Anda di halaman 1dari 61

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sumber daya manusia dalam sebuah organisasi merupakan penentu

atau komponen utama dalam keefektifan kegiatan dalam mencapai

keberhasilan yang efesien (Marnis & Priyono, 2018). Organisasi dalam

mencapai tujuannya, faktor yang paling penting adalah sumber daya

manusia. Karena sebaik apapun sebuah organisasi, sebanyak apapun sarana

prasarana yang dimiliki, tanpa adanya peranan dari sumber daya manusia

untuk mengelolanya semua itu tidak akan berjalan dengan baik, karena

sumber daya manusia yang berperan sebagai motor penggerak bagi

kehidupan organisasi. Manusialah yang mengatur dan mengelola saran

prasarana yang ada dalam organisasi. Sumber daya manusia memiliki andil

besar dalam menentukan maju atau berkembangnya suatu organisasi.

Produktivitas sebuah usaha akan efesien apabila karyawan termotivasi untuk

meningkatkan kinerjanya.

Motivasi merupakan proses psikologi yang membangkkitkan dan

mengarahkan prilaku karyawan pada pencapaian tujuan atau goal direction

behavior, karyawan yang termotivasi akan menjalankan tugas dengan baik

untuk mencapai tujuan mereka, dan tujuan organisasi. (Ismanto, 2020),

bahwa dengan motivasi yang tepat para karyawan akan terdorong untuk

berbuat semaksimal mungkin dalam melaksanakan tugasnya karena yakin


2

bahwa dengan keberhasilan organisasi mencapai tujuan dan sasarannya

kepentingan – kepentingan pribadi anggota organisasi tersebut akan ikut

terpelihara juga. Oleh karena itu bagian pengelolaan sumber daya manusia

mutlak perlu memahami motivasi dalam usahanya untuk memelihara

hubungan yang harmonis dengan seluruh anggota organisasinya. Kepuasan

kerja karyawan yang telah termotivasi untuk bekerja yangantinya akan

membantu mereka dalam mencapai produktivitas kerja yang efesien.

Efesiensi kerja merupakan suatu prinsip dasar untuk melakukan setiap

kegiatan suatu organisasi dengan tujuan untuk dapat memperoleh hasil yang

dikehendaki dengan usaha yang seminimal mungkin sesuai dengan standar

yang ada. Dimana usaha yang seminimal mungkin dikaitkan dalam

hubunganyya dengan pemakaian tenaga jasmani, pikiran,waktu,ruang,benda

dan uang. Efesiensi kerja biasanya berkenaan hubungan antara produkyang

dihasilkan,kelayakan,ketaatan atas peraturan yang berlaku. Menurut

(Ansori, 2020), efesiensi kerja adalah perbandingan terbaik antara suatu

pekerjaan yang dilakukan dengan hasil yang dicapai oleh pekerjaan tersebut

sesuai dengan yang ditargetkan baik dalam hal mutu maupun hasilnya yang

meliputi pemakaian waktu yang optimal dan kualitas acara kerja yang

maksimal. Dalam hal ini sebuah usaha sebagai harus lebih meningkatkan

cara bekerja karyawannya untuk melayani dan memenuhi kebutuhan

pelanggan pada umumnya. Salah satu faktor utama untuk meningkatkan

kinerja karyawan adalah dengan meningkatkan motivasi kerja karyawan.

Motivasi merupakan dorongan yang ada untuk menjalankan tugas dengan


3

baik, giat dan jujur sebagaimana seharusnya. Dengan motivasi kerja yang

tepat karyawan akan mudah menciptakan suasana kerja yangyaman serta

penuh tanggung jawab dalam mencapai hasil kerja yang efesien.

Demikian juga halnya dengan Toko Celia Market sebagai salah satu

usaha yang bergerak dalam bidang penjualan bahan pokok dan kebutuhan

dapur di sekitar Kota Gunungsitoli.amun dengan perkembangan di Kota

Gunungsitoli beberapa toko luar daerah berdiri di sekitar Kota Gunungsitoli

sehingga persaingan usaha semakin ketat sehingga perlu usaha dalam

melakukan persaingan terutama dalam meningkatkan kualitas sumber daya

manusia melalui motivasi. Karyawan Toko Celia Market harus memiliki

motivasi kerja yang tinggi untuk meningkatkan efisiensi kerja yangantinya

diharapkan dapat menghasilkan kerja yang baik sehingga fungsi pelayanan

kepada pelanggan secara maksimal dapat terwujud.

Berkaitan dengan hal diatas, berdasarkan hasil observasi di lokasi

penelitian, peneliti mengetahui bahwa efisiensi kerja karyawan masih

rendah. Hal tersebut terlihat dari sering tidak tercapainya target sesuai

dengan rencana Toko Celia Market yang telah ditetapkan. Tidak tercapainya

target tersebut sebagai akibat dari masih lemahnya semangat dan motivasi

kerja karyawan.

Dengan melihat beberapa hal yang terjadi di atas, maka peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul "Pengaruh Motivasi Kerja

Terhadap Efisiensi Kerja Di Toko Celia Market".


4

1.2 Perumusan Masalah

Menurut (Sugiyono, 2018) rumusan masalah merupakan bentuk pertanyaan

yang dapat memandu peneliti untuk mengumpulkan data di lapangan.

Ketika menyusun sebuh rumusan masalah harus memperhatikan teknik

perumusan masalah. Sehingga dalam melaksanakan penelitiannya tidak

mengalami kesalahan atau kegagalan.

Untuk memudahkan penelitiantinya, dan agar peneliti memiliki arah yang

jelas maka terlebih dahulu dilakukan perumusan masalah.

Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah

“Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Efisiensi Kerja Di Toko Celia

Market?“

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui media Promosi di Toko Celia Market.

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh promosi media social

terhadap Efisiensi Kerja di Toko Celia Market.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian adalah untuk menyelidiki keadaan dari, alasan untuk,

dan konsekuensi terhadap suatu set keadaan khusus (Arikunto, 2016).

Penelitian tersebut dilakukan untuk meningkatkan pemahaman kita

Yang menjadi manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi Penulis
5

Sebagai salah persyaratan untuk menyelesaikan studi pada jenjang

Strata Satu pada Fakultas Ekonomi – Universitasias.

2. Bagi Fakultas Ekonomi – Universitasias

Sebagai bahan untuk mengembangkan ilmu dan kajian dalam kajian

pemasaran khususnya dalam bidang promosi.

3. Bagi Objek Penelitian

Sebagai bahan evaluasi bagi perbaikan hal-hal mendasar terkait

pemasaran.

1.5 Batasan Masalah

Batasan masalah penelitian adalah sesuatu hal yang sangat penting dalam

mendekatkan pada pokok permasalahan yang akan dibahas. Hal ini supaya

tidak terjadi kerancuan ataupun kesimpangsiuran dalam

menginterpretasikan hasil penelitian (Arikunto, 2021). Ruang lingkup

penelitian dimaksudkan sebagai penegasan mengenai batasan-batasan objek.

Untuk memudahkan penelitiantinya, dan agar peneliti memiliki arah

yang jelas maka terlebih dahulu dilakukan perumusan masalah. Maka yang

menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah pengaruh Motivasi

Kerja Terhadap Efisiensi Kerja di Toko Celia Market.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN
6

Pada bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang,

perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian serta sistematika pembahasan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada bab ini diuraikan penjelasan tentang pengertian promosi

dan Efisiensi Kerja.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini penulis menguraikan lokasi penelitian, jenis

penelitian, jenis data, teknik pengumpulan data, identifikasi

variabel dan defenisi operasional, populasi dan sampel, teknik

analisa data dan jadwal penelitian.

BAB IV : ANALISA DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis menguraiakan analisa dan pembahasan

hasil penelitian.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab akhir ini penulis menyajikan kesimpulan penelitian

serta saran atas hasil penelitian tersebut

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Motivasi Kerja

2.1.1 Pengertian Motivasi Kerja

Hafidzi dkk (Arep & Tanjung, 2003) menyatakan bahwa

motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan

kegairahan kerja seseorang agar mereka mampu bekerjasama, bekerja

efektif, dan terintegritas dengan segala daya upayanya untuk mencapai

kepuasan. Motivasi adalah suatu yang pokok yang menjadikan

dorongan bagi seseorang untuk bekerja. Menurut Sedarmayanti

(Salim, 2008) motivasi merupakan kekuatan yang mendorong

seseorang untuk melakukan suatu tindakan atau tidak yang pada

hakikatnya ada secara internal dan eksternal posotif atauegarif,

motivasi kerja adalah suatu yang menimbulkan dorongan/semangat

kerja/pendorong semangat kerja. Wilson Bangun (Suryani et al., 2020)

Motivasi merupakan hasrat di dalam seseorang menyebabkan orang

tersebut melakukan suatu tindakan.

Seseorang melakukan tindakan untuk sesuatu hal dalam

mencapai tujuan. Oleh karena itu, motivasi merupakan penggerak

yang mengarahkan pada tujuan dan itu jarang muncul dengan sia-sia.

Setiap organisasi tentu ingin mencapai tujuan. Untuk mencapai tujuan

tersebut, peranan manusia yang terlibat didalamnya sangat penting.


8

Untuk menggerakkan manusia agar sesuai dengan yang di kehendaki

organisasi, maka haruslah dipahami motivasi manusia yang bekerja

didalam organisasi tersebut, karena motivasi inilah yang menentukan

perilaku orang–orang untuk bekerja, atau dengan kata lain prilaku

merupakan cerminan yang paling sederhana dari motivasi.

Menurut Rivai (Arep & Tanjung, 2003) motivasi adalah

serangkaian sikap danilainilai yang mempengaruhi individu untuk

mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu. Menurut

Uhing (Dewi & Harjoyo, 2019) adalah kondisi atau energi yang

menggerakkan diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai

tujuan organisasi perusahaan. Motivasi kerja menurut McClelland

yang diterjemahkan Suwanto (Abdullah Maruf, 2019)) adalah

“Seperangkat kekuatan baik yang berasal dari dalam diri maupun dari

luar diri seseorang yang mendorong untuk memulai berperilaku kerja

sesuai dengan format, arah, intensitas dan jangka waktu tertentu.

Dari pendapat para ahli dapat diambil kesimpulan motivasi

adalah berbagai usaha yang dilakukan oleh manusia tentunya untuk

memenuhi keinginan dan kebutuhannya.amun, agar keinginan dan

kebutuhannya dapat terpenuhi tidaklah mudah didapatkan apabila

tanpa usaha yang maksimal. Dalam pemenuhan kebutuhannya,

seseorang akan berperilaku sesuai dengan dorongan yang dimiliki dan

apa yang mendasari perilakunya.


9

2.1.2 Pendekatan Motivasi Kerja

Menurut (Chairunnisah et al., 2021a) pendekatan motivasi antara lain :

1. Pendekatan Tradisional. Pada pendekatan ini, manajer


menentukan cara yang paling efisien untuk pekerjaan
berulang dan memotivasi karyawan dengan sistem upah,
semakincbanyak yang dihasilkan maka semakin besar
upah yang diterima. Dengan menggunakan insentif,
manajer dapat memotivasi bawahannya. Semakin
banyak yang diproduksi, maka semakin besar
penghasilan yang diperoleh. Dalam banyak situasi
pendekatan ini sangat efektif.
2. Pendekatan Hubungan Manusia menunjukan bahwa
kebosanan pengulangan berbagai tugas merupakan
faktor yang dapat menurunkan motivasi, sedangkan
kontak sosial membantu dalam menciptakan dan
mempertahankan motivasi. Sebagai kesimpulan,
manajer dapat memotivasi karyawan dengan
memberikan kebutuhan sosial serta dengan membuat
mereka merasa berguna dan lebih penting.
3. Pendekatan Sumber Daya Manusia Pendekatan ini
merupakan pendekatan yang lebih canggih untuk
memanipulasi karyawan. Para ahli mengatakan bahwa,
pendekatan tradisional dan hubungan manusia terlalu
menyederhanakan motivasi hanya dengan memusatkan
pada satu factor saja, seperti uang dan hubungan
manusia.
4. Pendekatan Kontemporer didominasi oleh tiga tipe
motivasi yaitu teori isi, teori proses dan teori penguatan.
Dalam teori isi menekan pada teori kebutuhan-
kebutuhan manusia, menjelaskan berbagai kebutuhan
manusia mempengaruhi kegiatannya dalam organisasi.

2.1.3 Prinsip Motivasi

Menurut Sedarmayandi (Suryani et al., 2014) Prinsif untuk analisis

masalah motivasi sebagai berikut:

1. Prilaku berganjaran cendrung akan diulangi


2. Faktor motivasi yang digunakan harus diyakini yang
bersangkutan, dan
a. Standard untuk kerjaannya dapat dicapai
b. Ganjaran yang diharapkan memang ada
c. Ganjaran akan memuaskan kebutuhannya
3. Memberi ganjaran atas prilaku yang diinginkan adalah
motivasi yang lebih efektif dari pada menghubungkan
perilaku yang tidak dikehendaki.
4. Prilaku tertentu lebih “reinforced” apabila ganjaran
atau hukuman bersifat segera dibandingkan dengan
yang ditunda.
5. Nilai motivasional dari ganjaran atau hukuman yang
10

diantisipasi akan lebih tinggi bila sudah pasti akan


terjadi dibandingkan dengan yang masih bersifat
kemungkinan.
6. Nilai motivasional dari ganjaran atau hukuman akan
lebih tinggi, yang berakibat pribadi dibandingkan yang
organisasi.

Menurut Sedarmayanti (Suryani et al., 2014) langkah kongkret untuk

motivasi, kenali anggota organisasi dan identifikasi pola kebutuhan

mereka, antara laian:

1. Tetapkan sasaran yang harus dicapai berdasarkan prinsif


penempatan sasaran yang tepat.
2. Kembangkan sistem pengukuran “peformance” yang
relibel dan beri umpan balik kepada mereka periodik
3. Tempatkan anggota organisasi pada pekerjaan
berdasarkan kemampuan dan bakat yang dimiliki.
4. Beri dukungan dalam penyelesaian tugas, misal: lewat
pelatihan dan menumbuhka “rasa mampu”
5. Perlakukan adil, objektif, dan jadilh teladan.

2.1.4 Jenis Memotivasi Kerja

Menurut Sedarmayanti (Suryani et al., 2014) Motivasi dibagi menjadi

tiga bagian:

1. Pendorong utama : pendorong yang dapat dinilai dengan


uang
2. Semi pendorong utama
3. Pendorngonmaterial : yang tidaak dapat dilihat dengan
uang seperti:
a. Penempatan yang tepat
b. Latihan sistematik
c. Promosi objek
d. Pekerjaan terjamin
e. Keikutsertaan wakil karyawan dalam pengambilan
keputusan
f. Kondisi pekerjan yang menyenangkan
g. Pemberian informasi perusahaan
h. Fasilitas rekreasi
i. Penjagaan kesehatan
j. Perumahaan dll.

2.1.5 Indikator Motivasi Kerja

Hafidzi dkk (Abdullah Maruf, 2019) menyatakan bahwa motivasi

adalah emberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja


11

seseorang agar mereka mampu bekerjasama, bekerja efektif, dan

terintegritas dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan.

Motivasi adalah suatu yang pokok yang menjadikan dorongan bagi

seseorang untuk bekerja, adapun beberapa Indikator motivasi kerja

Hafidzi dkk (Abdullah Maruf, 2019) yaitu:

1. Kebutuhan Fisik, kebutuhan akan fasilitas penunjang


yang di dapat di tempat kerja, misalnya fasilitas
penunjang untuk mempermudah penyelesaian tugas
dikantor.
2. Kebutuhan rasa aman, kebutuhan-kebutuhan akan rasa
aman ini, diataranya adalah rasa aman fisik, stailitas,
ketergantungan, perlindungan dan kebebasan dari daya-
daya mengancam seperti : takut, cemas, bahaya.
3. Kebutuhan sosial, kebutuhan yang harus dipenuhi
berdasarkan kepentingan bersama dalam masyarakat,
kebutuhan tersebut dipenui bersama-sama, contohnya
interaksi yang baik antar sesama.
4. Kebutuhan akan penghargaan kebutuhan akan
penghargaan atas apa yang telah dicapai oleh seseorang,
contohnya kebutuhan akan status, kemuliaan, perhatian,
reputasi.
5. Kebutuhan dorongan mencapai tujuan, kebutuhan akan
dorongan untuk mencapai sesuatu yang diinginkan,
misalnya motivasi dari pimpinan.
2.2 Efisiensi

2.2.1 Pengertian Efisiensi

Perbedaan antara efisien dan efektif dapat dijelaskan dalam

penjelasan berikut; Efisien berarti mengerjakan sesuatu dengan tepat

(do the things right), sedangkan efektif adalah mengerjakan sesuatu

yang tepat (do the right things). Lebih jauh, pengertian efisien adalah

bagaimana menggunakan berbagai sumber yang ada dengan baik

sehingga akan memberikan hasil yang maksimal. Lalu, pengertian

efektif adalah bagaimana pekerjaan tepat sasaran, sehingga sasaran

atau target yang diinginkan tercapai. (Suryani et al., 2020)


12

Secara umum pengertian efisiensi kerja adalah perandingan

terbaik antara suatu pekerjaan yang di lakukan dengan hasil yang

dicapai oleh pekerjaan tersebut sesuai dengan yang ditargetkan baik

dalam hal mutu maupun hasilnya. Agar memahami apa arti efisiensi

kerja kita dapat merujuk pada para ahli berikut ini adalah pengertian

efisiensi adalah suatu kondisi atau keadaan, dimana penyelesaian

suatu pekerjaan dilaksanakan dengan benar dan dengan penuh

kemampuan yang di miliki (Sutrisno, 2018).

(Sedarmayanti, 2016)  Efisiensi kerja adalah perbandingan

terbaik antara suatu pekerjaan yang dilakukan dengan hasil yang

dicapai oleh pekerjaan tersebut sesuai dengan yang ditargetkan baik

dalam hal mutu maupun hasilnya yang meliputi pemakaian waktu

yang optimal dan kualitas cara kerja yang maksimal.

Menurut Soekartawi (Ansori, 2020) pengertian efisiensi kerja

adalah upaya penggunaan input yang sekecil-kecilnya untuk

pendapatkan produksi yang sebesar-besarnya. Perbandingan ini dilihat

dari :

1) Segi waktu , suatu perkerjaan disebut lebih efisien bila hasil


kerja berdasarkan patokan ukuran yang di inginkan untuk
memperoleh sesuatu yang baik dan maksimal.
2) Segi kinerja, yaitu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan.

Berdasarkan uraian diatas bahwa perandingan terbaik antara

usaha dan hasilnya dalam setiap pekerjaan terutama ditentukan oleh


13

bagaimana pekerjaan itu dilakukan. Jika efisiensi kerja pada umumnya

merupakan hasil dari cara-cara kerja yang sesuai dengan prosedur

kerja. Cara kerja yang efisien adalah cara yang tanpan sedikitpun

mengurangi hasil yang hendak dicapai seperti : cara termudah,

tercepat, termurah, teringan, dan terpendek.

2.2.2 Tujuan dan manfaat efisiensi kerja

Efisiensi kerja sering dilakukan pada berbagai bidang kehidupan

manusia yang tentunya memiliki tujuan sebagai alasan dilakukanya

efisiensi kerja secara umum tujuan efisiensi kerja (Sedarmayanti,

2016)  adalah sebagai berikut :

1) Untuk mencapai suatu hasil atau tujuan sesuai dengan yang


di harapkan.
2) Untuk menghemat atau mengurangi penggunaan sumber
daya dalam melakukan kegiatan.
3) Untuk memaksimalkan penggunaan segala sumber daya
yang dimiliki sehingga tidak ada yang terbuang percuma. 4)
Untuk meningkatkan kinerja suatu unit kerja sehingga
outpunya semakin maksimal.
5) Untuk memaksimalkan keuntungan yang mungkin di
dapatkan.
6) Menentukan jumlah kebutuhan karyawan (SDM) sebagai
dasar untuk menambah Menentukan Jumlah Kebutuhan
Karyawan/Karyawan (SDM): sebagai dasar untuk
menambah atau mengurangi jumlah karyawan/karyawan
pada suatu jabatan atau unit kerja.
7) Menyempurnakan (Redesign) Tugas Jabatan: menambah
atau mengurangi tugas atau aktivitasaktivitas dari suatu
jabatan sehingga mencapai rentang beban kerja standar
(optimum).
8) Menyempurnakan (Redesign) Struktur Organisasi:
menggabung 2 jabatan atau lebih menjadi 1 jabatan;
memisahkan (spliting) 1 jabatan menjadi 2 atau lebih
jabatan; atau menciptakan suatu jabatan baru.
9) Menyempurnakan (Redesign) Standard Operating
Procedure (SOP): menyempurnakan SOP karena adanya
redesign tugas/aktivitas jabatan dan/atau penyempurnaan
struktur organisasi.
10) Menentukan Standar Waktu (Standard Time) Tugas dan
Aktivitas: diperoleh standar waktu dari setiap tugas dan
14

aktivitas sesuai standarormal di organisasi/perusahaan kita


sendiri.
11)Menentukan Kebutuhan Pelatihan (Trainingeeds)
Karyawan/Karyawan: yang diidentifikasi dari Waktuormal
(Normal Time) individu karyawan/karyawan yang lebih
besar (lama) dibandingkan Waktu Standar (Standard Time)
pada suatu tugas/aktivitas tertentu. Dengan
mengimplementasikan kegunaan hasil analisis beban kerja
maka diharapkan organisasi/perusahaan akan dapat
memperoleh tingkat efisiensi kerja yang lebih baik/tinggi
dari para karyawan/karyawan, yang pada gilirannya
diharapkan akan mampu meningkatkan tingkat
produktivitas organisasi/ perusahaan.

Dari penjelasan diatas kita mengetahui bahwa tujuan dari berbagai

upaya efisiensi adalah untuk mencapai efisiensi optimal. efisiensi

optimal adalah perbandingan terbaik antara pengorbanan yang di

lakukan untuk mendapatkan suatu hasil yang di harapkan.

2.2.3. Jenis-jenis dan contoh efisiensi kerja

Setelah memahami pengertian efisiensi kita juga perlu mengetahui

contoh efisiensi yang sering dilakukan manusia adapun beberapa

contoh efisiensi (Sedarmayanti, 2016) adalah sebagai berikut :

1) Efisiensi optimal adalah perbandingan terbaik antara


pengorbanan yang dilakukan untuk mendapatkan suatu
hasil yang di harapkan.
2) Ditinjau dari segi hasil misalnya seorang manajer dapat
mencapai dari suatu output (produktifitas), yang lebih
tinggi dibanding dengan masukan-masukan (tenaga kerja,
uang, waktu) dan bahan yang di pakai.
3) Ditinjau dari segi penghematan. Misalnya penggunaan
peralatan yang moderen maka proses kerja akan lebih cepat
serta menghemat waktu dan biaya.
4) Efisiensi dengan tolak ukur adalah perbandingan antara
hasil minimum yang ditentukan dengan hasil riil yang
dicapai dimana lebih besar dari angaka minimum yang
ditentukan. Dalam hal ini tolak ukurnya adalah kemampuan
masing-masing mencapai hasil minimum yang telah
ditentukan dalam waktu tertentu.
15

2.2.4 Indikator Efisiensi Kerja

Efisiensi adalah suatu langkah yang diambil untuk menjaga

keseimbangan antara jumlah tenaga kerja yang digunakan dengan

jumlah produksi yang dihasilkan (Chairunnisah et al., 2021b).

Menurut Syamsi (Chairunnisah et al., 2021b). indikator efisiensi kerja

adalah sebagai berikut:

(1) Latar Belakang dan Tujuan Pekerjaan, Mengerti latar


belakang dan tujuan dari pekerjaan yang dilakukan.
(2) Perencanaan, Membuat perencanaan pekerjaan termasuk
berapa lama waktu yang ditargetkan.
(3) Pemanfaatan Sumber Daya, Pembagian pekerjaan-
pekerjaan besar menjadi pekerjaan-pekerjaan kecil.
(4) Kemampuan, Kenali kemampuan diri dan jangan malu
belajar dari orang lain.
(5) Semangat Kerja, Semangat pantang menyerah dan saling
menguatkan.

2.3 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah.

Karena sifatnya masih sementara, maka perlu dibuktikan kebenarannya

melalui data empirik yang terkumpul (Sugiyono, 2018).

Ha : Ada Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Efisiensi Kerja Pada

Toko Celia Market

Ho : Ada Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Efisiensi Kerja Pada

Toko Celia Market

2.4 Kerangka Berpikir

MOTIVASI KERJA PRODUKTIVITAS KERJA


VARIABEL (X) VARIABEL (Y)

Gambar. 2.1 Kerangka Berpikir


16

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Jalan Diponegoroo. 331 Kota Gunungsitoli.

3.2 Jenis Penelitian

Menurut Sugiyono (2018 : 21) secara umum metode penelitian diartikan

sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

tertentu.Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

penelitian kuantitatif yaitu data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang

menggunakan skala likert. Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah

jenis penelitian secara kuantitatif.

3.3 Identifikasi Variabel

Sugiyono (2018: 61), “variabel adalah suatu atribut atau sifat atauilai orang,

obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Variabel

dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Bebas (X) Motivasi Kerja Hafidzi dkk (2019 : 53) Indikator
motivasi kerja yaitu:
1. Kebutuhan Fisik,
2. Kebutuhan rasa aman,
3. Kebutuhan sosial,
4. Kebutuhan akan penghargaan kebutuhan akan penghargaan atas
apa yang telah dicapai oleh seseorang,
5. Kebutuhan dorongan mencapai tujuan,
17

2. Variabel Terikat (Y), Efisiensi Kerja Syamsi menyatakan bahwa

indikator yang dapat mengukur

Efisiensi kerja adalah sebagai berikut :

1. Latar Belakang dan Tujuan Pekerjaan


2. Perencanaan
3. Pemanfaatan Sumber Daya,
4. Kemampuan,
5. Semangat Kerja.

3.4 Defenisi Operasional

Definisi operasional yang akan diidentifikasi dapat dilihat melalui uraian

dibawah ini :

1. Motivasi Kerja

Sesuatu yang menimbulkan dorongan atau semangat kerja atau

pendorong semangat kerja

2. Efisiensi Kerja.

Efisiensi kerja merupakan perbandingan terbaik antara suatu pekerjaan

yang dilakukan dengan hasil yang dicapai oleh pekerjaan tersebut

sesuai dengan yang ditargetkan baik dalam hal mutu maupun hasilnya.

3.5 Populasi dan Sampel

a. Populasi

Menurutawawi (2017: 141), mengemukakan bahwa: ”Populasi

adalah keseluruhan objek yang dapat terdiri dari manusia, benda-benda,

gejala-gejala, peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki

karakteristik dalam suatu penelitian”.


18

Populasi dalam penelitian ini adalah para karyawan Toko Celia

jumlah 42 Orang.

b. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan

diteliti (Suharsimi Arikunto, 2016: 109). Pengambilan sampel untuk

penelitian menurut Suharsimi Arikunto (2016: 112), jika subjeknya

kurang dari 100 orang sebaiknya diambil semuanya, jika subjeknya

besar atau lebih dari 100 orang dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau

lebih.

Dalam penelitian ini kuesioner yang disebarkan sebanyak 42 kuesioner

namun yang telah mengembalikan berjumlah 33 orang sehingga sampel

yang digunakana adalah 33 orang.

3.6 Data dan Teknik Pengumpulan Data

a. Data

Jenis data yang di perlukan penulis dalam penelitian adalah:

1. Data Primer yaitu data yang diperoleh melalui kepustakaan dan

literatur lainnya.

2. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumen-

dokumen dan laporan-laporan serta data pendukung lainnya yang

berkaitan dengan penelitian.

b. Teknik Pengumpulan Data


19

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research), dengan mempelajari

bahan-bahan dari literatur-literatur yang berkaitan dengan masalah

penelitian.

2. Kuisioner/Angket

Angket adalah merupakan daftar pertanyaan untuk diisi dan

dikembalikan atau dapat juga dijawab dibawah pengawasan peneliti

Dari defenisi beberapa teknik pengumpulan data di atas maka penulis

menyimpulkan bahwa teknik pengumpulan data yang penulis gunakan

adalah dengan menggunakan Kuisioner yang dibagikan kepada para

pelanggan Toko Celia Market.

1.

1.1.

1.2.

1.3.

1.4.

1.5.

1.6.

3.7 Teknik Analisa Data

Untuk mengolah dan menganalisa data yang telah diperoleh, maka

penulis melakukan metode analisa data secara kuantitatif. Menurut Arikunto

(2016: 109), bahwa “Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

dimaksudkan untuk mengumpulkan mengenai status suatu gejala yang ada,


20

yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan dan

dapat diukur secara matematis.” Dengan demikian, maka kesimpulan

penelitian dapat diambil sesuai dengan fenomena-fenomena yang ditemukan

pada objek penelitian berdasarkan data-data kuantitatif yang diperoleh.

Selanjutnya dalam membuktikan pengaruh kedua variabel maka

penulis akan melakukan teknik analisa data, sebagai berikut:

1. Verifikasi Data

Verifikasi data merupakan usaha untuk mengecek apakah angket

yang telah diedarkan dan telah di isi dengan baik sesuai dengan

petunjuk serta untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak

diinginkan yang memungkinkan pengolahan angket tidak memenuhi

syarat. Angket yang telah lewat verifikasi data dinyatakan memenuhi

syarat untuk diolah.

2. Pengolahan Angket

Angket yang telah di edarkan kepada sejumlah responden terdidri 4

(empat) alternatif pilihan jawaban, menggunakan metode skala likert

dengan teknik pembobotan sebagai berikut:

a. Baik sekali skor 4

b. Cukup baik skor 3

c. Kurang baik skor 2

d. Sangat tidak baik skor 1

3.8 Uji Instrumen


21

Tujuan diadakan uji coba adalah diperolehnya informasi mengenai kualitas

instrumen sudah atau belum memenuhi persyaratan yang digunakan.

Menurut Suharsimi Arikunto (2018: 211), “baik buruknya instrumen akan

berpengaruh terhadap benar tidaknya data yang diperoleh, sedangkan benar

tidaknya sangat menentukan bermutu tidaknya hasil penelitian”.

Sebelum soal tes digunakan mengukur karyawan, soal tes terlebih dahulu

diujicoba. Uji coba tersebut dimaksudkan untuk mengetahui validitas,

realibilitas, tingkat kesukaran dan daya beda pada butir soal.

1. Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2018: 267), validitas merupakan derajat ketepatan

antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat

dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data

"yang tidak berbeda" antar data yang dilaporkan oleh peneliti dengan

data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian. Terdapat dua

macam validitas penelitian, yaitu validitas internal dan validitas

eksternal:

a. Validitas internal berkenaan dengan derajat akurasi desain

penelitian dengan hasil yang dicapai. Dalam desain penelitian

dirancang untuk meneliti Motivasi Kerja, maka data yang

diperoleh seharusnya adalah data yang akurat tentang Motivasi

Kerja. Penelitian jadi tidak valid, apabila yang ditemukan adalah

Efisiensi Kerja.
22

b. Validitas eksternal berkenaan dengan derajat akurasi apakah

hasil penelitian dapat digeneralisasikan atau diterapkan pada

populasi dimana sampel tersebut diambil. Bila sampel penelitian

representatif, cara menggumpulkan dan analisis data benar,

maka penelitian akan memiliki validitas eksternal yang tinggi.

Uji validitas menggunakan teknik korelasi Product Moment

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Gambar 2.3 Rumus Uji Validitas


(Sumber, Sugiyono, 2018: 183)

Keterangan:
r : Nilai Korelasi.
∑x : Jumlah skor keseluruhan item pertanyaan x .
∑y : Jumlan skor keseluruhan untuk item pertanyaan y.
∑xy : Jumlah skor hasil kali item pertanyaan X dan item
pertanyaan Y.
∑x ² : Jumlah skor keseluruhan untuk item pertanyaan X
yang telah dikuadratkan.
∑ y² : Jumlah skor keseluruhan untuk item pertanyaan Y
yang telah dikuadratkan.

2. Uji Reliabilitas

Menurut Saifuddin (2018:110), reliabilitas menunjuk pada

pengertian bahwa instrumen yang digunakan dapat mengukur sesuatu

yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu. Syarat kualifikasi

suatu instrumen pengukur adalah konsisten atau tidak berubah-ubah.

Instrumen yang diuji reliabilitasnya adalah instrumen yang dibuat oleh


23

peneliti. Dalam hal ini instrumen tersebut adalah instrumen komponen

konteks, masukan, proses dan hasil. Reliabilitas ditentukan atas dasar

proporsi varian total yang merupakan varian total sebenarnya. Makin

besar proporsi tersebut berarti makin tinggi reliabilitasnya. Untuk

menguji reliabilitas instrumen yang akan digunakan dalam penelitian

ini digunakan rumus koefisien Alpha karena skor pada butir-butir

instrument merupakan skor bertingkat yaitu antara 1 sampai 4 atau 1

sampai 5.

Yang dimaksud dengan reliabilitas dalam penelitian ini adalah

dapat dipercaya. Tes di katakan reliabel apabila tes tersebut

menunjukkan hasil yang mantap. Untuk uji persyaratan alat penelitian

dengan reliabiltas ini dilakukan dengan metode belah dua, yaitu

membelah dua antara item-item ganjil dengan item-item genap yang

disebut dengan ganjil genap. Hasil pengkorelasian antara belahan item

ganjil dengan item genap dengan menggunakan korelasi product

moment angka kasar merupakan angka reliabilitas setengah tes.

Untuk mengetahui reliabilitas seluruh tes digunakan rumus

Spearman Brown dalam Suharsimi Arikunto (2018: 156), sebagai

berikut:

r11= 2r ½½
( 1 + r ½½)
Keterangan:
r11 = Reliabilitas
r ½½ = rxy
24

Untuk menginterpretasikan mengenai besarnya koefisien korelasi,

maka dilakukan pembobotan sebagai berikut:

0,800 - 1,000 : Skor sangat tinggi


0,600 - 0,800 : Tinggi
0,400 - 0,600 : Cukup
0,200 - 0,400 : Rendah
0,00 - 0,200 : Sangat rendah

Dalam penelitian ini, uji persyaratan tes yang dilaksanakan hanya

meliputi tentang validitas dan reliabilitas.

3. Pengujian Hipotesis

1. Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier sederhana adalah analisis linier dengan

jumlah variabel yang pengaruhnya hanya ada satu. Menurut Faried

Ali dan Gau Kadir (2014: 124) analisis regresi sederhana atau

lengkapnya regresi linier sederhana untuk mengubah respon dan

prediktor. Bentuk linier sederhana ini biasanya dinyatakan dalam

persamaan sebagai berikut:

Y = α + βX
Keterangan:
X : Motivasi Kerja
Y : Efisiensi Kerja
α : Konstanta
β : Koefisien regresi

Untuk α dan β dihitung berdasarkan hasil pengamatan X dan Y

melalui penggunaan rumus:

α = ¿¿
25

Y i −(EX ¿ ¿ i)( EY 1 )
β = n E Xi ¿
n EX i −( EX i )
2 2 2

Keterangan:
E adalah sigma
N adalah sampel
X dan Y adalah variabel

Jika koefisien β telah di hitung, maka koefisien α dapat juga di

hitung menggunakan cara:

Y = α + βX
2. Koefisien Determinan

Koefisien determinan dimanfaatkan untuk mengetahui kontribusi

variabel X dan variabel Y, disebut juga koefisiensi penentu yang

dilambangkan dengan KD. Maka dalam penelitian ini koefisiensi

determinan dipergunakan untuk mengukur berat variabel X

terhadap Y. Koefisiensi determinasi dicari dengan rumus: KD = r²

x 100% dimana r berasal dari perhitungan rxy (Husein Umar, 2000:

174).

3. Uji t

Uji t dilakukan untuk melihat pengaruh yang signifikan

variabel-variabel bebas yaitu Motivasi Kerja terhadap variabel

terikat yaitu Efisiensi.

a. Menentukan H0 Ha

H0 : b1 = 0, artinya secara parsial ada pengaruh Motivasi

Kerja terhadap Efisiensi Kerja


26

Ha : b1 ≠ 0, artinya secara parsial tidak ada pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen.

b. Menentukan level of signifikansi (α)

Dalam penelitian ini tingkat signifikansinya terbesar 0,05

(5%) dengan derajat bebas (df) = m-2 dan m merupakan

jumlah sampel pada penelitian

c. Menentukan thitung menggunakan rumus t hitung (sunyoto,

2009:152)

Dimana :
b1 koefisien regresi variabel dan sb2 = standar eror dari

variabel i

d. Melalui analisis ini maka pengambilan keputusan akan

berdasar pada:

H0 ditolak, Jika thitung > ttabel maka Ha diterima

H0 diterima, Jika thitung ≤ ttabel maka Ha ditolak


27

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisa Data

Dari uraian di atas, maka selanjutnya penulis menguraikan analisa data

penelitian. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan oleh penulis,

yang tentunya instrumen yang telah diujikan kepada sampel penelitian ini

sebanyak 13% dari 252 orang pelanggan Toko Celia sehingga kuisioner

yang terisi berjumlah 33 responden.

Dari hasil penelitan peneliti maka peneliti mnguraikan hasil kuisioner

sebagai berikut :

Seterusnya oleh penulis menganalisis untuk mendapatkan kesimpulan

yang berarti sebagai berikut:

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Berdasarkan data penelitian yang dilakukan dari penyebaran kuesioner

maka diperoleh data tentang umur responden yang dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 4.1
Karakteristik responden Berdasarkan
Umur Responden
Rentang Umur Jumlah Responden Persentase
< 30 Tahun 5 25 %
30-39 Tahun 11 45 %
40-49 Tahun 4 25 %
≤ 50Tahun 11 5%
Total 33 100%
Sumber Data: Olahan Penulis 2022
28

27
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan data penelitian yang dilakukan dari penyebaran

kuesioner maka diperoleh data tentang jenis kelamin responden

yang dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.2
Karakteristik responden Berdasarkan
Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase
Laki-laki 18 90 %
Perempuan 15 10 %
Total 33 100%
Sumber Data: Olahan penulis 2022

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Berdasarkan data penelitian yang dilakukan dari penyebaran

kuesioner maka diperoleh data tentang tingkat pendidikan

responden yang dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.3
Karakteristik responden Berdasarkan
Tingkat Pendidikan
Tingkat Jumlah
Persentase
Pendidikan Responden
SLTA/Sederajat 21 64%
Diploma/Sarjana Muda 12 36%
S-1/D-IV - 0%
S-2 - 0%
Total 33 100%
Sumber Data: Olahan Penulis 2022
29

STRUKTUR ORGANISASI
TOKO CELIA GUNUNGSITOLI

PIMPINAN

KOORDINATOR AUDIT

KASIR 1 ADMIN 1

KASIR 2 ADMIN 2

PRAMUNIAGA
30

4.2 Pengolahan Angket

Merupakan langkah awal dalam merekapitulasi jawaban pada setiap

alternatif jawaban sesuai dengan angket yang telah diedarkan kepada

responden.

Untuk memudahkan penulis dalam mengolah angket secara

keseluruhan maka penulis memberi kode untuk responden “R” sehingga dari

“R1” sampai “R33” seperti diuraikan berikut.

a. Pengolahan Angket Variabel X

TABEL : 4.1
Hasil rekapitulasi jawaban responden
Pada alternatif variabel X

N No Nomor Item Soal


Skor Y2
O .R 1 2 3 4 5 6 7 8
1 R1 4 4 4 4 2 4 4 4 30 900
2 R2 4 4 3 4 3 4 4 3 29 841
3 R3 4 4 1 4 2 4 4 1 24 576
4 R4 2 2 4 4 4 2 4 2 24 576
5 R5 4 2 4 2 4 2 2 4 24 576
6 R6 4 4 4 4 4 4 4 1 29 841
7 R7 4 1 3 4 3 1 4 3 23 529
8 R8 4 1 4 4 4 4 1 1 23 529
9 R9 2 4 4 2 2 1 4 1 20 400
R1
10 4 2 4 2 4 2 2 4 24 576
0
R1
11 3 4 4 4 1 4 4 3 27 729
1
R1
12 4 2 1 2 4 2 2 1 18 324
2
R1
13 3 1 3 1 3 1 1 3 16 256
3
R1
14 1 1 1 4 2 1 2 1 13 169
4
31

R1
15 3 2 4 1 1 4 4 3 22 484
5
R1
16 4 2 1 4 1 1 1 1 15 225
6
R1
17 4 1 2 4 3 1 1 4 20 400
7
R1
18 4 4 3 4 3 4 1 4 27 729
8
R1
19 3 1 3 4 4 4 4 3 26 676
9
R2
20 1 2 3 1 3 1 2 3 16 256
0
R2
21 1 1 3 4 2 2 2 1 16 256
1
R2
22 3 3 3 1 3 1 3 3 20 400
2
R2
23 3 2 3 2 3 1 4 3 21 441
3
R2
24 1 4 2 4 2 1 2 1 17 289
4
R2
25 3 4 3 4 3 2 1 3 23 529
5
R2
26 1 1 4 1 2 4 2 4 19 361
6
R2
27 3 1 3 1 3 4 4 3 22 484
7
R2
28 1 2 1 2 4 1 4 1 16 256
8
R2
29 3 4 3 1 3 1 2 1 18 324
9
R3
30 3 2 3 1 1 1 1 3 15 225
0
R3
31 1 1 1 3 1 1 4 1 13 169
1
R3
32 3 1 3 1 3 1 1 1 14 196
2
R3
33 1 2 2 2 2 2 2 1 14 196
3
93. 76. 94. 90. 89. 73. 87. 76. 678.
∑ 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14718.0

TABEL : 4.2
Rekapitulasi jawaban responden
Pada alternatif variabel X
R Alternatif Juml Sko
32

A B C D ah r
1 7 0 1 0 8 30
2 5 3 0 0 8 29
3 5 0 1 2 8 24
4 4 0 4 0 8 24
5 4 0 4 0 8 24
6 7 0 0 1 8 29
7 3 3 0 2 8 23
8 5 0 0 3 8 23
9 3 0 3 2 8 20
10 4 0 4 0 8 24
11 5 2 0 1 8 27
12 2 0 4 2 8 18
13 0 4 0 4 8 16
14 1 0 2 5 8 13
15 3 2 1 2 8 22
16 2 0 1 5 8 15
17 3 1 1 3 8 20
18 5 2 0 1 8 27
19 4 3 0 1 8 26
20 0 3 2 3 8 16
21 1 1 3 3 8 16
22 0 6 0 2 8 20
23 1 4 2 1 8 21
24 2 0 3 3 8 17
25 2 4 1 1 8 23
26 3 0 2 3 8 19
27 2 4 0 2 8 22
28 2 0 2 4 8 16
29 1 3 1 3 8 18
30 0 3 1 4 8 15
31 1 1 0 6 8 13
33

32 0 3 0 5 8 14
33 0 0 6 2 8 14
87. 52. 49. 76. 678.

0 0 0 0 264.0 0

Sumber : Olahan Penulis 2022

b. Pengolahan Angket Varibel Y

TABEL : 4.3
HASIL REKAPITULASI JAWABAN RESPONDEN
PADA ALTERNATIF VARIABEL Y
N No. Nomor Item Soal
JlH Y2
O R 1 2 3 4 5 6 7 8
1 R1 4 3 4 4 4 4 4 4 31 961
2 R2 4 4 4 2 2 4 4 4 28 784
3 R3 4 3 4 4 4 4 4 4 31 961
4 R4 4 4 4 2 2 3 2 3 24 576
5 R5 2 4 3 2 4 2 2 3 22 484
6 R6 2 2 2 4 2 4 3 4 23 529
7 R7 3 3 4 4 4 4 4 3 29 841
8 R8 4 3 4 4 3 1 3 4 26 676
9 R9 3 4 3 1 1 1 3 3 19 361
R1
10 3 3 3 4 3 3 4 3 26 676
0
R1
11 3 4 4 1 4 4 3 3 26 676
1
R1
12 4 4 4 4 4 4 1 4 29 841
2
R1
13 2 4 2 4 3 4 2 2 23 529
3
R1
14 2 4 2 2 4 2 1 2 19 361
4
R1
15 2 1 1 4 1 2 1 2 14 196
5
34

R1
16 1 3 3 4 1 1 2 3 18 324
6
R1
17 4 3 4 1 3 1 2 1 19 361
7
R1
18 3 4 3 1 1 1 4 4 21 441
8
R1
19 4 3 1 2 3 4 4 4 25 625
9
R2
20 1 3 2 1 3 4 4 1 19 361
0
R2
21 1 1 1 1 4 2 1 4 15 225
1
R2
22 3 2 3 1 3 1 1 3 17 289
2
R2
23 1 2 3 4 4 4 1 4 23 529
3
R2
24 1 2 4 1 3 1 2 4 18 324
4
R2
25 4 1 4 1 1 4 3 2 20 400
5
R2
26 1 2 4 1 1 4 1 4 18 324
6
R2
27 4 4 1 1 3 4 4 2 23 529
7
R2
28 3 3 3 1 1 1 2 4 18 324
8
R9
29 1 1 2 2 1 3 4 2 16 256
2
R9
30 1 2 1 1 1 1 1 4 12 144
3
R9
31 2 2 4 2 1 1 2 2 16 256
4
R9
32 3 2 3 4 1 3 1 1 18 324
5
R9
33 1 2 1 1 2 1 1 1 10 100
6
∑ 85 92 95 76 82 87 81 98 696 15588
Sumber : Olahan Penulis 2022

TABEL : 4.4
HASIL REKAPITULASI JAWABAN RESPONDEN
PADA ALTERNATIF VARIABEL Y
Alternatif Jumla
R Skor
A B C D h
35

1 7 1 0 0 8 31
2 6 0 2 0 8 28
3 7 1 0 0 8 31
4 3 2 3 0 8 24
5 2 2 4 0 8 22
6 3 1 4 0 8 23
7 5 3 0 0 8 29
8 4 3 0 1 8 26
9 1 4 0 3 8 19
10 2 6 0 0 8 26
11 4 3 0 1 8 26
12 7 0 0 1 8 29
13 3 1 4 0 8 23
14 2 0 5 1 8 19
15 1 0 3 4 8 14
16 1 3 1 3 8 18
17 2 2 1 3 8 19
18 3 2 0 3 8 21
19 4 2 1 1 8 25
20 2 2 1 3 8 19
21 2 0 1 5 8 15
22 0 4 1 3 8 17
23 4 1 1 2 8 23
24 2 1 2 3 8 18
25 3 1 1 3 8 20
26 3 0 1 4 8 18
27 4 1 1 2 8 23
28 1 3 1 3 8 18
30 1 1 3 3 8 16
31 1 0 1 6 8 12
32 1 0 5 2 8 16
33 1 3 1 3 8 18
34 0 0 2 6 8 10
6

92 53 50 9 264 696
0. 0. 2.
Rt 8 8 4 4 8 14.4
Olahan penulis 2022
36

4.3 Pengujian Alat Penelitian

Untuk mengetahui apakah item instrumen yang diujikan kepada

responden memenuhi kriteria valid dan tidak valid maka perlu dilakukan

validitas item.

a. Uji Validitas Variabel X

Untuk menghitung validitas butir soal/item terlebih dahulu dibuat

tabel persiapan perhitungan validitas ke dalam sebuah tabel. Untuk lebih

memudahkan perhitungan rxy, terlebih dahulu variabel-variabel, ∑X, ∑Y,

∑X2, ∑Y2, disusun dalam sebuah tabel. Salah satu contoh koefisien

korelasi itemomor 1 seperti pada tabel berikut.

TABEL : 4.5
PERHITUNGAN VALIDITAS ITEMOMOR 1
VARIABEL X

NO X Y X2 Y2 XY

1 4 30 16 900 120
2 4 29 16 841 116
3 4 24 16 576 96
4 2 24 4 576 48
5 4 24 16 576 96
6 4 29 16 841 116
7 4 23 16 529 92
8 4 23 16 529 92
9 2 20 4 400 40
10 4 24 16 576 96
11 3 27 9 729 81
12 4 18 16 324 72
13 3 16 9 256 48
37

14 1 13 1 169 13
15 3 22 9 484 66
16 4 15 16 225 60
17 4 20 16 400 80
18 4 27 16 729 108
19 3 26 9 676 78
20 1 16 1 256 16
21 1 16 1 256 16
22 3 20 9 400 60
23 3 21 9 441 63
24 1 17 1 289 17
25 3 23 9 529 69
26 1 19 1 361 19
27 3 22 9 484 66
28 1 16 1 256 16
29 3 18 9 324 54
30 3 15 9 225 45
31 1 13 1 169 13
32 3 14 9 196 42
33 1 14 1 196 14
∑ 93 678 307 14718 2028
Sumber : Olahan Penulis 2022

Dari tabel di atas diperoleh

N = 33 ∑x = 93
∑y = 678 ∑x2 = 307
∑y2 = 14718 ∑xy= 2028
Dari penyajian data di atas, makailai-nilai tersebut disubtitusikan

pada rumus product moment yang hasilnya sebagai berikut :


38

N ∑ X Y − (∑ X ) (∑ Y )
rxy = √{ N∑ (∑
X2 − X)
2
}{N ∑ Y 2
− (∑ Y )
2
}
Nomor Item Soal
Skor Y2 R
3 4 5 6 7 8
4 4 2 4 4 4 30 900 1

3 4 3 4 4 3 29 841 2

1 4 2 4 4 1 24 576 3

4 4 4 2 4 2 24 576 4

4 2 4 2 2 4 24 576 5

4 4 4 4 4 1 29 841 6

3 4 3 1 4 3 23 529 7

4 4 4 4 1 1 23 529 8

4 2 2 1 4 1 20 400 9

4 2 4 2 2 4 24 576 10

4 4 1 4 4 3 27 729 11

1 2 4 2 2 1 18 324 12

3 1 3 1 1 3 16 256 13
Dari perhitungan harga koefisien korelasi (rxy) untuk item nomor

1 (satu), yaitu 0,623. Jika dibandingkan dengan rtabel harga kritik dan r

produck moment, dengan taraf signifikan α = 5% diperoleh data untuk

=33 maka rtabel = 0,344 dengan mempedomani kriteria valid tidak

valid, maka itemomor 1 dengan rxy > rt yaitu 0,623 > 0,344,

dinyatakan VALID.

Selanjutnya dalam hal membuktikan valid atau tidak valid item

soalomor 2 sampai dengan itemomor 10, maka dilakukan perlakuan

yang sama sesuai dengan prosedur pada item tersebut padaomor 1.

Hasil perhitungan tersebut disajikan dalam tabel berikut.

TABEL : 4.4
HASIL PERHITUNGAN VALIDITAS ITEM
39

NOMOR 1 SAMPAI DENGANOMOR 17 VARIABEL X


∑X ∑Y ∑X2 ∑Y2 ∑X.Y rxy rtabel Ket
93 678 8649 459684 63054 4.267 0.344 Valid
76 678 5776 459684 51528 3.292 0.344 Valid
94 678 8836 459684 63732 3.595 0.344 Valid
90 678 8100 459684 61020 2.847 0.344 Valid
89 678 7921 459684 60342 1.711 0.344 Valid
73 678 5329 459684 49494 6.079 0.344 Valid
87 678 7569 459684 58986 2.722 0.344 Valid
76 678 5776 459684 51528 2.864 0.344 Valid
Sumber : Olahan Penulis 2022

Dari hasil perhitungan validitas angket di atas diperoleh bahwa

itemomor 1 sampai dengan itemomor 10 dinyatakan VALID.

b. Uji Validitas Variabel Y

Untuk menghitung validitas item/butir terlebih dahulu dibuat

tabel persiapan penghitungan validitas ke dalam sebuah tabel. Untuk

lebih memudahkan penghitungan rxy, terlebih dahulu variabel-variabel,

∑X, ∑Y, ∑X2, ∑Y2, disusun dalam suatu tabel seperti terlihat berikut ini.

TABEL : 4.5
PERHITUNGAN VALIDITAS ITEMOMOR 1
VARIABEL Y

NO X Y X2 Y2 XY

1 4 31 16 961 124
2 4 28 16 784 112
3 4 31 16 961 124
4 4 24 16 576 96
5 2 22 4 484 44
40

6 2 23 4 529 46
7 3 29 9 841 87
8 4 26 16 676 104
9 3 19 9 361 57
10 3 26 9 676 78
11 3 26 9 676 78
12 4 29 16 841 116
13 2 23 4 529 46
14 2 19 4 361 38
15 2 14 4 196 28
16 1 18 1 324 18
17 4 19 16 361 76
18 3 21 9 441 63
19 4 25 16 625 100
20 1 19 1 361 19
21 1 15 1 225 15
22 3 17 9 289 51
23 1 23 1 529 23
24 1 18 1 324 18
25 4 20 16 400 80
26 1 18 1 324 18
27 4 23 16 529 92
28 3 18 9 324 54
29 1 16 1 256 16
30 1 12 1 144 12
31 2 16 4 256 32
32 3 18 9 324 54
33 1 10 1 100 10
∑ 1558
85 696 265 1929
8
Sumber : Olahan Penulis 2022
41

Dari tabel di atas diperoleh

N = 33 ∑x = 85

∑y = 696 ∑x2 = 265

∑y2 = 15588 ∑xy = 1929

Dari penyajian data di atas, makailai-nilai tersebut disubtitusikan

pada rumus product moment yang hasilnya sebagai berikut :

N ∑ X Y − (∑ X ) (∑ Y )
= √{ ∑ }{N ∑ Y }
2 2
N X 2
− (∑ X ) 2
− (∑ Y )
rxy
(1929
rxy = (33) ) - (85) (696)

) } (33 (15588 )
{ (33) (265) - (85) 2
{ ) ) - ( 696 2
}

5916
rxy = 63657 - 0

} 48441
{ 8745 - 7225 { 514404 - 6 }

rxy = 4497

1520 . 29988

rxy = 4497

45581760

rxy = 4497
6751.4
rxy = 0.666 (VALID)

Dari perhitungan harga koefisien korelasi (rxy) untuk itemomor 1

(satu), yaitu 0,666. Jika dibandingkan dengan rtabel harga kritik dan r

produck moment, dengan taraf signifikan α = 5% diperoleh data


42

untuk= 33 maka rtabel = 0,344 dengan mempedomani kriteria valid

tidak valid, maka itemomor 1 dengan rxy > rt yaitu 0,666> 0,344,

dinyatakan VALID.

Selanjutnya dalam hal membuktikan valid atau tidak valid item

soalomor 1 sampai dengan itemomor 10, maka dilakukan perlakuan

yang sama sesuai dengan prosedur pada item tersebut padaomor 1.

Hasil perhitungan tersebut disajikan dalam tabel berikut.

TABEL : 4.6
HASIL PERHITUNGAN VALIDITAS ITEM
NOMOR 1 SAMPAI DENGANOMOR 13 VARIABEL Y
∑X ∑Y ∑X2 ∑Y2 ∑X.Y rxy rtabel Ket
48441
85 696 7225 6 59160 4.842 0.344 Valid
48441
92 696 8464 6 64032 3.385 0.344 Valid
48441
95 696 9025 6 66120 3.217 0.344 Valid
48441
76 696 5776 6 52896 3.383 0.344 Valid
48441
82 696 6724 6 57072 3.936 0.344 Valid
48441
87 696 7569 6 60552 4.358 0.344 Valid
48441
81 696 6561 6 56376 3.799 0.344 Valid
48441
98 696 9604 6 68208 2.592 0.344 Valid

Sumber : Olahan Penulis 2022

Dari hasil perhitungan validitas angket di atas diperoleh bahwa

itemomor 1 sampai dengan itemomor 10 dinyatakan VALID.

c. Perhitungan Uji Reliabilitas Variabel Butir Soal Item


43

Meninjau kembali bab III sebelumnya dijelaskan dalam

mengintegrasikan uji reliabilitas tes variabel X dan Y dalam penelitian

ini dikatakan memenuhi syarat reliabel apabila hasil hitung r xy

menunjukkan hasil sesuai dengan kriteria pembobotan pada uji

reliabilitas tes.

(a) Perhitungan Uji Reliabilitas Variabel X

TABEL : 4.7
PERSIAPAN PERHITUNGAN RELIABILITAS
VARIABEL X

Item Item
NO X2 Y2 XY
Ganjil Genap
1 16 15 256 225 240
2 14 14 196 196 196
3 16 15 256 225 240
4 12 12 144 144 144
5 11 11 121 121 121
6 9 14 81 196 126
7 15 14 225 196 210
8 14 12 196 144 168
9 10 9 100 81 90
10 13 13 169 169 169
11 14 12 196 144 168
12 13 16 169 256 208
13 9 14 81 196 126
14 9 10 81 100 90
15 5 9 25 81 45
16 7 11 49 121 77
17 13 6 169 36 78
18 11 10 121 100 110
44

19 12 13 144 169 156


20 10 9 100 81 90
21 7 8 49 64 56
22 10 7 100 49 70
23 9 14 81 196 126
24 10 8 100 64 80
25 12 8 144 64 96
26 7 11 49 121 77
27 12 11 144 121 132
28 9 9 81 81 81
29 8 8 64 64 64
30 4 8 16 64 32
31 9 7 81 49 63
32 8 10 64 100 80
33 5 5 25 25 25
∑ 343 353 3877 4043 3834
Sumber : Olahan Penulis 2022

Data yang diperoleh dari tabel di atas, didistribusikan ke dalam

rumus korelasi Product Moment dengan langkah sebagai berikut :

N = 33 ∑X = 363
∑Y = 315 ∑X2 = 4217
∑Y2 = 3313 ∑XY = 3594

N ∑ X Y − (∑ X ) (∑ Y )
rxy = √{ N ∑ X 2
− (∑ X )
2
}{N ∑ Y 2
− (∑ Y )
2
}
45

Hasil Uji Validitas No 1 S.D 10

N ( xy)  ( x)( y ) rxy


∑X ∑Y ∑X2 ∑Y2 ∑X.Y

 x 2  ( x) 2 }{N  y 2  ( y ) 2 93 678 8649 459684 63054 4.267


76 678 5776 459684 51528 3.292
94 678 8836 459684 63732 3.595
90 678 8100 459684 61020 2.847
678 )2 } 89 678 7921 459684 60342 1.711
73 678 5329 459684 49494 6.079
87 678 7569 459684 58986 2.722
459684 } 76 678 5776 459684 51528 2.864

Setelah perhitungan di atas disubtitusikan ke dalam rumus

Spearman Brown :

2. r 1 1
2 2
r 11 =
(1 + r )1 1
2 2

2 . 0.493
=
1 + 0.493
1
=
1.493
= 0.660
Sehingga dengan demikian harga koefisien reliabilitas tes yang

diperoleh sebesar 0,660 dibandingkan dengan rtabel. Jika

dikonsultasikan pada tabel r product moment pada=33 taraf signifikan

α = 0,05 diperoleh sebesar 0,660 maka rxy > rt yaitu 0,660 > 0,344
46

maka disimpulkan bahwa tes tersebut memenuhi syarat reliabilitas

pada tingkat kriteria sangat tinggi yang berada di antara 0,800-0,100.

(b) Perhitungan Uji Reliabilitas Variabel Y

TABEL : 4.8
PERSIAPAN PERHITUNGAN RELIABILITAS
VARIABEL Y
Item Item
NO X2 Y2 XY
Ganjil Genap
1 16 15 256 225 240
2 14 14 196 196 196
3 16 15 256 225 240
4 12 12 144 144 144
5 11 11 121 121 121
6 9 14 81 196 126
7 15 14 225 196 210
8 14 12 196 144 168
9 10 9 100 81 90
10 13 13 169 169 169
11 14 12 196 144 168
12 13 16 169 256 208
13 9 14 81 196 126
14 9 10 81 100 90
15 5 9 25 81 45
16 7 11 49 121 77
17 13 6 169 36 78
18 11 10 121 100 110
19 12 13 144 169 156
20 10 9 100 81 90
21 7 8 49 64 56
22 10 7 100 49 70
23 9 14 81 196 126
24 10 8 100 64 80
25 12 8 144 64 96
26 7 11 49 121 77
27 12 11 144 121 132
28 9 9 81 81 81
47

29 8 8 64 64 64
30 4 8 16 64 32
31 9 7 81 49 63
32 8 10 64 100 80
33 5 5 25 25 25
∑ 343 353 3877 4043 3834
Sumber : Olahan Penulis 2022

Data yang diperoleh dari tabel di atas, didistribusikan ke dalam

rumus korelasi Product Moment dengan angka kasar sebagai berikut :

N = 33 ∑X = 343

∑Y = 353 ∑X2 = 3877

∑Y2 = 4043 ∑XY = 3834

N ∑ X Y − (∑ X ) (∑ Y )

rxy = √{ N ∑ X 2
− (∑ X )
2
}{N ∑ Y 2
− (∑ Y )
2
}
(33 (3834
rxy = ) ) - (343) (353)

(33 (3877 ) } (3 )
{ ) ) - (343) 2
{ 3) (4043) - ( 353 2
}

12107
rxy = 126522 - 9

11764 } 1246
{ 127941 - 9 { 133419 - 09 }

rxy = 5443

10292 . 8810

rxy = 5443

90672520
48

rxy = 5443

9522.2
rxy = 0.572 (VALID)

Hasil perhitungan di atas disubtitusikan ke dalam rumus

Spearman Brown :

2. r 1 1
2 2
r 11 =
( 1 + r1 1
2 2
)
0.57
2 . 2
=
0.57
1 + 2
1.143
=
1.572
= 0.727

Jadi harga koefisien reliabilitas tes diperoleh 0,727. Jika

dikonsultasikan pada tabel r product moment pada=33 taraf signifikan

α = 0,05 diperoleh sebesar 0,727, maka rxy > rt yaitu 0,727> 0,344

maka disimpulkan bahwa tes tersebut memenuhi syarat reliabilitas

pada tingkat kriteria sangat tinggi yang berada di antara 0,800-0,100.

d. Mencari Koefisien Korelasi Variabel X dan Variabel Y

Untuk mengetahui koefisien Motivasi kerja (X) Efisiensi kerja

(Y) pada Toko Celia, maka terlebih dahulu dibuat tabel persiapan

untuk menghitung koefisien korelasi variabel X dan variabel Y berikut

ini.
49

TABEL : 4.9
PERSIAPAN PERHITUNGAN KOEFISIEN KORELASI RELIABILITAS

NO X Y X2 Y2 XY

1 30 31 900 961 930


2 29 28 841 784 812
3 24 31 576 961 744
4 24 24 576 576 576
5 24 22 576 484 528
6 29 23 841 529 667
7 23 29 529 841 667
8 23 26 529 676 598
9 20 19 400 361 380
10 24 26 576 676 624
11 27 26 729 676 702
12 18 29 324 841 522
13 16 23 256 529 368
14 13 19 169 361 247
15 22 14 484 196 308
16 15 18 225 324 270
17 20 19 400 361 380
18 27 21 729 441 567
19 26 25 676 625 650
20 16 19 256 361 304
21 16 15 256 225 240
22 20 17 400 289 340
23 21 23 441 529 483
24 17 18 289 324 306
25 23 20 529 400 460
26 19 18 361 324 342
50

27 22 23 484 529 506


28 16 18 256 324 288
29 18 16 324 256 288
30 15 12 225 144 180
31 13 16 169 256 208
32 14 18 196 324 252
33 14 10 196 100 140
∑ 678 696 14718 15588 14877

Sumber : Olahan Penulis 2022

Untuk menentukan bagaimana kuatnya hubungan suatu variabel

dengan variabel yang lainnya, maka dipergunakan rumus korelasi

Product Moment. Berdasarkan hasil dari tabel di atas diperoleh bahwa :

N = 33 ∑X = 678

∑Y = 969 ∑X2 = 14718

∑Y2 = 15588 ∑XY = 14887

N ∑ X Y − (∑ X ) (∑ Y )
= √{ ∑ }{N ∑ Y }
2 2
N X 2
− (∑ X ) 2
− (∑ Y )
rxy
51

N ( xy)  ( x)( y)
rxy  NO X
2 2 2 2
{N  x  ( x) }{N  y  ( y) =
2 . r 1/2 1/2
1 + r 1/2 1/2 1 30
2 . 0.493 2 29
=
(363) (315) 1 + 0.493 3 24
(363) ) }{ (33)
2
(3313) - ( 315 ) } 2 1 4 24
=
1.493 5 24
114345 = 0.660 6 29
131769 }{ 109329 - 99225 } 7 23
8 23
4257 = (r2 ) x 100 % 9 20
10104 = 0.660 X 100% 10 24
Dari hasil perhitungan koefisien korelasi antara variabel X

terhadap Y perolehan rxy tersebut dikonsultasikan pada tabel

harga kritik dari rtabel Product Moment atau rtabel untuk interval

kepercayaan 5%. Setelah dikonsultasikan diperoleh rtabel

dengan=33 adalah 0,682. Dengan demikian rxy = 0,682> rtabel =

0,344 Nilai koefisien korelasi rxy = 0,682 berada diantara 0 (nol)

sampai dengan 1 (satu). Menurut Husein Umar (2000 : 132)

bahwa : ”Jika nilai r > 0 artinya telah terjadi hubungan linier

positif, yaitu makin besarilai variabel X (independen), maka

makin besar pulailai variabel Y (dependen). Hasil ini dapat

diartikan bahwa rxy yang terlampir mendekati satu atau dua,

menunjukkan hubungan yang kuat dan positif antar kedua

variabel.
52

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dari hasil

perhitungan koefisien korelasi antara varibel X (Motivasi Kerja)

dengan variabel Y (efisiensi kerja) diperoleh rhitung (rxy) = 0,682

jika dikonsultasikan pada tabel harga kritik r product moment

untuk interval kepercayaan 5% setelah di hitung ternyata r

hitung = 0,682 > dari rtabel = 0,344. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa hubungan Motivasi Kerja dan Efisiensi kerja

pada Toko Celia sudah baik.

e. Uji Regresi Linier Sederhana

Sumbangan relatif Variabel X terhadap variable Y. Kemudian

juga digunakan untuk meramalkan besarnya koefisien regresi

Variabel X terhadap Variabel Y. Untuk menentukan persamaan

regresi ini terlebih dahulu dicari harga koefisien a dan b.

Koefisien a dan b yang lebih dahulu ditentukan adalah koefisien

b, yaitu:

Menghitung Konstanta a:

2 . 0.493 2
=
1 + 0.493 3
( 315 )2 } 1 4
=
1.493 5
= 0.660 6
99225 } 7
8
= (r2 ) x 100 % 9

Menghitung Konstanta b:
53

nΣ XiYi− ( ΣX 1 ) ( ΣYi )
b=
nΣ Xi 2 −( Σ Xi )2
N ( xy)  ( x)( y)
 NO
2 2 2 2
{N  x  ( x) }{N  y  ( y) =
2 . r 1/2 1/2
1 + r 1/2 1/2 1
2 . 0.493 2
=
1 + 0.493 3
( 315 )2 } 1 4
=
1.493 5

Maka:

Y = a + bx
Y = 6.041 + 0.7325

7.00
Y= 6.041 +
6.00 0.7325

5.00

4.00

3.00

2.00

1.00

0.00

f. Pengujian Koefisien Determinan

Untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel X

terhadap variabel Y, maka dihitung dengan menggunakan rumus

determinan dengan formulasi sebagai berikut.


54

44% 11 27
12 18
13 16
14 13

maka dengan demikian, besarnya kontribusi Motivasi Kerja

terhadap Efisiensi kerja adalah = 47 %.

g. Pengujian Hipotesis

Untuk mengetahui kehandalan korelasi antara rxy, yang diperoleh

maka digunakan statistika t, yang disajikan sebagai berikut:

r xy √ n−2
t=
√1−r xy2
dengan dk =-2

13 16
14 13
15 22
16 15

Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis ternyata Ha diterima

dan Ho ditolak dimana Ha adanya hubungan dan Ho tidak

adanya hubungan, sebab t hitung = 11.953 > t tabel = 1,692

sehingga dapat dinyatakan adanya korelasi Motivasi kerja (X)

terhadap Efisiensi kerja (Y) pada Toko Celia.


55

4.2 Analisa Hasil Penelitian

Berdasarkan uraian di atas maka secara statistika penulis

mengemukakan hasil analisis penulisan sebagai berikut :

a. Dari hasil perhitungan uji validitas setiap item/butir angket sebanyak 16

soal setelah dikorelasikan ternyata valid sehingga penulis dapat

meneruskan pengolahan data. Hal ini dilakukan penulis untuk

mengecek hasil angket yang dikembalikan oleh responden apakah

sesuai dan telah diisi sesuai dengan petunjuk.

b. Untuk menguji reliabilitas tes, dilakukan dengan mengkorelasikan

setiap varibel, setelah disubtitusikan dengan Rumus Spearman Brown

ditemukan sebagai berikut :

1. Untuk variabel X, rxy = 0,927 tergolong sangat tinggi, yaitu berada

diantara 0,800-0,100.

2. Untuk variabel Y, rxy = 0,666 tergolong tinggi, yaitu berada diantara

0,800-0,100.

Dari hasil tersebut dapat menginterprestasikan besarnya koefisien

instrumen penelitian, sehingga memenuhi syarat reliabel tes.

c. Dari hasil perhitungan koefisien antara varibel X (Motivasi Kerja)

terhadap variabel Y (Efisiensi Kerja) diperoleh rhitung (rxy) = 0,682 jika

dikonsultasikan pada tabel harga kritik r product moment untuk interval

kepercayaan 5% setelah di hitung ternyata r hitung = 0,682> dari rtabel =

0,344. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kontribus variabel X

terhadap Y sangat kuat yaitu 47%.


56

d. Hipotesis ternyata Ha diterima dan Ho ditolak dimana Ha adanya

hubungan dan Ho tidak adanya hubungan, sebab t hitung = 11.953 > t

tabel = 1,692 sehingga dapat dinyatakan adanya korelasi Motivasi kerja

(X) terhadap Efisiensi kerja (Y) pada Toko Celia.


57

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5. 1 Kesimpulan

Dari hasil analisa data tersebut, maka penulis dapat menarik

kesimpulan penelitan sebagai berikut :

a. Dari hasil perhitungan uji validitas setiap item/butir angket sebanyak 16

soal setelah dikorelasikan ternyata valid sehingga penulis dapat

meneruskan pengolahan data. Hal ini dilakukan penulis untuk mengecek

hasil angket yang dikembalikan oleh responden apakah sesuai dan telah

diisi sesuai dengan petunjuk.

b. Untuk menguji reliabilitas tes dari hasil tersebut dapat

menginterprestasikan besarnya koefisien instrumen penelitian, sehingga

memenuhi syarat reliabel tes.

c. Dari hasil perhitungan koefisien antara varibel X (Distribusi Barang)

terhadap variabel Y (Efisiensi kerja) dapat disimpulkan bahwa

kontribus variabel X terhadap Y sangat kuat yaitu 59 %.

d. Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis ternyata Ha diterima dan Ho

ditolak dimana Ha adanya hubungan dan Ho tidak adanya hubungan

dapat dinyatakan adanya korelasi Motivasi Kerja (X) terhadap Efisiensi

kerja (Y) pada Toko Celia.


58

5. 2 Saran

Dari hasil penelitian yang dilakukan mengenai Pengaruh Distribusi Barang

terhadap Efisiensi kerja pada Toko Celia, maka dapat diajukan saran

sebagai berikut :

1. Motivasi kerja pada Toko Celia dalam kategori baik.amun walaupun

dikatakan baik tetapi masih ada permasalahan dalam kebutuhan fisik.

Oleh karena itu diharapkan pemilik usaha dapat lebih menggali dan

memperhatikan faktor-faktor yang mendukung terpenuhinya

kebutuhan fisik seperti memberikan insentif, bonus lebih besar lagi

sesuai dengan kinerja dan prestasi kerjanya yang sudah dihasilkan

selama bekerja agar setiap karyawan dapat mencukupi kebutuhan

fisiknya dengan demikian karyawan akan semakin termotivasi dan

lebih giat dalam berkerja sehingga jika karyawan termotivasi untuk

melakukan yang terbaik maka akan berdampak baik untuk

perusahaan.

2. Efisiensi kerja pada Toko Celia dalam kategori cukup baik.amun

walaupun di katakan cukup baik tetapi masih ada karyawan yang sulit

untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dan pekerjaan. Hal ini

disebabkan karena kurangnya motivasi yang diberikan oleh atasan dan

juga peran sesama rekan kerja yang kurang aktif dalam mendukung

setiap karyawan untuk terlibat dalam aktivitas yang ada di perusahaan.

Dan juga pekerjaan yang diberikan tidak sesuai dengan jabatan dan

kemampuan kerja karyawan sehingga peneliti menyarankan agar


59

perusahaan lebih memberikan motivasi berupa gathering karyawan

agar setiap karyawan dapat berbaur dan lebih akrab dengan sesama

rekan kerja dengan demikian dapat menciptakan lingkungan kerja

yang efektif dan efisien sehingga karyawan pun merasayaman untuk

bekerja di Toko Celia dengan begitu efektivitas kerja di perusahaan

akan tercapai dan membantu perusahaan mewujudkan tujuannya dan

membuat Toko Celia menjadi lebih baik lagi untuk masa yang akan

datang.
60

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Maruf, M. (2019). Manajemen dan Evaluasi Kinerja Karyawan.

Ansori. (2020). Manajemen Sumber Daya MANUSIA. In Paper Knowledge . Toward


a Media History of Documents (Vol. 3, Issue April).

Arep, I., & Tanjung, H. (2003). Manajemen Motivasi. April.

Arikunto, S. (2016). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (pp. 1–251).

Arikunto, S. (2021). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 3 (R. Damayanti (ed.). 1–


400.

Chairunnisah, R., KM, S., & Mataram, P. M. F. H. (2021a). Teori sumber daya
manusia. In Kinerja Karyawan.

Chairunnisah, R., KM, S., & Mataram, P. M. F. H. (2021b). Teori sumber daya
manusia. In Kinerja Karyawan. http://digilib.uinsgd.ac.id/40781/1/KINERJA
KARYAWAN 2 CETAK.pdf#page=38

Dewi, D. P., & Harjoyo. (2019). Manajemen Sumber Daya Manusia. In Unpam Press
(Issue 1).

Ismanto, J. (2020). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran jasa “Prodi Akuntasni S-1.”
In UNPAM PRESS: Tangerang (Issue 1).

Marnis & Priyono. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia. In Manajemen Sumber
Daya Manusia. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Salim. (2008). Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia. In Kompas (Issue April).

Sedarmayanti. (2016). RESUME BUKU MANAJEMEN STRATEGI.

Sugiyono. (2018). prof. dr. sugiyono, metode penelitian kuantitatif kualitatif dan r&d.
intro ( PDFDrive ).pdf. In Bandung Alf (p. 143).

Suryani, N. K., Indah Sri Laksemini, K. D., & Widani Sugianingrat, I. A. P. (2014).
Kinerja Sumber Daya Manusia. Nila Cakra, 108.

Suryani, N. K., Sugianingrat, I. A. P. W., & Laksemini, K. D. I. S. (2020). Kinerja


Sumber Daya Manusia - Google Books. Bandung: Nilacakra.

Sutrisno, Prof. Dr. H. E. (2018). Budaya Organisasi Dan Kinerja - Google Books.
Deepublish, 338.
https://www.google.co.id/books/edition/Budaya_Organisasi_Dan_Kinerja/
61

kDiRDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Hari+Sulaksono&printsec=frontcover
%0Ahttps://books.google.co.id/books?
id=pd6VDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=budaya+organisasi&hl=ban&sa
=X&redir_esc=y#v=onep

Anda mungkin juga menyukai