Kepemiminan
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN
1. Pendekatan Sifat (Karakter), memandang bahwa
seseorang bisa berhasil menjadi pemimpin dikarenakan
memiliki sifat-sifat tertentu.
2. Pendekatan Perilaku (Behavioral theory), memandang
bahwa seseorang bisa menjadi pemimpin yang efektif
dikarenakan kemampuan memperagakan perilaku-
perilaku tertentu ketika mempengaruhi karyawannya.
3. Pendekatan Situasional (contingency theory),
memandang bahwa efektivitas kepemimpinan
seseorang ditentukan oleh kondisi yang bervariasi.
1) Teori Karakter Kepemimpinan
Dalam studi awal yang dilakukan peneliti, bertujuan:
1) Membandingkan sifat-sifat orang yang tampil sebagai pemimpin dengan
yang tidak menjadi pemimpin.
2) Mengidentifikasi ciri-ciri dan sifat-sifat yang dimiliki oleh pemimpin yang
efektif.
3) Membandingkan ciri-ciri pemimpin yang efektif dan yang tidak efektif
(hasil penelitian tidak bisa).
Edwin Ghieselli, sifat-sifat kepemimpinan efektif: Kemampuan sebagai
pengawas, kebutuhan berprestasi, cerdas, ketegasan, percaya diri
dan inisiatif.
Keith Davis, empat sifat kepemimpinan efektif: kecerdasan,
kedewasaan dan keleluasaan hubungan sosial, motivasi dan dorongan
berprestasi dan sikap hubungan manusiawi.
Kesimpulan: tidak semua orang memiliki kualitas (kaharakteristik)
seperti itu, hanya merekalah yang dapat dipandang sebagai pemimpin
potensial. Pelatihan hanya akan bermanfaat bagi mereka yang memang
telah memiliki sifat-sifat kepemimpinan.
2) Teori Perilaku Kepemimpinan
Kepemiminan
1. Studi Universitas Riset Ohio, berusaha
mengidentifikasikan dua dimensi peprilaku pemimpin,
yaitu;
Struktur Pemrakarsaan (Initiating Structure);
pemimpin menugaskan kepada anggota kelompok,
meminta anggota kelompok memenuhi tatatertib
dan peraturan standar, membritahukan kepada
anggota kelompok tentang hal-hal yang
diharapkan dari mereka.
Pertimbangan (Considration) menunjukkan
sejauhmana seorang pemimpin berkemungkinan
memiliki hubungan pekerjaan yang dicirikan oleh
saling percaya, menghargai gagasan bawahan, dan
memperhatikan perasaannya
3) Teori kepemimpinan Contingency (Situasi)
Kepemiminan
Gaya kepemimpinan seseorang terdiri dari
gabungan dari perilaku tugas dan perilaku
hubungan.
Perilaku Tugas; sejauhmana upaya pemimpin
mengorganisasi dan menetapkan peranan
anggota kelompok (pengikut); menjelaskan
aktivitas setiap anggota serta kapan, dimana dan
bagaimana cara menyelesaikan masalah.
Perilaku Hubungan: sejauhmana upaya pimpinan
membina hubungan pribadi diantara anggota
kelompok (pengikut) dengan membuka lebar-
lebar saluran komunikasi, menyediakan
dukungan sosio-emosional dan kemudahan
perilaku
2. Model Kepemimpinan “Fred E. Fiedler.
Menurut Fiedler, terdapat tiga variabel situasi utama
yang cenderung menentukan apakah suatu situasi
tertentu menguntungkan bagi pemimpin:
1) Hubungan pribadi mereka dengan para anggota
kelompok (hubungan pemimpin-anggota);
2) Kadar struktur tugas yang ditugaskan kepada
kelompok untuk dilaksanakan (struktur tugas);
3) Kuasa dan wewenang posisi yang dimiliki (kuasa
posisi).