Anda di halaman 1dari 4

Makalah Kelompok 1

KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM MASYARAKAT

Disusun Oleh:
Dina Kharismatul Isna 2299200009
Maulidya Noor Listyani 2299200005

1. Teori dan Konsep Kepemimpinan


Kepemimpinan dalam organisasi adalah hal yang penting karena mempengaruhi
keberlangsungan dan proses pencapaian tujuan organisasi. Sejumlah ahli memiliki pendapat
sendiri tentang makna kepemimpinan. Beberapa diantaranya sebagai berikut:
1. Orday Tead (1929): kepemimpinan menjadi gaya perilaku dan ciri khas seseorang
dalam menggabungkan satu atau lebih orang lain pada kepentingannya, untuk
mendorong mereka melakukan pekerjaan.
2. F.A. Nigro (1965): Kepemimpinan merupakan cara atau strategi khusus dalam
mempengaruhi kegiatan orang lain.
3. George Terry (1986): Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang atau pihak
lain agar bersedia melakukan perbuatan secara sukarela untuk suatu tujuan.
4. Sullivan & Decker (1989): Kepemimpinan adalah keterampilan seseorang dalam
memberikan pengaruh terhadap pihak lain untuk melaksanakan perintah secara
maksimal sesuai kemampuan.Swansburg (1995): Kepemimpinan adalah proses yang
mempengaruhi kegiatan dalam suatu kelompok.
Teori- Teori Kepemimpinan
1. Teori Sifat
Teori ini merupakan teori yang mempertimbangkan kualitas dan karakteristik personal
yang mendiferensiasikan para pemimpin dari yang bukan para pemimpin yang berfokus
pada kualitas dan karakteristik personal.
• Karakteristik kepribadian (Collons)
Sifat yang harus dimiliki pemimpin agar dapat mengefektifkan organisasi
adalah :
o Kelancaran berbicara
o Kemampuan memecahkan masalah
o Pandangan ke dalam masalah kelompok (organisasi)
o Keluwesan.
o Kecerdasan
o Kesediaan menerima tanggung jawab
o Keterampilan social
o Kesadaran akan diri sendiri dan lingkungannya
• Karakteristik kepribadian (Davis)
Ada 4 sifat umum yang efektif
o Kecerdasan
o Kedewasaan dan keluasan pandangan social
o Motivasi diri dan dorongan
o Sikap-sikap hubungan sosial
2. Teori Perilaku
Teori perilaku berusaha untuk mengidentifikasi perilaku-perilaku pemimpin. Bila
perilaku pemimpin ada perbedaan yang berarti jika dibandingkan dengan perilaku yang
dipimpin, maka kepemimpinan akan dapat diajarkan. Keberhasilan seorang pemimpin
sangat tergantung pada perilakunya dalam melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinan.
Gaya atau perilaku kepemimpinan tampak dari cara melakukan pengambilan
keputusan, cara memerintah (instruksi), cara memberikan tugas, cara berkomunikasi,
cara mendorong semangat bawahan, cara membimbing dan mengarahkan, cara
menegakkan disiplin, cara memimpin rapat, cara menegur dan memberikan sanksi
3. Teori Situasional
Merupakan teori resistensi atas teori kepemimpinan sebelumnya yang memberlakukan
asas-asas umum untuk semua situasi. Teori ini berpendapat bahwa tidak ada satu jalan
(kepemimpinan) terbaik untuk mengelola dan mengurus satu organisasi
Beberapa Model Kepemimpinan Situasional
1. Model Kepemimpinan Kontingensi
Merupakan prestasi kelompok tergantung pada interaksi antara gaya
kepemimpinan dan situasi yang mendukung. Kepemimpinan dilihat sebagai
suatu hubungan yang didasari oleh kekuatan dan pengaruh.
2. Model Partisipasi Pemimpin oleh Vroom dan Yetton
3. Vroom dan Yetton berasumsi bahwa pemimpin harus lebih luwes untuk
mengubah gaya kepemimpinan agar sesuai dengan situasi. Model tersebut harus
bermanfaat bagi pemimpin atau manajer dalam menentukan gaya
kepemimpinan yang harus mereka gunakan dalam berbagai situasi.
4. Teori Kepemimpinan Situasional oleh Hersey-Blanchard
Menurut Hersey dan Blanchard, hubungan anatara pimpinan dan anggotanya
mempunyai 4 tahap / fase yang diperlukan bagi pimpinan untuk mengubah gaya
kepemimpinannya, yaitu :
• Tahap Pertama
Perhatian pimpinan pada tugas sangat tinggi, anggota diberi instruksi
yang jelas dan dibiasakan dengan peraturan, struktur, dan prosedur
kerja.
• Tahap Kedua
Di mana anggota sudah mampu menangani tugasnya, perhatian pada
tugasnya sangat penting karena bawahan belum dapat bekerja tanpa
struktur.
• Tahap Ketiga
Di mana anggota mempunyai kemampuan lebih besar dan motivasi
berprestasi mulai tampak dan mereka secara aktif mencari tanggung
jawab yang lebih besar.
• Tahap Keempat
Tahap di mana anggota mulai percaya diri, dapat mengarahkan diri dan
berpengalaman, pemimpin dapat mengurangi jumlah perhatian dan
pengarahan.
4. Teori Jalur Tujuan
Teori jalur-tujuan pada mulanya dikembangkan oleh Robert House. Pada prinsipnya
teori ini berpendapat bahwa merupakan tugas si pemimpin untuk membantu
pengikutnya dalam mencapai tujuan mereka dan untuk memberikan pengarahan dan
dukungan agar dapat dipastikan tujuan mereka sesuai dengan sasaran secara
keseluruhan dari suatu kelompok atau organisasi.

2. Perbedaan Kepemimpinan dan Manajemen

Menurut Kadarusman (2012) kepemimpinan (Leadership) dibagi tiga, yaitu: (1) Self
Leadership; (2) Team Leadership; dan (3) Organizational Leadership. Self Leadership yang
dimaksud adalah memimpin diri sendiri agar jangan sampai gagal menjalani hidup. Team
Leadership diartikan sebagai memimpin orang lain. Pemimpinnya dikenal dengan istilah team
leader (pemimpin kelompok) yang memahami apa yang menjadi tanggung jawab
kepemimpinannya, menyelami kondisi bawahannya, kesediaannya untuk meleburkan diri
dengan tuntutan dan konsekuensi dari tanggung jawab yang dipikulnya, serta memiliki
komitmen untuk membawa setiap bawahannya mengeksplorasi kapasitas dirinya hingga
menghasilkan prestasi tertinggi. Sedangkan organizational leadership dilihat dalam konteks
suatu organisasi yang dipimpin oleh organizational leader (pemimpin organisasi) yang mampu
memahami nafas bisnis perusahaan yang dipimpinnya, membangun visi dan misi
pengembangan bisnisnya, kesediaan untuk melebur dengan tuntutan dan konsekuensi tanggung
jawab sosial, serta komitmen yang tinggi untuk menjadikan perusahaan yang dipimpinnya
sebagai pembawa berkah bagi komunitas baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.
Menurut Crainer ada lebih dari 400 definisi tentang leadership (Mullins, 2005). Dari sekian
banyaknya definisi tentang kepemimpinan, ada yang menyebutkan kepemimpinan merupakan
suatu kegiatan untuk memengaruhi orang lain. Kepemimpinan merupakan suaru proses untuk
memengaruhi aktivitas kelompok. Kepemimpinan merupakan kemampuan memeroleh
kesepakatan pada tujuan bersama. Kepemimpinan adalaah suatu upaya untuk mengarahkan
orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Kepemimpinan adalah sebuah hubungan yang saling
memengaruhi antara pemimpin dan pengikutnya. Walaupun cukup sulit menggeneralisir, pada
prinsipnya kepemimpinan (leadership) berkenaan dengan seseorang memengaruhi perilaku
orang lain untuk suatu tujuan. Tapi bukan berarti bahwa setiap orang yang memengaruhi orang
lain untuk suatu tujuan disebut pemimpin.

2.1 MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN


Istilah manajemen dan kepemimpinan memang sering dipertukarkan. Hal ini terjadi karena
aktivitas manajemen, yang mencakup perencanaan (planning), pengarahan (leading),
pengorganisasian (organizing), dan pengendalian (controlling), dianggap tidak berbeda dengan
aktivitas kepemimpinan. Namun John Kotter, dari Harvard Business School mengemukakan
pendapatnya bahwa manajemen berkenaan dengan mengatasi kerumitan, sedangkan
kepemimpinan berkenaan dengan mengatasi perubahan (Robbins, 2003). Hal tersebut dapat
dipertegas lagi bahwa kepemimpinan berkaitan dengan visi terhadap masa depan, sedangkan
manajemen berkaitan dengan mengimplementasikan visi dan strategi yang disajikan oleh para
pemimpin. Perbedaan kedua istilah tersebut dikemukakan juga oleh Robert House dari Wharton
School pada University of Pennsyulvania (Robbins, 2003). Hal senada juga dikemukakan oleh
Mullins (2005) yang menyatakan bahwa manajemen berhubungan dengan perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh
bawahannya. Sedangkan kepemimpinan lebih menekankan pada komunikasi, memotivasi dan
mendorong semangat bawahan agar bertindak secara maksimal untuk suatu tujuan.
Hollingsworth mengemukakan perbedaan mendasar antara manajemen dan kepemimpinan
(Mullins, 2005), yaitu:
1. Seorang manajer melakukan administrasi, sedangkan seorang pemimpin melakukan inovasi
2. Seorang manajer memelihara apa yang ada, sedangkan seorang pemimpin membangun apa
yang diperlukan
3. Seorang manajer fokus pada sistem dan struktur, sedangkan seorang pemimpin fakus pada
pelakunya
4. Seorang manajer melakukan pengawasan, sedangkan pemimpin membangun kepercayaan
5. Seorang manajer melihat halhal yang detail, sedangkan pemimpin melihat hal-hal yang
umum atau menyeluruh
6. Seorang manajer melakukan segala sesuatunya dengan benar, sedangkan pemimpin memilih
apa yang semestinya dilakukan

Anda mungkin juga menyukai