Anda di halaman 1dari 6

MOTIVASI DAN IKLIM ORGANISASI KONTEMPORER

OLEH :

NEZA BRELIANA

20043010036

KOMUNIKASI ORGANISASI A

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN VETERAN JAWA TIMUR

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

TAHUN AJARAN 2020/2021


PENDAHULUAN

Pada dasarnya setiap individu secara sadar maupun tidak sadar mereka akan selalu
membutuhkan adanya sebuah motivasi. Motivasi merupakan dorongan terhadap diri kita agar
kita melakukan sesuatu hal. Dorongan yang di dapatkan bisa berasal dari mana saja, baik dari
diri kita sendiri maupun dari orang lain. Dorongan yang dimaksud motivasi itu juga bisa
menjadi sebuah sumber dari tenaga dalam kita agar semangat dalam mengerjakan suatu hal
untuk mencapai suatu tujuan yang kita inginkan. Sama halnya dengan organisasi,
bahwasanya setiap individu/ anggota yang ada pada dalam organisasi tersebut juga pastinya
membutuhkan motivasi atau dorongan dari atasan maupun temannya agar lebih bersemangat
terhadap kinerjanya.

Kartono (2010) mengatakan bahwa Kepemimpinan merupakan kemampuan untuk


memberikan pengaruh yang konstruktif kepada orang lain untuk melaksanakan suatu usaha
yang kooperatif guna mencapai tujuan yang sudah direncanakan. Kualitas yang ada pada
seorang pemimpin bisa dianggap sebagai faktor utama dalam keberhasilan atau kegagalan
suatu organisasi. Pemimpin wajib memperhatikan bawahannya dengan memberikan motivasi,
arahan yang positif, menggerakan semua kemampuan anggota dilingkungannya supaya
tercapai volume dan beban kerja yang terarah pada tujuan.

Kinerja yang tinggi juga berkaitan dengan motivasi yang tinggi. Begitupun sebaliknya bahwa
motivasi yang rendah juga berkaitan dengan kinerja yang rendah juga. Siagian (2009)
mengatakan bahwa sebuah motivasi adalah dorongan bagi seseorang agar memberikan
kontribusi yang besar dan baik dalam keberhasilan organisasi untuk mencapi tujuan.
Terkadang kinerja seseorang tidak juga berhubungan dengan kompetensi yang mereka miliki,
melainkan adanya faktor diri serta lingkungan kerja yang juga mempengaruhi kinerja. Maka
dari itu, adanya motivasi ini sebagi suatu tujuan atau pendorong, yang utamanya bertujuan
untuk menjadi daya atau dasar penggerak utama bagi seseorang dalam upaya untuk
mendapatkan atau mencapai apa saja yang diinginkan baik itu secara positif maupun secara
negatif.

RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan iklim organisasi kontemporer?


2. Baagaimana peneliti menjelaskan terkait iklim organisasi kontemporer?
3. Bagaimana keterkaitan antara motivasi dengan iklim organisasi kontemporer?
4. Bagaimana iklim organisasi pada suatu perusahaan bisa berjalan dengan kondusif?

PEMBAHASAN

 IKLIM ORGANISASI KONTEMPORER

Untuk iklim organisasi kontemporer pada struktur tim, yaitu keseluruhan orgnisasi yang
terdiri dari kelompok atau tim kerja. Struktur ini dikemukakan dan diciptakan Larry Page
dan Segey Brin, yang dimana struktur tim ini memiliki keunggulan serta kelemahannya.
Keunggulan dari adanya struktur tim ini yaitu para karyawan merasa lebih dilibatkan serta
diberdayakan dalam keputusan yang ada pada suatu organisasi. Namun kelemahannya
yaitu tidak terdapat perintah yang jelas dan tekanan yang diberi kepada masing-masing
anggotta dalam bekerja.

Lalu terdapat struktur proyek matriks, matriks ini merupakan struktur yang menugaskan
para spesialis yang berasal dari berbagai bidang fungsional untuk bekerja dalam proyek
namun mereka akan kembali ke bidangnya setelah proyek rampung. Sedangkan proyek
merupakan struktur yang bila mana pekerja memberikan kontribui terhadap proyek.

Kemudia terdapat struktur tanpa batas, struktur ini tidak dijelaskan atau terbatas pada
batas bata horizontal, vertikal, atau eksternal yang artificial yaitu meliputi jenis-jenis
organisasi maya (virtual) serta jaringan. Struktur ini sangat fleksibel dan responsif dapat
mendayagunakan bakat – bakat yang ada.

Menurut Ashkanasy, Wilderom dan Peterson bahwa iklim organisasi merupakan


konfigurasi sikap serta persepi anggota organisasi yang dikombinasika. Niculita, 2015
juga berpendapat bahwa persepi umum, emosi serta sikap yang dimiliki. Dan menurut
Hashima, Ishakb, dan Hilmic 2015, bahwa menciptakan psikologis yang mengacu pada
persepsi yang dikembangkan oleh orang orang berkenaan dengan lingkungan kerja
mereka.

Litwin dan Stringer mengatakan bahwa iklim organisasi dikategorikan ke dalam 8


variable diantaranya yaitu : Organization structure, standards, responbility, reward,
warmth, support commitment, dan Risk and Conflict. Lalu ada 6 dimensi yang dapat
untuk mengukur iklim organisasi menurut Robert Stringer yaitu sebagai beriku :

1. Struktur : dikaitkan dengan perasaan organisasi dengan baik serta memiliki tugas dan
tanggung jawan yang jelas terhadap lingkungan organisasi
2. Standar : standart digunakan untuk mengukur perasaan tekanan agar memberikan
dorongan kinerja dan derajat kebanggan yang dapat dimiliki oleh setiap anggota
organisasi dalam melaksanakan pekerjaan dengan baik.
3. Tanggung jawab : tanggung jawab berkaitan dengan perasaan karyawan bahwa
mereka menjadi “ pemimpin sendiri” dan tidak perlu keputusannya di legitiminasi
oleh anggota orgnisasi lainnya.
4. Penghargaan : penghargaan ini mengacu bahwa setiap anggota organisasi merasa
bahwa mereka akan dihargai apabila mereka dapat menyelesaikan tugasnya dengan
baik.
5. Dukungan : dukungan ini berkaitan dengan perasaan percaya serta adanya saling
dukung mendukung antara anggota kelompok kerja.
6. Komitmen : komitmen berkaitan dengan perasaan bangga setiap anggota terhadap
organisasinya serta derajat keloyalan dalam pencapaian tujuan organisasi.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa untuk mendapatkan kinerja yang baik
maka para anggota harus selalu memperhatikan kinerjanya, namun hal itu juga harus
dipengaruhi oleh lingkungannya apakah lingkungan tersebut memberikan pengaruh
positif atau negatif. Serta adanya motivasi atau dorongan dari atasan ke bawahan untuk
selalu bersemangat dalam melaksanakan kinerjanya. Maka dari itu sangat penting
motivasi kerja bagi iklim organisasi kontemporer.

 MOTIVASI KERJA DALAM IKLIM ORGANISASI KONTEMPORER

Iklim organisasi dan motivasi kerja adalah satu kesatuan untuk mewujudkan tujuan
organisasi. Disini motivasi lebih mengarah sebagai faktor personal dari pegawai dalam
bekerja, sedangkan iklim organisasi lebih mengarah ke faktor situasional dan eksternal.
Keterkaitan dari motivasi dan iklim organisis pada aktivitas pegawai dalam organisasi
sangat penting terutama terhadap hubungan dengan kepuasan kerja pegawai. Adanya
motivasi kerja yang tinggi dan terciptanya iklim organisasi yang baik serta kondusif, bisa
menjadikan dorongan setiap anggota untuk melakukan pekerjaannya lebih baik lagi.

Arifin berpendapat bahwa pimpinan perlu melakukan motivasi bawasahnnya karena


beberapa faktor yaitu untuk mengamati dan memahami tingkah laku bawahan, mencari
serta menentukan sebab-sebab tingkah laku bawahan, mengubah dan mengawasi atau
mengarahkan tingkah laku bawahan.

Pinder mendefinisikan motivasi sebagai keutuhan kekuatan energik yang bersumber di


dalam dan melampaui mahluk individu, untuk memulai kerja terkait perilaku, dan untuk
menentukan bentuk, arah, intensitas serta waktu. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi motivasi kerja para angggota, diantaranya yaitu leadership style, the
reward system, the organizational climate, and the structure of the work.(Tancy, 2013).

Munan mengemukakan bahwa motivasi kerja sebagai suatu proses yang dimana
kebutuhan mendorong seseorang agar melakukan kegiatan yang sedang dikerjakan dan
mengarah ke tercapainya tujuan tertentu. Motivasi dalam iklim organisasi kontemporer
adalah suatu hal yang sangat dibutuhkan suatu organisasi secara substansial. Jika tidak
ada motivasi dalam organisasi maka anggota akan merasakan kesulitan dalam
memperoleh kepuasan kerja dan meningkatkan produkivitas.

Sehingga dapat dikatakan bahwa motivasi dalam iklim organisasi kontemporer


merupakan suatu kebutuhan yang ada dalam diri setiap anggota yang mendorong agar
aktif pada saat menjalankan pekerjaannya untuk mencapai tujuan organisasi disamping
tujuannya sendiri untuk kepuasan kerja.

Dapat diambil contoh studi kasus Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja
Karyawan Pada Divisi Pharmaserve di PT. Combhipar Jakarta.

Di penelitian tersebut yang menjadi objek penelitian adalah karyawan divisi pharmaserve
PT. Combhipar Jakarta. Dengan menggunakan metode deskripif survey dan explanatory
survey. Teknik sampling yang digunakan yaitu probability sampling yang memberikan
peluang yang sama bagi setiap unsur anggota. Teknik ini menggunakan wawancara,
observas dan kuisoner.

Masalah yang dibahas pada penelitian inni yaitu bagaimanakan pengaruh iklim organisasi
tehadap kepuasan kerja karywawan pada divisi pharmaserve di PT. Combhipar Jakarta.
Menurut analisa data yang telah dihitung oleh penulis, diperoleh kesimpulan bahwa iklim
organisasi berpengaruh secara positif terhadap kepuasan kerja pada karyawan divisi
pharmaserve di PT Combiphar Jakarta.

Hasil perhitungan pada pengujian tersebut dalam model summary, yaitu bahwa besarnya
koefisien deerminasi adalah 0,63% dimana kepuasan kerja yang ditentukan oleh iklim
organisasi yaitu sebesar 63,0% dan sisanya 37% dipengaruhi oleh faktor lain seperti
struktur organisasi, penempatan kerja dll. Maka dari itu pengaruh iklim organisasi terhadp
kepuasan kerja merupakan faktor paling utama dan sangat mempengaruhi, dibandingkan
faktor lainnya.

Pada variable iklim organisasi yang sudah di teliti terdapat indikator yang mendukung
pengaruh positif iklim organisasi terhadap kepuasan kinerja pada perusahaan tersebut
yaitu, pimpinan yang memberikan motivasi kepada karyawan, pimpinan menentukan
segala keputusan yang dibuat, pemberian gaji yang diharapkan, waku bekerja sesua
dengan kemampuan, sistem promosi yang dilakukan secara adil. Sehingga dapat diketahui
bahwa iklim organisasi dan kepuasan kerja perusahaan tersebut berjalan dengan baik dan
kondusif.

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan diatas yaitu motivasi merupakan
pengaruh utama dalam iklim organisasi kotemporer. Dengan adanya motivasi yang
diberikan pemimpin kepada bawahan atau bisa dengan rekan kerja bisa berpengaruh
positif bagi individu dalam menjalankan pekerjaannya dan akan lebih mudah dalam
mencapai suatu tujuan yang diinginkan.

Tingkat pada motivasi kerja akan diiringi oleh tingkat kinerja para anggota. Iklim dan
motivasi kerja mempunya pengaruh positif sangat signifikan terhadap kinerja para
anggota. Lingkungan organisasi yang tidak mendukung juga dapat mempengaruhi kinerja
para anggotanya, seperti kurang kondusif berjalannya suatu organisasi, dan bisa
menghambat tujua dari organisasi tersebut.

REFERENSI

Asri Wahyuni Shafarila dan Endang Supardi. Vol 2 No 2, Juli 2017, Hal. 124-136. Iklim
Organisasi dan motivasi kerja sebagai diterminan kinerja pegawai
https://ejournal.upi.edu/index.php/jpmanper/article/view/3265

Ahim Surachim dan Taofik Firdaus. Vol 7 No 13, Februari 2008, Hal 58-76. Pengaruh
iklim organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan pada divisi pharmaserve di Pt
Combiphar Jakarta https://ejournal.upi.edu/index.php/strategic/article/view/1005
Imelda Andayani dan Satria Tirtayasa. Vol 2 No 1, Maret 2019, Hal 45-54. Pengaruh
Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Dan Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai.
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/MANEGGIO/article/view/3367

Taufik Ramadhan. Januari 2020. Desain Organisasi Kontemporer


http://spi.upi.edu/2020/01/20/desain-organisasi-kontemporer/

Dr. H. Moh. Saiful Bahri, S.E., M.M. 2018. Pengaruh kepimpinan lingkungan kerj,
budaya organasisasi dan motivasi terhadap kepuasan kerja yang berimplikasikan terhadap
kinerja dosen
https://www.google.co.id/books/edition/Pengaruh_kepemimpinan_lingkungan_kerja_b/js
3XDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=0

Drs. Djamil Hasim. M.Si, 2019 Peengaruh Kepemimpinan, motivasi dan iklim kerja
terhadap Kinera pegawai dinas kesejahteraan sosial kabupaten Biak Numfor
https://www.google.co.id/books/edition/PENGARUH_KEPEMIMPINAN_MOTIVASI_
DAN_IKLIM/m1-
rDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Iklim+organisasi+dan+motivasi&printsec=frontcover

Anda mungkin juga menyukai