Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN

ETIKA DALAM MANAJEMEN PRODUKSI

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 2

 TAUFIK HIDAYAT : 210410102


 LIGA HARMI BAHTRA : 210410110
 AZMI ARDIANSYAH : 210410113
 SARA YULIS : 210410115
 DEA ASTIAS : 210410101
 NURUL HUSNA : 210410080

DOSEN PENGAMPU :

PRODI MANAJMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MALIKUSSALEH ACEH UTARA

TAHUN AJARAN 2022-2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
limpahan rahmat dan nikmat kesempatan sehingga kita bisa menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya. Dengan judul yang kami bahas pada makalah
kali ini mengenai “Etika Dalam Manajemen Produksi”. Dalam pembuatan
makalah ini tidak jauh dari dukungan berbagai pihak, baik dari teman teman,
keluarga, maupun dosen yang dengan setia memberi masukan yang sangat
berharga bagi terciptanya makalah ini.

Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan karena sebagai manusia biasa kita
tidak lepas dari kesalahan, maka dari itu kami mohon dukungan dari berbagai
pihak demi kebaikan kedepannya.

Lhoksmawe, 15 November 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar belakang..........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
2.1 Definisietika Dalam Manajemen Produksi...............................................................3
2.2 Pentingnya Etika Dalam Mana.Jemen Produksi.......................................................3
2.3 Pandangan Kontrak Kewajiban Produsen Terhadap Konsumen...............................5
2.4 Faktor Produksi........................................................................................................8
BAB III PENUTUP.........................................................................................................11
3.1 KESIMPULAN......................................................................................................11
3.2 SARAN..................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Etika merupakan etika khusus yang pada awalnya berkembang di Amerika
Serikat, yaitu cara berpikir mengenai perilaku manusia bahwa baik dan buruk
ataubenar dan salah dari norma-norma dan nilai-nilai, pertanggungjawaban dan
pilihan.Etika bisnis menyoroti segi-segi moral perilaku manusia yang mempunyai
profesi dibidang bisnis dan manajemen. Dalam dunia bisnis etika memiliki
peranan yang sangat penting ketika keuntungan bukan lagi menjadi satu-satunya
tujuan organisasi. Bisnis juga akan menjadi lebih sukses jika mempunyai
perhatian pada etika, karena hal ini akan meningkatkan reputasi organisasi dan
meningkatkan motivasi karyawan serta dapat mengurangi berbagai kerugian
akibat perilaku yang kurang etis yang dilakukan oleh karyawan.

Perilaku yang tidak etis seperti minum-minuman keras, penggunaan obat-


obatan terlarang di tempat kerja, penyalahgunaan email, tidak melaporkan
pelanggaran karyawan lain kepada manajemen, serta berbagai pelanggaraan etika
lainnya. Hal ini dapat menjadi sesuatu yang serius mengingat perilaku yang tidak
etis dapat menjurus kearah tindakan kriminal serta perilaku lain yang merugikan
perusahaan, baik finansial maupun nonfinansial. Banyak sebab yang menjadikan
perilaku yang tidak etis yang ditunjukkan karyawan tersebut muncul. Hal ini
terkait pada individu karyawan saja, tetapi juga menyangkut keseluruhan proses
dalam organisasi.

Dalam hal ini manajemen etika manajemen produksi dan sumber daya
manusia mempunyai peran penting untuk menjamin bahwa organisasi bertindak
secara fair dan etis kepada karyawan klien, serta stokeholder lainnya. Berdasarkan
kenyataan yang tidak dibantahkan bahwa bisnis merasuki seluruh kehidupan
semua manusia, maka dari perspektif etis, bisnis diharapkan bahwa dituntut untuk
menawarkan sesuatu yang berguna bagi manusia dan tidak sekadar menawarkan

1
sesuatu yang merugikan hanya demi memperoleh keuntungan. Termasuk
didalamnya para pelaku bisnis dilarang untuk menawarkan sesuatu yang dianggap
merugikan manusia.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu etika dalam manajemen produksi ?
2. Apa pentingnya etika dalam manajemen produksi ?
3. Bagaimana pandangan kontrak kewajiban produsen terhadap konsumen ?
4. Apa yang dimaksud dengan factor produksi ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui etika dalam manajemen produksi.
2. Untuk mengetahui pentingnya etika dalam manajemen produksi.
3. Untuk mengetahui pandangan kontrak kewajiban produse terhadap
konsumen.
4. Untuk mengetahui tentang factor produksi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisietika Dalam Manajemen Produksi


Produksi dapat didefinisikan sebagai hasil dari suatu proses atau aktivitas
ekonomi dengan memanfaatkan beberapa masukan (input). Kegiatan produksi
tersebut mengkombinasikan berbagai input untuk menghasilkan output. Setiap
variabel input dan Output mempunyai nilai yang positif. Kegiatan produksi dalam
ilmu ekonomi diartikan sebagai kegiatan yang menciptakan mantaat (utility) baik
di masa kini maupun dimasa mendatang. Kegiatan produksi juga dapat diartikan
sebagai suatu kegiatan manusia dalam menghasilkan barang dan jasa yang
kemudian dimanfaatkan oleh konsumen. Pengertian secara teknis, produksi adalah
proses mentransformasi input menjadi output, tetapi definisi produksi dalam
pandangan ilmu ekonomi jauh lebih luas.

Pendefinisian produksi mencakup tujuan kegiatan menghasilkan output serta


karakter-karakter yang melekat padanya. Etika adalah seperangkat prinsip-prinsip
dan nilai-nilai yang menegaskan tentang benar dan salah. Sedangkan produksi
adalah suatu kegiatan menambah nilai guna barang dengan menggunakan
sumberdaya yang ada. Jadi, etika dalam manajemen produksi adalah seperangkat
prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang menegaskan tentang benar dan salahnya hal
hal yang dikukan dalam proses produksi atau dalam proses penambahan nilai
guna barang

2.2 Pentingnya Etika Dalam Mana.Jemen Produksi


Produksiberarti diciptakannya manfaat, produksi tidak diartikan sebagai
menciptakan secara fisik sesuatu yang tidak ada, karena tidak seorangpun dapat
menciptakan benda. Kegiatan produksi mempunyai fungsi menciptakan barang
dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada waktu, harga dan jumlah
yang tepat Dalam proses produksi biasanya perusahaan menekankan agar produk
yang produksi dihasilkannya mengeluarkan biaya yang termurah, melalui

3
pengkombinasian penggunaan sumber-sumber daya yang dibutuhkan, tentu saja
tanpa mengabaikan proses inovasi serta kreasi.

Secara praktis, ini memerlukan perubahan dalam cara membangun.Yakni


dari cara produksi konvensional menjadi cara produksi dengan menggunakan
sumber daya alam semakin sedikit, membakar energy semakin rendah,
menggunakan ruang-tempat lebih kecil, membuang limbah dan sampah lebih
sedikit dengan hasil produk yang setelah dikonsumsi masih bisa didaur ulang.

Hukum harus menjadi langkah pencegahan yang ketat bagi perilaku


ekonomi Perilaku ekonomi yang membahayakan keselamatan public harus
diganjar seberat beratnya. Ini bukan sekadar labelisasi "aman" atau "tidak aman"
pada barang konsumsi Karena, itu amat rentan terhadap kolusi. Banyak pengusaha
rela membayar miliaran rupiah bagi segala bentuk labelisasi. Seharusnya
pengusaha membayar miliaran rupiah atas perbuatannya yangmembahayakan
keselamatan publik. Hukum harus menjadi pencegah dan bukan pemicu perilaku
ekonomi tak etis.

Dalam proses produksi, subuah produsen pada hakikatnya tentu akan selalu
berusaha untuk menekan biaya produksi dan berusaha untuk mendapatkan laba
sebanyak banyaknya. Dalam upaya produsen untuk memperoleh keuntungan,
pasti mereka akan melakukan banyak hal untuk memperolehnya. Termasuk
mereka bisa melakukan hal hal yang mengancam keselamataan konsumen,
padahal konsumen bekerjasama. Tanpa konsumen, produsen tidak akan berdaya.
Seharunyalah produsen memeberi perhatian dan menjaga konsumen sebagai tanda
terima kasih telah membeli barang atau menggunakan jasa yang mereka tawarkan.

Namun banyak produsen yang tidak menjalankan hal ini. Produsen lebih
mementingkan laba. Seperti banyaknya kasus kasus yang akhirnya mengancam
keselamatan konsumen karena dalam memproduksi, produsen tidak
memperhatikan hal hal buruk yang mungkin terjadi pada konsumen. Bahkan,
konsumen ditipu, konsumen ditawarkan hal-hal yang mereka butuhkan, tapi pada

4
kenyataannya, mereka tidak mendapat apa yang mereka butuhkan mereka tidak
memperoleh sesuai dengan apa yang ditawarkan, dan produsen.

Sehingga sangat diperlukan sekali etika dalam hal produksi agar tidak
terjadi suatu hal yang hanya menguntungkan diri sendiri tanpa melihat efek jangka
panjangnya Etika dalam produksi ini lebih menekankan kita untuk selalu
memproduksi barang atau makanan yang tidak hanya menguntungkan diri sendiri
saja, tetapi untuk semua orang juga. Sehingga masyarakat yang membeli produk
itu tahu jelas fungsi dan manfaat produk itu tanpa harus takut terkena efek
negative dari produk tersebut.

2.3 Pandangan Kontrak Kewajiban Produsen Terhadap Konsumen


Hubungan antara perusahaan dengan konsumen pada dasarnya merupakan
hubungan kontraktual, dan kewajiban moral perusahaan pada konsumen adalah
seperti yang diberikan dalam hubungan kontraktual. Jadi, perusahaan
berkewajiban untuk memberikan produk sesuai dengan karakteristik yang
dimaksud dan konsumen memiliki hak korelatif untuk memperoleh produk
dengan karateristik yang dimaksud antara lain;

1. Kewajiban untuk Mematuhi

Kewajiban untuk memberikan suatu produk dengan karakteristik persis


seperti yang dinyatakan perusahaan, yang mendorong konsumen untuk membuat
kontrak dengan sukarela dan yang membentuk pemahaman konsumen tentang apa
yang disetujui akan dibelinya. Jadi, pihak penjual berkewajiban memenuhi klaim
yang dibuatnya tentang produk yang dijual. Tidak seperti Wintherop Laboratories
memasarkan produk penghilang rasa sakit yang oleh perusahaannya diklaim
sebagai obat nonaddictive (tidak menyebabkan ketergantungan). Selanjutnya
seorang pasien yang menggunakan produk tersebut menjadi ketergantungan dan
akhirnya meninggal karena over dosis.

2. Kewajiban untuk Mengungkapkan

5
Penjual yang akan membuat perjanjian dengan konsumen untuk
mengungkapkan dengan tepat apa yang akan dibeli konsumen dan apa saja syarat
penjualannya. Ini berarti bahwa penjual berkewajiban memberikan semua fakta
pada konsumen tentang produk tersebut yag dianggap berpengaruh kepada
keputusan konsumen untuk membeli. Contoh, jika pada sebuah produk yang
dibeli konsumen terdapat cacat yang berbahaya atau beresiko terhadap kesehatan
dan keamanan konsumen, maka harus diberitahu.

3 Kewajiban untuk Tidak Memberikan Gambaran yang Salah

Penjual hanus menggambarkan produk yang ia tawarkan dengan benar, ia


harus membangun pemahaman yang sama tentang barang yang ia tawarkan di
piiran konsumen sebagaimana barang tersebut adanya. Jangan sampai terjadi
Misrepresentasi bersifat koersif, yaitu, seseorang yang dengan sengaja
memberikan penjelasan yang salah pada orang lain agar orang tersebut melakukan
sesuatu seperti yang diinginkannya, bukan seperti yang diinginkan orang itu
sendiri apabila dia mengetahui yang sebenarnya. Contoh: pembuat perangkat
lunak atau perangkat keras computer memasarkan produk yang mengandung 'bug'
atau cacat tanpa memberitahu tentang fakta tersebut.

4. Kewajiban untuk Tidak Memaksa

Penjual berkewajiban untuk tidak memanfaatkan keadaan emosional yang


mungkin mendorong pembeli untuk bertindak secara irasional dan bertentangan
dengan kepentingannya, tidak memanfaatkan ketidaktahuan, ketidakdewasaan,
kebodohan, atau faktor lain yang mengurangi atau menghapuskan kemampuan
pembeli untuk menetapkan pilihan secara bebas.

5. Bagian Produksi dalam Perusahaan

Bagian produksi adalah suatu bagian yang ada pada perusahaan yang
bertugas untuk mengatur kegiatan-kegiatan yang diperlukan bagi terselenggaranya
proses produksi. Dengan mengatur kegiatan itu maka diharapkan proses produksi
akan berjalan lancar dan hasil produksi pun akan bermutu tinggi sehingga dapat

6
diterima oleh masyarakat pemakainya. Bagian produksi dalam menjalankan
tugasnya tidaklah sendirian akan tetapi bersama-sama dengan bagian-bagian lain
seperti bagian pemasaran, bagian keuangan serta bagian akuntansi. Oleh karena
itu haruslah diadakan koordinasi kerja agar semua bagian dapat berjalan seiring
dan seirama dan dapat dihindarkan benturan-benturan kepentingan antar bagian
dalam perusahaan. Tanpa adanya perencanaan yang matang pengaturan yang
bagus serta pengawasan akan mengakibatkan jeleknya hasil produksi.

Di samping hasil produksi yang harus bagus kualitasnya juga harus di


pikirkan pula agar jangan sampai terjadi hasil produksi bagus tapi ongkos yang
diperlukan untuk keperluan itu terlalu besar. Biaya produksi yang terlalu tinggi
akan berakibat harga pokok produksinya menjadi besar dan hal ini akan
mengakibatkan tingginya harga jual produk, sehingga akan tidak terjangkau oleh
konsumen. Inilah yang merupakan tugas dari bagian produksi. Tugas-tugas
tersebut akan dapat terlaksana dengan baik dengan mengacu pada pedoman kerja
tertentu. Pedoman kerja yang harus menjadi arah kerja bagi bagian produksi dapat
dirumuskan dalam empat hal yaitu :

1. Tepat Jumlah
2. Tepat Mutu
3. Tepat Waktu
4. Tepat Ongkos/Harga

Jumlah produk yang dihasilkan haruslah direncanakan dengan baik agar


tidak terlalu banyak maupun terlalu sedikit. Bila produksi terlalu banyak tentu saja
akan mengakibatkan bertumpuknya hasil produksi di gudang. Hal ini
akanmengakibatkan disamping barang tersebut akan mengalami kerusakan dalam
penyimpanannya, maka penumpukan tersebut berarti banyak modal yang tertanam
dalam barang jadi itu berhenti dan menjadi kurang efektif.

7
2.4 Faktor Produksi
1. Pengertian Faktor Produksi
Faktor produksi (factors of production) adalah input-input yang
digunakan untuk menghasilkan barang maupun jasa. Ada 3 faktor produksi
utama yang umumnya ada di setiapusaha yaitu pekerja, lahan tanah,
dan pemegang modal. Misalnya, ketika perusahaan komputer mampu
menghasilkan program perankat lunak baru, perusahaan itu menggunakan
waktu programmer atau pekerja, membutuhkan ruang fisik dimana
kantornya berada atau lahan tanah, bangunan kantor serta peralatan
komputer lainnya yang dilihat sebagai modal.
2. Macam-Macam Faktor Produksi:
1. Faktor Produksi Alam (SDA), Semua kekayaan yang terdapat dialam
yang dapat dimanfaatkan untuk proses produksi. Contoh : tanah, air, sinar
matahari, udara, barang tambang. Faktor Produksi Alam yang utama
adalah Tanah. Karakteristik tanah :
• Jumlah yang tersedia tetap.
• Tidak ada biaya untuk memproduksi.
• Secara geografis tanah tidak bisa berpindahke lokasi lain. Dari tanah
muncul sewa tanah, Tanah didapat dengan cara : membeli,meminjam, atau
menyewaBiaya ganti rugi = harga sewa tanah. Penduduk dunia makin
bertambah, akibatnya terhadap Permintaan tanah meningkat.
2. Tenaga kerja, Dapat kita katakana bahwa tenaga kerja adalah factor
produksi yang berperan dalam mengelola sumber daya lainnya. Tenaga
kerja dapat kita bagi lagi berdasarkan beberapa golongan, yaitu:
a. Berdasarkan sifatnya
• Tenaga kerja jasmani: adalah tenaga kerja yang lebih banyak
menggunakan tenaganya dalam bekerja. Contohnya: petani,
tukang becak, tukang sapu. Enaga kerja rohani: adalah tenaga
kerja yang lebih banyak menggunakan kemampuan pikirannya
dalam bekerja. Contohnya: dokter, guru, banker.

8
• Berdasarkan kualitas dan kemampuannya: Tenaga kerja
terdidik: adalah tenaga kerja yang memerlukan pendidikan
tertentu agar dapat melakukan pekerjaannya. Contohnya:
dosen, dokter Tenaga kerja terampil: adalah tenaga kerja yang
membutuhkan keterampilan tertentu sehingga umumnya
memerlukan pelatihan tertentu untuk dapat melakukan
pekerjaanya, misalnya; penjahit, kapster salon, sopir.Tenaga
kerja tidak terdidik dan tidak terampil: adalah tenaga kerja
yang tidak memerlukan pendidikan
ataupun keterampilan khusus untuk dapat melakukan pekerjaan
ya. Contoh: pemulung, tukang koran, pedagang asongan
3. Modal, Modal merupakan faktor produksi yang memiliki peranan dalam
mempercepat sertamembantu kelancaran proses produksi. Modal juga
dapat dibagi menjadi beberapa golongan:
a. Berdasarkan sifatnya, Modal tetap: adalah modal yang memiliki sifat
tahan lama sehingga dapat digunakan berkali-kali dalam jangka
panjang. Contoh: mesin, bangunan, kendaraanModal lancar: adalah
modal yang memiliki sifat sekali pakai. Contoh: kertas, bahan bakar.
b. Berdasarkan sumbernya, Modal sendiri: adalah modal yang bersumber
dari pribadi pemilik maupun perusahaan itu sendiri. Dan Modal asing:
adalah modal yang berasal dari pinjaman pada bank atau pihak
lainnya.
c. Berdasarkan kepemilikannya, Modal individu: adalah modal yang
bersumber dan dimilik oleh individu dan hasilnya dapat dikategorikan
sebagai penghasilan bagi pemili modal tersebut. Contoh: bunga
tabungan, rental mobil, sewa bangunan Modal umum: adalah factor
produksi modal yang berasal dari pemerintah dandigunakan untuk
kepentingan bersama. Contoh: pasar, pelabuhan.
d. Berdasarkan bentuknya,
Modal konkret: adalah modal yang bentuk fisiknya dapat dilihat
selama proses produksi. Contoh: mesin, bahan baku. Dan Modal

9
abstrak: adalah modal yang tidak memiliki bentuk fisik namun
berharga dan memiliki kegunaan bagi perusahaan. Contohnya: hak
paten, hak merek, nama baik. 
4. Kewirausahaan
Adalah keahlian dan keterampilan yang dimiliki oleh seseorang dalam
mengkoordinasi faktor-faktor produksi sedemikian rupa sehingga
memperoleh hasil yangdiharapkan. Hal pokok yang harus dilakukan
oleh seorang pengusaha terangkum dalam proses sebagai berikut:
1. Perencanaan 
2. Pengorganisasian
3. Penggerakan
4. Pengawasanc.
3. Ciri-Ciri Pasar Faktor Produksi:
1. Barang atau jasa yang diperjualbelikan adalah faktor produksi.
2. Penawaran datang dari rumah tangga konsumen.
3. Permintaan berasal dari rumah tangga produsen.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas diatas dapat disimpulkan bahwa etika diperlukan
dalam kegiatan bisnis, Etika adalah seperangkat prinsip-prinsip dan nilai-nilai
yang menegaskan tentang benar dan salah. Sedangkan produksi adalah suatu
kegiatan menambah nilai guna barang dengan menggunakan sumberdaya yang
ada. Jadi, Etika produksi adalah seperangkat prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang
menegaskan tentang benar dan salahnya hal hal yang dikukan dalam proses
produksi atau dalam proses penambahan nilai guna barang. Tujuan Produksi
antara lain sebagai berikut: Memperbanyak jumlah barang dan jasa, Menghasilkan
barang dan jasa yang berkualitas tinggi, Memenuhi kebutuhan sesuai dengan
peradaban, dan lain-lain.

Etika diperlukan juga dalam organisasi dan perusahaan karena etika bisnis
mampu menunjang bertahanya suatu bisnis, organisasi/perusahaan. Etika pula
dapat memberdayakan SDM secara maksimal dalam berbisnis, organisasi/
perusahaan dengan diberlakukanya etika-etika dalam berbisnis dan berorganisasi
yang baik dan tepat. Selain itu juga implementasi etika juga dapat dilihat dari
fungsi manajemen sumber daya manusia itu sendiri.

3.2 SARAN
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari masih jauh dari kata
sempura, masih banyak terdapat kesalahan-kesalahan, baik dalam bahasanya,
materi dan penyusunannya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik,
saran dan masukan yang dapat membangun penulisan makalah ini.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?
q=apa+yang+dimaksud+etika+manajemen+produksi&oq=apa+yang+dimaksud+e
tika+manajemen+prod&aqs=chrome.1.69i57j33i160l3.17081j0j4&client=ms-
android-vivo-rvo2&sourceid=chrome-mobile&ie=UTF-8#sbfbu=1&pi=apa
%20yang%20dimaksud%20etika%20manajemen%20produksi

https://www.scribd.com/document/461537223/ETIKA-DALAM-MANAJEMEN-
PRODUKSI-docx

12

Anda mungkin juga menyukai