Anda di halaman 1dari 42

KONSEP

KEPEMIMPINAN
DALAM KEPERAWATAN

Ani Nuraeni,
KONSEP KEPEMIMPINAN

I. Pengertian
II. Perbedaan Manajer dan Leader
III. Syarat pemimpin
IV. Peran dan fungsi kepemimpinan
V. Gaya kepemimpinan
VI. Ciri pemimpin yang efektif
I. PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
 Kepemimpinan adalah kemampuan membuat
seseorang mengerjakan apa yang tidak ingin
mereka lakukan dan menyukainya (Truman dalam
Gillies,1996)
• Kepemimpinan merupakan penggunaan
keterampilan mempengaruhi orang lain untuk
melaksanakan sesuatu dengan sebaik baiknya
sesuai dengan kemampuannya (Sullivan &
Decleur,1989)
• Kepemimpinan adalah sebuah hubungan dimana
satu pihak memiliki kemampuan yang lebih besar
untuk mempengaruhi perilaku pihak lain yang
didasarkan pada perbedaan kekuasaan antara
 Kouzes dan Posner (1990) dalam Potter dan Perry (2005)
Kepemimpinan merupakan seni untuk meminta seseorang
melakukan sesuatu yang diyakini untuk dikerjakan

 Tappen (1995) dalam Sitorus dan Panjaitan (2011)


Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain
untuk bekerja sama secara produktif dan dalam kondisi
yang menyenangkan

 Kuntoro (2010)
Kepemimpinan adalah suatu seni dan proses untuk
mempengaruhi dan mengarahkan orang lain agar mereka
termotivasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam
situasi tertentu
LANJUTAN
• Kesimpulan : Kepemimpinan kemampuan
seseorang untuk mempengaruhi orang lain
• Komponen yang ada dalam kepemimpinan
ada empat aspek :
1. Leader
2. Pengikut
3. Tujuan
4. Situasi dan Komunikasi
KEGIATAN KEPEMIMPINAN
Bronsten, Hayman dan Naylor (1979) dalam
Kuntoro (2010) , kegiatan kepemimpinan :
1. Perencanaan : kepemimpinan diarahkan untuk
pengenalan masalah yang terjadi di
lingkungannya sampai penetapan tujuan
pemecahan masalah

2. Pengorganisasian : kegiatan yang dilakukan


dengan melibatkan semua sumber daya yang ada
dalam suatu system untuk mencapai tujuan
organisasi
3. Motivasi : kegiataan yang membutuhkan
kemampuan seorang pimpinan untuk memotivasi
karyawannya secara benar dengan menggunakan
pengetahuan yang cukup tentang teori motivasi
sebagai dasarnya

4. Pengendalian : komponen terakhir yang


merupakan kegiatan mengumpulkan umpan balik
dan hasil-hasil secara periodic untuk dilakukan
perencanaan tindak lanjut
TEORI KEPEMIMPINAN
(Muninjaya,2004)
Tingkat I : Teori orang-orang besar dan sifat-sifat
pemimpin (Trait)
 Filosofi Aristoteles : orang tertentu dilahirkan untuk
menjadi pemimpin, yang lain menjadi pengikut
 Berkembang di negara Eropa barat dan Asia yang
menganut sistem monarki, sifat-sifat kepemimpinan
diwariskan seperti anak seorang raja atau kaisar akan
menggantikan tahta ayah atau ibunya.
 Keuntungan : sang pemimpin diterima secara lugas
sepanjang perintah datang dari pewaris kerajaan
 Teori ini tidak menjamin semua ahli memiliki
kemampuan dan bakat menjadi pemimpin
Tingkat II : Teori situasional dan Interaksional
 Teori situasional : pemimpin adalah mereka yang berani
mengadakan perubahan drastis
 Teori ini dapat diterapkan pada lingkungan budaya
yang berbeda
 Keuntungan : digunakan berbagai variabel lingkungan
untuk mengkaji fenomena kepemimpinan yang
kompleks dari seorang pemimpin.
 Teori interaksional : faktor sifat dan situasi menentukan
seseorang sebagai pemimpin
 Ciri khas teori ini kepemimpinan akan muncul jika ada
interaksi antara perilaku seseorang dengan perilaku
kelompoknya.
Tingkat III : Teori yang dikaitkan dengan tujuan
organisasi
 Membahas berbagai aspek kepemimpinan yang dianggap
lebih efektif dari gaya kepemimpinan yang ada
 Orientasi teori ini pada perumusan dan upaya mencapai
tujuan organisasi
 Kajian teori tingkat III ini melahirkan berbagai teori
kepemimpinan yaitu :

1. Teori Manajerial :
Membahas upaya seorang manajer dalam menerapkan
fungsi manajemen untuk menggerakkan kelompok ke
arah pencapaian tujuan organisasi. Aspek kepemimpinan
akan terlihat pada implementasi setiap fungsi manajemen
2. Teori Fungsi eksekutif :
a. Mensyaratkan seorang pemimpin memiliki kompetensi
dalam melakukan hubungan interpersonal dengan
kelompok yang dipimpin, karena akan mempengaruhi
perilaku kelompok secara terstruktur untuk pencapaian
tujuan
b. Pemimpin berperan sebagai mediator dan innovator
untuk menjaga keseimbangan kehidupan organisasi

3. Teori Management by Objective (MBO) :


Pimpinan dan kelompok bekerja sama untuk menetapkan
tujuan, menentukan bidang tanggung jawab masing-
masing dan menggunakan tujuan sebagai pedoman
pembagian peran setiap anggota kelompok
4. Teori Path Goal :
Mengkaji perilaku pemimpin yang berpengaruh terhadap
kelompok. Perhatian pemimpin kepada anggota kelompok
menimbulkan persepsi adanya penghargaan sehingga
memotivasi anggota kelompok, sekaligus memberi
kepuasan kerja selama perilaku pemimpin jelas pada
upaya pencapaian tujuan organisasi
5. Teori Tiga Dimensi :
Berkembang berdasarkan pemikiran bahwa tidak ada
satu pun gaya kepemimpinan yang efektif untuk semua
situasi. Kekuatan yang ada pada diri pemimpin, hal-hal
yang dimiliki anggota kelompok melalui hubungan
interpersonal, serta situasi lingkungan yang berorientasi
pada tugas menentukan gaya kepemimpinan seseorang
Teori Kepemimpinan dalam Manajemen
Keperawatan
1. Teori Bakat ( Trait Theory)
Disebut dengan “Great Man Theory”
Menekankan bahwa setiap orang adalah
pemimpin(dibawa sejak lahir) dan mereka
memiliki karakteristik tertentu yang lebih
baik dari orang lain.
2. Teori Perilaku
Menekankan pada apa yang dilakukan pemimpin dan
bagaimana seorang manajer menjalankan fungsinya.
Perilaku sering dilihat sebagai suatu rentang dari
perilaku otoriter ke demokratis atau dari focus suatu
produksi ke focus pegawai.

3. Teori Kontigensi dan situasional


Menekankan bahwa manajer yang efektif adalah
manajer yang melaksanakan tugasnya dengan
mengkombinasi antara factor bawaan, perilaku dan
situasi. Kombinasi gaya kepemimpinan otoriter dan
demokrasi diperlukan manajer tergantungsituasi
organisasi
4. Teori Kontemporer
Menekankan empat komponen penting dalam suatu
pengelolaan yaitu pemimpin, staf dan atasan,
pekerjaan dan lingkungan. Dalam melaksanakan suatu
manajemen, seorang pemimpin harus mengintegrasikan
keempat unsur untuk mencapai suatu organisasi.

5. Teori Motivasi
Menekankan kebutuhan menyeluruh seperti kebutuhan
dasar Maslow, kepuasan kerja, lingkungan yang
kondusif, nilai dan keyakinan keberhasilan organisasi.
Motivasi menjadi masalah bila tidak terpenuhi dengan
baik yaitu pembagian tugas tidak jelas, hambatan dalam
pelaksanaan dan kurang adanya penghargaan.
6. Teori Z
Merupakan pengembangan dari teori Y yang
mendukung kepemimpinan demokratis. Teori ini meliputi
pengambilan keputusan dan kesepakatan, penempatan
pegawai sesuai keahliannya, keamanan pekerjaan, promosi
yang lambat dan pendekatan holistic pada staf.
Menekankan pada staf dibandingkan dengan kualitas
produksi.
7. Teori Interaktif
Menekankan bahwa staf sebagai suatu system terbuka
yang berinteraksi dengan lingkungannya. Holander(1978),
pemimpin yang efektif : menggunakan proses penyelesaian
masalah, mempertahankan klp secara efektif, komunikasi
yang baik,kejujuran dalam memimpin, kompeten, kreatif
II. PERBEDAAN MANAJER DAN LEADER
• MANAJER • LEADER
1) Posisi formal sesuai struktur 1) Seringkali tanpa kewenangan
organisasi yang didelegasikan tapi
memiliki power
2) Mempunyai sumber power yang
terlegitimasi 2) Mempunyai peran yang lebih
beragam
3) Melaksanakan fungsi,tugas dan
tanggung jawab tertentu 3) Bisa bukan dari organisasi
formal
4) Menekankan pada kontrol,
pembuatan keputusan, analisa 4) Fokus pada proses kelompok,
keputusan dan hasil pengumpulan info, umpan
balik, pemberdayaan yang lain
5) Memanipulasi orang,
lingkungan dan waktu, dan 5) Menekankan pada hubungan
sumber lain untuk mencapai interpersonal
tujuan organisasi 6) Mempunyai pengikut yang
6) Tanggung jawab akuntabilitas suka/sukarela
formal lebih besar daripada 7) Mempunyai tujuan yang
leader mungkin atau tidak
7) Mempunyai bawahan langsung merefleksikan organisasi
III. SYARAT PEMIMPIN (SIAGIAN, 2003)
1. Pengetahuan umum yang luas
2. Kemampuan untuk tumbuh dan
berkembang
3. Kemampuan analitik
4. Sifat ingin tahu
5. Keterampilan berkomunikasi secara
efektif
6. Kemampuan menentukan skala prioritas
7. Rasionalitas
8. Keteladanan
9. Ketegasan
10.Orientasi masa depan
III. SYARAT PEMIMPIN
1. Kekuasaan
Merupakan legalitas yang memberikan
wewenang kepada pemimpin untuk memimpin
suatu kelompok
2. Kewibawaan\
Merupakan kelebihan, keunggulan yang dimiliki
seseorang yang membuat orang lain bersedia
melakukan perbuatan tertentu
3. Kemampuan
Merupakan segala kesanggupan, kecakapan
yang dianggap melebihi kemampuan anggota
kelompok lainnya
IV. PERAN KEPEMIMPINAN
1. Interpersonal Role
Peranan yang berkaitan dengan hubungan
antar pribadi
2. Imformational Role
Peranan yang berhubungan dengan
informasi, baik informasi yang diterima
maupun harus disampaikan
3. Decisional Role
Peranan yang terkait dengan pembuatan
keputusan
V. FUNGSI KEPEMIMPINAN
1. Memandu, menuntun, membimbing,
memotivasi
2. Menjalin komunikasi yang baik
3. Mengorganisasi, mengawasi dan membawa
organisasinya pada tujuan yang telah
ditetapkan
Lanjutan
Fungsi Kepemimpinan Ki Hajar Dewantoro
1. Ing Ngarso sung Tulodho
Ketika di depan memberikan contoh
2. Ing Madyo Mbangun Karso
Ketika berada di tengah bersama sama
menyelesaikan tugas
3. Tut Wuri Handayani
Ketika berada di belakang mampu
memberikan dorongan dan motivasi
VI. GAYA KEPEMIMPINAN

 GAYA KEPEMIMPINAN adalah pola


tingkah laku yang dirancang untuk
mengintegrasikan tujuan organisasi
dengan tujuan individu untuk mencapai
suatu tujuan bersama (S.Suarli dan Bahtiar,
2006:24)

 Tiga (3) factor yang menjadi kunci gaya


kepemimpinan :
1. Pemimpin itu sendiri
2. Orang yang dipimpin
3. Situasi
GAYA KEPEMIMPINAN
1. Kepemimpinan otoriter
Kepemimpinan langsung yang mengatur segala hal,
serta kepemimpinan yang ekstrem “diktator”
Pemimpin mengasumsikan pengontrolan ketat secara
berlebihan dalam keputusan dan aktivitas kelompok
(organisasi yang terpusat)
a. Mendominasi dengan atau tanpa maksud dan
bersikap keras
b. Memiliki perhatian yang kuat terhadap
pekerjaaan,tapi kurang perhatian pada orang yang
menjalankan tugas
e. Menggunakan usaha pekerja untuk memberikan
yang terbaik tanpa mempedulikan minat dari suatu
pekerjaan
d. Mengatur standar dan metode yang kuat dalam
Menampilkan, serta berharap bawahan mematuhi peraturan
Dan mengikuti sesuai aturan
e. Keputusan dibuat sendiri tanpa mempedulikan
permintaan pekerja dan berharap mereka mentaatinya
f. Menyebabkan hanya ada beberapa pekerja yang
Berpartisipasi atau tidak sama sekali
g. Tidak memiliki rasa percaya kepada bawahan
f. Biasanya memanipulasi bawahan untuk melakukan sesuatu
sesuai dengan rencana tujuannya
Kelebihan :
1. Efisien dalam hal waktu
2. Baik digunakan ketika hanya ada seorang pemimpin
yang berpengalaman, memiliki informasi penting,
bawahan masih tergolong baru
3. Baik digunakan ketika pekerja tidak yakin dalam
mengambil keputusan
Kekurangan :
1. Tidak menumbuhkan semangat anggota kelompok,
kurang meningkatkan kemampuan dan inisiatif
anggota, tidak menumbuhkan dan meningkatkan
kreatifitas
2. Menghambat partisipasi kelompok, kurangnya kepuasan
kerja menurunkan komitmen mencapai tujuan organisasi
2. Kepemimpinan Demokratis
a. Menunjukkan partisipasi dan konsultasi, berfokus pada
aspek manusia, membangun kerja kelompok yang efektif,
menekankan pada kebersamaan
b. Komunikasi sukses dalam sistem terbuka ,Pemimpin dan
anggota saling bertukar pikiran dalam suatu penyelesaian
masalah.
c. Interaksi antara pemimpin dan kelompok terbina dengan
kehangatan dan kepercayaan . Kelompok merasakan
bahwa mereka memiliki kontribusi yang penting dalam
melakukan kebebasan memberikan ide, serta membangun
rasa tanggung jawab.
d. Pemimpin tidak mendominasi, melainkan bertindak
berdasarkan saran anggota. Pemimpin memotivasi
bawahan untuk mengatur tujuan, membuat rencana dan
mengevaluasi hasil kerja
Kelebihan
1. Menyemangati semua pekerja untuk melatih
dalam membuat keputusan praktis.
2. Mempromosikan dan melibatkan seseorang,
menerima saran, menghasilkan keputusan yang
terbaik
3. Keputusan dibuat oleh kelompok yang lebih efektif.

Kekurangan :
Pemimpin membutuhkan waktu lebih banyak dalam
menbuat keputusan
3. Kepemimpinan Laissez-Faire
a. Memberikan semangat dan kebebasan dalam
kegiatan dengan anggota kelompoknya :
• Orang luar tidak mengenali pemimpin dalam sebuah
kelompok
• Pemimpin tidak mempengaruhi anggota kelompok
• Tidak ada petunjuk terpusat, pengawasan, koordinasi
dan kendali
b. Anggota klp bebas mengatur dan menentukan aktifitas
mereka sendiri serta mengijinkan anggota untuk
melakukan apa yang menjadi keinginannya
c. Dipilih karena pemimpin terlalu lemah untuk
menggunakan pengaruh kepada kelompoknya,
pemimpin berusaha membuat segala hal merasa baik,
kegagalan sebagai pemimpin yang efektif
d. Efektif dalam memberikan motivasi yang tinggi
kepada kelompok professional

Kelebihan :
a. Dalam situasi mendesak kreatifitas dapat
menjadi semangat terhadap maksud tertentu
b. Mencoba melakukan metoda baru
Kekurangan :
a. Lebih mengarah pada ketidaksatbilan, tidak ada
pengorganisasian
b. Anggota akan kehilangan minat, inisiatif dan kaingin
dalam pencapaian
4. Kepemimpinan Birokrasi
a. Berorientasi pada kebijakan yang ditetapkan
sebelumnya.
Fungsi pemimpin hanya pada baris aturan dan
peraturan serta memastikan semua aturan
dilaksanakan anggotanya.
Pemimpin tidak fleksibel dan tidak suka mengambil
risiko yang tidak sesuai aturan.
b. Tidak memiliki ruang untuk kreatifitas atau inovasi
dalam pemecahan masalah. Lebih efektif pada
organisasi yang anggotanya melakukan tugas rutin
Yang harus diperhatikan dalam memilih gaya
kepemimpinan :

1. Tidak selalu satu fungsi sesuai gaya kepemimpinan


tertentu.
2. Tidak selalu hanya satu gaya kepemimpinan yang
sesuai dengan semua situasi
3. Kombinasi gaya kepemimpinan dapat lebih sesuai.
Contohnya gabungan antara otoriter dan demokratis
atau antara demokratis dengan Laissez-Faire
MACAM GAYA KEPEMIMPINAN
1. Kepemimpinan Otoriter
“Gaya kepemimpinan yang terpusat pada pemimpin.
Gaya ini dapat diterapkan secara efektif pada tahap
awal beroperasinya suatu organisasi atau ketika
terjadi konflik.”

Ciri-ciri gaya kepemimpinan Otoriter:


a) Wewenang sepenuhnya berada di tangan pimpinan
b) Segala bentuk keputusan ditentukan oleh pimpinan
c) Kebijakan organisasi diputuskan oleh pimpinan
d) Komunikasi berlangsung satu arah, dari pimpinan kepada
bawahan
e) Sikap, tingkah laku, kegiatan bawahan diawasi secara ketat
oleh pimpinan
f) Bawahan tidak memiliki kesempatan untuk memberikan
saran dan pertimbangan
Lanjutan…
g. Tugas tugas bawahan diberikan melalui instruksi searah
h. Lebih sering memberi kritik daripada pujian
i. Pimpinan menuntut prestasi kerja kepada bawahan
j. Pimpinan menghendaki komitmen dan kesetiaan
k. Cenderung kasar dalam bersikap
l. Tanggung jawab keberhasilan organisasi berada di tangan
pimpinan

2. Kepemimpinan Demokratis
“Memiliki kemampuan dalam mempengaruhi orang
lain untuk bersedia bekerja sama mewujudkan
tujuan organisasi. Rencana kerja dan berbagai
kegiatan organisasi diputuskan bersama antara
pimpinan dan bawahan.”
Lanjutan…
Ciri-ciri gaya kepemimpinan Demokratis:
a. Wewenang sepenuhnya tidak berada di tangan pimpinan
b. Segala bentuk keputusan ditentukan melalui diskusi dan
musyawarah
c. Kebijakan organisasi dibuat bersama antara pimpinan dan
bawahan
d. Komunikasi berlangsung dua arah atau timbal balik
e. Sikap, tingkah laku, kegiatan bawahan diawasi secara wajar
oleh pimpinan
f. Bawahan diberi kesempatan untuk memberikan saran dan
pertimbangan
g. Tugas tugas bawahan diberikan melalui musyawarah
bersama
h. Pujian dan kritik diberikan sewajarnya dan seimbang
i. Pimpinan menuntut prestasi kerja kepada bawahan berdasar
kapasitas bawahan
j. Pimpinan menghendaki komitmen dan kesetiaan dengan
wajar
Lanjutan…
DEMOKRATIS:
 Menghargai karakteristik dan kemampuan
seseorang
 Menggunakan kekuatan pribadi dan kekuatan
jabatan untuk menarik gagasan dari para
pegawai
 Memotivasi anggota kelompok kerja untuk
menentukan tujuan mereka sendiri,
mengembangkan rencana mereka dan
mengontrol dalam penerapannya
 Informasi diberikan seluas luasnya dan terbuka
Lanjutan…
3. Kepemimpinan Partisipatif
“Gabungan antara kepemimpinan otoriter dan
demokratis.”

Ciri-ciri gaya kepemimpinan Partisipatif:


a. Pemimpin mencari berbagai pendapat dan pemikiran dari
bawahan mengenai keputusan yang diambil
b. Pemimpin mendorong kemampuan mengambil keputusan
para staf/ bawahannya
c. Mendorong staf meningkatkan kemapuan mengendalikan
diri dan menerima tanggung jawab yang lebih luas
d. Pemimpin menjadi lebih sportif dalam kontak dengan para
staf dan bukan bersikap dictator
e. Wewenang terakhir dalam pengambilan keputusan ada
pada pemimpin
Lanjutan…
4. Kepemimpinan Laissez Faire
“Gaya kepemimpinan yang cenderung memberi
kebebasan pada bawahan.”

Ciri-ciri gaya kepemimpinan Laissez Faire:


a. Pimpinan cenderung melimpahkan wewenang sepenuhnya
kepada bawahan
b. Keputusan organisasi lebih banyak disusun oleh bawahan
c. Kebijakan organisasi banyak ditentukan oleh bawahan
d. Tidak ada pengawasan atas kinerja bawahan
e. Pimpinan hanya berkomunikasi apabila diperlukan bawahannya
f. Prakarsa dan ide kerja mayoritas muncul dari inisiatif bawahan
g. Peranan pimpinan sangat minim dalam pekerjaan kelompok
h. Kepentingan pribadi lebih terlihat menonjol daripada
kepentingan kelompok
i. Tanggung jawab atas keberhasilan organisasi berada di tangan
perorangan
Lanjutan…
Ciri-ciri gaya kepemimpinan Laissez Faire:
e. Pimpinan hanya berkomunikasi apabila diperlukan
bawahannya
f. Prakarsa dan ide kerja mayoritas muncul dari inisiatif bawahan
g. Peranan pimpinan sangat minim dalam pekerjaan kelompok
h. Kepentingan pribadi lebih terlihat menonjol daripada
kepentingan kelompok
h. Tanggung jawab atas keberhasilan organisasi berada di tangan
perorangan
VI. CIRI PEMIMPIN YANG EFEKTIF

1. Mampu merealisasikan visi


2. Bertanggung jawab
3. Optimisme
4. Integritas
5. Menyukai perubahan
6. Pantang menyerah
7. Berani menghadapi resiko
8. Berdedikasi dan komitmen
Lanjutan…
Ciri Pemimpin yang Efektif:
1) Kemampuan pengawasan dalam pelaksanaan fungsi fungsi
manajemen khususnya pengarahan dan pengawasan terhadap
pekerjaan bawahan
2) Kebutuhan akan prestasi dalam pekerjaan mencakup tanggung
jawab terhadap pekerjaannya dan keinginan untuk sukses
3) Kecerdasan mencakup kebijaksanaan,pemikiran kreatif dan
daya pikir
4) Ketegasan atau kemampuan untuk membuat keputusan dan
memecahkan masalah dengan cakap dan tepat
5) Kepercayaan diri atau pandangan terhadap dirinya sebagai
kemampuan menghadapi masalah
6) Inisiatif atau kemampuan untuk bertindak secara mandiri,
mengembangkan berbagai kegiatan dan menemukan cara cara
baru dan inovatif

Anda mungkin juga menyukai