NIM : 16081392
KELAS : 13F2
FAKULTAS PSIKOLOGI
2018
DAFTAR ISI
Seberapa baik sumber daya manusia dikelola akan menjadi hal yang penting bagi
kesuksesan perusahaan nantinya. Namun, jika sumber daya manusia tidak dikelola dengan baik, maka
pengaruhnya akan menurun dengan sumber daya lain. Sumber daya manusia mempunyai pengaruh
yang lebih besar terhadap perkembangan organisasional dibandingkan dengan sumber daya yang lain.
Suwatno dan Donni (2011:16) mengatakan manusia selalu berperan aktif dan dominan
dalam setiap kegiatan organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu
terwujudnya organisasi. Mengatur karyawan adalah sulit dan kompleks, karena karyawan mempunyai
perasaan, pikiran serta keinginan yang dapat mempengaruhi sikapnya terhadap pekerjaan. Sikap
mereka akan mempengaruhi prestasi, kepuasan kerja serta kecintaannya terhadap pekerjaan.
Oleh karena itu, banyak faktor yang mendukukung dalam melakukan segala pekerjaan, agar
kinerja karyawan dapat memberikan kepuasan terhadap perusahaan. Gaji bisa menjadi faktor penarik
bagi karyawan untuk meningkatkan kinerjanya. Gaji merupakan salah satu bentuk kompensasi, yang
didefinisikan sebagai manfaat jasa yang diberikan secara teratur atas prestasi kerja dan diberikan
kepada karyawan (Wursanto 2005). Pemenuhan kebutuhan baik dalam bidang materi maupun non
materi, seperti kebutuhan sosial, prestise, psikologis, dan intelektual sebagai sebuah kompensasi atas
kinerja yang dilakukan karyawan kepada perusahaan layak untuk diperhatikan, terutama saat kinerja
karyawan mulai melemah (Panudju 2004).
Gaji meliputi tunjangan-tunjangan yang digunakan dalam waktu yang relatif panjang,
seperti perbulan atau pertahun. Gaji per jam dan per hari biasanya diberikan satu kali dalam seminggu
atau satu kali perbulan, namun gaji pertahun biasanya juga diberikan setiap bulan (Samsudin 2009).
Gaji dan motivasi kerja sangat penting dalam meningkatkan kinerja karyawan. Gaji menjadi
pendorong seseorang melaksanakan suatu kegiatan guna mendapatkan hasil yang terbaik, motivasi
kerja karyawan perlu dibangkitkan agar karyawan dapat melaksanakan kinerja yang terbaik,
sebaliknya karyawan yang tidak mempunyai motivasi kerja yang tinggi dalam melakukan
pekerjaannya akan sulit untuk bekerja dengan baik dan cenderung tidak bertanggung jawab sekalipun
karyawan tersebut memiliki kemampuan operasional yang baik (Panudju 2003).
Selain itu, motivasi juga merupakan faktor yang mempengaruhi dalam kinerja karyawan.
Motivasi kerja adalah suatu proses dimana kebutuhan seseorang mendorongnya untuk melakukan
serangkaian kegiatan yang mengarah kepada ketercapaian tujuan tertentu dan bila tujuan tersebut
berhasil dicapai akan memuaskan atau memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Dorongan untuk
melakukan kegiatan bekerja ini masing-masing tujuannya memiliki harkat yang berbeda-beda bagi
tiap individu (Munandar, 2001).
Berdasarkan pendapat Hasibuan (2010) mengatakan bahwa motivasi kerja merupakan hal
yang sulit dilakukan karena perusahaan tidak mengetahui secara pasti apa kebutuhan dan keinginan
dari karyawan. Menurut pendapat Asep dan Tanjung (2004) adapun motivasi kerja dapat diukur dari
tingkat absensi, kedisiplinan, serta kerja sama yang terjadi antar karyawan.
Hasibuan (2010) berpendapat bahwa motivasi kerja merupakan hasil sebuah proses yang
bersifat internal atau eksternal bagi individu yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan
konsistensi dalam hal melakukan kegiatan-kegiatan tertentu. Apabila motivasi kerja dari para pegawai
bisa dibangun, maka para karyawan dapat memiliki kinerja yang lebih baik di dalam organisasi atau
perusahaan.
Motivasi kerja dapat disimpulkan sebagai dorongan yang timbul pada diri individu baik
dalam maupun luar individu untuk berperilaku mencapai tujuan yang telah ditentukan. Motivasi
merupakan salah satu kunci penting dalam berkarir. Hal ini berlaku pada apapun jenis pekerjaannya,
dimanapun tempat pekerjaannya. Sebagai contoh adalah motivasi dalam diri sendiri itu harus terus
terjaga dalam mempertahankan motivasi itu sendiri. Tidak sedikit kendala yang menghadang entah itu
rasa lelah, malas ataupun jenuh.
Hariandja (2005) berpendapat bahwa kinerja merupakan hasilkerja yang dihasilkan oleh
pegawai atau perilaku nyata yang ditampilkan sesuai peranannya dalam organisasi. Kinerja juga
berarti hasil yang dicapai seseorangbaik kualitas maupun kuantitas sesuai dengan tanggungjawab yang
diberian kepadanya. Selain itu kinerja seseorang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan,inisiatif,
pengalaman kerja, dan motivasi kerja karyawan.
Pada faktanya perusahaan seringkali tidak memperhatikan gaji sebagai bentuk perwujudan
kompensasi bagi karyawan sehingga karyawan merasa kurang dihargai dan sangat mempengaruhi
kinerja karyawan juga terhadap kemajuan perusahaan. Banyak karyawan yang berdemo dan mogok
kerja dikarenakan masalah-masalah tersebut. Dengan kesesuaian gaji dan motivasi kerja yang
diberikan perusahaan terhadap karyawan, maka akan merangsang tumbuhnya motivasi kerja kerja di
dalam diri seorang karyawan.
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas, yang
menjadi masalah utama adalah motivasi dan kompensasi atau gaji mempengaruhi kinerja karyawan.
Kurangnya motivasi kerja dan ketidakpuasan terhadap gaji menyebabkan penurunan terhadap kinerja
karyawan. Dengan alasan tersebut dibatasi masalah pada motivasi kerja, kompensasi atau gaji dan
kinerja karyawan.
1.5 TUJUAN
1.6 MANFAAT
dan kompensasi dalam upaya meningkatkan kinerja kerja karyawan, sehingga terjadi
2. Bagi penulis, yaitu dapat memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam mengenai
pengaruh motivasi dan kompensasi dalam upaya meningkatkan kinerja kerja karyawan
DAFTAR PUSTAKA
A.S. Munandar. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Depok : Penerbit Universitas Indonesia
(UI)
Astuty, N. 2010, Pengaruh Kompensasi dan Motivasi terhadap Kinerja Guru di SMA Negeri 2
Argamakmur, Bengkulu Utara.
Eddy.M.Sutanto dan Ferdian.M.P, 2014, Persepsi Akan Gaji, Motivasi Kerja, Dan Kinerja
Karyawan Pt. Amita Bara Sejahtera. Universitas Kristen Petra Surabaya. Journal of
Business and Banking
Hasibuan, 2010, PT BHP Biliton Indonesia: Kompensasi Tidak Menjamin Karyawan Akan Loyal,
Organisasi dan Motivasi Kerja
Panudju, A. 2004, ‘Pengaruh Kompensasi dan Karakteristik Pekerjaan terhadap Kepuasan Kerja
Karyawan Unit Produksi PT. X Palembang’, Jurnal Manajemen dan Bisnis, Sriwijaya.
Suwatno, H dan Donni Juni Priansa. 2011. Manajemen SDM dalam organisasi public dan bisnis,
cetakan pertama, Bandung: Penerbit ALFABETA.