Banyak ahli telah mendefinisikan visi. Walaupun pertanyaan berbeda-beda namun pada
dasarnya memiliki arti yang sama. Berikut ini diungkapkan beberapa definisi visi:
Dalam menciptakan visi, pemimpin harus berbagi visi pribadi mereka dengan orang lain
(pengikut) dan mendorong pengikutnya untuk mengekspresikan apa yang menjadi impian
mereka di masa depan. Hal seperti membutuhkan keterbukaan antara pemimpin dan para
pengikutnya, yang menjadi tanggung jawab utama seorang pemimpin untuk mendorong
pengikut nya dan menemukan landasan bersama yang mengikat mimpi pribadi menjadi visi
bersama bagi organisasi.
Sebelum membuat sebuah visi, ada beberapa hal yang dapat menjadi titik tolak seseorang
dalam menggali dan merusmuskan visi, yaitu :
1. Kenali diri kita
Artinya kita perlu mengenali apa kekhasan diri kita, keunggulan, dan kelemahan kita.
Untuk melakukan hal ini, kita dapat membandingkan diri dengan orang lain yang
mirip dengan diri kita.
2. Merenungkan hal-hal yang dianggap bernilai
Sesuatu yang bernilai itu artinya sangat bermakna, sehingga hidup menjadi tidak
bernilai bila hal tadi tidak bias kita dapatkan atau upayakan.
3. Menggali kegagalan atau luka-luka yang merupakan hasil pengalaman masa lampau
Luka-luka ini dapat berupa hal yang menyakitkan seperti kehilangan, kekecewaan,
kemarahan, ketidakadilan, dan sebagainya. Hal-hal tersebut dapat berpotensi membuat
kita menggambarkan diri secara negative, tidak percaya diri atau bahkan membenci
diri. Sehingga dapat membuat kita tidak merasa aman, terus merasa terancam bahkan
merasa harus menjaga diri tanpa berhenti.
4. Mengenali saat-saat bahagia yang pernah kita alami
5. Dengan menggabungkan semuanya, maka kita dapat mengenali pola-pola yang
muncul didalam riwayat hidup kita.
Langkah yang dilakukan seorang pemimpin untuk menciptakan visi: