Anda di halaman 1dari 11

REVIEW JURNAL INTERNASIONAL

“SUMBER DAYA MANUSIA”

OLEH:

NAMA : NUR AZIZAH

NIM : B1B121280

KELAS : E

PRPOGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

UNIVERSITAS HALUOLEO

2023
I. JURNAL 1
Judul Work Environment, Work Motivation, and
Organizational Culture in Influencing Teachers’
Performance
Jurnal Journal Of Education And Teaching
Volume dan halaman Volume 53 (3) & Halaman 276-286
Tahun 2020
Penulis Niko Sudibjo, Rosdiana Akmal Nasution2
Reviewer Nur Azizah
Tanggal 13 Maret 2023
Abstrak Salah satu faktor yang sangat menentukan keberhasilan
pembelajaran di sekolah adalah kinerja guru. Kinerja guru
tidak hanya menentukan keberhasilan pembelajaran tetapi
juga pencapaian tujuan organisasi. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja, motivasi kerja,
dan budaya organisasi terhadap kinerja guru. Jumlah subjek
dalam penelitian ini adalah 82 orang guru di tingkat SD dan
SMP. Pendekatan kuantitatif dengan metode PLS-SEM,
dimana aplikasi Smart PLS diimplementasikan untuk
mengolah data, digunakan dalam penelitian ini. Untuk
pengumpulan data, dipilih teknik survei dengan
menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Hasil
analisis data menunjukkan bahwa lingkungan kerja, motivasi
kerja, dan budaya organisasi berpengaruh positif terhadap
kinerja.
Pengantar Prestasi kerja adalah hasil kerja individu atau
kelompok yang menunjukkan tingkat pencapaian kualifikasi
pekerjaan dalam organisasi yang bertujuan untuk memenuhi
tujuan organisasi. Sedangkan kinerja diartikan sebagai
perilaku karyawan dalam bekerja. Kinerja seorang pegawai
bersifat individual karena setiap pegawai memiliki tingkat
kemampuan yang berbeda-beda dalam melaksanakan
tugasnya. Kinerja individu dapat dilihat dan diukur apabila
seseorang atau sekelompok karyawan dapat memenuhi
standar keberhasilan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja
adalah lingkungan kerja. Beberapa penelitian terdahulu
menemukan bahwa lingkungan kerja berpengaruh terhadap
kinerja karyawan. Secara spesifik, baik lingkungan kerja
fisik maupun non fisik berpengaruh signifikan terhadap
kinerja. Augustson & Landstad (2017)berpendapat bahwa
kondisi lingkungan kerja yang positif dapat menjadi dasar
bagi karyawan yang lebih sehat untuk memberikan dampak
positif pada produktivitas organisasi. Itu konsisten dengan
Agbozo et al. (2017; Daniels & Gedikli (2017), yang
berpendapat bahwa lingkungan kerja psikososial
mempengaruhi kinerja, sehingga perlu dipahami dari segi
interaksi lingkungan fisik, organisasi dan sosial.
Konsekuensinya adalah bahwa kombinasi fisik karyawan,
organisasi, dan lingkungan sosial tampaknya memiliki
signifikansi sosio-budaya untuk kinerja pekerjaan.
Faktor lain yang juga mempengaruhi kinerja karyawan
adalah motivasi kerja. Penelitian sebelumnya menunjukkan
bahwa motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja
karyawan(Dewi et al., 2019; Kuswati, 2020; Said et al.,
2015). Motivasi adalah sekumpulan energi yang berasal dari
dalam dan luar yang mendorong seseorang untuk mencapai
tujuannya(Colquitt et al., 2015). Penelitian oleh Mohammad
dkk. (2017)menemukan bahwa reward berupa kompensasi
dan pelatihan berpengaruh positif dalam memotivasi pekerja
untuk meningkatkan kinerjanya. Hubungan antara motivasi
dan kemampuan dapat menghasilkan kinerja seseorang
(Papilaya & Rijal, 2019). Dengan demikian, meskipun
memiliki motivasi yang tinggi, seseorang dengan
kemampuan yang rendah tidak dapat berprestasi dengan baik.
Begitu pula sebaliknya, seseorang yang memiliki
kemampuan tinggi tetapi motivasinya rendah pada akhirnya
akan menunjukkan kinerja yang rendah.
Kinerja juga dilihat sebagai dipengaruhi oleh budaya
organisasi. Penelitian sebelumnya menemukan bahwa
budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja
karyawan(Hafidhah, 2019; Saad & Abbas, 2018). Budaya
organisasi merupakan bagian dari pengetahuan sosial dalam
organisasi(Colquitt et al., 2015). Itu tercermin dalam filosofi,
konsep, prinsip, nilai, hipotesis, keyakinan, harapan, sikap,
dan standar yang terkait dengan organisasi. (Muhammad,
2017). Sementara itu,Sudaryo (2018)menyatakan bahwa
budaya organisasi merupakan suatu sistem nilai dalam suatu
organisasi yang menjadi tolok ukur bagi pegawai dalam
melaksanakan tugasnya. Biasanya sistem nilai ini tertuang
dalam visi, misi, dan tujuan organisasi. Penelitian yang
dilakukan olehStefanus & Stefanus (2016)menemukan
bahwa budaya organisasi yang dipraktikkan dapat
menentukan hubungan antara karyawan dan pihak
manajemen, pola komunikasi dalam organisasi, bahkan
pengetahuan pekerja tentang pekerjaan yang mereka lakukan
dan bagaimana mereka termotivas
Pembahasan Lingkungan Kerja Berpengaruh Positif Terhadap Kinerja
Hubungan lingkungan kerja dengan kinerja
menunjukkan koefisien jalur sebesar 0,187, dimana nilainya
tidak lebih kecil atau sama dengan nol. Jadi, dapat diartikan
bahwa variabel lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap
kinerja. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
olehAgbozo et al. (2017); Katabaro & Yan (2019); Malik dkk.
(2011) yang menyatakan bahwa lingkungan fisik berpengaruh
positif terhadap lingkungan kerja.
Dari pengolahan data diketahui bahwa item pernyataan
WE5 menyatakan bahwa 65% guru memandang bahwa
keberadaan alat atau media yang dibutuhkan untuk mengajar
di kelas bermanfaat dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
Jadi dapat disimpulkan bahwa penyediaan alat atau media
yang diperlukan dapat meningkatkan kinerja guru.
Motivasi Kerja Berpengaruh Positif Terhadap Kinerja
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh
koefisien jalur antara motivasi dengan kinerja sebesar 0,230.
Hasil ini berarti motivasi kerja berpengaruh positif terhadap
kinerja. Hipotesis penelitian ini mendukung penelitian yang
dilakukan olehPapilaya & Rijal (2019);Dan Shahzadi dkk.
(2014), yang menyimpulkan bahwa motivasi berpengaruh
positif terhadap kinerja. Hasil penelitian ini sejalan dengan
pernyataan dariRobbins & Hakim (2011), yang menjelaskan
bahwa beberapa orang memiliki dorongan yang kuat untuk
berhasil. Mereka berusaha untuk menjadi individu yang
berprestasi dan bukan hanya untuk mendapatkan penghargaan
atas kesuksesan.
BerdasarkanColquitt dkk. (2015), motivasi adalah
kumpulan energi, baik intrinsik maupun ekstrinsik, dari
seorang pegawai untuk memulai usaha yang berkaitan dengan
pekerjaan dan menentukan arah dan tujuan pekerjaan. Hasil
ini dapat dilihat pada pernyataan WM2, WM3, WM4, dan
WM5 yang menyatakan bahwa sebagian besar guru menjadi
lebih termotivasi dengan adanya kesempatan, seperti
mengungkapkan ide di acara sekolah atau terlibat dalam
pelatihan. Teori motivasi aktualisasi diri dari Maslow
merupakan salah satu faktor yang memotivasi para guru untuk
berperan aktif dalam acara-acara sekolah dan memanfaatkan
sesi sharing pengembangan diri untuk berbagi ilmu dengan
para guru lainnya. Para guru mendapat pengakuan bahwa
keberhasilan mereka juga merupakan faktor yang memicu
peningkatan kinerja guru.
Budaya Organisasi Berpengaruh Positif Terhadap
Kinerja
Dari analisis data diketahui bahwa budaya organisasi
berpengaruh positif terhadap kinerja dengan koefisien jalur
sebesar 0,288. Hasil ini menunjukkan bahwa budaya
organisasi yang ditingkatkan juga akan meningkatkan kinerja
guru. Hasil ini juga menegaskanColquitt dkk.
(2015)pernyataan dimana budaya organisasi berupa aturan,
norma, dan nilai dapat membentuk sikap dan perilaku kerja
karyawan, dimana norma perilaku dan nilai memandu
organisasi. Hasil ini juga mengkonfirmasi hasil penelitian dari
Yeti (2020); Amanda dkk. (2017);DanHulima (2016), dimana
budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja. Pada
item pernyataan OC10, OC11, OC12, dan OC13 diketahui
bahwa beberapa guru merasa bahwa budaya kerja dalam tim
kerja membantu mereka meningkatkan kinerjanya. Hasil ini
sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan
bahwa budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja
perusahaan (Khedhaouria et al., 2016).
Seperti yang didefinisikan olehRobbins & Hakim
(2011), budaya organisasi adalah sistem makna atau persepsi
bersama yang dilakukan oleh seluruh anggota organisasi.
Sebagian besar guru terbiasa bekerja dalam tim kerja
kolaboratif untuk mengatur pelajaran. Setiap minggunya, tim
kerja tingkat akan mengadakan pertemuan untuk membahas
perkembangan belajar siswa di kelas. Setiap minggu, semua
tingkatan mengadakan rapat yang mempertemukan kepala
sekolah dan wakil kepala sekolah. Dalam pertemuan ini,
setiap level menyampaikan perkembangan pada levelnya
sehingga jika ada kendala, pimpinan dapat segera memberikan
solusi. Begitu pula setiap dimulainya tema baru, para guru dan
wakil kepala sekolah di bagian kurikulum akan mengadakan
pertemuan untuk membahas proses pembelajaran pada tema
tersebut.
Simpulan Berdasarkan hasil analisis pengolahan data dapat
disimpulkan bahwa lingkungan kerja, motivasi, dan budaya
organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja guru. Dengan
memperbaiki lingkungan kerja, maka guru akan merasa lebih
nyaman untuk bekerja dan dengan adanya rasa aman selama
bekerja di lingkungan sekolah akan meningkatkan
kinerjanya. Selanjutnya dengan adanya penghargaan dari
atasan atau guru, prestasi mereka dapat meningkatkan
motivasi kerja mereka. Selain itu, pengakuan atas
keberhasilan yang diraih guru dalam suatu forum dapat
meningkatkan motivasi kerja guru. Sedangkan budaya
organisasi seperti meningkatkan komunikasi dalam tim kerja,
menjaga kekompakan tim, dan bekerja sama dalam
menyelesaikan tugas dapat meningkatkan kinerja guru.
Kekutan Penelitian Kuatan penelitian ini adalah pada analisis datanya yakni
Analisis data dibagi menjadi dua, yaitu: outer model (model
pengukuran) dan inner model (model struktural). Pengujian
kedua model ini memiliki tujuan yang berbeda. Model luar
digunakan untuk mewakili variabel laten yang sedang diukur.
Sedangkan inner model menunjukkan kekuatan estimasi
antara variabel laten dan konstruk.
Kelemahan Penelitian Perlu dilakukan penelitian/kajian lebih lanjut dengan
mengkaji variabel yang lebih luas dan kajian teori yang
mendalam dalam menemukan variabel-variabel lain yang
diduga berpengaruh signifikan terhadap kompetensi penyuluh
lingkungan kerja, motivasi kerja dan budaya organisaasi kerja
II. JURNAL 2
Judul Work Environment Relations And Job Promotion
Against
Jurnal International Journal of Economics, Business and
Accounting
Volume dan halaman Volume 5 & Halaman 1357-1363
Tahun 2021
Penulis Neli Hajar, Al-Munfarijah &,Laelatul Maghfiroh
Reviewer Nur Azizah
Tanggal 13 Maret 2023
Abstrak Kinerja karyawan merupakan hal yang penting untuk
menunjang keberhasilan perusahaan dalam mencapai
tujuannya. Suatu perusahaan akan dengan mudah mencapai
tujuannya jika perusahaan memiliki karyawan dengan kinerja
kualitas dan kuantitas, namun berbeda jika di dalam
perusahaan terdapat karyawan dengan kinerja yang tidak
memenuhi syarat, maka dapat dipastikan perusahaan akan
mengalami kesulitan dalam mencapai tujuannya. Kinerja
karyawan akan meningkat jika dalam bekerja, karyawan
mendapatkan lingkungan kerja yang memadai dan
kompensasi berupa promosi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan lingkungan kerja dan promosi jabatan
terhadap kinerja karyawan pada PT di Kabupaten Brebes.
Populasi data yang digunakan dalam proses penelitian ini
adalah perguruan tinggi swasta di kendal yang berjumlah 50.
Pertanyaan dalam kuesioner ini berkaitan erat dengan
lingkungan kerja dan promosi dari perspektif persepsi kinerja
karyawan. Penelitian ini menjelaskan hasil bahwa
lingkungan kerja memiliki hubungan yang tidak berpengaruh
terhadap peningkatan kinerja karyawan dan promosi jabatan
memiliki hubungan yang berpengaruh terhadap peningkatan
kinerja karyawan.
Pengantar Di era yang sulit dan banyak persaingan di dunia bisnis,
baik berupa produk maupun jasa, banyak perusahaan atau
instansi melakukan inovasi untuk menarik pasar dan menjaga
loyalitas konsumen. Biasanya setiap perusahaan atau instansi
akan melakukan inovasi terhadap kualitas produk atau jasa
yang diberikan kepada konsumen untuk menjaga loyalitas
konsumen. Namun selain inovasi produk dan kualitas layanan,
ada beberapa hal pendukung yang perlu diperhatikan yaitu
karyawan di perusahaan atau instansi, karyawan merupakan
bagian penting dari sistem perusahaan sebagai pencipta
produk atau layanan yang berkualitas untuk mencapai tujuan
atau tujuan perusahaan. keuntungan.
Lingkungan kerja adalah alat atau fasilitas yang ada di
sekitar seseorang yang bekerja, termasuk standar operasional
kerja baik untuk individu maupun kelompok. Lingkungan
kerja adalah seluruh area tempat karyawan melakukan
pekerjaannya sehari-hari. Selain sarana pendukung lainnya
yaitu reward, reward tidak harus berupa uang materil, reward
dapat berupa kenaikan pangkat atau promosi, dengan tujuan
untuk menambah semangat pegawai dalam mengabdikan diri
pada instansi atau perusahaan.
Promosi adalah peningkatan level jabatan pegawai
jika pegawai tersebut telah memenuhi persyaratan sesuai
dengan standar pimpinan perusahaan. Promosi adalah
perubahan dalam kedudukan seorang pegawai disertai
dengan tanggung jawab dan hak yang lebih besar. Promosi
juga bisa disebut promosi yang berarti seorang karyawan
menerima tanggung jawab dan kekuasaan yang lebih besar
dari sebelumnya. Kedua hal yang menunjang kinerja pegawai
tersebut diharapkan dapat menciptakan kinerja pegawai yang
berkualitas sehingga memudahkan perusahaan atau instansi
dalam mencapai tujuan atau Keuntungan.
Pembahasan 1. Karakteristik Responden
Penelitian ini dilakukan dengan 100 responden dari
karyawan dengan 91,3% karyawan wanita, dan 8,7%
karyawan pria.
2. Hasil uji Validitas dan Reliabilitas
Hasil validitas masing-masing variabel dan indikatornya
memiliki nilai > 0,195 (rmejanilai N100 dengan tingkat
resiko 5%) yang berarti setiap variabel dinyatakan valid.
Dan nilai reliabilitas masing-masing variabel > 0,6 yang
berarti reliabel.
3. Tes asumsi klasik
Dalam uji normalitas, peneliti ingin mengetahui apakah
variabel lingkungan dan promosi berdistribusi normal atau
tidak sebagai langkah awal untuk melanjutkan pengujian
selanjutnya.
Pada uji normalitas terlihat nilai signifikan 0,79 lebih
besar dari 0,5 yang berarti variabel lingkungan kerja dan
promosi berdistribusi normal, dan peneliti dapat
melanjutkan pengujian selanjutnya.
4. Hasil Uji Hipotesis
Uji hipotesis peneliti menggunakan metode rata-rata
hubungan antar variabel untuk membuktikan dugaan yang
dikemukakan oleh peneliti.
Pada pengujian hipotesis pertama variabel lingkungan
kerja tidak memiliki hubungan yang dapat mempengaruhi
kinerja pegawai karena nilai Sig lebih dari 0,05 dan
tmejanilai 1,766 memiliki sedikit perbedaan dari t
normalmejanilai 1,66071. Dalam pengujian hipotesis
kedua variabel promosi mempunyai hubungan yang dapat
mempengaruhi kinerja pegawai karena nilai Sig lebih kecil
dari 0,05 dan tmejanilainya 7,496 lebih dari nilai t
normalmejanilainya adalah 1,66071.

Hubungan antara lingkungan kerja dan promosi


Lingkungan kerja memiliki hubungan yang tidak
berpengaruh terhadap peningkatan kinerja pegawai, karena
dilihat dari uji hipotesis memiliki nilai Sig lebih dari 0,5, hal
ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Anak
Agung Ngurah Bagus Dermaawan.
Hubungan promosi dengan kinerja karyawan Promosi
memiliki hubungan yang mempengaruhi peningkatan kinerja
pegawai, dibuktikan dengan nilai Sig yang lebih kecil dari
0,5. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dipublikasikan di
Jurnal EMBA.
Hubungan antara lingkungan kerja dan promosi jabatan
terhadap kinerja karyawan Kedua variabel independen
tersebut memiliki hubungan yang dapat mempengaruhi
peningkatan kinerja pegawai yang dibuktikan dengan nilai
Sig lebih kecil dari 0,5. Hal ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Kristin Kusuma Dewi.
Simpulan Berdasarkan hasil uraian data dapat disimpulkan bahwa: (1)
lingkungan kerja tidak memiliki hubungan dalam
peningkatan karyawan, (2) promosi langsung memiliki
hubungan positif dalam peningkatan kinerja karyawan, (3)
lingkungan kerja dan pekerjaan. promosi merupakan dua hal
yang perlu ditingkatkan. menggabungkan dan perlu
diperhatikan dalam meningkatkan kinerja karyawan
Kekutan Penelitian 1. Teori dan model analisis yang diguakan tepat.
2. Bahasa yang digunakan oleh penulis mudah dipahami
maksud dan tujuannya oleh pembaca. Analisisnya sangat
rinci dan mudah dipahami.
Kelemahan Penelitian 1. Penulis kurang lengkap dalam menyimpulkan keseluruhan
isi dari jurnal ini.
2. Penulis kurang detail dalam memberikan hasil yang
didapat dalam melakukan penelitiannya.

Anda mungkin juga menyukai