Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Fairuza Nur Uchrowi Nst

NIM : 0307182045

PRODI : MPI IV / SEM V

DOSEN : Dr. Inom Nasution, M,Pd.

1. Perilaku individu, perilaku kelompok, dan perilaku dalam struktur organisasi, akan
berpengaruh terhadap keefektifan organisasi, Jelaskan maksudnya?
2. Bagaimanakah hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja individu dalam organisasi,
Jelaskan!
3. Apakah motivasi kerja individu dapat ditingkatkan ? Jelaskan cara-cara yang dapat dilakukan
untuk meningkatkan motivasi kerja individu !
4. Jelaskan bagaimanakah hubungan antara kepemimpinan dengan perilaku organisasi !
5. Stress dalam bekerja akan menghambat pencapaian tujuan organisasi, karena itu diperlukan
kemampuan individu maupun organisasi untuk mengelola stress. Berikan ulasan tentang
mengelola stress agar tidak mengganggu kinerja organisasi!

JAWABAN

1. Apa yg dimaksud dengan perilaku individu adalah suatu fungsi dari interaksi antara individu
serta lingkungannya. Semua perilaku individu dibentuk oleh kepribadian dan pengalaman.
Perilaku individu dalam organisasi meliputi karakteristik individu yang terdiri dari
kemampuan, kebutuhan, pengalaman, pengharapan dan lain-lain. sedang karakteristik
organisasi meliputi hierarki, tugas-tugas, tanggung jawab sistem penhhargaan, sistem kontrol
dan lain-lain. Jadi dapat disimpulkan bahwa perilaku individu dalam organisasi merupakan
karakteristik individu yang diperoleh dari pengalaman untuk mendukung efektivitas
organisasi. Juga dapat dikatakan bahwa perilaku organisasi merupakan perilaku individu
dalam organisasi. Perilaku kelompok adalah suatu aktifitas yang dilakukan oleh seorang
individu dengan yang lainnya untuk mendapatkan aspirasi anggota, berinteraksi dari setiap
individu dan saling bergabung untuk mencapai sasaran yang diinginkan. Kelompok memiliki
beragam jenis beserta fungsinya sesuai dengan tujuan apa yang akan dicapainya. Struktur
organisasi adalah Bagaimana pekerjaan dibagi-bagi dikelompokkan dan dikoordinasikan
secara formal. Dalam struktur ada hirarki, kewenangan, dan alur penyampaian informasi.

2. Terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara motivasi kerja dengan kinerja
karyawan, yang artinya semakin tinggi motivasi kerja maka semakin tinggi profesionalitas
karyawan, dan sebaliknya semakin rendah motivasi kerja maka kinerja karjawan juga
semakin rendah. Jika seseorang termotivasi maka ia akan berupaya sekuat tenaga untuk
mencapai tujuan, namun belum tentu upaya yang tinggi akan menghasilkan kinerja yang
tinggi. Diperlukan intensitas dan kualitas dari upaya tersebut agar fokus pada tujuan
organisasi. Namun, ketidaksesuaian insentif antara pemberian perusahaan dengan yang
diharapkan karyawan dapat menurunkan motivasi kerja dan produktivitas. Oleh karena itu,
pemberian penghargaan dan insentif dapat menjadi alternatif meningkatkan kompetisi
ditengah karyawan dan memotivasi untuk saling meningkatkan kinerja.

3. Ada beberapa motivasi yang diberikan pemimpin kepada para bawahannya untuk
meningkatkan kinerja karyawan berupa :
 Berikan Inspirasi
 Berikan Kesempatan
 Tetapkan Tujuan
 Jangan Terlalu Mengkritik Kesalahan
 Berikan Penghargaan
 Berikan Feedback yang Membangun
 Sampaikan Perkembangan Bisnis
 Berikan Reward Bagi Karyawan Berprestasi
 Jangan Biarkan Karyawan Bekerja di Luar Kemampuan
 Berikan Perhatian
4. Kepemimpinan adalah seseorang yang dapat mengatur dan mempengaruhi setiap individu
dalam sebuah organisasi. Sedangkan perilaku organisasi adalah sebuah disiplin ilmu yang
mempelajari tentang perilaku individu. Hubungan kepemimpinan dan perilaku organisasi
sangat erat kaitannya dalam menjalankan atau mencapai tujuan untuk keberhasilan sebuah
organisasi. Pemimpin yang baik akan memberikan arahan dan memotivasi individu untuk
melaksanakan tugasnya dan apa-apa yang akan dilakukannya untuk meningkatkan suatu
organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk menghadapi tantangan dan
peluang seorang pemimpin mempunyai peran sehubungan dengan perilaku organisasi yaitu
peran informasi dan peran keputusan.

5. Menurut saya pengelolaan stress yang baik bagi individu maupun organisasi yaitu,Penerapan
manajemen waktu Pengaturan waktu yang sangat tepat akan menjamin seseorang tidak ak
menjadi stres. Dikarenakan setiap orang pastinya memiliki rasa lelah yang sangat besar dan
memerlukan pembagian waktu untuk istirahat dan merelaksasikan tubuh dari kepadatan
jadwal kerja. Pola pembagian waktu yang baik antar waktu bekerja, beribadah, dan waktu
istirahat.Penambahan waktu olahraga Tubuh manusia diperlukan olahraga yang dapat
mengatur dan merangsang syaraf motorik dan otot-otot sehingga membuat badan kita menjadi
bugar. Ketahanan fisik yang dimiliki pun akan semakin baik. Olahraga pun bisa dilakukan
seminggu 3 kali atau 1 minggu sekali. Bisa dengan jogging di pagi atau di sore hari, cukup
melakukan olahraga yang ringan.Perluasan jaringan dukungan sosial berhubungan dengan
banyak orang memang sangat diperlukan. Selain dengan mempermudah dalam pekerjaan,
dengan memiliki banyak jaringan pertemanan juga bisa kita manfaatkan sebagi tempat
berbagi dalam memecahkan masalah yang dialami. Terkadang setiap orang hal seperti ini
sangat diperlukan sekali. Karena itu manusia adalah makhluk sosial yang saling
membutuhkan.Menciptakan iklim organisasional yang mendukung. Banyak organisasi besar
saat ini cenderung memformulasi struktur birokrasi yang tinggi yang menyertakan infleksibel.
Ini dapat membawa stres kerja yang sungguh-sungguh. Strategi pengaturan mungkin
membuat struktur lebih desentralisasi dan organik dengan membuat keputusan partisipatif dan
aliran keputusan ke atas.

Anda mungkin juga menyukai