Anda di halaman 1dari 3

Nama : Mutiara Nisa Caniago

Nim : 0307182062

MPI-4 SEMESTER 5

UJIAN AKHIR SEMESTER

PSIKOLOGI MANAJEMEN

1. Perilaku individu adalah sebagai suatu fungsi dari interaksi antara individu
dengan lingkungannya. Individu membawa tatanan dalam organisasi berupa
kemampuan, kepercayaan pribadi, pengharapan, kebutuhan, dan pengalaman
masa lainnya. Perilaku kelompok adalah suatu aktifitas yang dilakukan oleh
seorang individu dengan yang lainnya untuk mendapatkan aspirasi anggota,
berinteraksi dari setiap individu dan saling bergabung untuk mencapai sasaran
yang diinginkan. Salah satu pertimbangan utama dalam merancang struktur
organisasi adalah agar berbagai proses tersebut dapat berjalan secara efektif dan
efisien. Dalam ilmu manajemen, seorang manager harus mengetahui perilaku
individu. Dimana setiap individu ini tentu saja memiliki karakteristik individu
yang menentukan terhadap perilakuindividu, yang pada akhirnya menghasilkan
sebuah motivasi individu. Perilaku manusia adalahsebagai suatu fungsi dari
interaksi antara individu serta lingkungannya. Semua perilakuindividu agaknya
dibentuk oleh kepribadian dan pengalamannya.
2. Ada hubungan positif yang sangat signifikan antara motivasi kerja dengan
kinerja karyawan, yang artinya semakin tinggi motivasi kerja maka semakin
tinggi kinerja karyawan, dan sebaliknya semakin rendah motivasi kerja maka
kinerja karjawan juga semakin rendah. Jika seseorang termotivasi maka ia akan
berupaya sekuat tenaga untuk mencapai tujuan, namun belum tentu upaya yang
tinggi akan menghasilkan kinerja yang tinggi. Diperlukan intensitas dan kualitas
dari upaya tersebut agar fokus pada tujuan organisasi. Namun, ketidaksesuaian
insentif antara pemberian perusahaan dengan yang diharapkan karyawan dapat
menurunkan motivasi kerja dan produktivitas. Oleh karena itu, pemberian
penghargaan dan insentif dapat menjadi alternatif meningkatkan kompetisi
ditengah karyawan dan memotivasi untuk saling meningkatkan kinerja.
3. Motivasi dapat ditingkatkan dengan cara yaitu:
1) Berikan Inspirasi.
2) Berikan Kesempatan.
3) Tetapkan Tujuan.
4) Jangan Terlalu Mengkritik Kesalahan.
5) Berikan Penghargaan.
6) Berikan Feedback yang Membangun.
7) Sampaikan Perkembangan Bisnis.
8) Berikan Reward Bagi Karyawan Berprestasi.
9) Pilih pekerjaan sesuai dengan minat
10) Seimbangkan waktu istirahat
4. Kepemimpinan merupakan kemampuan dalam diri seseorang dan mencakup
sifat-sifat, seperti kepribadian, kemampuan, dan kesanggupan. Kepemimpinan
tidak dapat dipisahkan dari gaya, perilaku, dan kedudukan pemimpin
bersangkutan dan interaksinya dengan para pengikut serta situasi. Perilaku
organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang perilaku tingkat
individu dan tingkat kelompok dalam suatu organisasi serta dampaknya terhadap
kinerja. Perilaku organisasi juga dikenal sebagai studi tentang organisasi.
Pemimpin yang baik harus berani memberikan teguran dan contoh yang baik
baik bawahannya. Bukan hanya omong kosong semata, tetapi harus dibuktikan
dengan tindakan yang nyata. Jadi disini pemimpin harus menegakkan perilaku
organisasi.
5. Sebuah organisasi dapat dianalogikan sebagai tubuh manusia. Jika salah satu
dari anggota tubuh itu terganggu, maka akan menghambat keseluruhan gerak,
menyebabkan seluruh tubuh merasa sakit dan menyebabkan individunya tidak
dapat berfungsi secara normal. Demikian pula jika banyak di antara karyawan di
dalam organisasi mengalami stress kerja, maka produktivitas dan kesehatan
organisasi itu akan terganggu. Jika stress yang dialami oleh organisasi atau
perusahaan tidak kunjung selesai, maka sangat berpotensi mengundang penyakit
yang lebih serius. Bukan hanya individu yang bisa mengalami penyakit,
organisasi pun dapat memiliki apa yang dinamakan Penyakit Organisasi.
Randall Schuller (1980), mengidentifikasi beberapa perilaku negatif karyawan
yang berpengaruh terhadap organisasi. Menurut peneliti ini, stress yang dihadapi
oleh karyawan berkorelasi dengan penurunan prestasi kerja, peningkatan
ketidakhadiran kerja, serta tendensi mengalami kecelakaan. Secara singkat
beberapa dampak negatif yang ditimbulkan oleh stress kerja dapat berupa:
1) Terjadinya kekacauan, hambatan baik dalam manajemen maupun operasional
kerja
2) Mengganggu kenormalan aktivitas kerja
3) Menurunkan tingkat produktivitas
4) Menurunkan pemasukan dan keuntungan perusahaan. Kerugian finansial yang
dialami perusahaan karena tidak imbangnya antara produktivitas dengan biaya
yang dikeluarkan untuk membayar gaji, tunjangan, dan fasilitas lainnya. Banyak
karyawan yang tidak masuk kerja dengan berbagai alasan, atau pekerjaan tidak
selesai pada waktunya entah karena kelambanan atau pun karena banyaknya
kesalahan yang berulang.

Anda mungkin juga menyukai