Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP

KOMITMEN GURU DIMODERASI OLEH ORGANIZATIONAL CYNICISM PADA YAYASAN


PERSEKOLAHAN MARDI WIYATA SEWILAYAH JAWA TIMUR
Oleh
Agustinus Bernadus Adek
242221060_ E2M1

BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini memuat latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
hipotesis, asumsi penelitian, ruang lingkup dan batasan penelitian, serta definisi operasional variabel.
1.1 Latar Belakang
Kepemimpinan memainkan peran yang cukup penting untuk mengarahkan anggota guna
mewujudkan visi, misi, dan tujuan dari organisasi. Menurut Hoy dan Miskel sebagaimana dikutip oleh
Polatcan & Titrek (2014), kepemimpinan adalah proses sosial untuk mempengaruhi interpretasi
anggota atas peristiwa lahir dan batin, tujuan, peraturan, motivasi dan kemampuan individu.
Pemimpin yang baik mampu memotivasi para anggotanya untuk terlibat secara aktif memajukan
organisasi. Fungsi kepemimpinan meliputi tugasnya untuk memberi dukungan, menuntun para
anggota untuk dapat berkomunikasi secara efektif, dan berusaha mencari solusi atas permasalahan
yang terjadi dalam organisasi. Fungsi kepemimpinan dapat pula diartikan sebagai langkah
mempengaruhi habitus para anggota demi mewujudkan visi lembaga, yang terdiri atas aktivitas
pengkomunikasian pada anggota-anggota serta solusi-solusi penyelesaian tugas-tugas (Ratmina et al.,
2019).
Gaya kepemimpinan transformasional berperan dalam menciptakan transformasi organisasi
sekolah (Yang, 2014). Menurut Layton dalam Adarkwah & Zeyuan (2020), guru yang bekerja di
bawah kepala sekolah yang mengadopsi gaya kepemimpinan transformasional sering merasa puas dan
termotivasi untuk menyelesaikan tugas mereka. Meskipun sebagian besar kepemimpinan berpengaruh
besar terhadap kinerja guru dan prestasi akademik siswa, kepemimpinan transformasional diyakini
menjadi model yang paling efektif dan efisien dalam upaya reformasi dan restrukturisasi sekolah
(Gyasi, Xi & Owusu-Ampomah, 2016). Burhanuddin (2017) menambahkan, dibandingkan dengan
tipe kepemimpinan transaksional dan laissez-faire, kepemimpinan transformasional terbukti lebih
efektif dan dominan untuk diterapkan dalam institusi pendidikan tinggi.
Model kepemimpinan transformasional juga sudah diterapkan dalam konteks pendidikan di
wilayah Jawa Timur. Windasari, Roesminingsih, & Trihantoyo (2022) dalam penelitian terhadap 397
guru dan kepala sekolah dasar di Jawa Timur menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan
transformasional berpengaruh secara positif terhadap perubahan atau transformasi organisasi sekolah
dasar. Octaviarnis, Maisyaroh, & Sumarno (2021) dalam penelitian terhadap 207 guru PNS yang
bekerja pada SMKN di Kota Malang menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional terletak
pada rata-rata sebesar 113,98. Kepemimpinan transformasional kepala sekolah sangat penting
menurut persepsi guru. Di samping itu, hasil penelitian ini juga membuktikan adanya pengaruh
signifikan antara kepemimpinan transformasional dengan komitmen para guru. Hasil kajian yang
dilakukan oleh Rahayu (2018) terhadap kepala sekolah SDN Percobaan 1 Malang juga membuktikan
bahwa kepala sekolah dengan tipe kepemimpinan transformasional dapat membawa perubahan yang
sukses bagi sekolah. Menurut hasil penelitian ini, ciri-ciri kepemimpinan transformasional kepala
sekolah antara lain mempunyai suri teladan yang baik, mampu memotivasi dan memberi kepercayaan
pada guru-guru, dan bersikap inovatif.
Selain kepemimpinan transformasional kepala sekolah, untuk mencapai keberhasilan
pencapaian visi dan misi organisasi pendidikan dibutuhkan komitmen dari para guru. Sosok guru
memainkan peran yang sangat urgen dalam menyiapkan generasi penerus bangsa lewat tugasnya
sebagai pelaksana pendidikan. Untuk meningkatkan mutu kualitas pendidikan, seorang guru perlu
berkomitmen dan bertanggungjawab terhadap tugas yang diberikan. Komitmen dalam pendidikan
dapat dilihat dari cara pandang seorang guru terhadap organisasi pendidikan (Yaşar & Özdemir,
2016). Sebuah komitmen tampak lewat bentuk pengakuan, kepercayaan pada prinsip-prinsip, dan juga
niat yang teguh guna menggapai visi dan misi dari sebuah lembaga.
Komitmen guru membawa pengaruh penting terhadap kemajuan lembaga pendidikan. Hal ini
diutarakan dalam penelitian yang dilakukan oleh Altun (2017) yang mengatakan bahwa komitmen
guru sangat bermanfaat bagi pencapaian belajar siswa. Guru yang berkomitmen terhadap sekolah akan
terpacu untuk meningkatkan kemampuan profesional mengajar dan mengaplikasikannya dalam
mengembangkan pembelajaran yang kreatif bagi peserta didik. Guru yang berkomitmen memiliki
keyakinan kuat agar terlibat secara aktif dalam menyukseskan cita-cita sekolah dan berusaha tetap
bertahan untuk membaktikan diri terhadap sekolah tersebut (Hong & Matsko, 2019).
Terdapat berbagai faktor yang turut berperan dalam pembentukan komitmen seseorang. Salah
satunya adalah organizational cynicism. Organizational cynicism dapat dimaknai sebagai sikap,
keyakinan, perasaan, dan perilaku negatif yang ditunjukkan seseorang terhadap organisasi (James,
2005). Anderson dalam Shaharruddin, Ahmad & Musa (2016) menjelaskan organizational cynicism
dipandang sebagai bentuk sikap berupa kemarahan, putus asa, serta tendensi tidak mempercayai
seseorang, kelompok, ideologi, atau institusi. Organizational cynicism memiliki dampak buruk
terhadap komitmen dan kepuasan para pekerja (Simha, Elloy & Huang, 2014). Karena organizational
cynicism memiliki dampak buruk dalam kinerja organisasi serta para anggotanya, maka perlu ada
kajian khusus terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya organizational cynicism.
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa organizational cynicism dipengaruhi oleh beban kerja yang
terlalu berat, ketidakadilan dalam organisasi (Alkış & Kılınç, 2016), diskriminasi dalam organisasi
(Kara & Oğuz, 2016), dan komunikasi yang buruk (Ayik, 2015).
Untuk membentuk komitmen guru yang tinggi terhadap organisasi pendidikan dibutuhkan
praktik kepemimpinan kepala sekolah yang bersifat transformatif dan juga organizational cynicism
yang rendah. Putra & Fitri (2018) dalam penelitian mereka membuktikan adanya peran tidak langsung
dari organizational cynicism dalam memediasi pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap
kesiapan untuk berubah. Kepemimpinan transformasional mampu memperlemah sikap sinis para
pegawai dan berdampak terhadap kesiapan untuk berubah. Bakari et al. (2018) dalam penelitian
mereka juga menemukan peran organizational cynicism sebagai faktor yang memoderasi hubungan
antara kepemimpinan (authentic leadership) dan komitmen para karyawan yang bekerja di rumah
sakit Pakistan. Authentic leadership berkorelasi positif terhadap komitmen ketika tingkat sinisme
berada pada level rendah dalam diri para karyawan tersebut.
Kepemimpinan transformasional terbukti memiliki dampak positif terhadap pembentukan
motivasi, komitmen, dan juga kinerja guru. Namun ada yang terjadi sebaliknya pada penelitian yang
dilakukan oleh Adarkwah & Zeyuan (2020) yang menyimpulkan bahwa tidak ada korelasi antara
kepemimpinan transformasional dengan komitmen guru. Penelitian lain yang dibuat oleh Juniartha,
Wardana & Putra (2016) juga menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional tidak memiliki
dampak pada perilaku seseorang dalam organisasi. Penelitian yang dilakukan Erarslan et al. (2018)
menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara organizational cynicism terhadap
komitmen para pekerja bank. Inkonsistensi hasil penelitian ini membuat penulis ingin melakukan
penelitian mengenai pengaruh dari kepemimpinan transformasional dan organizational cynicism
terhadap komitmen guru. Selain itu, penelitian tentang pengaruh kepemimpinan terhadap motivasi,
komitmen, dan kepuasan kerja sudah banyak dikaji. Namun kajian-kajian terdahulu belum melihat
peran faktor organizational cynicism sebagai salah satu faktor yang memoderasi pengaruh
kepemimpinan transformasional terhadap komitmen guru. Penulis ingin mengangkat peran
organizational cynicism sebagai faktor yang memperkuat atau memperlemah pengaruh kepemimpinan
transformasional kepala sekolah terhadap komitmen guru.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis akan melakukan kajian tentang pengaruh
kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap komitmen guru dimoderasi oleh
organizational cynicism pada Yayasan Persekolahan Mardi Wiyata sewilayah Jawa Timur.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini antara lain:
1.Apakah kepemimpinan transformasional kepala sekolah memiliki hubungan positif dan
signifikan terhadap komitmen guru di Yayasan Persekolahan Mardi Wiyata sewilayah Jawa Timur?
2.Apakah kepemimpinan transformasional kepala sekolah memiliki hubungan negatif dan
signifikan terhadap organizational cynicism di Yayasan Persekolahan Mardi Wiyata sewilayah Jawa
Timur?
3.Apakah organizational cynicism memiliki hubungan negatif dan signifikan terhadap
komitmen guru di Yayasan Persekolahan Mardi Wiyata sewilayah Jawa Timur?
4.Apakah kepemimpinan transformasional kepala sekolah memiliki hubungan tidak langsung
dan signifikan terhadap komitmen guru yang dimoderasi oleh organizational cynicism di Yayasan
Persekolahan Mardi Wiyata sewilayah Jawa Timur?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, tujuan dari penelitian ini antara lain:
1.Mengetahui hubungan positif kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap
komitmen guru di Yayasan Persekolahan Mardi Wiyata sewilayah Jawa Timur.
2.Mengetahui hubungan positif kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap
organizational cynicism di Yayasan Persekolahan Mardi Wiyata sewilayah Jawa Timur.
3.Mengetahui hubungan positif organizational cynicism terhadap komitmen guru di Yayasan
Persekolahan Mardi Wiyata sewilayah Jawa Timur.
4.Untuk mengetahui hubungan tidak langsung kepemimpinan transformasional kepala
sekolah terhadap komitmen guru yang dimoderasi oleh organizational cynicism di Yayasan
Persekolahan Mardi Wiyata sewilayah Jawa Timur.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini berguna untuk memperkaya pengembangan dalam bidang ilmu
manajemen pendidikan dan memiliki manfaat praktis bagi para pengelola pendidikan di Indonesia.
1.4.1 Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis dari penelitian ini berguna bagi pengembangan manajemen pendidikan.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai manajemen SDM sekolah secara
khusus terkait kinerja sekolah. Penelitian ini mengulas sisi kepemimpinan kepala sekolah dan
komitmen guru dalam lembaga pendidikan serta menjelaskan pola hubungan di antara kedua variabel
dengan organizational cynicism sebagai variabel penghubung. Penelitian ini nantinya diharapkan
mampu menambah khasanah kajian literatur dan kajian lapangan sebelumnya.
1.4.2 Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
Penelitian ini bisa dijadikan bahan pembelajaran bagi guru untuk meningkatkan komitmennya
dalam membina peserta didik dan juga berupaya untuk meminimalisir pengaruh dari perilaku sinisme
terhadap organisasi sekolah.
b. Bagi Kepala Sekolah
Hasil kajian penulis ini bisa menjadi bahan rujukan untuk meningkatkan kinerja kepala
sekolah secara khusus terkait penggunaan gaya kepemimpinan transformasional dalam mengorganisir
sebuah lembaga pendidikan.
c. Bagi Ketua Yayasan Mardi Wiyata
Hasil dari penelitian ini bisa menjadi masukkan bagi ketua yayasan Mardi Wiyata untuk
mengetahui kualitas kepemimpinan para kepala sekolah dan komitmen para guru yang bekerja di
yayasan tersebut serta sebagai bahan pertimbangan dalam merekrut guru.
d. Bagi Departemen Administrasi Pendidikan
Penelitian ini bisa menjadi salah satu bahan rujukan untuk mata kuliah-mata kuliah yang
diajarkan dalam jurusan ini.
e. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini juga diharapkan memberi manfaat untuk peneliti selanjutnya terkait gaya
kepemimpinan dan motivasi dalam organisasi pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai