Anda di halaman 1dari 23

TEORI

KEPEMIMPINAN DAN
KEKUASAAN
Perilaku Organisasi

Dr Heni Rohaeni, S.Sos, M.Si


Definisi Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah kemampuan Kepemimpinan sebagai proses di


memengaruhi suatu kelompok
mana seorang individu
menuju pencapaian sebuah visi
memengaruhi orang lain untuk
atau serangkaian tujuan. (Robbins
dan Judge)
mencapai tujuan Bersama.
(Kreitner dan Kinicki)
Perbedaan Umum Pemimpin dan pimpinan

PEMIMPIN
adalah orang yang memimpin atau
orang-orang yang menentukan tujuan,
motivasi, dan tindakan kepada orang
lain. Orang yang diangkat menjadi
pemimpin adalah orang yang
mempunyai kelebihan dari anggota
lainnya baik yang berasal dari dalam
diri ( memiliki bakat sebagai
pemimpin, dan memiliki sifat-sifat
pemimpin) dan yang berasal dari luar
diri (memiliki hubungan baik dengan
orang yang sedang berkuasa, banyak
teman baik, memiliki kekayaan).
PIMPINAN
adalah Jabatan atau posisi seseorang
didalam sebuah organisasi.
Pemimpin & Kepemimpinan

Pemimpin

Kepemimpinan
Seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan
kelebihan khususnya kecakapan dan kclebihan Kemampuan memengaruhi suatu kelompok
disatu bidang, sehingga dia mampu
menuju pencapaian sebuah visi atau
mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-
sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu, demi serangkaian tujuan. (Robbins dan Judge)
pencapaian satu atau beberapa tujuan.
(kartini Kartono)
Teori-teori Kepemimpinan

1.Teori Sifat
2.Teori Perilaku
3.Teori Kontingensi
4.Teori Situasional
5.Teori Jalur Tujuan
Seseorang dapat menjadi pemimpin apabila
memiliki sifat yang dibutuhkan oleh seorang
Teori Sifat pemimpin
Titik tolak teori : keberhasilan seorang pemimpin
(Trait ditentukan oleh sifat kepribadian baik secara fisik
Theories) maupun psikologis.
Teori-teori yang mempertimbangkan kualitas dan
karakteristik personal yang mendiferensiasikan
para pemimpin dari yang bukan para pemimpin.
Teori sifat berfokus pada kualitas dan karakteristik
personal.
Keefektifan pemimpin ditentukan oleh sifat,
perangai atau ciri kepribadian yang bukan saja
bersumber dari bakat, tapi dari pengalaman dan
hasil belajar
Teori Perilaku
(Behavior Theories)
Teori perilaku berusaha untuk mengidentifikasi perilaku-perilaku
pemimpin. Bila perilaku pemimpin ada perbedaan yang berarti jika
dibandingkan dengan perilaku yang dipimpin, maka kepemimpinan akan
dapat diajarkan. Bila kepemimpinan bisa diajarkan, maka pasokan pemimpin
bisa diperbesar.
Perbedaan yang paling mendasar antara teori sifat dan teori perilaku
adalah terletak pada asumsi yang mendasarinya. Jika teori sifat yang benar,
maka pada dasarnya kepemimpinan dibawa dari lahir. Sedangkan jika teori
perilaku yang benar, maka kepemimpinan bisa diajarkan atau ditanamkan.
Keberhasilan seorang pemimpin sangat tergantung pada perilakunya
dalam melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinan.
Gaya atau perilaku kepemimpinan tampak dari cara melakukan
pengambilan keputusan, cara memerintah (instruksi), cara memberikan
tugas, cara berkomunikasi, cara mendorong semangat bawahan, cara
membimbing dan mengarahkan, cara menegakkan disiplin, cara memimpin
rapat, cara menegur dan memberikan sanksi.
 Model ini menyatakan bahwa kinerja kelompok yang
Teori efektif akan bergantung pada kecocokan yang tepat
antara gaya kepemimpinan dan seberapa besar situasi
Kontingensi memberikan kendali dan pengaruh terhadap pimpinan.
(Contingency  Hasil yang dikemukakan pada model Fiedler adalah
Theory)
jika ada situasi dimana suatu kelompok menuntut
seorang pemimpin yang berorientasi tugas tetapi justru
pemimpinnya berorientasi hubungan, maka situasi
tersebut harus dimodifikasi misalkan dengan
mengganti pemimpin yang ada sehingga keefektifan
optimum dapat tercapai.
 Respon atau reaksi yang timbul berfokus pada
pendapat bahwa dalam menghadapi situasi yang
berbeda diperlukan perilaku atau gaya kepemimpinan
yang berbeda
Teori Situasional
(Situational Theories)

 Model yang berkaitan dengan teori


situasional dikembangkan oleh Paul Hersey
dan Ken Blanchard.
 Teori ini lebih menekankan pada pengikut
dibandingkan dengan pemimpin untuk
tercapainya kepemimpinan yang efektif.
 kepemimpinan yang efektif bergantung dari
tingkat kesiapan atau kedewasaan para
pengikutnya.
Teori Jalur Tujuan
o Teori jalur-tujuan pada mulanya dikembangkan oleh Robert House. Pada prinsipnya teori ini
berpendapat bahwa merupakan tugas si pemimpin untuk membantu pengikutnya dalam mencapai
tujuan mereka dan untuk memberikan pengarahan dan dukungan agar dapat dipastikan tujuan mereka
sesuai dengan sasaran secara keseluruhan dari suatu kelompok atau organisasi.
• Robert House mengidentifikasi empat perilaku kepemimpinan :
1. Pemimpin yang membiarkan pengikutnya tahu apa yang diharapkan
2. Pemimpin yang mendukung dan menunjukkan perhatian akan kebutuhan para pengikutnya
3. Pemimpin yang partisipatif berkonsultasi dengan bawahannya dan menggunakan saran mereka untuk
mengambil suatu keputusan
4. Pemimpin berorientasi prestasi yang menetapkan tujuan yang menantang dan mengharapkan
bawahannya untuk berprestasi pada tingkat yang tertinggi
Sekumpulan ciri yang digunakan pimpinan untuk
Gaya mempengaruhi bawahan agar sasaran organisasi tercapai
atau dapat pula 32 dikatakan bahwa gaya kepemimpinan
Kepemimpinan adalah pola perilaku dan strategi yang disukai dan sering
diterapkan oleh seorang pimpinan (Rivai)
Perilaku atau cara yang dipilih dan dipergunakan pemimpin
dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap dan perilaku
para anggota organisasi atau bawahannya. Seseorang yang
menduduki jabatan pimpinan mempunyai kapasitas untuk
membaca situasi yang dihadapinya secara tepat dan
menyesuaikan gaya kepemimpinanya agar sesuai dengan
tuntutan situasi yang dihadapinya, meskipun penyeseuaian ini
hanya bersifat sementara (Nawawi)
Gaya kepemimpinan

1. Gaya Kepemimpinan Kharismatik


2. Gaya Kepemimpinan Transaksional
3. Gaya Kepemimpinan Transformasional
4. Gaya Kepemimpinan Visioner

Gaya
Para pengikut terpacu kemampuan kepemimpinan yang heroik
atau yang luar biasa ketika mereka mengamati perilaku-perilaku
tertentu pemimpin mereka.
Kepemimpinan  Lima karakteristik pokok pemimpin kharismatik:
1.
Kharismatik
Visi dan artikulasi. memiliki visi ditujukan dengan sasaran ideal
yang berharap masa depan lebih baik dari pada status quo, dan
mampu mengklarifikasi pentingnya visi yang dapat dipahami orang
lain.
2. Risiko personal. Pemimpin kharismatik bersedia menempuh risiko
personal tinggi, menanggung biaya besar, dan terlibat ke dalam
pengorbanan diri untuk meraih visi.
3. Peka terhadap lingkungan. Mereka mampu menilai secara
realistiskendala lingkungan dan sumber daya yang dibutuhkan
untuk membuat perubahan.
4. Kepekaan terhadap kebutuhan pengikut. Pemimpin kharismatik
perseptif (sangat pengertian) terhadap kemampuan orang lain dan
responsive terhadap kebutuhan dan perasaan mereka.
5. Perilaku tidak konvensional. Pemimpin kharismatik terlibat dalam
perilaku yang dianggap baru dan berlawanan dengan norma.
Gaya Kepemimpinan
Transaksional
Pemimpin transaksional merupakan pemimpin
yang memandu atau memotivasi para pengikut
mereka menuju sasaran yang ditetapkan dengan
memperjelas persyaratan peran dan tugas.
Gaya kepemimpinan transaksional lebih
berfokus pada hubungan pemimpin-bawahan tanpa
adanya usaha untuk menciptakan perubahan bagi
bawahannya.
Empat Karakteristik Gaya Kepemimpinan
Transaksional

1. Imbalan kontingen: kontrak pertukaran imbalan atas upaya yang dilakukan,


menjanjikan imbalan atas kinerja baik, mengakui pencapaian.
2. Manajemen berdasar pengecualian (aktif): melihat dean mencari penyimpangan
dari aturan dan standar, menempuh tindakan perbaikan.
3. Manajemen berdasar pengecualian (pasif): mengintervensi hanya jika standar
tidak dipenuhi.
4. Laissez-Faire: melepas tanggung jawab, menghindari pembuatan keputusan.
Gaya Pemimpin transformasional mencurahkan
Kepemimpinan perhatian pada hal-hal dan kebutuhan
pengembangan masing-masing pengikut.
Transformasional Pemimpin transformasional mengubah kesadaran
para pengikut akan persoalan-persoalan dengan
membantu mereka memandang masalah lama
dengan cara-cara baru, dan mereka mampu
menggairahkan, membangkitkan, dan mengilhami
para pengikut untuk mengeluarkan upaya ekstra
demi mencapai sasaran kelompok
Empat Karakteristik Gaya Kepemimpinan
Transformasional:

1. Kharisma: memberikan visi dan rasa atas misi, menanamkan kebanggaan, meraih
penghormatan dan kepercayaan.
2. Inspirasi: mengkomunikasikan harapan tinggi, menggunakan symbol untuk
memfokuskan pada usaha, menggambarkan maksud penting secara sederhana.
3. Stimulasi intelektual: mendorong intelegensia, rasionalitas, dan pemecahan
masalah secara hati-hati.
4. Pertimbangan individual: memberikan perhatian pribadi, melayani karyawan
secara pribadi, melatih dan menasehati.
Gaya
Kepemimpinan Kemampuan menciptakan dan mengartikulasikan visi
yang realistis, kredibel, dan menarik mengenai masa
Visioner depan organisasi yang tengah tumbuh dan membaik.
Visi ini jika diseleksi dan diimplementasikan secara
tepat, mempunyai kekuatan besar yang bisa
mengakibatkan terjadinya lompatan awal ke masa
depan dengan membangkitkan keterampilan, bakat,
dan sumber daya untuk mewujudkannya.
KEKUASAAN (POWER)

• Kekuasaan adalah semua hubungan diantara seseorang ataupun sekelompok orang


yang bisa menentukan (Power is a relationship in which one person or group is able)
merupakan sebuah tindakan seseorang atau juga kelompok yang lainnya ke suatu
arah tujuan dari pihak yang pertama (to determine the action of another in the
direction of the former’s own ends). (Harold D. Laswell dan Abraham Kaplan)
• Kekuasaan ialah sebuah kemungkinan yang bisa membuat seorang aktor dalam
hubungan sosial jadi berada dalam suatu jabatan tertentu untuk melakukan
keinginannya sendiri serta menghilangkan halangannya. (Max Weber)
Perbedaan kekuasaan dan wewenang

Kekuasaan: kemampuan
Wewenang: Hak untuk mengambil tindakan yang diperlukan agar tugas dan
tanggung jawab dapat dilaksanakan dengan baik atau kekuasaan yang secara asli
melekat pada jabatan yang diduduki oleh pemimpin. Atau dengan kata lain
• Wewenang adalah kekuasaan resmi dan kekuasaan pejabat untuk menyuruh pihak
lain supaya bertindak dan taat kepada pihak yang memiliki wewenang itu.(G.R Terry)
• Wewenang adalah suatu hak untuk memerintah / bertindak. (Harold Koontz dan Cyril
O’Donnel)
Sumber-sumber Kekuasaan
Sumber kekuasaan biasanya dibagi menjadi dua kelompok besar (Robbins dan Judge), yaitu:
1. Sumber kekuasaan antar individu (interpersonal sources of power).
a) Kekuasaan Formal (Formal Power) adalah kekuasaan yang didasarkan pada posisi individual dalam suatu
organisasi. Kekuasaan ini dapat berasal dari: i) Kemampuan untuk memaksa (coercive power), ii) Kemampuan
untuk memberi imbalan (reward power). iii) Kekuatan formal (legitimate power)
b) Kekuasaan Personal (Personal Power) adalah kekuasaan yang berasal dari karakteristik unik yang dimiliki
seorang individu. Kekuasaan ini dapat berasal dari: i) Kekuasaan karena dianggap ahli (Expert Power) ii)
Kekuasaan karena dijadikan contoh (Referent Power)
1. Sumber kekuasaan struktural (structural sources of power). Kekuasaan ini juga dikenal dengan istilah inter-group
atau inter-departmental power yang merupakan sumber kekuasaan kelompok
Sumber-sumber Kekuasaan
1. Reward Power : Kekuasaan yang berdasarkan imbalan yang dimiliki pemimpin.
2. Coercive Power: Kekuasaan yang berdasarkan Kekerasan / hukuman yang dimiliki pemimpin.
3. Legitimate Power: Kekuasaan yang berdasarkan Undang-Undang / Hukum yang dimiliki pemimpin.
4. Expert Power: Kekuasaan yang berdasarkan keahlian atau keterampilan dan pengetahuan
pemimpin.
5. Referent Power: Kekuasaan yang berdasarkan hubungan atau mengidentifikasikan pimpinan dan
mengaguminya serta ingin memperoleh penerimaan dari pimpinan.

• Semakin dekat seseorang dengan pusat kekuasaan maka semakin berpeluang orang tersebut
turut menikmati kekuasaan.
Terima Kasih
Thank You

Anda mungkin juga menyukai