MAKALAH
MANAJEMEN KARIR DAN RETERENSI KARYAWAN
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen SDM
Dosen Pengampu Bapak Iqbal Arraniri S.E I M.M
Disusun Oleh :
Nama : Rafiah Nur Azizah
Kelas : Manajemen 2A
NIM : 20210510118
Dalam suatu organisasi, Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu aset yang
penting. Semua aktivitas utama organisasi dijalankan oleh karyawan atau tenaga kerja
organisasi. SDM yang berkualitas akan meningkatkan kinerja organisasi menjadi optimal.
SDM yang sehat baik dari fisik maupun mental merupakan salah satu cara yang membuat
karyawan menjadi aktif bekerja dan dapat menjadi lebih produktif. Perusahaan atau instansi
yang memiliki fasilitas yang memadai, disertai dengan teknologi yang mumpuni tentu akan
sangat membantu proses berjalannya organisasi, namun tanpa peran manusia, organisasi
tidak akan berjalan. Manusia merupakan penggerak suatu organisasi, sehingga akan menjadi
lebih baik jika organisasi mendapatkan arahan yang positif. Salah satu faktor yang dapat
memengaruhi keberhasilan suatu organisasi adalah lingkungan kerja yang mendukung.
Lingkungan kerja merupakan faktor utama yang memiliki dampak terhadap berlangsungnya
proses bekerja karyawan. Lingkungan kerja terdiri dari dua hal yaitu lingkungan kerja fisik
dan non fisik. Lingkungan kerja non fisik merupakan situasi di tempat kerja, sedangkan
orang-orang atau peralatan merupakan lingkungan kerja fisik. Lingkungan kerja yang dapat
mendukung berlangsungnya proses kerja karyawan adalah dengan adanya 2 relasi yang
terjalin baik antara atasan dan bawahan di suatu perusahaan. Lingkungan kerja merupakan
hal yang penting karena dapat menjadi pendorong utama karyawan untuk berkomitmen
terhadap suatu perusahaan. Salah satu efek dari lingkungan kerja yang nyaman dan
mendukung adalah dengan meningkatnya rasa kesetiaan karyawan untuk bekerja di instansi
tersebut. Lingkungan yang mendukung tersebut akan menjadi motivasi karyawan untuk
semakin terlibat aktif dalam suatu organisasi. Keterlibatan organisasi juga menjadi suatu
peran penting dalam mendukung lingkungan kerja yang harmonis dalam suatu perusahaan.
Keterlibatan aktif yang positif dalam perusahaan secara tidak langsung membuat karyawan
mau berkomitmen dan bergerak bersama untuk mencapai visi perusahaan. Keterlibatan yang
dilakukan secara konsisten mengindikasikan karyawan dapat bekerja dengan nyaman di
perusahaan atau instansi tersebut. Salah satu persoalan dalam suatu perusahaan atau
organisasi adalah mengurangi turnover yang tinggi. Turnover merupakan proses karyawan
meninggalkan organisasi dan harus digantikan posisinya, perusahaan akan mengalami
kerugian apabila karyawan yang keluar merupakan karyawan profesional.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian yang telah disampaikan dalam bagian latar belakang, maka rumusan
masalah yang telah disusun dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah lingkungan kerja yang mendukung berpengaruh terhadap retensi karyawan?
2. Apakah lingkungan kerja yang mendukung berpengaruh terhadap keterlibatan organisasi?
3. Apakah keterlibatan organisasi berpengaruh terhadap retensi karyawan?
4. Apakah keterlibatan organisasi memediasi pengaruh lingkungan kerja yang mendukung
terhadap retensi karyawan?
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui pengaruh lingkungan kerja yang mendukung terhadap retensi karyawan
2. Mengetahui pengaruh lingkungan kerja yang mendukung terhadap keterlibatan organisasi
3. Mengetahui pengaruh keterlibatan organisasi terhadap retensi karyawan
4. Mengetahui mediasi keterlibatan organisasi pada pengaruh lingkungan kerja yang
mendukung terhadap retensi karyawan
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengembangan karier dan penghargaan memiliki
hubungan yang paling kuat terhadap retensi karyawan. Dalam model penelitian ini dilakukan
dengan 4 variabel, yang terdiri dari 2 variabel independen yaitu penghargaan dan pengembangan
karier, 1 variabel intervening yaitu kepuasan kerja serta 1 variabel dependen yaitu retensi
karyawan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa
hipotesis pertama diterima. Penghargaan terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap
retensi karyawan. Hal ini menandakan semakin baik penghargaan yang diterima karyawan maka
akan meningkatkan retensi karyawan. Secara empiris hasil penelitian ini memperkuat penelitian
yang telah dilakukan oleh Akhtar (2015), Terera (2014), dan Oyoo et al (2016). Pada hipotesis
kedua, pengembangan karier terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap retensi
karyawan. Hal ini membuktikan bahwa semakin baik pengembangan karier yang ada di
perusahaan maka akan meningkatkan retensi karyawan. Hasil penelitian ini memperkuat hasil
penelitian Kwenin (2013). Pada hipotesis ketiga, kepuasan kerja terbukti berpengaruh positif dan
signifikan terhadap retensi karyawan. Semakin baik kepuasan kerja yang dirasakan oleh
karyawan maka akan meningkatkan retensi karyawan. Hasil penelitian ini mendukung hasil
penelitian dari Jaiswal dan Joge (2018), Terera (2014), dan Biason (2014). Pada hipotesis
keempat juga menghasilkan bahwa penghargaan terbukti berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan kerja. Semakin baik penghargaan yang diterima karyawan maka akan
semakin tinggi kepuasan kerja karyawan. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang
dilakukan oleh Sarwar dan Abugre (2013). Pada hipotesis kelima, pengembangan karier terbukti
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Semakin baik pengembangan karier
yang ada pada perusahaan maka hal tersebut akan meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Hasil
penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Saleem et al (2013) dan Shujaat et al
(2013). Variabel kepuasan kerja terbukti berhasil memediasi pengaruh antara variabel
pengembangan karier ke retensi karyawan. Hal ini berarti dalam hubungan kepuasan kerja dapat
dipengaruhi oleh pengembangan karier yang ada pada perusahaan dan akan berdampak pada
retensi karyawan. Melalui adanya pengembangan karier yang baik dan jelas dapat memicu untuk
meningkatkan kepuasan kerja pada karyawan AirNav Indonesia dan hal tersebut akan berdampak
pada retensi karyawan yang semakin baik. Namun disisi lain, sebagai variabel intervening,
variabel kepuasan kerja tidak memberikan efek mediasi yang signifikan terhadap pengaruh
penghargaan terhadap retensi karyawan.
https://scholar.google.com
https://journals.sagepub.com
https://academic.oup.com/journals
https://C:/Users/Ideapad%20330/Downloads/28109-1-56146-1-10-
20170302.pdf