Anda di halaman 1dari 39

Nama : Jeremia Jhekyta Sebayang

NIM : 2005171073
Kelas : MB-4C
Mata Kuliah : Manajemen Sumber Daya Manusia

MOTIVASI Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2003:64) bahwa


“motivasi merupakan suatu kondisi yang terbentuk dari berbagai tenaga
pendorong yang berupa desakan, motif, kebutuhan dan keinginan.”

Motivasi merupakan proses psikologis yang mencerminkan interaksi


antara jiwa, sikap, kebutuhan, persepsi dan keputusan dalam diri seseorang.
Sementara menurut Sumadi Suryabrata (2010:70) juga berpendapat bahwa
“motif adalah keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk
melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai sesuatu tujuan.”
Dengan kata lain, motivasi adalah keadaan jiwa dan sikap mental yang
memberikan energi dan mendorong manusia untuk melakukan suatu kegiatan.
Kemudian motivasi menurut Mc Donald (Abdul Hadis,
2008:29) “Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai
dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya
tujuan”.
Dari pengertian yang dikemukakan Mc. Donald ini mengandung tiga
elemen penting, yaitu :
Bahwa motivasi mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap
individu manusia Motivasi ditandai dengan munculnya rasa atau feeling, afeksi
seseorang.

Motivasi akan dirangsang karena ada tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini
sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi, yakni tujuan. Sama halnya
dengan yang dikatakan Hamzah B. Uno (2009:5) bahwa
“motivasi merupakan kekuatan yang mendorong seseorang melakukan sesuatu
untuk mencapai tujuan”. Kekuatan-kekuatan ini pada dasarnya dirangsang oleh
adanya berbagai macam kebutuhan, seperti
(1) keinginan yang hendak dipenuhinya;
(2) tingkah laku;
(3) tujuan;
(4) umpan balik

KINERJA

Menurut Bastian (2001:58), “kinerja adalah pencapaian tujuan organisasi


dan akan memberikan umpan balik untuk upaya perbaikan terus
menerus.Luthans (1995:127) berpendapat, bahwa kinerja tidak hanya
dipengaruhi oleh sejumlah usaha yang dilakukan seseorang, tetapi dipengaruhi
pula oleh kemampuannya, seperti:

pengetahuan, pekerjaan, dan keahlian, serta bagaimana seseorang merasakan


peran yang dibawakannya.

Mathis & Jackson (2001: 78) menyatakan, bahwa kinerja pada dasarnya
adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan. Kinerja karyawan
adalah yang mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi kontribusi kepada
organisasi yang antara lain termasuk: kuantitas output, kualitas output, jangka
waktu output, kehadiran di tempat kerja.

Menurut Mangkunegara (2007:67), kinerja diartikan sebagai hasil kerja


secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya.

Para ahli manajemen sumber daya manusia dan perilaku organisasi


menjelaskan konsep kinerja (Performance) dengan menggunakan ungkapan
bahasa dan tinjauan dari sudut pandang yang berbeda-beda namun makna yang
terkandung pada hakekatnya sama, yaitu kinerja (Performance) adalah catatan
outcome yang dihasilkan dari suatu pekerjaan atau kegiatan tertentu selama
suatu periode waktu tertentu.

Pernyataan yang sama juga disampaikan oleh Bernardin dan


Russel (1998 : 239), yang menyatakan bahwa : “Performance is defined as the
record of outcome produced on a specified job function or activity during a
specified time period”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kinerja yaitu
sesuatu yang dicapai, Prestasi yang diperlihatkan, serta kemampuan kerja.
Kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan
kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya (Sulistiyani & Rosidah,
2003:223)

Konsep kinerja pada dasarnya dapat dilihat dari dua segi, yaitu kinerja
pegawai (individu) dan kinerja. Kinerja pegawai dapat dipahami sebagai hasil
kerja dari seorang pegawai dalam organisasi, sedangkan kinerja adalah
keseluruhan hasil kerja yang dicapai oleh organisasi dalam satu periode tertentu.

Kinerja pegawai dan kinerja tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya.
Tercapainya tujuan organisasi yang terlihat dalam kinerja tidak bisa lepas dari
sumber daya yang dimiliki oleh organisasi tersebut. Organisasi digerakkan dan
dijalankan oleh individu/pegawai yang adalah pelaku dalam pencapaian tujuan
organisasi.

Kata kinerja merefleksikan kesuksesan sebuah organisasi. Pentingnya


organisasi sebagai alat administrasi dan manajemen dalam industri atau dunia
kerja lainnya terlihat apabila diingat bahwa bergerak tidaknya suatu organisasi
ke arah pencapaian tujuan sangat tergantung pada kemampuan manusia dalam
menggerakkan organisasi itu ke arah tujuan yang telah ditentukan.

Dengan organisasi tercipta keterpaduan pikiran, konsepsi, tindakan, dan


ketrampilan yang dimiliki oleh tiap-tiap personel yang terlibat di dalamnya
untuk berhimpun menjadi satu kesatuan kekuatan yang terkoordinasi untuk
mencapai tujuannya.
Kinerja mempertanyakan apakah tujuan atau misi suatu organisasi telah
sesuai dengan kondisi lingkungan eksternalnya seperti faktor ekonomi, politik,
dan budaya yang ada.

Kemudian, apakah struktur dan kebijakan mendukung kinerja yang


diinginkan,apakah memiliki kepemimpinan, modal dan infrastruktur dalam
mencapai misinya, apakah kebijakan, budaya dan sistem insentifnya mendukung
pencapaian kinerja yang diinginkan, dan apakah organisasi menciptakan serta
memelihara kebijakan seleksi dan pelatihan sumberdaya manusianya.

Pengetian kinerja dapat dipahami, apabila terlebih dahulu mengetahui


konsep organisasi maupun kinerja. Orang mendirikan organisasi agar tujuan
tertentu dapat dicapai melalui tindakan bersama yang telah disetujui bersama.

Dengan organisasi, tujuan dan sasaran dapat dicapai secara lebih efisien
dan lingkungan komunikatif dengan cara tindakan yang dilakukan secara
bersama-sama. Idealnya, konsep ini dapat dilaksanakan apabila para
organisatoris atau manajer yang ada dalam organisasi tahu betul tentang
organisasi.

Definisi organisasi banyak ragamnya, tergantung pada sudut pandang


yang dipakai untuk melihat organisasi. Organisasi dapat dipandang sebagai
wadah, sebagai proses, sebagai perilaku, dan sebagai alat untuk mencapai tujuan.

Namun demikian, definisi organisasi yang telah dikemukakan oleh para


ahli organisasi sekurang-kurangnya ada unsur sistem kerjasama, orang yang
bekerja sama, dan tujuan bersama yang hendak dicapai. Jika dicermati dengan
saksama, peningkatan kinerja sangat bergantung pada orang-orang dalam
organisasi itu sendiri.

Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi faktor paling signifikan dalam


menciptakan keunggulan kompetitif yang berkesinambungan. Sebagai sumber
kunci keunggulan kompetitif, maka keterlibatan dan kinerja pegawai, dapat
menjalankan atau menghancurkan setiap strategi organisasi.
TEORI KEPEMIMPINAN

Kreiner menyatakan bahwa leadership adalah proses mempengaruhi


orang lain yang mana seorang pemimpin mengajak anak buahnya secara
sukarela berpartisipasi guna mencapai tujuan organisasi.

Sedangkan Hersey menambahkan bahwa leadership adalah usaha untuk


mempengaruhi individual lain atau kepompok. Seorang pemimpin harus
memadukan unsur kekuatan diri, wewenang yang dimiliki, cirri kepribadian dan
kemampuan sosial untuk bisa mempengaruhi perilaku orang lain.

Teori kepemimpinan ini merupakan penggenerasilasian suatu seri


perilaku pemimpin dan konsep-konsep kepemimpinanny dengan menonjolkan
latar belakang historis, sebab-sebab timbulnya kepemimpinan, persyaratan
pemimpin, sifat utama pemimpin tugas pokok dan fungsinya serta etika profesi
kepemimpinan (Kartini Kartono,1994).

Berdasarkan teori ini seorang pemimpin yang baik adalah bagaimana


seorang pemimpin memperhatikan bawahannya dan hasil kerja mereka.

Seorang pemimpin juga harus menjadi pendiagnosa yang baik dan harus
bersifat fleksibel sesuai dengan perkembangan dan tingkat kedewasaan
bawahan. teori kepemimpinan dapat juga mendasari penelitian ini dimana faktor
kepemimpinan yang baik akan sangat berpengaruh pada kualitas kinerja serta
motivasi kerja para anggota bawahannya.

Seperti yang kita ketahui bahwa motivasi membangkitkan motif,


membangkitkan daya gerak, dan menggerakkan seseorang atau diri sendiri untuk
berbuat sesuatu dalam rangka mencapai suatu kepuasan atau suatu tujuan. Motif
adalah kondisi seseorang yang mendorong untuk mencari suatu tujuan, atau
dapat juga dikatakan motif merupakan daya gerak yang mendorong seseorang
berbuat sesuatu (Berrien and Bash dalam Effendy,2009).

Menurut Mathis (2001 dalam Riyadi,2011) motivasi merupakan hasrat


dalam seseorang yang menyebabkan orang tersebut melakukan tindakan untuk
mencapai tujuan.
Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan usaha
untuk mencapai suatu tujuan (Stepens Robins 2008).

Motivasi memiliki hubungan yang erat dengan sikap dan perilaku yang
dimiliki oleh seseorang. sikap yang ada pada setiap individu berinteraksi dengan
nilai-nilai, emosi, peran, struktur sosial dan peristiwa-peristiwa baru, yang
bersama-sama emosi dapat dipengaruhi dan diubah oleh perilaku.(Riyadi,
diakses tanggal 11 Mei 2018).

Melihat permasalahan tentang motivasi kerja para anggota pers


mahasiswa yang mulai menurun tersebut, perlu juga dilihat mengenai peranan
komunikasi organisasi yang ada di dalam pers acta diurna tersebut, dengan
mengukur beberapa indikator yang telah ditetapkan sebelumnya.

Hasil penelitian berdasarkan beberapa indikator yang diukur menemukan


bahwa pertama berkaitan dengan Isi pesan yang disampaikan dalam organisasi
acta diurnal cukup jelas, berkaitan dengan tugas dan fungsi masing-masing
anggota ketika melakukan pekerjaan mereka, namun ada yang menggangap
tidak jelas karena diakibatkan oleh kurangnya perhatian dalam organisasi,
karena jarang hadir dalam rapat pertemuan organisasi acta diurnal tersebut.

Bahwa pesan yang disampaikan oleh pengurus dan pimpinan organisasi


acta diurnal sangat jelas berisikan tentang tugas job deskripsion masing-masing
anggota tersebut. Namun kendalanya sering kali tugas dan fungsi tersebut tidak
berjalan secara optimal dikarenakan anggota sibuk juga dengan tugas mereka
sebagai mahasiswa yang harus konsentras dalam perkuliahan, kuliah kerja nyata
(KKN) serta tugas akhir mahasiswa.

Bahwa unsur motivasi kerja masih kurang disampaikan pada anggota


pers acta diurnal. Hal ini disebabkan karena pengurus juga masih jarang bertatap
muka dengan anggota karena rata-rata memiliki aktivitas sebagai mahasiswa
dengan kesibukan kuliah dan organisasi lainnya

. Bentuk komunikasi secara interpersonal masih kurang ataupun jarang


digunakan oleh pengurus pers acta diurnal dalam memberikan motivasi kerja
kepada para anggotanya. Berdasarkan hasil penelitian dengan memanfaatkan
hasil penjelasan langsung ketika memberikan quisioner penelitian, memang
kebanyakan pendekatan komunikasi untuk meningkatkan motivasi kerja masih
lebih banyak melalui pertemuan atau rapat organisasi.

Sementara untuk pendekatan langsung secara pribadi jarang di temukan


oleh anggota pers acta diurnal tersebut.

Secara jelas sering kali pengurus maupun anggota masih agak ragu dan malu
untuk memberikan arahan ataupun sara serta motivasi kepada anggota lainnya,
disebabkan karena rasa sesama mahasiswa, yang satu anggkatan kuliah.
Bentuk komunikasi secara kelompok selalu digunakan dalam upaya memberikan
motivasi kerja kepada para anggota pers acta diurnal tersebut, hal ini dibuktikan
dengan adanya pertemuan.

Penerapan Motivasi

A.H. Maslow juga membedakan motivasi menjadi dua yaitu motivasi


defisiensi (D-motives) dan motivasi pertumbuhan (B-motives). Motivasi
defisiensi adalah motivasi yang bersangkut paut dengan kebutuhan-kebutuhan
dasar.
Sasaran utama dari motivasi defisiensi adalah mengatasi peningkatan tegangan
organismik pada individu karena defisiensi.

Berbeda dengan motivasi defisiensi, maka motivasi pertumbuhan (metaneeds)


adalah kebutuhan yang mendorong individu untuk merealisir potensi-
potensinya.

Jika motivasi pertumbuhan tidak terpenuhi, maka individu akan sakit secara
psikologis yang disebut metapatologi. Sebagai contoh: Jika seseorang
mengalami gangguan motivasi pertumbuhan seperti kebenaran, maka
metapologi yang muncul adalah kehilangan kepercayaan, sinisme, skeptisisme,
kecurigaan pada orang tersebut.
A.H. Maslow yang merupakan kebutuhan tertinggi dari teori motivasinya. Untuk
mencapai taraf ini maka terlebih dahulu harus dipenuhi kebutuhan-kebutuhan
dasar.

Orang-orang yang telah berhasil mengaktualisir dirinya memiliki ciri-ciri khas


yaitu kemampuan menangkap rea1itas secara akurat dan sepenuh -penuhnya;
menaruh hormat kepada dirinya sendiri dan orang lain; penuh spontanitas,
kesederhanaan, kewajaran; mempunyai komitmen moral yang tinggi;
menunjukkan kemandirian yang lebih besar;

kemampuan memberikan apresiasi; mengalami peak experiense, seperti


pengalaman religius yang tinggi; mempunyai kreativitas yang tinggi, dan lain-
lain.
Maslow mengatakan bahwa motivasi menyebabkan perilaku yang diarahkan
pada tujuan.

Melalui motivasi, manusia bisa diarahkan untuk kebutuhan tertentu. Bagi


seorang pimpinan organisasi perlu mengetahui kebutuhan dari bawahannya.
Maslow merumuskan sebuah teori yang kemudian disebut dengan teori hierarki
kebutuhan atau The Need Hierarchy Model”.
Penerapan Motivasi dalam Perusahaan Vindonta’s Fashion Outlet

Butik Vindonta’s Fashion outlet menerapkan motivasi berdasarkan teori dari


Abraham Maslow( teori kebutuhan ) dimana :
 Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya
semua manusia memiliki kebutuhan pokok yaitu :

1. Kebutuhan fisiologis

2. Kebutuhan rasa aman

3. Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki

4. Kebutuhan akan penghargaan

5. Kebutuhan aktualisasi diri

Alasan saya sebagai owner memilih teori Abraham Maslow sebagai teori
penerapan motivasi pada perusahaan saya adalah saya merasa dan menganggap
bahwa semua yang tertulis didalam teori dari Abraham Maslow sudah tepat.

1. Kebutuhan fisiologis
merupakan kebutuhan dasar seseorang yang meliputi makanan,
pakaian, tempat tinggal, udara, air, dll. Kebutuhan ini
berhubungan dengan kelangsungan hidup dan pemeliharaan
kehidupan manusia. Tanpa memenuhi kebutuhan ini, maka
seseorang akan kesulitan untuk bertahan hidup.

Kebutuhan paling dasar pada setiap orang adalah kebuuhan


fisiologis yakni kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya
secara fisik.

Kebutuhan-kebutuhan itu seperti makanan


,minuman,tempat berteduh,seks ,tidur dan oksigen. Motivasi
orang untuk bertahan hidup adalah bagaimana cara untuk
mendapatkan makanan dan minuman untuk bertahan hidup
sehingga bekerja untuk memenuhi kebutuhannya.

Kebutuhan fisiologis adalah potensi paling dasar dan agung utuk


semua pemenuhan kebutuhan diatasnya . Manusia yang lapar
akan selalu termotivasi untuk makan , bukan mencari kenalan
atau penghargaan . Manusia akan mengabaikan atau menekan
dulu semua kebutuhan ain sampai kebuthahn fisologisnyua
terpuaskan.

2. Kebutuhan akan rasa aman

Kebutuhan ini juga penting bagi manusia. Semua orang


menginginkan keamanan kerja, perlindungan terhadap bahaya,
keamanan properti, dan lainnya. Biasanya kebutuhan ini akan
muncul setelah kebutuhan fisologis terpenuhi.

3. Setelah kebutuhan fisologis terpenuhi, maka muncullah


kebutuhan akan rasa lepas dari bahayafisik, stabilitas,
ketergantungan, perlindungan dan kebebasan dari daya
mengancam seeprti perang, terorisme , penyakit , takut, bahaya
kerusuhan benxana dunia.
Jadi perusahaan menjamin kebutuhan karyawan dengan
menjamin rasa aman dan terlindungi dari bahaya yang mungkin
bisa terjadi diantaranya memberikan jamsostek, asuransi jiwa,
jaminan menjalankan protocol kesehaatan dan keselamatan kerja
karyawan.

4. Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki

Jika kebutuhan fisiologis dan rasa lepas dari bahya telah


terpenuhi, karena munculah kebutuhan akan cinta,kasih saying
dan rasa memiliki –dimiliki,kebuthan-kebutuhan ini meliputi
dorongan untuk bersahabat, memiliki pasangan dan
keturuan,kebutuhan untuk dekat pada keluarga dan kebutuhan
antar pridbadi seberti kebutuhan untuk memberi dan menerima
cinta.

Kebutuhan ini berhubungan dengan keinginan untuk menghargai


diri sendiri, pengakuan dan rasa hormat dari orang lain.
Sebagaimana manusia sebagai makhluk sosial, maka seseorang
akan merasa bahwa dirinya ingin dihargai oleh orang lain.
Seseorang ingin merasa dibutuhkan oleh orang lain dan ingin
orang lain melihat dirinya sebagai seseorang yang spesial.

Jadi perusahaan memotivasi karyawan dengan melakukan


pendekatan secara kekeluargaan dan memastikan kebutuhan akan
rasa cinta dan memiliki sesama karyawan, baik diantara
karyawan dengan karyawan maupun karyawan dengan atasan
untuk menjamin pemenuhan akan kebutuhan rasa cinta dan
memiliki di lingkungan perusahaan.

5. Kebutuhan akan penghargaan

Setelah kebutuhan dicintai dan dimiliki tercukupi, manusia akan


lepas untuk mengejar kebutuhan akan penghargaan, menurut
teori Maslow menemukan bahwa setiap orang yang memiliki dua
kategori mengenai kebutuhan

penghargaan yaitu kebutuhan yang semakin rendah dan semakin


tinggi.

Kebutuhan ini berhubungan dengan keinginan untuk menghargai


diri sendiri, pengakuan dan rasa hormat dari orang lain.
Sebagaimana manusia sebagai makhluk sosial, maka seseorang
akan merasa bahwa dirinya ingin dihargai oleh orang lain.
Seseorang ingin merasa dibutuhkan oleh orang lain dan ingin
orang lain melihat dirinya sebagai seseorang yang spesial.

kebuthan yang rendah adalah kebutuhan untuk menghormati


orang lain, kebutuhan akan staits , ketenaran, kemuliaan,
pengakuan, perhatian , reputasi apresiasi, martabat,bahkan
dominasi.

Kebutuhan yang tinggi adalah kebutuhan akan harga diri


termasuk harga diri termasuk perasaan,keyakinan,kompetensi,
prestasi, penguasaan,kemandirian dan kebebasan.

Perusahaan secara berkala memberikan apresiasi bentuk


penghargaan fisik maupun non fisik kepada karyawan berprestasi
dalam bentuk penghargaan seperti naik jabatan,pemberian
perjalanan intensif, penaikan gaji,pemberian bonus secara
berkala.

6. Kebutuhan akan aktualisasi diri

Tingkatan terakhir dari kebutuhan dasar Maslow adalah


aktualisasi diri,merupakan hasrat yang terus menerus untuk
memenuhi potensi.

Maslow melukiskan kebutuhan ini sebagai hasrat untuk


Kebutuhan aktualisasi diri adalah kebutuhan yang tidak
melibatkan keseimbangan, tapi melibatkan hasrat yang terus
menerus untuk memenuhi potensi,

Maslow melukiskan kebutuhaan ini sebagai hasrat untuk semakin


diproduksi menjadi diri sepenuh kemampuannya sendiri, di
produksi menjadi apa saja menurut kemampuannya.

Awalnya Maslow berasumsi bahwa kebutuhan untuk aktualisasi


diri langsung muncul setelah kebutuhan untuk dihargai terpenuhi.

Akan tapi selama tahun 1960-an ,beliau menyadari bahwa banyak


anak muda di Brandeis memiliki pemenuhan yang cukup
terhadap kebutuhan-kebutuhan semakin rendah seperti reputasi
dan harga diri, tapi mereka belum juga mendapat aktualisasi diri.
Penetapan Leadership

Pemimpin pada hakekatnya adalah seorang yang mempunyai kemampuan untuk


mempengaruhi perilaku orang lain di dalam kerjanya dengan menggunakan
kekuasaan dan juga mempengaruhi sesamanya untuk bekerjasama dalam
mencapai tujuan.

Dan pemimpin yang demokratis merupakan pemimpin yang mempunyai gaya


kepemimpinan yang di mana pemimpin suatu organisasi maupun kelompok
menerima pendapat atau saran dari setiap anggotanya untuk menentukan suatu
keputusan bersama dalam organisasi demi mencapai suatu tujuan.

Biasanya pemimpin demokratis menganggap dirinya sebagai pengontrol,


pengawas, dan pengatur dari sebuah organisasi dan memberi kebebasan bagi
orang lain untuk mengemukakan pendapat. Selain itu, peran seorang pemimpin
adalah untuk memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil bersama telah
dilakukan/dijalankan oleh bawahannya.

Setiap pemimpin atau leader punya cara tersendiri dalam memimpin sebuah tim
atau bahkan organisasi. Masing-masing leader memiliki karakter berbeda yang
mempengaruhi gayanya dalam mengembangkan kemampuannya memimpin
orang lain.

Meski demikian, hampir semua orang meyakini bahwa pemimpin yang efektif
menggunakan prinsip yang sama dalam memberi arahan, inspirasi, dan panduan
bagi orang-orang yang dipimpinnya sehingga mereka memperlihatkan
keberanian, gairah, keyakinan diri, komitmen dan juga ambisi untuk maju.
Sangatlah mudah bagi seseorang untuk duduk dan memberi tugas pada orang
lain, namun seorang pemimpin yang efektif mampu berbuat lebih dari itu.

Dampak positif yang ditimbulkan oleh seorang pemimpin yang baik bukan
hanya pada anggota tim yang dikelolanya saja, tetapi juga terhadap organisasi
secara keseluruhan. Karyawan yang bekerja di bawah arahan pemimpin hebat
cenderung merasa lebih bahagia, lebih produktif, dan punya rasa memiliki pada
perusahaan tempatnya bekerja.
Owner butik vindonta’s fashion oulet berupaya untuk terus
mengembangkan skill leadership dengan menerapkan prinsip sebagai
berikut ini:

 Leader mampu melihat terlebih dahulu sebelum orang lain melihat

Leader seperti orang yang berdiri di puncak gunung. Ia mampu melihat kondisi
sekeliling lebih komprehensif dibanding pengikutnya yang ada di bawah
gunung. Yang ia lihat bukan hanya keadaan saat ini tapi juga tren masa depan.
Inilah yang dimaksud dengan leader visioner. Ia mampu membaca pergerakan
dari masa lalu dan masa kini untuk memprediksi apa yang akan terjadi di masa
depan.

 Leader menjadi role model bagi orang lain

Cara terbaik untuk membangun kredibilitas tinggi adalah dengan memberikan


contoh baik dalam berperilaku. Jika Anda menuntut banyak hal dari anggota tim
maka sebagai leader Anda pun bersedia menetapkan standar tinggi untuk diri
sendiri.

Tetapkan perkataan dan perbuatan dalam satu garis lurus untuk membangun
kepercayaan dan membuat tim sukarela mengikuti contoh yang Anda tunjukkan.

 Leader menunjukkan integritas

Seorang pemimpin yang berintegritas memiliki nilai-nilai baik dalam membuat


keputusan, berperilaku, dan berinteraksi dengan orang lain. Mereka bisa
menetapkan garis tegas antara benar dan salah dan mendapatkan penghargaan
dari orang lain atas ketulusan, prinsip
etika dan sikap konsisten yang dimilikinya. Menunjukkan integritas melalui
perilaku sehari-hari akan membuat Anda di posisi leadership mendapatkan
kesetiaan, kepercayaan, dan penghargaan dari anggota tim.

 Leader berkomunikasi secara efektif

Kemampuan berkomunikasi secara efektif, ringkas, dan bijaksana merupakan


keahlian yang krusial dari seorang pemimpin.

Komunikasi melibatkan banyak hal, bukan hanya tentang mendengarkan orang


lain dengan penuh perhatian dan merespon dengan baik

tetapi juga berbagi informasi yang berkualitas, mengajukan pertanyaan cerdas,


terbuka atas ide dan gagasan baru, menjernihkan kesalahpahaman, dan juga
berkomunikasi untuk menginspirasi dan menyemangati anggota tim.

 Leader memberdayakan orang lain

Seorang pemimpin hebat memahami satu hal, yaitu orang akan mencurahkan
kemampuan terbaiknya jika mereka percaya yang sedang dilakukannya memiliki
arti.
Pemimpin yang baik mampu mengkomunikasikan tujuan dan tenggat waktu yang
jelas pada tim, namun memberikan kebebasan pada karyawan untuk menyelesaikan
pekerjaan sesuai cara mereka. Berikan tantangan dengan harapan tinggi dan
semangat agar karyawan bisa lebih kreatif dan inovatif.

 Leader memberikan motivasi dan inspirasi

Para pemimpin hebat mau meluangkan waktu memetakan kekuatan, kebutuhan dan
prioritas dari anggota tim sehingga mereka bisa bergerak maju dengan gairah,
antusiasme, inspirasi dan motivasi

Cara seperti ini akan membantu Anda menemukan cara terbaik untuk memotivasi
anggota tim. Buatlah anggota tim merasa bahwa semua usaha mereka memberikan
perbedaan berarti dan doronglah perkembangan potensi mereka dengan kejelasan
tujuan dan tantangan.

 Leader bersikap terbuka atas ide dan gagasan baru

Perubahan itu tidak dapat dihindari dan hal ini harus dipahami oleh seorang
pemimpin.

Menjadi sosok yang terbuka atas ide, gagasan, dan perspektif orang lain yang
berbeda karena setiap individu memiliki perspektif unik yang dapat menjadi
keuntungan tersendiri bagi tim.

Tanpa disadari, kepemimpinan yang tidak efektif akan merugikan tim dan bahkan
organisasi, bukan hanya terhadap moral karyawannya saja,

namun juga pada tingkat produktivitas dan menurunnya profit karena


ketidaknyamanan karyawan dalam bekerja. Itulah kenapa kepemimpinan yang
efektif sangatlah penting.

Untuk mempertahankan karyawan, memuaskan pelanggan, dan meningkatkan


produktivitas perusahaan, organisasi membutuhkan pemimpin efektif sesuai dengan
visi perusahaan, memandu tim, dan menunjukkan perubahan ke arah tujuan
bersama

Kepemimpinan Demokratis

Dalam gaya kepemimpinan ini, pendapat dari setiap anggota akan mendapat perhatian
oleh pemimpin, terutama dalam andil mereka untuk menentukan keputusan yang akan
didaulat oleh organisasi atau kelompok tersebut.

Dalam hal ini, gaya kepemimpinan demokratis menempatkan para pemimpin sebagai
koordinator dan integrator, di mana para pemimpin bertugas mendiskusikan setiap
keputusan yang akan diambil sebelum diserahkan kepada organisasi pada tingkat
bawahan.Selain itu, para pemimpin juga berperan sebagai pengawas, pengatur dan
pemegang kontrol.

Dengan kata lain, pemimpin memiliki peran penting untuk memastikan setiap keputusan
yang diambil bersama tersebut telah dilakukan oleh setiap bawahannya.

Dalam gaya kepemimpinan ini, filsafat demokratis mengedepankan akan pengakuan


dan penerimaan bahwa setiap individu adalah makhluk yang memiliki harkat dan juga
martabat yang mulia dengan hak asasi yang sama.

Karakteristik Kepemimpinan Demokratis


Menurut Sondang P. Siagian (1989, h.18) pemimpin dengan gaya kepemimpinan
demokratis memiliki karakteristik sebagai berikut:

• Kemampuan pemimpin mengintegrasikan organisasi pada peranan dan porsi


yang tepat.
• Mempunyai persepsi yang holistik.
• Menggunakan pendekatan yang integralistik.
• Organisasi secara keseluruhan.
• Menjunjung tinggi harkat dan martabat bawahan.
• Bawahan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.
• Terbuka terhadap ide, pandangan dan saran bawahannya.
• Bersifat rasional dan obyektif.
• Memelihara kondisi kerja yang kondusif, inovatif, dan kreatif.
Sebagai seorang pemimpin dalam sebuah organisasi, dalam gaya kepemimpinan ini,
pengaruh yang diberikan kepada setiap bawahan adalah kemampuan mutlak yang harus
dimilikinya.

Pengaruh ini tidak lain agar tujuan organisasi dapat tercapai, melalui bujukan, arahan
dan sebagai jembatan penghubung kerja sama yang terjalin antar organisasi agar
mampu bersinergi bersama.

Ciri Gaya Kepemimpinan Demokratis


Ada banyak gaya kepemimpinan di dunia ini yang diterapkan oleh berbagai organisasi
atau bahkan setiap negara dalam menjalankan roda pemerintahannya.

Ciri-ciri dari gaya kepemimpinan demokratis yang membedakannya dengan gaya


kepemimpinan yang lain di antaranya sebagai berikut:

1. Kekuasaan Pimpinan Tidak Mutlak


Sebagai pemimpin dalam organisasi yang menganut gaya kepemimpinan
demokratis, pemimpin tidak memiliki wewenang yang mutlak dimana setiap
keputusan dan kebijakan organisasi atau negara dilakukan melalui musyawarah
mufakat.

Dengan demikian setiap pendapat dari bawahan dapat menjadi sebuah landasan
dalam pengambilan keputusan.

Selain itu, bawahan juga memiliki hak untuk membuat keputusan, walaupun tetap
ada batasan yang harus ditaati sesuai dengan aturan atau perundangan yang berlaku
dan disepakati bersama dalam sebuah aturan tertulis yang berisi tentang wewenang
dari atasan dan juga sejauh mana keterlibatan dari para bawahan.

2. Adanya Komunikasi yang Baik

Komunikasi yang terjadi antara atasan dan bawahan dalam gaya kepemimpinan ini
berlangsung dengan baik.

Bawahan tidak perlu segan dalam memberikan saran, kritik atau masukan kepada
atasan, dengan tata cara atau prosedur yang benar berdasarkan fakta, sehingga
pemimpin pun juga mendengar saran atau pendapat dari bawahannya.

3. Pengawas di Kedua Belah Pihak

Pengawasan tidak hanya dilakukan dari atasan kepada bawahan, tetapi juga
sebaliknya.

Ada pengawas yang bertugas untuk memastikan bahwa pemimpin melaksanakan


tugasnya dengan benar sesuai dengan aturan dan wewenang yang tertuang dalam
peraturan atau perundangan tertulis.

4. Pemimpin dan Bawahan Memikul Tanggung Jawab Bersama

Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Inilah peribahasa yang menjadi sebuah
nilai moral yang dianut oleh gaya kepemimpinan ini, di mana pemimpin dan juga
bawahan menanggung tanggung jawab secara bersama-sama, tidak berat sebelah.

Dalam hal ini, setiap keberhasilan ataupun kegagalan sama-sama dipikul bersama-
sama, baik itu oleh pemimpin dan juga para bawahannya.
5. Adanya Kebebasan Berpendapat Bagi Bawahan

Dalam gaya kepemimpinan ini, setiap bawahan memiliki andil yang sama dan
keleluasaan untuk mengutarakan pendapat dan aspirasi mereka terhadap organisasi.

Tujuan dari gaya kepemimpinan demokratis adalah untuk mengaspirasi kepentingan


bersama, oleh sebab itu setiap individu tanpa kecuali memiliki hak suara yang sama
untuk didengar dan diperhatikan.

Adapun gaya kepemimpinan demokratis, selain menjadi sebuah gaya kepemimpinan


yang paling banyak diminati karena berbagai kelebihannya, ternyata gaya
kepemimpinan ini juga memiliki kekurangan atau kelemahannya tersendiri.

Kelebihan Gaya Kepemimpinan Demokratis

 Hubungan antara pemimpin dan bawahan harmonis dan tidak kaku.

 Keputusan dan kebijaksanaan diambil melalui diskusi sehingga bawahan


akan merasa dihargai dan dibutuhkan peranannya.

 Mengembangkan daya kreatif dari bawahan karena dapat mengajukan


pendapat dan saran.

 Bawahan akan merasa percaya diri dan nyaman sehingga bisa


mengeluarkan kemampuan terbaiknya untuk menyelesaikan tugasnya.

 Bawahan akan merasa bersemangat karena merasa diperhatikan.

 Tidak mudah lahir kubu oposisi karena pemimpin dan bawahan sejalan.

Kekurangan Gaya Kepemimpinan Demokratis

 Proses pengambilan keputusan akan berlangsung lama karena diambil


secara musyawarah.

 Sulitnya dalam pencapaian kata mufakat karena pendapat setiap orang


jelas berbeda.
 Akan memicu konflik apabila keputusan yang diambil tidak sesuai dan
apabila ego masing-masing anggota tinggi.

Dari pengertian dan ciri-ciri kepemimpinan yang demokratis di atas, maka kita juga
dapat mengimplementasikan dengan bertindak secara adil dan benar saat mengambil
keputusan bersama.

tidak mengambil keputusan sendiri, memberikan kesempatan untuk berpendapat dan


menerima apapun pendapat orang tersebut, menjunjung kesetaraan, berkomunikasi baik
dengan orang lain juga berhubungan dengan memberikan kesempatan untuk
berpendapat.

LEADERSHIP YANG DIANUT OLEH VINDONTA’S FASHION OUTLET

Kepemimpinan Demokratis dan alas an memilih gaya kepemimpinan ini:

Dalam gaya kepemimpinan ini, pendapat dari setiap anggota akan mendapat
perhatian oleh pemimpin, terutama dalam andil mereka untuk menentukan keputusan
yang akan didaulat oleh organisasi atau kelompok tersebut.

Perusahaan Vindonta’s Fashion Outlet menetapkan Gaya kepemimpinan


demokratis dimana ,Kepemimpinan gaya demokratis adalah kemampuan mempengaruhi
orang lain agar mau bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan
berbagai kegiatan yang akan dilakukan ditentukan bersama antara pimpinan dan
bawahan.

Vindonta’s Fashion Outlet mengedepankan kepemimpinan demokratis dimana


pimpinan dan karyawan mampu bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama tanpa
rasa takut untuk mengutarakan pendapat demi kemajuan bersama perusahaan. Gaya
kepemimpinan ini sangat ideal untuk saat ini.

Ciri-ciri:
 Kekuasaan Pimpinan tidak mutlak
Karyawan dan pimpinan bekerja sama sesuai divisinya dengan tujuan untuk
mencapai tujuan bersama perusahaan.

 Adanya komunikasi yang baik

Komunikasi yang terjalin antara pimpinan dan pegawai Vindonta’s Fashion


Outlet akan memiliki pengaruh baik bagi perusahaan , karena karyawan
tidak takut ataupun ragu untuk menyampaikan pendapat maupun aspirasi
yang bisa mewujudkan kemajuan perusahaan

 Pengawasan di kedua belah pihak

Pimpinan dan karyawan sama-sama mengawasi jalannya operasi


perusahaan,pimpinan mengawasi kinerja perusahaan ,dan karyawan juga
bisa mengawasi bahwa perusahaan memenuhi kewajiban yang harus dibayar
kepada karyawan

 Pimpinan dan bawahan memikul tanggung jawab bersama

Pimpinan dan bawahan sadar bahwa mereka sama-sama memiliki tugas dan
tanggung jawab bersama yakni bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama

 Adanya kebebasan berpendapat bagi bawahan.

Karyawan bebas mengutarakan pendapat dan saran untuk menyelesaikan


suatu masalah.

Ketika karyawan memiliki pemimpin yang Demokratis maka karyawan akan


mudah menyampaikan pendapat yang usulkan tanpa harus takut di
tolak,karna ketika pemimpin dan bawahan sedang bermusyawarah,
setiap pendapat akan di tamping dalam satu wadah dan akan dibahas satu
persatu apakah disetiap pendapat yang diberikan cocok atau tidak.Dan bukan
hanya itu saja,karyawan juga tidak segan atau canggung untuk
menyampaikan pendapatnya.

Pemimpin yang seperti ini sangat di butuhkan oleh karyawan untuk mempin
sebuah perusahaan agar lebih maju dan berkembang.Karna setiap karyawan
mmebutuhkan komunikasi yang baik dengan pemimpinnya.

Gaya kepemimpinan demokratis akan Berusaha mengarahkan kemampuan


terbaiknya dalam bekerja, baik saat perusahaan sedang dalam kondisi
normal maupun saat perusahaan mengalami kesulitan. Hal ini akan menjadi
sumber kekuatan bagi perusahaan disaat-saat sulit. Namun saat perusahaan
dalam keadaan yang baik, tentunya perusahaan tidak boleh melupakan
karyawannya

Hubungan komunikasi yang baik antara manajer yang satu dengan manajer
yang lain,antara manajer dengan karyawan antara karyawan yang satu
dengan karyawan yang lain dalam mencapai tujuanorganisasi yang tlah
ditetapkan terlebih dahulu.

Komunikasi dalam bisnis

Pengertian Komunikasi

Komunikasi adalah proses yang dilakukan lewat seseorang atau


komunikator dengan menyampaikan stimulus yang tujuannya mengubah atau
membentuk perilaku orang lain.
Begitulah menurut Jenis dan Kelly, sementara Raymond Ross menyebut
komunikasi sebagai suatu proses menyortir, memilih dan mengirimkan simbol
dengan sedemikian rupa sehingga membantu pendengar.

Dalam membangkitkan makna atau respons dari pikiran yang serupa,


dengan yang dimaksudkan oleh komunikator. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) yang dimaksud dengan komunikasi adalah pengiriman dan
penerimaan pesan maupun berita dari dua orang atau lebih agar pesan yang
diberitakan dapat dipahami oleh lawan bicara.

Pengertian Organisasi

Stephen Robbins menjelaskan mengenai apa itu organisasi, disebut


sebagai kelompok atau kesatuan dalam kehidupan sosial yang dikoordinasikan
serta dilakukan dengan sadar dan dibatasi oleh hal relatif yang dapat
diidentifikasikan. Sondang Siagian menyebut organisasi sebagai bentuk
perserikatan atau persekutuan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

Tujuannya untuk melakukan kerja sama dalam mencapai tujuan yang


sudah ditentukan dalam sebuah ikatan yang formal. Sementara itu Thomson
menjelaskan organisasi adalah paduan beberapa anggota khusus dan sifatnya
sangat rasional hingga impersonal. Anggota khusus ini akan bekerja sama dalam
mencapai sebuah tujuan yang sudah ditetapkan bersama.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan, organisasi merupakan


sekumpulan dua orang atau lebih dalam suatu kelompok khusus yang dibentuk
untuk mencapai sebuah atau beberapa tujuan yang sudah ditetapkan bersama.
Dalam organisasi, komunikasi digunakan sebagai salah satu cara dalam
mencapai tujuan, meskipun seringkali bisa mendatangkan perdebatan.

Pengertian Komunikasi Organisasi

Menurut Goldhaber suatu komunikasi organisasi adalah proses


penciptaan dan saling tukar menukar pesan dalam satu jaringan hubungan.
Ketergantungan antara satu sama lain dalam mengatasi lingkungan yang tidak
pasti atau l ingkungan yang berubah-ubah.

Ron Ludlow menjelaskan, komunikasi organisasi adalah program


komunikasi pada kajian di bidang public relations. Mengenai hubungan internal
dan hubungan pemerintah serta hubungan investor dalam sebuah organisasi.
Di sisi lain, Devito menyebutnya sebagai usaha mengirim serta menerima pesan
baik dalam sebuah kelompok formal maupun informal dalam suatu organisasi.
Proses penyampaian, penerimaan dan bertukar informasi pesan dapat dilakukan
secara formal maupun informal.

Dapat disimpulkan bahwa komunikasi organisasi adalah proses yang


terjadi dan muncul dalam suatu organisasi berupa penyampaian, penerimaan
hingga pertukaran informasi dan pesan. Dengan tujuan untuk mencapai suatu
tujuan tertentu yang sudah ditetapkan oleh bersama, dalam hal ini adalah para
anggota dari organisasi tersebut.

Teori-teori dan Jenis Teori Komunikasi Organisasi

Setelah mengerti dan memahami bagaimana pengertian komunikasi


organisasi dan keduanya, hal selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah teori.
Teori-teori di dalam komunikasi organisasi sangat penting dipahami, karena
tidak hanya ada satu. Melainkan ada beberapa sesuai dengan keunggulannya
masing-masing, berikut ini beberapa teori komunikasi organisasi.

- Teori Struktural Klasik

Teori ini berkembang sejak 1800-an dan bisa disebut sebagai teori
mesin menjelaskan bahwa organisasi digambarkan sebagai lembaga
yang sentral dengan tugas-tugasnya serta memberi petunjuk mekanis
strukturalnya yang bersifat kaku, monoton dan tidak inovatif. Empat
kondisi pokok dari teori ini, kekuasaan, saling melayani, doktrin dan
disiplin.

- Teori Neoklasik atau Hubungan Manusia

Diperkenalkan oleh elton mayo dan lahir karena adanya


ketidakpuasan dengan teori klasik, teori ini mengacu pada
pentingnya aspek psikologis serta sosial dari karyawan sebagai
seorang individu atau kelompok kerja. Melalui percobaan di
Hawthorne pada 1924, didapatkan penting memperhatikan upah
insentif serta kondisi karyawan dalam meningkatkan
produktivitas.

- Teori Fusi

Muncul dan diperkenalkan oleh Bakke, sementara pada 1957


disempurnakan oleh Argyris. Berawal dari kesadaran Bakke pada
1950 mengenai kesadaran kepuasan minat yang berbeda-beda,
organisasi pada tahap tertentu akan memengaruhi individu seseorang.
Pada saat yang sama individu memberi pengaruh besar pada
organisasi.

Fenomena ini menyebabkan pegawai menunjukkan ciri-ciri dalam


membentuk organisasi atau berorganisasi. Setiap jabatan yang
diemban pegawai memperlihatkan keunikan dan ciri khas tersendiri,
sehingga mampu dilakukan modifikasi sesuai dengan minat dan
bakat khusus yang dimiliki oleh karyawan tersebut.

- Teori Peniti Penyambung (The Linking Pin Model)

Dikembangkan oleh Rensis Likert dengan menggambarkan struktur


organisasi yang saling berkaitan dengan beberapa kelompok, teori ini
menjelaskan ada beberapa penyelia. Yakni anggota dari dua
organisasi atau kelompok tersebut, penyelia ini bertugas sebagai
penyambung atau seseorang yang mengingat kelompok kerja satu
dengan yang lainnya.

- Teori Sistem Sosial

Hubungan antarmanusia memungkinkan suatu organisasi bisa bertahan


lebih lama ketimbang orang-orang yang ada di dalamnya. Meskipun
seseorang yang ada di dalam suatu kelompok sudah meninggal, namun
kelompok itu tetap ada orang yang akan menggantikannya. Hubungan
antar manusia di dalam organisasi dinilai lebih penting ketimbang
jabatan formal.

- Teori Public Relations

Komunikasi organisasi merupakan kajian pada teori public relations,


menyatakan bahwa upaya yang dilakukan secara terencana dan
berkesinambungan menyeluruh oleh suatu organisasi. Upaya ini
dilakukan untuk menciptakan serta memelihara niat baik agar saling
mengerti antara organisasi dan orang di dalamnya.

- Teori Kepemimpinan

Pemimpin organisasi maupun kelompok merupakan hal penting dalam


membantu anggota memenuhi kebutuhan serta mencapai tujuan
kelompok secara bersama. Hersey memformulasikan empat tugas
pemimpin, di antaranya seperti memberi informasi secara lugas,
memberi petunjuk, menjalin kerja sama dengan baik dan mengambil
keputusan.

Jenis-jenis Komunikasi Organisasi

Jenis komunikasi organisasi adalah internal dan eksternal, jenis internal sebagai
komunikasi yang fokus pada interaksi serta upaya untuk membangun dan menguatkan
relasi antar anggota.

Jika terbentuk contoh komunikasi organisasi yang baik, maka akan memunculkan
lingkungan organisasi yang baik serta memperkuat relasi orang yang ada di dalam
organisasi tersebut.

Jenis kedua yaitu eksternal, merupakan komunikasi yang dibangun dengan fokus
terhadap pihak luar kelompok atau organisasi. Biasanya digunakan jika kelompok ini
akan mencari sponsor maupun iklan, jadi membutuhkan pihak luar organisasi dalam
menyelesaikan tugas atau tujuan yang ingin dicapai bersama seluruh anggotanya.

Manfaat Komunikasi Organisasi

- Yang pertama, manfaat komunikasi organisasi adalah paham dengan

teori komunikasi organisasi, sebagai seorang yang berada dalam

lingkungan atau kelompok organisasi tertentu bisa memahami posisi

dalam organisasi atau kelompok

tersebut.

- Manfaat yang kedua ialah dapat memperkuat hubungan antar anggota

organisasi dan pimpinan dari organisasi tersebut. Hal ini bisa

membuat organisasi semakin bertahan lama dan


tumbuh rasa ingin menjaga serta merawat organisasi.

- Yang ketiga adalah mempermudah tercapainya tujuan organisasi,

adanya komunikasi yang baik sehingga para anggota dan pimpinan

memahami perbedaan yang ada.

Kondisi ini sangat baik jika dilakukan saat diskusi digelar.

- Manfaat keempat adalah mengetahui teori komunikasi organisasi bisa

membuat seorang individu menyesuaikan diri serta menempatkan diri

dengan baik dalam organisasi atau

kelompok yang diikuti tersebut.

- Kelima, mengetahui tugas pemimpin dan anggota dalam suatu

organisasi membuat seseorang bisa sadar akan tugas sebagai anggota

maupun pemimpin organisasi. Kesadaran ini mampu meningkatkan

kerja maupun efektivitas organisasi dalam

mencapai tujuan bersama.

Konsep Komunikasi Organisasi - Proses


Pola komunikasi organisasi yang dibutuhkan untuk menciptakan dan
saling bertukar pesan antar anggota, karena organisasi merupakan sistem
yang terbuka hingga dinamis. Konsep ini muncul secara terus menerus
hingga tujuan tercapai dan menetapkan tujuan baru yang dirumuskan
organisasi tersebut.
- Pesan
Pesan sangat penting dalam organisasi, anggota dalam kelompok
harus memerhatikan bagaimana cara mengirim dan menerima. Sehingga
pesan atau informasi yang didapat bisa diterima dengan baik dan tidak
menyebabkan salah paham.
- Jaringan
Setiap jaringan yang menduduki jabatan tertentu dalam sebuah
organisasi akan melaksanakan fungsi dari masing-masing jabatannya.
Sesuai dengan pengertian organisasi, yakni jaringan yang di dalamnya
terdapat individu dan membentuk jaringan baik di dalam maupun di luar
organisasi.

Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi

 Komunikasi memungkinkan orang-orang untuk saling tukar informasi

 Komunikasi membantu menghubungkan sekelompok anggota dalam


organisasi yang terpisah dari anggota lainya.

 Kegiatan Pertukaran Informasi

 Menetapkan tujuan

 Membuat dan melaksanakan keputusan

 Mengukur prestasi kerja

 Merekrut dan mengembangkan staff

 Pelayanan Pelanggan

 Negosiasi dengan para pemasok

 Memproduksi produk perusahaan


 Berintraksi dengan peraturan-peraturan yang ada.

Penjelasan fungsi komunikasi

1. Menyampaikan Informasi

Komunikasi mempunyai fungsi utama yaitu untuk menyampaikan informasi kepada


seluruh anggota organisasi.

Anda dapat menyampaikan informasi penting seputar pekerjaan beserta


deskripsinya kepada seluruh anggota agar mereka dapat memperoleh informasi yang
tepat dan bekerja sesuai dengan instruksi.

Khususnya di masa pandemi seperti saat ini, di mana hampir sebagian besar
organisasi harus bekerja dari rumah, komunikasi menjadi salah satu hal yang
penting untuk dilakukan demi mencegah miskomunikasi antar anggota organisasi.

2. Membuat kinerja organisasi menjadi lebih baik

Komunikasi juga dapat membuat kinerja masing-masing anggota menjadi lebih


baik. Anda bisa membina komunikasi yang membangun seperti memberikan kata-
kata motivasional untuk para anggota atau bahkan sekadar berbincang seputar
kehidupan sehari-hari dan berita yang baru saja muncul di televisi untuk mencairkan
suasana.

Dengan demikian, anggota yang ada di dalam organisasi dapat bekerja dengan
nyaman dan tidak sungkan untuk bertanya apabila ada kesulitan yang dihadapi.

3. Melakukan brainstorming ide

Dalam melakukan brainstorming ide, tentu saja dibutuhkan komunikasi agar dapat
mencapai sebuah hasil yang terbaik. Dengan berkomunikasi, masingmasing anggota
dapat saling menjual gagasan ide, serta memberikan pendapat.
4. Membagi pekerjaan

Agar dapat menentukan pekerjaan bagi masing-masing anggota di dalam organisasi,


maka tentu saja membutuhkan komunikasi di dalamnya. Dalam membagi pekerjaan,
tentu saja ada penjelasan deskripsi dan instruksi yang harus diberikan agar pembagian
kerja dalam anggota organisasi menjadi lebih jelas.
5. Menangani Konflik

Di dalam organisasi apapun, pastinya akan ada konflik yang terjadi baik konflik antar
sesama anggota, maupun anggota dengan pemimpin organisasi. Dengan komunikasi,
konflik di dalam organisasi dapat teratasi karena adanya keterbukaan dan penyelesaian.
Selain itu, dengan komunikasi dapat tercipta sebuah solusi untuk menghindari konflik
yang sedemikian rupa terjadi kembali di waktu mendatang

Cara Berkomunikasi yang Baik dalam Organisasi

Membangun komunikasi di dalam organisasi tidaklah sulit. Anda hanya perlu


melakukan beberapa cara berikut ini:

• Terbuka terhadap pendapat dan masukan agar anggota organisasi merasa


dihargai dan didengarkan.  Buat forum diskusi supaya seluruh anggota
mampu menyampaikan pendapat dan ide yang mereka miliki.
• Sampaikan informasi secara jelas agar dapat dipahami oleh anggota organisasi.
• Berikan juga feedback kepada masing-masing individu agar mereka dapat
menumbuhkan potensi terbaik dalam diri.
• Berikan dukungan kepada masing-masing anggota agar mereka mampu
mengerjakan tugas yang diberikan dengan penuh semangat dan percaya diri.

Saluran Komunikasi Informal

Peranan Saluran Komunikasi


Saluran komunikasi memiliki peran penting dalam membentuk satu komunikasi
yang baik. Berdasarkan hasil penelitian terkait, terdapat beberapa prinsip yang
dimiliki saluran komunikasi, diantaranya adalah sebagai berikut :
- Saluran komunikasi massa relatif memainkan peran penting pada
tahap pengetahuan dan ketika melakukan komunikasi antar pribadi.
Saluran jenis kosmopolot lebih penting digunakan saat berada di
tahap pengetahuan.

- Saluran jenis lokal penting digunakan saat berada di tahap


persuasif.

Berdasarkan pengertian dari kedua konsep tersebut, bisa ditarik kesimpulan


bahwa komunikasi organisasi adalah proses penyampaian dan pertukaran pesan
yang terjadi dan dilakukan oleh pihak yang ada dalam suatu organisasi.
Komunikasi organisasi juga menunjukkan bagaimana interaksi yang terjadi
dalam organisasi, bagaimana pihak atau anggota dalam organsiasi itu saling
berhubungan satu sama lain.
Saluran Komunikasi Formal

Saluran formal memiliki tujuan atau fokus pada kepentingan dalam


organsiasi dan untuk mencapai tujuan organisasi, serta biasanya dilakukan
dnegan cukup resmi. Misalnya saja dengan proses komunikasi tertulis melalui
memo, surat, atau pernyataan melalui jumpa pers yang mana prosesnya sudah
diatur dalam prosedur tertentu.

Saluran komunikasi organisasi informal terbagi lagi ke dalam tiga jenis arus
komunikasi, yaitu:

- Komunikasi Vertikal

Komunikasi vertikal adalah komunikasi yang terjadi antara pihak yang


memiliki posisi dan peranan yang berbeda dalam organisasi, dimana yang
satunya memiliki posisi lebih tinggi dibanding yang satunya lagi.

Komunikasi vertikal bisa terjadi dari arah bawah ke atas (upward), atau
berarti dari pihak yang memiliki kedudukan lebih rendah kepada pihak yang
lebih tinggi. Atau komunikasi vertikal bisa juga terjadi dari arah atas ke bawah
(downward), yang berarti komunikasi dilakukan dari pihak yang berkedudukan
lebih tinggi kepada pihak yang memiliki kedudukan lebih rendah darinya; dan
komunikasi vertikal ini yang lebih banyak terjadi.

Namun bukan berarti komunikasi dari bawah ke atas (upward) ini sama
sekali tidak pernah terjadi dalam organisasi, karena ada kalanya komunikasi dari
tingkat yang lebih bawah harus dilakukan kepada tingkat yang lebih tinggi.
Hanya saja dalam prakteknya, komunikasi vertikal upward ini tidak dapat
dilakukan se-leluasa komunikasi vertikal downward; dimana terdapat berbagai
prosedur dan aturan yang membatasi pihak yang kedudukan lebih rendah untuk
berkomunikasi dengan pihak yang lebih tinggi.
Selain itu, pihak yang berkedudukan lebih rendah biasanya memiliki
keengganan dan kesungkanan untuk berkomunikasi dengan pihak yang
lebih tinggi jika tidak begitu diperlukan. (Baca juga : Komunikasi Internal)

- Komunikasi Horizontal

Selanjutnya adalah komunikasi organisasi horizontal atau komunikasi


lurus, dimana komunikasi ini terjadi antara pihak yang memiliki posisi,
kedudukan, atau peran yang sama dalam organisasi. Komunikasi horizontal bisa
dilakukan oleh pihak yang berstatus sesama anggota dalam sebuah tim, atau
bahkan sesama pimpinan tim. Misalnya saja komunikasi organisasi yang
dilakukan oleh anggota divisi keuangan dengan divisi produksi, atau komunikasi
yang dilakukan oleh manajer HRD dengan manajer keuangan.

Komunikasi organisasi horizontal adalah jenis komunikasi yang cukup


penting dilakukan dalam sebuah organisasi, terlebih lagi jika dalam organisasi
tersebut terdapat ketergantungan yang besar antar divisi atau bagian di
organisasi itu. Komunikasi horizontal cenderung bersifat koordinatif, dan
memiliki beberapa tujuan seperti melakukan tindakan persuasi, mempengaruhi
pihak tertentu, atau memberikan informasi kepada pihak yang terkait. (Baca juga
: Model Komunikasi Aristoteles)

- Komunikasi Diagonal

Jenis yang terakhir adalah komunikasi diagonal, yang merupakan


komunikasi yang terjadi secara menyilang baik dari segi posisi, stuktur
organisasi, maupun tingkatan yang ada dalam organisasi itu sendiri. Komunikasi
diagonal ini terkadang dibilang sebagai bentuk komunikasi yang menyimpang
karena berbeda dengan bentuk sebelumnya yaitu vertikal dan horizontal,
komunikasi ini mendobrak sistem tradisional dan memutus alur yang seharusnya
ditetapkan dalam organisasi tersebut.

Misalnya saja, komunikasi dengan pimpinan divisi lain perlu melalui


prosedur tertentu, namun karena adanya situasi mendadak sehingga komunikasi
itu dilakukan tanpa melalui prosedur yang berlaku. Komunikasi diagonal
memang tidak mengikuti aturan baku yang ada dalam organisasi, namun tidak
bisa juga dibilang sebagai bentuk komunikasi yang buruk. Karena dalam
organisasi itu sering sekali terjadi perubahan yang sangat dinamis, dan terkadang
jenis komunikasi diagonal ini perlu untuk dilakukan pada saat-saat tertentu.
Saluran Komunikasi Organisasi Informal

Saluran yang kedua adalah saluran informal, dimana praktek komunikasi ini
terjadi karena dasar interaksi sosial yang biasa terjadi dalam masyarakat. Jika dalam
saluran formal orientasinya adalah keapda organsiasi,

saluran informal ini lebih berorientasi kepada hubungan antar pribadi. Karenanya, hal-
hal yang dibahas pun bukan yang terkait kepada pekerjaan secara formal namun lebih
kepada hal yang bersifat pribadi sebagai individu dalam organisasi.

Saluran komunikasi informal memang cenderung lebih santai dan tidak sebaku
saluran formal, dimana tidak perlu ada prosedur atau peraturan resmi yang dibuat oleh
organisasi untuk mengaturnya.

Komunikasi informal ini biasanya dilakukan pada jam-jam santai seperti jam istirahat
kantor atau saat dimana tidak perlu serius dalam membahas pekerjaan. Biasanya pihak
yang melakukan komunikasi informal ini membahas hal yang umum terjadi dalam
masyarakat seperti berita terkini atau keadaan keluarga individu yang sedang
berkomunikasi.
Faktor yang mempengaruhi Saluran Komunikasi

Terdapat beberapa faktor yang memiliki pengaruh penting terhadap kefektifan


penerapan saluran komunikasi, diantaranya:

A. Media Lisan
Media atau pesan yang disampaikan secara verbal dapat dilaksanakan
dengan menyampaikan sendiri atau interpersonal, via media komunikasi, seperti
media komunikasi modern telepon, smartphone, dan lain-lain.

Kemudian, penerima dari pesan tersebut bisa saja oleh diri sendiri,
sebuah kelompok kecil, komunitas, kelompok besar, publik, dan lain-lain.
Berikut adalah keuntungan dari media lisan, diantaranya:

- Pesan disampaikan dengan nada atau dengan warna suara dari sang
pengirim, berikut dengan gerak-gerik tubuh, serta raut wajah atau
ekspresi.

- Pesan ditanggapi langsung berupa pertanyaan, penjelasan, jawaban,


dan lain sebagainya.

- Pesan yang diterima bisa direspon dengan cepat

B. Media Tertulis
Media satu ini adalah bagaimana pesan disampaikan dengan surat,
laporan, memo, poster, selebaran, dan pesan tertulis lainnya.
kemudian, berikut ini keuntungan dari media tertulis, diantaranya:

Pesan tertulis memudahkan kita untuk mengingat pesan tersebut


karena disampaikan dalam bentuk tertulis.Pesan yang diterima dapat
diserap dan dipelajari lebih lama dibandingkan dengan media lisan
yang sifatnya spontan dan mudah hilang.

C. Media Elektronik

Media terakhir adalah media elektronik, dimana penyampaian pesan


menggunakan media digital seperti faximili, email, dan lain sebagainya.
beberapa keuntungan yang dapat diambil dari menggunakan media
elektronik untuk menyampaikan pesan, diantaranya:

- Data pesan lebih cepat sampai

- Data pesan bisa menjangkau orang banyak

- Data pesan mampu disimpan dan dilihat lagi untuk kemudian hari
 Komunikasi yang cenderung luwes,flexsibel,dan tidak
ketat,sebagaimana komunikasi yang terjadi di saat-saat istirahat
kerja.

 Orang-orang yang terlibat dalam suatu oragnisasi, tanpa


memperdulikan jenjang hierarki, pangkat dan kedudukan,jabatan
sehingga dapat bekomunikasi secara luas.

Ketika staff kerja berkomunikasi dan menggunakan komunkasi


informal maka, hubungan mereka akan semakin erat tanpa
memandang suatu kedudukan dan juga jabatan,mereka bisa
membahas apapun yang ingin mereka bahas tanpa merugikan
siapapun.

Dan menggunakan jam istirahat kerja sebagai waktu untuk


memper erat hubungan baik dalam teman kerja maupun diluar kerja.
Para staff atau tenaga kerja juga tidak akan merasa canggung ketika
ingin bertanya kepada karyawan lainnya atau meminta bantuan dan
komunikasi yang baik sudah mereka terapkan.

Cara Membangun komunikasi yang efektif

Kesuksesan dalam sebuah tim kerja akan sangat dipengaruhi oleh komunikasi
efektif antara anggota di dalamnya.

Saat orang bekerja sama mencapai tujuan, maka hal ini memerlukan perencanaan, kerja
sama, memahami peran individu, dan komunikasi yang baik.

Pekerjaan di dalam tim akan efektif saat kamu bisa berdiskusi, bertukar saran, dan tahu
bagaimana cara berkomunikasi yang efektif dengan orang lain.
Komunikasi Efektif Membangun
Hubungan Dengan Tim Kerja
Langkah pertama yang perlu dilakukan agar kamu dan anggota tim bisa bekerja sama
dengan baik adalah mulai mengembangkan hubungan baik dengan mereka terlebih
dahulu.

Cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan berinteraksi selama jam istirahat,
berdiskusi tentang topik informal, dan bersikap ramah dalam proses pendekatan
tersebut.

Cara di atas akan mengembangkan hubungan baik antara kamu dan anggota tim yang
lain. Selanjutnya akan memfasilitas komunikasi yang lebih efektif di tempat kerja.

Dorong Pertanyaan dan Diskusi


Setiap orang yang ada di dalam tim pasti mempunyai kekuatan dan sesuatu yang
berharga untuk disumbangkan kepada tim.

Mendorong pertanyaan terbuka akan membuat anggota tim bisa mengungkapkan ide
dan pendapat mereka.

Gunakan Bahasa Tubuh dengan Benar


Fakta yang perlu diketahui adalah hampir sekitar 97% dari semua komunikasi adalah
bahasa non-verbal.

Itu artinya bukan apa yang kamu sampaikan kepada orang lain, tetapi pesan yang
dikirimkan kepada mereka tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Terapkan bahasa tubuh dasar yang baik yaitu tersenyum, melakukan kontak mata, dan
berjabat tangan.

Mulailah tersenyum kepada orang lain saat bertemu dengan mereka, lakukan kontak
mata saat berbicara dengan mereka, dan lakukan jabat tangan dengan tegas.

Tunjukkan Dukungan Kepada Mereka


Penting untuk mempertimbangkan dan memberi perhatian saat anggota tim sedang
menyampaikan ide atau saran mereka.

Jika kamu merasa ide yang mereka sampaikan bagus dan bisa berjalan, mulailah
mendiskusikannya bagaimana ide tersebut bisa diterapkan di dalam tim.

Namun, jika kamu berpikir bahwa saran atau ide tersebut tidak bisa diterapkan, jelaskan
kepada mereka.
Dengan memperhatikan saran atau ide yang disampaikan dan tidak mengabaikannya,
maka hal ini akan mendorong anggota tim yang lain untuk berbicara tentang ide yang
berbeda.

Hal ini tentu saja akan meningkatkan produktivitas tim dan mendorong komunikasi
dalam tim.

Sampaikan Dengan Jelas


Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dalam komunikasi yang efektif adalah
kemampuan kamu untuk menyampaikan ide dengan jelas dan ringkas.

Jika kamu tidak bisa melakukan hal tersebut, maka akan sangat besar kemungkinan
terjadinya kesalahpahaman.
Kamu bisa menyampaikan ide dan pesan dengan menggunakan presentasi atau video
yang menjelaskan sebuah konsep dan memungkinkan orang lain paham akan hal
tersebut.

Presentasi merupakan salah satu cara yang tepat untuk dilakukan karena bisa
menjelaskan sebuah konsep melalui lisan dan visual.

Mengadakan Sebuah Pertemuan Secara


Individu
Selain berkomunikasi dalam sebuah kelompok, penting juga untuk bisa terhubung
secara individu dengan setiap anggota tim kamu.

Kamu bisa melakukan hal ini dengan cara mengatur pertemuan dengan setiap anggota
tim yang ada.

Hal seperti ini sangat bermanfaat dan menjelaskan kepada anggota tim bahwa kamu
bisa didekati kapan pun mereka membutuhkan.

Cara di atas juga bermanfaat agar mereka lebih percaya diri selama berinteraksi dengan
tim.

Berikan Sebuah Umpan Balik Kepada


Mereka
Dalam berhubungan dengan anggota tim, maka sangat penting untuk bisa memberikan
umpan balik kepada mereka dalam komunikasi.

Tanpa adanya umpan balik, anggota tim akan berjalan tanpa arah dan tidak tahu dengan
kinerja yang telah mereka lakukan.
Saat anggota tim memilik kinerja yang baik, maka Anda harus memberi tahu dan
mendorong mereka.

Di sisi yang lain, saat mereka memiliki performa yang buruk, mulailah untuk
menawarkan saran yang berguna untuk meningkatkan kinerja mereka.

Jadilah Pendengar yang Aktif


Kamu tidak akan pernah bisa memahami perspektif orang lain, jika tidak mau
mendengarkan.
Jangan hanya memperhatikan apa yang mereka sampaikan, tetapi untuk komunikasi
internal juga penting untuk memperhatikan bahasa tubuh dan ekspresi orang yang
sedang kamu ajak bicara.

Bahasa tubuh dan ekspresi yang muncul dapat lebih jujur mengungkapkan apa yang
sedang mereka rasakan.

Komunikasi Efektif dengan Memiliki


Humor
Untuk komunikasi internal jangan pernah takut untuk melontarkan humor saat sedang
berbicara, sebab semua orang pasti akan merasa tertarik dengan orang yang bisa
membuat mereka tertawa.

Humor yang kamu gunakan bisa bermanfaat untuk menghilangkan hambatan


berkomunikasi dan menarik perhatian rekan kerja.

Humor juga sangat bermanfaat untuk membuat kerja sama menjadi jauh lebih efektif.

Tahu Cara Menerima Kritik


Menerima kritik dari orang lain bisa menjadi hal yang sangat sulit, terutama saat kamu
telah bekerja keras dalam sebuah pekerjaan.

Hal yang perlu kamu ingat adalah kritik bukanlah permasalahan pribadi.

Bahkan orang yang paling sukses di dunia pasti melakukan kesalahan, kritik merupakan
cara untuk tumbuh dan berkembang.
Fokus pada kritik yang bisa membantu kamu untuk terus bertumbuh dan abaikan
komentar yang tidak membantu kamu meningkatkan apapun.

Perhatikan Nada Bicara


Hal yang perlu kamu pahami dengan baik adalah saat orang bersemangat atau tertarik,
maka suara dan nada bicara mereka akan berubah.
Saat kamu tertarik akan suatu hal, nada bicara akan naik dan turun untuk
menyampaikan ketertarikan dan minat.

Hal di atas jugalah yang menjadi alasan mengapa banyak orang tertarik dengan pidato
yang penuh gairah dan semangat.

Bukan kata-kata yang mempengaruhi orang lain, tetapi nada bicara yang perlu kamu
perhatikan.

Di sisi yang lain, saat kamu merasa tidak tertarik akan suatu hal atau bosan, maka nada
bicara akan mengungkapkan hal tersebut.

Oleh karena itu, penting untuk mempelajari cara mengatur nada dalam pembicaraan.

Cara Berkomunikasi yang Baik dalam Organisasi


Membangun komunikasi di dalam organisasi tidaklah sulit. Anda hanya perlu
melakukan beberapa cara berikut ini:

• Terbuka terhadap pendapat dan masukan agar anggota organisasi merasa


dihargai dan didengarkan.  Buat forum diskusi supaya seluruh anggota
mampu menyampaikan pendapat dan ide yang mereka miliki.
• Sampaikan informasi secara jelas agar dapat dipahami oleh anggota organisasi.
• Berikan juga feedback kepada masing-masing individu agar mereka dapat
menumbuhkan potensi terbaik dalam diri.
• Berikan dukungan kepada masing-masing anggota agar mereka mampu
mengerjakan tugas yang diberikan dengan penuh semangat dan percaya diri.

Anda mungkin juga menyukai