Anda di halaman 1dari 5

Nama : Dinda Zulaikha

Nim : 0307172096

Matkul : Metode Penelitian Kualitatif

Prody : MPI 2 / smstr 6

Slide ke 16

Metode Penelitian Kuantitatif : Triangulation

Triangulasi pada hakikatnya merupakan pendekatan multimetode yang dilakukan peneliti pada
saat mengumpulkan dan menganalisis data. Strategi multi metode pada penelitian kualitatif
berarti digunakan triangulasi dalam pengumpulan data atau temuan. Ide dasarnya adalah
bahwa fenomena yang diteliti dapat dipahami dengan baik sehingga diperoleh kebenaran
tingkat tinggi jika didekati dari berbagai sudut pandang. Memotret fenomena tunggal dari sudut
pandang yang berbeda-beda akan memungkinkan diperoleh tingkat kebenaran yang handal.
Karena itu, triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu
yang lain dalam membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian.
Dalam penelitian kualitatif instrumen pokok adalah peneliti itu sendiri dan karena hal tersebut
maka kualitas penelitian kualitatif sangat tergantung pada kualitas diri penelitinya, termasuk
pengalamannya melakukan penelitian merupakan sesuatu yang sangat berharga. Semakin
banyak pengalaman seseorang dalam melakukan penelitian, semakin peka memahami gejala
atau fenomena yang diteliti. Namun demikian, sebagai manusia, seorang peneliti sulit terhindar
dari subjektivitas peneliti sendiri. Karena itu, setiap peneliti haruslah berusaha untuk
semaksimal mungkin bersikap netral dalam penelitiannya sehingga kebenaran yang diperoleh
menjadi sebuah kebenaran yang valid atau ilmiah.

a. Triangulasi metode
Tringulasi metode dilakukan dengan mengumpulkan data dengan metode lain.
Sebagaimana dikenal, dalam penelitian kualitatif peneliti menggunakan metode
wawancara, obervasi, dan survei. Untuk memperoleh kebenaran informasi yang tepat
dan gambaran yang utuh mengenai informasi tertentu, peneliti bisa menggunakann dari
metode-metode tersebut. Peneliti dapat menggabungkan metode wawancara bebas
dan wawancara terstruktur. Peneliti dapat juga menggunakan wawancara dan obervasi
atau pengamatan untuk mengecek kebenarannya. Selain itu, peneliti juga bisa
menggunakan informan yang berbeda untuk mengecek kebenaran informasi tersebut.
Melalui berbagai perspektif atau pandangan diharapkan diperoleh hasil yang mendekati
kebenaran. Karena itu, triangulasi tahap ini dilakukan jika data atau informasi yang
diperoleh dari subjek atau informan penelitian diragukan kebenarannya. Dengan
demikian, jika data itu sudah jelas, misalnya berupa teks atau naskah/transkrip film,
novel dan sejenisnya, triangulasi tidak perlu dilakukan.
b. Triangulasi Antar Peneliti.
Triangulasi antar peneliti dilakukan dengan cara menggunakan lebih dari satu orang
dalam pengumpulan dan analisis data atau mengadakan pengecekan dengan peneliti
lain. Teknik ini diakui memperkaya pengetahuan mengenai informasi yang digali dari
subjek penelitian. Tetapi perlu diperhatikan bahwa orang yang diajak menggali data itu
harus yang telah memiliki pengalaman penelitian dan bebas dari konflik kepentingan
agar tidak justru merugikan peneliti dan melahirkan bias baru dari triangulasi.
c. Triangulasi sumber data.
Triangulasi sumber data adalah menggali kebenaran informai tertentu dengan
menggunakan berbagai sumber data seperti dokumen, arsip, hasil wawancara, hasil
observasi atau juga dengan mewawancarai lebih dari satu subjek yang dianggap
memeiliki sudut pandang yang berbeda. Tentu masing-masing cara itu akan
menghasilkan bukti atau data yang berbeda, yang selanjutnya akan memberikan
pandangan (insights) yang berbeda pula mengenai fenomena yang diteliti. Berbagai
pandangan itu akan melahirkan keluasan pengetahuan untuk memperoleh kebenaran
handal.
d. Triangulasi Antar Peneliti.
Triangulasi antar peneliti dilakukan dengan cara menggunakan lebih dari satu orang
dalam pengumpulan dan analisis data atau mengadakan pengecekan dengan peneliti
lain. Teknik ini diakui memperkaya pengetahuan mengenai informasi yang digali dari
subjek penelitian. Tetapi perlu diperhatikan bahwa orang yang diajak menggali data itu
harus yang telah memiliki pengalaman penelitian dan bebas dari konflik kepentingan
agar tidak justru merugikan peneliti dan melahirkan bias baru dari triangulasi.
e. Triangulasi sumber data.
Triangulasi sumber data adalah menggali kebenaran informai tertentu dengan
menggunakan berbagai sumber data seperti dokumen, arsip, hasil wawancara, hasil
observasi atau juga dengan mewawancarai lebih dari satu subjek yang dianggap
memeiliki sudut pandang yang berbeda. Tentu masing-masing cara itu akan
menghasilkan bukti atau data yang berbeda, yang selanjutnya akan memberikan
pandangan (insights) yang berbeda pula mengenai fenomena yang diteliti. Berbagai
pandangan itu akan melahirkan keluasan pengetahuan untuk memperoleh kebenaran
handal.
Sedangkan menurut Sugiyono (2007) , teknik pengumpulan data triangulasi diartikan sebagai
teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan
data dan sumber data yang telah ada. Menurut Sugiyono ada tiga macam triangulasi yaitu :

a. Triangulasi sumber. Untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek
data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Sebagai contoh, untuk menguji
kredibilitas data tentang perilaku murid, maka pengumpulan dan pengujian data yang
telah diperoleh dapat dilakukan ke guru, teman murid yang bersangkutan dan orang
tuanya. Data dari ketiaga sumber tersebut, tidak bias diratakan seperti dalam penelitian
kuantitatif, tetapi di deskripsikan, dikategorisasikan, mana pandangan yang sama, yang
berbeda, dan mana yang spesifik dari tiga sumber data tersebut. Data yang telah di
analisis oleh peneliti sehingga menghasilkan suatu kesimpulan selanjutnya dimintakan
kesepakatan ( member chek ) dengan ketiga sumber data tersebut.
b. Triangulasi Teknik. Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan
cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya
data diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi, dokumentasi, atau
kuesioner. Bila dengan teknik pengujian kredibilitas data tersebut, menghasilakan data
yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data
yang bersangkutan atau yang lain, untuk mestikan data mana yang dianggap benar.
Atau mungkin semuanya benar, karena sudut pandangnya berbeda-beda.
c. Triangulasi Waktu. Waktu juga sering mempengruhi kredibilitas data. Data yang
dikumpul dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber masih segar,
belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih valid sehingga lebih kredibel.
Untuk itu, dalam rangka pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara
melakukan pengecekan dengan wawancara , observasi, atau teknik lain dalam waktu
atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda, maka
dilakukan secara berulang-ulang sehingga ditemukan kepastian datanya.
Triangulasi menjadi sangat penting dalam penelitian kualitatif, kendati pasti menambah waktu
dan biaya serta tenaga. Tetapi harus diakui bahwa triangulasi dapat meningkatkan kedalaman
pemahaman peneliti baik mengenai fenomena yang diteliti maupun konteks di mana fenomena
itu muncul. Bagaimana pun, pemahaman yang mendalam atas masalah yang diteliti merupakan
hal yang sangatlah urgen untuk diperhatikan atau dijunjung tinggi oleh setiap peneliti kualitatif.
Sebab penelitian kualitatif lahir untuk menangkap arti yang sebenarnya atau memahami gejala,
peristiwa, fakta, kejadian, realitas atau masalah tertentu mengenai peristiwa sosial dan
kemanusiaan dengan kompleksitasnya secara mendalam, dan bukan untuk menjelaskan
hubungan antar-variabel atau membuktikan hubungan sebab akibat atau korelasi dari suatu
masalah tertentu. Kedalaman pemahaman akan diperoleh hanya jika data cukup kaya, dan
berbagai perspektif digunakan untuk memotret sesuatu fokus masalah secara komprehensif.
Karena itulah memahami dan menjelaskan jelas merupakan dua wilayah yang tidaklah sama.

Jadi Tringulasi berarti cara terbaik untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan konstruksi


kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi sewaktu mengumpulkan data tentang berbagai
kejadian dan hubungan dari berbagai pandangan. Dengan kata lain bahwa dengan tringulasi,
peneliti dapat mengecek kembali temuan dengan jalan membandingkannya dengan berbagai
sumber, metode, atau teori.

Anda mungkin juga menyukai