Anda di halaman 1dari 6

PERAN PERSONAL MASTERY DALAM KEPEMIMPINAN

Mata Kuliah : Kepemimpinan dan Berfikir system

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


PROGRAM MAGISTER
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2023

1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perkembangan zaman identic dengan modernisasi dan pertumbuhan
yang pesat di segala bidang, hal ini memaksa setiap organisasi untuk terus
berkembang dan mengikuti zaman. Sehingga setiap organisasi harus
melakukan perubahan dan berbagai perbaikan seperti memberikan
pelayanan yang terbaik bagi konsumen/lien, merekrut SDM terbaik, serta
memperbaiki system agar tetap dapat bertahan. Kunci sukses sebuah
perubahan terletak pada sumber daya manusia yaitu sebagai inisiator dan
agen perubahan terus menerus, pembentuk proses serta budaya yang secara
bersama meningkatkan kemampuan perubahan organisasi. Perubahan-
perubahan lingkungan yang dialami oleh suatu organisasi mengharuskan
organisasi tersebut melakukan penyesuaian diri. Penyesuaian diri menjadi
suatu keharusan. Kemampuan organisasi pemerintah untuk menjawab semua
tantangan saat ini dan kedepan menjadi salah satu kekuatan yang harus
dimiliki oleh organisasi. Untuk mewujudkannya , organisasi membutuhkan
konsep konkrit yang menjadi alat untuk menaklukan perubahan.salah satunya
adalah Learning Organization.
Peter Senge Mendefinisikan Learning Organization Sebagai
organisasi dimana orang-orang didalamnya meng-expand kapasitas ysng
dimilikinya. Orang-Orang tersebut dibina dan di Kembangkan sehingga
mereka bebas memberikan aspirasi kepada perusahaan. Dalam Learning
Organization, terjadinya proses pembelajaran sangat tergantung pada
individu-individu yang berada dalam organisasi, karena mereka adalah pelaku
pembelajaran organisasi. Seperti yang di katakana Senge(1990:7),
“organization learn only though individuals who learn” bahwa organisasi yang
belajar hanyalah melalui individu-individu yang belajar. Memang
pembelajaran yang dilakukan individu tidak menjamin terjadinya
pembelajaran organisasi, tetapi tanpa pembelajaran individu tidak akan terjadi
pembelajaran organisasi.
Personal Mastery merupakan salah satu pilar dari Fifth Discipline Peter
Senge yangmembentuk organisasi pembelajar. Peter Senge menjelaskan

2
bahwa personal mastery (penguasaan diri) adalah seperangkat prinsip dan
praktik khusus yang memungkinkan seseorang untuk belajar, menciptakan
visi pribadi, danmemandang dunia secara objektif. Elemen penting pertama
dari penguasaan pribadi adalah visi pribadi. Lebih lanjut Senge
mengemukakan bahwa, personal mastery merupakan satu hal yang sangat
penting dalampembangunan sebuah organisasi yang mengembangkan
potensi atau kapasitas seseorang dalam mewujudkan keinginannya dan
menciptakan lingkungan organisasi yang memungkinkan mengembangkan
seluruh stafnya menggapai cita-cita dan tujuan yang mereka pilih
berdasarkan proses pembelajaran. (A.St. Aisyah Tibrisi, 2022)
Personal Mastery menunjukkan bahwa kekuatan sebuah organisasi
tergantung pada kekuatan pribadi yang mendukung. Peter Senge dalam
Global Learning Service juga menjelaskan dimensi penguasaan diri yang
harus dibudayakan untuk mendukung proses pengembangan mencapai
personal mastery yaitu: Self-Awareness (Kesadaran Diri), Openness
(Keterbukaan), Flexibility and Adaptability (Fleksibilitas dan Adaptasi) dan
Creative Resourcefullness (Akal dan Daya Kreatif). (A.St. Aisyah Tibrisi,
2022). Setiap Organisasi meyakini bahwa untuk mencapai visi misi dan
bertahan ditengah persaingan, maka harus mengusahakan peningkatan
kinerja individu yang setinggi-tingginya karena kinerja individu akan
berpengaruh pada kinerja sebuah tim atau kelompok dan akhirnya akan
berpengaruh pada kinerja organisasi. sehingga organisasi. Perilaku individu
atau karyawan yang baik merupakan cerminan dari kinerja yang baik,
sehingga perilaku yang diharapkan dimiliki karyawan adalah Personal
Mastery (A.St. Aisyah Tibrisi, 2022)
Kepemimpinan merupakan salah satu hal yang terpenting. Karena
faktor kepemimpinan memberikan pengaruh yang berarti terhadap
pegawainya karena pimpinan dapat menjadi tempat untuk mencapai suatu
tujuan, merancang, merencanakan, menginformasikan serta memotivasi dan
mengevaluasi dengan berbagai keputusan yang harus dilaksanakan dalam
suatu organisasi tersebut. Budaya Organisasi dapat dianalisis sebagai suatu
hal fenomena yang ada disekeliling kita pada setiap waktu, yang tercipta
karena suatu interaksi yang dilakukan seseorang dengan orang lainnya,
sehingga terdapat munculnya hal yang berkaitan dengan asumsi tentang
3
suatu budaya organisasi yang baik serta buruk, kuat dan lemah, dan jenis
budaya yang akan mempengaruhi tingkat efektivitas organisasi itu sendiri.
(Afifah, 2020).
Pentingnya gaya kepemimpinan dalam pengembangan karier yang
berpendapat bahwa relasi atasan (pimpinan) dan bawahan (pegawai)
merupakan hal yang vital karena relasi positif antara atasan dan bawahan
akan bermanfaat dalam pengembangan karier pegawai juga menekankan
bahwa gaya kepemimpinan merupakan faktor terpenting untuk meningkatkan
motivasi pegawai, sehingga organisasi dapat mengoptimalkan aset pegawai
untuk mencapai tujuannya. (Viriani, 2020).
Peran pemimpin dan kepemimpinan, sangat penting dalam
kehidupan organisasi. Vitalnya peran kepemimpinan bagi suatu korporasi
dan suatu bangsa, sehingga keadaan suatu negara dan badan–badan
usaha yang mengalami kesulitan bahkan krisis, hampir seluruhnya dapat
dipulihkan hanya oleh pemimpin yang memiliki kemampuan luar biasa
(extraordinary). (Verus, 2022).
Dalam organisasi dan Perusahaan lainnya juga terbukti faktor
pemimpin menjadi kunci sukses.Usaha raksasa seperti Chrysler Corporation
yang hamper bangkrut, kemudian Kembali Berjaya dibawah kepemimpinan
Lee Lacooca. General Electric juga menjadi begitu dahsyat pertumbuhannya
di bawah kepemimpinan Jack Welsch. Pandangan tersebut menegaskan
peran strategis seorang pemimpindalam Menentukan maju mundurnya suatu
organisasi dan suatu bangsa. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan
bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kesuksesan suatu
Lembaga baik Lembaga Bisnis, Lembaga Pemerintah maupun Lembaga
Sosial. (Verus, 2022).
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, rumusan masalahnya adalah bagaimana peran
personal mastery dalam kepemimpinan
1.3. Tujuan
1. Mengetahui pengertian personal mastery dalam kepemimpinan
2. mengetahui manfaat personal mastery dalam kepemimpinan
3. Mengetahui karakteristik personal mastery dalam kepemimpinan

4
4. Mengetahui peran personal mastery dalam kepemimpinan
5. Mengetahui strategi personal mastery dalam kepemimpinan
6. mengetahui pengaplikasian personal mastery dalam kepemimpinan

REFERENSI

Afifah Sekar Ariani, Tyna Yunita, Novita Wahyu Setyawati (2020), Peranan
Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Etos Kerja Karyawan. Jurnal
Kajian Ekonomi Dan Kebijakan Publik, Vol. 5 No. 2 Juli 2020.

5
A.St. Aisyah Tibrisi, Serlin Serang, Muh. Amirp (2022). Pengaruh Personal
Masteryterhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Pada Dinas Perhubungan Kota
Makassar. Jurnal Magister Manajemen Universitas Muslim Indonesiavolume 9, No. 1
2022

Verus Hardian, Eric Hermawan.(2022). Gaya Kepemimpinan Transformatif Untuk


Genz. Kendali: Economics And Social Humanities. Volume1 Nomor 1, Juli 2022.

Viriani Noviasari Dewi, M. Farid Wajdi, Muzakar Isa. Peran Motivasi Sebagai Mediasi
Dalam HubunganAntara Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi Dengan
Pengembangan Karier Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Pemerintah Kota
Surakarta. Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya Vol. 22, No. 1, Juni 2020

Anda mungkin juga menyukai