Anda di halaman 1dari 43

KEPEMIMPINAN

ORGANISASI
(BERWAWASAN NASIONAL KEJUANGAN)

Oleh:
Dr. A. WAHYURUDHANTO, M.Si

Magister Manajemen Program Pascasarjana UPN Veteran Jakarta


DEFINISI
2

Kepemimpinan (leadership) adalah suatu proses mempengaruhi orang lain


untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
UNSUR-UNSUR KEPEMIMPINAN :
1. Pemimpin / Atasan
Mempunyai wewenang untuk memimpin
Mendelegasikan tugas
2. Anggota / Subordinate / Bawahan
Membantu pemimpin sesuai tugasnya
3. Misi Tujuan Target
Direalisasi sesuai landasan budaya/filosofi organisasi
PEMIMPIN?
KEPEMIMPINAN?
3

Pemimpin =
seseorang yang dapat mempengaruhi orang lain dan memiliki
otoritas manajerial

Kepemimpinan =
proses mempimpin sebuah grup dan mempengaruhi grup tersebut
untuk mencapai tujuan
Pengertian Kepemimpinan
4

George R. Terry menyatakan : Kepemimpinan


merupakan pekerjaan yang dilakukan oleh
seorang manajer yang menyebabkan orang-orang
lain bertindak, sehingga kemampuan seorang
manajer dapat diukur dari kemampuannya dalam
menggerakkan orang lain untuk bekerja.
Pengertian Kepemimpinan
5

Pengertian kepemimpinan timbul


dimana pun dengan adanya
unsur-unsur berikut :
1. Ada orang yang dipengaruhi.
2. Ada orang yang mempengaruhi.
3. Ada pengarahan dari yang mempengaruhi.
Pola Dasar Kepemimpinan
6

Model kepemimpinan menurut George R. Terry


didasarkan pada kenyataan bahwa kepemimpinan
muncul dari adanya suatu hubungan yang kompleks
yang terdiri dari :
1. Pemimpin.
2. Pengikut.
3. Struktur organisasi.
4. Nilai sosial dan pertimbangan politik.
Kepemimpinan sebagai
Hubungan yang Kompleks
7

P
SO
Keadaan
Pertimbangan
Ekonomi
PK PK PK PK
Politik
Keterangan :
P = Pemimpin
Nilai SO = Struktur Organisasi
Sosial PK = Pengikut
Model Kepemimpinan
8

1.1 Nilai-nilai pemimpin


1.2 Keyakinan (kepercayaan) terhadap
anggota-anggota kelompok
1.3 Keadaan umum (lingkungan yang
disukai pemimpin).
2.1 Kebersamaan
4.1 Faktor lingkungan dan keterkaitan
(luar)
1. Pemimpin
tujuan
4.2 Biaya dan 4. Nilai- manajemen
waktu dari suatu nilai 2.2 Minat dan
keputusan dan keterlibatan
tindakan sosial & Pemimpinan dalam
4.3 Kekuatan budaya pertim- 2. Pengikut pemecahan
yang dominan Bangan suatu masalah
4.4 Pengaruh 2.3 Pengetahuan
masyarakat Politik
dan
dan sosial 3. Organisasi pengalaman
2.4 Kebutuhan
3.1 Struktur dan pola kerja berbagai kegiatan terhadap
3.2 Tingkat spesialisasi yang diikuti ketidak
3.3 Perluasan dan pengaruh teknologi tergantungan
3.4 Tugas tertentu
Pola Kepemimpinan Formal
9

Kepemimpinan formal ada secara resmi pada


seseorang yang diangkat dalam jabatan
kepemimpinan. Hal ini terlihat pada ketentuan
yang mengatur hierarki organisasi di dalam
bagan organisasi.

Kepemimpinan formal dikenal juga dengan


istilah Headship.
Pola Kepemimpinan Informal
10

Kepemimpinan informal tidak didasarkan pada pengangkatan,


tidak terlihat dalam hierarki atau bagan organisasi.
Efektivitas kepemimpinan informal terlihat pada pengakuan
nyata dan penerimaan dalam praktek atas kepemimpinan
seseorang.

Kepemimpinan informal didasarkan pada kriteria :


1. Kemampuan memikat hati orang.
2. Kemampuan membina hubungan yang serasi dengan organisasi atau
orang lain.
3. Penguasaan atas arti tujuan organisasi yang akan dicapai.
4. Penguasaan tentang implikasi-implikasi pencapaian tujuan dalam
kegiatan operasional.
5. Pemikiran atas keahlian tertentu yang tidak dimiliki orang lain.
TEORI KEPEMIMPINAN
11

TEORI
TEORI AWAL
KONTINGENSI
Teori sifat (Trait Model Fiedler
Theories) Teori
Teori Perilaku Kepemimpinan
(Behavioral Situasi Hersey dan
Theories) Blanchard
Teori Jalur Tujuan
(Path Goal Theory)
TEORI SIFAT (TRAIT THEORIES)
12

Sifat seorang pemimpin dan nonpemimpin bisa dibedakan dari fisik,


penampilan, golongan sosial, stabilitas emosi, kelancaran
berbicara, dan kemampuan bersosial.

7 sifat terkait kepemimpinan =


1. Penggerak
2. Hasrat untuk memimpin
3. Kejujuran dan integritas
4. Kepercayaan diri
5. Kecerdasan
6. Pengetahuan yang relevan mengenai pekerjaan
7. Extraversion (enerjik dan penuh semangat)
TEORI PERILAKU
(BEHAVIORAL THEORIES)
13

Teori kepemimpinan yang mengidentifikasi perilaku


yang membedakan antara pemimpin yang efektif dan
tidak efektif.
Peneliti Dimensi Perilaku
Universitas Iowa Gaya demokratis
Gaya autokrasi
Gaya Laissez-faire

Negara Bagian Ohio Konsiderasi


Inisasi struktur

Universitas Michigan Orientasi pada karyawan


Orientasi pada produksi

Grid Manajerial Perhatian pada orang


Perhatian terhadap produkso
TEORI KONTINGENSI KEPEMIMPINAN
14

1. Teori Kontengensi Model Fiedler

2. Teori Kepemimpinan Situasi


Hersey dan Blanchard

3. Teori Jalur Tujuan (Path Goal Theory)


Model Fieldler
15

Teori kepemimpinan yan menjelaskan bahwa kinerja kelompok


yang efektf tergantung pada kesesuaian antara gaya kepemimpinan
dan banyaknya kendali serta pengawasan terhadap situasi itu.
Fiedler mengembangkan least preffered coworker / LPC (kuesioner
rekan kerja yang paling tidak disukai) sosiometri
Setelah gaya kepemimpinan dinilai dengan LPC kemudian
mengevaluasi situasi agar dapat menyesuaikan pemimpin denga
situasinya.
Fiedler mengungkapkan tiga dimensi kontingensi yang
menentukan faktor-faktor kunci situasional terhadap efektivitas
pemimpin:
Relasi pemimipin dan anggota
Struktur Tugas
Posisi kekuatan
Kesimpulan Fieldler
16

Pemimpin dengan LPC yang rendah cenderung sesuai dengan


kondisi yang baik yang menguntungkan pemimpin dan juga juga
pada kondisi yang sangat tidak menguntungkan pemimpin
Pemimpin dengan LPC yang tinggi cenderung sesuai dengan
kondisi berhasil lebih baik pada kondisi kelompok yang sederajat
keuntungannya.
TEORI KEPEMIMPINAN SITUASI
HERSEY DAN BLANCHARD
(Situational Leadership Theory)
17

Teori kontingensi yang berfokus terhadap kesiapan pengikutnya.


Teori kepemimpinan situasi menggunakan dimensi kepemimpinan
yang hampir sama dengan Fiedler, perilaku tugas dan relasi.
Namun Hersey dan Blanchard melangkah lebih jauh dengan
mempertimbangkan masing-masing sebagai tinggi dan rendah lalu
menggabungkannya dengan 4 gaya kepemimpinan:
1. Telling
2. Selling
3. Participating
4. Delegating
TEORI KEPEMIMPINAN SITUASI
HERSEY DAN BLANCHARD
18

Komponen terakhir dalam model SLT (Situational Leadership


Theory) adalah empat tahap kesiapan pengikut :
1. R1>> orang tidak mampu dan tidak memiliki keinginan untuk
bertanggung jawab dalam melakukan
2. R2 >> orang tidak mampu, namun memiliki keinginan untuk
melakukan pekerjaan tertentu.
3. R3 >> orang yang mampu, namun tidak memiliki keinginan
untuk memenuhi keinginan pemimpinnya.
4. R4 >> orang mampu dan memiliki keinginan untuk
melakukan pekerjaan yang diminta.
TEORI KEPEMIMPINAN SITUASI
HERSEY DAN BLANCHARD
19
TEORI JALUR-TUJUAN
(PATH-GOAL THEORY)
20

Teori kepemimpinan yang menyatakan bahwa tugas


pemimpin adalah membantu pengikutnya mencapai
tujuan dan mengarahkan atau memberikan dukungan
sesuai kebutuhan untuk memastikan bahwa tujuan
mereka sejalan dengan tujuan kelompok/ organisasi.

Dikembangkan oleh Robert House, teori jalur tujuan


mengambil elemen penting teori ekspektasi dan
motivasi.
21

House mengidentifikasikan empat perilaku kepemimpinan:


1. Pemimpin yang mengarahkan (directive leader)
2. Pemimpin yang mendukung (suportive leader)
3. Pemimpin yang partisipatif (participative leader)
4. Pemimpin yang berorientasi prestasi (achievement-
oriented leader)
PANDANGAN KONTEMPORER
TENTANG KEPEMIMPINAN
22

Terdapat tiga pandangan yaitu :


1. Kepemimpinan Transformasi
Transaksi
2. Kepemimpinan Karismatik- Visioner
3. Kepemimpinan Tim
PANDANGAN KONTEMPORER
TENTANG KEPEMIMPINAN
23

1. Kepemimpinan Transformasi
Transaksi
Teori awal yang memandang para pemimpin sebagai
pemimpin transaksi yaitu pemimpin yang memimpin
dengan menggunakan pertukaran sosial dimana
pemimpin mengarahkan atau memotivasi bawahanya
untuk bekerja mencapai tujuan dengan memberikan
penghargaan atas produktivitas mereka.
PANDANGAN KONTEMPORER
TENTANG KEPEMIMPINAN
24

2. Kepemimpinan Karismatik Visioner


Pemimpin karismatik adalah pemimpin yang antusias
dan percaya diri yang kepribadian dan tindakannya
dapat mempengaruhi orang untuk berperilaku dengan
cara tertentu.

Kepemimpinan Visioner
kemampuan untuk menciptakan dan mangartikulasi
sebuah visi masa depan yang realistis, dapat
dipercaya, dan menarik sehingga dapat memperbaiki
situasi saat ini.
PANDANGAN KONTEMPORER
TENTANG KEPEMIMPINAN
25

3. Kepemimpinan Tim

Hubungan
dengan
Pelatih
konstitusi
Eksternal

Peran Pemecahan
Manajer Konflik
Pemimpin Tim Masalah
GAYA KEPEMIMPINAN
26

TIGA GAYA KEPEMIMPINAN :

1. Memaksa (autocratic, otoriter)


Pemimpin mengambil keputusan, anggota harus mentaatinya
Untuk anggota baru, tidak disiplin, prestasi menurun
Untuk memulai usaha baru, usaha dalam kondisi kritis

2. Terpimpin (democratic, consultative)


Pemimpin dan anggota bersama-sama membuat pemecahan masalah
Anggota mengungkapkan gagasan, pemimpin mengarahkan

3. Bebas (free-rein, participative)


Anggota diberi kebebasan mengembangkan kreasinya
Untuk anggota berketrampilan tinggi, cerdas, bermotivasi tinggi
TEORI DUO KONTINUM
27

Autocratic Democratic Free-rein


Pemimpin
Authority

Participate
Anggota

KEMAUAN MANUSIA
a. Kemauan berkuasa (need of power)
b. Kemauan berkawan (need of affiliation)
c. Kemauan berprestasi (need of achievement)
KEPEMIMPINAN YANG BAIK ADALAH KEPEMIMPINAN SITUASIONAL
Flexible, berubah karena waktu
Adaptif terhadap lingkungan
TEORI DUO KONTINUM
28

Kepemimpinan yang terpusat pada atasan Kepemimpinan yang terpusat pada bawahan

Penggunaan otoritas
oleh pemimpin
Deret kebebasan
untuk bawahan

Pemimpin Pemimpin Pemimpin Pemimpin Pemimpin Pemimpin/


membuat Pemimpin
memberikan memberikan memberikan merumuskan mengizinkan
keputusan menjual
ide dan keputusan persoalan, batas-batas- bawahan untuk
dan keputusan
mengundang sementara meminta nya meminta melakukan fungsi
mengumum pertanyaan yang bisa saran-saran pada kelompok dalam batas-batas
-kannya diubah dan membuat untuk membuat yang telah dirumus
keputusan keputusan -kan oleh atasan

DERETAN PERILAKU
Wewenang/kekuasaan (power)
29

Wewenang digunakan untuk mengarahkan dan


menerangkan peranan / tanggungjawab seseorang.

JENIS-JENIS WEWENANG :
1. Wewenang Struktural
Karena jabatan dalam organisasi
2. Wewenang Kearifan (Karismatik)
Karena memiliki sikap dan perilaku positif, pengetahuan,
kemampuan dan pengalaman
3. Wewenang Moral
Karena memiliki integritas, bermoral baik, berada di tengah
anggota terutama saat ada masalah
30

4. Wewenang Reputasi
Karena prestasi masalalu

5. Wewenang Jasmaniah
Karena bentuk atau penampilan fisik seseorang baik yang
nyata maupun kesan yang terpantul darinya
31

Semakin banyak jenis wewenang yang dimiliki seorang


pemimpin maka semakin BAIK
Pemimpin yang baik menggunakan kewenangan secara
CERDAS dan PEKA sehingga menjadi sangat berwenang
tanpa sewenang-wenang
Menjadi pemimpin bukan berarti mendapatkan hak untuk
MEMERINTAH, tetapi justru kewajiban memberi TELADAN
KUALITAS sehingga orang lain bisa menerima perintahnya
tanpa merasa direndahkan
Kepemimpinan adalah TINDAKAN, bukan KEDUDUKAN
Teori-teori Munculnya Seseorang
Menjadi Pemimpin
32

Ordway Tead mengatakan bahwa :


1. Membentuk dirinya sendiri yang disebut self made
man, yaitu kepemimpinan yang muncul karena
kemampuannya pada saat-saat yang penting atau
situasi tertentu.
2. Dipilih oleh pengikut-pengikutnya.
3. Ditunjuk dari atas atau diangkat. Dengan kata lain,
headership. Misalnya, seorang manajer ditunjuk
oleh Board of Direction untuk memimpin
perusahaan atau direktur yang diangkat oleh dewan
komisaris.
Teori-teori Munculnya Seseorang
Menjadi Pemimpin
33

1. Teori Genetis (heredity theory)


Disebutkan Leader are born not made, seseorang
manjadi pemimpin karena ia dilahirkan dengan bakat-bakat
kepemimpinannya. Secara filosofis pandangan ini
tergolong pada pandangan fatalis atau deterministis.
2. Teori Sosial
Ini juga teori ekstrim. Inti ajarannya Leader are made not
born. Berlawanan dengan teori genetis bahwa setiap
orang bisa menjadi pemimpin bila diberikan pendidikan dan
pengalaman yang cukup.
Teori-teori Munculnya Seseorang
Menjadi Pemimpin
34

3. Teori Ekologis
Sebagai reaksi dari kedua teori, maka teori ini mengatakan
bahwa ada dua ciri utama bagaimana seseorang memperoleh
kepemimpinannya, yaitu :
a. Karismatik.
Berasal dari pengakuan terhadap prestasi atau daya
tarik pribadi yang luar biasa.
b. Struktural (headship)
Berupa penunjukkan secara formal. Hal ini bisa
dilakukan oleh anggota atau orang di luar sistem,
dengan memberikan posisi kekuasaan yang
berbeda.
Tindakan-tindakan yang Harus Dilakukan
oleh Pemimpin
35

1. Menganalisis organisasi atau kelompok yang dipimpinnya.


2. Membina struktur organisasi.
3. Mengambil inisiatif.
4. Mencapai tujuan organisasi.
5. Menyediakan fasilitas untuk berkomunikasi.
6. Menciptakan kekompakan.
7. Menumbuhkan rasa bahagia bagi semua anggota organisasi.
8. Sintalitas (mempersatukan).
9. Harus bekerja dengan menggunakan filosofi organisasi yang
dipimpinnya.
Karakteristik pribadi pemimpin
36

1. Memiliki kecerdasan cukup tinggi


2. Memiliki kecakapan berkomunikasi
3. Memiliki kecakapan mendidik
4. Emosi terkendali
5. Memiliki motivasi berprestasi
6. Memiliki kepercayaan diri
7. Memiliki ambisi
Cara memotivasi bawahan (1)
37

1. Tegurlah tapi jangan kasar


2. Pekalah terhadap manusia
3. Bijaksana terhadap hal-hal sensitif dibawah ini:
Jangan remehkan seorang bawahan
Jangan kritik bawahan di depan orang lain
Sekali-kali beri perhatian penuh bawahan
Jangan mementingkan diri sendiri dan bawahan
berpikir demikian
Cara memotivasi bawahan (2)
38

4. Jangan memunculkan anak emas


5. Selalu berusahalah mengembangkan bawahan
6. Mengertilah hal-hal kecil namun sangat menyentuk
bawahanJangan membanggakan diri di hadapan
bawahan
7. Jangan racuni iklim kerja yang sudah baik karena
adanya seorang bawahan yang kurang berprestasi
8. Jangan terombang-ambing dalam mengambil
keputusan
Faktor-faktor dan Efektivitas Kepemimpinan
39

1. Kepribadian, pengalaman masa lampau dan


harapan pemimpin.
2. Harapan dan perilaku atasan.
3. Kebutuhan tugas.
4. Karakteristik, pengharapan dan perilaku
bawahan.
5. Iklim dan kebijaksanaan organisasi.
6. Harapan dan perilaku rekan.
Wawasan Kebangsaan
40

Wawasan Kebangsaan Indonesia tercetus/


diikrarkan pada sumpah pemuda tanggal 28
oktober 1928 sebagai tekat perjuangan dan
merupakan konvensi Nasional.

Aspek wawasan kebangsaan:


1. Aspek moral

2. Aspek intelektual
Nilai-nilai Wawasan Kebangsaan
41

Penghargaan terhadap harkat dan martabat


sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Kuasa
Tekat bersama untuk berkehidupan yang
bebas, merdeka, dan bersatu
Cinta tanah air dan bangsa
Demokrasi dan kedaulatan rakyat
Kesetiakawanan sosial
Masyarakat adil dan makmur
Makna Wawasan Kebangsaan
42

Mengamanatkan kepada seluruh bangsa agar


menempatkan persatuan dan kesatuan serta
kepentingan dan keselamatan bangsa dan
negara di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
43

Ada pertanyaan ?

Anda mungkin juga menyukai