Anda di halaman 1dari 12

Definisi Kepemimpinan

 George R. Terry, Kepemimpinan adalah aktivitas mempengaruhi


orang-orang untuk berusaha mencapai tujuan kelompok secara
sukarela.
 Stonner dan Freeman, mendefinisikan kepemimpinan sebagai
proses mengarhkan dan mempengaruhi aktivitas yang
berkaitan dengan tugas dari para anggota kelompok.
 Harold Koontz dan O’Donnel mengatakan bahwa kepemimpinan
adalah upaya mempengaruhi orang-orang untuk ikut dalam
pencapaian tujuan bersama.
 Dari beberapa definesi, Hersey dan Blanchard menyimpulkan
kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas
seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan
dalam situasi tertentu. Dirumuskan proses kepemipinan adalah
fungsi pemimpin, pengikut (anggota organisasi) dan variabel
situasional, lainnya. K = f (P, p, s)
Kepemiminan
Tiga Hal Penting Yang Terkandung Dalam
Kepemimpinan:
1) Kepemimpinan melibatkan orang lain atau pengikut atau
bawahan yang bersedia menerima pengaraahan dari
pemimpin. Tanpa bawahan, semua sifat-sifat
kepemimpinan seorang manejer akan menjadi tidak
relevan.
2) Kepemimpinan mencakup distribusi kekuasaan yang tidak
sama antara pemimpin dan anggota kelompok. Semakin
besar basis kekuasaan yang dimiliki manejer maka semakin
besar potensinya menjadi pemimpin yang efektif.
3) Kepemimpinan adalah kemampuan untuk menggunakan
berbagai bentuk kekuasaan untuk mempengaruhi perilaku
anggota (pengikut) melalui sejumlah cara.
Sumber Kekuasaan
1. Coercive Power (kekuasaan paksaan), yaitu kekuasaan yang
didasarkan atas rasa takut bawahan karena adanya pemberian
hukuman.
2. Kekuasaan Legitimasi, yaitu kekuasaan yang dasarkan atas
posisi formal yang dipegang seseorang dalam organisasi.
3. Kekuasaan Keahlian, yaitu kekuasaan yang didasarkan atas
keahlian, keterampilan dan pengetahuan seseorang dalam
organisasi.
4. Kekuasaan Ganjaran, yaitu kekuasaan yang didasarkan atas
kemampuan menyediakan imblan kepada orang lain – yakni
bayaran, promosi atau pengakuan.
5. Kekuasaan Referent, yaitu kekuasaan yang berdasarkan atas
cirri-ciri kepribadian yang disukai dan menarik.
6. Kekuasaan Informasi, yaitu kekuasaan yang berdasarkan atas
informasi yang dimiliki dan dipandang bernilai, langka dan
penting.
7. Kekuasaan Koneksi, yaitu kekuasaan berdasarkan kemampuan
koneksi seseorang dengan orang-orang penting dan
Kekuasaan Dan Politik
Perbedaan Manajemen Dan Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah konsep yang lebih luas daripada


manajemen.
Pencapaian tujuan organisasi merupakan hal yang terpenting
bagi manajemen, sedangkan kepemimpinan lebih
menekankan kontinuitas organisasi.
Setiap anda berupaya mempengaruhi perilaku orang lain
berarti anda sedang melakukan proses kepemipinan.
Seluruh perilaku kepemimpinan tidak diarahkan pada
pencapaian tujuan organisasi, atau bukan bagian dari
struktur organisasi.
Kepemimpinan dan manajemen tidak sama tetapi
kepemimpinan sangat erat kaitannya dengan manajemen.

Kepemiminan
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN
1. Pendekatan Sifat (Karakter), memandang bahwa
seseorang bisa berhasil menjadi pemimpin dikarenakan
memiliki sifat-sifat tertentu.
2. Pendekatan Perilaku (Behavioral theory), memandang
bahwa seseorang bisa menjadi pemimpin yang efektif
dikarenakan kemampuan memperagakan perilaku-
perilaku tertentu ketika mempengaruhi karyawannya.
3. Pendekatan Situasional (contingency theory),
memandang bahwa efektivitas kepemimpinan
seseorang ditentukan oleh kondisi yang bervariasi.
1) Teori Karakter Kepemimpinan
 Dalam studi awal yang dilakukan peneliti, bertujuan:
1) Membandingkan sifat-sifat orang yang tampil sebagai pemimpin dengan
yang tidak menjadi pemimpin.
2) Mengidentifikasi ciri-ciri dan sifat-sifat yang dimiliki oleh pemimpin yang
efektif.
3) Membandingkan ciri-ciri pemimpin yang efektif dan yang tidak efektif
(hasil penelitian tidak bisa).
 Edwin Ghieselli, sifat-sifat kepemimpinan efektif: Kemampuan sebagai
pengawas, kebutuhan berprestasi, cerdas, ketegasan, percaya diri
dan inisiatif.
 Keith Davis, empat sifat kepemimpinan efektif: kecerdasan,
kedewasaan dan keleluasaan hubungan sosial, motivasi dan dorongan
berprestasi dan sikap hubungan manusiawi.
Kesimpulan: tidak semua orang memiliki kualitas (kaharakteristik)
seperti itu, hanya merekalah yang dapat dipandang sebagai pemimpin
potensial. Pelatihan hanya akan bermanfaat bagi mereka yang memang
telah memiliki sifat-sifat kepemimpinan.
2) Teori Perilaku Kepemimpinan

 Pendekatan sifat tidak dapat menjelaskan apa yang


menyebabkan kepemimpinan efektif.
 Teori ini menentukan apa yang dilakukan pemimpin
yang efektif dalam rangka menyelenggarakan
organisasi – how mendelegasikan tugas, how
berkomunikasi dengan bawahan, memotivasi
bawahan, how jalankan tugas-tugas, dsb.
 Perilaku-perilaku pemimpin efektif dapat dipelajari
dan dikembangkan.
 Pendekatan ini memusatkan perhatiannya pada dua
aspek perilaku kepemimpinan; yakni fungsi-fungsi
kepemimpinan dan gaya kepemimpinan.
 Gaya Kepemimpinan Autokratis – Demokratis
“Tannembaum & Schemidt”
 Gaya autokratis: Manejer yang berorientasi pada
tugas mengawasi bawahan secara ketat untuk
memastikan bahwa tugas dilaksanakan secara
memuaskan.
 Gaya Dmokratis: manejer yang berorientasi pada
hubungan manusia (bawahan), lebih berusaha
memotivasi daripada mengontrol bawahan,
menekankan hubungan yang akrab, penuh
kepercayaan dengan karyawan atau kepuasan
pribadi;

Kepemiminan
1. Studi Universitas Riset Ohio, berusaha
mengidentifikasikan dua dimensi peprilaku pemimpin,
yaitu;
 Struktur Pemrakarsaan (Initiating Structure);
pemimpin menugaskan kepada anggota kelompok,
meminta anggota kelompok memenuhi tatatertib
dan peraturan standar, membritahukan kepada
anggota kelompok tentang hal-hal yang
diharapkan dari mereka.
 Pertimbangan (Considration) menunjukkan
sejauhmana seorang pemimpin berkemungkinan
memiliki hubungan pekerjaan yang dicirikan oleh
saling percaya, menghargai gagasan bawahan, dan
memperhatikan perasaannya
3) Teori kepemimpinan Contingency (Situasi)

Tidak ada satu gaya kepemimpinan yang sesuai


dengan situasi.
Teori Kepemimpinan Paul Hersey dan Kenneth
Blanchard.
 Gaya kepemimpinan yang paling efektif
berbeda-beda sesuai dengan kematangan
bawahan; adalah keinginan untuk berprestasi,
kesediaan untuk menerima tanggungjawab,
dan kemampuan serta pengalaman yang
berhubungan dengan tugas.

Kepemiminan
 Gaya kepemimpinan seseorang terdiri dari
gabungan dari perilaku tugas dan perilaku
hubungan.
 Perilaku Tugas; sejauhmana upaya pemimpin
mengorganisasi dan menetapkan peranan
anggota kelompok (pengikut); menjelaskan
aktivitas setiap anggota serta kapan, dimana dan
bagaimana cara menyelesaikan masalah.
 Perilaku Hubungan: sejauhmana upaya pimpinan
membina hubungan pribadi diantara anggota
kelompok (pengikut) dengan membuka lebar-
lebar saluran komunikasi, menyediakan
dukungan sosio-emosional dan kemudahan
perilaku
2. Model Kepemimpinan “Fred E. Fiedler.
Menurut Fiedler, terdapat tiga variabel situasi utama
yang cenderung menentukan apakah suatu situasi
tertentu menguntungkan bagi pemimpin:
1) Hubungan pribadi mereka dengan para anggota
kelompok (hubungan pemimpin-anggota);
2) Kadar struktur tugas yang ditugaskan kepada
kelompok untuk dilaksanakan (struktur tugas);
3) Kuasa dan wewenang posisi yang dimiliki (kuasa
posisi).

Anda mungkin juga menyukai