Anda di halaman 1dari 4

NASKAH DRAMA ISLAMI

"DUA MAHKOTA YANG HILANG"

A. SINOPSIS
Disuatu desa terdapat keluarga yang amat sangat miskin, karena miskinnya kedua anaknya
diikut sertakan pada tantenya di kota agar dapat meneruskan sekolah, sedang anak yang satunya tetap
bersama orang tuanya, karena kedua orang tuanya menderita sakit-sakitan, namun nasib kedua anaknya
yang ikut tantenya mendapat perlakuan yang tidak layak, mereka diperlakukan sebagai pembantu,
disiksa, dihina, sampai puncaknya kedua anak itu diusir dari rumah tantenya, kemudian kedua anak
tersebut kembali pulang bagai layang-layang yang putus dari benang, langkah lambat, panas terik, perut
lapar, hati gundah gulana, air mata terkadang membasahi pipi beningnya, sedangkan kedua orang
tuanya di rumah bergelut dengan maut, keduanya sakit keras, hingga akhirnya meninggal dunia. Bagai
disambar petir di siang hari bolong, hati yang berkecamuk, bercampur haru, pilu, menyayat hati, kerana
terjadi “ dua mahkota yang hilang “.
B. PARA PELAKU
1. Mira : Diperankan oleh ………. ……..(sebagai pemeran utama)
2. Sonya : Diperankan oleh………………(sebagai pembantu peran utama)
3. Mama : Diperankan oleh …..
4. Ayah : Diperankan oleh…..
5. Tante : Diperankan oleh ….
6. Sholihah : Diperankan oleh …..
C. CREW TEATER
1. Sutradara :
2. Asisten Sutradara :
3. Ilustrasi Musik :
4. Make Up/ Kostum :
D. Prolog Asisten Sutradara
Pagi dini hari di rumah yang mewah itu sudah mulai beraktifitas, sejak dari aktivitas memasak,
mencuci piring, mencuci baju, menyapu halaman, menyediakan sarapan, menyeterika, semuanya
dikerjakan oleh dua orang kakak beradik, kedua anak itu rajin bekerja, rajin sekolah, namun batin
kedua anak itu terasa tersiksa dirumah tantenya sendiri. ” mari kita saksikan situasi dirumah tante “
BABAK I
Tante : Mira… Mira…sini...!
Mira… bocah ki nandi… dipanggil-panggil sejak tadi ndak nongol-nongol..
Mira : Ya tante… maaf … tadi saya masih di sumur mengisi bak mandi…dan mencuci baju
tante.
Tante : Ambilkan saya minum… yang manis… cepat saya haus… ! dan adikmu suruh
kesini…
Mira : Ya tante…
Mira : dik Sonya panggil tante….
Sonya : Ya kak sebentar ini masih seterika baju tante… ( suara sonya dari dalam )
Tante : Sonya…sonya… cepaaaaat !!!
Sonya : i..i..i…iya tante… maaf barusan seterika baju tante….belum selesai…maaf tante,
maaf..
Tante : Lo… kok tidak bawa baju…sudah selesai belum seterikanya….ni keburu
berangkat…
Sonya : Anu…anu… Maaf belum tente… tadi tante panggil saya….seterikanya saya
tinggal…
Tante : Lho…. Bau apa ini…. Jangan jangan…..(kebingungan mencium baju terbakar )
Bajuku…! Bajuku….! Cepat ambil bajuku terbakar….
Sonya : (lari kedalam kemudian keluar sambil membawa baju yang telah terbakar) Maaf tante
saya minta maaf… saya khilaf...(sambil menyerahkan Baju ke Tante)
Tante : Maaf maaf ni rasain (tante menampar pipi Sonya sampai terjatuh dilantai )
Sonya : Maafkan saya tante, maaf ( sonya mencium kaki tante sambil menangis Menangis)
Tante : Dasar anak pungut tak tahu diri….
Sudah dibiayai sekolah, makan minum gratis, baju gratis bikin repot aja.
Tahu diri dong… mama dan ayahmu dikampung yang miskin tak mampu membiayai
kamu
Dasar anak tak tahu di untung.
Mira : Ada apa nyonya…kenapa adik saya menangis (masuk sambil membawa
minuman,dan
tiba-tiba melihat adiknya yang menangis sampai minuman tumpah membasahi baju
tante)
Mira : (Memeluk adiknya) oh…adikku….kanapa …..kenapa baju tante terbakar……
(sambil mengusap air mata sonya)
Sonya : Maaf mbak baju tante terbakar seterika, saya tidak sengaja mbak….tadi saya
dipanggil….
Tante : Hai anak ingusan dengerin….
ternyata kamu semua hanya merepotkan aku saja….
Dan aku tidak mau ngurus kamu berdua, sekarang pualnglah pada orang tua kalian
sana…!
Mira : tapi tante….
Tante : Tapi-tapi…, tidak usah pakai tapi-tapi cepat keluar…
Mira : (sambil menggandeng adiknya) ayok adikku….(keduanya mencium kaki tante)
Mira/Sony : Maaf kan kami berdua tante…
a
Tante : Maaf maaf tidak ada maaf bagimu….sana pulang ke orang tuamu
aku sudah muak dan capek ngurus kamu berdua…
Sana Pergi…! Pergi Kataku….(Sambil menunjuk pintu keluar)
Mira/Sony : (Menatap wajah tante dengan penuh pengharapan maaf)
a
Tante : Masih nunggu apa….nunggu pesangon, ya….
Enak aja…sudah bikin repot minta sangu pula…
Lho…cepat pergi….
Mira/sonya : Assalaamualaikum tante ( sambil menuntun adiknya berjalan keluar, terkadang masih
melihat tante, kemudian pergi keluar sambil menangis)

E. Asisten Sutradara
Dengan langkah lambat bagai tak terarah, wajah sedih berlimang cucuran air mata, kedua anak
itu rindu belaian mama, rindu kehangatan pelukan mama, seakan-akan bertahun-tahun tak pernah
bertemu, langkah kedua anak itu dipercepat seakan ingin bertemu dan memeluk erat-erat kedua orang
tuanya
F. Prolog Asisten Sutradara
Suasana kampung halaman orang tua mira dan sonya, nampak sedang dilanda kesedihan yang
hebat, pertempuran antara hidup dan mati, disebuah rumah yang sangat sederhana itu terdapat kedua
orang tua yang sedang sakit yang tak mampu berobat, karena dililit kemiskinan, tidak adil rasanya
hidup ini, yang kaya semakin kaya, sedangkan yang miskin semakin miskin. (mari kita saksikan
suasana dirumah yang sangat sederhana itu)
BABAK II
Ayah : Uhuk….uhuk….(terbatuk-batuk gemeteran …..dan duduk di kursi )
Ya Allah cobaan apa lagi ini…. Uh….badan sakit semua….rasanya tak kuat aku
menahan
oh….ya Allah…berilah kami kekuatan….berilah kami kesabaran…..
Mama : Ya Allah….sholihah…shol….tolongin mama nak….( suara dari dalam )
Sholihah : Ibu kenapa….Ya Allah buu….kenapa bisa jatuh begini…. (suara dari dalam )
Sholihah : (Keluar sambil memapah ibunya).
Sholihah : Kenapa ibu bisa jatuh…hati-hati to bu,bilang sama sholihah kalau kepingin apa-
apa…
Mama : Oh…Badan ku gemetaran…mana ayahmu….
Ayah : Aku disini ma……makanya hati-hati….pelan-pelan…
Mama : yah…..(sambil menghampiri ayah)
Sholihah : Sebentar ya bu saya ambilkan obatnya…..
Mama : Iya nduk….
yah….rasanya aku tak kuat lagi menahan hidup didunia….tak kuat….tak
kuat….yah..
Ayah : ya allah bu…mbokya jangan berkata begitu…
anak-anak kita masih kecil….siapa yang akan mendidik anak-anak….kalau kamu
tiada…
Mama : yah…maafkan ibu ya yah….rasanya malaikat maut telah menjemputku….
Ayah : Ya Alloh ma…istighfar…istighfar ma….
Mama : yah…kutitipkan anak-anakku padamu…
Ayah : tapi bu…..kelihatannya malaikat maut juga menjemputku….
mari ma….kita baca istighfar….
astaghfirullohal adziim, lailaha illalloh muhammadar rasulullah…
(keduanya meninggal dunia, ayah dalam posisi duduk, mama dalam posisi
memegang lutut)
Sholihah : Ayah…ibu… ini obatnya….(suara dari dalam )
bu…jangan duduk disitu bu…bu…ibuu… I b u u u…….
Ayah kenapa ibu yah…yah….yah….ayah….a y a h….
mengapa kau tinggal kan kami bertiga bu, kenapa… kenaa….
ibu………………….Ayah…………………
Innalillahi wa inna ilaihi rojiun…
Ya Alloh terimalah ibu dan ayah ya Alloh. Tempatkan ibu dan ayah di syurgaMU ya
Alloh….Ampunilah dosa ibu dan ayah ya Alloh….Ampunilah mereka….

G. Asisten Sutradara
Tiba-tiba dari luar rumah mira dan sonya sampailah dirumah, dengan wajah pucat, lapar
dahaga, pikiran berkecamuk, rasa rindu kepada ibu dan ayah merebak didalam dada, karena sudah tiga
tahun berpisah.
Mira/Sonya : Assalaamualaikum….ibu ….ayah…aku rindu ibu dan ayah …!
Sholihah : Walaikum salam…..Mira….adikkku…..dan sonya adikku….
Mira/sonya : Kenapa ibu dan ayah kak…kenapa…..
Sholihah : ibu dan ayah telah meninggalkan kita semua adikku….oh….adikku….
Mira : Ibu ….kenapa ibu…bangun bu….bangun…..ibu……
Sonya : ayah….kenapa ayah tega meninggalkan kami kenapa….kenapa…..
Sholihah : Sambil merangkul kedua adiknya…

Lagu mengalun untuk menghantarkan kedua orang tuanya. Selesai lagu mereka keluar dari
panggung.
H. Asisten Sutradara
Demikian tadi dua mahkota yang hilang, dan anak-anak yang sholih, yang taat dan patuh
kepada kedua orang tua, sampai ajal tiba.
Wassalaamualaikum W. W.

Anda mungkin juga menyukai