Anda di halaman 1dari 10

RESUME

SIMULASI WAWANCARA

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 14

SEFTIANI ULANDARI 2066013009

FADILLAH PUTRI 206601168

MULIADI 206601016

DOSEN PENGAMPU : BAKHTIAR A., SE, M.Si.

MATKUL: SEMINAR SDM

PROGRAM STUDI S-1 MANAJEMEN SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


ENAM ENAM KENDARI

TA 2022-2023
A. Deskripsi Topik
Peranan sumber daya manusia memiliki kedudukan yang sangat penting dan strategis di
dalam organisasi untuk mencapai tujuan. Sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan
dalam mengelola, mengatur, dan memanfaatkan pegawai sehingga dapat berfungsi secara
produktif untuk tercapainya tujuan perusahaan.Manajemen sumber daya manusia sangat
penting dan menjadi fokus banyak organisasi untuk mendapatkan keunggulan kompetitif.
Organisasi yang berhasil akan fokus pada sumber daya manusia agar dapat menjalankan
fungsinya dengan sebaik-baiknya, terutama dalam menanggapi dinamika perubahan lingkungan
yang terjadi. Berorganisasi tentunya melakukan interaksi dengan banyak orang serta terdapat
beberapa pemikiran setiap individu yang berbeda, karena dalam berorganisasi tidak hanya
sekelompok orang yang hanya memiliki pemikiran ataupun ide yang sama. Sebab itulah dalam
organisasi pengurus harus menciptakan loyalitas yang tinggi agar anggota dalam suatu organisasi
tersebut dapat merasakan hasil selama berproses dalam organisasi.

Pemimpin merupakan seseorang yang ada dalam sekelompok orang, mengordinasikan


kegiatan kelompok yang relevan, sebagai pemberi tugas atau pengarah serta penanggung jawab
utama (Suwatno, 2019, h. 4). Selain itu pemimpin juga sering dipahami sebagai orang yang
menerapkan prinsip dan tekhnik yang memastikan motivasi, disiplin dan produktivitas, juga
bekerja sama dengan orang, tugas dan situasi agar dapat mencapai sasaran organisasi, bahkan
pemimpin adalah pionir sebagai orang yang bersedia melangkah kedalam situasi yang tidak
diketahui. Menurut Griffin dan Ebert dalam Wijono (2018, h. 1) mengungkapkan bahwa
kepemimpinan (leadership) merupakan proses memotivasi orang lain supaya mau bekerja guna
mencapai tujuan yang sudah ditetapkan

Kepemimpinan merupakan salah satu hal yang harus dimiliki oleh setiap pemimpin
organisasi. Kepemimpinan memainkan peran penting dalam organiasi, sehingga keberhasilan
suatu organisasi tergantung dari faktor keprmimpinan untuk mecapai tujuan yang telah
ditetapkan.

Organisasi merupakan tempat perkumpulan orang untuk mencapai sebuah tujuan


tertentu. Dalam setiap organisasi memiliki ketua atau pemimpin yang memimpin jalannya
sebuah organisasi hingga organiasi berjalan dengan baik. Organisasi selalu membutuhkan
pemimpin untuk keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan yang diinginkan.

Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain


(bawahannya/anggotanya) sedemikian rupa sehingga orang lain itu mau melakukan kehendak
pemimpin meskipun secara pribadi hal itu mungkin tidak disenanginya. Kepemimpinan
didefinisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan orang lain melakukan tindakan untuk
mencapai tujuan Bersama.

Sari (2015) Menyatakan bahwa Loyalitas adalah suatu sikap mental dari pengurus yang
ditunjukan dengan sikap setianya terhadap organisasi ataupun perusahaan walaupun organisasi
dalam keadaan baik maupun dalam keadaan terburuk. Maka dari itu loyalitas juga bisa diartikan
sebagai kesetiaan yang diberikan pengurus kepada organisasi dimana organisasi ataupun
perusahaan mampu membalasnya dengan sangat baik kepadapengurus. Faktor-faktor yang
mempengaruhi loyalitas pengurus adalah karakteristik pribadi, karakteristik pekerjaan,
karakteristik desain organisasi, serta pengalaman yang diperoleh dalam Organisasi. Merujuk
pada Hermawan (2015) Loyalitas pengurus pada suatu organisasi ditunjukkan dengan komitmen
pengurus, komitmen berorganisasi dapat terjadi karena ada faktor-faktor dari diri sendiri dan
organisasi. Bisa dimisalkan masalah penempatan kerja pengurus. Penempatan kerja pengurus
yang kurang tepat berakibat terhambatnya produktivitas pengurus, apalagi bagi pengurus yang
mempunyai kepuasan dan produktivitas yang tinggi. Ia cenderung mengakibatkan pengurus
berhenti bekerja di awal bulan bekerja.

Demi mencapai tujuan suatu Organisasi ada beberapa faktor yang harus diperhatikan,
salah satunya adalah komunikasi. Menurut Ivancevich dkk (2016) komunikasi merupakan hal
yang mengikat kesatuan organisasi.Komunikasi membantu anggota-anggota organisasi mencapai
tujuan individu dan juga organisasi, merespon dan mengimplementasikan perubahan organisasi,
mengkoordinasi aktivitas organisasi dan ikut memainkan peran dalam hampir semua tindakan
organisasi yang relevan. Jika komunikasi dalam suatu perusahaan tidak berjalan secara efektif
seperti yang seharusnya terjadi, maka perusahaan tersebut tidak akan berfungsi seefektif yang
seharusnya. Dengan demikian, komunikasi berupakan faktor penting agar suatu perusahaan
dapat berjalan dengan baik untuk mencapai tujuan.Amirulah (2015) menyatakan bahwa fungsi
pemimpin sebagai komunikator lebih ditekankan pada kemampuannya untuk
mengkomunikasikan sasaran-sasaran, strategi,dan tindakan yang harus dilakukan oleh bawahan.

Robbins dan Judge (2008) menyatakan bahwa komitmen organisasional (organizational


commitment) merupakan suatu keadaan dimana seorang memihak terhadap tujuan-tujuan
organisasi serta memiliki keinginan untuk mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi
tersebut. Menurut Allen dan Meyer (1991, dalam Satta, 2000) bahwa komitmen organisasi
merupakan keterikatan secara psikologis yang didasarkan pada tiga bentuk (Three-Component
Model of Organizational Commitment); affective commitment, normative commitment, dan
continuance commitment. Menurut Allen dan Meyer “Komitmen organisasional terdiri dari tiga
dimensi yaitu: Seseorang dengan affective commitment yang kuat dengan pengenalan dan
keterikatan pada organisasinya secara terus menerus yang disebabkan mereka ingin
melakukannya (want to do). Seseorang yang memiliki hubungan dengan organisasi yang
didasarkan pada continuance commitment akan menyadari adanya biaya-biaya yang
dihubungkan dengan jika dirinya meninggalkan organisasi tersebut, yang diharapkan tetap dalam
organisasi disebabkan mereka membutuhkan untuk melakukannya (need to do). Seseorang
dengan normative commitment yaitu perasaan terhadap jaminan hak atas tekanan sosial,
seseorang itu merasa bahwa mereka seharusnya tetap (ought to) dengan organisasi tersebut”
(Meyer dan Allen, 1990, dalam Pare, dkk., 2000.

B. Focus Penelitian
Berdasarkan deskripsi topic diatas maka yang menjadi focus peneliatian ini
adalah:
“Anlisis gaya kepemimpinan dalam meningkatkan partisipasi anggota HMM STIEE
66 KENDARI”
PEDOMAN WAWANCARA
“ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN
PARTISIPASI ANGGOTA PADA HMM STIEE 66 KENDARI”
Informan: Pengurus HMM STIEE 66 KENDARI

Berdasarkan focus penelitian maka pertanyaannya adalah sebagai berikut:


1. Bagaimana Anda melihat hubungan antara gaya kepemimpinan dan partisipasi mahasiswa
dalam asosiasi? Apakah ada faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi hubungan ini?
2. Bagaimana Anda berencana untuk menerapkan gaya kepemimpinan yang efektif dalam
meningkatkan partisipasi mahasiswa di STIEE 66 KENDARI?
3. Dalam Upaya membangun kepercayaan anggota, bagaimana pengurus mengatasi
perbedaan pendapat atau konflik yang mungkin timbul dalam pengambilan keputusan?
4. Bagaimana pengurus himpunan mahasiswa manajemen STIEE 66 Kendari dapat
meningkatkan keterlibatan anggota melalui gaya kepemimpinan yang efektif?
5. Apakah terdapat tantangan dalam menerapkan gaya kepemimpinan yang efektif dalam
meningkatkan partisipasi anggota?
6. Apakah terdapat tantangan dalam menerapkan gaya kepemimpinan yang efektif dalam
meningkatkan partisipasi anggota?
7. Bagaimana pengurus himpunan mahasiswa manajemen STIEE 66 Kendari dapat
membangun kepercayaan dan rasa memiliki anggota terhadap organisasi?
8. Bagaimana dampak dari partisipasi anggota yang aktif, di himpunan mahasiswa
manajemen STIEE 66 Kendari terhadap pencapaian tujuan organisasi?
9. Apa saran atau rekomendasi Anda untuk meningkatkan partisipasi anggota dalam Asosiasi
Mahasiswa Manajemen STIEE 66 Kendari berdasarkan hasil analisis gaya kepemimpinan?
SIMULASI WAWANCARA
Selamat siang, mohon maaf menganggu waktunya, Kalo boleh tau dengan kakak siapa saya
berbicara? perkenalkan nama saya fadillah putri mahasiswi stiee 66 kendari, tujuan saya datang untuk
mewawancarai dan juga menggali informasi terkait analisis gaya kepemimpinan dalam meningkatkan
partisipasi anggota pada HMM stiee 66 kendari. Apakah kakak bersedia untuk diwawancarai.

Narasumber :Seftiani ulandari (206601309)


Pewawancara:fadillah putri (206601168)
Notulen :Muliadi (206601016)
1. Pertanyaan:

Bagaimana Anda melihat hubungan antara gaya kepemimpinan dan partisipasi


mahasiswa dalam asosiasi? Apakah ada faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi
hubungan ini?

Jawaban:

Hubungan antara gaya kepemimpinan dan partisipasi mahasiswa dalam asosiasi sangat
erat. Gaya kepemimpinan yang efektif dapat menciptakan lingkungan yang mendukung
dan memotivasi mahasiswa untuk aktif berpartisipasi. Pemimpin yang mampu
menginspirasi dan memberikan dorongan kepada mahasiswa dapat meningkatkan
motivasi mereka untuk berpartisipasi dalam kegiatan asosiasi. Selain itu, faktor-faktor
seperti komunikasi yang terbuka, penghargaan terhadap kontribusi mahasiswa, dan
kesempatan untuk berkembang juga dapat mempengaruhi hubungan antara gaya
kepemimpinan dan partisipasi mahasiswa.

2. Pertanyaan:
Bagaimana Anda berencana untuk menerapkan gaya kepemimpinan yang efektif dalam
meningkatkan partisipasi mahasiswa di STIEE 66 KENDARI?
Jawaban:

Untuk menerapkan gaya kepemimpinan yang efektif dalam meningkatkan partisipasi


mahasiswa di STIEE 66 KENDARI, saya berencana untuk melakukan beberapa langkah.
Pertama, saya akan mendengarkan dan memahami kebutuhan serta aspirasi mahasiswa.
Saya juga akan melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan dan memberikan
kesempatan bagi mereka untuk berkontribusi dalam asosiasi. Selain itu, saya akan
menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung, di mana setiap mahasiswa
merasa dihargai dan didengar. Saya juga akan memberikan dorongan dan dukungan
kepada mahasiswa, serta menciptakan kesempatan bagi mereka untuk berkembang dan
3. Pertanyaan:
Dalam Upaya membangun kepercayaan anggota, bagaimana pengurus mengatasi
perbedaan pendapat atau konflik yang mungkin timbul dalam pengambilan keputusan?
Jawaban:
Cara kami dalam mengatasi perbedaan pendapat atau konflik yang mungkin timbul
dalam pengambilan keputusan yaitu kami meyediakan forum terbuka unntuk
mendiskusikan perbedaan pendapat, dan berfokus pada solusi yang memenuhi
kepentingan bersama. Keputusn diambil secara juga kolaboratif, serta memastikan
semua suara dapat didengar.

Baik kak terimakasih, mungkin itu saja yang bisa saya tanyakan mengenai wawancara pada saat ini dan
juga terimakasih atas waktu dan informasi yang telah diberikan.

Kesimpulan:

Dalam upaya meningkatkan partisipasi mahasiswa di STIEE 66 KENDARI, langkah-langkah konkret


seperti mendengarkan kebutuhan mahasiswa, melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan,
menciptakan lingkungan inklusif, dan memberikan dukungan serta dorongan dapat diambil. Hal ini akan
membantu menciptakan atmosfer positif yang mendorong mahasiswa untuk aktif berpartisipasi dalam
kegiatan asosiasi. Selain itu, untuk membangun kepercayaan di antara anggota, pengurus asosiasi perlu
memiliki pendekatan terbuka terhadap perbedaan pendapat atau konflik. Forum terbuka untuk diskusi,
fokus pada solusi yang memenuhi kepentingan bersama, dan pengambilan keputusan kolaboratif dapat
menjadi strategi efektif. Dengan demikian, integritas dan kepercayaan antara anggota dapat diperkuat,
menciptakan dasar yang kuat untuk keberlanjutan dan kesuksesan asosiasi.

Selamat siang kak, mohon maaf menganggu waktunya Kalo boleh tau dengan kakak siapa saya
berbicara? perkenalkan nama saya Muliadi mahasiswa stiee 66 kendari, tujuan saya datang untuk
mewawancarari dan juga menggali informasi terkait analisis gaya kepemimpinan dalam meningkatkan
partisipasi anggota pada HMM stiee 66 kendari. Apakah kakak bersedia untuk diwawancarai.

Narasumber : fadillah putri (206601168)


Pewawancara: Muliadi (206601016)
Notulen : seftiani ulandari (206601309)

1. Pertanyaan:
Bagaimana pengurus himpunan mahasiswa manajemen STIEE 66 Kendari dapat
meningkatkan keterlibatan anggota melalui gaya kepemimpinan yang efektif?
Jawaban:
Dari pengurus sendiri yaitu dengan mengadakan kegiatan yang melibatkan anggota
secara aktif, seperti diskusi kelompok, proyek kolaboratif, atau pelatihan keterampilan.
Selain itu, pengurus dapat memberikan penghargaan dan pengakuan atas kontribusi
anggota yang berprestasi, sehingga memberikan motivasi tambahan untuk berpartisipasi
lebih aktif dalam organisasi.

2. Pertanyaan:
Apakah terdapat tantangan dalam menerapkan gaya kepemimpinan yang efektif dalam
meningkatkan partisipasi anggota?
Jawaban:
Tentu saja, terdapat beberapa tantangan dalam menerapkan gaya kepemimpinan yang
efektif. Salah satunya adalah memastikan bahwa semua anggota merasa didengar dan
dihargai. Selain itu, pengurus juga perlu mengatasi perbedaan pendapat dan konflik yang
mungkin timbul dalam proses pengambilan keputusan. Penting bagi pengurus untuk
memiliki keterampilan komunikasi yang baik dan kesadaran akan kebutuhan dan
harapan anggota.

3. Pertanyaan:
Bagaimana pengurus himpunan mahasiswa manajemen STIEE 66 Kendari dapat
memotivasi anggota untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan organisasi?
Jawaban:
Dalam hal ini cara mengkomunikasikan manfaat dan nilai-nilai yang diperoleh dari
partisipasi aktif dalam kegiatan organisasi. Selain itu, juga pengurus dapat menciptakan
lingkungan yang inklusif dan mendukung, serta memberikan kesempatan bagi anggota
untuk mengembangkan keterampilan dan memainkan peran yang signifikan dalam
sebuah organisasi.

Baik kak terimakasih, mungkin itu saja yang bisa saya tanyakan mengenai wawancara tersebut dan juga
terimakasih atas waktu dan informasi yang telah diberikan.

Kesimpulan:

Kesimpulan dari pembahasan tadi adalah bahwa pengurus himpunan mahasiswa


manajemen STIEE 66 Kendari memiliki potensi untuk meningkatkan keterlibatan anggota melalui
penerapan gaya kepemimpinan yang efektif. Langkah-langkah seperti mengadakan kegiatan
partisipatif, memberikan penghargaan, dan menjaga komunikasi yang baik dapat menjadi kunci
untuk merangsang partisipasi anggota. Meskipun terdapat tantangan, seperti perbedaan
pendapat dan konflik, pengurus dapat mengatasi hal ini dengan keterampilan komunikasi yang
baik dan kesadaran terhadap kebutuhan anggota. Dengan demikian, upaya untuk memotivasi
anggota agar berpartisipasi aktif dapat membawa manfaat positif bagi perkembangan himpunan
mahasiswa manajemen, menciptakan lingkungan inklusif, dan memperkuat ikatan antara
anggota dan organisasi.

Selamat siang, mohon maaf menganggu waktunya, Kalo boleh tau dengan kakak siapa saya
berbicara? perkenalkan nama saya seftiani ulandari mahasiswi stiee 66 kendari, tujuan saya datang
untuk mewawancarai dan juga menggali informasi terkait analisis gaya kepemimpinan dalam
meningkatkan partisipasi anggota pada HMM stiee 66 kendari. Apakah kakak bersedia untuk
diwawancarai.

Narasumber : Muliadi (206601016)


Pewawancara: seftiani ulandari (206601309)
Notulen : fadillah putri (206601168)
1. Pertanyaan:
Bagaimana pengurus himpunan mahasiswa manajemen STIEE 66 Kendari dapat
membangun kepercayaan dan rasa memiliki anggota terhadap organisasi?
Jawaban:
Strategi dari kami pengurus yaitu membangun kepercayaan dan rasa memiliki anggota
dengan melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan, memberikan tanggung
jawab yang jelas, dan memberikan kesempatan untuk berkontribusi dalam kegiatan
organisasi. Selain itu, pengurus juga menciptakan iklim yang inklusif, menghargai
keragaman, dan memberikan pengakuan atas kontribusi anggota.

2. Pertanyaan:
Bagaimana dampak dari partisipasi anggota yang aktif, di himpunan mahasiswa
manajemen STIEE 66 Kendari terhadap pencapaian tujuan organisasi?
Jawaban:

Nah tentu saja dampaknya terhadap pencapaian tujuan organisasi. Dengan


berpartisipasi dalam kegiatan organisasi, anggota dapat memberikan kontribusi
berharga, memperluas jaringan mereka, dan mengembangkan keterampilan
kepemimpinan. Partisipasi aktif juga menciptakan semangat dan motivasi kolektif dalam
mencapai tujuan bersama.

3. Pertanyaan:
Apa saran atau rekomendasi Anda untuk meningkatkan partisipasi anggota dalam
Asosiasi Mahasiswa Manajemen STIEE 66 Kendari berdasarkan hasil analisis
gaya kepemimpinan?
Jawaban:

Berdasarkan hasil analisis gaya kepemimpinan, beberapa saran atau


rekomendasi yang dapat diberikan untuk meningkatkan partisipasi anggota dalam
Asosiasi Mahasiswa Manajemen STIEE 66 Kendari adalah: meningkatkan komunikasi
antara anggota dan pimpinan, memberikan peluang partisipasi yang lebih banyak,
mengadakan pelatihan kepemimpinan, dan menciptakan lingkungan yang
inklusif dan mendukung.

Baik kak terimakasih, mungkin itu saja yang bisa saya tanyakan mengenai wawancara tersebut
dan juga terimakasih atas waktu dan informasi yang telah diberikan.

Kesimpulan:

Kesimpulan dari pembahasan di atas menunjukkan bahwa pengurus himpunan


mahasiswa manajemen STIEE 66 Kendari memiliki strategi yang efektif untuk membangun
kepercayaan dan rasa memiliki anggota terhadap organisasi. Langkah-langkah seperti melibatkan
anggota dalam pengambilan keputusan, memberikan tanggung jawab yang jelas, menciptakan
iklim inklusif, menghargai keragaman, dan memberikan pengakuan atas kontribusi anggota
menjadi kunci dalam menciptakan hubungan yang positif antara pengurus dan anggota..
Partisipasi anggota yang aktif dalam kegiatan organisasi di STIEE 66 Kendari diakui memiliki
dampak yang signifikan terhadap pencapaian tujuan organisasi. Melalui kontribusi berharga,
pengembangan jaringan, pengembangan keterampilan kepemimpinan, dan menciptakan
semangat kolektif, partisipasi aktif menjadi pendorong kesuksesan organisasi.
DAFTAR PUSTAKA

1. Wulandari. (2021). Analisis Teori Kepemimpinan dalam Organisasi. [Online]. Tersedia di:
ResearchGate

2. Mirdha, F. S. (2019). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Partisipatif terhadap Organizational


Trust dan Komitmen Organisasi serta Dampaknya terhadap Kinerja Pegawai. [Online].
Tersedia di: ResearchGate

3. Jurnal Ilmiah UNILIB. (2019). Analisis Gaya Kepemimpinan Partisipatif di Perpustakaan


Universitas. [Online]. Tersedia di: Jurnal UII

4. Husen, H. (2020). Gaya Kepemimpinan dan Karakteristik Pemimpin yang Efektif. [Online].
Tersedia di: Jurnal UNS

5. Semantics Scholar. (2019). Analisis Gaya Kepemimpinan di Organisasi Pemerintah Daerah


(Studi Kasus). [Online]. Tersedia di: Semantics Scholar

Anda mungkin juga menyukai