Anda di halaman 1dari 10

Definisi Kepemimpinan

Secara umum pengertian adalah kemampuan yang terdapat dalam diri seseorang yang
mempengaruhi orang lain dan mengarahkan pihak tertentu guna mencapai tujuan. Kepemimpinan
didefinisikan sebagai kemampuan seseorang dalam mengelola serta mengarahkan kelompok
dengan efektif dan efisien untuk mencapai tujuan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pemimpin adalah orang dengan kemampuan
untuk mempengaruhi atau memandu sekelompok atau pihak. Kepemimpinan merupakan
kekuatan yang memiliki pengaruh besar terhadap kesuksesan suatu organisasi dan perusahaan,
seorang pemimpin harus dapat mengerahkan organisasi untuk dapat mencapai visi yang sudah
ditetapkan.
Menurut Moejiono yang dimaksud dengan kepemimpinan adalah pengaruh satu arah,
dikarenakan seorang pemimpin kemungkinan besar memiliki kualitas tertentu yang membuatnya
berbeda dengan pengikutnya.
Disebutkan juga dalam teori sukarela atau compliance induction theorist, yang cenderung melihat
kepemimpinan sebagai pemaksa atau pemberi desakan pengaruh secara tidak langsung dan sarana
pembentuk suatu kelompok yang sesuai dengan keinginan pemimpinnya.
Teori kepemimpinan yang disebutkan oleh Wahjosumidjo merupakan suatu yang melekat pada
diri seseorang, dalam hal ini pemimpin berupa sifat-sifat tertentu. Termasuk seperti kepribadian
(personality), kemampuan (ability) dan kesanggupan (capability).
Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli
1. Hersey dan Blanchard

Menurut Hersey dan Blanchard, manajemen adalah proses bekerja sama antara
individu dan kelompok beserta sumber daya lainnya, dalam mencapai tujuan
organisasi. Proses ini dimaknai sebagai fungsi dan aktivitas yang dilaksanakan oleh
pemimpin dan para anggotanya dalam bekerja sama agar tujuan organisasi dapat
tercapai.

2. Kamars

Menurut Kamars, manajemen adalah usaha-usaha memanfaatkan berbagai sumber


daya yang bersifat fisik maupun non fisik, untuk menyelesaikan suatu pekerjaan atau
masalah dengan baik.

3. Terry

Menurut Terry, manajemen adalah kemampuan mengarahkan dan mencapai hasil


yang diinginkan dengan menggunakan usaha-usaha manusia dan sumber daya
lainnya.

4. Winardi
Menurut Winardi, manajemen adalah sebuah proses yang khas dan terdiri dari
tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, serta pengawasan
yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai sasaran yang telah ditetapkan
melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lain.

5. Follet dan Danim

Menurut Follet dan Danim, manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan


melalui orang lain, dalam hal ini seorang manajer, yang bertugas mengatur dan
mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.

Pengertian organisasi adalah suatu perkumpulan atau wadah bagi sekelompok orang
yang bekerjasama dengan terstruktur untuk mencapai tujuan tertentu. Selain itu
organisasi juga dapat diartikan sebagai sebuah kesatuan atau entity yang terdiri dari
banyak orang, bisa berupa institusi, asosiasi atau lembaga, yang memiliki tujuan yang
sama dan berhubungan dengan lingkungan luar.

Berikut beberapa pengertian organisasi menurut beberapa ahli:

- Oliver Sheldon. Pengertian organisasi adalah proses penggabungan pekerjaan yang


para individu atau kelompok-kelompok harus melakukan dengan bakat-bakat yang
diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas, sedemikan rupa, memberikan saluran
terbaik untuk pemakaian yang efisien, sistematis, positif, dan terkoordinasi dari usaha
yang tersedia.

- J. William Schulze. Organisasi adalah penggabungan dari orang-orang, benda-benda,


alat-alat perlengkapan, ruang kerja dan segala sesuatu yang berkaitan dengannya, yang
dikumpulkan dalam hubungan yang teratur dan efektif untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.

- Ernest Dale. Pengertian organisasi adalah sebuah proses perencanaan. Ini berkaitan
dengan hal menyusun, mengembangkan dan memelihara suatu struktur atau motif
hubungan-hubungan kerja dari orang-orang dalam suatu badan usaha.

- W.J.S. Poerwadarminta. Organisasi adalah susunan dan aturan dari berbagai bagian
(orang atau kelompok) sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan tertata.

- Janu Murdiyamoko & Citra Handayani. Pengertian organisasi adalah sebuah sistem
sosial yang mempunyai identitas kolektif secara tegas, progja yang jelas, prosedur dan
cara kerja, serta daftar anggota yang secara terperinci.

Teori Kepemimpinan Teori-teori dalam kepemimpinan diantaranya adalah pendekatan karakter (Trait
Approaches), pendekatan perilaku (Style Approaches), pendekatan kontingensi (Contingency
Approach), teori kepemimpinan transaksional dan teori kepemimpnan transformasional. Selain itu,
teori kontingensi yang di kemukakan oleh Fiedler, yuki juga menambahkan bahwa perilaku pemimpin
dapat meningkatkan kinerja kelompok karena dapat memengaruhi usaha dan kerja tim yang dapat
memengaruhi kinerja kelompok. Sedangkan teori Vroom dan Yetton mengemukakan bahwa 15656
Journal on Education, Volume 05, No. 04, Mei-Agustus 2023, hal. 15652- 15661 kepuasan dan
prestasi di sebabkan oleh prilaku bawahan yang dipengaruhi pemimpinya sesuai dengan karakter
tujuan yang sama sera didukung oleh lingkungan kerja yang nyaman dan memadai serta
pengoptimalan yang baik (Mahadee, 2020). Di dalam teori kepemimpinan tujuannya menerangkan
bagaimana perilaku seorang pemimpin dapat memengaruhi kinerja, motivasi, dan prestasi kerja
bawahanya dalam situasi yang berbeda sesuai dengan keadaan masing masing. Kemampuan
mengandalikan sumber daya dan serta factor lain untuk mencapai tujuan organisasi merupakan
usaha yang harus dilakukan bersama baik oleh pemimpin maupun seluruh keaggotaan yang terlibat
di dalamnya (Abijaya et all., 2021). Berorganisasi atau berkelompok membutuhkan pemimpin yang
mempunyai keahlian untuk mengelola dan meningkatkan kemampuan talenta yang dimiliki oleh
orang yang ia pimpin. Artinya pemimpin dalam kepemimpinan mempunyai tugas menunjukan arah,
dan menjadi navigator untuk sebuah perubahan, wakil dalam pembicaraan dan karakter yang bisa
menuntun serta melatih . oleh sebab itu, pemimpin harus memiliki gaya kepemimpinan yang dapat
mempengaruhi pengikutnya (Wicaksono, 2021). Teori Kepemimpinan Genetis Kepemimpinan adalah
proses mempengaruhi orang lain baik di dalam ruang lingkup organisasi maupun di luar ruang
lingkup organisasi atau lembaga untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan dalam situasi atau
kondisi tertentu. Hal tersebut biasanya mencakup beberapa otoritas seperti ancaman , penghargaan ,
penghargaan otoritas, dan pencegahan dari sudut pandang teoretis dapat ditemukan berbagai jenis
teori kepemimpinan ; sifat kepemimpinan , perilaku dan situasi. Teori kepemimpinan berusaha untuk
mengidentifikasi karakter fisik, mental, dan pribadi yang unik yang terkait dengan kepemimpinan
yang sesuai denga harapan dan tujuan yang bisa disebut sukses. Teori kepemimpinan berusaha untuk
menidentifikasi karakter fisik, mental dan pribadi yang memiliki keunikan yang berkaitan dengan
kepemimpinan yang sukses sesuai dengan harapan serta tujuan bersama sebuah lembaga (Gistituati,
2021). Salah satu teori kepemimpinan penunjang tujuan yaitu teori kepemimpinan genetis, yng kita
tahu bahwa genetis merupakan bawaan dari sejak kecil. Cytogenetics adalah gabungan antara
cytology (studi tentang sel) dan genetika, yang berusaha menjelaskan hubungan antara kejadian-
kejadian di dalam sel (khususnya kromosom) dengan fenomena genetis (Laimeheriwa, 2018).
Seorang pemimpin yang efektif harus dilengkapi dengan pengetahuan, pengalaman, kebijakan dan
juga spiritual yang handal (Subroto, 2020). Teori kepemimpinan social Teori kepemimpinan social
sering kita jumpai dengan istilah teori kepemimpinan situasional. Yang terdapat 4 (empat) gaya inti
yang berkaitan satu sama lain dengan teori kepemimpinan situasional yaitu telling, selling,
participating dan delegating. Dari gaya yang telah diuraikan tadi prihal tersebut dapat digunakan
sebagai usaha dalam mengembangkan sumber daya manusia misalnya melalui pembinaan kinerja,
pembinaan karir, dan pembinaan kesejahteraan. Karena pada Analisis Teori Kepemimpinan Genetik,
Sosial dan Ekologis Pada Kajian Manajemen Pendidikan Islam, Eneng Siti Suherni, Anis Zohriah, Anis
Fauzi 15657 dasarnya sumber daya manusia itulah salasatu kunci sukses maupun factor penghambat
dalam mencapai keberhasilan (Berliana & Supriyanto, 2021). Teori Kepemimpinan Ekologis
Kepemimpinan adalah proses memengaruhi orang lain baik di dalam organisasi maupun diluar
organisasi sesuai tujuan nya masing masing, hal semacam itu sering memicu timbulnya masalah
seperti ancaman yang melibatkan kekuasaan pribadi, penghargaan otoritas maupun ajakan berupa
bujukan. Melihat dari aspek teoritis dapat dikemukakan beberapa kategori teori kepemimpinan yaitu
kepemimpinan sifat, prilaku dan situasional. Teori kepemimpinan sifat berusaha mengidentifikasi
karakteristik khusus baik fisik, mental dan kepribadian yang diasosiasikan dengan keberhasilan
seorang pemimpin dalam suatu kepemimpinan. Teori kepemimpinan perilaku merupaka usaha
mengeksplorasi hasil buah piker yang menyatakan bahwa bagaimana seseorang pemimpin
berperilaku mengaktifkan dan mengefektifkan kekepemimpinan dari pada menentukan sifat. Teori
kepemimpinan kemungkinan situasinal adalah suatu pendekatan terhadap kepemimpinan yang
memahami perlakunya, sifat sifat bawahanya dan situasi sebelum menggunakan suatu gaya tersebut
(Umam, 2018).

Adapun tipe tipe pemimpin, diantaranya

Tipe Otokratis

Tipe pemimpin yang seperti menganggap bahwa organisasi adalah milik pribadi. Dengan
menganggap bahwa dia adalah segalanya dalam organisasi tersebut, pemimpin jenis ini
sering memperlakukan bawahan sebagai alat saja. Tidak heran jika kemudian dalam
menggerakkan bawahan sering memaksa dan mengancam. Untuk menghadapi orang
seperti ini, Anda dituntut untuk dapat bersikap sabar. Coba lakukan pekerjaanmu sedetail
mungkin untuk mengurangi kesalahan. Agar mental Anda tidak turun, jangan didengar
seutuhnya apa yang diucapkannya karena bisa jadi apa yang keluar dari mulutnya
menyakitkan buat Anda. Jangan lupa untuk sering-sering berbagi cerita kepada rekan
seperjuangan.

Tipe Militeristik

Pemimpin yang bertipe militeristik senang dengan formalitas. Mereka sering menuntut
kedisiplinan yang tinggi dari bawahan untuk mencapai tujuan. Kadang, pemimpin
militeristik tidak suka menerima kritikan dan menyukai upacara-upacara simbolis. Ketika
menghadapi pimpinan yang seperti ini, jalani saja dengan suka hati. Kedisiplinan memang
diperlukan untuk mencapai target. Apalagi jika target perusahaan Anda sangat tinggi. Tipe
pemimpin yang seperti ini bisa mengarahkan fokus pekerjaan yang Anda lakukan sesuai
dengan koridor target yang hendak dicapai.

Tipe Paternalistis

Orang jenis ini memiliki tipe yang kebapakan. Gaya menggerakkan bawahan seperti bapak
yang mengarahkan anak-anaknya. Seringkali pemimpin bergaya ini terlalu melindungi
bawahan dan jarang memberi kesempatan kepada bawahan untuk mengambil keputusan.
Karena merasa dituakan, tipe paternalistis kurang memberi ruang inisiatif dan menganggap
dirinya lebih tahu dari semua orang. Dalam beberapa waktu barangkali Anda akan merasa
nyaman karena merasa diarahkan oleh orang terdekat. Namun jangan sampai terlena. Bisa
jadi arahan-arahan sang “Bapak” itu tidak membuatmu berkembang.

Tipe Karismatik

Pemimpin yang masuk dalam kategori ini mempunyai daya tarik yang amat besar bagi
bawahannya. Entah itu karena keramahannya, kecerdasannya, atau karena ia dapat
memanusiakan para bawahannya. Pemimpin yang seperti ini dekat dengan bawahan dan
karenanya banyak yang menyukainya. Buat Anda yang menemukan tipe pemimpin yang
seperti ini, dekatilah untuk saling berbagi saran tentang pekerjaan. Syukur-syukur daya
kharismanya bisa menular ke Anda.

Tipe Demokratis

Tipe pemimpin yang seperti ini mampu bawahannya bekerja dalam tim. Pemimpin yang
demokratis adalah orang yang terbuka terhadap kritik dan masukan dari siapapun, selama
sesuai dengan tujuan dan kemaslahatan bersama. Tidak heran jika pemimpin demokratis
selalu mendahulukan kepentingan kelompok dibandingkan dengan kepentingan individu.
Sebagai seorang bawahan, Anda patut bersyukur mendapatkan pimpinan yang seperti ini.
Berbuatlah sebaik mungkin agar dapat memberikan kontribusi yang banyak untuk
kelompok Anda. Kebebasan berinovasi perlu dimanfaatkan untuk mengembangkan kualitas
Anda ke depannya.

Demikian lima tipe pemimpin yang sering ditemui banyak orang di suatu organisasi atau
perusahaan. Tipe pemimpin di atas juga dapat menjadi bahan evaluasi, apakah Anda masuk
dalam kategori ini atau yang itu. [Khairul]

Kepemimpinan merupakan sesuatu yang urgen dalam tatanan kehidupan masyarakat. Oleh karena itu,
Alquran berbicara tentang kepemimpinan diantaranya merujuk kepada kata khalifah. Kata khalifah di
antaranya terdapat dalam QS al-Baqarah/2: 30 dan Sad/38: 26, kedua ayat tersebut menunjukkan tentang
tujuan diciptakannya manusia dimuka bumi sebagai khalifah (pemimpin). Dalam konteks ini menunjukan
eksistensi manusia sebagai wakil Allah di muka bumi sebagai khalifah atau pemimpin. Kata pemimpin
dalam Alquran menggunakan istlah kata khalifah, maknanya menggantikan, meninggalkan, pengganti, atau
pewaris. Secara terminologis, kata ini mengandung setidaknya dua makna ganda. Disatu
pihak, khalifah diartikan sebagai kepala negara dalam pemerintah dan kerajaan Islam masa lalu, yang
dalam konteks kerajaan pengertiannya sama dengan sultan. Urgensi kepemimpinan penting untuk
dipahami dan diaktualisasikan dalam kehidupan masyarakat, hal tersebut dikarenakan melihat berbagai
fenomena yang terjadi di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari yang senantiasa berbenturan dengan
aturan atau norma dan hukum yang berlaku. Sehingga diperlukan suatu sikap toleransi dalam menghadapi
persoalan-persoalan yang terjadi di masyarakat, termasuk persoalan memahami urgensi kepemimpinan.

Manajemen dan organisasi memainkan peran penting dalam proses pembentukan tim di suatu
organisasi. Berikut adalah beberapa fungsi manajemen dan organisasi yang relevan dalam
pembentukan tim:

Fungsi Manajemen adalah

1. **Perencanaan (Planning):**

- Menentukan tujuan dan sasaran tim.

- Mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan.

- Mengembangkan strategi untuk mencapai tujuan tim.

2. **Pengorganisasian (Organizing):**

- Menetapkan struktur tim dan peran anggota tim.

- Mendefinisikan tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota.

- Menetapkan komunikasi dan alur kerja di antara anggota tim.

3. **Pengarahan (Leading):**
- Memimpin tim dengan memberikan arahan dan motivasi.

- Mendorong kerjasama dan kolaborasi di antara anggota tim.

- Menyelesaikan konflik atau hambatan yang mungkin muncul.

4. **Pengendalian (Controlling):**

- Memantau kinerja tim dan memastikan pencapaian tujuan.

- Mengevaluasi dan memberikan umpan balik konstruktif.

- Mengambil tindakan korektif jika diperlukan.

### Fungsi Organisasi:

1. **Struktur Organisasi:**

- Menentukan bagaimana tim akan diintegrasikan ke dalam struktur organisasi.

- Menetapkan hubungan hierarki dan komunikasi di antara tim dan unit organisasi lainnya.

2. **Budaya Organisasi:**

- Menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kolaborasi dan inovasi.

- Memastikan bahwa nilai dan norma organisasi mendukung pembentukan dan perkembangan tim
yang efektif.

3. **Sumber Daya Manusia:**

- Mengidentifikasi keterampilan dan kompetensi yang diperlukan untuk tim.

- Mengelola rekruitmen, pelatihan, dan pengembangan anggota tim.

4. **Komunikasi Organisasi:**

- Memastikan alur komunikasi yang efektif di seluruh organisasi.

- Memberikan saluran komunikasi yang jelas di antara anggota tim.

5. **Pembinaan (Coaching) dan Pengembangan:**

- Memberikan dukungan dan panduan bagi anggota tim.

- Mempromosikan pengembangan keterampilan dan kapasitas anggota tim.


Pembentukan tim yang efektif melibatkan keterlibatan aktif dari manajemen dan organisasi untuk
menciptakan lingkungan yang mendukung kerja sama, inovasi, dan pencapaian tujuan bersama.
Koordinasi yang baik antara fungsi manajemen dan elemen organisasi adalah kunci untuk
membentuk dan memelihara tim yang produktif.

Penyusunan program kerja melibatkan serangkaian langkah untuk merencanakan,


mengorganisasikan, dan mengarahkan kegiatan organisasi atau unit kerja. Berikut adalah dasar-dasar
penyusunan program kerja:

1. **Perencanaan (Planning):**

- **Identifikasi Tujuan dan Sasaran:**

- Tentukan apa yang ingin dicapai oleh organisasi atau unit kerja selama periode tertentu.

- **Analisis Situasi:**

- Evaluasi kondisi internal dan eksternal yang dapat memengaruhi pencapaian tujuan.

- **Penetapan Prioritas:**

- Tetapkan prioritas kegiatan berdasarkan urgensi dan dampaknya terhadap tujuan.

2. **Penetapan Strategi (Strategizing):**

- **Pemilihan Pendekatan:**

- Tentukan pendekatan atau strategi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan.

- **Penetapan Rencana Aksi:**

- Susun rencana aksi yang rinci untuk setiap kegiatan atau inisiatif.

3. **Pengorganisasian (Organizing):**

- **Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab:**

- Tentukan peran dan tanggung jawab masing-masing individu atau tim.

- **Penetapan Struktur Kerja:**

- Tetapkan struktur organisasi atau tim yang sesuai dengan tujuan dan sumber daya yang tersedia.

4. **Pelaksanaan (Implementation):**

- **Koordinasi Pelaksanaan:**

- Pastikan koordinasi yang efektif di antara anggota tim atau unit kerja.
- **Pengelolaan Sumber Daya:**

- Manajemen sumber daya, termasuk anggaran, waktu, dan personel.

5. **Pengawasan (Monitoring):**

- **Pemantauan Kinerja:**

- Pantau kemajuan dan kinerja terhadap tujuan yang telah ditetapkan.

- **Pengukuran dan Evaluasi:**

- Lakukan pengukuran dan evaluasi terhadap hasil kegiatan untuk menilai keberhasilan dan
pembelajaran.

6. **Penyesuaian (Adjustment):**

- **Pembaruan dan Koreksi:**

- Sesuaikan program kerja jika diperlukan berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi.

- **Pelaksanaan Perubahan:**

- Terapkan perubahan dengan efektif dan komunikasikan kepada anggota tim atau organisasi.

7. **Komunikasi:**

- **Komunikasi Internal dan Eksternal:**

- Jalin komunikasi yang efektif di antara anggota tim dan dengan pihak eksternal yang relevan.

- **Pemberian Umpan Balik:**

- Berikan umpan balik secara teratur untuk mendukung pengembangan dan peningkatan.

8. **Dokumentasi:**

- **Pencatatan dan Pelaporan:**

- Dokumentasikan semua langkah-langkah dan hasil kegiatan untuk referensi dan pelaporan ke
pihak yang berkepentingan.

9. **Evaluasi dan Pembelajaran:**

- **Refleksi dan Pembelajaran:**

- Evaluasi keseluruhan program kerja dan identifikasi peluang pembelajaran.

- Terapkan pembelajaran tersebut ke program kerja berikutnya.


Penyusunan program kerja memerlukan kolaborasi tim, pemikiran strategis, dan kemampuan
adaptasi terhadap perubahan. Selain itu, komunikasi yang efektif dan transparan menjadi kunci
keberhasilan dalam pelaksanaan program kerja.

Syarat organisasi mengacu pada elemen-elemen yang perlu ada atau dipenuhi agar suatu organisasi
dapat berfungsi dengan efektif. Berikut adalah beberapa syarat organisasi yang umumnya
diidentifikasi:

1. **Tujuan dan Sasaran:**

- Organisasi harus memiliki tujuan dan sasaran yang jelas dan spesifik. Ini memberikan arah dan
tujuan bersama untuk anggota organisasi.

2. **Struktur Organisasi:**

- Menyusun struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan dan ukuran organisasi. Ini mencakup
pembagian tugas, tanggung jawab, dan hierarki.

3. **Kepemimpinan:**

- Adanya kepemimpinan yang efektif untuk memberikan arahan, memotivasi, dan mengelola
anggota organisasi. Kepemimpinan yang baik membantu mencapai tujuan organisasi.

4. **Anggota Organisasi:**

- Merekrut dan mempertahankan anggota yang berkualitas dan berkomitmen untuk berpartisipasi
dalam pencapaian tujuan organisasi.

5. **Sumber Daya:**

- Memastikan ketersediaan sumber daya yang diperlukan, seperti keuangan, tenaga kerja,
teknologi, dan fasilitas, untuk mendukung kegiatan organisasi.

6. **Proses Komunikasi:**

- Membangun sistem komunikasi yang efektif di dalam organisasi, termasuk komunikasi vertikal
dan horizontal. Komunikasi yang baik memastikan informasi dapat mengalir dengan lancar di antara
anggota organisasi.

7. **Budaya Organisasi:**
- Membentuk budaya organisasi yang mendukung nilai-nilai, norma, dan perilaku yang sesuai
dengan tujuan dan misi organisasi.

8. **Proses Pengambilan Keputusan:**

- Menetapkan proses pengambilan keputusan yang jelas dan transparan agar keputusan dapat
diambil secara efisien dan efektif.

9. **Pemantauan dan Evaluasi:**

- Membangun mekanisme pemantauan dan evaluasi untuk mengukur kinerja organisasi terhadap
tujuan yang telah ditetapkan.

10. **Komitmen terhadap Etika:**

- Menetapkan standar etika dan integritas yang tinggi, dan memastikan bahwa anggota organisasi
berkomitmen untuk mematuhi standar tersebut.

11. **Adaptabilitas:**

- Bersifat adaptatif terhadap perubahan lingkungan atau kebutuhan organisasi. Fleksibilitas dan
kemampuan beradaptasi penting untuk kelangsungan hidup organisasi.

12. **Kerjasama dan Kolaborasi:**

- Mendorong budaya kerjasama dan kolaborasi di antara anggota organisasi. Tim yang kuat dan
kooperatif dapat mencapai lebih banyak daripada individu yang bekerja sendiri.

13. **Hukum dan Peraturan:**

- Mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku sesuai dengan jenis organisasi dan wilayahnya.

Setiap organisasi mungkin memiliki syarat khusus yang sesuai dengan karakteristik dan konteksnya.
Memahami dan memenuhi syarat-syarat ini membantu organisasi mencapai kinerja yang optimal.

Anda mungkin juga menyukai