5. Fleksibel.
Sebagai seorang pemimpin dituntut untuk menjadi kuat sekaligus fleksibel Pemimpin
yang fleksibel adalah pemimpin yang mampu beradaptasi dengan situasi dan kondisi
apapun. Bagaimana menangani situasi yang tak terduga atau tidak nyaman akan
menentukan tingkat fleksibilitas. Seorang pemimpin fleksibel akan semakin kuat dan
cepat menyesuaikan diri dengan keadaan Semakin sering terjadi perubahan, justru
kreativitas mereka semakin diasah
6. Komunikatif
Seorang pemimpin harus mampu menjaga komunikasi dengan para pegawai atau
anggota tim serta kliennya akan lebih banyak mendengar daripada berbicara dan
memperlakukan orang lain dengan hormat Pemimpin yang komunikatif akan mengerti
kebutuhan serta kesusahan orang lain Pemimpin yang baik akan lebih banyak
bertanya, mempertimbangkan berbagai pilihan, serta memimpin ke arah yang benar
7. Berpikiran Terbuka
Pemimpin yang berpikiran terbuka akan mempertimbangkan semua pilihan sebelum
mengambil keputusan tidak akan tersinggung akan perkataan orang lain dan justru
menerima setiap opini yang muncul demi kenyamanan Bersama.
8. Cerdas.
Pengetahuan adalah kekuatan. Seorang pemimpin harus memiliki berpengetahuan
luas, harus menjadi akses atas kepada setiap informasi yang berhubungan dengan
bidangnya termasuk setiap peraturan dan kondisi perusahaan
9. Percaya Diri
Seorang pemimpin harus percaya diri! harus dapat meyakinkan bawahan maupun
orang lain ketika mereka mengalami kesulitan Selain itu juga harus mampu
memerintah orang lain dan yakin dengan perintah tersebut, harus yakin atas setiap
keputusan yang diambil. Karena itu, pemimpin bisnis harus berani untuk mengambil
setiap risiko yang ada. Namun, percaya diri harus disertai dengan kerendahan hati.
Jangan terlalu antusias sehingga tidak mempertimbangkan segala hal
10. Antusias
Seorang pemimpin harus memiliki tingkat semangat dan antusiasme yang tinggi
dalam pekerjaannya. Jika tidak, bagaimana dapat memotivasi tim untuk mencapai visi
atau membuat klien untuk bekerjasama
11. Teratur
Terlalu sering berubah bukanlah hal yang baik. Jadilah pemimpin yang teratur, baik
dalam hal emosional, intelektual, maupun struktural. harus menjaga stabilitas emosi,
pemikiran, maupun struktur perusahaan Tidak hanya keteraturan diri sendiri, juga
harus menjaga keteraturan tim Keteraturan seorang pemimpin dapat terlihat dari hal-
hal kecil seperti kondisi rumah, ruang kantor hingga cara kerja tim.
12. Evaluatif.
Pemimpin yang evaluatif akan selalu me-review program dan mengevaluasi setiap
rencana yang telah dijalankan, tidak akan takut melakukan perubahan jika ada rencana
atau program yang berjalan tidak sesuai tujuan atau gagal mencapai target. Semakin
sering melakukan evaluasi, akan semakin teliti dan tepercaya
13. Penuh Penghargaan.
Seorang pemimpin akan menghargai kerja keras pegawai atau anggota timnya, akan
memberkan reward sebagai hasil kerja keras mereka sekaligus memotivasi mereka
untuk mencapai level yang lebih profesional, Seorang pemimpin yang bijak akan
mempertimbangkan setiap reward yang diberikan sesuai dengan kebutuhan
pegawainya
atau anggota timnya sehingga reward yang diberikan tidak akan sia-sia
14. Menginspirasi.
Seorang pemimpin juga harus menginspirasi Menginspirasi tindak nyata kepada orang
lain. Hal ini akan berdampak positif dan memotivasi bawahan maupun orang lain.
Memengaruhi orang lain memang hal yang sulit tetapi bukan hal yang mustahil.
Pemimpin yang memiliki vision akan jauh lebih mudah mengarahkan bawahannya
untuk saling bekerja sama dalam memenuhi tujuan tersebut. Jika ia adalah karakter
yang konsisten, pemimpin tersebut bisa dengan mudah memformulasikan cara yang
efisien untuk mencapai visi yang diinginkan.
Spesifik Kepemimpinan
1. Credible, artinya mempunyai sifat konsisten dan komitmen yang tinggi apa yang
diucapkannya dengan yang diperbuat
2. Creation Opportunities, artinya menciptakan peluang bagi orang lain untuk
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan. Trait Theory mengatakan bahwa
seseorang bisa dilatih untuk menjadi pemimpin, dan kepemimpinan bisa diasah
Ada banyak sekali cara di untuk melatih kepemimpinan, mulai dari mengikuti
pendidikan formal hingga training khusus.
3. Carying artinya menunjukkan kepedulian kepada orang lain sehingga membuat
bawahan merasa diakui menjadi bagian dari organisasi
4. Communication, artinya mempunyai ketrampilan komunikasi yang baik dengan
orang lain.
Gaya-gaya kepemimpinan
Gaya kepemimpinan adalah suatu cara yang dipergunakan oleh seorang pemimpin dalam
mempengaruhi perilaku orang lain. Masing-masing pemimpin mempunyai gaya yang ingin
memancarkan kepemimpinannya. Menurut Susilo Martoyo (1996:146) gaya kepemimpinan
diantaranya:
a. Gaya kepemimpinan Direktif Otokratif Gaya kepemimpinan ini memberikan peluang
yang sangat luas kepada pemimpin untuk melaksanakan otoritasnya, sedangkan
kebebasan bawahan untuk mengemukakan pendapat sangat terbatas. Pemimpin
merupakan pusat komando, pusat perintah terhadap bawahan.
b. Gaya Kepemimpinan Persuasif
Pemimpin melaksanakan otoritas dan kontrol terutama dalam proses pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan. Pemimpin memperhatikan masukan-masukan
dari bawahan, bawahan mendapat kebebasan terbatas untuk mengemukakan
pendapatnya, mereka diikut sertakan dalam pengambilan keputusan. Dalam hal ini,
putusan pimpinan merupakan keputusan bersama meskipun jumlah/persentase
masukan dari bawahan masih terhitung minim.
c. Gaya Kepemimpinan Konsultatif
Pemimpin memberikan kesempatan yang luas kepada bawahan untuk ikut serta dalam
pengambilan keputusan. Cara yang ditempuh adalah menyajikan rancangan yang
bersifat sementara. Rancangan tersebut ditawarkan kepada bawahan, yang masih
terbuka kemungkinan adanya perubahan. Dengan cara ini pemimpin berkesempatan
menguji gagasannya kepada bawahannya melalui proseskonsultasi. Cara ini juga
memberikan peluang yang luas bagi bawahan untuk mengemukakan pendapatnya
secara bebas dalam membuat suatu keputusan manajemen.
d. Gaya Kepemimpinan Partisipatif
Pemimpin memberikan kesempatan dan kebebasan yang seluas-luasnya kepada
bawahan untuk mengemukakan pendapatnya. Pemimpin dan bawahan bekerjasama
secara penuh dalam team. Cara lain, pemimpin dan bawahan bekerja dalam team
tetapi pemimpin tidak berperan langsung melainkan mendelegasikan kepada staff
senior. Pendelegasian pembuatan keputusan menunjukan adanya kebebasan bertindak
dalam batas tertentu, meskipun bawahan sangat dominan tetapi tetap tanggung jawab
berada pada pimpinan.
e. Gaya Kepemimpinan Musyawarah
Kepemimpinan berdasarkan tata nilai kebersamaan yang di wujudkan dalam bentuk
kekeluargaan dan gotong royang, tindakan pemimpin ditandai oleh rasa tolong
menolong, saling membantu dan berkerja sama berdasarkan kasih sayang, serta tetap
berpegang pada efisiensi dan efektif. Tindakan yang dilakukan oleh pemimpin dalam
pengambilan keputusan mengikuti prosedur penentuan masalah, pengumpulan data,
analisa data dan pengambilan kesimpulan
f. Gaya dengan orientasi tugas (task oriented)
KKM berorientasi tugas mengarahkan dan mengatasi bawahan secara tertutup untuk
menjamin bahwa tugas dilaksanakan sesuai yang diinginkannya. KKM dengan gaya
kepemimpinan ini lebih memperhatikan pelaksanaan pekerjaan daripada
pengembangan dan pertumbuhan anggota awak kapal itu sendiri.
g. Gaya dengan orientasi karyawan (employee oriented)
KKM berorientasi karyawan mencoba untuk lebih memotivasi bawahan dibanding
mengawasi mereka. Mereka mendorong para anggota kelompok untuk melaksanakan
tugas-tugas dengan memberikan kesempatan bawahan untuk berpartisipasi dalam
pembuatan keputusan, menciptakan suasana persahabatan serta hubungan-hubungan
saling mempercayai dan menghormati dengan para anggota kelompok