DONI SIMATUPANG
112011175
Dari data tersebut terdapat perbandingan dimana terjadi naik turun hasil kinerja
aryawan setiap tahunnya dari tahun 2021 sampai 2022 bulan Februari, Untuk itu PT. TPI
Manufaktur Indonesia melakukan pengevaluasian kinerja karyawan. Kinerja karyawan
sangat berpengaruh di perusahaan, karena hasil kerja perusahaan di hasilkan sebagian
besar dari hasil kerja karyawan karyawan.
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah peneliti lakukan, Lingkungan kerja
sangat berpengaruh terhadap perilaku karyawan dan produktivitas diarea kerja, dimana
Penerapan lingkungan kerja harus sesuai dengan tingkat kematangan bawahan
berdasarkan kondisi nyata secara internal atau eksternal perusahaan sehingga akan
terciptanya karyawan yang berkualitas memiliki karakteristik keterampilan bekerja,
berwawasan pengetahuan yang luas, profesional, produktif dan memiliki etos kerja yang
tinggi sehingga mampu memberikan kontribusi yang berkualitas.
BAB V PENUTUP
Dalam bab ini merupakan Penutup yang berisikan : Kesimpulan dan
Saran.
BAB II
Tinjauan Pustaka
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Kinerja
A. Pengertian Kinerja
Kinerja Menurut Mangkunegara (2019) adalah hasil kerja secar kualitas
dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang atau pegawai dalam melaksanakan
tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Kinerja Menurut Suwanto & Priansa (2018), Kinerja merupakan
performance atau untuk kerja. Kinerja juga dapat diartikan sebagai prestasi
kerja atau pelaksanaan kerja atau hasil yang dicapai seseorang dalam hal
pekerjaan menurut ukuran yang berlaku serta selama jangka waktu tertentu.
Sedangkan menurut Sinambela (2018), mengemukakan bahwa kinerja
didefenisikan sebagai kemampuan karyawan yang berperan aktif untuk
melakukan suatu keahlian tertentu. Robbins dan Judge (2017) mengemukakan
bahwa kinerja merupakan hasil evaluasi karyawan berdasarkan tugas yang
sudah dijalankan yang mana hasil tersebut kemudian dibandingkan dengan
standar yang ditetapkan perusahaan. Kinerja juga dipandang sebagai proses
tentang bagaimana suatu perkerjaan dilaksanakan untuk mencapai hasil yang
ditetapkan Hery (2019).
B. Dimensi Kinerja
Dimensi kinerja ada empat Menurut Edison dkk (2017) sebagai berikut:
1. Target
Target merupakan indikator terhadap pemenuhan jumlah barang,
pekerjaan, atau jumlah yang dihasilkan.
2. Kualitas
Kualitas terhadap hasil kerja yang dicapai, dan ini adalah elemen penting,
karena kualitas merupakan kekuatan dalam kepuasan kerja.
3. Waktu penyelesaian
Penyelesaian yang tepat waktu dan penyerahan pekerjaan menjadi pasti.
Ini adalah modal untuk membuat kepercayaan pelanggan. Pengertian
pelanggan disini berlaku juga terhadap layanan pada bagian lain
dilingkungan internal perusahaan/organisasi.
4. Taat asas
Tidak saja harus memenuhi target, kualitas dan tepat waktu tapi juga harus
dilakukan dengan cara yang benar, transfaran dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Terdapat beberapa aspek yang dijadikan sebagai indikator pada kinerja
karyawan menurut Ganyang (2018), terdapat beberapa Indikatori-indikator
kinerja karyawan sebagai berikut:
1. Kuantitas
Menunjukan banyaknya output secara kuantitatif yang dihasilkan oleh
setiap karyawan. Semakin banyak output yang dihasilkan, maka semakin
baik kinerja yang diberikan karyawan tersebut.
2. Kualitas
Menunjukan bobot atau nilai yang ditunjukan dari setiap unit output yang
dihasilkan. Pelaksanakan evaluasi kinerja yang menilai kesesuaian output
dengan standar yang berlaku. Tidak banyak nilai yang diberikan oleh
karyawan kepada perusahaan jika standar kerja secara kualitas tidak baik,
walaupun secara kualitas baik. Karyawan dianggap hanya membuang-
buang waktu dan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan.
3. Kreativitas
Tercermin dari banyaknya ide/gagasan yang disampaikan oleh karyawan
semakin banyak ide/gagasan yang disampaikan semakin kreatif seorang
karyawan dinilai oleh perusahaan. Pada aspek ini karyawan dinilai dari
inisiatifnya untuk melaksanakan tugas yang dibebankan karyawan
tersebut. Hal lainnya juga dinilai dari kemampuan seorang karyawan
dalam mengambil keputusan di tengah terbatasnya sumberdaya yang
tersedia.
4. Loyalitas
Seorang karyawan yang berloyalitas dapat tercermin dari beberapa
indikator sebagai berikut:
a) Selalu melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya walaupun
tugasnya cukup berat.
b) Membantu tugas rekan kerja saat perkerjaan sendiri sudah selesai
dikerjakan.
c) Tidak terprovokasi dari pihak lain yang akan mempengaruhi
loyalitasnya kepada perusahaan.
d) Dengan senang hati mengajak rekan kerja untuk berkerja dengan baik
dan memberikan contoh nyata, walaupun tanpa diarahkan langsung oleh
atasan maupun manajemen perusahaan.
D. Indikator Kinerja
Menurut (Bernardin & Russel, 2010) ada beberapa indikator kinerja
karyawan sebagai berikut:
1. Kualitas
Tingkat dimana hasil aktifitas yang dilakukan mendekati sempurna dalam
arti menyesuaikan beberapa cara ideal dari penampilan aktifitas maupun
memenuhi tujuan yang diharapkan dari suatu aktifitas.
2. Kuantitas
Jumlah yang dihasilkan dalam istilah jumlah unit, jumlah siklus aktifitas
yang diselesaikan.
3. Ketepatan waktu
Tingkat suatu aktifitas diselesaikan pada waktu awal yang diinginkan,
dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan
waktu yang tersedia untuk aktifitas lain.
4. Efektifitas
Tingkat penggunaan sumber daya manusia, organisasi dimaksimalkan
dengan maksud menaikan keuntungan atau mengurangi kerugian dari
setiap unit dalam penggunaan sumber daya.
5. Komitmen Organisasi
Tingkat dimana pegawai mempunyai komitmen kerja dengan organisasi
dan tanggung jawab pegawai terhadap organisasi.
2.1.3 Motivasi
A. Pengertian Motivasi
Motivasi adalah dorongan seseorang untuk bekerja, misalnya adalah gaji
yang besar, pimpinan yang mengayomi, fasilitas kerja memadai, lingkungan
kerja yang nyaman serta rekan kerja yang menyenangkan dan lain-lain
(Hasibuan & Silvya, 2019).
Menurut Jufrizen (2017) motivasi merupakan salah satu hal yang
mempengaruhi perilaku manusia. Motivasi disebut juga sebagai pendorong
keinginan, pendukung atau kebutuhan-kebutuhan yang dapat membuat
seseorang bersemangat dan termotivasi untuk mengurangi serta memenuhi
dorongan diri sendiri, sehingga dapat bertindak dan berbuat menurut cara-cara
tertentu yang akan membawa ke arah yang optimal. Motivasi Suhardi (2019)
motivasi adalah kekuatan yang mendorong seseorang karyawan yang
menimbulkan dan mengarahkan perilaku.
Menurut Samsudin (2010) motivasi adalah proses mempengaruhi atau
mendorong dari luar terhadap seseorang atau kelompok kerja agar mereka mau
melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan. Sedangkan menurut Liang Gie
(2010) menyatakan bahwa motivasi adalah pekerjaan yang dilakukan oleh
manajer dalam memberikan inspirasi, semangat dan dorongan kepada orang
lain, dalam hal ini karyawannya, untuk mengambil tindakan-tindakan tertentu.
B. Dimensi Motivasi
Berdasarkan teori motivasi dua faktor Hezberg, terdapat dua dimensi
dalam variabel motivasi yaitu:
1. Motivasi Intrinsi
Faktor yang mendorong karyawan termotivasi, yaitu daya dorong yang
timbul dari dalam diri masing-masing orang. Dalam pekerjaannya yang
menjadi motivator lazimnya menyangkut sifat kerja itu sendiri dan
seberapa menantangnya pekerjaan itu. Faktor motivasi dikaitkan dengan isi
pekerjaan mencangkup keberhasilan, pengakuan, pekerjaan yang
menantang, peningkatan dan pertumbuhan dalam pekerjaan
2. Motivasi Ekstrinsik
Faktor ini lazimnya berkaitan dengan konteks fisik dan psikologis dimana
pekerjaan itu dilaksanakan. Kondisi kerja yang menyenangkan, upah gaji
yang besar atau yang kecil, hubungan yang baik dengan rekan kerja,
pengawasan yang efektif dan kebijakan administrasi dari perusahaan.