BUDAYA ORGANISASI
DOSEN PENGAMPUH :
Dr. John Sihar M, S.E.,M.si
KELOMPOK 2
NAMA ANGGOTA KELOMPOK :
AISYAH HANAH AZAHRA 2005171048
AKIFAH NAJLA 2005171001
ARINDA SHAFA NABILA 2005171058
AUDREY LAKSMI H NST 2005171017
YOHANES INFAN DOLI 2005171024
ii
KATA PENGANTAR
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Bapak Dr John Sihar M, SE., M.Si pada mata kuliah Manajemen Sumber Daya
Manusia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
MSDM dan Budaya Organisasi bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr John Sihar M, SE., M.Si,
selaku dosen Manajemen pada mata kuliah MSDM yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidanhg studi yang
penulis tekani.
Saya menyadari, makalah yang penulis buat masih jauh dari kata sempurna.
Oleh kerena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis nantikan demi
kesempurnaan makalah ini dan semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah
pengetahuan kita.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
COVER .................................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................ iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................
1.1 LATAR BELAKANG ....................................................................................... 1
1.2 TUJUAN ........................................................................................................... 3
BAB II ISI ...............................................................................................................
2.1 PENGERTIAN DAN KONSEP BUDAYA ORGANISASI ......................... 4
2.2 INDIKATOR BUDAYA ORGANISASI ...................................................... 5
2.3 TIPE BUDAYA ORGANISASI .................................................................... 6
2.4 FUNGSI DAN PENGEMBANGAN BUDAYA ORGANISASI ................. 7
2.5 PERUBAHAN DAN STRATEGI BUDAYA ORGANISASI ...................... 8
2.6 TANTANGAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP GLOBALISASI . 11
2.7 MSDM GLOBAL TERHADAP BUDAYA ORGANISASI ........................ 13
2.8 STRATEGI MSDM DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBAL 14
BAB III PENUTUP ................................................................................................
3.1 KESIMPULAN .............................................................................................. 15
3.2 SARAN .......................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 16
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Peran kepemipinan yang sangat strategis dan penting bagi pencapaian visi,
misi,dan tujuan organisasi, merupakan salah satu motif yang mendorong manusia untuk
selalu menyelidiki seluk-beluk yang terkait dengan kepimpinan. Kualitas dari pemimpin
seringkali dianggap sebagai faktor terpenting dalam keberhasilan atau kegagalan
organisasi(Bass 1990, dalam Menon 2002) demikian juga keberhasilan atau kegagalan
pemimpin, begitu pentingnya peran pemimpin sehingga isu mengenai pemimpin menjadi
menarik perhatian para peneliti bidang perilaku keorganisasian.
Kinerja karyawan akan baik apabila pimpinan dapat memberi motivasi yang tepat
dan pimpinan memiliki gaya kepemimpinan yang dapat diterima oleh seluruh karyawan
dan mendukung terciptanya suasana kerja yang baik. Gaya kepemimpinan yang tidak
efektif tidak akan memberikan pengarahan yang baik pada bawahannya terhadap usaha
dalam mencapai tujuan organisasi dalam perusahaan. Motivasi kerja sangat dibutuhkan
karyawan dalam meningkatkan kinerja.
Menurut Robbins (2006), budaya organisasi adalah suatu persepsi bersama yang
dianut oleh anggota-anggota organisasi itu. Stoner et al (2002) 4 menyatakan budaya
(culture) merupakan gabungan kompleks dari asumsi, tingkah laku, cerita, mitos,
metafora dan berbagai ide lain yang menjadi satu untuk menentukan apa arti menjadi
anggota masyarakat tertentu. Gibson (2006) adalah seperangkat asumsi, keyakinan, nilai-
nilai dan norma-norma di antara para anggota organisasi.Budaya organisasi merupakan
faktor yang kuat untuk menentukan perilak individu dan perilaku kelompok di dalam
suatu organisasi.
Menurut Nitisemito, (2000) Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada
disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas
yang diembankan, Menurut Sedarmayati(2001) Lingkungan kerja adalah keseluruhan alat
perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya dimana seseorang bekerja,
metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai
kelompok, Simamora (2005) menyatakan lingkungan kerja merupakan tempat dimana
2
pekerja melakukan kegiatannya dan segala sesuatu yang dapat membantunya didalam
pekerjaan.
Pada dasarnya seseorang dalam bekerja akan merasa nyaman dan tinggi kesetiaan
dan kinerjanya pada perusahaan apabila dalam bekerja memperoleh kepuasan kerja sesuai
dengan apa yang diinginkan (Luthans, 2011). Kualitas sumber daya manusia akan
terpenuhi apabila kepuasan kerja sebagai unsur yang berpengaruh terhadap kinerja dapat
tercipta dengan sempurna. Penelitian ini merupakan pengembangan yang dilakukan oleh
Sari (2016) dengan menambah variabel budaya organisasi dan lingkungan kerja serta
mengurangi variabel kualitas kehidupan kerja.
1.2 TUJUAN
3
BAB II
PEMBAHASAN
b) Pengertian Organisasi
Organisasi bisa didefinisikan sebagai kelompok orang yang bekerja sama
dengan terkoordinasi, dengan cara yang terstruktur, untuk mencapai tujuan
tertentu.
4
tidak dapat dilakukan dan dikatakan oleh anggotanya. Dari beberapa definisi
tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian budaya organisasi adalah
seperangkat asumsi atau sistem keyakinan, nilai-nilai dan norma yang
dikembangkan dalam organisasi yang dijadikan pedoman tingkah laku bagi
anggota-anggotanya untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal dan integrasi
internal. Dengan demikian, budaya organisasi dapat memberikan nilai-nilai dan
norma bagi karyawan dalam prinsip opersional organisasi.
2. Nilai Dominan
Nilai Dominan adalah nilai-nilai utama yang ada dalam organisasi yang
diterima anggota organisasi. Organisasi mengharapkan karyawan membagikan
nilai-nilai utama yang merupakan menggambarkan suatu kepribadian yang ada
dalam suatu organisasi. Jika nilai di anggap penting, maka nilai akan
membimbing karyawan berprilaku secara konsisten terhadap berbagai situasi.
Nilai juga merupakan keinginan efektif kesadaran atau keinginan yang 25
membimbing perilaku bagaimana seorang karyawan mampu memiliki efisiensi
tinggi dan kualitas tinggi.
3. Aturan
Aturan adalah peraturan, prosedur, kebijakan secara tertulis yang telah
disepakati dan wajib dipatuhi dan dijalankan oleh seluruh karyawan didalam suatu
organisasi. Memiliki standar, bagaimana karyawan berinteraksi. Contohnya dalam
berbicara, berperilaku, ketepatan waktu disiplin dalam hadir maupun mengerjakan
tugas. Semua agar memiliki kinerja yang baik dan hasil yang baik pula bagi
organisasi.
4. Iklim Organisasi
Iklim Organisasi bahwa iklim organisasi yaitu suatu penyampaian
keterbukaan atau perasaan seorang karyawan didalam suasana lingkungan kerja,
yang berguna untuk mengevaluasi seluruh masalah yang ada di lingkungan kerja
agar tujuan organisasi tercapai. Iklim organisasi juga bentuk perilaku atau
karakteristik karyawan agar berani mengutarakan pendapat demi kenyamanan
bersama.
b. Menurut Robbins dan Coulter (2012:80) indikator budaya organisasi terdiri dari :
5
1. Inovasi dqan pengambilan resiko diartikan bahwa sikap inovatif dan berani
mengambil risiko harus ada didalam organisasi.
2. Memperhatikan detail diartikan bahwa didalam organisasi harus memperhatikan
segala ketetapan, analisis, dan memperhatikan lebih detail terhadap hal-hal
disekitar.
3. Orientasi pada hasil diartikan fokus kepada hasil atau pendapatan daripada teknik
dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut.
4. Orientasi individu diartikan untuk memperhitungkan pengaruh hasil-hasil
terhadap karyawan dalam organisasi.
5. Orientasi pada tim diartikan kemampuan bekerja sama dalam tim.
6. Keagresifan bahwa individu atau orang-orang yang berada di dalam organisasi
memiliki sifat kompetitif.
7. Stabilitas diartikan bahwa aktifitas organisasi ditekankan untuk mempertahankan
status quo untuk terus tumbuh dan berkembang.
7
tetap eksis dan mengayomi masyarakat organisasi tersebut dalam menghadapi
perkembangan zaman.
Jika sebuah organisasi sudah tidak bisa mengayomi atau gagal dalam
mencapai tujuan dari masyarakat dari organsasi tersebut maka, organisasi
tersebut adalah organisasi yang telah gagal dalam perkembangannya. Faktor
pengembangan organisasi terbagi 2, yaitu:
a) Faktor eksternal :
Kompetisi yang semakin tajam antar organisasi.
Perkembangan IPTEK.
Perubahan lingkungan baik lingkungan fisik maupun sosial yang
membuat organisasi berfikir bagaimana mendapatkan sumber di luar
organisasi untuk masa depan organisasi.
b) Faktor internal :
Struktur, Sistem dan prosedur.
Perlengkapan dan fasilitas.
Proses dan saran apabila titik cocok akan membuat organisasi melalui
perbaikan.
Perubahan organisasi dilakukan untuk mencocokkan dengan kebutuhan
yang ada.
Budaya organisasi merupakan suatu persepsi bersama yang dianut oleh semua
anggota organisasi. Budaya organisasi berperan penting dalam pencapaian suatu tujuan
organisasi karena budaya organisasi merupakan suatu cara bermutu dan didasari oleh
nilai yang penuh makna, dan memberikan motivasi serta inspirasi untuk bekerja lebih
baik. Tingkat kebersamaan yang tinggi menciptakan iklim internal yang baik, hal ini
mengindikasikan bahwa budaya kuat dan merupakan pengaruh yang besar terhadap
budaya organisasi. Mengembangkan indikator budaya organisasi diantaranya adalah:
1. Keterlibatan, yaitu sejauh mana inovasi dan pengambilan keputusan resiko oleh
karyawan dapat dilakukan
2. Konsistensi, yaitu sejauh mana perhatian terhadap hal rini, presisi (kecermatan), dan
analisis oleh karyawan dapat dilakukan.
3. Adaptabilitas, adalah sejauh mana fokus kepada hasil lebih besar dari pada metode
dan praktek yang digunakan untuk menjangkau hasil tersebut dilakukan oleh
organisasi.
4. Misi, adalah sejauh mana efek dari hasil ketepatan keputusan pimpinan
dipertimbangkan terhadap anggota di organisasi.
9
yang dipegang oleh perusahaan atau organisasi dapat terlihat dari perilaku dan performa
yang ditunjukkan oleh karyawannya.
Strategi adalah hal penting yang harus direncanakan dan diputuskan dalam sebuah
organisasi, bahkan persoalan strategi ini menjadi bagian yang krusial di dalam sebuah
organisasi. Strategi merupakan jantung dari konsep manajemen stratejik. Strategi adalah
langkah paling mendasar bagi organisasi di dalam mencapai tujuan organisasi. Strategi
menunjukkan bagaimana kemampuan organisasi dalam menyelaraskan sumberdayanya
dengan tuntutan perubahan lingkungan organisasi. Dengan Strategi, organisasi akan
berjuang untuk mendayagunakan berbagai pilihan yang ada untuk dapat menghadapi
ancaman-ancaman yang ada, dan mendayagunakan berbagai keunggulan organisasi untuk
meminimalkan kelemahan-kelemahan organisasi dalam suatu kompetisi yang baik. Pada
perkembangan dewasa ini, strategi lebih bersifat dinamis dan strategi dipandang sebagai
proses yang berkelanjutan, oleh sebab itu organisasi berupaya untuk dapat membentuk
strateginya.
Dengan strategi, kegiatan utama organisasi, produk atau jasa yang ditawarkan,
dan rencana organisasi dapat ditetapkan dan selanjutnya organisasi akan lebih mudah
menentukan cara yang spesifik untuk memunculkan keunggulan bersaingnya. Dalam
menetapkan strategi bersaingnya, maka organisasi dihadapkan pada berbagai pilihan,
diantaranya : pilihan pertama merujuk pada besarnya pasar yang akan dilayani atau
difokuskan pada segmen pasar tertentu, pilihan kedua merujuk pada cara organisasi untuk
mencapai keunggulannya dengan menjadi pemimpin pasar atau diferensiasi. Setelah
pilihan-pilihan tersebut ditentukan, akhirnya organisasi dapat menetapkan
pendayagunaan sumber daya yang ada (material, keuangan, SDM) dalam suatu
implementasi kegiatan-kegiatan organisasi yang strategis.
Budaya organisasi dapat diartikan sebagai suatu sistem atas asumsi budaya, nilai-
nilai yang dipegang, normadan sikap yang ditunjukkan dalam bentuk simbol-simbol
dimana semua orang dalam organisasi mengembangkannya dan menerimanya. Budaya
organisasi diharapkan dapat mereka yakini yang dapat membantu mereka dalam
10
memaknai lingkungan organisasi tempat mereka berkarya dan bagaimana setiap orang
dalam organisasi itu berperilaku di dalam organisasi tersebut.
1. Prediksi SDM perlu dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif melalui penelitian
SDM.
11
strategi masa depan, misalnya kreativitas, kemampuan berubah cepat, potensi
berkembang, serta berkemampuan dan kemauan belajar terus-menerus.
4. Pelatihan serta pengembangan perlu mengacu pada kompeten, motivasi dan nilai-
nilai yang diharapkan serta hasilnya harus dapat diukur.
6. Penilaian prestasi perlu benar-benar menilai prestasi karyawan secara tepat dan
berorientasi pada pengembangan karyawan.
9. Jalur karier karyawan perlu direncanakan dengan seksama dan secara transparan
dikomunikasikan.
10. Struktur organisasi seyogyanya cenderung ramping dan fleksibel dan mendorong
komunikasi lateral dan empowerment
Globalisasi adalah suatu kenyataan dan akan mempunyai dampak langsung maupun
tidak langsung pada kebanyakan aspek bisnis di Indonesia maupun Global. Untuk
memenangkan persaingan di pasar global, perusahaan harus berupaya antara lain dalam
layanan yang luar biasa pada pelanggan, pengembangkan kemampuan-kemampuan baru,
produk baru yang inovatif, komitmen karyawan, pengelolaan perubahaan melalui kerja
sama kelompok. Perusahaan dituntut berpikir global (think globally dan act locally) serta
mempunyai visi dan misi yang jauh berwawasan ke depan. Mendapatkan calon karyawan
yang berkualitas dan professional di Indonesia tidak selalu mudah.
12
2.7 MSDM GLOBAL TERHADAP BUDAYA ORGANISASI
Suatu perusahaan perlu adanya budaya organisasi agar dapat menjadi pembentuk
cara kerja serta karakter karyawan agar sesuai dengan tujuan perusuhaan demi cara kerja
yang lebih efisien dan lebih menguntungkan. Tetapi perlu adanya perubahan budaya
organisasi untuk menyesuaikan zaman dan menyesuaikan lingkungan yang juga ikut
berkembang.
Kegunaan mengikuti lingkungan yang ada adalah agar dapat diterima oleh
masyarakat dengan baik. Dengan mengetahui dasar MSDM strategi, sumber daya
manusia yang ada dapat digunakan secara maksimal tanpa kerugian yang akan terjadi.
Contohnya, seperti memperbanyak karyawan disalah satu divisi dan mengurangi
karyawan di divisi lainnya agar perusahaan mendapatkan keuntungan yang lebih dan
menghemat pengeluaran.
Dengan adanya budaya organisasi yang sangat kuat maka kinerja karyawan yang
dicapai harus tinggi. Sosialisasi yang efektif akan menghasilkan kepuasan kinerja,
komitmen organisasi, rasa percaya diri pada pekerja, mengurangi tekanan serta
kemungkinan keluar dari pekerjaan .
13
Fungsi operasional, yaitu pengadaan, pengembangan, kompensasi,pengintegrasian,
pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa suatu organisasi perlu adanya suatu
budaya organisasi agar menjadi ciri khas suatu organisasi dan budaya organisasi dapat
menjadi pembentuk cara kerja serta karakter karyawan agar sesuai dengan tujuan
perusuhaan demi cara kerja yang lebih efisien dan lebih menguntungkan. Tetapi perlu
adanya perubahan budaya organisasi untuk menyesuaikan zaman dan menyesuaikan
lingkungan yang juga ikut berkembang.
Keguanan mengikuti lingkungan yang ada adalah agar dapat diterima oleh
masyarakat dengan baik. Dengan mengetahui dasar MSDM strategi diharapkan sumber
daya manusia yang ada dapat digunakan secara maksimal tanpa kerugian yang akan
terjadi seperti memperbanyak karyawan disalah satu divisi dan mengurangi karyawan di
divisi lainnya agar perusahaan mendapatkan keuntungan yang lebih dan menghemat
pengeluaran.
3.2 SARAN
15
DAFTAR PUSTAKA
Muhamad Ekhsan, Roni Mariyono,
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Islami, Budaya Organisasi Islami dan
Insentif terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan PT Yanmar Indonesia,
Jesya (Jurnal Ekonomi dan Ekonomi Syariah ): Vol 3 No 2 (2020)
16