Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KEDUDUKAN MOTIVASI DAN ORGANISASI

MATA KULIAH
ETIKA DAN PERILAKU ORGANISASI PUBLIK

DOSEN PENGAMPU
HELVA RAHMI, S.Sos., M.Si

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4

HIDAYATURRAHMAN
EVALIANA
ADE BAKTI PRATAMA

SEKOLAH TINGGI ADMINISTRASI NEGARA SETIH


SETIO MUARA BUNGO TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami ucapkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
“KEDUDUKAN MOTIVASI DAN ORGANISASI” guna memenuhi tugas mata
kuliah Etika dan Perilaku Organisasi Publik.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada ibu Helva Rahmi, S.Sos., M.Si. selaku
Pembimbing dan semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.
Demikian penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil
hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca.

Muara Bungo, 14 Mei 2022


Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................4
1.1. Latar Belakang...................................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................6
2.1. Motivasi dan organisasi..........................................................................................................6
2.1.1. Pengertian motivasi.........................................................................................................6
2.1.2. Teori-Teori Motivasi Pada Zaman Dahulu........................................................................7
2.1.3. Bentuk-bentuk Motivasi..................................................................................................8
2.1.4. Pengertian organisasi......................................................................................................9
2.1.5. Fungsi Organisasi.............................................................................................................9
2.2. Motivasi dalam organisasi....................................................................................................10
BAB III PENUTUP............................................................................................................12
3.1. Kesimpulan......................................................................................................................12
3.2. Saran................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................13

3
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Motivasi adalah perilaku yang ingin mencapai tujuan tertentu yang cenderung
untuk menetap. Motivasi juga merupakan kekuatan yang mendorong dan mengarahkan
keberhasilan prilaku yang tetap ke arah tujuan tertentu. Motivasi bisa berasal dari dalam
diri seseorang atau pun dari luar dirinya. Motivasi yang berasal dari dalam diri sesorang
disebut motivasi instrinsik, dan yang berasal dari luar adalah motivasi ekstrinsik. Motivasi
adalahsebuah kemampuan kita untuk memotivasi diri kita tanpa memerlukan bantuan
orang lain. Memotivasi diri adalah proses menghilangkan faktor yang melemahkan
dorongan kita. Rasa tidak berdaya dihilangkan menjadi pribadi yang lebih percaya diri.
Sementara harapan dimunculkan kembali dengan membangun keyakinan bahwa apa yang
diinginkan bisa kita capai. Motivasi mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas
belajar seseorang. Tidak ada seorang pun yang belajar tanpa motivasi. Tidak ada motivasi
berarti tidak ada kegiatan belajar. Agar peranan motivasi lebih optimal, maka prinsip-
prinsip motivasi dalam belajar tidak hanya diketahui, tetapi juga harus diterangkan dalam
aktivitas belajar mengajar. Dengan demikian jika sebuah motivasi (dalam hal ini ketidak
berdayaan dan tanpa harapan) dihilangkan, maka aliran energi dalam tubuh kita bisa
mengalir kembali. Dan pada makalah ini, saya akan mencoba membahas tentang motivasi
dan macam-macam teori motivasi.
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak pernah lepas dari kehidupan berorganisasi
karena pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial yang cenderung hidup dan
terlibat di dalam anggota kemasyarakatan.  Organisasi di dalam kehidupan tampak begitu
beragam baik di dalam kehidupan kehidupan rumah tangga hingga tingkat organisasi yang
lebih kompleks yaitu organisasi di dalam dunia kerja.
Organisasi merupakan sekelompok orang yang melakukan kerjasama untuk mencapai
tujuan bersama.  Dalam arti dinamis menyoroti unsur manusia yang ada di dalamnya.
Manusia merupakan unsur terpenting dari seluruh unsur organisasi, karena hanya manusia
yang memiliki sifat kedinamisan.  Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan organisasi
dengan baik, maka diperlukan sumber daya untuk mencapainya.  Sumber daya merupakan
energi, tenaga dan kekuatan yang diperlukan untuk menciptakan aktivitas ataupun
kegiatan.  Sumber daya itu antara lain sumber daya alam, sumber daya finansial, sumber
daya ilmu dan teknologi, serta sumber daya manusia.  Diantara sumber daya tersebut,
sumber daya terpenting ialah sumber daya manusia.  Sumber daya manusia dianggap

4
penting karena dapat mempengaruhi efisiensi dan efektifitas organisasi, serta merupakan
pengeluaran pokok organisasi dalam menjalankan kegiatannya.
Sumber daya manusia merupakan orang-orang yang bekerja di dalam suatu
organisasi sudah seharusnya mendapat perhatian supaya perjalanan organisasi tersebut
sesuai yang diharapkan.  Perhatian yang dimaksud dalam hal ini adalah motivasi.  Motivasi
memiliki peran penting dalam membangun kinerja seseorang lebih maksimal.  Oleh karena
itu, di dalam makalah ini akan dibahas mengenai pentingnya motivasi di dalam organisasi,
dan alasan inilah yang menjadi dasar pemikiran saya dalam penyelesaian makalah ini.
Unsur motivasi di dalam organisasi memang sangat diperlukan guna mendapatkan hasil
pekerjaan yang memuaskan dan efisien.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas maka dapat kita rumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana penjelasan tentang motivasi?
2. Bagaimana penjelesan tentang organisasi?
3. Bagaimana penjelasan motivasi dan organisasi?

5
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Motivasi dan organisasi
2.1.1. Pengertian motivasi
Motivasi adalah kesediaan melakukan usaha tingkat tinggi guna mencapai sasaran
organisasi, yang dikondisikan oleh individu. Meskipun secara umum, motivasi merujuk ke
upaya yang dilakukan guna mencapai setiap sasaran, di sini kita merujuk ke sasaran
organisasi karena fokus kita adalah perilaku yang berkaitan dengan sasaran organisasi yang
berkaitan degan kerja. Ada tiga unsur kunci dalam definisi itu: upaya, sasaran organiasi,
dan kebutuhan.
Unsur upaya merupakan ukuran intensitas atau dorongan. Seseorang yang
termotivasi, untuk dia berusaha keras. Tetapi tingkat upaya yang tinggi tidak selalu
menghasilkan kinerja yang mengutungkan organisasi. Kebutuhan, mengacu ke keadaan
batin yang membuat hasil-hasil tertentu tanpak menarik. Kebutuhan yang tidak terpuaskan
menciptakan ketegangan yang merangsang dorongan di dalam diri seseorang. Dorongan itu
menimbulkan perilaku pencarian untuk menemukan sasaran tertentu yang, jika tercapai,
akan memuaskan kebutuhan itu dan menurunkan ketegangan tadi.
Kita dapat mengatakan bahwa karyawan-karyawan yang termotivasi itu berada
dalam keadaan tegang. Semakin besar ketegangan itu, semakin tinggi tingkat usahanya.
Jika usaha itu menghasilkan pemuasan kebutuhan, maka usaha itu menurunkan
ketegangan. Karena kita berminat pada perilaku kerja, usaha yang menurunkan ketegangan
ini harus pula diarahkan ke sasaran perusahaan. Oleh karena itu, yang melekat pada
definisi kita mengenai motivasi ialah persyartan bahwa kebutuhan individu tadi cocok dan
konsisten dengan sasaran organisasi tersebut.
Sedangkan pengertian motivasi menurut beberapa ahli menajemen sumber daya
manusia, yaitu sebagai berikut:
1) Wexley dan Yukl motivasi adalah pemberian atau penumbulan motif, diartikan pula
hal atau keadaan menjadi motif.
2) Mitchell motivasi mewakili proses-proses psikologikal, yang menyebabkan timbulnya,
diarahkannya, dan terjadinya persistensi kegiatan-kegiatan sukarela yang diarahkan ke
tujuan terntentu.
3) Gray mengartikan motivasi sebagai sejumlah proses, yang bersifat internal, atau
eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan
persistensi dalam hal melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu.

6
4) T. Hani Handoko mengemukakan bahwa motivasi adalah keadaan pribadi seseorang
yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan terntentu guna
mencapai tujuan.
5) Henry Simamora menyebutkan pengertian motivasi menurutnya adalah sebuah fungsi
dari pengharapan individu bahwa upaya tertentu akan menghasilkan tingkat kinerja
yang pada gilirannya akan membuahkan imbalan atau hasil yang dikehendaki.
6) Soemarno secara umum mendefinisikan motivasi sebagai suatu perubahan tenaga yang
ditandai oleh dorongan efektif atau reaksi-reaksi pencapaian tujuan.
Dari pengertian-pengertian motivasi  di atas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi
merupakan suatu keadaan yang mendorong, merangsang, atau menggerakan seseorang
untuk melakukan sesuatu yang dilakukannya sehingga mencapai tujuaannya.
2.1.2. Teori-Teori Motivasi Pada Zaman Dahulu
Perkembangan konsep-konsep motivasi paling banyak terjadi tahun 1950-an
diantaranya hierarki teori kebutuhan, teori X dan Y, dan teori dua faktor. Teori ini menjadi
dasar perkembangan teori motivasi saat ini dan teori ini masih digunakan sampai sekarang.
1) Hierarki Teori Kebutuhan
Teori ini dicetuskan oleh Abraham Maslow dan menyatakan bahwa manusia memiliki
lima hierarki kebutuhan yakni :
a. Fisiologis : rasa lapar, haus, berlindung, seksual dan kebutuhan fisik lainnya.
b. Rasa aman : rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik dan emosional.
c. Sosial : rasa kasih saying, kepemilikan, penerimaan, dan persahabatan
d. Penghargaan : faktor-faktor penghargaan internal seperti hormat diri, otonomi,
dan pencapaian; faktor-faktor penghargaan eksternal seperti status,
pengakuan, dan perhatian.
e. Aktualisasi diri : dorongan untuk menjadi seseorang sesuai kecakapannya meliputi
pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang, dan pemenuhan diri
sendiri.  
Kebutuhan ini dipisahkan menjadi kebutuhan tingkat bawah yaitu kebutuhan yang
terpenuhi secara eksternal (kebutuhan fisologi dan keamanan) dan kebutuhan tingkat
atasyaitu kebutuhan yang terpenuhi secara internal (kebutuhan social, penghargaan, dan
aktualisasi diri).
Hierarki kebutuhan Maslow ditelaah ulang oleh Clayton Alderfer dengan nama teori
ERG yang membagi dalam tiga kelompok kebutuhan inti yakni:
a. Kehidupan (kebutuhan fisiologis dan kemanan)

7
b. Hubungan (kebutuhan sosial dan status)
c. Pertumbuhan (kebutuhan penghargaan dan aktualisasi diri).
2) Teori X dan Teori Y
Douglas McGregor mencetuskan dua pandangan nyata terhadap manusia yakni teori
X yang pada dasarnya negatif yaitu menganggap bahwa karyawan tidak suka bekerja,
malas, tidak menyukai tanggung jawab, dan harus dipaksa untuk menghasilkan kinerja
dan teori Yyang pada dasarnya positif yaitu menganggap bahwa karyawan suka bekerja,
kreatif, mencari tanggung jawab, dan dapat berlatih mengendalikan diri). Teori X
berasumsi bahwa kebutuhan tingkat yang lebih rendah mendominasi individu, sedangkan
teori Y berasumsi bahwa kebutuhan tingkat tinggi yang lebih mendominasi individu.
3) Teori Dua Faktor
Dikemukakan oleh Frederick Herzberg, dimana ada faktor intrinsik yang berhubungan
dengan kepuasan kerja seperti prestasi, pengakuan kerja, tanggung jawab, kemajuan,
pertumbuhan. Faktor ekstrinsik yang berhubungan dengan ketidakpuasan kerja seperti
pengawasan, imbalan kerja, kebijaksanaan perusahaan dan kondisi kerja. Disebutkan
bahwa ada faktor hygiene seperti imbalan kerja, kebijakan perusahaan, kondisi fisik
pekerjaan, hubungan dengan individu lain dan keamanan pekerjaan.
2.1.3. Bentuk-bentuk Motivasi
Bagi setiap individu sebenarnya memiliki motivasi yang mampu menjadi spirit
dalam memacu dan menumbuhkan semangat kerja dalam bekerja. Spirit yang dimiliki oleh
seseorang tersebut dapat bersumber dari dirinya maupun dari luar, dimana kedua bentuk
tersebut akan lebih baik jika dua-duanya bersama-sama ikut menjadi pendorong motivasi
seseorang. Motivasi muncul dalam dua bentuk dasar, yaitu
Motivasi ekstrinsik (dari luar), dan Motivasi intrinsik (dari dalam diri
seseorang/kelompok).
Motivasi ekstrinsik muncul dari luar diri seseorang. Kemudian selanjutnya
mendorong orang tersebut untuk membangun dan menumbuhkan semangat motivasi pada
diri orang tersebut untuk mengubah seluruh sikap yang dimiliki olehnya saat ini ke arah
yang lebih baik. Sedangkan motivasi intrinsik adalah motivasi yang muncul dan tumbuh
serta berkembang dalam diri orang tersebut, yang selanjutnya kemudian mempengaruhi dia
dalam melakukan sesuatu secara bernilai dan berarti

8
2.1.4. Pengertian organisasi
Ada banyak pengertian organisasi yang dikemukakan oleh para ahli. Pada dasarnya,
organisasi merupakan sebuah perkumpulan yang dilakukan oleh sekelompok manusia
dengan maksud untuk mencapai tujuan yang sama. Organisasi dibentuk agar para
anggotanya dapat dengan sistematis memenuhi tujuan mereka. Berkumpul, bekerja sama
dengan rasional, terkendali, dan terpimpin merupakan satu kesatuan di dalam organisasi.
Cara-cara seperti itu merupakan cara yang dilakukan di dalam organisasi untuk mencapai
tujuan bersama.
Organisasi terbentuk berdasarkan kesatuan visi dan misi dari para anggotanya.
Organisasi bergerak dan bekerja berdasarkan visi dan misi organisasi itu sendiri. Misalnya
organisasi profesi seperti IDI, PGRI, dan lain-lain, merupakan organisasi yang bergerak
untuk mempermudah para anggota profesinya untuk menjalankan profesi itu. Contoh
lainnya, organisasi mahasiswa seperti BEM, Mapala, HMI, adalah organisasi yang berjalan
dengan visi menyatukan mahasiswa di dalam sebuah wadah, dengan tujuan untuk
mengembangkan intelektual para anggotanya.
Definisi organisasi berlandaskan sejumlah fakta yang merupakan ciri umum semua
organisasi. Ciri-ciri tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Sebuah organisasi senantiasa mencakup sejumlah orang
2. Orang-orang tersebut terlibat satu sama lain dengan satu atau lain cara
3. Interaksi tersebut selalu dapat diatur atau diterangkan dengan jenis struktur
tertentu
Masing-masing orang di dalam sesuatu organisasi memiliki sasaran-sasaran
pribadi, beberapa diantaranya merupakan alasan bagi tindakan-tindakan yang
dilakukannya. Ia mengekspektasi bahwa keterlibatannya didalam organisasi tersebut akan
membantunya mencapai sasaran-sasarannya.
2.1.5. Fungsi Organisasi
Adapun fungsi organisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Sebagai Penuntun Tujuan
Organisasi merupakan perkumpulan dengan orang-orang yang memiliki tujuan
yang sama. Mereka berhimpun menjadi satu agar mempermudah dalam mencapai
tujuan mereka. Namun, apabila anggotanya ada yang salah jalan, maka organisasi lah
yang menjadi penuntun agar anggota tersebut kembali untuk mencapai tujuannya.
2. Mengubah Kehidupan Masyarakat

9
Sebuah organisasi menginginkan sebuah konsistensi dan kepercayaan dari
masyarakat. Hal itulah yang menjadi latar belakang sebuah organisasi untuk kembali
ke tengah-tengah masyarakat. Contohnya seperti organisasi kesehatan yang melakukan
program penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan. Maka
diharapkan dengan adanya program ini, masyarakat dapat semakin mengerti dan
peduli terhadap kesehatan mereka.
3. Menawarkan Karier
Di dalam organisasi, proses pembelajaran dapat sangat mudah di dapatkan.
Pembelajaran tersebut dapat menjadi modal sebelum terjun langsung ke masyarakat.
Maka dari itu, organisasi menawarkan pembelajaran keterampilan dan pengetahuan,
agar para anggotanya siap untuk menjalani karier nya masing-masing.
4. Cagar Ilmu Pengetahuan
Fenomena-fenomena terkait dengan perubahan zaman menuntut sebuah
organisasi untuk berpikir agar konsistensi dan keberadaannya tetap ada. Maka
dibutuhkan sebuah penelitian dan pengembangan sebgaai dokumentasi, agar suatu saat
organisasi tidak mati dimakan zaman.
5. Pemberi Motivasi
Dalam menjalani tujuan, seringkali para anggota organisasi kehilangan orientasi
dan arah dalam menjalankan tugasnya. Maka dari itu, sudah menjadi fungsi organisasi
untuk menjadi motivator bagi anggota tersebut.
2.2. Motivasi dalam organisasi
Berikut merupakan bentuk-bentuk motivasi dalam organisasi:
1) Motivasi Prestasi (Achievement Motivation) adalah dorongan dalam diri individu untuk
mengatasi segala tantangan dan hambatan dalam upaya mencapai tujuan. Sejumlah
karakteristik menunjukan para pegawai yang berorientasi prestasi. Mereka bekerja
keras apabila mereka memandang bahwa mereka akan memperoleh kebanggaan
pribadi atas upaya mereka, apabila hanya terdapat sedikit resiko gagal, dan apabila
mereka mendapat balikan spesifik tentang prestasi diwaktu lalu.
2) Motivasi Afiliasi (Affiliation Motivation) adalah dorongan untuk berhubungan dengan
orang-orang atas dasar sosial. Perbandingan antara pegawai yang bermotivasi karena
berprestasi dengan pegawai yang bermotivasi karena afiliasi menggambarkan
bagaimana kedua pola itu mempengaruhi perilaku. Orang-orang yang bermotivasi
prestasi bekerja lebih keras apabila penyelia mereka menyediakan penilaian rinci
tentang perilaku kerja mereka, sedangkan orang-orang yang bermotivasi afiliasi bekerja

10
lebih baik apabila mereka dipuji karena sikap dan kerja sama mereka yang
menyenangkan.
3) Motivasi Kompetensi (Competence Motivation) adalah dorongan untuk mencapai
keunggulan kerja, meningkatkan keterlampilan pemecahan masalah, dan berusaha
keras untuk inovatif. Orang-orang yang bermotivasi kompetensi juga mengharapkan
adanya hasil yang berkualitas tinggi dari rekan mereka dan mungkin terasa tidak sabar
apabila orang-prang yang bekerja dengan mereka tidak melakukan pekerjaan dengan
hasil yang baik.
4) Motivasi Kekuasaan (Power Motivation) adalah dorongan untuk mempengaruhi orang-
orang, mengubah situasi dan cenderung bertingkah laku otoriter. Orang-orang yang
bermotivasi kekuasaan merupakan manajer yang istimewa apabila dorongan itu lebih
tertuju pada kekuasaan pribadi. Kekuasaan lembaga adalah kebutuhan untuk
mempengaruhi perilaku orang-orang demi kebaikan organisasi secara keseluruhan.

11
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan

Motivasi merupakan suatu keadaan atau kondisi yang mendorong, merangsang atau
menggerakan seseorang untuk melakukan sesuatu atau kegiatan yang dilakukannya
sehingga ia dapat mencapai tujuannya. Dalam suatu penerapan perilaku organisasi,
pembahasan tentang motivasi dalam organisasi memang sangat penting dalam kajian
perilaku organisasi. Karena setiap personil atau pegawai pasti memerlukan suatu motivasi
baik dari dalam diri maupun dari orang lain, untuk itu apabila seseorang sudah terdorong
atau termotivasi maka kinerja seseorang itu akan meningkat sehingga akan mempercepat
proses penyelesaian tugasnya dalam bekerja. 
3.2. Saran
Sebagai manusia kita sangat memerlukan orang lain, maka dari itu perlunya
membuat suatu organisasi. Keuntungan yang didapat dalam membuat organisasi atau
masuk dalam organisasi itu sangat banyak. Sikap dan mental kepemimpinan akan tumbuh
dengan sendirinya jika kita menjadi anggota suatu organisasi. Mengikuti organisasi secara
aktiv walaupun hanya berperan kecil didalamnya, karena jika tugas kecil bisa dikerjakan
dengan baik maka tugas penting nantinya pasti anda bisa kerjakan juga. belajarlah dari
masalah yang kecil dahulu maka akan membuat mental anda semakin kokoh untuk modal
hidup anda kemasa yang akan datang.

12
DAFTAR PUSTAKA

Brahmasari, Ida Ayu dan Agus Suprayetno. 2008. Pengaruh Motivasi Kerja,
Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
serta Dampaknya pada Kinerja Perusahaan (Studi kasus pada PT. Pei Hai
International Wiratama Indonesia). Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol.
10, No. 2. September 2008: 124-135.
Gibson, Ivancevich, Donnelly, 2005, Organisasi, alih bahasa Nunuk Adiarni, edisi
Kedelapan, Binarupa Aksara, Jakarta.
Usman, Umedi. 2009. Pengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi terhadap Kepuasan Kerja
dan Kinerja Karyawan Industri Rokok di Jawa Timur. Jurnal Aplikasi
Manajemen. Volume 7, Nomor 3. Agustus 2009
Wahjosumidjo, 2008, Kepemimpinan dan Motivasi, Ghalia Indonesia. Jakarta.

13

Anda mungkin juga menyukai