Anda di halaman 1dari 6

KEPEMIMPINAN

Teori Kepemimpinan
Sebuah organisasi maupun kelompok pasti membutuhkan seorang pemimpin yang
membantu mengarahkan anggotanya untuk mencapai tujuan bersama. Dalam hal ini,
pemimpin yang dibutuhkan pastinya memiliki jiwa kepemimpinan sebagai bagian dari
manajerial.
Kepemimpinan pun memegang peranan yang penting, dominan, krusial dam kritikal dalam
keseluruhan upaya untuk meningkatkan prestasi kerja, baik pada tingkat individual maupun
organisasi. Karena itu, Anda perlu memahami teori kepemimpinan secara umum, tujuan,
fungsinya dalam sebuah organisasi dan beberapa gaya kepemimpinan yang ada, salah satunya
kepemimpinan transformasional.

Pengertian Kepemimpinan
Secara umum, kepemimpinan adalah sebuah kemampuan dalam diri seseorang untuk
mempengaruhi orang lain atau mengarahkan pihak tertentu untuk mencapai tujuan. Teori
kepemimpinan juga bisa didefinisikan sebagai kemampuan seseorang dalam mengelola dan
mengarahkan sebuah kelompok dengan efektif dan efisien agar mencapai tujuan.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), seorang pemimpin adalah orang
yang harus memiliki kemampuan untuk mempengaruhi atau memandu sekelompok orang
atau pihak.
Sedangkan, Warren Bennis dan Burt Nanus, penulis buku Leaders: The Strategies for
Taking Charge berpendapat teori kepemimpinan adalah kekuatan yang sangat berpengaruh di
balik kesuksesan suatu organisasi. Seorang pemimpin harus bisa memobilisasi organisasi
agar mencapai visi yang telah ditetapkan dan menjadi organisasi yang efektif.
Kepemimpinan memiliki dua konsep dasar, yakni ilmu dan seni. Ilmu kepemimpinan
merupakan teori kepemimpinan yang bisa dipelajari dari berbagai sumber. Anda bisa
mempelajari teori kepemimpinan ini dengan mengikuti pelatihan mengenai leadership atau
metode kepemimpinan. Selain itu bisa juga melalui membaca buku dan berdiskusi dengan
rekan lain yang memiliki kemampuan kepemimpinan mumpuni dalam mempelajari teori
kepemimpinan tersebut.
Sementara, seni kepemimpinan adalah metode atau teknik kepemimpinan dalam
mengkoordinasi sebuah kelompok. Metode kepemimpinan ini diharapkan mampu
membentuk karakter dan kinerja yang baik guna membangun kelompok yang kompak dalam
mewujudkan tujuan.

Teori Kepemimpinan Menurut Para Ahli


Para ahli yang mengemukakan gagasan-gagasannya merupakan bentuk dari teori
kepemimpinan. Para ahli pun memiliki pendapat masing-masing mengenai teori
kepemimpinan, berikut ini:

1. Moejiono (2002)
Moejiono mengatakan kepemimpinan merupakan pengaruh satu arah, karena pemimpin
mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya.
Para ahli teori sukarela (compliance induction theorist) cenderung memandang
kepemimpinan sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan
sarana membentuk suatu kelompok yang sesuai dengan keinginan pemimpinnya.
2. Wahjosumidjo (1987:11)
Menurut Wahjosumidjo, teori kepemimpinan adalah suatu yang melekat pada diri seorang
pemimpin yang berupa sifat-sifat tertentu, seperti: kepribadian (personality), kemampuan
(ability) dan kesanggupan (capability).
Kepemimpinan juga rangkaian kegiatan pemimpin yang tidak bisa dipisahkan dengan
kedudukan dan gaya atau perilaku pemimpin itu sendiri. Kepemimpinan adalah proses antar
hubungan atau interaksi pemimpin, pengikut dan situasi.

3. Fiedler (1967)
Fiedler mengatakan teori kepemimpinan merupakan pola hubungan antara individu yang
menggunakan wewenang dan pengaruhnya terhadap kelompok agar bekerjasama untuk
mencapai tujuan.

4. Sondang P. Siagian
Menurut Sondang P. Siagian, teori kepemimpinan bisa diartikan sebagai kemampuan
seseorang saat menjabat sebagai pimpinan organisasi tertentu dalam mempengaruhi orang
lain, khususnya bawahannya.
Hal itu dilakukan agar mereka mampu bertindak dan berpikir sesuai dengan arahan, sehingga
tujuan pun bisa tercapai dengan mudah.

5. Ott (1996)
Menurut Ott, teori kepemimpinan bisa didefinisikan sebagai proses hubungan antar pribadi
yang di dalamnya seseorang mempengaruhi sikap, kepercayaan dan perilaku orang lain.

Tujuan Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah sikap yang harus dimiliki seorang pemimpin dalam membuat rencana,
berpikir dan mengambil tanggung jawab untuk kelompok serta memberikan arahan kepada
orang lain.
Fungsi utama seorang pemimpin adalah membantu suatu kelompok untuk belajar
memutuskan dan bekerja lebih efisien. Tapi, ada pula beberapa peranan atau tujuan
kepemimpinan, antara lain:
1. Membantu terciptanya suatu iklim sosial yang baik
Adanya kepemimpinan dalam sebuah organisasi bertujuan untuk membantu terbentuknya
suatu iklim sosial yang baik. Karena, iklim sosial ini akan mempengaruhi kinerja dan
kenyamanan setiap anggota di dalam kelompok.
Iklim sosial adalah suatu konsep yang abstrak di dalam organisasi. Meskipun abstrak,
konsep ini bisa dirasakan pengaruhnya oleh setiap anggota organisasi. Persepsi individu
dan interpretasi kognitifnya terhadap kondisi organisasi secara menyeluruh akan
mempengaruhi sikap, perasaan, dorongan dan tingkah lakunya.
Pada akhirnya, iklim sosial ini akan menentukan kesejahteraan psikologis dari orang yang
bersangkutan dan tercapai atau tidaknya tujuan organisasi. Sehingga iklim sosial perlu
dibangun untuk membawa pengaruh yang optimal terhadap pertumbuhan dan
perkembangan personal setiap individu yang diinginkan dalam suatu organisasi.
2. Membantu kelompok dalam menetapkan prosedur-prosedur kerja
Kepemimpinan dalam sebuah organisasi juga bertujuan membantu menetapkan prosedur-
prosedur kerja yang harus dipatuhi oleh setiap anggotanya.
Prosedur kerja adalah tahapan yang berurutan dengan tujuan, supaya suatu aktivitas yang
dikerjakan bisa berjalan lancar. Adanya tahapan-tahapan kerja ini, setiap anggota dalam
organisasi tidak akan kebingungan melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaannya sesuai
dengan tugasnya.
Karena, setiap tahapan kerja ini sudah dilengkapi aturan-aturan dan cara pengerjaan yang
bisa membantu mereka lebih mudah memahami pekerjaannya agar selesai lebih cepat dan
tepat.
3. Membantu kelompok untuk mengorganisasi diri
Kepemimpinan dalam sebuah organisasi juga berfungsi membantu mengkoordinir setiap
anggotanya atau kelompoknya untuk mengorganisasikan diri. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), mengorganisasi adalah mengatur dan menyusun setiap bagian
dalam organisasi, baik orangnya maupun lainnya sehingga menjadi satu kesatuan.
Mengkoordinir berasal dari kata koordinasi yang artinya suatu bagian integral dari
seluruh fungsi manajerial dan menjadi inti dari ilmu manajemen. Secara etimologis,
koordinasi memiliki arti kegiatan penertiban mengatur atau menciptakan segala sesuatu
agar berjalan lancar secara bersamaan.
Maka, pengertian koordinasi adalah suatu tindakan pengaturan elemen-elemen yang
sangat kompleks supaya semuanya bisa terintegrasi dan bekerjasama secara efektif serta
harmonis.
Dalam ilmu manajemen, pengertian koordinasi adalah berbagai aktivitas yang dikerjakan
dengan tujuan untuk mengintegrasikan tujuan dan rencana kerja yang sudah ditetapkan
sebelumnya.
4. Mengambil keputusan sama dengan kelompok
Adanya kepemimpinan dalam sebuah organisasi juga akan membantu mengambil setiap
keputusan bersama untuk keberlangsungan organisasi tersebut.
Pembuatan keputusan ini merupakan bagian kunci dalam kepemimpinan yang berperan
penting, terutama ketika pemimpin melaksanakan fungsi perencanaan. Perencanaan yang
menyangkut keputusan-keputusan penting dan berlangsung jangka panjang.
Hal ini tentu tidak jauh dari pengambilan keputusan yang bisa dianggap sebagai suatu
hasil atau keluaran dari proses mental maupun kognitif yang membawa pada pemilihan
suatu jalur tindakan diantara beberapa alternatif yang tersedia.
Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan akhir. Lalu,
keputusan dibuat untuk mencapai tujuan melalui pelaksanaan maupun tindakan.
5. Memberi kesempatan kepada kelompok untuk belajar dari pengalaman
Adanya kepemimpinan dalam sebuah organisasi, kelompok atau perusahaan juga
bertujuan memberi kesempatan kepada kelompok untuk belajar dari pengalaman.
Kesempatan adalah waktu yang berkaitan dengan keleluasaan, peluang dan sebagainya.
Dalam hal ini, kesempatan memiliki makna berupa waktu yang diberikan suatu kelompok
untuk memperbaiki sesuatu yang salah atau gagal sebelumnya.
Sehingga, mereka bisa belajar dari pengalaman dengan menghindari kesalahan-kesalahan
sebelumnya agar tercapai tujuan yang telah ditetapkan.

Fungsi Kepemimpinan
Hamdani Nawawi melalui bukunya yang berjudul ‘Kepemimpinan yang Efektif’
memaparkan beberapa fungsi kepemimpinan, antara lain:
1) Fungsi Instruktif
Kepemimpinan memiliki fungsi instruktif, yang berasal dari kata dasar instrukti sehingga
bersifat perintah. Maksudnya, duatu perintah kepada seseorang atau anggota kelpok
dengan jelas sehingga orang yang diperintah melaksanakan tugasnya dengan baik.
Fungsi instruktif ini menempatkan pemimpin sebagai pengambil keputusan dan pemberi
tugas kepada anggotanya. Sementara, para anggotanya bertugas untuk menjalankan
semua instruksi yang dikatakan pemimpinnya.
2) Fungsi Konsultatif
Kepemimpinan juga memiliki fungsi konsultatif yang sifatnya dua arah. Maksudnya, gaya
kepemimpinan yang menganut kebiasaan mendengarkan pendapat atau pertimbangan
bawahannya sebelum mengambil keputusan.
Fungsi kepemimpinan ini menempatkan para anggota organisasi atau bawahan bisa
melakukan konsultasi dengan pemimpinnya untuk mencari solusi terbaik dalam mencapai
tujuan bersama.
Dalam situasi ini, pemimpin haruslah sosok yang bijak dan memiliki pengetahuan di
bidang terkait atau sedang dikerjakan oleh organisasi maupun perusahaannya. Sehingga,
ia mampu memberikan solusi dan mengarahkan bawahannya dengan baik.
Selain itu, pemimpin konsultatif adalah tipe pemimpin yang suka berdiskusi dengan
bawahannya sebelum membuat keputusan.
3) Fungsi Partisipasi
Kepemimpinan pun memiliki fungsi partisipasi, yang merupakan pengambilan bagian
atau pengikutsertaan. Menurut Keith Davis, partisipasi ada suatu keterlibatan mental dan
emosi seseorang dalam mencapai sebuah tujuan bersama dan turut bertanggung jawab di
dalamnya.
Sebenarnya partisipasi adalah suatu bentuk demokrasi, di mana orang-orang
diikutsertakan dalam suatu perencanaan dan pelaksanaan, serta memikul tanggung jawab
sesuai dengan kompetensi dan kewajibannya.
Fungsi partisipasi ini menempatkan seorang pemimpin yang mampu mendorong semua
anggota atau pengikutnya untuk berpartisipasi dan berinisiatif dalam suatu proyek
bersama.
Jadi, fungsi partisipasi dalam kepemimpinan ini membuat anggota organisasi atau
bawahan di suatu perusahaan tidak hanya sekedar mendengarkan dan menjalankan
perintah pemimpin. Tetapi, mereka juga turut mengambil andil dalam setiap proses
pencapaian tujuan
4) Fungsi Delegasi
Kepemimpinan juga memiliki fungsi delegasi, yakni memiliki arti perwakilan atau utusan
dengan proses penunjukkan secara langsung maupun musyawarah. Penunjukkan ini
bertujuan untuk mengutus seseorang menjadi salah satu perwakilan suatu kelompok atau
lembaga.
Dalam kepemimpinan yang memiliki fungsi delegasi ini, pemimpin untuk
mendelegasikan suatu wewenang kepada orang lain atau anggotanya yang memang sesuai
dengan tugas tersebut.
Jadi, pemimpin tak hanya mampu memerintah anggotanya, tetapi juga harus bisa
mengetahui dan memahami tugas-tugas yang cocok untuk diberikan kepada bawahannya.
Apalagi, setiap orang pasti memiliki kompetensi yang berbeda-beda.
5) Fungsi Pengendalian
Kepemimpinan juga memiliki fungsi pengendalian pada anggotanya, yang maerupakan
suatu proses pengaturan berbagai faktor dalam suatu organisasi atau perusahaan. Supaya,
pelaksanaannya sesuai dengan perencanaannya.
Fungsi pengendalian dalam kepemimpinan ini artinya pemimpin mampu untuk
mengendalikan semua aktivitas atau pekerjaan anggotanya. Supaya, mereka mengerjakan
dan menyelesaikan tugasnya secara efektif guna mencapai tujuan dan tidak keluar dari
aturan yang ditetapkan sebelumnya.
Karena itu, suatu organisasi membutuhkan pemimpin yang tegas dan teliti dalam
mengamati anggotanya untuk menjalan fungsi pengendalian tersebut.

Fungsi Kepemimpinan Dalam Organisasi


Kepemimpinan dalam organisasi adalah sebuah proses seorang pemimpin mengarahkan
dan memberikan contoh kepada anggota kelompoknya atau organisasinya dalam mencapai
tujuan. Kepemimpinan menjadi salah satu faktor penting dari keberhasilan sebuah organisasi.
Tapi, pemimpin yang baik bukan dinilai dari seberapa banyak anggota yang mengikutinya
dan lamanya memimpin sebuah organisasi. Melainkan, pemimpin yang mampu menciptakan
sosok pemimpin baru.
Kepemimpinan dalam organisasi itu mencakup keberanian, pengabdian, dan bermimpi untuk
mewujudkan harapan atau tujuan. Kepemimpinan dalam organisasi juga tidak lepas dari
kepercayaan diri dan pengambilan keputusan.
Karena, setiap tindakan dan cara berpikir seorang pemimpin harus bisa membuat anggota
organisasinya percaya akan kemampuannya.
Berikut ini, fungsi kepemimpinan dalam sebuah organisasi yang harus dipahami oleh seorang
pemimpin.
a. Mencapai Tujuan
Kepemimpinan dalam sebuah organisasi sangat dibutuhkan untuk membuat kelompoknya
mencapai tujuan dengan tepat dan efisien. Tanpa adanya seseorang yang memiliki jiwa
kepemimpinan, suatu organisasi akan sulit mencapai tujuannya.
Sebab, mereka tidak memiliki sosok yang membantu mengarahkan, menyatukan mereka
dan menjadi pedomannya.
Tujuan merupakan penjabaran dari visi dan misi yang akan dicapai oleh sebuah organisasi
atau perusahaan. Tujuan adalah kuantitatif yang mengukur keberhasilan kinerja bisnis
melalui kesimpulan.
b. Memotivasi Orang Lain
Kepemimpinan dalam sebuah organisasi juga bertujuan memotivasi orang lain atau
anggotanya untuk melakukan hal baik dan memaksimalkan kemampuan dalam diri.
Tanpa adanya sosok berjiwa kepemimpinan, suatu organisasi akan kurang termotivasi
atau bersemangat dalam mencapai tujuannya.
Sebab, mereka tidak memiliki sosok yang bisa menjadi pedoman dan contoh baik dalam
organisasi. Selain itu, mereka juga tidak akan terpacu untuk mencapai sesuatu atau tidak
merasa memiliki kewajiban melakukan tugasnya dalam mencapai tujuan.
Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang
individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah
intensitas, arah dan ketekunan.

Teori Kepemimpinan Transformasional


Bernard Bass dan rekannya mengembangkan gagasan tentang dua jenis
kepemimpinan, yakni teori kepemimpinan transaksional dan transformasional.
Kepemimpinan transaksional melibatkan pertukaran tenaga kerja untuk penghargaan.
Sedangkan, kepemimpinan transformasional didasarkan pada kepedulian terhadap karyawan,
stimulasi intelektual dan memberikan visi kelompok.
Teori kepemimpinan transformasional mengacu pada kata transformasi, yang memiliki arti
perubahan. Teori kepemimpinan transformasional adalah sebuah teori yang mengarah pada
memanusiakan manusia.
Teori kepemimpinan ini didasari dengan adanya hubungan positif antara atasan dan bawahan,
sehingga terbentuk kepemimpinan yang efektif. Dalam kata lain, teori ini mengedepankan
pendekatan personal pemimpin terhadap staf atau bawahan hingga sebuah organisasi.
Pemimpin transformasional akan membangun semangat, mengubah kesadaran, dan
menginspirasi bawahannya untuk mencapai hasil yang telah ditargetkan tanpa membuat
anggotanya merasa tertekan.
Gaya kepemimpinan transformasional ini selalu ingin mengelola organisasi, perusahaan atau
lembaga yang dipercayakan kepadanya dengan lebih efektif dan efisien.
Bahkan, model kepemimpinan transformasional ini telah diterapkan di berbagai organisasi
internasional gang mengelola hubungan antara pemimpin dan anggotanya dengan
menekankan berbagai faktor, seperti perhatian (attention), komunikasi (communicatin),
kepercayaan (trust), rasa hormat (respect), dan risiko (risk).

Aspek Kepemimpinan Transformasional


Adapun 3 aspek dalam kepemimpinan transformasional, yaknik vision, power, dan self
confidence.
 Vision
Vision adalah kemampuan diri untuk menggambarkan, menjelaskan dan meyakinkan
bawahan tentang kondisi masa depan yang diinginkan pemimpin dan cara
mewujudkannya.
 Power
Power adalah kemampuan diri untuk mempengaruhi, mengendalikan dan menguasai
orang lain atau kelompok, sehingga mendapatkan dukungan yang kuat dalam mencapai
tujuan.
 Self Confidence
Self confidence adalah kepercayaan diri untuk melakukan tindakan yang sumbernya dari
pengalaman seputar hal-hal yang terjadi pada kehidupannya.

Anda mungkin juga menyukai