Anda di halaman 1dari 17

PERAN KEPEMIMPINAN DALAM

MANAJEMEN STRATEGIK
DOSEN : INDRIYATI.SE.MM
Apakah Kepemimpinan penting di dalam
Manajemen Strategik ??
Pentingnya Faktor Kepemimpinan dalam
Manajemen Strategik

 Seluruh proses dalam manajemen strategik mulai dari proses


penentuan tujuan dan arah organisasi, perumusan strategi
hingga mengimplementasikan strategi tidak akan berjalan
mulus tanpa dukungan kepemimpinan yang efektif.
 Pemimpin yang efektif mampu menginspirasi dan
menggerakan para pengikutnya untuk berjuang demi
tercapainya visi dan misi perusahaan.
 Pemimpin adalah sosok yang paling bertanggungjawab untuk
mengantarkan sebuah organisasi mencapai visi dan misinya
melalui strategi, struktur dan sistem yang paling efektif.
Memimpin para pemimpin
(Superleadership)
 Superleader adalah para pemimpin yang dalam lingkup
kerjanya memimpin sebuah organisasi besar yang
didalamnya terdapat pemimpin lain.
 Contoh : Presiden yang memimpin kabinet yang terdiri dari
beberapa menteri, Direktur utama BUMN yang memimpin
jajaran direksi BUMN,
 Leading others to lead
 Para pemimpin ini harus pandai menjadikan anak buahnya
bukan saja sebagai pengikut yang baik tetapi juga pemimpin
yang baik (memimpin orang lain agar pandai memimpin).
Kecerdasan Pemimpin

SQ Seorang pemimpin yang sukses adalah memimpin


yang yang mempunyai :
 IQ Intelektual Quotient yang tinggi.
 AQ Adversity Quotient : Kemampuan
membuat hidup tetap optimis menghadapi
masalah.
 EQ Emotional Quotient : Kemampuan pribadi
untuk menyadarkan dirinya agar sensitif dalam
masalah sosial dan mampu hidup bersama.
 SQ Spiritual Quatient : Kemampuan pribadi
AQ menggerakan dirinya untuk sesuatu yang
bermakna dan selalu mengkaitkan dengan hal
yang tak terbatas

IQ EQ
Peran Kepemimpinan

 Pemimpin organisasi harus dapat memainkan dengan optimal


peran-peran kepemimpinan, yang secara umum dibagi menjadi
sembilan. Kesembilan peran itu terdiri dari:
1) Kapten (captain), seorang pemimpin harus mampu menetapkan
arah secara jelas dan cepat, bekerja mengatasi kekompleksitas
isu isu penting , mengenai masalah dan peluang serta
mengambil keputusan yang berdampak pada tindakan yang
dilakukan.
2) Dokter (Doctor), seorang pemimpin harus mampu
megintegrasikan informasi yang berasal dari beragam sumber ,
membangun perspektif yang komprehesif namun beragam ,
serta mengoptimalkan organisasi.
3) Eksekutor, seorang pemimpi harus mampu
membangun dan menyeleraskan sumber daya yang
dimiliki guna membereskan berbagai macam hal
yang cepat, mencapai tujuan – tujuan yang kompleks
, serta mengawasi dan melaksanakan tugas.
4) Ahli strategi , seorang pemimpin harus mampu
memahami secara utuh sebuah persoalan (big
picture), membangun arah tindakan jangka panjang
serta mengkaitkan visi dan nilai-nilai dengan strategi
perusahaan.
5. Pelatih (coach) dan Pembimbing (Counselor) ,
seorang pemimpin harus mampu menarik ,
mengembangkan , dan mempertahankan bakat bakat
terbaik dalam organisasi serta membangun dan
menfasiliti budaya yang mendorong pengembangan.
6. Group Dynamizer, sebagai pendinamis kelompok,
pemimpin harus menjamin dinamika kelompok guna
membangun komitmen bersama , membangkitkan
energi dan antusiasme serta membangun
kepercayaan.
7. Change Agent , sebagai agen perubahan , pemimpin
harus pandai-pandai mengidentifikasi ide-ide dan
peluang – peluang bagi perubahan serta memperkenalkan
dan mendorong perubahan tersebut. Ia juga harus
menjamin perubahan yang dikehendaki.
8. Enterprenuer , seorang pemimpin harus memiliki
pengetahuan dan ketrampilan layaknya seorang
wirausahawan yang pandai mengidentifikasi dan
memanfaatkan setiap peluang yang ada, mengubah
ancaman menjadi peluang serta berani mengambil resiko
yang terkalkulasi.
9) “Corporate” , seorang pemimpin harus berusaha
secara optimal memperhatikan serta memenuhi
kepentingan para pemangku kepentingan
organisasi, menyeimbangkan antara tujuan jangka
panjang dengan keuntungan jangka pendek serta
menjamin diimplementasikan tata kelola
perusahaan yang baik (good corporate
governance) dan manajemen resiko.
Memberdayakan Pengikut
 Tanpa dukungan yang optimal , seorang pemimpin akan
menghadapi aneka persoalan kompleks yang timbul dari
dirinya.
 Dalam organisasi , peran seorang pengikut adalah strategic
implementor, Leader, Source of Information, Feedback
Provider dan Friend dan Partner.
 Strategic implementor, ia berperan sebagai pihak yang
mengimplementasikan hal-hal yang strategis dalam
operasional organisasi.
 Pengikut juga melaksanakan kegiatan kepemimpinan,
misalnya sorang pengikut juga harus mempunyai inisiatif,
melakukan kegiatan pengambilan keputusan, dll.
 Sebagai Source of information, pengikut harus mampu
mem-back up pemimpinnya sehingga pemimpin organisasi
tidak ketinggalan informasi atas apa yang terjadi didalam
dan diluar organisasi.
 Sebagai feedback provider, pengikut “wajib” menyediakan
umpan balik bagi kegiatan yang dilakukan oleh pemimpin
organisasi. Hal ini penting untuk menjaga agar organisasi
berjalan di jalur yang benar.
 Friend and partner , pengikut juga berfungsi sebagai teman
dan mitra kerja dari pemimpin. Tanpa adanya dukungan
pengikut , mustahil pemimpin akan mampu membawa
organisasi kepada keberhasilan.
GAYA KEPEMIMPINAN (Hersey & Blanchard
, 1969)

Sesuai dengan perilaku tugas ,


perilaku hubungan dan kesiapan
pengikut , Hersey dan Blanchard
membuat model kepemimpinan
situasional.

Kepemimpinan Situasional
menuntut pemimpin untuk
menyesuaikan gaya mereka ke
kecakapan dan komitmen pengikut.

Pemimpin yang efektif adalah


pemimpin yang mengetahui apa
yang dibutuhkan karyawan serta
menyesuaikan gaya untuk
memenuhi kebutuhan tersebut.
GAYA KEPEMIMPINAN (Hersey & Blanchard
, 1969)

1) Gaya Kepemimpinann S1: Telling (Pemberitahu) — Gaya ini paling tepat untuk
kesiapan pengikut rendah (R1). Ini menekankan perilaku tugas tinggi dan perilaku
hubungan yang terbatas. Gaya kepemimpinan telling (kadang-kadang disebut
directing) adalah karakteristik gaya kepemimpinan dengan komunikasi satu arah.
Pemimpin memberi tahu individu atau kelompok soal apa, bagaimana, mengapa,
kapan dan dimana sebuah pekerjaan dilaksanakan. Pemimpin selalu memberikan
instruksi yang jelas, arahan yang rinci, serta mengawasi pekerjaan secara
langsung.
2) Gaya Kepemimpinan S2: Selling (Penjual) — Gaya ini paling tepat untuk
kesiapan pengikut moderat (R2). Ini menekankan pada jumlah tugas dan perilaku
hubungan yang tinggi. Pada tahapan gaya kepemimpinan ini seorang pemimpin
masih memberi arahan namun ia menggunakan komunikasi dua arah dan
memberi dukungan secara emosional terhadap individu atau kelompok guna
memotivasi dan rasa percaya diri pengikut. Gaya ini muncul kala kompetensi
individu atau kelompok meningkat, sehingga pemimpin perlu terus menyediakan
sikap membimbing akibat individu atau kelompok belum siap mengambil
tanggung jawab penuh atas proses dalam pekerjaan.
3) Gaya Kepemimpinan S3: Participating (Partisipatif) — Gaya ini paling tepat
untuk kesiapan pengikut tinggi dengan motivasi moderat (R3). Ini menekankan
pada jumlah tinggi perilaku hubungan tetapi jumlah perilaku tugas rendah. Gaya
kepemimpinan pada tahap ini mendorong individu atau kelompok untuk saling
berbagi gagasan dan sekaligus memfasilitasi pekerjaan dengan semangat yang
mereka tunjukkan. Gaya ini muncul tatkala pengikut merasa percaya diri dalam
melakukan pekerjaannya sehingga pemimpin tidak lagi terlalu bersikap sebagai
pengarah. Pemimpin tetap memelihara komunikasi terbuka, tetapi kini
melakukannya dengan cenderung untuk lebih menjadi pendengar yang baik serta
siap membantu pengikutnya. Tugas seorang pemimpin adalah memelihara
kualitas hubungan antar individu atau kelompok.
4) Gaya Kepemimpinan S4: Delegating (Pendelegasian) — Gaya ini paling tepat
untuk kesiapan pengikut tinggi (R4). Ini menekankan pada kedua sisi yaitu
tingginya perilaku kerja dan perilaku hubungan dimana gaya kepemimpinan pada
tahap ini cenderung mengalihkan tanggung jawab atas proses pembuatan
keputusan dan pelaksanaannya. Gaya ini muncul tatkala individu atau kelompok
berada pada level kompetensi yang tinggi sehubungan dengan pekerjaannya.
Gaya ini efektif karena pengikut dianggap telah kompeten dan termotivasi penuh
untuk mengambil tanggung jawab atas pekerjaannya. Tugas seorang pemimpin
hanyalah memonitor berlangsungnya sebuah pekerjaan.
TERIMA KASIH

Reference :
Manajemen Strategik, AB Susanto, 2014. Penerbit Airlangga
Kepemimpinan , Teori dan Praktek , Peter G. Northhouse, 2013. PT. Indeks Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai