Judul Jurnal Pengaruh Kepemimpinan Transformasional, Kepemimpinan Hamba,
dan Kepemimpinan Spiritual Terhadap Organizational Citizenship
Behavior. Nama Penulis Jurnal Putu Gede Subhaktiyasa, Kiki Rizki Fista Andriana,Silvia Ni Nyoman Sintari, Wayan Shinta, Wat, N. Putri Sumaryani, Yohanes Umbu Lede Identitas Jurnal Jurnal Organisasi dan Manajemen (Judul Jurnal, Vol, Vol. 19 No. 1 (2023) Halaman)
H (224-238) Tahun 2023 DOI Number http://doi.0rg.10.33830/jom.v19i1.3695.2023 Resume
Tujuan-Universitas adalah institusi unik yang memerlukan gaya
kepemimpinan berbeda untuk mencapai tujuannya. Oleh karena itu, penelitian ini menguji pengaruh kepemimpinan transformasional, pelayan, dan spiritual terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) dosen. Abstrak Metodologi -Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan kuesioner dengan skala likert untuk mengumpulkan data. Purposive sampling digunakan untuk memperoleh 120 partisipan. Analisis SEM-PLS digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Temuan -Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap OCB. Sementara itu, baik kepemimpinan pelayan maupun spiritual berpengaruh positif terhadap OCB. Di antara ketiga gaya kepemimpinan tersebut, kepemimpinan spiritual efektif di perguruan tinggi, khususnya dalam mengembangkan perilaku organisasi. Keaslian-Penelitian sebelumnya mengenai kepemimpinan di lembaga pendidikan hanya berfokus pada satu atau beberapa gaya kepemimpinan. Penelitian saat ini terbilang unik karena mengkaji pengaruh tiga gaya kepemimpinan terhadap OCB di perguruan tinggi. Variabel-variabel dalam model yang diusulkan merupakan konstruksi baru yang memerlukan penyelidikan lebih lanjut untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang hubungannya dengan OCB. Pendidikan memainkan peran penting dalam menumbuhkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang berkontribusi terhadap pertumbuhan suatu bangsa (Guo, Huang & Zhang, 2019; Hanushek & Latar Belakang Woessmann, 2020). Tujuannya melampaui pengembangan intelektual untuk mencakup pengembangan kepribadian individu secara holistik. Konsep pendidikan saat ini menonjolkan keterampilan literasi, kompetensi, dan karakter, menekankan etika moral dan penanaman keterampilan dalam lembaga pendidikan (Khadijah et al., 2021). Dosen adalah pendidik profesional yang diberi tugas pokok untuk menyebarkan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Dosen memegang peranan sentral dalam terwujudnya kinerja perguruan tinggi, yang didorong oleh tiga indikator utama, yaitu mutu lulusan, mutu dosen, dan kurikulum. Berdasarkan Statistik Pendidikan Tinggi, secara nasional proporsi dosen yang memegang jabatan fungsional guru besar hanya sebesar 2,12%. Dari sekian banyak perguruan tinggi di Indonesia, hanya empat yang memperoleh peringkat dan akreditasi unggul. Pengelolaan dosen yang efektif sebagai calon sumber daya manusia dalam sistem pendidikan tinggi sangat penting untuk mendorong perilaku organisasi yang positif, menumbuhkan perilaku yang melampaui panggilan tugas, dan membina dosen yang inovatif. Pendekatan untuk mencapai hal tersebut adalah dengan membina Organizational Citizenship Behavior (OCB). OCB, juga disebut Perilaku Peran Ekstra, mengacu pada perilaku karyawan yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas kinerja organisasi sambil juga mempertimbangkan tujuan produktivitas individu (Organ, 1988; Organ et al., 2006; Pearce & Gregersen, 1991). Dosen yang menunjukkan OCB cenderung memiliki loyalitas yang tinggi terhadap organisasinya masing-masing, sehingga menimbulkan rasa nyaman dan aman dalam bekerja. Berbagai faktor organisasi, termasuk kepuasan kerja dan komitmen organisasi, dapat berkontribusi terhadap munculnya OCB (Bibi, 2021; Farh et al., 2004; Geus et al., 2020; Utami et al., 2004; Geus et al., 2020; Utami et al., 2004; Geus et al., 2020; Utami et al., 2021). Namun, kepemimpinan memainkan peran penting dalam mempengaruhi semua aspek pekerjaan dan sangat bergantung pada peran tersebut (Overton, 2002) Dalam penelitian ini penulis mengambil beberapa teori dan Landasan Teori konsep dasar, seperti : (1) institusi pendidikan.Jurnal Internasional Manajemen Pendidikan,34(1), 1–5. Asyfaq, (2) Ahmed, IZ, Abid, G., Arshad, M., Asfaq, F., Athar, M., & Hassan, Q. (2021). Dampak dari kepemimpinan yang berwibawa dan laissez-faire dalam mencapai kesuksesan di tempat kerja: Peran kehati-hatian yang moderat.Jurnal Investigasi Eropa dalam Kesehatan, Psikologi dan Pendidikan. (3) Abdulrab, M., Zumrah, A., Alwaheeb Y, M., & Al-Tahitah, A. (2020). Dampak dari kepemimpinan transformasional dan pemberdayaan psikologis pada perilaku kewarganegaraan organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh ketiga gaya Tujuan Jurnal/ Riset kepemimpinan terhadap OCB dalam organisasi pendidikan. Hasilnya memberikan wawasan tentang pengembangan dan penanaman gaya kepemimpinan yang efektif dalam lembaga pendidikan. Metodologi Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, Metode Penelitian dengan menggunakan kuesioner dengan skala likert untuk mengumpulkan data dengan dua kali tahapan evaluasi. Purposive sampling digunakan untuk memperoleh 120 partisipan. Analisis SEM-PLS digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Adapun hasil yang ingin di Capai adalah :
a. Kepemimpinan transformasional saja tidak mampu
Hasil menumbuhkan OCB di kalangan dosen. pada hipotesis pertama yang menyatakan kepemimpinan transformasional berpengaruh signifikan dan positif terhadap OCB tidak terbukti. Kemudian Hasil ini dikaitkan dengan nilai yang relatif rendah yang diamati untuk dimensi variabel kepemimpinan transformasional, khususnya pada dimensi pengaruh Ideal. Secara konseptual, pengaruh yang diidealkan menyoroti pentingnya pemimpin menjadi panutan, yang perilakunya dapat ditiru oleh anggota organisasi, sehingga menumbuhkan rasa hormat dan kepercayaan pada pemimpin.
b. Pengaruh kepemimpinan pelayan terhadap OCB dan
memberikan hasil positif signifikan sehingga hipotesis kedua terbukti. Hal ini menunjukkan perlunya pemimpin di perguruan tinggi yang menghormati dan menghargai anggotanya.
c. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh positif
signifikan antara kepemimpinan spiritual dan OCB.
Kesimpulan Dalam Penelitian ini mencoba menguji bagaimana pengaruh
kepemimpinan transformasional, pelayan, dan spiritual terhadap OCB dan hasil penelitian menunjukkan bahwa baik kepemimpinan pelayan maupun spiritual memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap OCB dosen pada perguruan tinggi terkhusus pada perguruan tinggi di Bali. Namun, kepemimpinan transformasional tidak menunjukkan pengaruh terhadap OCB. Di antara tiga gaya kepemimpinan yang diuji, kepemimpinan spiritual menunjukkan pengaruh yang lebih kuat. Kepemimpinan spiritual memberikan stimulus positif terhadap perkembangan OCB. Lebih jauh lagi, berfungsi sebagai kepemimpinan holistik yang menekankan pada nilai, sikap, dan perilaku untuk memotivasi individu secara intrinsik, serta meningkatkan kewajiban moral dosen untuk melaksanakan tugas di luar yang ditentukan oleh organisasi. Hal ini berarti penerapan kepemimpinan spiritual dalam manajemen perguruan tinggi dapat mendorong berkembangnya OCB di kalangan dosen. Penelitian ini hanya sebatas menganalisis dosen perguruan tinggi di Kekurangan Bali, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih luas untuk menggeneralisasi temuan tersebut. Kemudian variabel-variabel dalam model yang diusulkan merupakan konstruksi baru yang memerlukan penyelidikan lebih lanjut untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang hubungannya dengan OCB. Kelebihan Kelebihan dalam penelitian ini terbilang unik karena mengkaji pengaruh tiga gaya kepemimpinan terhadap OCB di perguruan tinggi, dimana ketiga hal tersebut merupakan suatu gaya yang memang diperlukan dalam kepemimpinan. Rekomendasi