Anda di halaman 1dari 17

PAPER

PERILAKU KEORGANISASIAN

MOTIVASI

Dosen : Drs. I Komang Ardana, M.M.

Oleh.
Kelompok 6

Ni Made Prema Laksmi Wijaksana (1515351030)


Ida Ayu Intan Dwiyanti (1515351031)
Ni Putu Purnami Eka Yanti (1515351032)
A A Sagung Istri Pradnya Paramitha (1515351033)
I Gusti Diah Agung Prabawati Suteja (1515351034)
Ni Putu Yunita Sari (1515351035)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI NON REGULER

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2018

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan berkat serta
rahmat-Nya sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan tugas ini. Paper ini disusun guna
untuk memenuhi tugas Perilaku Keorganisasian, dan kiranya dapat berguna bagi pembaca.
Paper ini berisikan materi tentang “ Motivasi ”. Dalam paper ini kami menyadari bahwa
masih banyak kelemahan dan kekurangan baik dari segi penyajian maupun materinya. Oleh
karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan paper ini.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan rasa terima kasih khusus kepada yang
terhormat bapak Drs. I Komang Ardana, M.M. selaku dosen mata kuliah “Perilaku
Keorganisasian” yang telah menjadi pembimbing di dalam penyelesaian pembuatan paper ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan rahmat dan karunia-Nya.

Denpasar, Maret 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Contents

COVER ....................................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i

DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ............................................................................................................ 1

1.2. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1

1.3. Tujuan Penulisan ......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Arti Penting Motivasi ......................................................................... 3


2.1.1 Pengertian Motivasi............................................................................................3
2.1.2 Arti Penting Motivas 4
2.2 Proses Timbulnya Motivasi Seseorang ....................................................................... 5

2.3 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Motivasi ........................................................... 5

2.4 Teori – teori Motivasi .................................................................................................. 7

BAB III SIMPULAN

3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 13

3.2 Saran .......................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak pernah lepas dari kehidupan
berorganisasi karena pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial yang cenderung
hidup dan terlibat di dalam anggota kemasyarakatan. Organisasi di dalam kehidupan
tampak begitu beragam baik di dalam kehidupan rumah tangga hingga tingkat
organisasi yang lebih kompleks yaitu organisasi di dalam dunia kerja.
Organisasi merupakan sekelompok orang yang melakukan kerjasama untuk
mencapai tujuan bersama. Manusia merupakan unsur terpenting dari seluruh unsur
organisasi, karena hanya manusia yang memiliki sifat kedinamisan. Oleh karena itu,
untuk mencapai tujuan organisasi dengan baik, maka diperlukan sumber daya untuk
mencapainya. Sumber daya merupakan energi, tenaga dan kekuatan yang diperlukan
untuk menciptakan aktivitas ataupun kegiatan. Sumber daya manusia dianggap penting
karena dapat mempengaruhi efisiensi dan efektifitas organisasi, serta merupakan
pengeluaran pokok organisasi dalam menjalankan kegiatannya.
Sumber daya manusia merupakan orang-orang yang bekerja di dalam suatu
organisasi sudah seharusnya mendapat perhatian supaya perjalanan organisasi tersebut
sesuai yang diharapkan. Perhatian yang dimaksud dalam hal ini adalah motivasi.
Motivasi memiliki peran penting dalam membangun kinerja seseorang lebih maksimal.
Oleh karena itu, di dalam makalah ini akan dibahas mengenai pentingnya motivasi di
dalam organisasi, dan alasan inilah yang menjadi dasar pemikiran saya dalam
penyelesaian makalah ini. Unsur motivasi di dalam organisasi memang sangat
diperlukan guna mendapatkan hasil pekerjaan yang memuaskan dan efisien.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka rumusan masalah
dalam makalah sebagai berikut.
1. Bagaimana pengertian dan pentingnya motivasi?
2. Bagaimana proses timbulnya motivasi ?
3. Bagaimana factor - faktor yang mempengaruhi motivasi ?
4. Bagaimana teori - teori motivasi ?

1
1.3. Tujuan Penulisan
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam makalah ini adalah
sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pengertian dan pentingnya motivasi.
2. Untuk mengetahui proses timbulnya motivasi.
3. Untuk mengetahui factor - faktor yang mempengaruhi motivasi.
4. Untuk mengetahui teori - teori motivasi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Arti Penting Motivasi


2.1.1 Pengertian Motivasi
Secara umum definisi atau pengertian motivasi dapat diartikan sebagai suatu
tujuan atau pendorong, dengan tujuan sebenarnya tersebut yang menjadi daya
penggerak utama bagi seseorang dalam berupaya dalam mendapatkan atau
mencapai apa yang diinginkannya baik itu secara positif ataupun negatif. Adapun
istilah dalam pengertian Motivasi berasal dari perkataan Bahasa Inggris yakni
motivation. Namun perkataan asalnya adalah motive yang juga telah digunakan
dalam Bahasa Melayu yakni kata motif yang berarti tujuan atau segala upaya untuk
mendorong seseorang dalam melakukan sesuatu. Secara ringkas, Selain itu,
Pengertian Motivasi merupakan suatu perubahan yang terjadi pada diri seseorang
yang muncul adanya gejala perasaan, kejiwaan dan emosi sehingga mendorong
individu untuk melakukan atau bertindak sesuatu yang disebabkan karena
kebutuhan, keinginan dan tujuan. Adapun pengertian motivasi dari para ahli yaitu
sebagai berikut :
a. Menurut Mulyasa (2003:112), Pengertian Motivasi merupakan tenaga
pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah
suatu tujuan tertentu. Peserta didik akan bersungguh-sungguh karena
memiliki motivasi yang tinggi.
b. Robbins dan Coulter (2004), motivasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan
tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi yang dikondisikan oleh
kemampuan upaya itu untuk memenuhi beberapa kebutuhan individu tertentu.
c. Menurut Sardiman (2006:73), Pengertian Motivasi merupakan perubahan
energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya felling dan
didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
d. Menurut Winardi (2007), motivasi berasal dari kata motivation yang berarti
”menggerakkan”. Motivasi merupakan hasil sejumlah proses yang bersifat
internal atau eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya
sikap entutiasme dan persistensi dalam hal melaksanakan kegiatan-kegiatan
tertentu.

3
Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan
suatu keadaan atau kondisi yang mendorong, merangsang atau menggerakan
seseorang untuk melakukan sesuatu atau kegiatan yang dilakukannya sehingga ia
dapat mencapai tujuannya.

2.1.2 Arti Penting Motivasi


Motivasi organisasi adalah suatu keahlian , dalam mengarahkan pegawai dan
organisasi agar mau bekerja. Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, manusia akan
termotivasi oleh kebutuhan yang dimilikinya. Pendapat ini sejalan dengan Robin yang
mengemukakan bahwa motivasi organisasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan
tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi yang di kondisikan oleh kemampuan
upaya itu dalam memenuhi beberapa kebutuhan individual.
Motivasi ini dapat pula dikatakan sebagai energi untuk membangkitkan dorongan
dalam diri. Terkait dengan motivasi organisasi, lima fungsi utama manajemen adalah
planning, organizing, staffing, leading, dan controlling. Pada pelaksanaanya, setelah
rencana dibuat, organisasi dibentuk, dan disusun personalianya , langkah berikutnya
adalah menugaskan atau mengarahkan anggota menuju ke arah tujuan yang telah di
tentukan . Fungsi pengarahan ini secara sederhana membuat anggota melakukan sesuatu
sesuai dengan apa yang diinginkan dan harus mereka lakukan. Memotivasi organisasi
merupakan kegiatan kepemimpinan yang termasuk di dalam fungsi ini.
Kemampuan ketua organisasi untuk memotivasi anggotanya akan sangat
menentukan efektifitas ketua. Ketua harus dapat memotivasi para anggotanya agar
pelaksanaan kegiatan dan kepuasan kerja mereka meningkat. Jika ketua membiarkan
anggotanya berjalan tanpa motivasi, maka bisa di pastikan kinerja organisasi yang
memburuk , menemukan kegagalan program kerja bahkan terancam bubar. Menurut
Atkinson, suatu organisme (dalam diri manusia dan hewan) yang dimotvasi akan terjun
ke dalam suatu aktivitas secara lebih giat dan lebih efisien daripada yang tidak di
motivasi. Motivasi organisasi sebisa mungkin memahami masalah anggotanya ,
sehingga bisa memecahkan masalah secara formal maupun informal . Baik secara
organisatoris maupun pendekatan secara personal, sebagai pimpinan organisasi , sebisa
mungkin memahami masalah anggotanya sehingga bisa memecahkan masalah secara
bersama.

4
2.2 Proses Timbulnya Motivasi Seseorang
Proses motivasi terdiri beberapa tahapan proses sebagai berikut:
a. Apabila dalam diri manusia itu timbul suatu kebutuhan tertentu dan
kebutuhan tersebut belum terpenuhi maka akan menyebabkan lahirnya
dorongan untuk berusaha melakukan kegiatan.
b. Untuk mencapai tujuan prestasi yang diharapkan maka seseorang harus
didukung oleh kemampuan, keterampilan maupun pengalaman dalam
memenuhi segala kebutuhannya.
c. Melakukan evaluasi prestasi secara formal tentang keberhasilan dalam
mencapai tujuan yang dilakukan secara bertahap
d. Seseorang akan bekerja lebih baik apabila mereka merasa bahwa apa yang
mereka lakukan dihargai dan diberikan suatu imbalan atau ganjaran
e. Dari gaji atau imbalan yang diterima kemudian seseorang tersebut dapat
mempertimbangkan seberapa besar kebutuhan yang bisa terpenuhi dari gaji
atau imbalan yang mereka terima.

2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi


Faktor faktor yang mempengaruhi motivasi seseorang dapat diklasifikasikan
menjadi dua yaitu sebagai berikut.
1. Faktor internal
a. Persepsi individu mengenai diri sendiri; Persepsi seseorang tentang dirinya
sendiri akan mendorong dan mengarahkan perilaku seseorang untuk
bertindak.
b. Harga diri dan prestasi; mendorong atau mengarahkan inidvidu
(memotivasi) untuk berusaha agar menjadi pribadi yang mandiri, kuat, dan
memperoleh kebebasan serta dapat mendorong individu untuk berprestasi.
c. Harapan; adanya harapan-harapan akan masa depan. Harapan merupakan
tujuan dari perilaku.
d. Kebutuhan; manusia dimotivasi oleh kebutuhan untuk menjadikan dirinya
sendiri yang berfungsi secara penuh, sehingga mampu meraih potensinya
secara total.
e. Kepuasan kerja; lebih merupakan suatu dorongan efektif yang muncul
dalam diri individu untuk mencapai tujuan yang diinginkan dari suatu
perilaku.
5
2. Faktor eksternal
a. Jenis dan sifat pekerjaan; dorongan untuk bekerja pada jenis dan sifat
pekerjaan tertentu sesuai dengan objek pekerjaan yang tersedia akan
mengarahkan individu untuk menentukan sikap atau pilihan pekerjaan
yang akan ditekuni.
b. Kelompok kerja dimana individu bergabung; dapat mendorong atau
mengarahkan perilaku individu dalam mencapai suatu tujuan perilaku
tertentu.
c. Situasi lingkungan pada umumnya; setiap individu terdorong untuk
berhubungan dengan rasa mampunya dalam melakukan interaksi secara
efektif dengan lingkungannya.
d. Sistem imbalan yang diterima; imbalan merupakan karakteristik atau
kualitas dari objek pemuas yang dibutuhkan oleh seseorang yang dapat
mempengaruhi motivasi atau dapat mengubah arah tingkah laku dari satu
objek ke objek lain yang mempunyai nilai imbalan yang lebih besar.
Selain itu, adapun beberapa faktor lain yang mempengaruhi motivasi yaitu sebagai
berikut.
a. Adanya Tujuan
Dengan adanya tujuan (Visi dan Misi) yang akan di capai oleh seseorang tentu
hal tersebut akan secara alamiah memotivasi individu maupun kelompok yang ada
dalam organisasi untuk bersama-sama mencari cara agar apa yang menjadi tujuan
tersebut dapat dicapai demi kemajuan organisasi.
b. Adanya Tantangan (challenge)
Tantangan juga merupakan salah satu faktor yang sangat besar dalam
melahirkan motivasi. Hal tersebut disebabkan karena setiap kegiatan organisasi yang
akan dilaksanakan terdapat hal-hal yang harus di selesaikan seperti: pencarian dana, ide-
ide yang kreatif kegiatan dan lain-lain.
c. Adanya Tanggung Jawab
Dalam organisasi baik anggota maupun pengurus tentu memiliki tanggung
jawab. Anggota organisasi memiliki tanggung jawab bagaimana cara memberikan
masukan-masukan agar organisasi bisa berkembang kearah yang lebih baik. Begitu pula
pengurus organisasi, mereka memiliki tanggung jawab yang lebih besar dari pada
6
anggota. Pengurus organisasi harus mencari cara begaimana agar apa yang telah
menjadi program kerja dapat dilaksanan. Dengan adanya tanggung jawab yang di
berikan kepada semua orang yang ada dalam organisasi tentu hal tersebut akan semakin
memotivasi mereka agar dapat menjalankan tugas yang telah diberikan.
d. Adanya Keharmonisan
Agar keharmonisan dalam organisasi selalu terjaga maka seseorang harus
memotivasi diri agar selalu mencari agar tidak adanya persaingan yang menyebabkan
konflik internal organisasi. Maka dari itu, dalam organisasi harus ada keterbukaan yang
nyata dalam organisasi.

2.4 Teori-teori Motivasi


Teori motivasi muncul sebagai upaya pemimpin organisasi yang mendambakan
suatu situasi di mana seluruh anggota mempunyai gairah kerja dan produktivitas yang
tinggi. Robbins (2001) mengklasifikasikan teori motivasi menjadi dua bagian, yaitu
teori dini tentang motivasi dan teori kontemporer tentang motivasi:
1. Teori Dini tentang Motivasi
a. Teori Hierarki Kebutuhan dari Abraham Maslow
Teori ini memiliki implikasi praktis bagi manajer karena mampu
menawarkan suatu pola yang mudah dipahami dalam menangani persoalan
motivasi di tempat kerja. Maslow menghipotesakan bahwa pada diri
manusia terdapat lima jenjang kebutuhan berikut :
1) Kebutuhan fisiologis (Faali), yaitu kebutuhan ragawi seperti
sandang, pangan, papan, kelaparan, kehausan, seks dan kebutuhan
fisik lainnya.
2) Kebutuhan rasa aman terhadap ancaman fisik dan emosional seperti
adanya kemerdekaan.
3) Kebutuhan sosial seperti berkumpul, berkawan dan persahabatan,
kasih sayang, rasa memiliki, penerimaan.
4) Kebutuhan penghargaan seperti harga diri, otonomi, prestasi, status,
dan pengakuan.
5) Kebutuhan aktualisasi diri, dorongan yang mampu membentuk
sesorang untuk menjadi apa; meliputi pertumbuhan, mencapai
potensi kita, dan pemenuhan diri yaitu pengembangan potensi secara
maksimal.
7
Teori jenjang kebutuhan Maslow memiliki implikasi praktis bagi
manajer, karena mampu menawarkan suatu pola yang mudah dipahami
dalam menangani persoalan motivasi di tempat kerja.
b. Teori X dan Teori Y
Douglas Mc. Gregor mengemukakan dua pandangan berbeda tentang
manusia, yaitu :

Teori X (Negatif) Teori Y (Positif)


1) Tidak suka pekerjaan 5) Suka pekerjaan
2) Malas 6) Kreatif
3) Tidak suka tanggungjawab 7) Bertanggungjawab
4) Mengedepankan kemanan 8) Inovatif
Karyawan harus dipaksa agar
Pemimpin sebaiknya demokratis, dapat
berprestasi. Manajer dapat
menawarkan sikap membantu, mendukung,
menggunakan pendekatan langsung,
dan mempermudah orang-orang dalam
mengendalikan dan mengawasi
mengembangkan kreativitas.
bawahan secara ketat.

c. Teori Motivasi – Higiene atau Teori Dua Faktor oleh Fredrick Herzberg
1) Faktor hegiene, yaitu faktor yang dapat menyebabkan ataupun
mencegah ketidakpuasan. Pada hakekatnya terdiri dari faktor
ekstrinsik perkerjaan, seperti gaji, jaminan pekerjaan, kondisi kerja,
status, kebijakan perusahaan, kualitas supervisi, kualitas hubungan
antar pribadi dan atasan, bawahan dan sesama pekerja, dan jaminan
sosial.
2) Faktor motivator, yaitu faktor intrinsik yang membawa pengembangan
sikap positif dan pendorong pribadi, meliputi tanggungjawab, prestasi,
pengakuan, pekerjaan itu sendiri, kemajuan dan tumbuh kembang
pribadi.
Kontribusi utama teori ini adalah meningkatkan sensitivitas atau
kepekaan manajer terhadap fakta bahwa memperlakukan anggota secara
baik semata belum cukup untuk memotivasi mereka.Pemimpin harus dapat
memanfaatkan kapasitas, keterampilan serta bakat dari anggota melalui
desain kerja secara efektif.Pekerjaan yang ditawarkan mesti menantang dan
menggairahkan.

8
2. Teori Kontempor tentang Motivasi
a. Teori ERG oleh Clayton Aldefer
Teori ini merupakan modifikasi pengelompokkan kembali teori kebutuhan
Maslow. Hal tersebut karena Aldefer berdalih mungkin saja seorang
individu suatu ketika akan memenuhi beberapa kebutuhannya secara
simultan atau serentak.
1) Eksistensi (Existance), meliputi jenjang kebutuhan faali dan rasa
aman dari Maslow.
2) Hubungan (Relatedness), sama dengan kebutuhan sosial Maslow.
3) Pertumbuhan (Growth), mencakup kebutuhan penghargaan dan
aktualisasi diri Maslow.
b. Teori Kebutuhan David McClallend
1) Kebutuhan akan prestasi atau Need for Achievement (nAch), yaitu
keinginan untuk melakukan sesuatu dengan lebih baik, efisien dan
unggul.
2) Kebutuhan akan kekuasaan atau Need for Power (nPow), yaitu
keinginan untuk mengawasi atau mengendalikan orang lain,
mempengaruhi perilaku mereka dan bertanggungjawab atas orang
lain.
3) Kebutuhan akan afiliasi atau Need for Affiliation (nAff), yaitu
keinginan untuk membangun dan memelihara hubungan yang
bersahabat dan hangat dengan orang lain.
McClallend mengatakan bahwa orang mengembangkan ketiga macam
kebutuhan tersebut dari waktu ke waktu sebagai hasil dari pengalaman
hidup.Prefensi kerja yang ada dalam diri seseorang ditentukan oleh jenis
kebutuhan yang dominan.
c. Teori Penetapan Tujuan
Sekitar tahun 1960-an, Edwin Locke menyatakan bahwa maksud-
maksud untuk bekerja ke arah suatu tujuan merupakan sumber utama dari
motivasi kerja yang dikenal sebagai teori penetapan tujuan.Teori ini
menguraikan hubungan antara tujuan dengan prestasi kerja yang mana
karyawan yang memahami tujuan organisasi dapat berpengaruh terhadap
perilaku kerjanya. Dengan menetapkan tujuan yang lebih menantang akan
meningkatkan prestasi dengan asumsi para karyawan berkomitmen terhadap
9
tujuan, percaya diri atau mempunyai keefektifan diri dan kinerja yang
dianggap penting. Hal tersebut membuat para manajer menetapkan tujuan-
tujuan yang lebih rinci dan menantang sehinga mencapai kinerja yang lebih
tinggi dalam organisasi.
d. Teori Penguatan
Terdapat tiga jenis penguatan yang dapat digunakan manajer untuk
memodifikasi motivasi karyawan, yaitu:
1) Penguatan positif, yaitu memberikan penghargaan dan kenaikan
imbalan atas prestasi bagus karyawan.
2) Penguatan negative/penghindaran, yaitu mencegah, menghilangkan
akibat yang tidak menyenangkan.Karyawan bekerja keras karena
menghindari hal – hal yang membuatnya tidak menyenangkan.
3) Hukuman, yaitu menghindari pengulangan perilaku yang tidak
diinginkan. Misalnya terhadap karyawan yang datang terlambat.
Misalnya terhadap karyawan yang datang terlambat.
Teori penguatan yang dijelaskan B. F. Skinner dalam Robbins dan
Coulter (2004) bahwa orang kemungkinan besar berperilaku seperti yang
dikehendaki apabila ia mendapat imbalan untuk berbuat hal itu. Manfaat
yang dapat diambil dari teori ini adalah para manajer dapat memengaruhi
perilaku anggota organisasi yang dipimpinnya dengan memperkuat
tindakan-tindakan yang mereka anggap menguntungkan.
e. Teori Keadilan/Kesetaraan
Teori ini dikembangkan oleh J. Stacey Adam yang menyatakan bahwa
setiap individu menurut teori ini akan membandingkan masukan dan
keluaran pekerjaan mereka dengan masukan/keluaran orang lain, dan ia
akan berespon untuk menghilangkan setiap ketidakadilan yang dirasakan.
O/IA< O/IB : Penilaiannya adalah tidak adil karena ganjaran yang diperoleh
kurang(lebih kecil).
O/IA = O/IB : Penilaiannya adalah adil.
O/IA> O/IB : Penilaiannya adalah tidak adil karena ganjaran yang diperoleh
lebih (lebih besar).
Di mana O/IA adalah karyawan itu sendiri sedangkan O/IB adalah
orang lain sebagai pembanding. Pembanding itu dapat berupa individu-
individu, sistem-sistem yang dijadikan rujukan dalam menilai keadilan.
10
Teori ini mengatakan lebih lanjut bahwa para karyawan dapat:
1) Mengubah baik masukan ataupun keluaran mereka sendiri atau orang
lain.
2) Berperilaku sedemikian rupa guna mendorong orang-orang lain untuk
mengubah masukan atau keluaran mereka.
3) Berperilaku sedemikian rupa guna mengubah masukan atau keluaran
mereka sendiri.
4) Memilih pembanding yang lain.
5) Meninggalkan pekerjaannnya.
Riset telah memperkuat bahwa motivasi karyawan sangat dipengaruhi
oleh penghargaan-penghargaan relative atau yang absolut. Bila mereka
melihat ketidakadilan, mereka akan bereaksi untuk membetulkan situasi
tersebut. Bila imbalan yang diterimanya dirasakan kurang motivasinya akan
menurun, tetapi bila memperoleh imbalan yang lebih, terdorong untuk
bekerja yang lebih giat untuk menyesuaikan dengan imbalan yang telah
didapatnya.
f. Teori Harapan (Ekspektasi)
Victor Vroom mengatakan bahwa kuatnya kecenderungan seseorang
untuk melakukan suatu tindakan tertentu bergantung pada kekuatan yang
berupa harapan, bahwal hasil tindakannya tersebut akan diikuti oleh suatu
output tertentu dan daya tarik output tersebut. Teori ini berdalih bahwa
motivasi ditentukan oleh pemahaman seorang individu terhadap hubungan
antara usaha dengan kinerja, dan oleh keinginan atau dambaan terhadap
hasil yang dikaitkan dengan berbagai tingkat kinerja. Teori ini
memfokuskan pada tiga hubungan, yaitu sebagai berikut:
1) Hubungan upaya-kinerja, bahwa individu berpersepsi upaya yang
dilakukan akan mendorong kinerja.
2) Hubungan kinerja-ganjaran, bahwa berprestasi pada suatu tingkat
tertentu akan mendorong tercapainya suatu output yang diinginkan.
3) Hubungan ganjaran-tujuan pribadi, bahwa sejauh ganjaran memenuhi
tujuan pribadi individu dan daya tarik dari ganjaran itu kepadanya.
Jadi, untuk menerapkan teori ini seorang pemimpin wajib memahami tiga
hal, yaitu:

11
1) Harapan (Expectancy), bahwa seseorang dengan bekerja ia akan dapat
mencapai berbagai tingkatan kinerja.
2) Instrumentalitas (insterumentaly), bahwa berbagai hasil kerja akan
timbul sebagai akibat dari pelaksanaan tugas.
3) Valensi, (valence), bahwa nilai yang diberikan seseorang pada hasil
kerja tersebut.
Secara ringkas, teori ini dapat dinyatakan dalam formula:
M=E+I+V
Teori harapan membantu menjelaskan mengapa banyak sekali pekerja
tidak termotivasi pada pekerjaan mereka dan melakukan sesuatu yang
minimal, semata-mata untuk menyelamatkan diri. Jadi pemimpin dituntut
untuk proaktif.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dalam makalah ini maka dapat disimpulkan.
1. Motivasi merupakan suatu keadaan atau kondisi yang mendorong,
merangsang atau menggerakan seseorang untuk melakukan sesuatu atau
kegiatan yang dilakukannya sehingga ia dapat mencapai tujuannya.
2. Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi motivasi yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal meliputi persepsi individu mengenai diri
sendiri, harga diri dan prestasi, harapan, kebutuhan, dan kepuasan kerja.
Sedangkan faktor eksternalnya terdiri dari jenis dan sifat pekerjaan, kelompok
kerja, situasi lingkungan serta sistem imbalan.
3. Timbulnya motivasi seseorang dapat dikarenakan kebutuhan belum terpenuhi,
mencapai tujuan prestasi yang diharapkan, dan dari imbalan yang diperoleh.
4. Teori motivasi dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu teori dini
tentang motivasi dan teori kontemporer tentang motivasi. Adapun teori dini
tentang motivasi meliputi Teori Hierarki Kebutuhan dari Abraham Maslow,
Teori X dan Teori Y, serta Teori Motivasi – Higiene atau Teori Dua Faktor
oleh Fredrick Herzberg. Dan teori kontemporer tentang motivasi meliputi
Teori Harapan (Ekspektasi), Teori Keadilan/Kesetaraan, Teori Penguatan,
Teori Penetapan Tujuan, Teori Kebutuhan David McClallend, serta Teori
ERG oleh Clayton Aldefer

3.2 Saran
Demikian yang dapat kami dapat paparkan mengenai Motivasi, tentunya kami
menyadari betul atas segala kekurangannya. Maka dari itu, kami berharap agar para
pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya
makalah ini.

13
DAFTAR PUSTAKA

Ardana, Komang, dkk. 2009. Perilaku Keorganisasian Edisi 2. Yogyakarta: Graha Ilmu

Steppen P. Robins-Timothy A Judge. 2008, Organizational Behavior 12th


edition.Pearson Education Icn Salemba Empat.

14

Anda mungkin juga menyukai