Anda di halaman 1dari 9

RANCANGAN USULAN PENELITIAN (RUP)

Kepada Yth :
Ketua Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Riau
Di -
Pekanbaru

Saya yang bertandatangan dibawah ini:


Nama : Rani Indah Lestari
NIM : 210304232
Program Studi : Manajemen
Konsentrasi : Manajemen Sumber Daya Manusia
Semester :5

Dengan ini mengajukan Rancangan Usulan Penelitian (RUP) untuk penulisan Skripsi,
sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE).Selanjutnya mohon
persetujuan dan penunjukan dosen pembimbing.

JUDUL PENELITIAN
“PENGARUH ORGANISASI PEMBELAJARAN, BUDAYA ORGANISASI, DAN
KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN”

A. Latar Belakang
Seiring dengan perubahan jaman dengan lingkungan yang penuh turbulensi dan
dinamika, membentuk arena kompetisi yang semakin kuat dan ketat. Penulis menyitir
pendapat Charles Darwin tentang perusahaan yang mampu mempunyai umur panjang,
berpendapat “bukan yang terkuat yang mampu berumur panjang, melainkan yang paling
adaptif” (Rhenald Kasali, 17 : 2007). Perubahan dalam organisasi apapun memainkan
peran yang penting untuk meraih kesuksesan di banyak organisasi (Dumpy dan Stace :
1993 ; Reib: 2012 ; Alireza Shirvani at al : 2013; 1751). Perubahan menjadi salah satu
kebutuhan organisasi yang sangat vital dilakukan, perubahan yang terjadi sekarang ini
lebih cenderung disebabkan perubahan yang direncanakan daripada perubahan yang tidak
direncanakan (Greenberg dan Baron 1997 :550; Wibowo 2012 :88). Kemampuan untuk
mengelola perubahan akhirnya menjadi kunci sukses dalam mencapai tujuan dari
dilakukannya perubahan tersebut. Salah satu sasaran manajemen perubahan adalah
mengupayakan agar proses transformasi tersebut berlangsung dalam waktu yang relatif
cepat dan akurat dengan meminimalisasi kesulitan-kesulitan
Latar belakang penelitian ini berfokus pada pengaruh organisasi pembelajaran, budaya
organisasi, dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan. Dalam lingkungan bisnis yang
kompetitif dan terus berubah, kinerja karyawan merupakan faktor kritis yang dapat
membedakan organisasi yang sukses dan yang tidak. Organisasi yang mampu
mengoptimalkan kinerja karyawan mereka memiliki keunggulan kompetitif yang signifikan.
Organisasi pembelajaran didefinisikan sebagai kemampuan organisasi untuk
mengakumulasi dan mengembangkan pengetahuan serta keterampilan melalui proses
pembelajaran yang berkelanjutan. Organisasi pembelajaran yang efektif menciptakan budaya
di mana karyawan didorong untuk terus belajar, berinovasi, dan beradaptasi dengan
perubahan lingkungan. Melalui program pelatihan dan pengembangan yang terstruktur,
organisasi pembelajaran membantu karyawan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
mereka, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kinerja mereka.
Selain organisasi pembelajaran, budaya organisasi juga memainkan peran penting dalam
membentuk kinerja karyawan. Budaya organisasi mencerminkan nilai-nilai, norma, dan
keyakinan bersama yang dianut oleh anggota organisasi. Budaya yang positif dan mendukung
menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan, saling mendukung, dan mendorong
partisipasi aktif karyawan. Karyawan yang merasa cocok dengan budaya organisasi
cenderung lebih termotivasi, berkomitmen, dan berkontribusi secara maksimal.
Selanjutnya, kepuasan kerja merupakan faktor yang signifikan dalam mempengaruhi
kinerja karyawan. Kepuasan kerja adalah evaluasi subjektif karyawan terhadap pengalaman
kerja mereka, termasuk sejauh mana pekerjaan mereka memenuhi harapan, kebutuhan, dan
nilai-nilai pribadi mereka. Karyawan yang merasa puas dengan pekerjaan mereka cenderung
memiliki tingkat motivasi yang lebih tinggi, keterlibatan yang lebih besar, dan produktivitas
yang lebih baik.
Dalam konteks ini, penting untuk memahami bagaimana variabel-variabel tersebut saling
berinteraksi dan saling mempengaruhi dalam konteks kinerja karyawan. Dalam organisasi
yang menerapkan pendekatan pembelajaran, karyawan memiliki akses ke sumber daya
pembelajaran dan kesempatan untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan mereka.
Budaya organisasi yang mendukung pembelajaran memberikan dukungan sosial dan
lingkungan yang memfasilitasi proses pembelajaran karyawan. Kepuasan kerja juga dapat
dipengaruhi oleh faktor-faktor ini, karena karyawan yang merasa diberdayakan dan memiliki
kesempatan untuk tumbuh dan berkembang cenderung merasa lebih puas dengan pekerjaan
mereka.
Selain itu, penting juga untuk mempertimbangkan dampak kinerja karyawan terhadap
organisasi secara keseluruhan. Kinerja karyawan yang tinggi dapat berdampak positif pada
pencapaian tujuan organisasi, produktivitas, kualitas layanan, inovasi, dan keunggulan
kompetitif. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja karyawan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi manajemen
organisasi dalam mengembangkan strategi yang efektif untuk meningkatkan kinerja individu
dan organisasional.
Dalam rangka mengidentifikasi hubungan antara organisasi pembelajaran, budaya
organisasi, kepuasan kerja, dan kinerja karyawan, penelitian yang menggunakan metode
ilmiah dan analisis statistik diperlukan. Data dapat dikumpulkan melalui survei karyawan,
wawancara, atau menggunakan instrumen penelitian yang valid dan reliabel. Analisis statistik
seperti regresi dapat digunakan untuk menguji hipotesis dan mengidentifikasi sejauh mana
variabel-variabel tersebut berkontribusi terhadap kinerja karyawan.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang pengaruh organisasi pembelajaran, budaya
organisasi, dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan, manajemenorganisasi dapat
mengambil langkah-langkah yang tepat untuk meningkatkan kinerja karyawan. Penerapan
program pembelajaran yang efektif, seperti pelatihan dan pengembangan yang relevan, dapat
membantu karyawan mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk
mencapai kinerja yang lebih baik. Selain itu, menciptakan budaya organisasi yang positif, di
mana kolaborasi, inovasi, dan dukungan saling ditekankan, dapat memberikan motivasi
tambahan bagi karyawan untuk mencapai kinerja yang optimal.
Kepuasan kerja juga harus menjadi perhatian manajemen organisasi. Dengan
memastikan bahwa karyawan merasa puas dengan pekerjaan mereka, manajemen dapat
memelihara motivasi dan keterlibatan yang tinggi. Hal ini dapat dicapai melalui pengakuan
atas kontribusi karyawan, memberikan kesempatan pengembangan karir, serta menciptakan
lingkungan kerja yang seimbang dan mendukung.
Melalui penelitian tentang pengaruh organisasi pembelajaran, budaya organisasi, dan
kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan, diharapkan dapat memberikan wawasan yang
berharga bagi manajemen organisasi dalam merancang kebijakan dan praktik yang efektif.
Dengan memperkuat faktor-faktor tersebut, organisasi dapat mencapai kinerja yang lebih
baik, meningkatkan daya saing, dan mencapai tujuan jangka panjang mereka.
Manajemen perubahan tidak akan berhasil tanpa adanya implemtasi organisasi
pembelajaran yang menyediakan ruang untuk selalu improvement, diharapakan menjadi atau
mempertahankan sebagai leader market, salah satu saran untuk mencapinya dengan kinerja
pegawai yang baik, disini diperlukan peranan organisasi pembelajaran agar keberhasilan
perubahan oraganisasi dapat berjalan efektif dan efesien sehingga akan tercapai visi
perusahaan. Fokus proses perubahan membentuk organisasi pembelajaran, dan membentuk
mental model untuk memahami kegiatan organisasi dan megambil kebijakan yang sesuai
untuk mengelola kualitas antara semua eksekutif, manajer dan key staff. (Albert, Michael: 47
:2005). Hasil studi empirik yang dilakukan oleh Albert, Michael (2006) mendapatkan temuan
adanya pengaruh manajemen perubahan terhadap terbentuknya organisasi pembelajaran,
studi ini dilakukan di Laboraturium Hewlett-Packard Company.
Berdasarkan hasil penelitian Kohli et al (1998) dalam Agapita Sri Haryanti. (2006)
menunjukan bahwa karyawan yang tumbuh dalam organisasi yang mendukung pembelajaran
ternyata mampu mencapai peningkatan kinerja yang lebih baik, hal ini menjadi bukti bahwa
organisasi pembelajaran ternyata memiliki pengaruh positif dan signifikan guna
meningkatkan kinerja karyawan. Ini dikuatkan oleh penelitian oleh Akhmad Supriadi (2007)
memperoleh hasil emprik bahwa organisasi pembelajaran memberikan kontribusi positif
dalam upaya manajemenen meningkatkan kinerja karyawan, dari sini dapat dianalisis bahwa
untuk meningkatkan kinerja karyawan di perlukan penerapan organisasi pembelajaran.
Kinerja menurut Bernardin (2013 : 241) adalah sebagai hasil pekerjaan yang telah dilakukan
berdasarkan fungsi pekerjaan atau aktivitas tertentu pada jangka waktu tertentu. Dalam
penelitian ini mengukapkan kriteria kinerja pegwai menggunakan teori Gomes (2003:142),
dikarenakan teori ini sudah di uji secara empirik dan dibanyak tempat, beberapa penelitian
yang menggunakan model ini seperti yang dilakukan oleh Agapita Sri Haryanti (2012)
mengukapkan bahwa model yang diungkapkan gomes menjadi pendekatanya sistematis
sehingga dapat menjadi acuan dalam penlian kinerja karyawan, demensi kierja pegawai
dengan teori gomes (2003) mengungkapkan ada delapan kriteria yang menjadi perhatian
untuk melihat deskripsi perilaku individu secara spesifik dalam kinerja karyawan yang
berdasarkan perilaku yang spesifik.
Gambaran paradigma penelitian pengaruh manajemen perubahan terhadap penerapan
organisasi pembelajaran serta dampaknya terhadap kinerja pegawai, seperti gambar 1:
Gambar 1

B. Perumusan Masalah
Perumusan masalah penelitian yang berkaitan dengan pengaruh organisasi pembelajaran,
budaya organisasi, dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1. Bagaimana pengaruh organisasi pembelajaran terhadap kinerja karyawan?
2. Bagaimana pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan?
3. Bagaimana pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan?
4. Bagaimana interaksi antara organisasi pembelajaran, budaya organisasi, dan kepuasan
kerja dalam mempengaruhi kinerja karyawan?
5. Bagaimana peran variabel kontrol, seperti usia, pendidikan, dan pengalaman kerja,
dalam hubungan antara organisasi pembelajaran, budaya organisasi, kepuasan kerja,
dan kinerja karyawan?
6. Apakah terdapat perbedaan pengaruh organisasi pembelajaran, budaya organisasi, dan
kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan di berbagai industri atau sektor?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian


a. Tujuan penelitian
1. Untuk mengidentifikasi pengaruh organisasi pembelajaran terhadap kinerja
karyawan dan memahami mekanisme melalui mana organisasi pembelajaran dapat
meningkatkan kinerja individu.
2. Untuk menganalisis pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan dan
memahami bagaimana nilai-nilai, norma, dan praktik budaya organisasi dapat
membentuk lingkungan yang mendukung kinerja yang tinggi.
3. Untuk mengevaluasi pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan dan
memahami bagaimana aspek-aspek kepuasan kerja, seperti pengakuan,
pengembangan karir, dan lingkungan kerja yang seimbang, dapat memengaruhi
motivasi dan produktivitas karyawan.
4. Untuk memahami interaksi kompleks antara organisasi pembelajaran, budaya
organisasi, dan kepuasan kerja dalam mempengaruhi kinerja karyawan dan
mengidentifikasi faktor-faktor yang memoderasi hubungan antara variabel-variabel
tersebut.

b. Manfaat penelitian
1. Manfaat bagi manajemen organisasi: Penelitian ini akan memberikan wawasan
yang berharga bagi manajemen dalam merancang kebijakan dan praktik yang
efektif untuk meningkatkan kinerja karyawan. Dengan pemahaman yang lebih baik
tentang pengaruh organisasi pembelajaran, budaya organisasi, dan kepuasan kerja,
manajemen dapat mengembangkan strategi yang tepat untuk menciptakan
lingkungan kerja yang mendukung dan memotivasi karyawan.
2. Manfaat bagi karyawan: Penelitian ini dapat memberikan pemahaman yang lebih
baik kepada karyawan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja mereka.
Dengan mengetahui pentingnya organisasi pembelajaran, budaya organisasi yang
positif, dan kepuasan kerja, karyawan dapat mengambil inisiatif untuk terus
belajar, beradaptasi, dan berkontribusi secara optimal di tempat kerja.
3. Manfaat bagi penelitian selanjutnya: Penelitian ini dapat menjadi dasar bagi
penelitian selanjutnya dalam bidang pengaruh organisasi pembelajaran, budaya
organisasi, dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan. Temuan penelitian ini
dapat digunakan sebagai landasan untuk mengembangkan kerangka konseptual
lebih lanjut dan menjelajahi hubungan yang lebih kompleks antara variabel-
variabel tersebut.

D. Sistematika penulisan
Untuk mendapat gambaran singkat mengenai bagian-bagian yang telah dibahas dalam
skripsi ini, maka penulis mengungkapkan penguraiannya sebagai berikut :
a. Penelitian terdahulu
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian terdahulu sebagai acuan
penulis dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan pengarus organisasi
pembelajaran, budaya organisasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan. Penelitian
tersebut antara lain:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Campbell et al. (dalam Suhendi dan Anggara, 2018:
186) menyatakan bahwa kinerja sebagai sesuatu yang tampak, yaitu individu relevan
dengan tujuan organisasi. Rivai dan Sagala (dalam Priansa, 2017: 48) menyatakan
bahwa kinerja adalah perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi
kerja yang dihasilkan oleh pegawai sesuai dengan perannya dalam perusahaan.
2. Menurut Macey et al. (dalam Prihutami et al., 2015: 635) , employee engagement
memperlihatkan seberapa besar karyawan mengidentifikasikan diri dengan
pekerjaannya dan secara emosional komit terhadap pekerjaannya dan memiliki
kemampuan dan sumber daya untuk melakukan pekerjaan. Nitin Vazirani (dalam
Avianto et al., 2019: 143) juga turut memperkuat bahwa Keterikatan karyawan adalah
suatu tingkat komitmen dan keterlibatan dari seorang karyawan, rasa memiliki
organisasi serta berkomitmen dalam menjaga nilai-nilainya.
3. Menurut Hasibuan (dalam Bintoro dan Daryanto, 2017: 91) Kepuasan kerja adalah
sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Menurut Wexley
dan Yuki (dalam Anwar Prabu, 2017: 117) mendefinisikan kepuasan kerja adalah cara
pegawai merasakan dirinya atau pekerjaannya.

E. Hipotesis
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah dan tinjauan
pustaka, maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut: “Organisasi pembelajaran
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Semakin baik organisasi dalam
menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung pengembangan karyawan,
maka kinerja karyawan akan semakin tinggi.”
Variabel penelitian
a. Variabel Independen:
 Organisasi Pembelajaran:
- Ketersediaan program pelatihan dan pengembangan karyawan.
- Praktek berbagi pengetahuan dan pengalaman di antara karyawan.
- Keberlanjutan inovasi dan perbaikan proses kerja.
 Budaya Organisasi:
- Keadilan dan transparansi dalam pengambilan keputusan.
- Kolaborasi dan tim kerja yang efektif.
- Orientasi terhadap pencapaian tujuan organisasi.
- Nilai-nilai yang ditekankan dalam organisasi (misalnya, keberagaman,
integritas, kerjasama).
 Kepuasan Kerja:
- Kepuasan terhadap kompensasi dan tunjangan.
- Kepuasan terhadap lingkungan kerja dan budaya perusahaan.
- Kepuasan terhadap kesempatan pengembangan karir.
- Kepuasan terhadap pengakuan dan dukungan dari atasan dan rekan kerja.
1. Variabel Dependen:
 Kinerja Karyawan:
- Produktivitas kerja.
- Kualitas pekerjaan yang dihasilkan.
- Pencapaian target atau tujuan kerja.
- Inisiatif dan kontribusi inovatif.
 Variabel Kontrol:
- Usia karyawan.
- Tingkat pendidikan.
- Pengalaman kerja.
- Jabatan atau posisi dalam organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Arda, M. (2017). Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan. Jurnal Ilmiah Manajemen
dan Bisnis, 18(1), ISSN:1693-7619, 45–60. https://doi.org/10.30596/jimb.v18i1.1097
Avianto, B., Pascasarjana, S., dan Jakarta, U. P. (2019). Pengaruh Praktik Manajemen
Sumber Daya Manusia Dan Persepsi Dukungan Organisasi Terhadap Keterikatan
Karyawan Dengan Kualitas Kehidupan Kerja Sebagai Variabel Intervening, 4(1),
ISSN: 2597-3902. 140–164.
Bintoro dan Daryanto. (2017). Manajemen Penilaian Kinerja Karyawan (Kesatu).
Yogyakarta: Gava Media.
Cendani, Cita., dan Tjahjaningsih, Endang. (2016). Pengaruh Employee Engagement Dan
Modal Sosial Terhadap Kinerja Karyawan Dengan OCB (Organizational Citizenship
Behaviour) Sebagai Mediasi (Studi pada Bank Jateng Kantor Pusat). Media Ekonomi
dan Manajemen, 30(2), ISSN: 0854-1442, 149–160.
https://doi.org/10.24856/mem.v30i2.242.
Nurhaida dan Susilastri. (2019). Pengaruh Budaya Organisasi, Kepuasan Kerja dan
Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai di Pemerintahan Kota Padang
Panjang. Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu, XIII(5), ISSN: 1693-2617,124.
https://jurnal.umsb.ac.id/index.php/menarailmu/article/view/1397
Pangestu, T. dan W. D. (2019). Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Employee
Engagement di PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Cabang Bandung, 3, ISSN:
2579-4892, 1–476.
Priansa, Doni Juni. (2017). Manajemen Kinerja Kepegawaian dalam Pengelolaan SDM
Perusahaan. In Cetakan ke-1 (hal. 355). Bandung: CV Pustaka Setia.
Prihutami, N. D., Hubeis, M., dan Puspitawati, H. (2015). Strategi Human Capital Group
Department dalam Mengembangkan Keterikatan Karyawan ( Employee Engagement )
( Studi Kasus : Unit Operasional PT Bumitama Gunajaya Agro ). Jurnal Aplikasi
Manajemen (JAM), 13(4), ISSN: 1693-5241,634–642.
https://jurnaljam.ub.ac.id/index.php/jam/article/view/813/762

Anda mungkin juga menyukai