Anda di halaman 1dari 80

Bahan Kuliah

KEPEMIMPINAN

Oleh : Dr. H. Ridham Priskap, S.H., M.H.,


M.M.
Pengertian Pemimpin dan
Kepemimpinan
 Pemimpin, berasal dari bhs Inggris yaitu “leader”.

 Kepemimpinan dari “leadership”.


 Pendapat para ahli ttg Pemimpin :
 Fairchild (1960) menyatakan, pemimpin dlm pengertian
luas adalah seorang yg memimpin dgn jalan memprakarsai
tingkah laku sosial dgn mengatur, mengarahkan,
mengorganisasi, dan mengontrol usaha/upaya orang lain
melalui prestise, kekuasaan atau posisi, sedangkan
pemimpin dlm pengertian terbatas adalah orang yg
membimbing, memimpin dgn bantuan berbagai kualitas
persuasifnya, dan akseptansi/penerimaan scr sukarela oleh
para pengikutnya.
 Fiedler (1967) menyatakan, pemimpin merupakan
seseorang yg berada dlm kelompok sbg pemberi tugas atau
pengarah dan mengorganisasikan kegiatan kelompok yg
relevan, serta merupakan penanggung jawab utama.
Fiedler memisahkan orang lain dlm kelompok, di mana ada
orang yg memberi tugas (pemimpin) dan orang lain yg
diberi tugas (pegawai). Orang yg dipisahkan dari
kelompoknya utk dijadikan pemimpin adalah seorang yg
memiliki atribut, seperti kewibawaan, kekuasaan,
kewenangan, ketrampilan khusus, status, dsb.

 Timple (2002) menyatakan, pemimpin adalah orang yg


menerapkan prinsip dan tekhnik yg memastikan motivasi,
disiplin, dan produktivitas jg bekerja sama dgn orang lain,
tugas, dan situasi agar dapat mencapai sasaran organisasi.
 Kartono (2013) menyatakan, pemimpin adalah seorang
pribadi yg memiliki superioritas tertentu sehingga dia
memiliki kewibawaan dan kekuasaan utk menggerakkan
orang lain melakukan usaha bersama guna mencapai
sasaran tertentu.

 Dari bbrp pengertian tsb dapat disimpulkan, bahwa


pemimpin adalah individu yg memiliki kemampuan serta
memanfaatkan kemampuan tsb melalui sikap dan perilaku
yg mengarahkan dan memotivasi individu ataupun
kelompok utk mencapai tujuan organisasi melalui
kesatuan pemahaman dan kerja sama.
Pendapat ahli ttg Kepemimpinan

 Davis (1985) menyatakan, kepemimpinan adalah kemampuan


utk mempengaruhi orang lain utk mencapai tujuan dgn
antusias.
 C. Turney (1992) menyatakan, kepemimpinan merupakan suatu
kumpulan proses yg dilakukan oleh seseorang dlm mengelola
dan menginspirasikan sejumlah pekerjaan utk mencapai tujuan
organisasi melalui aplilasi teknik-teknik manajemen.
 Timple (2003) menyatakan, kepemimpinan merupakan proses
pengaruh sosial di mana pemimpin mencari keikutsertaan
sukarela dari pegawai dlm usaha mencapai tujuan organisasi.
Dgn kepemimpinan yg dilakuakan, seorang pemimpin jg
menggambarkan arah dan tujuan yg akan dicapai dari sebuah
organisasi sehingga dapat dikatakan kepemimpinan sangat
berpengaruh thdp nama besar organisasi.
 Tsu dan Cleary (2002) menyatakan, kepemimpinan adalah
sebuah persoalan kecerdasan, kelayakan utk dipercaya,
kelembutan, keberanian, dan ketegasan.
 Dubrin (2005) menyatakan, kepemimpinan merupakan
upaya utk mempengaruhi banyak orang melalui komunikasi
utk mencapai tujuan dgn cara mempengaruhi orang dgn
petunjuk atau perintah, atau Tindakan yg menyebabkan
orang lain bertindak atau merespon dan menimbulkan
perubahan positif, kekuatan dinamis yg penting utk
memotivasi dan mengkoordinasikan organisasi dlm rangka
mencapai tujuan, kemampuan utk menciptakan rasa
percaya diri dan dukungan di antara pekerja agar tujuan
organisasi dapat tercapai.
 Boone dan Kurtz (2006) menyatakan, kepemimpinan
adalah tindakan memotivasi orang lain atau menyebabkan
orang lain melakukan tugas tertentu dgn tujuan utk
mencapai tujuan spesifik.
 Robbins (2006) menyatakan, kepemimpinan adalah
merupakan kemampuan utk mempengaruhi kelompok
menuju pencapaian sasaran.
 Rivai dan Mulyadi (2009) menyatakan, kepemimpinan
adalah peranan dan suatu proses utk mempengaruhi orang
lain.
 Kartono (2013) menyatakan, kepemimpinan adalah
kemampuan utk memberikan pengaruh yg konstruktif kpd
orang lain utk melakukan satu usaha kooperatif mencapai
tujuan yg sudah direncanakan.
 Dari bbrp pendapat para ahli tsb dapat diambil
kesimpulan sbb :
1. Kepemimpinan meliputi penggunaan pengaruh, bahwa
semua hubungan dapat melibatkan pemimpin.
2. Kepemimpinan mencakup pentingnya proses komunikasi.
Kejelasan dan keakuratan dari komunikasi mempengaruhi
perilaku dan kinerja pengikutnya.
3. Kepemimpinan memfokuskan pada tujuan yg dicapai.
Pemimpin yg efektif harus berhubungan dgn berbagai
tujuan individu, kelompok, dan organisasi.
Teori Pemimpin dan Kepemimpinan
Teori pemimpin dan kepemimpinan merupakan
penggeneralisasian perilaku pemimpin serta konsep
kepemimpinan melalui latar belakang historis, sebab timbulnya
kepemimpinan, persyaratan menjadi pemimpin, sifat-sifat
utama kepemimpinan, tugas pokok dan fungsinya, serta berbagai
aspek lainnya terkait dgn pemimpin dan kepemimpinan. Ada
bbrp teori pemimpin dan kepemimpinan antara lain:
1. Teori Genetik, teori ini memahami bahwa pemimpin itu
dilahirkan bukan dibentuk. Bahwa seseorang menjadi
pemimpin diakibatkan oleh dirinya merupakan keturunan
pemimpin terdahulu atau ia telah dilahirkan dgn membawa
bakat sbg pemimpin.
2. Teori Sosial, teori ini memahami bahwa seseorang yg
menjadi pemimpin disebabkan oleh adanya proses
pembentukan sbg pemimpin. Teori ini bertolak belakang dgn
teori genetik. Penganut teori ini berkeyakinan, bahwa setiap
individu memiliki potensi utk menjadi seorang pemimpin,
sehingga faktor situasi, kondisi, serta lingkungan yg ada di
sekelilingnya merupakan faktor pendukung utk
mengoptimalkan potensi individu utk menjadi seorang
pemimpin. Setiap individu dapat diberikan Pendidikan,
pembelajaran, dan pengalaman utk menjadi seorang
pemimpin.
3. Teori Ekologi, teori ini memahami bahwa seseorang akan
menjadi pemimpin yg baik jika ia dilahirkan sbg pemimpin dan
memperoleh pendidikan, pembelajaran, dan pengalaman utk
menjadi seorang pemimpin. Jadi bakat yg telah dimilikinya scr
alamiah akan berkembang seiring dgn proses yg dialaminya dlm
Pendidikan, pembelajaran, dan pengalaman yg ia peroleh.
4. Teori Kelompok, teori ini memahami kepemimpinan memiliki
dasar perkembangan yg berakar pd psikologi sosial. Teori ini
beranggapan, bahwa agar kelompok mampu mencapai tujuannya
maka perlu adanya suatu proses pertukaran antara pemimpin dan
anggotanya. Ketika anggota tdk mampu melaksanakan pekerjaan
scr baik maka pemimpin cendrung menekankan pd struktur
pengambil inisiatif (perilaku tugas). Akan tetapi, Ketika anggota
mampu melaksanakan pekerjaan scr baik maka pemimpin menaikan
penekanannya pd pemberian perhatian (perilaku tata hubungan).
Sehingga dpt disimpulkan, bahwa anggota dpt mempengaruhi
pimpinannya seperti pimpinan dapat mempengaruhi anggotanya.
5. Teori Model Kontingensi
 Teori kontingensi merupakan pendekatan kepemimpinan yg
mendorong pemimpin memahami perilakunya sendiri. Teori
ini menyatakan, bahwa keefektifan sebuah kepemimpinan
adalah fungsi dari berbagai asfek situasi kepemimpinan. Ada 5
(lima) teori yg termasuk ke dlm teori kontingensi, yaitu :
a. Teori Kontingensi Fiedler; tokoh yg popular dlm teori ini
adalah Fiedler (1967), beliau memandang bahwa orgs akan
efektif bergantung pd kecocokan antara gaya pemimpin yg
berinteraksi dgn subordinatnya (anggota) sehingga situasi
menjadi pengendali dan berpengaruh thdp pemimpin. Krn
situasi selalu berubah, maka tdk ada satu pun pendekatan
atau gaya kepemimpinan yg terbaik sehingga kepemimpinan
yg diterapkan hrs disesuaikan dgn kondisi yg terjadi.
b. Teori Situasional Hersey dan Blanchad
 Teori Situasional Hersey dan Blanchad merupakan suatu
teori kemungkinan yg memusatkan perhatian pd para
pengikut.
 Kepemimpinan yg berhasil dicapai dgn memilih gaya
kepemimpinan yg tepat, yg menurut argument Hersey dan
Branchad bersifat bergantung pd tingkat kesiapan atau
kedewasaan para pengikutnya.
 Tekanan pd pengikut dlm keefektifan kepemimpinan
mencerminkan kenyataan, bahwa para pengikutlah yg
menerima baik atau menolak pemimpin.
 Istilah kesiapan yg dimaksud Hersey dan Blanchad, merujuk
ke sejauh mana orang mempunyai kemampuan dan
kesiapan utk menyelesaikan suatu tugas tertentu.
c. Teori Pertukaran Pemimpin-Anggota
 Bbrp ahli membedakan antara pemimpin dan manajer,
diantaranya Zaleznik (1984) dan Schneider (1987).
 Schneider berpendapat, bahwa manajer bertanggung jawab utk
memastikan bahwa operasi sehari-hari berjalan dgn lancar,
sementara pimpinan bertanggung jawab utk memastikan,
bahwa organisasi ini menuju ke arah yg benar.
 Zaleznik menyatakan, bahwa manajer disisi lain biasanya
terlibat dlm hari-hari kegiatan koordinasi yg memungkinkan
organisasi utk beroperasi sbgmn mestinya, sedangkan pimpinan
adalah hubungan antara pimpinan dan anggota yg terlibat dlm
proses2 perundingan bersama dan ahirnya mereka telah
menentukan peran yg hrs diisi oleh masing2 pihak serta trs
berhubungan antara satu dgn yg lainnya.
 Pertukaran pimpinan dan anggota yg berkualitas tinggi
merupakan perwujudan dari kepercayaan, rasa hormat,
kesetiaan, dan dukungan.
d. Teori Jalur-Tujuan Robert House
 Teori ini disebut jg dgn istilah teori “path goal”.
Tokoh yg terkenal dari teori ini adalah House(1971).
Teori ini memandang, bahwa tugas pemimpin adalah
membantu pengikutnya utk mencapai tujuan dan
memberikan pengarahan, dukungan, ataupun
motivasi yg perlu guna memastikan tujuan mereka
sesuai dgn sasaran keseluruhan dari kelompok atau
organisasi.
 Teori ini menekankan pd berbagai cara pemimpin dlm
memfasilitasi kinerja anggota dgn menunjukan pd
anggota bgmn ia bekerja serta memperoleh rewards.
 House mengindentifikasikan empat macam perilaku
kepemimpinan, yaitu :
1. Pemimpin Direktif, yaitu pemimpin yg membiarkan
pengikutnya tahu apa yg diharapkan dari mereka,
menjadwalkan pekerjaan utk dilakukan, dan memberi
pedoman spesifik, seperti bgmn menyelesaikan tugas.
2. Pemimpin Suportif, adalah pemimpin yg ramah dan
menunjukan perhatian akan kebutuhan para pengikutnya.
3. Pemimpin Partisipatif, adalah pemimpin yg berkonsultasi
dgn anggotanya dan menggunakan saran mereka sebelum
mengambil suatu keputusan.
4. Pemimpin Berorientasi Prestasi, adalah pemimpin yg
menetapkan tujuan menantang dan mengharapkan
anggotanya utk berprestasi pd tingkat tertinggi mereka.
e. Teori Model Partisipasi-Pemimpin Vroom dan Yetton

 Teori model partisipasi-pemimpin Vroom dan Yetton


merupakan teori kepemimpinan yg memberikan
seperangkat aturan utk menentukan ragam dan banyaknya
pengambilan keputusan partisipatif dlm situasi-situasi yg
berlainan.
6. Teori Neo-Karismatik

 Teori Neo-Karismatik merupakan teori kepemimpinan yg


menekankan pd simbolisme, daya Tarik emosional, dan
komitmen anggota organisasi sebagai pengikut pemimpin.
Teori yg termasuk dlm teori ini adalah sbb :
1) Teori Kepemimpinan Karismatik, teori ini berasumsi
bahwa pengikut membuat atribusi dari kemampuan
kepemimpinan yg heroik atau luar biasa bila mereka
mengamati berbagai perilaku yg ditampilkan oleh
pemimpin. Kepemimpinan karismatik tdk selalu
diperlukan utk mencapai tingkat kinerja pegawai yg
tinggi.
2). Teori Kepemimpinan Transformasional, teori ini
menyatakan bahwa pemimpin memberikan
pertimbangan dan rangsangan intelektual yg
diindividualkan dan yg memiliki kharisma tertentu.
3). Teori Kepemimpinan Transaksional, teori ini
menyatakan bahwa pemimpin memandu atau
memotivasi anggota organisasi mereka dlm arah
tujuan yg ditegakkan dgn memperjelas peran dan
tuntutan tugas tertentu.
4). Teori Kepemimpinan Visioner, teori dimana
pemimpin memiliki kemampuan utk menciptakan dan
mengkomunikasikan visi yg ralistis, dapat dipercaya,
dan menarik mengenai masa depan organisasi yg
tumbuh dan berkembang di masa yg akan datang.
PENDEKATAN PEMIMPIN dan KEPEMIMPINAN

 Setiap organisasi tentu harus memiliki rencana


stratejik yg di dalamnya memuat visi dan misi dlm
rangka mencapai tujuan organisasi tsb. Utk itu
rencana stratejik tsb perlu disinergikan dgn
pendekatan pemimpin dan kepemimpinan.
 Yukl (2010) telah mengklasifikasikan pendekatan
pemimpin dan kepemimpinan berdasarkan
pendekatan sbb:
1. Pendekatan berdasarkan ciri
 Pendekatan ini menekankan pd atribut2 pribadi para
pemimpin.
 Dasar dari pendekatan ini adalah asumsi, bahwa bbrp
orang merupakan pemimpin dg bbrp ciri yg tdk dimiliki
oleh orang lain.
 Teori2 kepemimpinan ini pd tahap awal (1930 – 1940)
gagal menemukan garansi mengenai ciri2 kepemimpinan
yg berhasil krn hanya mengacu pd unsur2 yg alamiah.
 Teori2 selanjutnya menekankan pd upaya utk mencari
korelasi yg signifikan ttg atribut pemimpin dan kriteria
keberhasilan seorang pemimpin.
 Dalam kelompok ini terdapat teori kepemimpinan
kharismatik dan tranformasional.
2. Pendekatan berdasarkan perilaku

 Pendekatan ini merupakan kritisi thdp generasi


pendekatan berdasarkan ciri.
 Sbgmn Namanya, pendekatan ini sangat diwarnai oleh
psikologi dgn fokus menemukan dan
mengklasifikasikan berbagai perilaku yg membantu
pengertian ttg kepemimpinan.
 Di dlm pendekatan ini terdapat teori2 ttg
kepemimpinan kelompok.
 Pendekatan ini mencoba memperoleh pengertian ttg
kepemimpinan dgn mempelajari proses memengaruhi
antara para pemimpin dan para pengikutnya.
3. Pendekatan Situasional

 Pendekatan ini menekankan pd pentingnya


faktor2 kontekstual, seperti sifat pekerjaan yg
dilaksanakan oleh unit pemimpin, sifat
lingkungan eksternal, dan karakteristik para
pengikut.
 Teori-teori dlm kelompok ini sering
diindentifikasi ke dlm teori kontingensi
(kontijensi) yg dapat dikontraskan dgn teori
universal ttg kualitas umum kepemimpinan yg
efektif.
4. Pendekatan Krisis
 Seorang pemimpin dlm masa krisis hrs melakukan
konsentrasi utk mengkonsolidasikan seluruh sumber
dayanya agar tdk tercerai berai. Ini menjadi pelajaran
yg baik krn tdk jarang terjadi, bahwa pd saat mengalami
krisis, terdapat pemimpin yg justru berlarian ke sana ke
mari dan tdk fokus pd konsolidasi sumber daya organisasi.
 Pada dasarnya, pendekatan ini bersifat saling melengkapi
satu dgn yg lainnya. Bahwa, seorang pemimpin hrs
mepunyai kualitas kepemimpinan yg berbasiskan ciri
universal seorang pemimpin mempunyai perilaku
pemimpin tatkala berada dlm kelompok kerja,
menggunakan format kekuasaan pengaruh dlm
melaksanakan tugas kepemimpinannya.
Fungsi Pemimpin dan Kepemimpinan

 Pemimpin dan Kepemimpinan terkait dgn


sejumlah fungsi. Fungsi tsb menurut Adair
(2008) berkenaan dgn perencanaan,
pemrakarsaan, pengendalian, pendukung,
penginformasi, dan pengevaluasi.
 Masing-masing fungsi tsb dijelaskan sbb :
1. Perencanaan

 Perencanaan berkenaan dgn aspek2 sbb :


a. Mencari semua informasi yg tersedia;
b. Mendefinisikan tugas;
c. Maksud atau tujuan kelompok; dan
d. Membuat rencana yg dapat terlaksana (dlm
kerangka membuat keputusan yg tepat).
2. Pemrakarsaan

 Pemrakarsaan berkenaan dgn aspek2 sbb:


a. Memberikan pengarahan kpd kelompok
mengenai sasaran dan rencana;
b. Menjelaskan mengapa menetapkan sasaran
atau rencana merupakan hal yg penting;
c. Membagi tugas kpd anggota kelompok; dan
d. Menetapkan standar kelompok.
3. Pengendalian

 Pengendalian berkenaan dgn aspek2 sbb:


a. Memelihara antara kelompok;
b. Memengaruhi tempo;
c. Memastikan semua tindakan diambil dlm
upaya meraih tujuan;
d. Menjaga relevansi diskusi; dan
e. Mendorong kelompok mengambil
tindakan/keputusan.
4. Pendukung

 Pendukung berkenaan dgn aspek2 sbb:


a. Mengungkapkan pengakuan thdp orang dan
kontribusi mereka;
b. Memberi semangat kpd kelompok/individu;
c. Menciptakan tim kerja yg solid;
d. Meredakan ketegangan dgn humor; dan
e. Merukunkan perselisihan atau meminta orang
lain menyelidikinya.
5. Penginformasian
 Penginformasian berkenaan dgn aspek2 sbb:
a. Memperjelas tugas dan rencana;
b. Memberi informasi baru bagi kelompok;
c. Menerima informasi dari kelompok; serta
d. Membuat ringkasan atas usul dan gagasan
yg masuk akal.
6. Pengevaluasian

 Pengevaluasian berkenaan dgn aspek2 sbb:


a. Mengevaluasi kelayakan gagasan;
b. Menguji konsekuensi solusi yg diusulkan;
c. Mengevaluasi prestasi kelompok; dan
d. Membantu kelompok utk mengevaluasi
prestasinya sendiri berdasarkan standar yg
ada.
 Stoner (2006) menyatakan, bahwa agar kelompok
mampu beroperasi scr efektif, maka seorang pemimpin
mempunyai 2 (dua) fungsi pokok, yaitu:

I. Fungsi berorientasi tugas atau penyelesaian masalah


(task related/problem solving function).
 Fungsi ini berkenaan dgn fungsi pemimpin dlm
memberikan saran thdp penyelesaian masalah serta
memberikan sumbangan informasi dan pendapat.
 Fungsi ini jg berhubungan dgn sesuatu yg harus
dilaksanakan utk memilih dan mencapai tujuan2 scr
rasional terkait dgn fungsi dalam:
1) Menciptakan kegiatan, tugas pemimpin adalah
menetapkan deskripsi pekerjaan scr jelas bagi pegawai.
2) Mencari informasi, tugas pemimpin adalah mencari
informasi scr cepat, tepat, dan akurat.
3) Memberi informasi, kemudian mendistribusikan
informasi kpd pegawai sehingga seluruh pegawai
memperoleh informasi yg dibutuhkannya.
4) Memberi pendapat, tugas pemimpin adalah
memberikan pendapat serta nasehat kpd pegawai, baik
diminta maupun tdk diminta jika memang dirasa perlu.
5) Menjelaskan, yaitu menjelaskan apa saja yg dirasa
belum jelas oleh pegawai, misalnya ttg tugas,
kewajiban, dan hak2 pegawai.
6) Mengkoordinasikan, tugas ini penting krn tanpa koordinasi yg
baik yg dilakukan pemimpin, maka organisasi tdk dapat berjalan
scr efisien dan efektif dlm mencapai berbagai tujuan.
7) Meringkaskan, pemimpin bertugas utk meringkaskan atau
menyimpulkan seluruh hal yg telah disepakati sehingga pegawai
mampu mencapai pemahaman yg sama ttg sesuatu hal, misalnya
berbagai kebijakan yg diambil dan berlaku dlm organisasi.
8) Menguji kelayakan, jika organisasi berencana utk melaksanakan
berbagai program, terlebih dahulu pemimpin hrs menguji
layak/tidaknya program tsb.
9) Mengevaluasi, adalah mengevaluasi atau mengendalikan orang
atau kegiatan dgn harapan semua kegiatan/orang dlm organisasi
bergerak ke tujuan yg telah ditetapkan.
10) Mendiagnosis, sebelum persoalan muncul pemimpin hrs mampu
mendiagnosis gejalanya sehingga tindakan preventif bisa cepat
dilakukan.
II. Fungsi pemeliharaan group atau Fungsi sosial
(Group maintenance function/Sosial Function).
 beroperasi lebih lancar, pemimpin memberikan
persetujuan atau melengkapi anggota kelompok yg
lain, misalnya menjembatani kelompok yg sedang
berselisih pendapat, dan memperhatikan diskusi2
kelompok.
 Fungsi ini jg berhubungan dgn kepuasan emosi yg
diperlukan utk mengembangkan dan memelihara
kelompok, masyarakat atau utk keberadaan organisasi.
 Adapun fungsi ini berkenaan dgn fungsi pemimpin utk
membantu kelompok, fungsi pemeliharaan seorang
pemimpin adalah berkenaan dengan:
1) Mendorong semangat, memotivasi pegawai agar selalu
bergairah dan bersemangat dlm bekerja.
2) Menetapkan standar, standar kinerja hrs ditetapkan
dari awal dan hal ini merupakan tugas pemimpin.
3) Megikuti, pemimpin tdk boleh lepas tangan begitu saja,
setelah tugas didistribusikan dia tetap harus memantau
anak buahnya.
4) Mengekspresikan perasaan, perasaan senang atau tdk
senang dgn apa yg dilakukan anggota perlu diekspresikan
si pemimpin dgn baik sehingga anggota mampu
menangkap maksud dan keinginan pemimpinnya dgn
baik.
5) Mengambil konsensus, tugas pemimpin adalah
menetapkan konsensus walaupun prosesnya melibatkan
banyak orang.
6) Menciptakan keharmonisan, pemimpin harus
mampu menciptakan keharmonisan yg akan
mendukung iklim organisasi yg positif/kondusif.
7) Mengurangi ketegangan, ketegangan yg
berlebihan akan berdampak negatif terhadap
kinerja, baik kinerja individu, kelompok,
maupun organisasi.
B. SUMBER KEPEMIMPINAN

Terdapat sejumlah sumber terkait dgn kepemimpinan,


menurut French dan Raven (1959) berasal dari :
1. Kekuatan berdasarkan Paksaan (Coersive Power),
adalah Pemimpin memerintah orang2 yg
dipimpinnya didasarkan pd kekuatan dan selalu
menggunakan ancaman hukuman jika mereka tdk
mengikuti perintah.
2. Kekuatan Penghargaan (Reward Power), adalah
kekuatan seorang Pemimpin dlm memberikan
penghargaan kpd orang2 yg dipimpinnya yg memiliki
prestasi dlm menjalankan tugas pekerjaannya.
Lanjutan…

3. Kekuatan Keahlian (Expert Power), adalah Pemimpin


dgn pola pengaruh semacam ini biasanya dapat
ditemukan dlm organisasi yg menekankan pd
profesionalisme.
4. Kekuatan Resmi (Legitimate Power), adalah
kekuasaan atas wewenang berkenaan dgn posisi
pemimpin dlm organisasi yg dipimpinnya.
5. Kekuatan Referensi (Reference Power), adalah pola
pengaruh yg merupakan akumulasi dari bbrp pengaruh yg
mungkin dimiliki oleh seseorang pemimpin. Sebab konsep
kewibawaan hanya dpt dipahami dlm kontek timbal balik
antara pemimpin dan yg dipimpin.
GAYA KEPEMIMPINAN
 Gaya kepemimpinan merupakan perwujudan dari tingkah
laku pemimpin menyangkut kompetensi dan
kemampuannya dlm memimpin.
 Perwujudan tsb biasanya membentuk suatu pola atau
bentuk tertentu yg disebut dgn gaya kepemimpinan.
 Gaya kepemimpinan berhubungan dgn filsafat,
ketrampilan, dan sikap pemimpin dlm melaksanakan
tugas kepemimpinannya.
 Gaya kepemimpinan adalah pola tingkah laku yg
dirancang utk mengintegrasikan berbagai tujuan
organisasi dgn tujuan individu utk mencapai tujuan
tertentu.
1. Kepemimpinan Personal
 Gaya kepemimpinan ini dilakukan oleh pemimpin dgn
mengadakan hubungan langsung dgn pegawainya
sehingga timbul hubungan pribadi yg erat dan
harmonis.

2. Kepemimpinan Non Personal


 Gaya kepemimpinan ini tdk mengadakan hubungan
langsung dgn pegawai sehingga antara pemimpin dan
pegawai tdk timbul kontak pribadi yg erat. Hubungan
antara pemimpin dgn pegawai dilakukan melalui
instruksi2 tertulis dan pemberian perintah scr
langsung.
3. Kepemimpinan Otoriter

 Gaya kepemimpinan ini memperlakukan pegawai


dgn sewenang-wenang karena menganggap dirinya
sbg orang yg paling berkuasa dlm organisasi.
 Pegawai digerakkan dgn jalan paksa sehingga
pegawai dlm melakukan pekerjaannya bukan
karena kesadaran utk melakukan pekerjaan,
melainkan karena takut.
 Gaya kepemimpinan otoriter ini memiliki ciri-ciri
sbb:
1. Beban kerja organisasi pd umumnya ditanggung penuh
oleh pemimpin;
2. Pegawai hanya dianggap sbg pelaksana dan mereka tdk
memperoleh kesempatan utk memberikan berbagai ide.
3. Pegawai bekerja dgn disiplin tinggi, belajar keras, dan
tdk kenal lelah;
4. Pemimpin menentukan kebijakan scr sendiri, jika
pemimpin meminta pegawai terlibat hanya terbatas utk
memberikan masukan;
5. Memiliki kepercayaan yg rendah thdp pegawai sehingga
sering membangun asumsi dan persepsi yg subjektif;
6. Komunikasi dilakukan scr tertutup dan satu arah; dan
7. Korektif dan minta penyelesaian tugas pd waktu
sekarang.
4. Kepemimpinan Demokratis
 Gaya kepemimpinan ini tampak dari cara
pemimpin utk selalu mengadakan musyawarah
dgn pegawainya dlm menyelesaikan berbagai
pekerjaan yg ada, sehingga pegawai merasa
dihargai, dan mempunyai pengalaman yg baik
dlm menghadapi berbagai persoalan rumit yg
dihadapi organisasi.
 Pegawai mampu bekerja dgn baik bukan karena
paksaan, melainkan karena kesadaran dan
tanggung jawab.
Ciri-ciri kepemimpinan demokratis adalah sbb:
1. Beban kerja organisasi menjadi tanggung jawab Bersama
SDM yg ada di dlm organisasi tsb.
2. Pegawai dianggap sbg komponen utama dlm pelaksanaan
pekerjaan, sehingga peran pegawai yg strategis tsb perlu
disesuaikan dgn tugas dan tg. jawab yg diembannya.
3. Pemimpin masih memainkan peranan yg dominan, namun
tdk kaku dlm menyelesaikan masalah scr bersama.
4. Kepercayaan tinggi thdp pegawai dgn tdk melepaskan
tanggung jawab pengawasan.
5. Komunikasi dgn pegawai bersifat terbuka dan komunikatif.
5. Kepemimpinan Permisif

 Pemimpin permisif adalah pemimpin yg tdk


mempunyai pendirian yg kuat dan tdk konsisten.
 Sikapnya cendrung sering berubah dan cendrung
terlalu sering melakukan pembiaran.
 Pemimpin seperti ini cendrung tdk mampu
memberikan arahan yg baik sehingga pegawai
tdk memiliki pijakan yg kuat.
Ciri-ciri pemimpin yg permisif al:

1. Tdk memiliki kepercayaan diri yg tinggi;


2. Cendrung mengalah kpd pegawai;
3. Mengiyakan semua saran yg berasal dari
pegawai;
4. Lambat dlm membuat keputusan penting bagi
organisasi;
5. Cendrung hanya mengandalkan kepopuleran
dlm bekerja dgn pegawai; serta
6. Ramah dan sering bersikap baik hati dan tdk
enakan kpd pegawai.
6. Kepemimpinan Kebapakan

 Cara kepemimpinan ini tampak dari sikap dan


perilaku pemimpin yg memperlakukan pegawai
seperti anaknya sendiri sehingga pegawai tdk
berani mengambil keputusan scr mandiri, sgl
sesuatu yg pelik diserahkan kpd pemimpin
selaku bapak utk menyelesaikannya.
 Dgn demikian, pekerjaan pemimpin sbg bapak
akan sangat banyak serta memiliki tanggung
jawab yg jauh lebih besar.
7. Kepemimpinan Bakat

 Gaya kepemimpinan bakat biasanya muncul dari


kelompok informal yg didapat dari pelatihan
meskipun tdk langsung.
 Adanya sistem persaingan dpt menimbulkan
perbedaan pendapat yg seru dari kelompok ybs.
 Biasanya akan muncul pemimpin yg memiliki
kelemahan di antara mereka yg ada dlm kelompok
tsb menurut keahliannya di mana ia terlibat di
dlmnya.
 Pada situasi ini, peran bakat sangat menonjol sbg
dampak pembawaan lahir, boleh jadi disebabkan
adanya factor keturunan.
8. Kepemimpinan Transaksional
 Kepemimpinan ini berfokus pd transaksi antar
pribadi, antara manajemen dan pegawai.
 Dua karakteristik yg melandasi kepemimpinan
transaksional, yaitu:
1. Pemimpin menggunakan penghargaan
kontingensi utk memotivasi para pegawai.
2. Pemimpin melaksanakan tindakan korektif
hanya ketika anggota tdk mampu mencapai
tujuan kinerja sebagaimana mestinya.
9. Kepemimpinan Kharismatik
 Cara kepemimpinan ini menekankan pd perilaku
pemimpin yg simbolis, pesan2 mengenai visi
memberikan inspirasi, komunikasi non verbal, daya tarik
thdp nilai2 ideologis, stimulasi intelektual thdp para
pengikut oleh pemimpin, penampilan kepercayaan diri
sendiri, dan utk kinerja yg melampaui panggilan tugas.

10. Kepemimpinan Tim


 Gaya kepemimpinan ini berorientasi pd pengembangan
tim yg kuat dan solid dlm mengemban berbagai tugas yg
ada di dlm organisasi.
11. Kepemimpinan Visioner
 Gaya kepemimpinan visioner merupakan gaya
kepemimpinan yg mampu utk menciptakan dan
mengartikulasikan suatu visi yg realistis, dapat
dipercaya, atraktif dgn masa depan organisasi yg terus
tumbuh dan meningkat.

12. Kepemimpinan Delegatif


 Perilaku pemimpin dicirikan dgn rendahnya dukungan
dan pengarahan oleh pemimpin.
 Pemimpin mendiskusikan masalah bersama-sama dgn
pegawai yg ada, kemudian mengambil keputusan yg
dibuat, dan mendelegasikan seluruhnya kpd pegawainya.
13. Kepemimpinan Berorientasi Prestasi
 Gaya kepemimpinan ini menetapkan berbagai tujuan yg
menantang bagi pegawai dan berharap pegawai mampu
utk bekerja dgn baik, serta mampu utk bekerja dgn
penuh prestasi dlm mengemban berbagai tugas yg
diemban oleh organisasi.

14. Kepemimpinan yang Mendukung


 Gaya kepemimpinan melibatkan pemberian dukungan dan
motivasi yg penuh bagi pegawai utk bekerja dgn optimal.
 Pemimpin dgn gaya yg mendukung akan memberikan
solusi dan kemudahan jika pegawai menghadapi berbagai
persoalan yg sulit ketika mengemban pekerjaan.
15. Kepemimpinan Direktif
 Gaya kepemimpinan ini menekankan pd pegawai agar tahu
apa yg diharapkan pemimpin dari mereka, menjadwalkan
kerja utk dilakukan, dan memberi bimbingan khusus mengenai
bagaimana menyelesaikan tugas dengan baik.
 Ciri-ciri pemimpin yg direktif antara lain:
1. Penyelesaian mslh dan pengambilan keputusan merupakan
tanggung jawab penuh pemimpin.
2. Pemimpin menentukan semua standar bgmn pegawai bekerja
sesuai dgn tugas yg telah diberikan kepadanya.
3. Pemimpin melakukan supervisi kpd pegawai dgn ketat.
4. Pemimpin akan memberikan reward dan funishman.
5. Pemimpin memiliki kepercayaan yg rendah thdp pegawai.
6. Pemimpin kurang mampu memotivasi dgn optimal kinerja
pegawai.
16. Kepemimpinan Partisipatif

 Gaya kepemimpinan ini mirip dgn gaya


kepemimpinan demokratis, dimana pemimpin
melibatkan partisipasi dari seluruh pegawai utk
terlibat.
 Perbedaannya, kepemimpinan demokratis lebih
mengedepankan pikiran dan masukan dari
pegawai, sedangkan kepemimpinan partisipatif
lebih memberdayakan pegawai utk terlibat
langsung dlm pekerjaan yg ada.
Ciri-ciri kepemimpinan partisipatif adalah sbb:
1. Pemimpin dan yg dipimpin sama2 terlibat dlm
pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah,
atau dgn kata lain apabila pemimpin akan mengambil
keputusan, dilakukan setelah adanya saran dan
pendapat dari pegawai.
2. Pemimpin memberikan keleluasaan kpd bawahan utk
melaksanakan pekerjaan.
3. Hubungan antara pemimpin dan pegawainya terjalin
dgn baik dan dlm suasana yg penuh persahabatan dan
saling mempercayai.
4. Motivasi yg diberikan kpd yg dipimpin tdk hanya
didasarkan atas berbagai pertimbangan ekonomis,
tetapi jg didasarkan pd pentingnya peranan yg dipimpin
dlm melaksanakan berbagai tugas.
KOMPETENSI PEMIMPIN

A. Definisi Kompetensi Pemimpin


• Boyatzis (2009) menyatakan, bahwa kompetensi
adalah kapasitas yg dimiliki oleh individu yg
mengarah pd prilaku yg sesuai dgn tuntutan
pekerjaan, serta sesuai dgn ketetapan organisasi yg
pd gilirannya akan membawa hasil spti yg diinginkan.
• Martin (2006) menyatakan, bahwa kompetensi
biasannya mengacu pd fungsi atau kegiatan yg
dilakukan oleh manajer, spti pengembangan
pegawai, dimana kompetensi merupakan kualitas
individu yg dibawa pegawai ke dlm pekerjaan, spti
kreativitas dan ketrampilan menghasilkan jaringan.
• Tyson (2006) menyatakan, bahwa kompetensi telah
digunakan utk memggambarkan atribut yg
deperlukan dlm menghasilkan kinerja yg efektif.
Kompetensi berkaitan dgn peran yg diemban, atau
campuran dari atribut pribadi dan pekerjaan.
• Elliot dan Dweck (2005) mengutif pendapat dari
kamus Webster dan Kamus Bhs. Inggris Oxford
menyatakan, bahwa kompetensi merupakan kondisi
atau kualitas dari kemampuan, kecukupan,
kesuksesan, dan efektivitas yg dimiliki oleh individu.
 Banyak lagi tentunya pendapat para sarjana tentang
Kompetensi itu, namun dari bbrp pengertian yg
disebutkan tadi dpt disimpulkan, bahwa yg
dimaksud dgn Kompetensi Pemimpin adalah peta
kapasitas pemimpin atas atribut pekerjaan yg
diembannya, yg merupakan kumpulan dari
kemampuan, ketrampilan, kematangan,
pengalaman, keefektifan,keefesienan, dan
kesuksesan dlm mengemban tanggung jawab
pekerjaannya sbg seorang pemimpin.
KARAKTERISTIK KOMPETENSI

Kompetensi terbentuk dari 5 (lima) karakteristik, yaitu :


1. Motif, marupakan gambaran diri seseorang ttg sesuatu yg
dipikirkan atau yg diinginkan dan merupakan dorongan
utk melakkukan tindakan guna memenuhi keinginan.
2. Watak, merupakan karakteristik mental seseorang dan
konsistensi respons thdp rangsangan, tekanan, situasi,
dan informasi. Watak ini menetukan tingkat emosi
seseorang dlm merespons rangsangan dan informasi.
3. Konsep Diri, merupakan gambaran seseorang ttg sikap,
nilai2, dan bayangan diri thdp pekerjaan, tugas, atau
jabatan yg dihadapinya utk dpt diwujudkannya melalui
kerja dan usahanya.
4. Pengetahuan, merupakan kemampuan seseorang yg
terbentuk dari informasi yg diterimanya. Pengetahuan yg
dimiliki oleh seseorang memprediksi apa yg dapat dia
lakukan, bukan apa yg akan dia lakukan.
5. Keterampilan, merupakan kemampuan seseorang utk
melakukan tugas fisik atau mental
 Kompetensi keterampilan dan pengetahuan cenderung dpt
dilihat krn berada di permukaan dan relatif mudah utk
dikembangkan.
 Kompetensi motif, watak, dan konsep diri mempengaruhi
tindakan perilaku keterampilan yg pd gilirannya akan
mempengaruhi outcome kinerja, krn itu dlm kompetensi
selalu ada niat, yaitu kekuatan motif dan watak yg
menyebabkan terjadi Tindakan yg menghasilkan outcome.
KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN
Pemimpin yg efektif lahir krn memiliki karakteristik yg
menjadi ciri khasnya (Covey, 1997), yaitu sbb:
1. Terus Belajar, memegang prinsip terus belajar utk
mengembangkan pengetahuannya.
2. Berorientasi pd Pelayanan, ukuran keberhasilannya adalah
bgmn dia dpt menolong dan melayani orang lain dgn baik.
3. Memancarkan energi positif, yaitu senantiasa
memancarkan energi positif yg akan mempengaruhi orang
sekitarnya.
4. Mempercayai orang lain, yaitu prinsip mempercayai orang
lain, ia yakin orang lain mempunyai kelebihan, krn itu dia
tdk merasa hebat sendiri saat menemukan kelemahan
orang lain.
5. Hidup seimbang, yaitu penuh pertimbangan dlm
tindakannya, hal ini membuat dirinya seimbang, tdk
berlebihan, mampu menguasai diri, dan bijak. Dgn
demikian ia senantiasa jujur pd diri sendiri, mau
menngakui kesalahan dan melihat keberhasilan sbg hal
yg sejalan dgn kegagalan.
6. Hidup merupakan petualangan, pemimpin yg
berprinsif menikmati hidup, akan senantiasa melihat
hidup ini sbg sesuatu yg baru dan siap menhadapinya.
Ia menjadi penuh inisiatif, kreatif, berani, dinamis,
dan cerdas. Karena berpegang pd prinsif ia tdk mudah
dipengaruhi, tetapi fleksibel dlm menghadapi semua
hal.
7. Sinergistik, pemimpin yg mampu scr cepat bersinergi dgn
lingkungannya, dmn setiap situasi yg dimasukinya selalu
diupayakan menjadi lebih baik, krn itu ia selalu produktif dlm
berbagai cara baru dan kreatif. Dlm bekerja ia menawarkan
penyelesaian sinergistik, penyelesaian yg memperbaiki dan
memperkaya hasil, bukan sekedar kompromi di mana masing2
pihak hanya memberi dan menerima sedikit.
8. Berlatih memperbaharui diri, pemimpin yg berprinsip scr
teratur melatih empat dimensi kepribadian manusia, yaitu fisik,
mental, emosi, dan spiritual. Ia senantiasa memperbaharui diri
scr bertahap, hal ini membuat diri dan karakternya kuat dan
sehat dgn keinginan utk melayani yg sangat kuat.
KEPEMIMPINAN VISIONER

 Pemimpin yg berhasil di Abad XXI adalah pemimpin yg


mempunyai visi, keberanian, serta kerendahan hati utk
terus menerus belajar dan mengasah kecakapan dan
emosinya (Covey, 1977).
 Visi adalah masa depan yg realistis, menggambarkan
masa dpn yg ideal, dapat dipercaya, dan menarik bagi
organisasi. Visi merupakan pernyataan tujuan organisasi;
sebuah masa depan organisasi yg lebih baik, dan lebih
berhasil.
 Visi harus memiliki gambaran yg jelas, menawarkan
suatu cara yg inovatif utk memperbaiki dan mendorong
adanya berbagai Tindakan yg mungkin dilaukan utk
mewujudkan perubahan yg lebih baik dan merupakan
panduan yg mengarah pd kemampuan dan kepastian.
 Oleh karena itu visi merupakan kunci sumber
energi sumber daya manusia, kunci atribut
pemimpin, serta pembuat kebijakan.
 Pemimpin visioner berperan dlm mencipta,
memelihara, mengembangkan,
mengkomunikasikan, dan menyegarkan visi
organisasi agar tetap memiliki kemampuan utk
memberikan respons yg tepat dan cepat terhadap
berbagai permasalahan dan tuntutan yg dihadapi
organisasi.
Pengertian Pemimpin Visioner
 Bezol, Mayer, dan Dighe (1997) menyatakan bahwa,
pemimpin visioner merupakan pribadi2 yg memiliki visi
menarik, serta mampu mendorong stakeholders
organisasi, serta pegawai utk mewujudkan pencapaian
visi dgn baik. Mereka menginspirasi orang, merevitalisasi
organisasi, serta memobilisasi sumber daya yg
dibutuhkan utk mengubah visi menjadi kenyataan.
 Marshall dan Sashkin (1986) adalah seorang ahli dlm
Visionary Leadership Theory menyatakan, bahwa
pemimpin visioner mampu mengembangkan visi jangka
Panjang organisasi. Ia memahami betul apa yg
dibutuhkan organisasi dan harus menjadi apa organisasi
di masa yad.
 Daniel Golem (2002) menyatakan, kepemimpinan
visioner merupakan pola kepemimpinan yg berusaha
utk menggerakan orang2 ke arah impian Bersama dgn
dampak iklim emosi paling positif dan paling tepat
digunakan saat perubahan membutuhkan visi baru atau
Ketika dibutuhkan arah yg jelas.
 Jadi pemimpin masa depan adalah pemimpin yg
memiliki visi yg kuat. Pemimpin tsb sering disebut dgn
pemimpin visioner yg menerapkan kepemimpinan
visioner.
 Kepemimpinan visioner adalah kemampuan pemimpin
utk menciptakan dan mengartikulasikan suatu visi yg
realistik, dapat dipercaya, atraktif ttg masa depan bagi
suatu organisasi yg terus bertumbuh dan meningkat.
Ciri-Ciri Pemimpin Visioner
1. Komitmen thdp nilai spiritual, pemimpin visioner
mewujudkan integritas pribadi, memancarkan energi,
vitalitas, dan kehendak yg kuat utk bertindak.
2. Visi yg inspiratif, memiliki visi yg mampu memberikan
inspirasi dlm bentuk kemampuan mewujudkan visi yg telah
ditetapkan, didukung oleh inspirasi positif dan masa
depan, serta arah yg jelas ttg bgmn mencapai visi tsb.
3. Hubungan baik, menghormati hubungan baik dgn
siapapun, mengedepankan pendekatan kemitraan, dan sllu
menunjukan rasa hormat yg lebih besar bagi orang lain.
4. Inovatif, berani mengambil Langkah inovatif, mampu
mengubah paradigma lama yg sdh tdk sesuai dgn
perkembangan zaman, kemudian menciptakan strategi yg
inovatif dgn pemikiran konseptual, sistemik, strategik, dan
aplikatif.
Peran Pemimpin Visioner

1. Penentu Arah (direction senter), sbg penentu arah


pemimpin menyampaikan visi, memgkomunikasikannya,
memotivasi pegawai, serta meyakinkan pegawai bahwa
apa yg dilakukannya merupakan hal yg benar.
2. Agen Perubahan (agent of change), scr konstan
menyesuaikan thdp perubahan dan berpikir ke depan ttg
perubahan potensial dan yg dpt diubah.
3. Juru Bicara (spokes person), harus mampu
mengkomunikasikan suatu pesan yg mengikat semua
pegawai agar melibatkan diri dan menyentuh visi, baik scr
internal maupun eksternal.
4. Pelatih (coach), pemimpin sbg pelatih menjaga pegawai
utk memusatkan pd realisasi visi dgn pengarahan, memberi
harapan, dan membangun kepercayaan di antara pegawai
utk mewujudkan visinya.
Kompetensi Pemimpin Visioner

1. Menjelaskan, pemimpin visioner perlu menjelaskan visi


dilihat dari segi tindakan2 yg dituntut dan sasaran2
melalui komunikasi lisan dan tertulis yg jelas.
2. Mengungkapkan, pemimpin visioner scr
berkesinambungan mendorong pencapaian visi, dan
bahkan akan terjun langsung menangani pekerjaan
apabila ada pegawai yg berhalangan utk mengemban
tugasnya.
3. Memperluas visi, mampu memperluas visi thdp konteks
kepemimpinan yg lebih luas, yaitu kemampuan utk
mengurutkan aktivitas2 yg dilaksanakan sehingga visi
dpt diterapkan pd berbagai situasi pekerjaan yg ada.
KEPEMIMPINAN INDONESIA
KEPEMIMPINAN PANCASILA
 Kepemimpinan di Indonesia harus mencakup nilai2 dalam
Pancasila sbg falsafah bgs. Indonesia yg sekaligus
merupakan sistem nilai yg harus dihayati dan diamalkan
oleh setiap warga negara, khususnya para pemimpin.
Kepemimpinan Pancasila adalah bentuk kepemimpinan yg
selalu menggambarkan nilai2 dan norma2 Pancasila dlm
bertindak.
 Sumber2 kepemimpinan Pancasila :
a. nilai2 positif dan modernisasi;
b. refleksi hakekat hidup dan tujuan hidup bgs era
pembangunan dan zaman modern;
c. intisari warisan pusaka berupa nilai2 dan norma2
kepemimpian yg ditulis para nenek moyang, pujangga, dan
raja.
Asas kepemimpinan Pancasila
1. Taqwa kpd Tuhan YME;
2. Ing ngarsa sung tulada (didepan memberi tauladan);
3. Ing madya mangun karsa (ditengah memberi semangat);
4. Tut wuri handayani (dibelakang memberi dorongan);
5. Waspada purba wisesa (waspada mengawasi dan memebri
koreksi);
6. Ambeg parama arta( mendahulukan yg hrs didahulukan);
7. Prasaja (sederhana dan tdk berlebihan);
8. Satya (sikap loyal yg timbal balik);
9. Gemi nastiti (membatasi penggunaan kpd yg benar2 diperlukan;
10. Blaka (keberanian utk mempertanggungjawabkan
perbuatannya);
11. Legawa (kerelaan utk pd saatnya menyerahkan kedudukan dan
tanggung jawab kpd generasi berikutnya.
KEPEMIMPINAN DI MASA OTONOMI DAERAH

 Pasal 18 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945: “NKRI atas


daerah2 provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas
kabupaten dan kota, yg tiap2 provinsi, kabupaten,
dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yg
diatur dgn uu”.
 Ayat (4): “Gubernur, Bupati, dan Walikota masing2
sbg kepala pemerintah daerah provinsi, kabupaten,
dan kota dipilih scr demokratis”.
 Ayat (5): “Pemerintahan daerah menjalankan
otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan
pemerintahan yg oleh uu ditentukan sbg urusan
Pemerintah Pusat”.
 Pasal 59 ayat (1) UU No. 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintahan Daerah menyebutkan “Setiap Daerah
dipimpin oleh Kepala Pemerintahan Daerah yg
disebut Kepala Daerah”.
 Pasal 59 ayat (2): “Kepala Derah sbgmn dimaksud
pd ayat (1) utk Daerah provinsi disebut Gubernur,
utk Daerah Kabupaten disebut Bupati, dan utk
Daerah Kota disebut Walikota”.
 Pasal 62: “Ketentuan mengenai pemilihan kepala
daerah diatur dgn uu”.
 Pasal 63 aayat (1): “Kepala daerah sbgmn dimaksud
dlm Pasal 59 ayat (1) dapat dibantu oleh Wakil
Kepala Daerah”.
 Pasal 1 angka 1 UU No.1 Tahun 2015 Tentang
Penetapan Perpu No.1 Tahun 2014 Tentang
Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi
UU menyebutkan: “Pemilihan Gubernur, Bupati,
dan Walikota yg selanjutnya disebut Pemilihan
adalah pelaksanaan Kedaulatan rakyat di Provinsi
dan Kabupaten/Kota utk memilih Gubernur,
Bupati, dan Walikota secara langsung dan
demokratis”.
 Pemilihan sbgmn tsb diatas dilaksanakan
berpasangan dgn wakilnya yg dicalokan melalui
Partai politik atau jalur independent.
 Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sbg
unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yg
memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yg
menjadi kewenangan daerah otonom.
 Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan
urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas
otonomi dan tugas pembantuan dgn prinsip
otonomi seluas-luasnya dlm sistem dan prinsip
NKRI sbgmn dimakud dlm UUD NRI Tahun 1945.
 Otonomi Daerah adalah hak, wewenang, dan
kewajiban daerah otonom utk mengatur dan
mengurus sendiri Urusan Pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempt dlm sIstem NKRI.
 Penyelenggara Pemerintahan Daerah Provinsi
dan Kabupaten/Kota terdiri atas Kepala Daerah
dan DPRD dibantu oleh Perangkat Daerah.
 Anggota DPRD adalah pejabat daerah yg
mempunyai fungsi:
a. pembentukan Perda;
b. anggaran;
c. pengawasan.
TUJUAN PEMBERIAN OTONOMI DAERAH

1. Utk mempercepat terwujudnya kesejahteraan


masyarakat di daerah;
2. Utk meningkatkan pelayanan publik,
pemberdayaan, dan peran serta masyarakat di
daerah; dan
3. Utk meningkatkan daya saing daerah dgn
memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan,
keadilan, keistimewaan dan kekhususan serta
potensi dan keanekaragaman daerah dlm sistem
NKRI.
THE END
THANK’S YOU

Anda mungkin juga menyukai