata-mata agar
bisnis apartemen saya bisa lebih berkembang dan menjadi solusi dari permasalahan yang saya
miliki.

c. Tahap Iluminasi (pencerahan)


Setelah mengetahui solusi akan permasalahan yang tentang kurangnya daya tarik tersebut
maka saya akan tetap konsisten memberi kenyaman kepada customer dan mempertahankan
kualitas saya tersebut seperti pelayanan yang ramah, selalu terjaganya kebersihan dan kualitas,
dan masih banyak lagi. Yang di atas merupakan hasil pemikiran saya supaya bisnis saya ini dapat
berkembang dan memberikan manfaat yang besar baik untuk saya dan orang-orang di sekitar
saya

d. Tahap Verifikasi
Agar bisnis apartemen yang saya jalankan ini lebih berkembang dan di akui kualitasnya
maka saya akan melakukan mengendorse artis atau selebgram dengan menyuruhnya melakukan
testimoni terhadap bisnis saya tersebut, agar orang yang melihatnya tertarik dan mengakui
kualitas dari bisnis apartemen saya tersebut. Dan oleh karena itu saya harus selalu menjaga
konsistensi saya dan harus tetap memperhatikan setiap kualitas yang saya beri kepada costumer.
B. Buatlah gambaran contoh implementasi Tim yang efektif berdasarkan gambaran model
keefektifan tim !

Sebuah penerepan pembagian tugas yang baru dan lebih tepat, tindakan ini tentu
mengacu kepada keefektifitas an suatu pekerjaan. Apabila banyak yang menanggapinya dengan
ngeatif maka akan menjadi suatu problem baru terhadap organisasi tersebut dan apabila
sebaliknya maka akan sangat menguntungkan sebuah organisasi tersebut. Dalam hal ini maka
model MARS akan di terapkan dengan baik yang dapat memicu individu, kelompok dan juga
organisasi maka akan menimbulkan keefektifan bagi kantor tersebut. Yang mana semua
individu, kelompok, organisasi tidak membuang buang waktu untuk melakukan kewajibannya.

Pada masa sekarang ini kerjasama tim sangat penting bagi sebuah organisasi, karena tim
yang bekerja lebih cepat dan menyelesaikan masalah yang banyak akan sangat menguntungkan
sebuah organisasi tersebut. Dalam konteks ini pekerjaan yang di lakukan secara individua tidak
apa-apanya karena kerjasama tim banyak mempunai kelabihan di antaranya yaitu tim lebih gesit,
lebih fleksible dan lebih tanggap dalam menghadapi sebuah permasalahan.

5. Buatlah secara rinci contoh pengaplikasian teori dua faktor herzberg dalam memengaruhi
motivasi seseorang pada lingkup organisasi/ perusahaan !

Contohnya:

Ada kalanya seorang karyawan pada sebuah organisasi atau perusahaan tidak puas akan
gaji yang di perolehnya. Karyawan tersebut merasa gaji yang di terimanya tidak cukup untuk
kehidupannya sehari-hari. Hal ini akan membuat motivasi karyawan tersebut untuk bekerja
secara optimal akan menurun. Jika sebuah masalah tersebut tidak terdapat dalam perusahaan
tersebut maka tidak sepenuhnya seorang karyawan akan optimal dalam melakukan tugasnya ,
masih banyak kendala lain yang membuat seorang karyawan tidak optimal dalam melakukan
tugasnya seperti faktor lingkungan, jam kerja dan lain-lain.
Banyak faktor lainnya yang mempengaruhi peningkatan kinerja yang berbeda dari faktor-
faktor yang mendemotivasi. Terkadang suatu pekerjaan perlu memberi tantangan yang cukup
bagi potensi kemampuan karyawan untk digunakan secara maksimal. Karyawan yang
berkeahlian tinggi perlu juga diberikan wewenang dan tanggung jawab yang tinggi pula. Jika
seorang pekerja merasa potensi dirinya tidak terpakai secara optimal di dalam perusahaan, maka
dia tidak akan menjadi terlalu produktif bagi perusahaan. Sehingga, perbaikan dalam faktor-
faktor eksternal yang bisa mendemotivasi karyawan tidak serta-merta membuat karyawan
langsung termotivasi. Perusahaan perlu memperbaiki juga kualitas faktor-faktor internal yang
memotivasi karyawan untuk meningkatkan produktivitas kerjanya.

Anda mungkin juga menyukai