Lina Marliani
ABSTRAK
Istilah motivasi yang berarti mendorong (motivating) sering disamakan dengan istilah
menggerakkan (actuating) dan mengarahkan (directing). Motivasi merupakan salah satu tugas
dari seorang pemimpin, yang dapat membawa perubahan dalam organisasi. Memotivasi berarti
membangkitkan semangat agar orang lain mau melakukan sesuatu tanpa ada paksaan. Motivasi
berarti mendorong orang lain agar mau bergerak, berubah kearah terwujudnya pencapaian tujuan.
Sedangkan motif itu sendiri merupakan pernyataan batin yang berwujud daya atau kekuatan untuk
bergerak, bertindak, berusaha dalam mencapai tujuan. Pada dasarnya setiap orang memiliki motif
dengan tujuan yang berbeda-beda, seperti untuk memenuhi kebutuhan, untuk mengembangkan
prestasi, bahkan untuk mencapai kekuasaan. Seorang pemimpin memiliki tugas membangkitkan,
mendorong, mengarahkan tindakan/usaha tersebut melalui saluran perilaku. Dalam bergerak,
bertindak, berusaha untuk mencapai tujuan, ada yang melakukan karena “terpaksa” dan sebagian
memiliki kesadaran akan tugas yang harus dilaksanakan. Hal ini yang menjadi kajian motivasi
dalam perspektif Mc Gregor.
2
4. Penghargaan : mencakup faktor rasa hormat Teori Y merupakan kebalikan dari teori X,
internal seperti harga diri, otonomi dan merupakan cara pandang manusia yang lebih
prestasi; dan faktor hormat eksternal seperti modern, melihat manusia dari sisi positif. Teori Y
status, pengakuan, dan perhatian. beranggapan bahwa :
5. Aktualisasi diri : dorongan untuk menjadi 1. Manusia sebagai anggota organisasi pada
apa yang ia mampu, pertumbuhan, mencapai dasarnya menyukai dan menikmati
potensialnya dan pemenuhan diri (Robbins, pekerjaan. Mereka tidak memiliki beban
1996 : 199- 200). karena bekerja sama halnya seperti bermain,
Apabila digambarkan, hierarki kebutuhan istirahat.
dari Maslow adalah sebagai berikut : 2. Manusia dapat mengendalikan dirinya
Aktualisasi sehingga tidak perlu diawasi, dan mereka
diri
dapat memberikan pelayanan terhadap
Penghargaan tujuan organisasi. Mereka akan menepati
janji sehingga tidak perlu ada sanksi.
Sosial 3. Rata-rata manusia dapat belajar menerima
dengan baik, bahkan mengusahakan
Keamanan tanggung jawab.
4. Manusia dalam organisasi memiliki
Faali
kemampuan untuk mengambil keputusan
Maslow memisahkan kelima kebutuhan tersebut inovatif, memiliki imajinasi yang tinggi,
menjadi kebutuhan order rendah yakni faali dan cakap dan kreatif dalam memecahkan
keamanan yang dapat dipenuhi secara eksternal ( masalah-masalah dalam organisasi.
seperti upah, masa kerja, dan lainnya) dan 5. Dalam lingkungan kehidupan industri
kebutuhan order tinggi yakni sosial, penghargaan modern, potensi intelektual mereka pada
dan aktualisasi diri yang dipenuhi secara internal umumnya hanya dimanfaatkan oleh
(dalam diri orang itu). organisasi sebagian saja.
Dari hal tersebut di atas, kita bisa melihat
Teori X dan Teori Y bahwa teori Y lebih bersifat dinamis, karena
Teori X dan Y dari Douglas Mc Gregor menunjukkan kemungkinan pertumbuhan dan
menjelaskan tentang pandangan yang berbeda pengembangan pada diri individu. Ia
mengenai manusia dalam organisasi (Robbins, menekankan perlunya penyesuaian yang selektif.
1996; Handayaningrat,1995). Teori X merupakan
pandangan tradisional, dimana melihat perilaku Teori Motivasi - higiene
manusia dalam lingkungan pekerjaan yang telah Teori motivasi –higiene atau teori dua
membudaya. Pada dasarnya Teori X melihat faktor dari Herzberg menjelaskan tentang
manusia dalam organisasi dari sisi negatif, elemen-elemen pekerjaan yang menentukan
merupakan pengandaian bahwa karyawan tidak kepuasan seseorang dalam bekerja (Indrawijaya,
menyukai pekerjaan, lari dari tanggung jawab 2002). Herzberg mengaitkan ketidakpuasan
dan harus dipaksa agar menunjukkan prestasi. pegawai dengan faktor lingkungan, dan kepuasan
Menurut teori X beranggapan bahwa : dikaitkan dengan pekerjaan itu sendiri.
1. Pada umumnya manusia tidak suka bekerja, Faktor lingkungan (hygiene factors) adalah
malas dan bila mungkin akan menghindari keseluruhan faktor yang menyebabkan
pekerjaan. Hal ini tertanam kuat dalam ketidakpuasan, namun jika faktor ini tidak ada,
setiap diri individu. tidak akan menimbulkan kepuasan kerja. Faktor
2. Karena tidak menyukai pekerjaan, malas, lingkungan tidak memberikan motivasi, tetapi
maka manusia itu harus dipaksa, diawasi, dapat menimbulkan ketidakpuasan. Faktor ini
dikendalikan, dibina, bahkan diancam tidak meningkatkan prestasi kerja, tetapi bisa
dengan sanksi atau hukuman agar dapat menurunkan prestasi kerja. Faktor ini sering
melaksanakan usaha, bergerak dalam disebut faktor pemeliharaan (maintenance
mencapai tujuan. factors), seperti kebijakan organisasi, supervisi,
3. Pada umumnya manusia dalam organisasi hubungan dengan atasan dan rekan kerja,
ingin menghindarkan diri dari tanggung lingkungan pekerjaan baik fisik maupun non
jawab, memiliki sedikit ambisi, sehingga fisik.
mereka lebih senang dibina, diarahkan. Faktor pekerjaan itu sendiri. Faktor ini
4. Kebanyakan manusia menghendaki tidak menimbulkan ketidakpuasan bila tidak ada,
keamanan dalam segala hal. tetapi kehadirannya dapat menimbulkan
3
kepuasan kerja dan meningkatkan prestasi kerja secara konstruktif atau mungkin juga
pegawai. Faktor ini sering disebut faktor destruktif.
pendorong (motivator) atau faktor pemuas, Dari beberapa teori motivasi di atas pada
seperti prestasi, penghargaan, pekerjaan yang dasarnya semua motivasi diarahkan pada
menyenangkan, tanggung jawab, pengembangan, pemenuhun kebutuhan atau keinginan. Dalam
peningkatan. memenuhi kebutuhan atau keinginan tersebut
menyebabkan seseorang untuk bertindak,
Teori ERG bergerak dan berusaha.
Clayton Alderfer mengerjakan ulang teori
hierarki kebutuhan, revisinya disebut teori ERG. 3. Pembahasan
Alderfer berargumen bahwa ada tiga kelompok Teori X dan Y dari Douglas Mc Gregor
kebutuhan teras, yakni Existence (eksistensi) memberikan penjelasan bahwa pada dasarnya
dimana Maslow menyebutnya kebutuhan faali manusia memiliki dua sisi yaitu sisi positif dan
dan keamanan, Relatedness (keterhubungan) sisi negatif. Pada dasarnya kedua sisi itu ada
merupakan hasrat untuk memelihara hubungan dalam setiap individu, hanya ada salah satunya
pribadi, hasrat sosial dan status. Keterhubungan yang paling menonjol, apakah teori X atau teori
ini setara dengan kebutuhan sosial dan Y.
penghargaan dari klasifikasi Maslow. Dan Teori X menganggap atau memberikan
Growth (pertumbuhan), yakni suatu hasrat pengandaian bahwa individu atau manusia dalam
intrinsik untuk pengembangan diri. Teori organisasi tidak menyukai pekerjaan, mereka
pertumbuhan ini termasuk dalam komponen malas. Mereka bekerja dengan “terpaksa” karena
intrinsik dari kategori penghargaan dan adanya tuntutan kebutuhan yang harus dipenuhi
karakteristik yang tercakup pada aktualisasi diri ( dan tidak bisa diabaikan. Mereka bekerja dalam
Robbins, 1996). budaya atau adat atau kebiasaan yang sangat
kaku, mengandalkan rutinitas semata. Agar
Teori Kebutuhan McClelland tujuan organisasi tercapai sesuai dengan harapan,
Menurut McClelland dalam diri manusia mereka harus diiming-imingi, dipaksa bahkan
terdapat tiga macam motif yakni motif diancam dengan hukuman. Perlu adanya
berprestasi, motif berafiliasi dan motif berkuasa. pengawasan agar pegawai bertanggung jawab
Davis & Newstrom (1985: 88) menjelaskan atas pelaksanaan tugas.
ketiga motivasi berikut ini : Dari teori X tersebut yang menggagap
1. Motivasi prestasi, adalah dorongan dalam bahwa orang itu tidak suka bekerja, malas dan
diri orang-orang untuk mengatasi segala sedapat mungkin menghindarinya, orang itu tidak
tantangan dan hambatan dalam upaya jujur, tidak mau bertanggung jawab, dan lebih
mencapai tujuan. Orang yang berorientasi suka “cari selamat”, orang itu tidak kreatif,
prestasi akan bekerja lebih keras, mereka ambisinya rendah, tidak mementingkan pekerjaan
berkembang dan tumbuh serta ingin maju tetapi lebih penting apa yang dia peroleh, maka
menyusuri tangga keberhasilan. Bagi mereka pemimpin perlu menerapkan teknik motivasi
imbalan tidak begitu penting dibandingkan melalui pemaksaan dengan adanya aturan/sanksi,
dengan kesuksesan. adanya pengawasan secara ketat, mengarahkan
2. Motivasi afiliasi, adalah dorongan untuk perilaku pekerja dengan insentif dan ancaman
berhubungan dengan orang lain. Mereka atau hukuman, tugas dibuat dalam operasi-
akan bekerja lebih baik apabila mendapatkan operasi yang sederhana dan mudah dipelajari.
pujian karena sikap dan kerja mereka yang Sedangkan teori Y memberikan
menyenangkan. Mereka memiliki kepuasan pemahaman bahwa manusia sebagai bagian dari
batin karena berada pada lingkungan yang anggota organisasi bersedia memberikan yang
tepat, persahabatan dan mereka terbaik untuk organisasi, bersedia atau sanggup
menginginkan keleluasaan untuk membina mengorbankan dirinya, waktunya, tenaganya,
hubungan dalam pekerjaan. keahlian dan keterampilannya demi tujuan
3. Motivasi kekuasaan, adalah dorongan untuk organisasi. Pemimpin perlu menyakinkan bahwa
mempengaruhi orang-orang dan mengubah mereka yang berkontribusi terhadap pencapaian
situasi. Mereka pada dasarnya ingin tujuan diberikan balas jasa yang setimpal dengan
menimbulkan dampak pada organisasi dan jasa-jasa yang diberikannya. Dalam hal ini
mau memikul resiko. Apabila kekuasaan pemimpin akan sedikit berfikir karena pada
telah diperoleh, hal itu mungkin digunakan dasarnya anggota organisasi sangat memahami,
menyenangi dan melaksanakan tanggung jawab
4
sepenuh hati. Mereka tumbuh dan berkembang 4. Kesimpulan
bersama organisasi, mereka kreatif, inovatif. Begi Motivasi merupakan salah satu tugas
mereka imbalan yang diterima merupakan bonus pemimpin yang penting dalam organisasi karena
atas kerja yang sudah dilaksanakan. obyek langsungnya adalah manusia. Unsur
Berangkat dari teori Y yang menganggap manusia ini yang akan menentukan keberhasilan
bahwa orang itu rajin dan suka bekerja keras, atau kegagalan pencapaian tujuan organisasi.
orang itu jujur dan bertanggung jawab, orang itu Memotivasi berarti pemimpin berada di tengah-
kreatif, inovatif dan memiliki ambisi yang tinggi tengah untuk membangkitkan semangat,
untuk berprestasi, maka pimpinan dapat memberikan bimbingan, nasehat dan koreksi jika
menggunakan teknik motivasi dengan diperlukan. Teori X dan Y dari Doauglas Mc
memberikan reward, otonomi, tanggungjawab, Gregor kiranya dapat dijadikan sebagai pedoman
keterlibatan, pemberdayaan, dan berikan mereka bagi para pemimpin bagaimana harus
kesempatan untuk berkembang dan bertumbuh. memperlakukan pegawai, bagaimana pemimpin
Dari teori X dan Y tersebut kita bisa memberikan reward bagi mereka yang telah
melihat bagaimana pegawai menunjukan memberikan kontribusi positif terhadap
kepuasan dan ketidakpuasannya. Bagi mereka perkembangan organisasi dan bagaimana
yang merasa puas dengan keberadaan organisasi memberikan funishment bagi mereka yang telah
mereka akan menunjukkannya melakui perilaku : mengabaikan tugas dalam rangka mencapai
1. Datang tepat waktu, karena mereka sangat tujuan organisasi. Sebaiknya Funisment bukan
menghargai pekerjaannya dan bertanggung ditujukan untuk menghukum, tetapi sebagai
jawab atas tugas yang dibebankan bentuk imbalan atas kelalaian atau bentuk lainnya
kepadanya. yang dapat merugikan organisasi.
2. Menunjukkan raut wajah senang, selalu
tersenyum karena mereka suka berada dalam Daftar Pustaka
organisasi, organisasi adalah rumah
keduanya sehingga mereka merasa nyaman, Davis. Keith & John W. Newstrom. Perilaku
dan tenang dalam bekerja. Dalam Organisasi. Jakarta : Penerbit
3. Tidak pernah mengeluh dalam Erlangga. 1985
melaksanakan tugas atau pekerjaan karena Handayaningrat, Soewarno. Pengantar Studi
mereka menyadari akan tanggung jawab, Administrasi dan Manajemen. Jakarta : PT
mereka dapat menerima pekerjaan yang baru Toko Gunung Agung. 1995
sebagai suatu tantangan yang menarik. Indrawijaya, Adam I. Perilaku Organisasi.
4. Mempunyai energi yang penuh dalam Bandung : Sinar Baru Algesindo. 2002
melaksanakan setiap pekerjaan. Robbins, Stephen P. Perilaku Organisasi.
5. Dapat berinteraksi dengan sesama pegawai Konsep, kontroversi, aplikasi. Jakarta : PT
lain dan atasannya. Mereka menganggap Prenhalindo. 1996
bahwa hubungan harmonis penting dalam Siagian, Sondang P. Filsafat Administrasi.
melaksanakan pekerjaan. Jakarta : Gunung agung. 1985
Dan sebaliknya ketidakpuasan mereka Thoha, Miftah. Perilaku Organisasi. Konsep
terhadap organisasi ditunjukkan dengan sikap Dasar dan Aplikasinya. Jakarta : PT
yang berlawanan dengan kepuasan. RajaGrafindo Persada. 2003