Anda di halaman 1dari 5

MEMBANGUN TIM EFEKTIF AKAN MENINGKATKAN PERFORMA

ORGANISASI

Oleh
Ramdhani, SP., MP
Tugas Essay Diklat PKP Agenda 2

A. Pendahuluan
Organisasi pada hakikatnya tidak berdiri sendiri, sebuah organisasi dapat berjalan
secara efektif dan efisien juga tergantung dari kondisi internal yang meliputi kualitas sumber
daya anggota, tata sistem organisasi serta budaya organisasi dan tantangan organisasi dari
lingkungan sekitar antara lain kompetitor, pemerintah dan konsumen. Berbagai kondisi dan
tantangan yang ada dalam organisasi ketika kurang mampu di antisipasi maka organisasi
akan mengalami ketidakefektifan untuk mencapai tujuan bahkan dapat membuat sebuah
organisasi mengalami kemunduran atau hambatan

Perlu dipahami bahwa seiring dengan perubahan karakteristik pekerjaan yang


semakin menuntut kerjasama antar berbagai pihak dengan keahlian yang berbeda-beda,
untuk itulah perlunya bekerja secara tim efektif. Kepemimpinan adalah suatu proses dimana
individu mempengaruhi kelompok untuk mencapai sebuah tujuan. Tim yang hebat adalah
memiliki tujuan yang sama, terdapat kerjasama, komunikasi yang baik serta memiliki
komitmen (Maxwell, 1997). Kerja sama dapat dipertahankan hanya ketika para pemimpin
mempromosikan rasa saling bergantung perasaan bahwa kita menghadapi masalah secara
bersama-sama. Tujuan dan peran yang saling terkait berkontribusi pada rasa saling
bergantung insentif yang paling baik bagi orang lain untuk membantu Anda dalam meraih
tujuan adalah dengan mengetahui bahwa Anda akan menyambutnya secara timbal balik, dan
membantu mereka kembali sebagai balasannya (KOUZES POSNER, 2004).

Sebuah prestasi gemilang hanya didapat dari sebuah kelompok kerja (team work).
Tidak ada orang yang dapat melakukannya sendirian. Dalam organisasi apapun,
kemajuannya sangat ditentukan oleh kinerja tim yang solid. permainan olah raga mulai dari
bulu tangkis sampai dengan sepak bola. Semuanya, jika disimak adalah pekerjaan tim,
dimana terdapat orang-orang yang ikut menyukseskan seorang bintang olah raga merupakan
hasil dari kontribusi para individu yang memiliki peran yang berbeda-beda.
Pengembangan organisasi dapat dikatakan sebagai suatu proses perubahan
organisasi secara berencana yang dilakukan secara bertahap, baik dalam usaha peningkatan
kemajuan, memecahkan persoalan, maupun dalam rangka meningkatkan kemampuan
melakukan adaptasi dan antisipasi terhadap tuntutan perubahannya. Langkah ini diharapkan
dapat memberikan informasi tentang kondisi sesungguhnya dalam tubuh organisasi
sehingga organisasi dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Langkah strategis yang dapat
dipergunakan untuk melihat fenomena ini dengan melakukan sebuah diagnosa kepada
organisasi.

Salah satu permasalahan yang dapat dilihat yaitu rendahnya rasa kerjasama yang
terjadi antara bawahan dengan pimpinan dalam sebuah organisasi. Permasalahan yang
dihadapi adalah rendahnya kerjasama yang terjadi antara atasan dengan bawahanya dalam
bekerja sehingga memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap keberhasilan suatu
organisasi. Maksud disini berpengaruh besar adalah jika pegawai dalam sebuah organisasi
sudah tidak memiliki kerja sama yang kuat dalam melakukan pekerjaannya, maka secara
otomatis organisasi tersebut akan menjadi entropi yaitu organisasi yang mati.

B. Analisis Masalah dan Akar Permasalahan


Diagnosis organisasi adalah suatu proses kolaborasi antara anggota organisasi untuk
mengumpulkan informasi yang relevan, mengorganisir, dan memberikan umpanbalik
kepada manajemen organisasi dengan cara tertentu. Kegiatan ini dilakukan untuk
membangun komitmen, enersi, dan arahan bagi rencana tindakan. Diagnosis organisasi
menentukan apa dan bagaimana yang akan dapat terjadi; mencari cara untuk menjembatani
kesenjangan (gap), dan membentuk dasar-dasar untuk menentukan intervensi vang
diperlukan. Diagnosa organisasi adalah suatu proses menemukan penyebab pokok dari
masalah-masalah organisasi. Proses diagnose organisasi meliputi mengumpulkan informasi
yang bertalian dengan masalah misalnya bagaimana seharusnya organisasi atau bagian
dalam organisasi tersebut berfungsi, menganalisa informasi atau data tersebut, dan membuat
kesimpulan untuk melakukan perubahan dan penyempurnaan. Salah satu tujuan dari
diagnosa sendiri adalah untuk memperoleh pemahaman dan informasi tentang suatu
permasalahan yang organisasi atau perusahaan alami kemudian menciptakan kebutuhan
untuk berubah. Kebutuhan untuk berubah ini yang membuat diagnosa menjadi langkah
utama yang dapat dilakukan dalam rangka membuat organisasi menjadi lebih berkembang
serta berjalan efektif dan efisien sesuai dengan yang diinginkan organisasi. Beberapa
organisasi dalam melakukan pengembangan dan perubahan organisasi tidak melakukan
proses diagnosa organisasi secara benar, sehingga menyebabkan keterhambatan dalam
proses perubahan dan perkembangan). Tahap Diagnosis menentukan keberhasilan suatu
organisasi melakukan suatu perubahan. Penyebab masalah tersebut adalah karena kurang
memperhatikan kinerja hingga memprioritaskan hal-hal yang menjadi titik fokus
perhatiannya, Jarang sekali melakukan tindakan "corrective action" yang didapat dari hasil
monitoring/ enforcement yang dilakukan, Tidak berusaha untuk perbaikan-perbaikan yang
bermuara pada peningkatan kinerja dalam organisasi sehingga kerja sama dalam organisasi
menjadi rendah, Sulitnya merubah persepsi bawahan, serta kurang ditaatinya aturan
main/kebijakan dan bahkan prinsip GCG di dalam organisasi. Perubahan yang dapat
dilakukan untuk menyelesaikan masalah organisasi tersebut adalah tergantung kepada
pimpinannya yang harus mampu memberikan motivasi dan bersikap adil terhadap para
karyawan/bawahannya. Dengan memberikan perubahan kepada karyawan, maka organisasi
tersebut akan berjalan lancar dan akan bangkit dari kekurangan-kekurangan serta tidak akan
menjadi entropi

C. Peran kepemimpinan
1. Membangun Tim Efektif

Dalam upaya membangun tim Efektif adalah kesamaan Visi, misi dan tujuan yang
ingin dicapai dengan terus melakukan brainstorming agar kesepakatan bersama
dapat tercapai. Salah satu aspek yang dibangun adalah pembagian tugas yang jelas
sehingga masing-masing anggota mengerti kewajibannya. Selanjutnya akan dapat
menumbuh kembangkan rasa tanggungjawab dan komitmen dalam diri anggota tim.
Di dalam sebuah tim tetap dibutuhkan seorang pemimpin yang mampu menjadi
motivator dan membangun suasana kerja yang kondusif dari seorang pemimpin yang
dapat berpikir jernih dan bertanggung jawab.

2. Membangun Hubungan Antar Manusia

Fondasi dari sebuah tim kerja yang sukses adalah hubungan antar manusia, tim kerja
yang efektif adalah saling mempedulikan satu dengan lainnya. Hubungan
interaksional, atau yang sering disebut hubungan antar manusia yang dilandasi
kecintaan kepada sesama akan menghasilkan hubungan manusia mutualisme yang
tidak dapat digantikan oleh motif apapun. Kejujuran merupakan tali pengikat
organisasi yang paling kuat.

3. Membangun Disiplin

Pemimpin harus membuat perubahan pribadi pada dirinya sendiri, sebelum meminta
orang lain berubah. Para pemimpin sukses bukan hanya mengatakan apa yang harus
dilakukan, mereka memperlihatkannya! Orang meniru apa yang mereka lihat dari
sang pemimpin.

4. Membangun Komitmen

Komitmen (commitment) yang berarti janji untuk mengerjakan sesuatu adalah


sebuah karakter dalam mencapai tujuan. Arti lainnya adalah kesanggupan untuk
bertanggung jawab terhadap hal-hal yang dipercayakan kepada seseorang.
Komitmen tidak ada hubungannya sama sekali dengan bakat, kepintaran atau talenta.
Dengan komitmen yang kuat akan memungkinkan seseorang bisa mengeluarkan
sumber daya fisik, mental, dan spiritual tambahan yang bisa diperoleh. Sebaliknya,
tanpa komitmen maka pekerjaan-pekerjaan besar akan sulit terlaksana.

Diagnosa ini menjadi hal penting untuk dilakukan dalam rangka memperbaiki kinerja
sebuah organisasi. Apa yang didapat dari proses diagnosa ini akan menjadi dasar bagi sebuah
organisasi untuk mengambil tindakan-tindakan berupa intervensi dalam rangka peningkatan
efektifitas organisasi dalam mencapai kinerjanya. Jika dikerjakan dengan benar dan hasilnya
baik, maka ini akan membawa kepada ketepatan aktivitas intervensi yang pada akhirnya
akan memperbaiki efektivitas organisasi. Jika diagnosa organisasi dilakukan dengan tidak
cukup baik, maka intervensi lanjutannya pun bisa jadi menjadi kurang baik sehingga bukan
menyelesaikan masalah organisasi malah membuat organisasi menjadi lebih bermasalah
C. Refferensi
Abdullah, Edi. 2022. Pentingnya Integritas etika Kepemimpinan di dalam Pemerintahan.
www.kompasiana.com

Erik Pamu Singgih Nastoto, S.E. 2023. Peran Pemimpin dalam Keberhasilan Trasformasi
Digital. Dinas Kominfo Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

John Maxwell, Be a People Person, Interaksara, Batam, 1999. Mengembangkan


Kepemimpinan dalam Diri Anda,

EQUIP, 2004. Mengembangkan Kepemimpinan di Sekeliling Anda, Interaksara, Batam.

Wahyu A. Rini, Efffective Leadership and Teaching Organization: Suatu Pendekatan Sikap
dan Perilaku : Kindai - Jurnal Ilmiah Manajemen dan Akuntansi Januari 2004 No.
1 Vol 1. ISSN : 1858-022X.

Wahyu A. Rini, Membangun Kepemimpinan Diri: Jurnal Ekonomi Modernisasi. Vol 1


Nomor 3 Oktober 2005. ISSN: 0216-373X.

Anda mungkin juga menyukai