Anda di halaman 1dari 8

Majalah Ilmiah Unikom, Vol.4, hlm.

4956 PENGARUH

VISI DAN MISI

Bidang Humaniora PENGARUH PEMAHAMAN VISI DAN MISI TERHADAP IKLIM ORGANISASI
TUTI MARTADIREDJA Jurusan Manajemen Universitas Komputer Indonesia Dalam suatu organisasi, baik perusahaan yang sedang berkembang maupun yang akan memformulasikan kembali arah dan tujuan organisasi, sangat penting dan perlu dipertimbangkan dalam perencanaan orgnanisasinya untuk menentukan visi dan misi, karena visi dan misi akan menjelaskan arti kemana organisasi akan dibawa dan akan menjadi apa organisasi tersebut nantinya. Melalui pemahaman visi dan misi akan menunjukan semakin baiknya iklim organisasi, untuk itu penting bagi instansi agar selalu memperhatiakan para pegawai, serta hendaknya bersama-sama menciptakan suatu suasana atau iklim kerja yang kondusif, agar karyawan tetap bekerja dengan motivasi tinggi. Visi dan misi, organisasi.

PENDAHULUAN Manusia adalah sebagai makhluk sosial, yang senantiasa selalu berhubungan dengan sesamanya dan lingkungannya. Suatu organisasi sebagai wadah atau tempat dimana adanya kerja sama anatara manusia dengan manusia lainnya untuk mencapai suatu tujuan atau sasaran, merupakan suatu keharusan. Miftah Toha (L986:2) mengutip pendapat Robert Presthus yang mengemukakan bahwa; Ciri peradaban manusia yang bermasyarakat ditandai dengan keterlibatannya dalam suatu organisasi tertentu. Jelaslah bahwa manusia di sini tidak bisa melepaskan dirinya untuk tidak terlibat pada kegiatan kegiatan berorganisasi. Masyarakat kita adalah masyarakat organisasi. Organisasi hadir bertujuan untuk mencapai

satu misi, apakah itu suatu organisasi yang sedang mengembangkan suatu usaha baru atau memformulasikan kembali kearah usaha yang sedang berjalan untuk kelangsungan hidup organisasi yang bersangkutan. Tidak bisa disangkal lagi bahwa suatu organisasi harus menentukan visi dan misi organisasinya. Misi suatu organisasi mungkin dapat digambarkan sebagai sebuah pernyataan umum yang merumuskan tujuan inti atau falsafah dasar organisasi. Sedangkan visi itu sendiri merupakan gambaran mental mengenai keadaan masa depan organisasi yang mungkin dan yang diinginkan, hal yang penting disini adalah sebuah visi memperlihatkan sebuah pandangan masa depan yang realistis, menarik dan dapat dipercaya bagi organisasi, dalam arti suatu keadaan yang lebih baik daripada keadaan sekarang.

Alamat koespondensi pada Tuti Martadiredja, Jurusan Manajemen Universitas Komputer Indonesia, Jalan Dipati Ukur 114, Bandung 40132.

49

TUTI MARTADIREDJA

Visi dan misi adalah suatu pernyataan, yang menjawab pertanyaan Mengapa organisasi ini ada. Dari pernyataan visi dan misi dapat menimbulkan keuntungan utama yaitu dapat membantu dan memberikan pengertian yang jelas kepada semua atau sekelompok manusia untuk apa sebenarnya organisasi itu dididirikan. Pernyataan visi dan misi, akan memperjelas obyektivitas mereka sendiri dan meningkatkan kesepakatan tanggung jawab mereka untuk mencapai tujuan tersebut. Seperti yang dikutip oleh Barry Cushway dan Derek Lodge pendapat dari Peter Drucker yang sudah dialih bahasakan oleh Sularno Tjiptowardoyo (l999:47) yang menyatakan bahwa : Suatu bisnis tidak ditentukan oleh nama, dasar hukum, atau undangundang pembentukannya. Bisnis ditentukan oleh misi bisnis. Hanya rumusan misi dan tujuan organisasi yang jelas akan memungkinkan adanya tujuantujuan bisnis yang jelas dan wajar. Dari definisi di atas terlihat bahwa visi dan misi merupakan pencerminan dari kepribadian organisasi, dengan visi dan misi suatu organisasi akan memberikan fokus dan arah bagi organisasi secara keseluruhan. Dalam setiap organisasi, organisasi apa pun, pada suatu saat pasti akan mengalami suatu situasi tidak selaras. Keadaan yang semula tidak begitu baik, akhirnya bisa semakin buruk lagi karena segala sesuatunya berubah Pada perkembangannya suatu misi akan tidak sesuai apabila strategi organisasi berubah, kelompok kerja tampak tidak mantap atau ada perbedaanperbedaan yang kuat diantara para anggota kelompok kerja. Keadaan selaras ini akan mempengaruhi organisasi terutama iklim organisasi. Masalah-masalah inilah yang sering timbul, oleh karena itu perlu adanya pemahaman akan visi dan misi serta kesadaran mereka 50

tentang tujuan organisasi, misi ini kadang tidak disampaikan secara transparan kepada kelompok kerja sehingga tidak adanya dukungan yang aktif dari anggotaanggota organisasi yang akhirnya akan menciptakan iklim organisasi yang tidak kondusif. Agar visi dan misi ini dapat dipahami oleh anggotaanggota organisasi dan mulai memberikan manfaat, pertama-tama perlu adanya iklim atau suasana yang siap menerima gagasan dan ada harapanharapan positif terhadap hasilnya. Iklim ini adalah apa yang kita sebut suatu kondisi kesiapan organisasi. Hal ini terutama melibatkan para manajer dan orangorang yang mempunyai peranan utama agar proses organisasi bisa dimulai. Pendapat Payne dan Pugh yang dikutip oleh Richard M. Steer (Magdalena l985:123) mengatakan: Yang dimaksud dengan iklim terutama adalah sikap, nilai, norma dan perasaan yang lazim dimiliki oleh para pekerja sehubungan dengan organisasi mereka. Tanggapan ini merupakan hasil interaksi antara struktur dengan tujuan organisasi, kebutuhan serta kemampuan individu atau kelompok di dalam organisasi. Keberhasilan pencapaian tujuan organisasi akan turut ditentukan pula oleh sikap dan perilaku tiap anggota organisasi dalam melaksanakan tanggung jawabnya, dan ini akan menghasilkan dampak pada efisiensi dan efektivitas organisasi. Iklim organisasi juga merupakan bagian penting guna memperoleh pemahaman sepenuhnya tentang organisasi. Penting bagi mereka yang ada dalam organisasi untuk memberikan kesempatan tanggungjawab atas tujuantujuan organisasi kalau mereka diharapkan bekerja secara efektif. POTRET VISI DAN MISI Dalam suatu organisasi perlu adanya pemahaman tentang visi dan misi, baik itu pimpinan sebagai manajemen puncak

PENGARUH VISI DAN MISI

maupun pegawai sebagai karyawan. Hal ini sangat penting dan perlu terutama untuk menentukan bagaimana susunan organisasi informal berjalan, untuk memastikan iklim dan budaya organisasi dan untuk mendapatkan pandanganpandangan mengenai gaya manajemen yang paling baik . Visi dan misi sebuah organisasi tidak berdiri sendiri, akan tetapi merupakan produk orangorang dalam organisasi. Visi dan misi organisasi biasanya disusun oleh dewan manajemen dan eksekutif. Oleh karena itu penting sekali bahwa visi dan misi organisasi yang dinyatakan secara resmi merupakan sasaran yang mudah dilaksanakan dan memperhitungkan tentang halhal yang dapat dicapai. Seperti yang dikemukakan oleh SuwarsonoMuhamad (1999:50) manfaat dari adanya visi dan misi adalah: 1. Terjaminnya kesatuan dan kebulatan tujuan perusahaan. 2. Tersedianya dasar alokasi sumber daya dan dana. 3. Tersedianya dasar pengembangan iklim organisasi dan motivasi kerja. 4. Tersedianya dasar identifikasi dan evaluasi bagi karyawan. 5. Terfasilitasinya proses penterjemah tujuan ke dalam struktur organisasi. 6. Tersedianya dasar evaluasi kinerja karyawan. RUMUSAN VISI DAN MISI Pembahasan visi dan misi kadang rancu, mana yang lebih dahulu misi ataukah visi, misi menentukan visi atau sebaliknya. Hal tersebut sangat tergantung pada konteks. Yang penting disepakati di sini adalah cara berfikir perencanaan strategis, di mana pembahasan visi dan misi ini menduduki tempat sentral. Misi dan visi organisasi berkaitan dengan harapan (keinginan) pihakpihak yang berkepentingan. 51

Pengertian visi ada hubungannnya dengan waktu. Ingin menjadi seperti apa (dalam kurun waktu tertentu) berhadapan dengan perubahan yang dihadapi. Visi menjawab pertanyaan apa yang sebaiknya dihasilkan organisasi terhadap macammacam kebutuhan yang dihadapi. Sedangkan misi berkaiatan dengan hasil analisis kecenderungan perubahan makro yang berpengaruh pada masyarakat yang pada intinya dapat terjadi dalam dunia bisnis atau non bisnis. Ketajaman perumusan visi ditentukan oleh kualitas/kemampuan analisis tersebut. Menurut Warren Bennis dan Michael Mische yang dikutip oleh Trigono, (1999:133) pada abad XX1 melalui program penemuan dan rekayasa kembali organisasi, visi merupakan artikulasi dari citra, nilai, arah dan tujuan aman yang memandu masa depan organisasi. M. Fakri Gaffar (1995:22) yang dikutip oleh Dinding Nurdin (1998:16) mendefinisikan: Visi sebagai daya pandang jauh ke depan, mendalam dan luas yang merupakan daya pikir abstrak yang memiliki kekuatan amat dasyat dan dapat menerobos segala batasbatas fisik, waktu dan tempat. James Whittaker yang dikutip oleh Drs. Triguno, Dipl. EC. LLM (1999:32) dinyatakan bahwa : Visi memberi arah yang harus ditempuh oleh organisasi dan mempunyai peran penting yang menunjukkan perubahansepanjang waktu. Selanjutnya misi merupakan tujuan organisasi yang terukur, obyektif dan spesifik, yang memberikan arah jangka panjang dan stabilitas dalam manajemen dan kepemimpinan organisasi. Menurut Triguno, (1999:137) terdapat empat kunci keberhasilan visi, yaitu: 1. Keterlibatan total setiap level organisasi. 2. Komunikasi yang efektif.

TUTI MARTADIREDJA

3. Menghilangkan hambatan yang ada, 4. Secara terus menerus melakukan evaluasi dan perbaikan. Untuk mendukung upaya keberhasilan tersebut diperlukan kepemimpinan yang transformasional yaitu yang mempunyai sifat memiliki visi yang kuat, memiliki pandangan untuk bertindak, memiliki kerangka kerja visi, percaya diri, berani mengambil resiko, gaya pribadi yang inspirasional, mendorong upaya individual, dan kenal akan manfaat. Amin Widjaja Tunggal (1994:27) mengemukakan bahwa: Misi perusahaan atau organisasi secara luas merupakan pernyataan yang berkerangka luas, akan tetapi berdaya tahan dari maksud suatu perusahaan, singkatnya misi perusahaan mengembangkan produk perusahaan, pasar dan ruang lingkup teknologinya yang ditekankan, dan misi perusahaan melakukan sedemikian rupa, sehingga merefleksikan nilai prioritasprioritas pengambil keputusan strategi perusahaan. Barry Cushway dan Derek Lodge yang mengutip pendapat Peter Drucker dan telah dialihbahasakan oleh Sularno Tjiptowardoyo (1999:47) tentang misi: Suatu bisnis tidak ditentukan oleh nama, dasar hukum, atau undangundang pembentukannya. Bisnis ditentukan oleh misi bisnis. Hanya rumusan misi dan tujuan organisasi yang jelas yang akan memungkinkan adanya tujuantujuan bisnis yang jelas dan wajar. Menurut Sondang Misi (1995:43) yang dikutip oleh Dinding Nurdin (1998:25) adalah Maksud kegiatan utama yang membuat organisasi memiliki jati diri yang khas dan sekaligus membedakannya dari organisasi lain yang bergerak dalam bidang usaha yang sejenis. Visi dan misi organisasi sangat penting diketahui dan dipahami oleh seluruh lapisan 52

pegawai, oleh karena itu dalam merumuskan visi dan misi ini setidaktidaknya memiliki ciriciri yang sesuai dengan keadaan dalam organisasi agar visi dan misi yang akan disampaikan terealisasi dengan baik. Adapun ciriciri dari visi dan misi adalah sebagai berikut: Ciri-ciri rumusan visi: Mudah dipahami. Bahasa sederhana. Bersifat menantang dan dapat dicapai. Ideal, tapi dapat dihayati. Menimbulkan motivasi dan kegairahan untuk melaksanakannya. Bersifat mempersatukan. Tidak menyebut dan tidak terikat pada angka definitive. Memberikan nuansa kinerja bermutu bagi karyawan. Ciriciri rumusan misi : Mudah dihafal. Mudah dikomunikasikan. Sifat bidang garapan jelas. Ada komitmen pada mutu. Fokus pada pelanggan. Mengandung maksud jangka panjang. Fleksibel.

STRATEGI DAN TUJUAN Tujuan lebih banyak menggambarkan secara khusus bagaimana misi dan sasaran organisasi akan tercapai. Tujuan menandai maksud tertentu bagi organisasi. Seperti yang dikutif oleh Barry Cushway dan Derek Lodge pendapat dari Peter Drucker yang telah dialihbahasakan oleh Sularno Tjiptowardojo (1999:55) yang menyatakan bahwa Tujuan diperlukan dalam setiap kawasan apabila kinerja dan hasil secara langsung dan vital mempengaruhi kelangsungan hidup dan kesejahteraan bisnis. Di dalam mengembangkan strategi ada yang

PENGARUH VISI DAN MISI

disebut Proses Perencanaan Strategi yaitu suatu cara menjelaskan tujuan organisasi, menentukan bagaimana tujuantujuan itu akan dicapai, dan mengamati kemajuan ke arah pencapaian tujuan bagi organisasi secara keseluruhan, seperti yang terlihat pada Gambar 1. IKLIM ORGANISASI Masalah ketidakpahaman terhadap sebuah misi akan sangat berpengaruh pada ketidaksesuaian terhadap strategi organisasi, kelompok kerjasama. Dalam hal ini iklim organisasi diasumsikan sebagai jumlah keseluruhan perasaan dan sikap orang orang yang bekerja di dalammya. Untuk menciptakan iklim organisasi yang kondusif perlu adanya hubungan yang harmonis antara anggota organisasi. Ini dapat diciptakan melalui kejelasan dari visi dan misi yang diemban oleh organisasi terhadap para kelompok kerja.

Fredik W. Taylor dengan teori manajemen ilmiahnya, mencoba memfokuskan perhatiannya pada caracara terbaik dalam sistem manajemen dengan menentukan spesialisasispesialisasi susunansusunan pekerja formal. Konsep iklim organisasi menurutnya tidak lain dari bagaimana susunan pekerjaan dan pengembangan garis wewenang pimpinan ditetapkan untuk mengarahkan para bawahannya agar mampu bekerja di dalam suatu lingkungan kerja organisasi itu. Keith Davis (l987:120) mengemukakan tentang iklim organisasi sebagai berikut The human enviromment within which an organizations employees do their work. Makna yang dikandung dalam definisi tersebut bahwa iklim organisasi itu adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan yang ada dan yang dihadapi oleh individu individu dalam suatu organisasi, sehingga mampu mempengaruhi individuindividu tersebut dalam melaksanakan tugastugas keorganisasiannya. Dengan melihat kutipankutipan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa iklim organisasi merupakan lingkungan kerja sebagai akibat hubungan antara individu yang ada dalam organisasi, sehingga secara langsung maupun tidak langsung dapat pula mempengaruhi perilaku mereka dalam menjalankan pekerjaannya. Iklim organisasi pada dasarnya dipengaruhi oleh faktorfaktor yang membentuknya, adapaun faktorfaktor yang mempengaruhi iklim organisasi menurut Richard M. Steers (Magdalena, k985 : 126) sebagai berikut: bahwa sekurang-kurangnya ada empat perangkat faktor yang dengan satu dan lain cara dapat mempengaruhi iklim organisasi atau kelompok kerja tertentu. Umumnya faktor-faktor ini timbul dari dalam struktur atau dari teknologi organisasi, lingkungan tugas luarnya atau dari kebijakan dan praktek yang ditetap53

Misi

Sasaran

Strategi

Faktor-faktor keberhasilan Kritis

Rencana Tindakan

Gambar 1 Proses Perencanaan Strategi Sumber: Cushway & Lodge, 1999.

TUTI MARTADIREDJA

kan manajemen puncak. Dari teoriteori yang dikemukakan di atas maka hal yang perlu diperhatikan dalam meniciptakan iklim organisasi adalah: 1. 2. 3. 4. Kebijaksanaan dan praktek manajemen Struktur organisasi Teknologi kerja Lingkungan luar

me mb e r i ka n organisasinya.

ya n g

terbaik

b a gi

Keempat faktorfaktor yang mempengaruhi iklim organisasi tersebut, maka terdapat kesamaan yang terkandung di dalam unsur unsur misi seperti pendapat Barry Cushway dan Derek Logde yang dialihbahasakan oleh Sularno Tjiptowardono (l999:53) bahwa unsurunsur yang terkandung dalam misi organisasi adalah jenis strategi, struktur yang dimiliki organisasi, jenis proses, produk dan tenaga kerja yang diperlukan. Pendapat di atas menyatakan bahwa untuk menciptakan iklim organisasi yang kondusif maka perlu adanya pemahaman akan visi dan misi oleh setiap anggota organisasi. Visi dan misi ini akan berhasil jika atasan sebagai pimpinan dan bawahan sebagai karyawan saling bekerja sama untuk mewujudkan apa yang menjadi tujuan, seperti halnya seorang pemimpin, kepemimpinan menjadi fokus dalam memberikan arah (visi) masa depan yang diinginkan. Kekuatan visi seorang pemimpin dan kemampuan untuk menyampaikan sejelas jelasnya kepada karyawan merupakan tindakan kepemimpinan masa kini. Bagi seorang pemimpin yang mempunyai visi kuat berarti telah mendoromg karyawan untuk menerima misi sebagai milik pribadi. Dalam hal ini akan dicapai dengan mengembangkan nilainilai budaya dan lingkungan partisipatif dalam organisasi yang tetap kondusif untuk menjamin karyawan terus tertantang dan termotivasi. Sehingga mereka memiliki pondasi yang kuat seperti rasa ikut memiliki, rasa bertanggung jawab, dan mawas diri untuk 54

Dari apa yang telah dikemukakan di atas, sungguh besar peranan visi dan misi secara sentral dalam kehidupan organisasi, dengan adanya kesepakatan dari anggota organisasi atau kelompokkerja manajemen puncak mengenai falsafah dan tujuan yang telah digambarkan dan ditetapkan, dipahami dan didukung sepenuh hati oleh setiap anggota organisasi, maka iklim organisasi akan semakin kondusif, karena perasaan dan sikap para pegawai akan jelas berpengaruh terhadap cara mereka melakukan pekerjaan. PENGARUH PEMAHAMAN VISI DAN MISI TERHADAP IKLIM ORGANISASI Peran visi dan misi dalam suatu organisasi baik itu bisnis maupun pemerintahan sangat menentukan dalam suatu upaya mencapai keberhasilan, berkaitan bahwa setiap organisasi harus memiliki visi dan misi sebagai panduan. Bagi seluruh pegawai internal dan organisasi eksternal yang terkait dalam upaya menyerasikan gerak langkah agar samasama memperoleh hasil yang optimal. Untuk itu perlu adanya pemahaman akan visi dan misi ini. Dalam arti, setiap anggota organisasi wajib mengenal visi dan misi, sehingga kerja mereka mempunyai arah yang jelas dan bisa terkendali mencapai tujuan atau sasaran dengan lebih efektif dan efisien KESIMPULAN 1. Visi merupakan gambaran (wawasan) atau pernyataan tentang organisasi apa yang ingin diwujudkan di masa yang akan datang. Sedangkan misi adalah pernyataan yang diterapkan dengan mempertimbangkan rumusan penegasan dan keinginan dari dalam serta memberi

PENGARUH VISI DAN MISI

arah yang jelas. 2. Suatu iklim organisasi yang kondusif sangatlah penting untuk menetapkan Visi dan misi secara jelas dan menyebarluaskan ke seluruh bagian organisasi dan didukung oleh semua pihak, baik itu manajemen puncak maupun bawahan sebagai karyawan. DAFTAR PUSTAKA Cushway, B. & Lodge, D. (1999). Organisational behavior and design; perilaku dan desain organisasi. Jakarta: Elex Media Komputindo. Davis, K. (1997). Human behavior at work,

organizational behavior. New York: Mc Graw Hill. Gafar, M. F. (1974). Konsep dasar dan esensi TQM dalam implementasi pendidikan dasar. Bandung: IKIP Bandung. Dingding, N. (1998). Pengaruh kepemimpinan kyai terhadap kualitas SDM. Bandung PPS IKIP Bandung. Toha, M. (1986). Perilaku organisasi: konsep dasar dan aplikasinya. Jakarta: Rajawali. Triguno. (1999). Budaya kerja: menciptakan lingkungan yang kondusif untuk meningkatkan produktivitas kerja. Jakarta: Golden Terayon Press. Tunggal, W. A. (1994). Manajemen strategi. Jakarta: Harvarindo.

55

TUTI MARTADIREDJA

56

Anda mungkin juga menyukai