YANG SUKSES
Oleh :
Aannisah Fauzaania
(NIM : 10012682125045)
Dosen Pengampu :
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2021
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Kesehatan memang bukanlah segalanya. Namun, segalanya tanpa sehat pun tak
akan berarti apa-apa. Sehat merupakan kebutuhan pokok bagi setiap orang. Oleh karena
itu, setiap organisasi pelayanan kesehatan mestinya memiliki kinerja yang optimal dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan yang optimal ini, tentu tak
lepas dari bagaimana seorang pemimpin fasilitas layanan kesehatan mengatur regulasi
dipakai dalam era spesialisasi dan pengejaran profit semata, kini tidak layak dan pantas
lagi untuk dipakai dalam era pengetahuan dan keterpaduan. Keterlibatan pemimpin dalam
roda kepemimpinan. Sebaik apapun suatu organisasi, apabila tidak memilik pemimpin yang
kompeten di bidangnya maka akan dapat terancam runtuh sebab terjadi ketidakseimbangan
dalam tata kelola organisasinya. Hal ini berlaku pula dalam sektor kesehatan. Kesehatan
yang menjadi salah satu sektor inti negara selain perekonomian sudah selayaknya memiliki
jajaran pemimpin yang benar-benar mumpuni dan dapat bertanggung jawab penuh sesuai
Korelasi dari pentingnya peran seorang pemimpin dengan sector kesehatan yaitu
karena pembangunan kualitas sumber daya manusia suatu negara sangat dipengaruhi oleh
derajat kesehatan. Apabila kita ingin membangun negara yang maju maka salah satu poin
utama yang harus diperhatikan ialah bagaimana membangun sumber daya manusia yang
sehat dan dapat berdaya saing tinggi untuk mendukung kemajuan negara.
Pemimpin yang baik ialah yang memiliki integritas dan kejujuran tnggi. Integritas dan
kejujuran adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Banyak survey menunjukkan bahwa
kejujuran (honesty )adalah karakteristik pemimpin yang paling penting. Kejujuran pemimpin
diminta untuk mengurutkan dan memberi komentar terhadap berbagai sifat dari pemimpin
yang sukses maupun tidak sukses. Kepercayaan adalah hal yang sangat penting dan
Berangkat dari sejumlah hal di atas, oleh karena itu paper ini akan membahas
bagaimana kriteria pemimpin yang baik dan sukses untuk suatu organisasi, terutama
A. Kepemimpinan
kepada orang lain untuk melakukan satu usaha kooperatif mencapai tujuan yang sudah
keberhasilan atau kegagalan, demikian juga keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi
volume dan beban kerja yang terarah pada tujuan.pimpinan perlu melakukan pembinaan
komitmen sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja yang tinggi. (Kartono kartini.
2010).
Fleishman et al., dalam gibson (1996) telah meneliti gaya kepemimpinan di ohio
state university tentang perilaku pemimpin melalui dua dimensi, yaitu: consideration dan
pimpinan dengan bawahan. Pemimpin yang memiliki konsiderasi yang tinggi menekankan
pentingnya komunikasi yang terbuka dan parsial. Initiating structure (struktur inisiatif)
dan mendefinisikan hubungan dalam kelompok, cenderung membangun pola dan saluran
komunikasi yang jelas, menjelaskan cara mengerjakan tugas yang benar. (Trisnaningsih, s.
(2007).
pemimpin. Syarat-syarat tersebut merupakan hal yang pokok yang harus dimiliki seorang
pemimpin agar dalam memimpin ia mempunyai kekuasaan dan wibawa sebagai seorang
pemimpin. Menurut stogdill dalam bukunya personal factor associated with leadership yang
dikutip oleh kartini kartono dalam bukunya pemimpin dan kepemimpinan mengatakan bahwa
pemimpin itu harus mempunyai kelebihan, yaitu: (1) kapasitas meliputi: kecerdasan,
kewaspadaan, kemampuan berbicara dan kemampuan menilai. (2) ilmu pengetahuan yang
luas (3) tanggungjawab, mandiri, berinisiatif, tekun, ulet, percaya diri, agresif, dan punya
hasrat untuk unggul. (3)partisipasif aktif, memiliki sosialbilitas tinggi, mampu bergaul,
kooperatif, atau suka bekerja sama, mudah menyesuaikan diri, punya rasa humor. (4) status
meliputi kedudukan sosial-ekonomi yang cukup tinggi, populer, tenar (kartono, 1998:31)
B. Pemimpin
Pemimpin yang baik harus memiliki empat macam kualitas yaitu kejujuran,
pandangan ke depan, mengilhami pengikutnya, dan kompeten. Pemimpin yang tidak jujur
tidak akan dipercaya dan akhirnya tidak mendapat dukungan dari pengikutnya. Pemimpin
yang memiliki pandangan ke depan adalah memiliki visi ke depan yang lebih baik. Pemimpin
yang baik juga harus mampu mengilhami pengikutnya dengan penuh antusiasme dan
optimisme. Pemimpin yang baik juga harus memiliki kompetensi dalam menjalankan tugas
Pemimpin yang efektif adalah yang (1) bersikap luwes, (2) dapat mengkoordinasi diri,
kelompok, dan situasi, (3) memberi tahu bawahan tentang setiap persoalan dan bagaimana
pengawasan umum di mana bawahan tersebut mampu dan mau mengerjakan sendiri
pekerjaan harian mereka sendiri dan mampu menyelesaikan pekerjaan dalam batas waktu
yang ditentukan, (5) selalu ingat masalah mendesak, baik keefektifan jangka panjang secara
dibuat sesuai dan tepat waktu baik secara individu maupun kelompok, (7) selalu mudah
ditemukan bila bawahan ingin membicarakan masalah dan pemimpin menunjukkan minat
dalam setiap gagasannya,(8) menepati janji yang diberikan kepada bawahan, cepat
menangani keluhan, dan meberikan jawaban secara sungguh-sungguh dan tidak berbelit-
belit dan (9) memberikan petunjuk dan jalan keluar tentang metode/mekanisme pekerjaan
(Tampubolon, b. D. (2007).
Dalam sebuah hasil penelitian ditemukan hasil analisis bahwa kepemimpinan dan
budaya organisasi secara simultan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Nilai adjusted
r2 sebesar 0,116 menunjukkan besarnya variasi dari variabel kinerja. (Lina, d. (2014).
Yukl dan Sidle mengatakan bahwa bukti-bukti menunjukkan bahwa ada empat sifat
yang dimiliki oleh kebanyakan pemimpin (tetapi tidak oleh semua pemimpin) yang sukses
1. Kepandaian (lntelligence)
bawahannya.
Pemimpin yang sukses cenderung memiliki kematangan emosidan pandangan yang luas.
Pemimpin yang sukses berorientasi pada hasil; jika mereka telahmencapai suatu sasaran,
4. lntegritas (lntegrity)
Integritas adalah kesesuaian antara yang dikatakan dengan yang dilakukan oleh
seseorang. Pemimpin yang sukses dalam jangkapanjang, biasanya memitiki integritas. Jika
Studi riset menyatakan bahwa antara pemimpin dan bukan pemimpin dapat ditunjukkan
William Henry (1940) menemukan suatu pola personalitas yang definitive sewaktu ia
mempelajari lebih 100 orang pemimpin dunia usaha yang mencapai sukses dan Hendry
keputusan
Edwin. E. Chiselli dalam risetnya dari 105 orang pemimpin menemukan fakta
• Imteligensi
• Inisiatif
Bagi seorang pemimpin dalam berpikir normal harus mampu menempatkan kepatutan
dan menahan emosional dalam kerangka berpikir cerminan diri. Secara naluri kita sering
menentang hal-hal yang berlebihan dan tidak wajar namun tanpa disadari kita cenderung
terbawa arus emosi hingga menjauhi proses berpikir normal. Pemimpin yang mampu dalam
berpikir normal dapat juga diidentikkan dengan pemimpin Ideal dan pemimpin ideal
cenderung akan mampu dengan maksimal berada diantara orang-orang yang dipimpinnya
dan mampu mencapai sasaran yang diharapkan kelompoknya. (Chaniago, Spizain. 2017)
PEMBAHASAN
merupakan suatu proses tata kelola suatu organisasi dengan melibatkan sebuah seni
seseorang yang diamanahkan untuk menggerakkan proses tata kelola tersebut. Pemimpin
dan kepemimpinan merupakan dua hal yang tak akan dapat dipisahkan dari tumbuh dan
berkembangnya suatu organisasi sejak awal didirikan. Tanpa pemimpin yang baik, maka
proses kepemimpinan tidak akan berjalan optimal. Begitupun sebaliknya, tanpa skill
kepemimpinan yang mumpuni, seorang pemimpin tidak akan dihargai dengan baik.
yang sangat sakral sebab bagaimana pemimpin tersebut menggerakkan anggotanya akan
kesehatan yang sesuai atau tidak sesuai dengan kebutuhan dengan melihat bagaimana
pelayanan kesehatan.
Secara umum, Pemimpin yang baik harus memiliki empat macam kualitas yaitu
yang dipimpin. Kejujuran memiliki nilai penting sebab bagaimana seorang pemimpin
menjalankan tupoksinya secara jujur akan berdampak besar terhadap kemajuan pesat
anggaran dengan realisasi program yang dibutuhkan masyarakat, dan sejumlah poin
lainnya. Kejujuran menjadi salah satu tonggak awal berhasil nya kepemimpinan seseorang
sebab akan berkaitan dengan seluruh sektor. Selain itu, pemimpin yang sukses ialah yang
target dan pandangan kedepan untuk mewujudkan kesuksesan organisasi nya menjadi
salah satu indikator suksesnya seorang pemimpin. Program unggulan yang berhasil semasa
dapat bekerja dan menjalankan tugas secara optimal. Pemimpin yang sukses memiliki jiwa
untuk mampu mempengaruhi orang lain agar dapat mengikuti setiap arahannya sehingga
sebuah organisasi dapat tumbuh dan berkembang dalam satu arah tujuan. Pola
kepemimpinan yang tidak otoriter dan demokratis juga berperan dalam proses pengarahan
sehingga para staf atau karyawan tidak bekerja seolah dalam tekanan atau paksaan, tapi
juga memiliki rasa memiliki untuk bekerja dengan memberikan yang terbaik agar organisasi
Terakhir, seorang pemimpin yang sukses ialah yang tak hanya mampu memerintah,
dapat sesuai dengan tolak ukur atau standar operasional yang berlaku. Kompetensi seorang
dalam mengukur kebutuhan masyarakat terkait kesehatan yang diperlukan sehingga dapat
kesehatan lainnya memang membutuhkan effort lebih dalam memimpinnya sebab orientasi
pelayanan publik yang melekat khas membuat sebuah organisasi Kesehatan tampak
memiliki beban kerja yang lebih tinggi karena dituntut harus mampu menangani seluruh
masalah kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, seorang pemimpin organisasi Kesehatan
juga diarahkan untuk tidak hanya bekerja dalam lingkup internal, namun juga melibatkan
peran seluruh lintas sektor terkait sehingga dapat mengoptimalkan kinerja sekaligus
kesejahteraan masyarakat.
KESIMPULAN
orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas tertentu, demi pencapaian dan
tujuan bersama.
dipakai dalam era spesialisasi dan pengejaran profit semata, kini tidak layak dan
3. Pemimpin yang sukses dalam organisasi kesehatan yaitu pemimpin yang dapat
diimplementasikan secara adil, transparan, dan dapat diakses dengan mudah oleh
suatu negara sangat dipengaruhi oleh derajat kesehatan. Apabila kita ingin
membangun negara yang maju maka salah satu poin utama yang harus diperhatikan
ialah bagaimana membangun sumber daya manusia yang sehat dan dapat berdaya
Chaniago, Spizain. 2017. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: Lentera Ilmu Cendekia
Kartono Kartini. (2010). Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Perkasa.
Lina, D. (2014). Analisis pengaruh kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja
Dan Bisnis, 14(1).
Press.
Tampubolon, B. D. (2007). Analisis faktor gaya kepemimpinan dan faktor etos kerja
terhadap kinerja pegawai pada organisasi yang telah menerapkan SNI 19-9001-