Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MEMAHAMI TENTANG VISI ORGANISASI

Dosen Pengampuh :
dr. JIMMY POSANGI M.Sc, Ph. D, SpFK

Theresia Fany Febty Pinontoan


Fransisca Pricillya Sengka
Dessy C. H Pottimau
Claudi Wattie
Dewi Sartika Arunde 222021110035

PASCASARJANA
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmatnya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Memahami Tentang Visi
Organisasi” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Kepemimpinan dan Berpikir Sistem oleh dosen Pengampuh : dr. Jimmy Posangi M.Sc, Ph. D,
SpFK, Prof. Dr. Venetia Ryckerens Danes M.Sc, PhD dan Dr. dr. Harsali Fransiskus Lampus
MHSM, SpBA pada program studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Pascasarjana Univeristas
Sam Ratulangi Manado Tahun 2022. Selain itu, tugas ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang kepemimpinan berpikir sistem bagi para pembaca dan juga bagi kami
mahasiswa.

Penyusun mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah memberikan tugas ini
sehinga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni. Penyusun menyadari, tugas ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Manado, Agustus 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Bekakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
Bab II Pembahasan
2.1 Arti Visi Secara Umum
2.2 Membangun Visi Pribadi dan Menjadikannya sebagai bahan untuk
membangun visi organisasi
2.3 Membangun Visi Organisasi
Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Organisasi pada dasarnya seperti mahkluk hidup, kelangsungan hidupnya sangat


ditentukan oleh kemampuannya untuk beradaptasi dengan lingkungan. Perubahan
lingkungan strategi organisasi yang sangat cepat dalam berbagai dimensi, seperti
teknologi, sosial, ekonomi, perundangan, globalisasi menuntut organisasi untuk mampu
beradaptasi pada perubahan itu. Apabila organisasi terlambat untuk berubah maka sangat
besar kemungkinan organisasi akan mundur kinerjanya bahkan, dapat punah. Oleh karena
itu suatu hal yang harus dilakukan oleh organisasi untuk tetap bertahan dan berkembang
adalah organisasi senantiasa mempelajari perubahan lingkungan strategi dan segera
beradaptasi pada perubahan itu. Dalam dinamika organisasi tersebut muncul istilah visi
organisasi.
Setiap organisasi atau perusahaan pastilah mempunyai sebuah visi untuk mencapai
kesuksesannya. Visi adalah apa yang perusahaan inginkan di masa depan. Visi dapat
memberikan aspirasi dan motivasi disamping memberikan panduan atau rambu-rambu
dalam menyusun strategi. Pernyataan visi yang efektif adalah menggambarkan secara
jelas gambaran dari organisasi yang ingin dikembangkan. Visi digunakan sebagai
pemandu untuk merubah hal–hal yang berhubungan dengan perusahaan. Visi menjelaskan
pada setiap orang kemana kita akan menuju.

Pada situasi yang serba tidak menentu akibat cepatnya perubahan sekarang ini,
suatu organisasi/perusahaan membutuhkan sosok pemimpin yang memiliki visi masa
depan yang tajam. Visi adalah pernyataan tujuan ke mana suatu organisasi akan dibawa,
sebuah masa depan yang lebih baik, lebih berhasil, atau lebih diinginkan dibandingkan
dengan kondisi sekarang.

Kualitas seorang pemimpin dalam proses perubahan yang sedang berlangsung


seperti saat ini harus selalu berorientasi masa depan. Pemimpin yang lahir pada era
sekarang ini tidak boleh hanya terjebak pada fungsi memberi nasehat, memberi perintah,
dan memberi mandat kepada bawahannya, tetapi lebih pada bagaimana menentukan visi,
misi, dan tujuan organisasi secara jelas dan komprehensif kepada seluruh anggota
organisasi. Dengan demikian pemimpin yang memiliki visi dan misi jauh kedepan
melebihi pemimpin-pemimpin lainnya, diyakini akan mampu mengadaptasi antara
organisasi yang dipimpinnya terhadap lingkungan eksternal yang terus berubah.

Agar para pimpinan dan seluruh bawahan saling terlibat dalam mewujudkan tujuan
organisasi, maka dibutuhkan interaksi sosial satu sama lain yang saling membantu dan
membutuhkan sehingga tercipta lingkungan kerja yang kondusif dan menentramkan.
Dalam proses bersosialisasi dan berinteraksi, seorang pimpinan harus mampu memberikan
dorongan atau semangat kepada para bawahan guna mencapai kinerja organisasi secara
optimal.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah yang dibahas yakni tentang :
a. Arti visi secara umum
b. Membangun visi pribadi dan menjadikannya sebagai bahan untuk membangun
visi organisasi
c. Membangun visi organisasi

1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui arti visi secara umum
2. Bagaimana membangun visi pribadi dan menjadikannya sebagai bahan untuk
membangun visi organisasi
3. Bagaimana membangun visi organisasi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Arti Visi secara Umum

Banyak ahli telah mendefinisikan visi. Walaupun pertanyaan berbeda-beda namun pada
dasarnya memiliki arti yang sama. Berikut ini diungkapkan beberapa definisi visi:

a. Kuncoro (2006) adalah sebagai berikut: Visi adalah suatu pernyataan


b. Wibisono (2006) adalah sebagai berikut: Visi merupakan rangkaian kalimat yang
menyatakan cita-cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin
dicapai di masa depan. Definisi komperhensif tentang apa yang diinginkan
organisasi, mengapa suatu organisasi berdiri dan apa yang diyakininya atau
gambaran masa depan organisasi.
c. Kusuma (2009) adalah sebagai berikut: Visi adalah apa yang perusahaan inginkan di
masa depan. Berdasarkan beberapa definisi visi di atas dapat disimpulkan bahwa visi
merupakan suatu pernyataan komprehensif tentang segala sesuatu yang diharapkan
suatu organisasi pada masa yang akan datang dan dibuat sebagai pedoman atau arah
tujuan jangka panjang organisasi.
d. Allisson dan Kaye (2005), Sebuah visi adalah model mental tentang keadaan masa
depan yang dibangun berdasarkan spekulasi-spekulasi yang masuk akal dan asumsi
yang masuk akal tentang masa depan dan dipengaruhi oleh kita sendiri tentang
sesuatu yang berharga, yang dirumuskan sebuah visi adalah model mental yang dapat
diwujudkan oleh orang dan organisasi melalui keterlibatan dan tindakan-tindakan
mereka.
e. Salusu (1996) menjelaskan visi suatu keberhasilan yang dapat dijelaskan sebagai
suatu deskripsi tentang bagaimana seharusnya rupa dari sebuah organisasi pada saat
ia berhasil dengan sukses melaksanakan strateginya dan menemukan dirinya yang
penuh potensi yang mengagumkan. Banyak yang mengira visi dan misi itu adalah hal
yang sama, tetapi sebenarnya visi dan misi ini berbeda. Sebuah visi merupakan hal
yang sangat bagus jika setiap orang didalam perusahaan mengerti akan menjadi apa
perusahaan tempat mereka bekerja di masa depan.
Visi merancang masa depan perusahaan untuk 3-10 tahun kedepan, yang merupakan
hal yang sangat krusial bagi perusahaan untuk 3-10 tahun ke depan, yang merupakan
hal yang krusial bagi perusahaan untuk menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka
panjang (Wibisono, 2006).

Visi Pribadi

Dalam menciptakan visi, pemimpin harus berbagi visi pribadi mereka dengan orang lain
(pengikut) dan mendorong pengikutnya untuk mengekspresikan apa yang menjadi
impian mereka di masa depan. Hal seperti membutuhkan keterbukaan antara pemimpin
dan para pengikutnya, yang menjadi tanggung jawab utama seorang pemimpin untuk
mendorong pengikut nya dan menemukan landasan bersama yang mengikat mimpi
pribadi menjadi visi bersama bagi organisasi.

Sebelum membuat sebuah visi, ada beberapa hal yang dapat menjadi titik tolak seseorang
dalam menggali dan merusmuskan visi, yaitu :
1. Kenali diri kita
Artinya kita perlu mengenali apa kekhasan diri kita, keunggulan, dan kelemahan
kita. Untuk melakukan hal ini, kita dapat membandingkan diri dengan orang lain
yang mirip dengan diri kita.
2. Merenungkan hal-hal yang dianggap bernilai
Sesuatu yang bernilai itu artinya sangat bermakna, sehingga hidup menjadi tidak
bernilai bila hal tadi tidak bias kita dapatkan atau upayakan.
3. Menggali kegagalan atau luka-luka yang merupakan hasil pengalaman masa
lampau
Luka-luka ini dapat berupa hal yang menyakitkan seperti kehilangan, kekecewaan,
kemarahan, ketidakadilan, dan sebagainya. Hal-hal tersebut dapat berpotensi
membuat kita menggambarkan diri secara negative, tidak percaya diri atau bahkan
membenci diri. Sehingga dapat membuat kita tidak merasa aman, terus merasa
terancam bahkan merasa harus menjaga diri tanpa berhenti.
4. Mengenali saat-saat bahagia yang pernah kita alami
5. Dengan menggabungkan semuanya, maka kita dapat mengenali pola-pola yang
muncul didalam riwayat hidup kita.
Langkah yang dilakukan seorang pemimpin untuk menciptakan visi:

1. Target a vision for a desired future,


Visi biasanya dimulai dengan pemimpin, yang memiliki gagasan yang jelas dan
meyakinkan tentang ke mana tim atau organisasi harus pergi. Pemimpin harus
bersemangat dengan gagasan itu sebelum orang lain menyukainya.
2. Co-create the vision,
para pemimpin tidak menyajikan visi yang terbentuk sepenuhnya kepada
pengikut. Orang menginginkan visi masa depan yang mencerminkan impian dan
harapan mereka sendiri.
3. Identify strengths,
Kumpulkan daftar apa yang dilakukan organisasi dengan baik dan hal-hal yang
dibanggakan orang. Berdasarkan pembicaraan dengan orang-orang di seluruh
organisasi atau apa yang keluar dari kelompok fokus, buat daftar pencapaian
masa lalu, keterampilan, sumber daya, dan sebagainya yang mungkin menjadi
aset dalam mencapai masa depan yang diinginkan.
4. Write a first draft,
penting untuk menuliskan sesuatu secara tertulis, tetapi pastikan para
pengikut/anggota tahu bahwa itu adalah draf yang membutuhkan umpan balik.
Menulislah dari hati, mengingat bahwa emosilah yang mendorong orang.
Bertujuan untuk sesuatu yang hebat dan menempatkan diri kita ke masa depan
yang kita bayangkan.
5. Solicit feedback and create the final vision statement,
Pernyataan visi dapat melalui beberapa draf sebelum final. Yang penting adalah
setiap orang memiliki kesempatan untuk memberikan umpan balik.
6. Share the vision widely,
Berkomunikasi secara luas dan sering, menggunakan banyak saluran.

2.3 Membangun Visi Organisasi


Visi merupakan nilai atau tujuan yang hendak dicapai dan menjadi kesepakatan serta
acuan bersama dalam melaksanakan kegiatan.Visi yang telah dirumuskan tersebut akan
menjadi pedoman seluruh anggota suatu organisasi beserta aktivitas anggotanya untuk
membantu dan berkontribusi untuk mencapai tujuan dan agar seluruh komponen yang
terkait memiliki satu pandangan yang sama dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Tony Buzan dalam bukunya The Power Of Spiritual Intelegence mendefinisikan visi
sebagai kemampuan berpikir atau merencanakan masa depan dengan bijak dan imajinatif,
menggunakan gambaran mental tentang situasi yang dapat dan mungkin terjadi di masa
mendatang.

Visi bersama adalah tentang bagaimana membangun komitmen didalam sebuah grup
dengan mengembangkan pandangan bersama terhadap masa depan yang ingin dibuat
serta prinsip-prinsip dan acuan praktis yang dapat mengarahkan kepada tujuan yang ingin
dicapai.

Perumusan visi dipandang penting agar setiap anggota organisasi memiliki penjelasan
mengenai cita-cita atau mimpi kolektif yang berusaha diwujudkan dimasa depan
(Mintzberg, 2006).

Pernyataan perumusan visi sering berupa kalimat tungal yang berupa :

a. Gambaran tentang masa depan yang realistik dan ingin diwujudkan dalam kurun
waktu tertentu/saat yang ditentukan.
b. Pernyataan yang diucapkan/ditulis hari ini merupakan proses manajerial saat ini,
yang menjangkau kedepan.
c. Situasi konsi ideal tentang masa depan yang realistik, dapat dipercaya meyakinkan
serta mengundang daya tarik.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa visi adalah suatu
gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan organisasi
dalam pembelajaran. Pada hakekatnya tidak ada visi organisasi, yang ada adalah visi-visi
pribadi dari anggota organisasi, Namun kita hanya mampu merumuskan gambaran
bersama mengenai masa depan, berupa komitmen murni tanpa adanya rasa terpaksa. Visi
adalah mental model masa depan, dengan demikian visi harus menjadi milik bersama
yang diyakini oleh seluruh anggota organisasi.

Kriteria visi :
a. Singkat, sederhana dan jelas
b. Menarik, mudah diingat
c. Sesuai nilai-nilai organisasi
d. Bersifat melibatkan semua orang
e. Inspirasional, menantang
f. Memberikan kriteria dalam pengambilan keputusan

Manfaat visi :
a. Bukan fakta tetapi dapat menjadi gambaran pandangan masa depan yang ingin
diwujudkan.
b. Dapat memberi arahan dan dorongan
c. Anggota dalam organisasi pembelajaran menunjukan pencapaian yang baik.
d. Menimbulkan ispirasi dan siap menghadapi tantangan
e. Menjembatani masa kini dan masa mendatang
f. Menjadi gambaran realistis dan kredibel masa depan yang menarik
g. Menciptakan organisasi dalam pembelajaran yang dinamis dan tidak statis.

2.3 Tahap-Tahap Pembentukan Visi Bersama


Terdapat lima tahap pembentukan visi bersama yaitu :

1. Telling
Pada tahapan ini, pemimpin visi dan anggota mengikuti penyampaian instruksi
dilakukan secara langsung, jelas, dan konsisten. Hal-hal yang dapat
dinegosiasikan atau tidak dapat dinegosiasikan atau tidak dapat dinegosiasikan
dikemukakan pada tahapan ini. Biasanya anggota hanya 25% dari instruksi yang
diberikan oleh pemimpin. Anggota akan mengikuti intruksi, tetapi hanya beberapa
yang memiliki komitmen terhadap instruksi tersebut.
2. Selling
Pimpinan mengetahui visi yang sebaiknya dimiliki oleh organisasi dan
menawarkannya kepada anggota. Namun, pimpinan memerlukan penerimaan oleh
anggota, serta memupuk hubungan baik dengan anggota dan pelanggan.
Kekurangan dari tahap ini adalah anggota kerap kali menerima visi pimpinan
namun berujung tidak setuju dengan visi pimpinan.
3. Testing
Pimpinan sudah memiliki beberapa gagasan visi, tetapi masih ingin mengetahui
reaksi anggota sebelum melanjutkan. Penyampaian dilakukan dengan memberikan
informasi sebanyak mumgkin.
4. Consulting
Pada tahap ini, pemimpin menyusun visi terlebih dahulu kemudian meminta
masukan kreatif dari anggota untul melanjutkan penyusunan.
5. Co- creating
Pimpinan bersama anggota organisasi berkolaborasi menciptakan visi bersama.
Dimulai dengan menyampaikan visi pribadi setiap anggota dan berdiskusi untuk
membentuk visi bersama. Kekurangan dari tahap ini akan memakan waktu yang
sangat lama.

2.4 Strategi Untuk Membangun Visi Bersama


Membangun visi bersama, terkadang tidak menyelesaikan banyak masalah itu
sendiri, malainkan menciptakan suatu lingkungan dimana orang-orang yakin bahwa
mereka merupakan bagian dari suatu komunitas umum. Saat ini banyak pemimpin
yang berusaha untuk mencapai komitmen dan fokus yang muncul bersama visi yang
dibagikan secara tulus.

1. Visi bersama : sebagai wahana untuk membangun makna suatu strategi yang
sukses untuk mebangun sebuah visi bersama dalam pembelajaran akan
dibangun berdsarkan beberapa prinsip utama :
a. Setiap organisasi mempunyai suatu nasib, tujuan mendalam yang
mengekpersikan alasan eksistensi organisasi.
b. Petunjuk-petunjuk untuk memahami tujuan yang lebih dalam dari suatu
organisasi sering kali bisa ditemukan dalam aspirasi-aspirasi para
anggotanya.
c. Tidak semua visi itu sama
d. Mempunyai pemahaman bersama tentang tujuan yang mendasarinya.
Untuk menjadi lebih sadar akan tujuan organisasi pembelajaran
e. Inti dari pembangunan visi bersama adalah tugas mendesain dan
mengembangkan proses-proses yang berkelanjutan.
f. Mempunyai gambaran yang jelas tentang visi yang sejajar dengan kondisi
saat ini.

Pada hakekatnya disiplin visi bersama ini terfokus pada pembangunan makna
bersama, secara potensial dimana makna bersama ini tidak ada sebelumnya.
Makna bersama merupakan suatu pemahaman bersama tentang apa yang
penting, dan mengapa. Membangun visi bersama bisa menjadi suatu cara
yang efektif untuk menyuarakan “gagasan-gagasan penuntun” suatu
organisasi.
2. Jaringan dan Komunikasi
Infrakstuktur-infakstruktur yang sedang bermunculan yang memungkinkan
pembangunan visi bersama didasarkan pada sikap yang memandang sebuah
organisasi pembelajaran sebagai suatu grup yang saling tumpang tindih yang
terbentuk diatas makna bersama.
3. Visi , Nilai-nilai,Tujuan dan Sasaran
Visi merupakan suatu komponen dari aspirasi-aspirasi penuntun organisasi
pembelajaran. Inti dari prinsip-prinsip penuntun tersebut adalah pemahaman
tentang tujuan dan nasib bersama, termasuk semua komponen-komponen
seperti :
a. Visi
Suatu visi merupakan suatu gambaran tentang masa depan yang coba
diciptakan, yang diuraikan dalam tata bahasa.
b. Nilai-nilai
Kata nilai berasal dari kata kerja dalam bahasa prancis valoir yang berarti
“bernilai”. Kata ini secara bertahap mengembangkan suatu hubungan
keberanian dan kelayakan. Nilai menguraikan bagaimana cara kita
mengejar visi.
c. Sasaran
Setiap upaya visi bersama tidak hanya memerlukan suatu visi yang luas,
namun juga sasaran yang spesifik dan dapat direalisasikan. Sasaran-
sasaran menyatakan apa yang akan dilakukan oleh orang-orang sesuai
dengan komitmen.
Dalam membangun visi bersama, dibarengi dengan perenungan yang terus
menerus dengan masalah-masalah yang ada, maka tentu saja hal ini dapa
membantu untuk mendapatkan aspirasi-aspirasi baruyang membuka
wawasan pengetahuan.

2.5 Harapan Ketika Membangun Visi Bersama


Pada tahap awal proses penentuan visi organisasi pembelajaran akan tampak lebih
sulit dikelola dari pada sebelumnya. Ketika proses penentuan visi diimplementasikan,
para pemimpin perlu hadir dan menyediakan diri berbicara, mendengarkan dan
memberikan mentoring kepada pada anggota. Dengan mempersiapkan waktu dan
kesabaran, maka pemimpin dapat menyelaraskan komitmen bersama.

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari uraikan tentang visi organisasi dapat penulis simpulkan setiap organisasi
didunia memiliki visi yang universal sehingga tercapainya tujuan dan sasaran
organisasi sesuai dengan jeis dan bentuk organisasi tersebut. Organisasi yang jelas dan
tepat akan mampu bertahan dan bersaing dengan organisasi yang sama atau organisasi
lainnya. Hal ini akan mewujudkan eksistensi organisasi dalam menghadapi tantangan
dan perubahan yang sudah mengglobal.

Visi organisasi dapat diwujudkan secara holistik (keseluruhan), jika komponen


yang ada dalam organisasi pembelajaran memiliki group atau team yang terpadu,
sehingga organisasi tersebut akan mudah dalam mewujudkan visi organisasi yang telah
ditetapkan.

3.2 SARAN
Visi seorang pimpinan dan organisasi harus selaras agar sebuah organisasi dapat
berlangsung dan berjalan dengan baik. Karena visi seorang pemimpin menentukkan
arah sebuah organisasi.

Menyadari akan keterbatasan penyusunan makalah ini, penulis mengharapkan saran


dan masukkan yang membangun dalam perbaikan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA
Hadari, Nawari. 2005. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjha
Mada University Press.
Rekshodiprodjo, Sukanto & T. Hani Handoko, 1984. Organisasi : Teori dan
Perlaku. Yogyakarta: BEFF- Yogyakarta.
Usman, Husauni. 2011. Manajemen Teori, Praktik dan Riset Pendidikan. Jakarta :
PT.Bumi Aksara.
Winardi. 2007. Teori Organisasi dan Pengorganisasian. Jakarta

Chindy Oktaviani . Menciptakan Visi pribadi dalam Menjalankan Kepemimpinan.


Available
from
:https://www.kompasiana.com/chindyoktaviani8136/6117d1636e7f012e6600ab52
/menciptakan-visi-pribadi-dalam-menjalankan-kepemimpinan?page=all#section1
Robby Chandra. Manual Perumusan Visi Pribadi. 2009. Available from :
https://www.slideshare.net/robbycha/13-b-manual-perumusan-visi-pribadi?
from_action=save

Anda mungkin juga menyukai