PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Psikologi Manajemen| 1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian motivasi itu?
2. Apa apa saja jenis jenis motivasi itu?
3. Bagaimana motivasi dalam kepemimpinan ?
Psikologi Manajemen| 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MOTIVASI
Apabila kita berbicara tentang motivasi atau lebih tepat tentang
perilaku yang dimotivasi (Motivated Behaivor) maka kita mempersoalkan
perilaku sebagai sesuatu hal yang memiliki tiga macam cirri khusus.
Pertama, perilaku yang bermotivasi berkelanjutan, maksudnya ia tetap ada
untuk jangka yang relative lama. Kedua, perilaku yang dimotivasi
mengarahkan kearah pencapaian suatu tujuan. Ketiga, ia merupakan
perilaku yang muncul karena adanya sesuatu kebutuhan yang dirasakan.
Cirri yang ketida yakni adanya sesuatu kebutuhan yang dirasakan
mengintroduksi sebuah konsep yang memerlukan keterangan lebih lanjut.
Orang telah menggunakan macam macam istilah untuk melukiskan
kekuatan yang memotivasi dari perilaku manusia. Beberapa istilah tersebut
adalah :
1. Kebutuhan (Need)
2. Aspirasi (Aspiration)
3. Keinginan (Desire)
Psikologi Manajemen| 3
kariyawan mereka berhasil, maka pihak manajemen atau harus
menciptakan kebutuhan-kebutuhan yang dirasakan kedalam individu. Atau
mereka harus menyediakan alat-alat untuk memuaskan kebutuhan yang
sudah ada pada individu yang bersangkutan. Jadi agar motivasi kariyawan,
kita perlu mengetahui sesuatu tentang kebutuhan fundamental manusia.1
1 J. Winardi. Manajemen Perilaku Organisasi cetakan ke-2, Jakarta: Kencana prenada media
group 2004, hal 347
2 Wilson Bangun, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2012), 312-313
Psikologi Manajemen| 4
Ada dua macam motivasi dilihat dari sumbernya:
1. Motivasi intrinsik (intrinsic motivation) adalah motivasi yang
bersumber dari dalam diri seseorang yang berupa kesadaran
mengenai pentingnya manfaat pekerjaan yang dilaksanakannya.
2. Motivasi ekstrinsik (extrinsic motivation) adalah dorongan
kerja yang bersumber dari luar diri pekerja, yang berupa suatu
kondisi yang mengharuskannya melaksanaka suatu pekerjaan
secara maksimal
Dalam pengertian umum, motivasi dikatakan sebagai kebutuhan
yang mendorong perbuatan kearah suatu tujuan tertentu. Batasan
mengenai motivasi sebagai “ Theprocess by which behavior is energized
and directed” (suatu proses, dimana tingkah laku tersebut di pupuk dan
diarahkan) para ahli psikologi memberikan kesamaan antara motif dengan
needs(dorongan, kebutuhan). Dari batasan diatas, dapat disimpulkan
bahwa motif adalah yang melatar belakangi individu untuk berbuat
mencapai tujuan tertentu.3
Sedangkan pengertian mengenai motivasi adalah pemberian atau
penimbulan motif.Atau dapat pula diartikan hal atau keadaan menjadi
motif.Jadi motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau
dorongan kerja.Kuat dan lemahnya motivasi kerja seorang tenaga kerja
ikut menentukan besar kecilnya prestasinya.
Menurut Stephen P. Robbins dan Timothy A. Judge
mendefinisikan motivasi (Motivation) sebagai proses yang menjelaskan
intensitas, arah dan ketekunan seseorang individu untuk mencapai
tujuannya.4
Menurut Melayu motivasi adalah pemberian daya penggerak yang
menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja
sama,bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk
Psikologi Manajemen| 5
mencapai kepuasan.Menurut Herold Koontz, motivasi mengacu pada
dorongan dan usaha untuk memuaskan kebutuhan atau suatu tujuan.
Sedangkan menurut Wayne F. Cassio, motivasi adalah sesuatu
kekuatan yang dihasilkan dari keinginan seseorang untuk memuaskan
kebutuhannya (misalnya : rasa lapar, haus dan bermasyarakat).5
Filmore H. Stanford, mengatakan motivasi sebagai suatu kondisi
yang menggerakkan manusia ke arah suatu tujuan tertentu.Menurut Robert
A. Baron, motivasi dapat pula dikatakan sebagai energi untuk
membangkitkan dorongan dalam diri (drive aurosal). Bila suatu kebutuhan
tidak terpuaskan, timbuldrive dan aktivitas individu untuk merespon
perangsang (incentive) dalam tujuan yang diinginkan. Pencapaian tujuan
akan menjadikan individu merasa puas.6
Dalam hubungannya dengan lingkungan kerja Ernest J.
McCormick mengemukakan bahwa Motivasi kerja adalah merupakan
suatu kondisi yang mempengaruhi membangkitkan, mengarahkan dan
memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja.
Menurut PF. Drucker, motivasi berperan sebagai pendorong
kemauan dan keinginan seseorang. dan inilah yang motivasi dasar yang
mereka usahakan sendiri untuk menggabungkan dirinya dengan organisasi
untuk berperan dengan baik.7
Dan seorang ahli dalam aliran behaviorisme, yaitu B.F. Skinner
memberi contoh pengertian motivasi sebagai berikut :“ if you want people
to be productive and active in various ways, the important thingis to
analyze the contingencies of reinforcement, not the need to be satisfied”. 8
Dalam memotifasi karyawan pimpinan disamping harus
memperhatikan dan mempertimbangkan secara kualitatif kemampuan dan
potensi psikis mereka agar dapat disumbangkan semaksimal mungkin
Psikologi Manajemen| 6
untuk keberhasilan organisasi, juga perlu memperhatikan dan
mempertimbangkan apa yang menjadi kebutuhan-kebutuhan para
karyawan.
Adapun beberapa teori motivasi kerja antara lain :9
1. Teori Motivasi Abraham Maslow
a. Kebutuhan Fisik
: Makanan, minuman, tempat tinggal, kepuasaan seksual, dan
kebutuhan fisik lain.
b. Kebutuhan keamanan
9 Kreiner, Angelo Kincki. 2014. Perilaku Organisasi, Edisi-9 Buku-1. Jakarta Selatan : Salemba
Empat
Psikologi Manajemen| 7
: Keamanan dan perlindungan dari gangguan fisik dan emosi, dan
juga kepastian bahwa kebutuhan fisik akan terus terpenuhi
c. Kebutuhan Sosial
: Kasih sayang, menjadi bagian dari kelompoknya, diterima oleh
teman-teman, dan persahabatan.
d. Kebutuhan Harga Diri
: Faktor harga diri internal seperti penghargaan diri, otonomi, dan
pencapaian prestasi dan faktor harga diri esternal seperti harga diri
status, pengakuan (diorangkan), dan perhatian.
e. Kebutuhan Aktualisasi diri
: Pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang, dan pemenuhan diri
sendiri; dorongan untuk menjadi apa yang ia mampu capai.
Psikologi Manajemen| 8
organisasi, tetapi turut menentukan perilaku seseorang dalam kehidupan
kekaryawannya.
Menurut herzbreg, yang tergolong sebagai faktor motifasional antara
lain ialah pekerjaan sesorang, keberhasilan yang di raih, kesempatan
bertumbuh, kemajuan dalam berkarir dan pengakuan orang lain.
Sedangkan faktor-faktor hygiene atau pemiliharaan mencakup antara lain
status seseorang dalam organisasi, hubungan seseorang karyawan dengan
atasannya, hubungan sseorang dengan rekan-rekan kerjanya, teknik
penyeliaan yang diterapkan oleh oleh para penyelia, kebijaksanaan
organisasi, system administrasi dalam organisasi, kendisi kerja dan sisitem
imbalan yang berlaku.
Salah satu tantangan dalam memehami dan menerapkan teori ini
ialah memperhitungkan dengan tepat faktor mana yang lebih berpengaruh
kuat dalam kehidupan kekaryaan seseorang, apakah yang bersifat intrinsik
ataukah yang bersifat eksrintsik.
Menurut Herzberg, manusia memiliki dua set kebutuhan; yang
pertama adalah sebagai makhluk yang ingin menghindari rasa sakit, dan
kedua sebagai manusia yang ingin tumbuh secara psikologis.
Psikologi Manajemen| 9
Herzerg digunakan pemimpin hari ini untuk memahami tentang bagaiman
manusia bekerja dan berkembang.
1. Kebijakan Perusahaan;
2. hubungan karyawan-piminan
3. kondisi lingkungan kerja
4. gaji
5. fasilitas mobil perusahaan
6. status
7. keamanan dan kepastian kerja
8. hubungan dengan bawahan; dan
9. kehidupan pribadi
Psikologi Manajemen| 10
1. Pencapaian di tempat kerja;
2. Pengakuan sekitar;
3. pekerjaannya itu sendiri;
4. tanggung jawab kerja; dan
5. kesempatan untuk berkembang
1) Teori X
Psikologi Manajemen| 11
mengoperasikan perusahaannya. Menurut Teori X ini, manajemen
harus secara tegas melakukan intervensi untuk menyelesaikan suatu
masalah atau pekerjaan. Gaya Manajemen ini menyimpulkan bahwa
pekerja pada dasarnya :
2) Teori Y
Psikologi Manajemen| 12
b) Hanya memerlukan sedikit bimbingan atau bahkan tidak
memerlukan bimbingan dalam menyelesaikan tugasnya.
c) Beranggapan bahwa pekerjaan adalah bagian dari hidupnya.
d) Dapat menyelesaikan tugas dan masalah dengan kreatif dan
imajinatif.
a) Motivasi
Teori X menganggap karyawannya tidak suka terhadap
pekerjaan, mereka bahkan berusaha untuk menghindari pekerjaan
dan tidak ingin adanya tanggung jawab. Sebaliknya, Teori Y
beranggapan semua karyawannya bekerja dengan motivasi dari
dirinya sendiri dan bersedia untuk bertanggung jawab atas
pekerjaan yang dilakukannya.
Psikologi Manajemen| 13
c) Pengorganisasian Kerja
Psikologi Manajemen| 14
Motivasi ini maksutnya adalah manager memotivasi
(merangsang) bawahan dengan memberikan hadiah kepada
mereka yang berprestasi diatas perestasi standar. Dengan
motivasi positif, semangat kerja bawahan akan meningkat
karena umumnya manusia senang menerima yang baik-baik
saja.
10 Hasibuan, Melayu. Managemen Sumber Daya Manusia. (Jakarta:PT Bumi Aksara,2005), hlm.
150
11 Ach. Mohyi. Teori Dan Perilaku Organisasi.(Surabaya: UMM Press, 1999), hlm. 162
Psikologi Manajemen| 15
namun dari masing-masing jenis tersebut memiliki tujuan yang
sama yaitu meningkatkan motivasi yang ada pada seorang
individuagar mampu melaksanakan tugasnya secara maksimal dan
mencapai kepuasan yang diinginkan.
Psikologi Manajemen| 16
6. Dalam tindakan sehari-hari, kita dipandu oleh kebiasaan yang
bersumber dari motivasional di masa lalu.
Psikologi Manajemen| 17
3. Memberi perhatian setengah-setengah atau tidak memerhatikan
karyawan. Kalau seorang pemimpin tidak memedulikan
karyawannya, maka rasa percaya dirinya akan luntur.
4. Memerhatikan diri sendiri. Pemimpin yang seperti ini dianggap
egois dan hanya memanipulasi karyawan untuk kepentingannya
sendiri.
5. Menganak emaskan seorang karyawan. Tindakan ini sebaiknya juga
tidak dilakukan, karena bisa merusak moral karyawan lain.
6. Tidak mendorong karyawan untuk berkembang. Kalau karyawan
merasa bahwa bos juga ikut berjuang bersama, mereka akan sangat
termotivasi. Informasikan kesempatan yang ada dan jangan pernah
mengekang minat para karyawan.
7. Tidak memedulikan hal-hal kecil. Apa yang nampaknya kecil bagi
Anda, mungkin saja sangat penting untuk karyawan.
8. Merendahkan karyawan yang kurang terampil. Seorang pemimpin
memang wajib menolerir ketidakmampuan karyawannya, namun
harus hati-hati dalam menangani permasalahan yang ditimbulkan
agar tidak sampai mempermalukan karyawannya.
9. Ragu-ragu dalam mengambil keputusan. Atasan yang ragu-ragu
mengakibatkan kebimbangan di seluruh organisasi.
Psikologi Manajemen| 18
dan kepentingan yang bermacam-macam tersebut bisa terakomodasi
sehingga timbul dorongan atau motivasi untuk secara mandiri bekerja
mencapai tujuan pribadi maupun kelompok. Dalam proses kepemimpinan,
motivasi merupakan sesuatu yang esensial dalam kepemimpinan, karena
memimpin adalah memotivasi.
Psikologi Manajemen| 19
motivasi bukan saja karena adanya kebutuhan, melainkan lebih karena
adanya harapan akan dapat dipenuhinya kebutuhan itu.
Ada 8 (delapan) faktor yang mempengaruhi motivasi, antara lain :
1. Pekerjaan yang bermakna.
2. Kolaborasi.
3. Fair.
4. Otonomi.
5. Pengakuan.
6. Pertumbuhan.
7. Hubungan dengan pemimpin.
8. Hubungan dengan rekan kerja.
Psikologi Manajemen| 20
Manusia organisasional, baik dalam kapasitas masing-
masing dan terutama sebagai anggota kelompok, dituntut dapat
memacu upaya pencapaian tujuan organisasi yang sekaligus bagian
dari tujuan dirinya. Kehadiran pemimpin memungkinkan manusia
organisasional dimotivasi untuk dapat bekerja secara efektif dan
efisien. Manusia organisasi perlu diarahkan dan dimotivasi oleh
pemimpinnya agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dengan
akuntabilitas tertentu.
2. Kepemimpinan berkaitan dengan kepengikutan
Pada hakekatnya kepemimpinan adalah kepengikutan,
diartikan dengan makna yang luas pemimpin yang baik dihasilkan
dari pengikut yang baik. Manusia pengikut tidak dipersepsi sebagai
robot, melainkan manusia biasa yang memiliki perasaan,
kebutuhan, harapan, dan aspek manusiawi lainnya. Tanpa
pemahaman terhadap aspek-aspek manusiawi yang dipimpin,
kepemimpinan akan gagal.
3. Kepemimpinan mengandung arti kemampuan memotivasi
Kompetensi bawahan antara lain tercermin dari motivasi
kerjanya. Dia bekerja disebabkan oleh dua kemungkinan, yaitu
benar-benar terpanggil untuk berbuat atau karena diharuskan untuk
melakukan tugas-tugas itu. Banyak faktor yang mempengaruhi
manusia dalam bekerja, antara lain bahwa manusia mempunyai
seperangkat kebutuhan, mulai dari kebutuhan yang paling dasar
(biological need) sampai kepada taraf kebutuhan yang paling
tinggi, aktualisasi diri (self actualization need). Salah satu faktor
yang mempengaruhi motivasi kerja seseorang adalah gaya
kepemimpinan. Dengan demikian, kepemimpinan dapat pula
berarti kemampuan memberi motivasi kepada bawahan
Psikologi Manajemen| 21
oleh organisasi. Kepemimpinan merupakan titik sentral dan penentu
kebijakan dari kegiatan yang akan dilaksanakan dalam organisasi.
Pemimpin memiliki peran sebagai the vision role, pengendalian dan
hubungan organisasi, pembangkit semangat dan menyampaikan informasi.
Psikologi Manajemen| 22
Keterkaitan antara motivsi dan kepemimpinan. Pelaksanaan tugas
dan pekerjaan merupakan suatu kewajiban bagi para pegawai di dalam
suatu perusahaan atau organisasi. Kemudian di dalam pelaksanaan tugas
dan pekerjaan tersebut tentunya pasti mempunyai suatu tujuan yang sama
yakni mengharapkan suatu hasil pekerjaan dan tugas yang baik serta
memuaskan yang sesuai dengan apa yang telah ditentukan sebelumnya.
Untuk mendapatkan suatu hasil kerja yang baik dan sesuai dengan
tujuan suatu perusahaan atau organisasi maka setiap pemimpin harus
mempunyai suatu aturan dan ketentuan yang dituangkan dalam bentuk
kebijakan. Kebijakan ini dibuat dengan maksud agar setiap komponen
organisasi melaksanakan tugas sesuai degan tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, perlu adanya suatu faktor yang
harus dimiliki oleh para pegawai, yakni semangat kerja.
Semangat kerja itu sendiri timbul dan tumbuh dalam diri pegawai
yang disebabkan oleh adanya motivasi dari pimpinan dalam arti pemimpin
(pewirausaha) memberi motivasi atau dorongan kepada pegawai atau
anggotanya, baik kebutuhan batin maupun kebutuhan lahir. Sadar akan
betapa pentingnya pegawai dalam pembangunan sesuai dengan hakekat
Pembangunan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
sebagaimana termaktub dalam GBHN adalah pembangunan manusia
seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia
12 R. Panji, Arief. 2012. Kaitan Motivasi dengan Kepemimpinan. Jakarta: Makalah Ilmiah
Psikologi Manajemen| 23
BAB III
PENUTUP
Psikologi Manajemen| 24
Motivasi adalah perpaduan antara keinginan dan energi untuk
mencapai tujuan tertentu. Dalam proses kepemimpinan, motivasi
merupakan sesuatu yang esensial dalam kepemimpinan, karena memimpin
adalah memotivasi. Seorang pemimpin harus bekerja bersama-sama
dengan orang lain atau bawahannya, untuk itu diperlukan kemampuan
memberikan motivasi kepada bawahan.
Kepemimpinan mempunyai kaitan yang erat dengan motivasi,
sebab keberhasilan seorang pemimpin dalam menggerakkan orang lain
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat bergantung kepada
kewibawaan, dan juga pemimpin itu di dalam menciptakan motivasi di
dalam diri setiap orang bawahan maupun atasan pemimpin itu sendiri.
Orang dapat termotivasi karena kepercayaan, nilai, minat, rasa takut, dan
sebagainya. Diantaranya adalah faktor internal seperti kebutuhan, minat,
dan kepercayaan. Faktor lainnya adalah faktor eksternal, misalnya bahaya,
lingkungan, atau tekanan dari orang yang dikasihi.
Psikologi Manajemen| 25
DAFTAR PUSTAKA
Psikologi Manajemen| 26