Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

ETIKA BISNIS DALAM MANAJEMEN PRODUKSI


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Etika Bisnis
Dosen Pengampu Bapak Januar Habibi Mahsyar, S.E., M.M

Disusun Oleh :

Daffaa Maizul Huda : 20210510104


Jacky Muhamad Haidar : 20210510269
Mila Triviska : 20210510354
Muhammad Wildan S : 20210510195
Rafiah Nur Azizah : 20210510118
Wafa Nur Irdiyanti : 20210510146

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KUNINGAN

2022

i
ABSTRAK : Pengambil keputusan memiliki kedudukan yang sama, dan bertindak adil dalam
memberikan pelayanan kepada, pelanggan baik secara individu maupun kelompok. Mengapa
etika bisnis diperusahaan terasa demikian sangat penting saat ini? Karena untuk membentuk
perusaan yang kuat dan memiliki daya saing yang tinggi dan memiliki kemampuan untuk
menciptakan nilai (Value-Creation) yang tinggi, diperlukan landasan yang kokoh. Biasanya
mulai dari perencanaan strategis, organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan di
dukung dengan budaya perusahaan yang kuat dan etika perusahaan yang di jalankan secara
konsisten. Etika merupakan keyakinan mengenai tindakan yang benar dan yang salah, atau
tindakan yang baik dan yang buruk, yang mempengaruhi hal lainnya. Nilai-nilai dan moral
pribadi perorangan dan konteks sosial menentukan apakah suatu perilaku tertentu dianggap
sebagai perilaku yang etis atau tidak etis. Etika bisnis adalah istilah yang biasanya berkaitan
dengan perilaku etis atau tidak etis yang dilakukan oleh manajer atau pemilik suatu organisasi.
Etika mempengaruhi perilaku pribadi di lingkungan kerja. Penulisan ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana etika bisnis pada studi kasus Manufaktur Company Karena di dalam
berbisnis etika sangatlah diperlukan dengan etika perusahaan dapat mengetahui jati diri kita dan
dapat memberikan keputusan apakah kita layak bekerja di perusahaan tersebut atau tidak.
Dengan memegang teguh etika atau moral bisnis yang ada bisnis kita akan berjalan dengan baik,
karena dengan memiliki etika yang baik kita dapat bersaing dengan perusahaan lain tanpa
menyakiti pihak manapun. Etika telah berkembang di kehidupan masyarakat, jika kita dapat
mempergunakannya dengan baik maka etika kita akan memberikan dampak yang positif
terhadap bisnis kita dan perusahaan orang lain.
Kata Kunci : Etika Bisnis, Perusahaan, Produksi

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat
serta hidayah – Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah mata kuliah Etika Bisnis yang berjudul “ ETIKA BISNIS DALAM
MANAJEMEN PRODUKSI”. Sholawat beserta salam semoga selalu tercurah limpahkan
kepada Nabi Muhammad SAW ,kepada keluarga ,para sahabat dan semoga sampai kepada
seluruh umatnya. Amin. Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Perilaku
Organisasi di program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi di UNIVERSITAS KUNINGAN.
Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar - besarnya kepada Bapak Januar
Habibi Mahsyar, S.E.,M.M selaku dosen pengajar mata kuliah ini dan kepada segenap pihak
yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini. Akhirnya penulis
menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Maka dari itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan
pembuatan makalah ini. Terima kasih dan semoga makalah ini bisa memberikan manfaat yang
positif bagi kita semua. Aamiin.

iii
DAFTAR ISI

ABSTRAK.................................................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR................................................................................................................ iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. iv
BAB I Pendahuluan.................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................... 2
1.3 Tujuan............................................................................................................................. 2
BAB II Kajian Teoritis............................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Etika Dalam Manajemen Produksi ............................................................. 3
2.2 Pasal Pasal Manajemen Produksi ................................................................................. 4
2.3 Hal Penting Dalam Manajemen Produksi...................................................................... 6
2.4 Teori Dasar Manajemen Produksi................................................................................. 7
BAB III Hasil Dan Pembahasan................................................................................................. 9
3.1 Rumusan Masalah........................................................................................................... 9
3.2 Pembahasan....................................................................................................................9
3.3 Kesimpulan.....................................................................................................................11
BAB IV Kesimpulan Dan Saran.................................................................................................13
4.1 Kesimpulan.....................................................................................................................13
4.2 Saran...............................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................14

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Etika adalah seperangkat prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang menegaskan tentang benar dan
salah. Sedangkan produksi adalah suatu kegiatan menambah nilai guna barangdengan
menggunakan sumberdaya yang ada Jadi, Etika Produksi adalah seperangkat prinsip-
prinsip dan nilai-nilai yang menegaskan tentang benar dan salahnya hal hal yang dilakukan
dalam proses produksi atau dalam proses penambahan nilai guna barang. Pentingnya Etika
Produksi proses produksi, subuah produsen pada hakikatnya tentu akan selalu berusaha
untuk menekan biaya produksi dan berusaha untuk mendapatkan laba sebanyak banyaknya.
Dalam upaya produsen untuk memperoleh keuntungan, pasti mereka akan melakukan
banyak hal untuk memperolehnya. Termasuk mereka bisa melakukan hal hal yang
mengancam keselamataan konsumen. Padahal konsumen dan produsen bekerjasama. Tanpa
konsumen, produsen tidak akan berdaya. Seharunyalah produsen memeberi perhatian dan
menjaga konsumen sebagai tanda terima kasih telah membeli barang atau menggunakan
jasa yang mereka tawarkan. Namun banyak produsen yang tidak menjalankan hal ini.
Produsen lebih mementingkan laba. Seperti banyaknya kasus kasus yang akhirnya
mengancam keselamatan konsumen karena dalam memproduksi, produsen tidak
memperhatikan hal hal buruk yang mungkin terjadi pada konsumen. Bahkan, konsumen
ditipu, konsumen ditawarkan hal-halyang mereka butuhkan, tapi pada kenyataannya,
mereka tidak mendapat apa yang mereka butuhkan mereka tidak memperoleh sesuai dengan
apa yang ditawarkan

1
1.2 RUMUSAN MASALAH

 Apa itu etika bisnis dalam manajemen produksi ?


 Apa hal penting yang ada dalam manajemen produksi ?
 Apa saja pasal yang terkait dalam manajemen produksi ?
 Apa itu teori dasar dalam hubungan manajemen produksi ?
 Apa itu etika produksi ?

1.3 TUJUAN

 Untuk mengetahui apa itu etika bisnis


 Seberapa penting manajemen produksi
 Untuk mengetahui teori dasar dalam manajemen produksi
 Untuk mengetahui apa itu etika produksi

2
BAB II
KAJIAN TERORITIS

2.1 Pengertian Etika Dalam Manajemen Produksi


Etika adalah seperangkat prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang menegaskan tentang benar
dan salah. Sedangkan produksi adalah suatu kegiatan menambah nilai guna barangdengan
menggunakan sumberdaya yang ada Jadi, Etika Produksi adalah seperangkat prinsip- prinsip dan
nilai-nilai yang menegaskan tentang benar dan salahnya hal hal yang dilakukan dalam proses
produksi atau dalam proses penambahan nilai guna barang. Pentingnya Etika Produksi proses
produksi, subuah produsen pada hakikatnya tentu akan selalu berusaha untuk menekan biaya
produksi dan berusaha untuk mendapatkan laba sebanyak banyaknya. Dalam upaya produsen
untuk memperoleh keuntungan, pasti mereka akan melakukan banyak hal untuk memperolehnya.
Termasuk mereka bisa melakukan hal hal yang mengancam keselamataan konsumen. Padahal
konsumen dan produsen bekerjasama. Tanpa konsumen, produsen tidak akan berdaya.
Seharunyalah produsen memeberi perhatian dan menjaga konsumen sebagai tanda terima kasih
telah membeli barang atau menggunakan jasa yang mereka tawarkan. Namun banyak produsen
yang tidak menjalankan hal ini. Produsen lebih mementingkan laba. Seperti banyaknya kasus
kasus yang akhirnya mengancam keselamatan konsumen karena dalam memproduksi, produsen
tidak memperhatikan hal hal buruk yang mungkin terjadi pada konsumen. Bahkan, konsumen
ditipu, konsumen ditawarkan hal-halyang mereka butuhkan, tapi pada kenyataannya, mereka
tidak mendapat apa yang mereka butuhkan mereka tidak memperoleh sesuai dengan apa yang
ditawarkan.
Langkah-langkah tersebut memerlukan ditegakkannya kode etika"tanggung jawab dan
akuntabilitas korporasi" (corporate responsibility and accountability) yang diawasi ketat oleh
asosiasi-asosiasi perusahaan danmasyarakat umum. Kualitas produk pun bisa dikorbankan demi
pemangkasan biaya produksi. Hukum harus menjadi langkah pencegahan (precautionary
measures) yang ketat bagi perilaku ekonomi. Perilaku ekonomi yang membahayakan
keselamatan publik harus diganjar seberat-beratnya. Ini bukan sekadarlabelisasi "aman" atau
"tidak aman" pada barang konsumsi. Karena, itu amat rentan terhadap kolusi. Banyak pengusaha

3
rela membayar miliaran rupiah bagi segala bentuk labelisasi. Seharusnya pengusaha membayar
miliaran rupiah atas perbuatannya yang membahayakan keselamatan publik. Hukum harus
menjadi pencegah dan bukan pemicu perilaku ekonomi tak etis.

2.2 Pasal Pasal Manajemen Produksi

Di Indonesia sendiri hak konsumen dilindungi oleh Undang-Undang Perlindungan


Konsumen No. 8 Tahun 1999. Pasal 2 UUPK yang menyebutkan bahwa perlindungan konsumen
berasaskan manfaat, keadilan, keseimbangan, keamanan dan keselamatan konsumen serta
kepastian hukum.

Sedangkan Hak konsumen menurut pasal 4 UUPK, adalah sebagaiberikut:


(1)Hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam mengkon-sumsi barang dan/atau
jasa
(2)Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau jasa sesuai
dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan
(3)Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau
jasa
(4)Hak untuk didengar pendapat atau keluhannya atas barang danjasa yang dia gunakan
(5) Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyel saian sengketa
perlindungan konsumen secara patut.
(6) Hak untuk mendapatkan pembinaan dan pendidikan konsumen
(7) Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif
(8) Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggam apabila barang dan/atau
jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya
(9) Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya

Namun demikian konsumen juga mempunyai kewajiban, sebagai berikut (pasal 5):
(1) Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemak; atau pemanfaatan barang
dan /atau jasa demi keamanan dan lamatan.

4
(2) Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan;jasa;
(3) Membayar dengan nilai tukar yang disepakati;
(4) Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara patut

Sedangkan pasal-pasal yang berkaitan dengan pelaku usaha


adalah
a.. Pasal 7, Kewajiban Pelaku Usaha

Kewajiban pelaku usaha diantaranya adalah:


(1) Memberikan informasi yang jelas, benar dan jujur mengenai komdan jaminan barang
dan/atau jasa serta memberi penjelas penggunaan perbaikan dan pemeliharaan.
(2) Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujurserta tidak diskriminatif
(3) Menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi dan/atadiperdagangkan berdasarkan
ketentuan standar mutu barang dan/atau jasa yang berlaku.
(4) Memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian apabilabarang dan/atau jasa yang
diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai perjanjian.

b. Pasal 13, Ayat l:


Pelaku usaha dilarang menawarkan, mempromosikan atau mengiklankan suatu barang dan atau
jasa dengan cara menjanjikan pemberian hadiah berupa barang dan atau jasa lain secara cuma-
cuma dengan maksud tidak memberikannya atau memberikan tidak sebagaimana yang
dijanjikan-nya.

c. Pasal 14
Pelaku usaha dalam menawarkan barang dan/atau jasa yang ditujukan untuk diperdagangkan
dengan memberikan hadiah melalui cara undian, dilarang untuk:
(1) Tidak melakukan penarikan hadiah setelah batas waktu yang dijanjikan
(2) Mengumumkan hasilnya tidak melalui media masa
(3) Memberikan hadiah tidak sesuai dengan yang dijanjikan
(4) Mengganti hadiah yang tidak setara dengan nilai hadiah yang dijanjikan

5
d. Pasal 18, Ayat 2:
Pelaku usaha dilarang mencantumkan klausa baku yang Ietak atau bentuknya sulit terlihat atau
tidak dapat dibaca jelas, atau pengung-kapannya sulit dimengerti.

2.3 Hal Penting Dalam Manajemen Produksi

(1) Transparansi
Masyarakat ingin mengetahui tentang operasi perusahaan.Posisi etis dari perusahaan harus jelas
bagi parapembeli agar mereka dapat menilai.Hal ini biasanya bisa dilakukan pada perusahaan
yang sudah menjadi perusahaan publik.

(2) Kejujuran
Ketidakjujuran adalah aspek kritis terbesar dalam etika bisnis.Pemberian label yang salah atau
tidak lengkap,harga yang membingungkan dapat merugikan konsumen.Kejujuran ini juga
meliputi perilaku perusahaan,staf dan personil lainnya yang Berkaitan dengannya.

(3) Kerendahan Hati


Perusahaan harus mencegah untuk menggunakan kekuatan atau uangnya untuk aman posisi.
Di Indonesia sendiri hak konsumen dilindungi oleh Undang-Undang Perlindungan Konsumen
Tidak.8 Tahun1999.Pasal 2 UUPK yang menyebutkan bahwa perlindungan konsumen
berasaskan manfaat,keadilan,keseimbangan,keamanan dan keselamatan konsumen serta
kepastian hukum.

Sedangkan Hak konsumen menurut pasal 4 UUPK,adalah sebagai berikut:

(1) Hak atas kenyamanan,


keamanan dan keselamatan dalam mengkon-sumsi barang dan/atau jasa;

(2) Hak untuk memiliki barang dan/atau jasa serta saya dapatkan jasa sesuai dengan nilai
tukar dan kondisi serta Jaminan yang menjanjikan;

6
(3)Hak atas informasi
yang Benar,jelas,sebuah jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/ataujasa;

(4)Hak untuk didengar pendapat atau keluhannya atas barang dan jasa yang dia gunakan;

(5)Hak untuk mendapatkan


advokasi,perlindungan,dan upaya penyelsaian serta perlindungan konsumen secara patut.

2.4 Teori Dasar Manajemen Produksi

Terdapat 3 (tiga) Teori Dasar dalam pendekatan etis dan yuridis yang berkaitan dengan
hubungan antara konsumen dan produsen, yaitu:
(1) Teori Kontrak.
Menurut teori ini hubungan antara konsumen dan produsen
sebaiknya dilihat sebagai semacam kontrak dan kewajiban produsen terhadap konsumen yang
didasarkan pada kontrak tersebut. Kewajiban produsen adalah memberikan produk yang
mempunyai kualitas sesuai dengan yang dijanjikan dalam promosinya, sedangkan kewajiban
konsumen adalah membayar sejumlah uang pada perusahaan untuk produk tersebut dengan
prinsip berhati-hati dalam mempunyai kewajiban dasar untuk mematuhi isi dari perjanjian
penjualan dan kewajiban sekunder untuk memahami sifat produk, menghindari misrepresentasi
dan menghindari penggunaan paksaan.

(2) Teori Perhatian Semestinya


Teori ini menekankan bahwa faktor yang sangat diperbatikan adalahkepentingan konsumen
untuk mendapatkan produk yang berkualitas adalah menjadi tanggung jawab produsen. Norma
dasar yang melandasi pandangan ini adalah bahwa seseorang tidak boleh merugikan orang lain
dengan kegiatannya
(3) Teori Biaya Sosial

7
Teori ini berkaitan dengan inovasi dari desain produk, dalam hal iniprodusen mempunyai
tanggungjawab atas semua kekurangan produk dan setiap kerugian yang dialami konsumen
dalam memakaiproduknya.

8
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

KASUS MANUFACTUR COMPANY - PT.INDOFOOD

MIE INSTAN INDOMIE

3.1 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dapat dipaparkan dalam manufaktur PT Indofood Mie Instan
Indomie adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana ketentuan pengaturan produk pangan untuk bahan dasar atau zat pengawet yang
digunakan dan aturan standarisasi yang diberlakukan di Indonesia (dalam hal ini kasus yang
diangkat untuk Produk brand Indomie yakni mie instant oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk. ) dalam kaitannya memberikan perlindungan kepada konsumen ?
2. Bagaimanakah bentuk perlindungan hukum bagi suatu produk konsumsi terhadap konsumen
untuk bahan dasar atau zat pengawet yang digunakan dan pemberlakuan aturan standarisasi di
Indonesia?

3.2 Pembahasan

1. Pengaturan Produk Pangan Untuk Bahan Dasar atau Zat Pengawet Yang Digunakan dan
Aturan Standarisasi Di Indonesia” Dalam Kaitannya Dengan Perlindungan Konsumen Salah satu
produk hukum tentang pangan adalah Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan.
Undang-undang tentang pangan dimaksudkan sebagai landasan hukum bagi pengaturan,
pembinaan, dan pengawasan terhadap kegiatan atau proses produksi, peredaran, dan atau
perdagangan pangan. Sebagai landasan hukum di bidang pangan, undang-undang tentang pangan
dimaksudkan menjadi acuan dari berbagai peraturan Perlindungan Konsumen (UUPK),
pengaturan tentang bahan dasar atau zat pengawet yang digunakan dan aturan standarisasi.
Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor HK.00/05. L2569 Tentang

9
Kriteria Dan Tata Laksana Penilaian Produk Pangan, tanggal 31 Mei 2004. Dalam ketentuan
umum Pasal 1 ayat 1 dinyatakan, bahwa yang dimaksud dengan penilaian produk pangan adalah
proses penilaian dalam rangka pengawasan produk pangan sebelum diedarkan yang meliputi
keamanan, mutu dan gizi serta label produk pangan untuk memperoleh nomor pendaftaran
pangan. Pengertian produk pangan adalah pangan olahan baik produksi dalam negeri maupun
yang berasal dari impor yang diedarkan dalam kemasan eceran dan berlabel.6A Dessy
Ratnaningtyas seorang praktisi komestika menjelaskan, dua zat yang terkandung dalam Indomie
yaitu methyl parahydroxybenzoate dan benzoic acid (asam benzoat) adalah bahan pengawet yang
membuat produk tidak cepat membusuk dan tahan lama. Zat berbahaya ini umumnya dikenal
dengan nama nipagin. Dalam pemakaian untuk produk kosmetik sendiri pemakaian nipagin ini
dibatasi maksimal 0,15%. Ketua BPOM Kustantinah juga membenarkan tentang adanya zat
berbahaya bagi manusia dalam kasus Indomie ini. Kustantinah menjelaskan bahwa benar
Indomie mengandung nipagin, yang juga berada didalam kecap dalam kemasan mie instan
tersebut, namun kadar kimia yang ada dalam Indomie masih dalam batas wajar dan aman untuk
dikonsumsi. Apabila kadar nipagin melebihi batas ketetapan aman untuk dikonsumsi yaitu 250
mg per kilogram untuk mie instant, akan berbahaya bagi tubuh yang bisa mengakibatkan
muntah-muntah dan sangat beresiko terkena penyakit kanker. Menurut Kustantinah, Indonesia
yang merupakan anggota Codex Alimentarius Commision, produk Indomie sudah mengacu
kepada persyaratan Internasional tentang regulasi mutu, gizi dan keamanan produk pangan.
Negara Taiwan bukan merupakan anggota Codec Alimentarius Commision. Produk Indomie
yang dipasarkan di Taiwan seharusnya untuk dikonsumsi di Indonesia. Standar yang ada di
antara kedua negara memiliki perberbedaan maka timbulah kasus Indomie ini.Perlindungan
Hukum Terhadap 2. Konsumen Untuk Bahan Dasar Atau Zat Pengawet Yang Digunakan Untuk
Produk Pangan Dan Aturan Standarisasi Di Indonesia Undang-Undang Perlindungan Konsumen
Nomor 8 Tahun 1999 tentang. Perlindungan Konsumen Republik Indonesia, yang dimaksud
dengan perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum
untuk memberikan perlindungan kepada konsumen. Dalam undang-undang tersebut dijelaskan
bahwa hak konsumen diantaranya adalah hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan
dalam mengkonsumsi barang dan atau jasa, hak untuk memilih barang dan atau jasa serta
mendapatkan barang dan atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan
yang dijanjikan, hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak

10
diskriminatif; hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan atau penggantian, apabila
barang dan atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana
mestinya dan sebagainya. Hukum perlindungan konsumen memuat asas-asas atau kaidah-kaidah
yang bersifat mengatur dan juga melindungi kepentingan konsumen

3.3 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari permasalahan di atas yang dapat penulis paparkan


adalah sebagai berikut:
1. Perlindungan konsumen adalah perangkat yang diciptakan untuk melindungi dan terpenuhinya
hak konsumen. Perlindungan konsumen merupakan tanggung jawab semua pihak yaitu
pemerintah, pelaku usaha, organisasi konsumen dan konsumen itu sendiri. Tanpa adanya andil
dari keempat unsur tersebut, sesuai dengan fungsinya masing-masing, maka tidaklah mudah
mewujudkan kesejahteraan konsumen. Pemerintah bertindak sebagai pengayom masyarakat, dan
juga sebagai pembina pelaku usaha dalam meningkatkan kemajuan industri dan perekonomian
negara. Bentuk perlindungan konsumen yang diberikan adalah dengan mengeluarkan undang-
undang, tidak kalah pentingnya adalah melakukan pengawasan pada penerapan peraturan,
peraturan-peraturan pemerintah, atau Penerbitan Standar Mutu Barang. Perilaku yang adil dan
tidak berat sebelah dalam melihat kepentingan konsumen dan produsen diharapkan mampu
memberikan perlindungan kepada konsumen.

2. Pada kasus produk makanan Indomie (mie instant) yang dipasarkan diIndonesia oleh produsen
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) terkait masalah perlindungan terhadap konsumen
untuk bahan dasar atau zat pengawet yang digunakan untuk produk pangan dan aturan
standarisasi di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) sudah mengacu kepada
persyaratan Internasional tentang regulasi mutu, gizi dan keamanan produk pangan. Pemakai
barang/jasa, konsumen memiliki sejumlah hak dan kewajiban. Pengetahuan tentang hak-hak
konsumen sangat penting agar orang bisa bertindak sebagai konsumen yang kritis dan mandiri.
Tujuannya, jika adanya tindakan yang tidak adil terhadap dirinya, ia secara spontan menyadari
akan hal itu. Konsumen kemudian bisa bertindak lebih jauh untuk memperjuangkan hak haknya.

11
Dengan kata lain, ia tidak hanya tinggal diam saja ketika menyadari bahwa hak-haknya telah
dilanggar oleh pelaku usaha.

12
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dari pembahasan diatas diatas dapat disimpulkan bahwa etika diperlukan dalamkegiatan
bisnis, Etika adalah seperangkat prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang menegaskantentang benar
dan salah. Sedangkan produksi adalah suatu kegiatan menambah nilai guna barang dengan
menggunakan sumberdaya yang ada. Jadi, Etika produksi adalahseperangkat prinsip-prinsip dan
nilai-nilai yang menegaskan tentang benar dan salahnyahal hal yang dikukan dalam proses
produksi atau dalam proses penambahan nilai guna barang. Tujuan Produksi antara lain sebagai
berikut: Memperbanyak jumlah barang dan jasa, Menghasilkan barang dan jasa yang berkualitas
tinggi, Memenuhi kebutuhan sesuaidengan peradaban, dan lain-lain.Etika diperlukan juga dalam
organisasi dan perusahaan karena etika bisnismampu menunjang bertahanya suatu bisnis,
organisasi/perusahaan. Etika pula dapatmemberdayakan SDM secara maksimal dalam berbisnis,
organisasi/perusahaan dengandiberlakukanya etika-etika dalam berbisnis dan berorganisasi yang
baik dan tepat. Selainitu juga implementasi etika juga dapat dilihat dari fungsi manajemen
sumber dayamanusia itu sendiri.

4.2 Saran

Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari masih jauh dari kata sempura,masih
banyak terdapat kesalahan-kesalahan, baik dalam bahasanya, materi dan penyusunannya. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik, saran dan masukanyang dapat membangun
penulisan makalah ini.

13
DAFTAR PUSTAKA

Volume 1, Issue 2, November 2019, ETIKA BISNIS PADA PT XYZ


Ahmad Rahimaji

Obar arighi, etika bisnis di bidang produksi dan pemasaran

Jurnal Cahaya Keadilan. Vol 4. No 1 ISSN: 2339-1693112 PERLINDUNGAN KONSUMEN


TERHADAP PRODUK MAKANAN INDOMIE (MI INSTANT) PRODUSEN INDONESIA
Hielvita Ludya1, Irene Svinarky2

830-Article Text-1034-1-10-20200123-pdf

14

Anda mungkin juga menyukai