Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MAKALAH

“KONSEP DAN FUNGSI SHARED VISION (VISI BERSAMA)


DALAM ORGANISASI PEMBELAJAR”

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Organisasi Pembelajaran

Dosen Pengampu : drg. Zahroh Shaluhiyah, MPH., Ph.D.

Disusun Oleh Kelompok 3 :

DIYAH NUR EKOWATI 25000321410014


ZULKAIDAH 25000321410037
HABEL YULIANUS LEPLEPEM TANATE 25000321410038

PROGRAM STUDI MAGISTER PROMOSI KESEHATAN


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan YME, makalah tugas mata kuliah
Organisasi Pembelajaran yang berjudul “KONSEP DAN FUNGSI SHARED VISION (VISI
BERSAMA) DALAM ORGANISASI PEMBELAJAR” dapat terselesaikan dengan baik.
Dalam penyusunan makalah ini, penyusun mendapatkan dukungan, dorongan, serta
bimbingan dari berbagai pihak, sehingga penyusunan makalah ini dapat berjalan dengan
baik. Penyusun menyampaikan terima kasih kepada :
1. drg. Zahroh Shaluhiyah, MHP, PhD selaku dosen pengampu mata kuliah Organisasi
Pembelajaran Magister Promosi Kesehatan Universitas Diponegoro
2. Rekan-rekan mahasiswa mata kuliah Magister Promosi Kesehatan Universitas
Diponegoro.
Penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan para pembaca .

Semarang, 23 Februari 2022


Penyusun

DIYAH, ZULKAIDAH, HABEL


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... 1


KATA PENGANTAR ..................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 4
C. Tujuan ............................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Learning Organization ...................................................................... 5
B. Pengertian Shared Vision (Visi Bersama) ........................................................... 6
C. Tahapan Pembentukan Shared Vision (visi Bersama) ......................................... 6
D. Konsep Shared Vision (Visi Bersama) ................................................................ 8
E. Fungsi Shared Vision (Visi Bersama) ................................................................. 9
F. Strategi Membangun Share Vision (Visi Bersama) .............................................. 9
G. Implementasi Shared Vision (Visi Bersama)...................................................... 10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................................... 13
B. Saran............................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 14
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap organisasi di tuntut untuk berkompetensi dan meningkatkan daya saingnya
demi bertahan di era yang semakin maju. Kemampuan suatu organisasi untuk
berkompetensi tentunya perlu dukungan individu-individu yang mampu membuat
organisasi tumbuh dan bersaing. Ilmu yang dimiliki oleh setiap individu dalam organisasi
menjadi kunci keberhasilan. Menurut Pedler, et al (1991), Organisasi Pembelajar adalah
organisasi yang memberikan memfasilitas pembelajaran bagi seluruh anggota organisasi
dan secara berkesinambungan dalam seluruh level organisasi.
Menurut Peter Senge (2004), terdapat lima pilar dalam organisasi pembelajar
dimana salah satu pilar tersebut adalah shared vision atau visi bersama. Membangun visi
bersama adalah sebuah proses membangun sebuah komitmen dalam suatu kelompok
dengan menggambarkan visi organisasi menjadi visi masing –masing individu yang
bekerja di dalam organisasi tersebut. Visi bersama merupakan sesuatu yang penting
dalam suatu organisasi karena dapat memberikan fokus dan energi untuk belajar adaptif
dan menyeluruh.
Visi bersama mengacu pada gambaran yang jelas dan umum tentang keadaan masa
depan yang diinginkan yang oleh anggota organisasi dengan mengidentifikasikan diri
mereka sendiri - yang pada dasarnya merupakan visi yang telah diinternalisasi oleh
anggota organisasi. Hal ini juga merupakan posisi yang disetujui secara univer sal dan
diharapkan bahwa organisasi akan mempertimbangkannya. Visi bersama berkaitan erat
dengan pembelajaran organisasi yang telah sering diidentifikasi sebagai salah satu faktor
yang mempengaruhi kegiatan penyuluhan pengetahuan dan penyebaran pengetahuan .

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, rumusan masalah dalam makalah ini
adalah sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud Learning Organization?
2. Apakah yang dimaksud Shared Vision (Visi Bersama)?
3. Apa saja tahapan pembentukan Shared Vision (Visi Bersama)?
4. Bagaimana konsep Shared Vision (Visi Bersama)?
5. Apakah fungsi Shared Vision (Visi Bersama)?
6. Bagaimana strategi membangun Shared Vision (Visi Bersama)?
7. Bagaimana implementasi Shared Vision (Visi Bersama)?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Learning Organization
2. Untuk mengetahui pengertian Shared Vision (Visi Bersama)
3. Untuk mengetahui tahapan pembentukan Shared Vision (Visi Bersama)
4. Untuk mengetahui konsep Shared Vision (Visi Bersama)
5. Untuk mengetahui fungsi Shared Vision (Visi Bersama)
6. Untuk mengetahui strategi membangun Shared Vision (Visi Bersama)
7. Untuk mengetahui implementasi Shared Vision (Visi Bersama)
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Learning Organization


Belajar adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu dalam usahanya
memperoleh pengetahuan dan wawasan baru untuk mengubah perilaku dan tindakannya
(Marquardt dan Reynolds, 1994).
Organisasi pembelajar adalah adalah organisasi dimana orang terus-menerus
memperluas kapasitas mereka untuk menciptakan hasil yang benar -benar mereka
inginkan, dimana pola baru dan ekspansi pemikiran diasuh, dimana aspirasi kolektif
dibebaskan, dan dimana orang terus-menerus belajar melihat bersama-sama secara
menyeluruh (Senge, 2004). Dengan diterapkannya organisasi pembelajar, diharapkan,
pada situasi yang cepat berubah organisasi dapat menghadapi segala perubahan
dengan fleksibel, adaptif dan produktif.
Peter Senge mengemukakan dengan jelas bahwa Organisasi pembelajar h arus terus
menerus menempatkan dirinya dalam perubahan. Oleh karena itu system organisasi
harus ditempatkan dalam posisi yang terus berubah (Relativistik). Perubahan –
perubahan yang dialami organisasi tersebut mengacu pada tujuan yang diidamkan
dimasa depan sehingga organisasi tidak hanya dituntut menyesuaikan diri dengan
perubahan tetapi juga menciptakan pengetahuan baru.
Lima Pilar dalam Organisasi pembelajar menurut Peter Senge (2004) adalah sebagai
berikut;
1. Personal Mastery- belajar untuk memperluas kapasitas personal untuk mencapai
hasil yang diinginkan, dan menciptakan lingkungan organisasi yang mampu
mendorong setiap orang untuk mencapai tujuan yang diinginkannya.
2. Mental Models- melakukan refleksi, melakukan klarifikasi secara terus menerus, dan
memperbaiki gambaran internal tentang dunia, dan melihat bagaimana gambaran
tersebut berpengaruh pada perilaku.
3. Shared Vision membangun komitmen dalam kelompok, dengan mengembangkan
gambaran bersama tentang masa depan, prinsip, dan praktek terarah untuk
mencapai tujuan.
4. Team Learning-mentransformasi kemahiran berpikir dan berdialog secara kolektif,
sehingga orang-orang secara kolektif dapat mengembangkan kemampuan dan
kepandaiannya.
5. Systems Thinking adalah suatu cara berpikir, dan bahasa untuk mendeskripsikan
dan mengetahui kekuatan dan saling hubungan yang mempengaruhi sistem perilaku.
System thinking akan membantu melihat perubahan sistem secara efektif dan
melakukan tindakan yang tepat dalam sebuah sistem yang lebih besar.

B. Pengertian Shared Vision (Visi Bersama)


Menurut Peter Senge, Shared Vision adalah membangun komitmen dalam kelompok
dengan mengembangkan gambaran bersama tentang masa depan, prinsip dan praktek
terarah untuk mencapai tujuan.
Menurut Sudiro (2010) Shared Vision (Visi Bersama) adalah :
1. Gambaran masa depan yang ideal yang dibentuk anggota organisasi berdasarkan
visi pribadi / individu.
2. Milik bersama, karena seluruh anggota mempunyai andil dalam perumusan dan
anggota mempunyai andil dalam perumusan dan pembentukannya.
3. Menciptakan perasaan kebersamaan dan memberi koherensi berbagai aktifitas yang
berbeda
C. Tahapan Pembentukan Shared Vision (Visi Bersama)
Terdapat lima tahap pembentukan visi bersama, yaitu:
1. Telling
Pada tahapan ini, pemimpin menentukan visi dan anggota mengikuti. Penyampaian
instruksi dilakukan secara langsung, jelas, dan konsisten. Hal-hal yang dapat
dinegosiasikan atau tidak dapat dinegosiasikan, dikemukakan pada tahapan ini.
Biasanya anggota hanya dapat mengingat 25% dari instruksi ya ng diberikan oleh
pemimpin. Anggota akan mengikuti instruksi, tetapi hanya beberapa yang memiliki
komitmen terhadap instruksi tersebut.
2. Selling
Pimpinan mengetahui visi yang sebaiknya dimiliki oleh organisasi dan
menawarkannya kepada anggota. Namun, pimpinan memerlukan penerimaan oleh
anggota. Pada tahap ini organisasi terbuka dalam menerima anggota, mendukung
inisiatif dan usulan anggota, serta memupuk hubungan baik dengan anggota dan
pelanggan. Kekurangan dari tahap ini adalah anggota kerap kali mener ima visi
pimpinan namun berujung tidak setuju dengan visi pimpinan.
3. Testing
Pimpinan sudah memiliki beberapa gagasan visi, tetapi masih ingin mengetahui reaksi
anggota sebelum melanjutkan. Penyampaiannya dilakukan dengan memberikan
informasi sebanyak mungkin, menyelenggarakan tes mengenai motivasi, kegunaan,
dan kemampuan; membuat kuesioner serta melakukan wawancara. Kekurangan
tahap ini adalah sulit untuk mengemukakan visi dengan tes.
4. Consulting
Pada tahapan ini, pemimpin menyusun visi terlebih dahulu kemudian meminta
masukan kreatif dari anggota untuk melanjutkan penyusunannya.
5. Co-creating
Pimpinan bersama anggota organisasi berkolaborasi menciptakan visi bersama.
Dimulai dengan menyampaikan visi pribadi setiap anggota dan berdiskusi untuk
membentuk visi bersama. Kekurangan dari tahap ini adalah tahap ini akan memakan
waktu yang sangat lama.
D. Konsep Shared Vision (Visi Bersama)
Martin Luther King, Jr, dalam artikelnya melukiskan “ Saya bermimpi, kami
membicarakan seorang pemimpin pada satu titik sejarah dan mencatat bahwa pidatonya
tidak satu katapun tentang keadaan saat ini, akan tetapi melukiskan gambaran masa
yang akan ating. Ini adalah menepuk cita-cita yang dalam “. Kombinasi antara berfikir
aspiratif tentang dimana anda ingin berada dan kemudian secara taktik tentang
bagaimana mencapainya, akan menolong mengkristalisasikan visi pada organisasi. Visi
tersebut membimbing kita mencapai yang kita ingingkan “ sebuah perusahaan yang
dikagumi, menggembirakan pelanggan, menghargai investor, menghadapi tantangan,
melayani masyarakat. Dengan visi bersama kita bisa merubah strategi tanpa merubah
cita-cita.
Shared vision adalah satu dari empat inti disiplin yang diidentifikasi oleh Peter
Senge yang diperlukan untuk membangun organisasi. Shared vision bukan suatu ide,
tetapi lebih dari kekuatan hati manusia yang menghasilkan kekuatan. Menggerakkan
individu untuk mencapai tujuan. Menghubungkan setiap orang menghimpun kekuatan
bersama. Pada level yang sederhana visi bersama menjawab pertanyaan “ apa yang
ingin kita lakukan ?” Hanya sebagai visi personal adalah gambaran atau hayalan orang
yang membawa dalam kepala dan hati. Visi adalah vital dalam organisasi pembelajar
sebab hal ini menyediakan focus dan energy untuk pembelajaran. Proses belajar
individu tidak akan menjamin terjadinya organisasi pembelajar, jika tidak ada komitmen
bersama tentang masa depan yang ingin dicapai bersama. Mereka harus sadar bahwa
tanpa ada organisasi (tindakan kolektif – bersinergi), pencapaian visi atau perjuangan
pribadi akan sulit untuk dicapai. Melalui tindakan kolektif visi pribadi tersebut lebih
realistis untuk dicapai.
Tidak satupun organisasi menjadi besar tanpa tujuan, nilai dan misi yang ating
secara bersama. Suatu pernyataan visi atau karisma seorang pemimpin saja tidak cukup.
Sebuah visi asli lahir dari pembelajaran sebab orang dalam organisasi ingin mencapai
tujuan. Apa yang dimaksud dengan menciptakan ? Jawabannya ialah visi anda dan
orang-orang secara bersama-sama dibangun.
Organisasi pembelajar adalah usaha untuk membuat organisasi maju dan dapat
bergerak cepat. Semua karyawan pada semua level menanggung visi Pada gaya hierarki
lama, hanya bos yang membuat keputusan dan sangat lambat. Kerjasama sekelompok
diharapkan dan sangat penting, setiap individu harus mempunyai komitmen personal
untuk perkembangan dan pertumbuhan dan perubahan untuk menjadi lebih baik.

Visi bersama dari organisasi harus dibangun oleh visi individu dari para anggota.
Apa yang dimaksud oleh pemimpin dalam organisasi pembelajar adalah bahwa visi
organisasi tidak diciptakan oleh pemimpin, melainkan, visi harus diciptakan melalui
interaksi dengan individu dalam organisasi. Hanya melalui kompromi antara visi individu
dan mengembangkan visi-visi tersebut maka visi bersama dapat diciptakan. Peran
pemimpin dalam mengkreasikan visi bersama adalah membagi visi masing -masing
dengan karyawan. Ini tidak harus dilakukan dengan menekankan bahwa visi atas orang
lain tetapi mendorong yang lain berbagi visi mereka . Berdasarkan visi tersebut visi
organisasi dapat meningkat.
E. Fungsi Shared Vision (Visi Bersama)
1. Visi sebagai tujuan akhir sebuah organisasi menjadi media untuk menjembatani
kondisi organisasi saat ini dan di masa depan
2. Visi diharapkan bisa meningkatkan standar kerja yang lebih baik dan menumbuhkan
rasa memiliki terhadap organisasi.
3. Dengan adanya visi, peserta organisasi diharapkan memiliki etos kerja dan
tanggung jawab yang lebih besar untuk bekerja.
F. Strategi Membangun Shared Vision (Visi Bersama)
Visi bersama adalah tentang bagaimana membangun komitmen didalam sebuah
group dengan mengembangkan pandangan bersama terhadap masa depan yang ingin
dibuat serta prinsip prinsip dan acuan praktis yang dapat mengarahkan kepada t ujuan
yang ingin dicapai.
Disiplin dalam membangun visi bersama merupakan proses yang tidak pernah
berakhir dimana individu dalam organisasi saling mengemukakan ide, visi, tujuan,
keinginan, nilai, mengapa apa yang mereka kerjakan itu penting dan bagaimana
mencapai tujuan bersama yang lebih besar. Sebuah tim yang memiliki visi bersama akan
berjalan selaras menuju tujan yang sama.
Visi bersama dibangun berdasar beberapa prinsip utama:
1. Setiap organisasi memiliki tujuan mendalam yang menggambarkan alasan ek sistensi
organisasi tersebut.
2. Aspirasi aspirasi dari para pendiri organisasi dan alasan alasan mengapa industry
tersebut muncul.
3. Tidak semua visi itu sama. Visi harus berupa gabungan dari refleksi para anggota
terhadap tujuan organisasi.
4. Bertanyalah kepada anggota organisasi dan belajarlah untuk mendengarkan
jawabannya.
5. Inti dari pembangunan visi bersama adalah tugas mendesain dan mengembangkan
proses-proses yang berkelanjutan dimana setiap tingkat dari organisasi dapat
mengemukakan pendapat dan didengar oleh level yang lebih tinggi.
6. Tegangan kreatif. Memiliki gambaran yang jelas tentang visi yang disesuaikan dengan
kondisi saat ini.
Pada dasarnya disiplin visi bersama berfokus pada pembangunan makna bersama
yang tidak ada sebelumnya. Makna bersama tersebut merupakan pemahaman bersama
tentang apa yang penting dan mengapa penting.

G. Implementasi Shared Vision (Visi Bersama)

1. Shared Vision (Visi Bersama) saat proses akreditasi rumah sakit dimana semua
unit yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu yang berbeda bisa berjalan pada satu
suara, satu instruksi dan satu tujuan yaitu mencapai pelayanan rumah sakit
yang paripurna.
Di tempat kerja sudah terbentuk visi bersama sehingga bisa menentukan arah,
menyamakan persepsi kemana tujuan rumah sakit akan ditargetkan. Sangat penting
bagi rumah sakit untuk mempunyai visi bersama karena :
a. Kompleksnya tipe pekerjaan di rumah sakit yang diisi oleh banyak orang dengan
disiplin ilmu yang berbeda-beda.
b. Rumah sakit selalu dituntut oleh pasien dengan kebutuhan service excellent untuk
proses penyembuhan peyakitnya.
c. Sistem sentralisasi asuransi di era JKN sekarang yang menyebabkan semakin
besarnya perbedaan visi rumah sakit bisa menyebabkan terjadinya polarisasi.
Proses pembentukan visi bersama di rumah sakit tempat kami bekerja dimulai
oleh para pemilik atau pemegang saham rumah sakit yang kemudian disepakati
bersama oleh mereka.Visi tersebut kemudian disosialisasikan kepada semua unit di
rumah sakit dan direktur sampai unit palling bawah. Visi tersebut diharapkan bisa
menjadi tali komunikasi dan tali program kerja dengan tujuan rumah sakit bisa dicapai
bersama.
Visi tersebut kemudian berkembang karena rumah sakit melakukan diskusi
diskusi untuk menghadapi perubahan system di era JKN, dimana mulai timbul banyak
ide-ide lain dan mulai banyak perbedaan pandangan mengenai kebijakan yang ada,
sehingga menimbulkan perubahan yang bisa menurunkan keje lasan dari visi awal
rumah sakit.
Kendala terjadi pada saat akan menggabungkan kembali visi awal dengan
ditambah oleh visi baru didalam sistim baru. Kendala-kendala tersebut antara lain:
a. Keragaman pandangan
b. Pertentangan visi karena sudah mulai pecah menjadi visi pribadi masing-masing
karena beragamnya tuntutan.
c. Faktor internal dan eksternal yang tidak mendukung. dengan masih terbentuk
dengan jarak.
Faktor Internal seperti:
 Kepemimpinan yang tidak solid
 Penetapan personal yang tidak tepat di jabatannya
 Tingginya tingkat mobilisasi karyawan
 Lemah dan rendah tingkat penilaian kinerja karyawan
Faktor eksternal seperti:
 Sistem yang belum solid
 Kepemilikan yang tidak terbuka

2. Shared Vision (Visi Bersama) dalam Program Studi Kesehatan Masyarakat


Universitas Halu Oleo
“Menjadi Program Studi yang Unggul dalam pengembangan dan Pemberdayaan
Kesehatan Masyarakat Pesisir dan Kepulauan Tahun 2023”

Diatas merupakan visi Program Studi kesehatan Masyarakat Universitas Halu


Oleo. Suatu visi merupakan suatu gambaran tentang masa depan yang coba
diciptakan, yang diuraikan dalam tata bahasa yang seakan -akan terjadi sekarang.
Karena sifatnya yang kasat mata dan langsung, suatu visi memberikan bentuk dan arah
pada masa depan organisasi. Untuk membangun visi bersama strategi-strategi visi
bersama haruslah bersifat pengembangan, yang dapat membantu membangun
kapasitas mendengarkan pimpinan. Shared vision adalah satu dari empat inti disiplin
yang diidentifikasi oleh Peter Senge yang diperlukan untuk membangun organisasi.
Shared vision bukan suatu ide, tetapi lebih dari kekuatan hati manusia yang
menghasilkan kekuatan. Menggerakkan individu untuk mencapai tujuan.
Menghubungkan setiap orang menghimpun kekuatan bersama.
Dalam pengembangan visi bersama Program Studi Kesehatan Masyarakat
Universitas Halu Oleo, Kesiapan anggota dalam hal ini dosen dan mahasiswa sangat
sigap menjalankan visi Program Studi Kesehatan Massyarakat Universitas Halu Oleo.
Hal ini dapat diliat pada orientasi pembelajaran mengarah pada pesisir dan kepulauan
sesuai dengan Visi Organisasi.
Selain Kesiapan Anggota Organisasi, hubungan atasan dan anggota organasisi
sangatlah penting. Karena dibutuhkan hubungan timbal balik agar visi organisasi dapat
dicapai. Pada Fakultas Kesehatan Masyarakat hubungan dekan, staf , dosen dan
mahasiswa sangat penting agar visi bersama dapat diinterpretasikan.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan Program Studi Kesehatan Masyarakat


dalam mewuujudkan visinya yaitu :
a. Menyelenggarakan Pendidikan dan Pengajaran yang Berbudaya Akademik,
Professional, dan Kompetitif di Bidang Pengembangan KESMAS Pesisir dan
Kepualauan;
b. Mengembagkan Penelitian KESMAS Pesisir dan Kepualuan Untuk Mengahasilkan
Karya Ilmiah dan Publikasi Berreputasi Internasional;
c. Menyelenggarakan Pengabdian Masyarakat Secara Profesional Dalam
Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat Pesisir dan Kepualuan;
d. Menyelenggarakan Tata Kelola Yang Efektif, Efisien dan Bermutu Meingkatkan
Kualitas Sarana dan Prasarana Pembelajaran Untuk Mendukung Penyelenggaraan
Akdemik Yang Profesional;
e. Menciptakan Suasana Akademik Yang nyaman, Aman, Bersahabat, dan
Berwawasan Lingkungan Dengan Menjujung Tinggi Nilai-Nilai Budaya

Dalam mencapai visi yang ingin dicapai tersebut terdepat beberapa kendala antara
lain:
a. Keragaman pandangan
b. Pertentangan visi karena sudah mulai pecah menjadi visi pribadi masing -masing
karena beragamnya tuntutan
c. Faktor internal dan eksternal yang tidak mendukung. dengan masih terbentuk
dengan jarak.
Faktor Internal seperti:
 Kepemimpinan yang tidak solid
 Tingginya tingkat mobilisasi karyawan
 Lemah dan rendah tingkat penilaian kinerja karyawan
Faktor eksternal seperti:
 Sistem yang belum solid
 Kepemilikan yang tidak terbuka

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Visi bersama merupakan gambaran ideal dari masa depan yang ingin diwujudkan
bersama. Apabila seorang pemimpin mampu membangun dan kemudian
berpegang pada gambaran masa depan yang ingin dicapai bersama -sama, maka
organisasi yang dipimpinnya akan sukses sepanjang masa.
2. Pengalaman menunjukkan bahwa suatu organisasi yang berhasil dan menikmati
perkembangannya yang pesat, pasti organisasi tersebut memiliki tujuan -tujuan,
nilai-nilai dan misi yang dihayati dan menjiwai seluruh komponen dari organisasi
tersebut. Karenanya, kemampuan untuk memadukan visi visi individu al dalam
organisasi menjadi visi bersama yang merupakan prinsip-prinsip mendasar dan
pedoman bersama, merupakan hal yang penting untuk dikaji.
3. Ketrampilan membangun visi bersama (shared vision), memerlukan kemampuan
untuk merumuskan gambaran masa depan (picture of the future) yang secara
generik mampu menumbuhkan komitmen dan partisipasi secara keseluruhan.

B. Saran
Setiap proses untuk mencapai visi bersama pasti banyak sekali kendalanya. Saran yang
dapat kami sampaikan adalah:
1. Pahami dan perhatikan betul kendala yang terjadi.
2. Perbedaan pendapat dijadikan sebagai warna dalam ide.
3. Kuatkan system dengan bisa mendukung proses visi bersama.
DAFTAR PUSTAKA

Alifah, NS. (2019). Menelaah Fungsi Serta Manfaat Visi dan Misi. Melalui
https://lifepal.co.id/media/visi-misi/ diakses pada 23 Februari 2022

Pedler, M., Burgoyne, J., & Boydell, T. (1991). The learning company: A strategy for
sustainable development. Berkshire: McGraw-Hill Book Comp. Europe.

Rezamrin, La Ode. (2020). Shared Vision Serta Contohnya. Melalui


https://agenpreventif.blogspot.com/2020/04/shared-vision-serta-contohnya-agen.html
diakses pada 23 Februari 2022

Senge, P.M. (2004). The Fifth Discipline : The Art & Practice The Learning Organization .
New York : Currency Douleday.

Sudiro.(2010). Building Shared Vision: Membangun Visi Bersama – Fokus dan Energi
Belajar. Melalui http://eprints.undip.ac.id/5746/1/BUILDING_SHARED_VISION_-
_SUDIRO.pdf diakses 23 Februari 2022

Anda mungkin juga menyukai