1. Otoriter
Ini merupakan tipe kepemimpinan yang unik, sebab para pemimpin bertindak berdasarkan
lingkungan kerja dan orang yang dihadapi. Teorinya mengatakan bahwa seorang pemimpin
bisa berfungsi dengan optimal bila perannya sesuai dengan situasi kerja.
Ada empat cara yang dilakukan dalam tipe kepemimpinan situasional. Di antaranya:
Delegasi (delegating): pemimpin tidak lagi memberikan instruksi maupun bantuan karena
anggota kelompoknya telah mampu melakukan tugas tersebut.
7. Karismatik
Tipe kepemimpinan terakhir adalah tipe visioner. Pemimpin yang memiliki tipe ini biasanya memiliki visi yang jelas
dengan selalu berinovasi dalam rangka mencapai target yang ditentukan.
Mereka yang memiliki tipe kepemimpinan ini, selalu mendorong anggota timnya untuk selalu memacu dan mencoba
hal-hal baru dalam meningkatkan kinerja dan menemukan metode yang ideal dalam proses pencapaian tujuan.
Tipe ini juga memberikan kepercayaan penuh kepada anggota timnya untuk berkembang. Dengan kepemimpinan ini,
anggota tim dapat berkembang secara cepat dengan belajar dari pengalaman sebelumnya dan menemukan solusi secara
mandiri.
mengaplikasikan tipe kepemimpinan yang dirasa cocok dengan kepribadianmu. Setelah itu, lihat dampaknya pada
lingkungan sekitar dan anggota tim terhadap gaya kepemimpinan tersebut.
Diharapkan kamu bisa fleksibel dan menyesuaikan respon dari gaya kepemimpinan yang dijalankan. Lanjutkan hal-hal
yang dirasa berdampak positif, dan tinggalkan apabila negatif.
Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan mencari mentor terkait gaya kepemimpinan. Dengan memiliki mentor,
kamu bisa berkonsultasi secara langsung dan menambah wawasan bagaimana menjadi pemimpin ideal dari yang sudah
memiliki pengalaman.
Nah, setelah melihat tipe-tipe kepemimpinan ini, manakah yang paling mendekati atasan kamu? Pahamilah bahwa
mungkin tidak ada satu tipe pemimpin yang benar-benar sempurna. Ada kelebihan dan kekurangan tipe kepemimpinan
yang saling berbeda.
Beberapa orang mungkin tidak bisa memimpin dengan optimal saat dihadapkan dengan anggota yang terlalu aktif
dalam mengambil keputusan. Sebaliknya, orang-orang tertentu bisa saja menjadi pasif saat dipimpin oleh seorang bos
yang otoriter.
Tipe-tipe kepemimpinan ada untuk menyesuaikan perbedaan tersebut. Dengan berbagai tipe yang ada, setiap pemimpin
maupun anggota kelompok dapat berfungsi optimal guna mencapai tujuan bersama.
PERILAKU INDIVIDU
A. PENGERTIAN
PERILAKU INDIVIDU
1. Menurut Krech , perilaku semua aktivitas yang mendorong individu untuk mencapai tujuan
tertentu Semua aktivitas yang dimaksud segala yang ditanggapi , dipikirkan , yang dirasakan,
mengaktifkan kebiasan lama dan menghasilkan kebiasan baru untuk mencapai tujuan.
2. Menurut Soejono Soekamto (pakar sosilog dari Universitas Indonesia) perilaku adalah tindakan
atau perbuatan yang dilakukan untuk merealisasikan keinginan.
3. Perilaku (manusia) adalah suatu fungsi dari interaksi (hubungan)
individu dengan lingkungannya.
Contoh :
a. Tukang parkir , melayani memparkir mobil
b. Tukang pos , menyampaikan surat-surat ke alamat
c. Mekanik bekerja dalam bengkel
d. Karyawan asuransi datang kerumah menawarkan jasa asuransinya
e. Seorang perawat , melayani pasien dari rumah sakit
f. Seorang manager dikantor memberi keputusan dst
2. Agresif
Bawahan menolak (beraksi) langsung pekerjaan baru dengan mengatakan
pekerjaan lama belum selesai (jadwalnya sudah padat) , bawahan lebih
mementingkan dirinya sendiri.
3. Asersif
Bawahan menolak sementara dengan cara sopan , dengan mengatakan
selesai pekerjaan lama setelah itu pekerjaan baru akan segera dikerjakan.
Mempertahankan hak sendiri dengan tidak mengorbankan hak orang lain
(atasan).
C. Perilaku individu dalam organisasi
terbagi atas perilaku yang berorientasi
pada :
1. Tugas
2. Pembinaan kelompok
3. Diri sendiri
1. Perilaku yang beorientasi pada tugas
bercirikan :
a. Pengambil inisiatif
b. Pencari informasi
c. Pengumpul pendapat
d. Pemberi informasi dan pendapat
e. Pencari pendapat
f. Pengolah pendapat atau pemberi penjelasan (eleborator)
g. Pengkoordinasi
h. Penyimpul
2.Perilaku individu yang berorientasi
pada pembinaan kelompok , yaitu
sebagai berikut :
a. Pendorong
b. Penjaga pintu
c. Pembuat norma kerja
d. Pengikut
e. Pengekspresi perasaan kelompok
3. Perilaku yang berorientasi pada diri
sendiri , yaitu sebagai berikut :
a. Penentang
b. Penghalang
c. Pendominasi
d. Penyaing
e. Pencari simpati
f. Penyokong tertentu
g. Pengganggu
h. Pencari nama
i. Acuh tak acuh