Anda di halaman 1dari 6

Pemimpin adalah seseorang yang memiliki kemampuan memimpin, artinya

memiliki kemampuan untuk memengaruhi perilaku orang lain atau kelompok.


Perlu dipahami bahwa “pemimpin dan “manajer” memiliki arti yang berbeda.
Di mana seorang manajer berperilaku sebagai seorang pemimpin, asalkan
mampu memengaruhi perilaku orang lain untuk mencapai tujuan tertentu.
Namun hal tersebut belum tentu seorang pemimpin juga menjadi seorang
manajer sebab seorang manajer melaksanakan fungsi birokrasi, yang dibatasi
oleh aturan-aturan birokrasi sedangkan seorang pemimpin tidak perlu dibatasi
oleh aturan-aturan birokrasi
Pemimpin adalah seseorang yang memiliki kemampuan memimpin, artinya
memiliki kemampuan untuk memengaruhi perilaku orang lain atau kelompok.
Perlu dipahami bahwa “pemimpin dan “manajer” memiliki arti yang berbeda.
Di mana seorang manajer berperilaku sebagai seorang pemimpin, asalkan
mampu memengaruhi perilaku orang lain untuk mencapai tujuan tertentu.
Namun hal tersebut belum tentu seorang pemimpin juga menjadi seorang
manajer sebab seorang manajer melaksanakan fungsi birokrasi, yang dibatasi
oleh aturan-aturan birokrasi sedangkan seorang pemimpin tidak perlu dibatasi
oleh aturan-aturan birokrasi
Pemimpin adalah seseorang yang memiliki kemampuan memimpin, artinya
memiliki kemampuan untuk memengaruhi perilaku orang lain atau kelompok.
Perlu dipahami bahwa “pemimpin dan “manajer” memiliki arti yang berbeda.
Di mana seorang manajer berperilaku sebagai seorang pemimpin, asalkan
mampu memengaruhi perilaku orang lain untuk mencapai tujuan tertentu.
Namun hal tersebut belum tentu seorang pemimpin juga menjadi seorang
manajer sebab seorang manajer melaksanakan fungsi birokrasi, yang dibatasi
oleh aturan-aturan birokrasi sedangkan seorang pemimpin tidak perlu dibatasi
oleh aturan-aturan birokrasi
Pemimpin adalah seseorang yang memiliki kemampuan memimpin, artinya memiliki
kemampuan untuk memengaruhi perilaku orang lain atau kelompok. Perlu dipahami bahwa
"pemimpin dan "manajer" memiliki arti yang berbeda. Di mana seorang manajer berperilaku
sebagai seorang pemimpin, asalkan mampu memengaruhi perilaku orang lain untuk mencapai
tujuan tertentu. Namun hal tersebut belum tentu seorang pemimpin juga menjadi seorang
manajer sebab seorang manajer melaksanakan fungsi birokrasi, yang dibatasi olch aturan-
aturan birokrasi sedangkan seorang pemimpin tidak perlu dibatasi olch aturan-aturan
birokrasi
PENDEKATAN KEPEMIMPINAN
1. Pendekatan Sifat (Trait Approach).
Orang yang memimpin dan yang bukan pemimpin ditinjau melalui identifikasi sifat-sifat
kepemimpinannya. Didasarkan pada pendekatan psikologis, di mana sikap individu di
dasarkan oleh struktur kepribadian Menggambarkan ciri khas pemimpin yaitu mempunyai
kekuatan fisik dan keramahan serta intelegensi yang tinggi. Menurut Gisbon, Ivancevich dan
Donelly (2000) dan Hoy, Miskel (2008), berikut sifat-sifat yang membentuk kepemimpinan
efektif

Sifat-sifat dan ketrampilan kepemimpinan efektif


Kepribadian Motivasi Keterampilan
 Tingkat semangat  Orientasi kekuasaan  Hubungan antar pribadi
(energi) tersosialisasi  Kognitif
 Percaya diri  Kebutuhan berprestasi  Teknis
 Tahan stress kuat  Konseptual
 Kedewasaan emosi  Kurang memerlukan
 ekstraversi afiliasi
 Kebanggaan diri (self
efficacy)

2. Pendekatan Perilaku (Behavioral Approach).


Pendekatan perilaku ditinjau pada model perilaku pemimpin yang memberi pengaruh pada
karyawannya. Perilaku pemimpin ini dapat berpusat pada tugas atau hubungan dengan
karyawan Rensis Likert, mengembangkan teori kepemimpinan pada dua dimensi, orientasi
tugas dan orientasi bawahan
Teori kepemimpinan perilaku meliputi empat sistem yaitu: a) Exploitative authoritative, tidak
adanya kepercayaan pada bawahan serta selalu memakai ancaman pada karyawan, b)
Benevolent authoritative, terdapat komunikasi akan tetapi terbatas, c) Consultative, proses
pengambilan keputusan untuk hal yang penting tetap berada ditangan pemimpin tetapi
kepercayaan adalah dasar adanya komunikasi, d) Partisipative, merupakan sistem ideal dan
terdapat kepercayaan penuh dari atasan langsung

3. Pendekatan Kharismatik (Charismatic Approach). Kepemimpinan kharismatik berjalan


sejak jaman Yunani kuno. Menurut Robert House (Luthan, 2002), ciri dari kepemimpinan
kharismatik ialah: a) mempunyai kepercayaan diri dan kepercayaan pengikut, b) ekspektasi
yang tinggi bagi pengikut, c) mempunyai visi ideologis, d) bawahan mempunyai kesamaan
visi dan misi dengan pemimpin, e) bawahan mempunyai loyalitas yang ekstrim dan
kepercayaan pada pemimpin, f) bawahan berlomba-lomba mengikuti sistem nilai dan
perilaku pemimpin, g) pemimpin merupakan penghargaan yang tinggi, h) pemimpin
mempunyai kemampuan debat dan persuasif yang hebat, sikap dan perilaku yang bisa
memberikan dampak pada pengikutnya
4. Pendekatan Transformational (Transformational Approach). Konsep pemimpin
transformasional mengintegrasikan ide-ide yang dikembangkan dalam pendekatan watak
(trait), gaya (style), dan kontingensi Proses transformasional menjadi dasar bagi tepn
transformasional, di mana pemimpin menggeser sistem nilai,
kepercayaan dan kebutuhan-kebutuhan pengikutnya. Menurut Bass (1990). pemimpin
transformasional harus mampu membujuk para bawahannya melakukan tugas-tugas yang
melebihi kepentingan mereka sendiri demi kepentingan organisasi yang lebih besar.
Selanjutnya, pemimpin transformasional mengartikulasi visi masa depan organisasi yang
realistik, menstimulasi bawahan dengan cara yang intelektual dan memberikan perhatian
pada perbedaan- perbedaan yang dimiliki oleh bawahannya. Hoy dan Miskel (2008).
Mengemukakan bahwa pemimpin transformasional itu proaktif, meningkatkan kesadaran
bawahan tentang kepentingan kolektif.
Karakter Kepemimpinan
Karakter adalah kunci utama menjadi seorang pemimpin sukses. Seorang pemimpin harus
dapat menjadi teladan bagi orang lain, terutama anggota timnya. Karakterlah yang akan
menentukan sukses atau tidaknya seorang pemimpin dalam berbagai aspek Tidak terkecuali
dalam dunia bisnis. Kesuksesan atau kegagalan kepemimpinan akan terlihat melalui
pekerjaan tim seorang pimpinan serta sejauh apa perusahaan berkembang.

Terdapat karakter pemimpin untuk perkembangan bisnis yaitu,


1. Berpendirian Teguh
Sebagai pemimpin, harus memiliki pendirian. Jangan mudah terpengaruh oleh orang
lain atau keuntungan di depan mata. Seorang pemimpin yang berpendirian teguh akan
berjalan sesuai visi tanpa melihat ke kanan atau ke kiri. Pemimpin dapat menghadapi
apa pun saat sudah tahu jelas visi dan tujuan perusahaan. Berkomitmen terhadap
segala keputusan maupun tindak nyata yang dilakukan. Jika hal ini dilakukan,
bawahan akan dengan sendirinya memiliki rasa tanggung jawab terhadap tugas-tugas
yang diberikan oleh atasannya.
2. Jujur.
Kejujuran hal yang sangat penting dalam kepemimpinan Seorang pemimpin yang baik
akan selalu jujur pada anggota tim atau kliennya atas setiap risiko atau keuntungan
yang ada. Pemimpinharus mementingkan kepentingan tim dan klien daripada diri
sendiri Berusaha untuk terbuka bisnis dalam setiap situasi dan kondisi justru akan
mempererat relasi. Kejujuran adalah dasar utama untuk seorang pemimpin.
3. Integritas
Seorang pemimpin harus juga memiliki sifat, mutu atau keadaan yang menunjukkan
kesatuan yang utuh sehingga memiliki kemampuan dan potensi yang memancarkan
kewibawaan. Sehingga akan memajukan diri maupun orang-orang yang dipimpin
4. Proaktif Pemimpin yang proafktif adalah pemimpin yang berinisiatif tinggidan
bertanggung jawab, sangat mandin dan selalu berpikir tiga langkah ke depan.
Pemimpin akan bekerja keras untuk menguasai bidang dengan tujuan untuk
menghindari konflik Pemimpin proaktif tidak akan mengeluh atas setiap tugas yang
diberikan Bahkan, pimpinan akan mengerjakan tugas tersebut dengan sebaik-baiknya
dan membuahkan hasil yang melebihi ekspektasi.

5. Fleksibel.
Sebagai seorang pemimpin dituntut untuk menjadi kuat sekaligus fleksibel Pemimpin
yang fleksibel adalah pemimpin yang mampu beradaptasi dengan situasi dan kondisi
apapun. Bagaimana menangani situasi yang tak terduga atau tidak nyaman akan
menentukan tingkat fleksibilitas. Seorang pemimpin fleksibel akan semakin kuat dan
cepat menyesuaikan diri dengan keadaan Semakin sering terjadi perubahan, justru
kreativitas mereka semakin diasah

6. Komunikatif
Seorang pemimpin harus mampu menjaga komunikasi dengan para pegawai atau
anggota tim serta kliennya akan lebih banyak mendengar daripada berbicara dan
memperlakukan orang lain dengan hormat Pemimpin yang komunikatif akan mengerti
kebutuhan serta kesusahan orang lain Pemimpin yang baik akan lebih banyak
bertanya, mempertimbangkan berbagai pilihan, serta memimpin ke arah yang benar
7. Berpikiran Terbuka
Pemimpin yang berpikiran terbuka akan mempertimbangkan semua pilihan sebelum
mengambil keputusan tidak akan tersinggung akan perkataan orang lain dan justru
menerima setiap opini yang muncul demi kenyamanan Bersama.
8. Cerdas.
Pengetahuan adalah kekuatan. Seorang pemimpin harus memiliki berpengetahuan
luas, harus menjadi akses atas kepada setiap informasi yang berhubungan dengan
bidangnya termasuk setiap peraturan dan kondisi perusahaan
9. Percaya Diri
Seorang pemimpin harus percaya diri! harus dapat meyakinkan bawahan maupun
orang lain ketika mereka mengalami kesulitan Selain itu juga harus mampu
memerintah orang lain dan yakin dengan perintah tersebut, harus yakin atas setiap
keputusan yang diambil. Karena itu, pemimpin bisnis harus berani untuk mengambil
setiap risiko yang ada. Namun, percaya diri harus disertai dengan kerendahan hati.
Jangan terlalu antusias sehingga tidak mempertimbangkan segala hal
10. Antusias
Seorang pemimpin harus memiliki tingkat semangat dan antusiasme yang tinggi
dalam pekerjaannya. Jika tidak, bagaimana dapat memotivasi tim untuk mencapai visi
atau membuat klien untuk bekerjasama
11. Teratur
Terlalu sering berubah bukanlah hal yang baik. Jadilah pemimpin yang teratur, baik
dalam hal emosional, intelektual, maupun struktural. harus menjaga stabilitas emosi,
pemikiran, maupun struktur perusahaan Tidak hanya keteraturan diri sendiri, juga
harus menjaga keteraturan tim Keteraturan seorang pemimpin dapat terlihat dari hal-
hal kecil seperti kondisi rumah, ruang kantor hingga cara kerja tim.
12. Evaluatif.
Pemimpin yang evaluatif akan selalu me-review program dan mengevaluasi setiap
rencana yang telah dijalankan, tidak akan takut melakukan perubahan jika ada rencana
atau program yang berjalan tidak sesuai tujuan atau gagal mencapai target. Semakin
sering melakukan evaluasi, akan semakin teliti dan tepercaya
13. Penuh Penghargaan.
Seorang pemimpin akan menghargai kerja keras pegawai atau anggota timnya, akan
memberkan reward sebagai hasil kerja keras mereka sekaligus memotivasi mereka
untuk mencapai level yang lebih profesional, Seorang pemimpin yang bijak akan
mempertimbangkan setiap reward yang diberikan sesuai dengan kebutuhan
pegawainya
atau anggota timnya sehingga reward yang diberikan tidak akan sia-sia
14. Menginspirasi.
Seorang pemimpin juga harus menginspirasi Menginspirasi tindak nyata kepada orang
lain. Hal ini akan berdampak positif dan memotivasi bawahan maupun orang lain.
Memengaruhi orang lain memang hal yang sulit tetapi bukan hal yang mustahil.
Pemimpin yang memiliki vision akan jauh lebih mudah mengarahkan bawahannya
untuk saling bekerja sama dalam memenuhi tujuan tersebut. Jika ia adalah karakter
yang konsisten, pemimpin tersebut bisa dengan mudah memformulasikan cara yang
efisien untuk mencapai visi yang diinginkan.

Spesifik Kepemimpinan

Transformasional Perkembangan Bisnis 4 (empat) perlaku spesifik dari


Kepemimpinan Transformasional Perkembangan Bisnis Seorang pemimpin dapat
dikategorikan mempunyai sifat kepemimpinan trasformasional manakala memiliki
penlaku sebagai berikut:

1. Credible, artinya mempunyai sifat konsisten dan komitmen yang tinggi apa yang
diucapkannya dengan yang diperbuat
2. Creation Opportunities, artinya menciptakan peluang bagi orang lain untuk
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan. Trait Theory mengatakan bahwa
seseorang bisa dilatih untuk menjadi pemimpin, dan kepemimpinan bisa diasah
Ada banyak sekali cara di untuk melatih kepemimpinan, mulai dari mengikuti
pendidikan formal hingga training khusus.
3. Carying artinya menunjukkan kepedulian kepada orang lain sehingga membuat
bawahan merasa diakui menjadi bagian dari organisasi
4. Communication, artinya mempunyai ketrampilan komunikasi yang baik dengan
orang lain.
Gaya-gaya kepemimpinan
Gaya kepemimpinan adalah suatu cara yang dipergunakan oleh seorang pemimpin dalam
mempengaruhi perilaku orang lain. Masing-masing pemimpin mempunyai gaya yang ingin
memancarkan kepemimpinannya. Menurut Susilo Martoyo (1996:146) gaya kepemimpinan
diantaranya:
a. Gaya kepemimpinan Direktif Otokratif Gaya kepemimpinan ini memberikan peluang
yang sangat luas kepada pemimpin untuk melaksanakan otoritasnya, sedangkan
kebebasan bawahan untuk mengemukakan pendapat sangat terbatas. Pemimpin
merupakan pusat komando, pusat perintah terhadap bawahan.
b. Gaya Kepemimpinan Persuasif
Pemimpin melaksanakan otoritas dan kontrol terutama dalam proses pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan. Pemimpin memperhatikan masukan-masukan
dari bawahan, bawahan mendapat kebebasan terbatas untuk mengemukakan
pendapatnya, mereka diikut sertakan dalam pengambilan keputusan. Dalam hal ini,
putusan pimpinan merupakan keputusan bersama meskipun jumlah/persentase
masukan dari bawahan masih terhitung minim.
c. Gaya Kepemimpinan Konsultatif
Pemimpin memberikan kesempatan yang luas kepada bawahan untuk ikut serta dalam
pengambilan keputusan. Cara yang ditempuh adalah menyajikan rancangan yang
bersifat sementara. Rancangan tersebut ditawarkan kepada bawahan, yang masih
terbuka kemungkinan adanya perubahan. Dengan cara ini pemimpin berkesempatan
menguji gagasannya kepada bawahannya melalui proseskonsultasi. Cara ini juga
memberikan peluang yang luas bagi bawahan untuk mengemukakan pendapatnya
secara bebas dalam membuat suatu keputusan manajemen.
d. Gaya Kepemimpinan Partisipatif
Pemimpin memberikan kesempatan dan kebebasan yang seluas-luasnya kepada
bawahan untuk mengemukakan pendapatnya. Pemimpin dan bawahan bekerjasama
secara penuh dalam team. Cara lain, pemimpin dan bawahan bekerja dalam team
tetapi pemimpin tidak berperan langsung melainkan mendelegasikan kepada staff
senior. Pendelegasian pembuatan keputusan menunjukan adanya kebebasan bertindak
dalam batas tertentu, meskipun bawahan sangat dominan tetapi tetap tanggung jawab
berada pada pimpinan.
e. Gaya Kepemimpinan Musyawarah
Kepemimpinan berdasarkan tata nilai kebersamaan yang di wujudkan dalam bentuk
kekeluargaan dan gotong royang, tindakan pemimpin ditandai oleh rasa tolong
menolong, saling membantu dan berkerja sama berdasarkan kasih sayang, serta tetap
berpegang pada efisiensi dan efektif. Tindakan yang dilakukan oleh pemimpin dalam
pengambilan keputusan mengikuti prosedur penentuan masalah, pengumpulan data,
analisa data dan pengambilan kesimpulan
f. Gaya dengan orientasi tugas (task oriented)
KKM berorientasi tugas mengarahkan dan mengatasi bawahan secara tertutup untuk
menjamin bahwa tugas dilaksanakan sesuai yang diinginkannya. KKM dengan gaya
kepemimpinan ini lebih memperhatikan pelaksanaan pekerjaan daripada
pengembangan dan pertumbuhan anggota awak kapal itu sendiri.
g. Gaya dengan orientasi karyawan (employee oriented)
KKM berorientasi karyawan mencoba untuk lebih memotivasi bawahan dibanding
mengawasi mereka. Mereka mendorong para anggota kelompok untuk melaksanakan
tugas-tugas dengan memberikan kesempatan bawahan untuk berpartisipasi dalam
pembuatan keputusan, menciptakan suasana persahabatan serta hubungan-hubungan
saling mempercayai dan menghormati dengan para anggota kelompok

Anda mungkin juga menyukai