Anda di halaman 1dari 11

Paradigma kepemimpinan pendidikan

Disusun oleh:

NAMA KELOMPOK 6:
Geubrina Tari : 170203137

DOSEN PEMBIMBING:
Dr. Amin Haris, M.Pd.

FAKULTAS:
TARBIYAH DAN KEGURUAN BAHASA INGGRIS

UNIVERSITAS UIN AR-RANIRY BANDA ACEH


TAHUN AJARAN 2017-2018
i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Ini yang berjudul tentang paradigma kepemimpinan
pendidikan

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini yang berjudul paradigma
kepemmpinan pendidikan ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap pembaca.
ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………..i


KATA PENGANTAR …………………………………………………ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………..iii

BAB 1 PENDAHULUAN
A. rumusan masalah
B. tujuan pembelajaran

BAB II PEMBAHASAN
A. Defenisi dari paradigma dan kepemimpinan
B. Teori berkaitan dengan paradigma kepemimpinan

BAB III KESIMPULAN.


kesimpulan
daftar pustaka
iii

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Rumusan Masalah

1. apa pengertian paradigma dan kepemimpinan?


2. Teori apa saja yang berKaitan dengan paradigma kepemimpinan?

B. Tujuan Belajar

secara umum tujuan pembelajaran dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah manajemen pendidikan (paradigma kepemimpinan
pendidikan)tentunya secara khusus penyusunan makalah ini agar kita mengetahui
apa yang menjadi rumusan masalah diatas ,
BAB 11
PEMBAHASAN

1.definisi dari paradigma dan kepemimpinan

paradigma
Paradigma adalah model utama, pola atau metode (untuk meraih beberapa jenis tujuan). Seringkali
paradigma merupakan sifat yang paling khas atau dasar dari sebuah teori atau cabang ilmu.
kepemimpinan
Stogdill (1974) menyimpulkan bahwa banyak sekali definisi mengenai kepemimpinan. Hal
ini dikarenakan banyak sekali orang yang telah mencoba mendefinisikan konsep kepemimpinan
tersebut. Namun demikian, semua definisi kepemimpinan yang ada mempunyai beberapa unsur
yang sama
Sarros dan Butchatsky (1996), “leadership is defined as the purposeful behaviour of
influencing others to contribute to a commonly agreed goal for the benefit of individual as well
as the organization or common good”. Menurut definisi tersebut, kepemimpinan dapat
didefinisikan sebagai suatu perilaku dengan tujuan tertentu untuk mempengaruhi aktivitas para
anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang dirancang untuk memberikan manfaat
individu dan organisasi.
Sedangkan menurut Anderson (1988), “leadership means using power to influence the
thoughts and actions of others in such a way that achieve high performance”.

Berdasarkan definisi-definisi di atas, kepemimpinan memiliki beberapa implikasi. Antara lain:

1. Kepemimpinan berarti melibatkan orang atau pihak lain, yaitu para karyawan atau
bawahan (followers). Para karyawan atau bawahan harus memiliki kemauan untuk
menerima arahan dari pemimpin. Walaupun demikian, tanpa adanya karyawan atau
bawahan, kepemimpinan tidak akan ada juga.

2. Seorang pemimpin yang efektif adalah seseorang yang dengan kekuasaannya (his or
herpower) mampu menggugah pengikutnya untuk mencapai kinerja yang memuaskan.

Menurut French dan Raven (1968), kekuasaan yang dimiliki oleh para pemimpin dapat
bersumber dari:
1. Reward power, yang didasarkan atas persepsi bawahan bahwa pemimpin mempunyai
kemampuan dan sumberdaya untuk memberikan penghargaan kepada bawahan yang mengikuti
arahan-arahan pemimpinnya.
2. Coercive power, yang didasarkan atas persepsi bawahan bahwa pemimpin mempunyai
kemampuan memberikan hukuman bagi bawahan yang tidak mengikuti arahan-arahan
pemimpinnya.
3. Legitimate power, yang didasarkan atas persepsi bawahan bahwa pemimpin mempunyai
hak untuk menggunakan pengaruh dan otoritas yang dimilikinya.

4. Referent power, yang didasarkan atas identifikasi (pengenalan) bawahan terhadap sosok
pemimpin. Para pemimpin dapat menggunakan pengaruhnya karena karakteristik pribadinya,
reputasinya atau karismanya.
5. Expert power, yang didasarkan atas persepsi bawahan bahwa pemimpin adalah seeorang
yang memiliki kompetensi dan mempunyai keahlian dalam bidangnya.

Para pemimpin dapat menggunakan bentuk-bentuk kekuasaan atau kekuatan yang


berbeda untuk mempengaruhi perilaku bawahan dalam berbagai situasi. Kepemimpinan harus
memiliki kejujuran terhadap diri sendiri (integrity), sikap bertanggungjawab yang tulus
(compassion), pengetahuan (cognizance), keberanian bertindak sesuai dengan keyakinan
(commitment), kepercayaan pada diri sendiri dan orang lain (confidence) dan kemampuan
untuk meyakinkan orang lain (communication) dalam membangun organisasi. Walaupun
kepemimpinan (leadership) seringkali disamakan dengan manajemen (management), kedua
konsep tersebut berbeda.
Perbedaan antara pemimpin dan manajer dinyatakan secara jelas oleh Bennis and
Nanus (1995). Pemimpin berfokus pada mengerjakan yang benar sedangkan manajer
memusatkan perhatian pada mengerjakan secara tepat (“managers are people who do things
right and leaders are people who do the right thing, “). Kepemimpinan memastikan tangga yang
kita daki bersandar pada tembok secara tepat, sedangkan manajemen mengusahakan agar kita
mendaki tangga seefisien mungkin.

2. Teori yang berkaitan dengan paradigma kepemimpinan

Kaitanya paradigma Kepemimpinan dengan Teori Management – Administration –


Leadership – Problem Solving : Paradigma kepemimpinan meliputi gaya kepemimpinan, tipologi
kepemimpinan, model-model kepemimpinan, dan teori-teori kepemimpinan

a) Paradigma kepemimpinan dengan teori Management

Management adalah suatu proses yang dilakukan oleh satu orang atau lebih untuk
mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan orang lain guna mencapai hasil (tujuan) yang tidak dapat
dicapai oleh hanya 1 orang saja. (Evancovich, 1989). Manajemen adalah penyelesaian pekerjaan
melalui orang lain. (Harold Koontz dan Ceryill O Donell) Management berhubungan dengan
pengarahan orang dan fungsi-fungsinya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (John M.
Pfiffne)- Management mempunyai fungsi-fungsi sebagai berikut :

a. Perencanaan (planning)
b. Pengorganisasian (organizing)
c. Penyusunan personalia (staffing)
d. Pengkoordinasian (coordinating)
e. Penyusunan anggaran (budgeting)

Dari batasan-batasan tersebut di atas maka jelas paradigma kepemimpinan sangat


dibutuhkan di dalam management. Hal ini dapat dijelaskan dari fungsi dan pengertian
kepemimpinan, yaitu : Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas
kelompok yang diatur untuk mencapai tujuan bersama (Rauch & Behling, 1984, 46)

b) Paradigma kepemimpinan dengan teori Administration

Administrasi berasal dari bahasa Belanda : “Administratie” yang merupakan pengertian


Administrasi dalam arti sempit, yaitu sebagai kegiatan tata usaha kantor (catat-mencatat,
mengetik, menggandakan, dan sebagainya). Kegiatan ini dalam bahasa Inggris disebut : Clerical
works (FX.Soedjadi, 1989). administration adalah proses kerjasama antara dua orang atau lebih
berdasarkan rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditentukan (S.P.
Siagian, 1973)
Dari pengertian Administration di atas adalah juga merupakan bagian dari kepemimpinan
seperti yang ungkapan oleh Koontz & O’donnel, yang mendefinisikan kepemimpinan sebagai
proses mempengaruhi sekelompok orang sehingga mau bekerja dengan sungguh-sungguh
untuk meraih tujuan kelompoknya.Seperti halnya ciri-ciri teori kepemimpinan baik itu Trait
Theory, Behavioral Theory, ataupun Contigensy Theory yang menekankan kepada pengetahuan
yang luas, kemampuan analitik,perhatian dll, maka paradigma kepemimpinan dengan teori
administration adalah bagian tak terpisahkan dimana keduanya mengandung unsur kerjasama
dalam mencapai tujuan.

c) Paradigma kepemimpinan dengan teori Leadership

Leadership (Kepemimpinan) terbentuk dari empat variabel :


– Pemimpin
– Pengikut
– organisasi
– sosial ekonomi politik
Menurut Sarros dan Butchatsky (1996), “leadership is defined as the purposeful behaviour
of influencing others to contribute to a commonly agreed goal for the benefit of individual as
well as the organization or common good”. Menurut definisi tersebut, kepemimpinan dapat
didefinisikan sebagai suatu perilaku dengan tujuan tertentu untuk mempengaruhi aktivitas para
anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang dirancang untuk memberikan manfaat
individu dan organisasi.Berdasarkan definisi-definisi di atas, kepemimpinan memiliki beberapa
implikasi. Antara lain:

1. kepemimpinan berarti melibatkan orang atau pihak lain, yaitu para karyawan atau bawahan
(followers). Para karyawan atau bawahan harus memiliki kemauan untuk menerima arahan dari
pemimpin. Walaupun demikian, tanpa adanya karyawan atau bawahan, kepemimpinan tidak
akan ada juga.

2. seorang pemimpin yang efektif adalah seseorang yang dengan kekuasaannya (his or
herpower) mampu menggugah pengikutnya untuk mencapai kinerja yang memuaskan.

3. kepemimpinan harus memiliki kejujuran terhadap diri sendiri (integrity), sikap


bertanggungjawab yang tulus (compassion), pengetahuan (cognizance), keberanian bertindak
sesuai dengan keyakinan (commitment), kepercayaan pada diri sendiri dan orang lain
(confidence) dan kemampuan untuk meyakinkan orang lain (communication) dalam
membangun organisasi. Walaupun kepemimpinan (leadership) seringkali disamakan dengan
manajemen (management), kedua konsep tersebut berbeda. Perbedaan antara pemimpin dan
manajer dinyatakan secara jelas oleh Bennis and Nanus (1995). Pemimpin berfokus pada
mengerjakan yang benar sedangkan manajer memusatkan perhatian pada mengerjakan secara
tepat (“managers are people who do things right and leaders are people who do the right thing,
“). Kepemimpinan memastikan tangga yang kita daki bersandar pada tembok secara tepat,
sedangkan manajemen mengusahakan agar kita mendaki tangga seefisien mungkin.

d) Paradigma kepemimpinan dengan teori Problem Solving

Secara bahasa, problem dan solving berasal dari bahasa Inggris. Problem artinya masalah,
sementara solving (kata dasarnya to solve) bermakna pemecahan. Dengan demikian, problem
solving dapat kita artikan dengan ‘pemecahan masalah.’Problem Solving adalah suatu ilmu
dalam manajemen organisasi yang dipergunakan oleh para pemimpin dalam memecahkan
permasalahan-permasalahan yang ada dalam organisasi yang dipimpinnya.Dalam memecahkan
masalah (to solve the problem), seorang pimpinan yang bijaksana, biasanya akan merujuk
kepada teori kepemimpinan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

– Memahami masalah dan menentukan tujuan


– Mengumpulkan informasi yang relevan
– Mengidentifikasi alternatif-alternatif solusi yang layak dan membuat estimaasi yang realistis
– Merumuskan kegiatan-kegiatan yang akan ditempuh dalam menyelesai-kan masalah
– Mengevaluasi setiap alternatif dengan menggunakan analisis sensitivitas untuk meningkatkan
akurasi
– Memilih alternatif terbaik
– Mengimplementasikan solusi dan memonitor hasilnya.

Dalam mendefinisikan masalah, pimpinan suatu organisasi bergerak dari tingkat sistem ke
subsistem dan menganalisis bagian-bagian sistem menurut suatu urutan tertentu. Dalam
memecahkan masalah manajer mengidentifikasi berbagai solusi altenatif, mengevaluasinya,
memilih yang terbaik, menerapkannya, dan membuat tindak lanjut untuk memastikan bahwa
solusi itu berjalan sebagai mana mestinya.

Yang jadi persoalan utama di sini bukanlah bagaimana teori memecah-kan masalah itu sendiri.
Akan tetapi, adalah memahami apa sih sesungguh-nya yang dinamakan dengan problem
(masalah). What’s the problem? Secara sederhana dapat kita pahami, masalah adalah jarak
yang memben-tang antara keadaan sekarang dengan tujuan yang hendak dicapai.
BAB 111
KESIMPULAN

Kepemimpinan merupakan suatu perilaku dengan tujuan tertentu untuk mempengaruhi aktivitas
para anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang dirancang untuk memberikan manfaat
individu dan organisasi. Kepemimpinan memiliki fungsi yang bertujuan untuk mencapai keberhasilan
dari suatu institusi atau organisasi yang dipimpin guna kesejahteraan anggota.dan juga terdapat sebuah
teori teori dalam bentuk paradigma kepemimpinan yang sudah dituliskan dan dijelaskan
DAFTAR PUSTAKA

https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/01/02/model-model-
kepemimpinan-pendidikan/

https://dossuwanda.wordpress.com/2008/03/10/paradigma-kepemimpinan/

https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/01/02/model-model-
kepemimpinan-pendidikan/

https://id.wikipedia.org/wiki/Paradigma_(disambiguasi)

Anda mungkin juga menyukai