Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan YME, makalah tugas mata kuliah
Organisasi Pembelajaran yang berjudul “KONSEP DAN FUNGSI SHARED VISION (VISI
BERSAMA) DALAM ORGANISASI PEMBELAJAR” dapat terselesaikan dengan baik.
Dalam penyusunan makalah ini, penyusun mendapatkan dukungan, dorongan, serta
bimbingan dari berbagai pihak, sehingga penyusunan makalah ini dapat berjalan dengan
baik. Penyusun menyampaikan terima kasih kepada :
1. drg. Zahroh Shaluhiyah, MHP, PhD selaku dosen pengampu mata kuliah Organisasi
Pembelajaran Magister Promosi Kesehatan Universitas Diponegoro
2. Rekan-rekan mahasiswa mata kuliah Magister Promosi Kesehatan Universitas
Diponegoro.
Penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan para pembaca .
A. Latar Belakang
Setiap organisasi di tuntut untuk berkompetensi dan meningkatkan daya saingnya
demi bertahan di era yang semakin maju. Kemampuan suatu organisasi untuk
berkompetensi tentunya perlu dukungan individu-individu yang mampu membuat
organisasi tumbuh dan bersaing. Ilmu yang dimiliki oleh setiap individu dalam organisasi
menjadi kunci keberhasilan. Menurut Pedler, et al (1991), Organisasi Pembelajar adalah
organisasi yang memberikan memfasilitas pembelajaran bagi seluruh anggota organisasi
dan secara berkesinambungan dalam seluruh level organisasi.
Menurut Peter Senge (2004), terdapat lima pilar dalam organisasi pembelajar
dimana salah satu pilar tersebut adalah shared vision atau visi bersama. Membangun visi
bersama adalah sebuah proses membangun sebuah komitmen dalam suatu kelompok
dengan menggambarkan visi organisasi menjadi visi masing –masing individu yang
bekerja di dalam organisasi tersebut. Visi bersama merupakan sesuatu yang penting
dalam suatu organisasi karena dapat memberikan fokus dan energi untuk belajar adaptif
dan menyeluruh.
Visi bersama mengacu pada gambaran yang jelas dan umum tentang keadaan masa
depan yang diinginkan yang oleh anggota organisasi dengan mengidentifikasikan diri
mereka sendiri - yang pada dasarnya merupakan visi yang telah diinternalisasi oleh
anggota organisasi. Hal ini juga merupakan posisi yang disetujui secara univer sal dan
diharapkan bahwa organisasi akan mempertimbangkannya. Visi bersama berkaitan erat
dengan pembelajaran organisasi yang telah sering diidentifikasi sebagai salah satu faktor
yang mempengaruhi kegiatan penyuluhan pengetahuan dan penyebaran pengetahuan .
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, rumusan masalah dalam makalah ini
adalah sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud Learning Organization?
2. Apakah yang dimaksud Shared Vision (Visi Bersama)?
3. Apa saja tahapan pembentukan Shared Vision (Visi Bersama)?
4. Bagaimana konsep Shared Vision (Visi Bersama)?
5. Apakah fungsi Shared Vision (Visi Bersama)?
6. Bagaimana strategi membangun Shared Vision (Visi Bersama)?
7. Bagaimana implementasi Shared Vision (Visi Bersama)?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Learning Organization
2. Untuk mengetahui pengertian Shared Vision (Visi Bersama)
3. Untuk mengetahui tahapan pembentukan Shared Vision (Visi Bersama)
4. Untuk mengetahui konsep Shared Vision (Visi Bersama)
5. Untuk mengetahui fungsi Shared Vision (Visi Bersama)
6. Untuk mengetahui strategi membangun Shared Vision (Visi Bersama)
7. Untuk mengetahui implementasi Shared Vision (Visi Bersama)
BAB II PEMBAHASAN
Visi bersama dari organisasi harus dibangun oleh visi individu dari para anggota.
Apa yang dimaksud oleh pemimpin dalam organisasi pembelajar adalah bahwa visi
organisasi tidak diciptakan oleh pemimpin, melainkan, visi harus diciptakan melalui
interaksi dengan individu dalam organisasi. Hanya melalui kompromi antara visi individu
dan mengembangkan visi-visi tersebut maka visi bersama dapat diciptakan. Peran
pemimpin dalam mengkreasikan visi bersama adalah membagi visi masing -masing
dengan karyawan. Ini tidak harus dilakukan dengan menekankan bahwa visi atas orang
lain tetapi mendorong yang lain berbagi visi mereka . Berdasarkan visi tersebut visi
organisasi dapat meningkat.
E. Fungsi Shared Vision (Visi Bersama)
1. Visi sebagai tujuan akhir sebuah organisasi menjadi media untuk menjembatani
kondisi organisasi saat ini dan di masa depan
2. Visi diharapkan bisa meningkatkan standar kerja yang lebih baik dan menumbuhkan
rasa memiliki terhadap organisasi.
3. Dengan adanya visi, peserta organisasi diharapkan memiliki etos kerja dan
tanggung jawab yang lebih besar untuk bekerja.
F. Strategi Membangun Shared Vision (Visi Bersama)
Visi bersama adalah tentang bagaimana membangun komitmen didalam sebuah
group dengan mengembangkan pandangan bersama terhadap masa depan yang ingin
dibuat serta prinsip prinsip dan acuan praktis yang dapat mengarahkan kepada t ujuan
yang ingin dicapai.
Disiplin dalam membangun visi bersama merupakan proses yang tidak pernah
berakhir dimana individu dalam organisasi saling mengemukakan ide, visi, tujuan,
keinginan, nilai, mengapa apa yang mereka kerjakan itu penting dan bagaimana
mencapai tujuan bersama yang lebih besar. Sebuah tim yang memiliki visi bersama akan
berjalan selaras menuju tujan yang sama.
Visi bersama dibangun berdasar beberapa prinsip utama:
1. Setiap organisasi memiliki tujuan mendalam yang menggambarkan alasan ek sistensi
organisasi tersebut.
2. Aspirasi aspirasi dari para pendiri organisasi dan alasan alasan mengapa industry
tersebut muncul.
3. Tidak semua visi itu sama. Visi harus berupa gabungan dari refleksi para anggota
terhadap tujuan organisasi.
4. Bertanyalah kepada anggota organisasi dan belajarlah untuk mendengarkan
jawabannya.
5. Inti dari pembangunan visi bersama adalah tugas mendesain dan mengembangkan
proses-proses yang berkelanjutan dimana setiap tingkat dari organisasi dapat
mengemukakan pendapat dan didengar oleh level yang lebih tinggi.
6. Tegangan kreatif. Memiliki gambaran yang jelas tentang visi yang disesuaikan dengan
kondisi saat ini.
Pada dasarnya disiplin visi bersama berfokus pada pembangunan makna bersama
yang tidak ada sebelumnya. Makna bersama tersebut merupakan pemahaman bersama
tentang apa yang penting dan mengapa penting.
1. Shared Vision (Visi Bersama) saat proses akreditasi rumah sakit dimana semua
unit yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu yang berbeda bisa berjalan pada satu
suara, satu instruksi dan satu tujuan yaitu mencapai pelayanan rumah sakit
yang paripurna.
Di tempat kerja sudah terbentuk visi bersama sehingga bisa menentukan arah,
menyamakan persepsi kemana tujuan rumah sakit akan ditargetkan. Sangat penting
bagi rumah sakit untuk mempunyai visi bersama karena :
a. Kompleksnya tipe pekerjaan di rumah sakit yang diisi oleh banyak orang dengan
disiplin ilmu yang berbeda-beda.
b. Rumah sakit selalu dituntut oleh pasien dengan kebutuhan service excellent untuk
proses penyembuhan peyakitnya.
c. Sistem sentralisasi asuransi di era JKN sekarang yang menyebabkan semakin
besarnya perbedaan visi rumah sakit bisa menyebabkan terjadinya polarisasi.
Proses pembentukan visi bersama di rumah sakit tempat kami bekerja dimulai
oleh para pemilik atau pemegang saham rumah sakit yang kemudian disepakati
bersama oleh mereka.Visi tersebut kemudian disosialisasikan kepada semua unit di
rumah sakit dan direktur sampai unit palling bawah. Visi tersebut diharapkan bisa
menjadi tali komunikasi dan tali program kerja dengan tujuan rumah sakit bisa dicapai
bersama.
Visi tersebut kemudian berkembang karena rumah sakit melakukan diskusi
diskusi untuk menghadapi perubahan system di era JKN, dimana mulai timbul banyak
ide-ide lain dan mulai banyak perbedaan pandangan mengenai kebijakan yang ada,
sehingga menimbulkan perubahan yang bisa menurunkan keje lasan dari visi awal
rumah sakit.
Kendala terjadi pada saat akan menggabungkan kembali visi awal dengan
ditambah oleh visi baru didalam sistim baru. Kendala-kendala tersebut antara lain:
a. Keragaman pandangan
b. Pertentangan visi karena sudah mulai pecah menjadi visi pribadi masing-masing
karena beragamnya tuntutan.
c. Faktor internal dan eksternal yang tidak mendukung. dengan masih terbentuk
dengan jarak.
Faktor Internal seperti:
Kepemimpinan yang tidak solid
Penetapan personal yang tidak tepat di jabatannya
Tingginya tingkat mobilisasi karyawan
Lemah dan rendah tingkat penilaian kinerja karyawan
Faktor eksternal seperti:
Sistem yang belum solid
Kepemilikan yang tidak terbuka
Dalam mencapai visi yang ingin dicapai tersebut terdepat beberapa kendala antara
lain:
a. Keragaman pandangan
b. Pertentangan visi karena sudah mulai pecah menjadi visi pribadi masing -masing
karena beragamnya tuntutan
c. Faktor internal dan eksternal yang tidak mendukung. dengan masih terbentuk
dengan jarak.
Faktor Internal seperti:
Kepemimpinan yang tidak solid
Tingginya tingkat mobilisasi karyawan
Lemah dan rendah tingkat penilaian kinerja karyawan
Faktor eksternal seperti:
Sistem yang belum solid
Kepemilikan yang tidak terbuka
A. Kesimpulan
1. Visi bersama merupakan gambaran ideal dari masa depan yang ingin diwujudkan
bersama. Apabila seorang pemimpin mampu membangun dan kemudian
berpegang pada gambaran masa depan yang ingin dicapai bersama -sama, maka
organisasi yang dipimpinnya akan sukses sepanjang masa.
2. Pengalaman menunjukkan bahwa suatu organisasi yang berhasil dan menikmati
perkembangannya yang pesat, pasti organisasi tersebut memiliki tujuan -tujuan,
nilai-nilai dan misi yang dihayati dan menjiwai seluruh komponen dari organisasi
tersebut. Karenanya, kemampuan untuk memadukan visi visi individu al dalam
organisasi menjadi visi bersama yang merupakan prinsip-prinsip mendasar dan
pedoman bersama, merupakan hal yang penting untuk dikaji.
3. Ketrampilan membangun visi bersama (shared vision), memerlukan kemampuan
untuk merumuskan gambaran masa depan (picture of the future) yang secara
generik mampu menumbuhkan komitmen dan partisipasi secara keseluruhan.
B. Saran
Setiap proses untuk mencapai visi bersama pasti banyak sekali kendalanya. Saran yang
dapat kami sampaikan adalah:
1. Pahami dan perhatikan betul kendala yang terjadi.
2. Perbedaan pendapat dijadikan sebagai warna dalam ide.
3. Kuatkan system dengan bisa mendukung proses visi bersama.
DAFTAR PUSTAKA
Alifah, NS. (2019). Menelaah Fungsi Serta Manfaat Visi dan Misi. Melalui
https://lifepal.co.id/media/visi-misi/ diakses pada 23 Februari 2022
Pedler, M., Burgoyne, J., & Boydell, T. (1991). The learning company: A strategy for
sustainable development. Berkshire: McGraw-Hill Book Comp. Europe.
Senge, P.M. (2004). The Fifth Discipline : The Art & Practice The Learning Organization .
New York : Currency Douleday.
Sudiro.(2010). Building Shared Vision: Membangun Visi Bersama – Fokus dan Energi
Belajar. Melalui http://eprints.undip.ac.id/5746/1/BUILDING_SHARED_VISION_-
_SUDIRO.pdf diakses 23 Februari 2022