DISUSUN OLEH
KELOMPOK 2
DOSEN PENGAMPU :
PRODI MANAJMEN
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
limpahan rahmat dan nikmat kesempatan sehingga kita bisa menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya. Dengan judul yang kami bahas pada makalah
kali ini mengenai “Etika Dalam Manajemen Produksi”. Dalam pembuatan
makalah ini tidak jauh dari dukungan berbagai pihak, baik dari teman teman,
keluarga, maupun dosen yang dengan setia memberi masukan yang sangat
berharga bagi terciptanya makalah ini.
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan karena sebagai manusia biasa kita
tidak lepas dari kesalahan, maka dari itu kami mohon dukungan dari berbagai
pihak demi kebaikan kedepannya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar belakang..........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
2.1 Definisietika Dalam Manajemen Produksi...............................................................3
2.2 Pentingnya Etika Dalam Mana.Jemen Produksi.......................................................3
2.3 Pandangan Kontrak Kewajiban Produsen Terhadap Konsumen...............................5
2.4 Faktor Produksi........................................................................................................8
BAB III PENUTUP.........................................................................................................11
3.1 KESIMPULAN......................................................................................................11
3.2 SARAN..................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam hal ini manajemen etika manajemen produksi dan sumber daya
manusia mempunyai peran penting untuk menjamin bahwa organisasi bertindak
secara fair dan etis kepada karyawan klien, serta stokeholder lainnya. Berdasarkan
kenyataan yang tidak dibantahkan bahwa bisnis merasuki seluruh kehidupan
semua manusia, maka dari perspektif etis, bisnis diharapkan bahwa dituntut untuk
menawarkan sesuatu yang berguna bagi manusia dan tidak sekadar menawarkan
1
sesuatu yang merugikan hanya demi memperoleh keuntungan. Termasuk
didalamnya para pelaku bisnis dilarang untuk menawarkan sesuatu yang dianggap
merugikan manusia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
pengkombinasian penggunaan sumber-sumber daya yang dibutuhkan, tentu saja
tanpa mengabaikan proses inovasi serta kreasi.
Dalam proses produksi, subuah produsen pada hakikatnya tentu akan selalu
berusaha untuk menekan biaya produksi dan berusaha untuk mendapatkan laba
sebanyak banyaknya. Dalam upaya produsen untuk memperoleh keuntungan,
pasti mereka akan melakukan banyak hal untuk memperolehnya. Termasuk
mereka bisa melakukan hal hal yang mengancam keselamataan konsumen,
padahal konsumen bekerjasama. Tanpa konsumen, produsen tidak akan berdaya.
Seharunyalah produsen memeberi perhatian dan menjaga konsumen sebagai tanda
terima kasih telah membeli barang atau menggunakan jasa yang mereka tawarkan.
Namun banyak produsen yang tidak menjalankan hal ini. Produsen lebih
mementingkan laba. Seperti banyaknya kasus kasus yang akhirnya mengancam
keselamatan konsumen karena dalam memproduksi, produsen tidak
memperhatikan hal hal buruk yang mungkin terjadi pada konsumen. Bahkan,
konsumen ditipu, konsumen ditawarkan hal-hal yang mereka butuhkan, tapi pada
4
kenyataannya, mereka tidak mendapat apa yang mereka butuhkan mereka tidak
memperoleh sesuai dengan apa yang ditawarkan, dan produsen.
Sehingga sangat diperlukan sekali etika dalam hal produksi agar tidak
terjadi suatu hal yang hanya menguntungkan diri sendiri tanpa melihat efek jangka
panjangnya Etika dalam produksi ini lebih menekankan kita untuk selalu
memproduksi barang atau makanan yang tidak hanya menguntungkan diri sendiri
saja, tetapi untuk semua orang juga. Sehingga masyarakat yang membeli produk
itu tahu jelas fungsi dan manfaat produk itu tanpa harus takut terkena efek
negative dari produk tersebut.
5
Penjual yang akan membuat perjanjian dengan konsumen untuk
mengungkapkan dengan tepat apa yang akan dibeli konsumen dan apa saja syarat
penjualannya. Ini berarti bahwa penjual berkewajiban memberikan semua fakta
pada konsumen tentang produk tersebut yag dianggap berpengaruh kepada
keputusan konsumen untuk membeli. Contoh, jika pada sebuah produk yang
dibeli konsumen terdapat cacat yang berbahaya atau beresiko terhadap kesehatan
dan keamanan konsumen, maka harus diberitahu.
Bagian produksi adalah suatu bagian yang ada pada perusahaan yang
bertugas untuk mengatur kegiatan-kegiatan yang diperlukan bagi terselenggaranya
proses produksi. Dengan mengatur kegiatan itu maka diharapkan proses produksi
akan berjalan lancar dan hasil produksi pun akan bermutu tinggi sehingga dapat
6
diterima oleh masyarakat pemakainya. Bagian produksi dalam menjalankan
tugasnya tidaklah sendirian akan tetapi bersama-sama dengan bagian-bagian lain
seperti bagian pemasaran, bagian keuangan serta bagian akuntansi. Oleh karena
itu haruslah diadakan koordinasi kerja agar semua bagian dapat berjalan seiring
dan seirama dan dapat dihindarkan benturan-benturan kepentingan antar bagian
dalam perusahaan. Tanpa adanya perencanaan yang matang pengaturan yang
bagus serta pengawasan akan mengakibatkan jeleknya hasil produksi.
1. Tepat Jumlah
2. Tepat Mutu
3. Tepat Waktu
4. Tepat Ongkos/Harga
7
2.4 Faktor Produksi
1. Pengertian Faktor Produksi
Faktor produksi (factors of production) adalah input-input yang
digunakan untuk menghasilkan barang maupun jasa. Ada 3 faktor produksi
utama yang umumnya ada di setiapusaha yaitu pekerja, lahan tanah,
dan pemegang modal. Misalnya, ketika perusahaan komputer mampu
menghasilkan program perankat lunak baru, perusahaan itu menggunakan
waktu programmer atau pekerja, membutuhkan ruang fisik dimana
kantornya berada atau lahan tanah, bangunan kantor serta peralatan
komputer lainnya yang dilihat sebagai modal.
2. Macam-Macam Faktor Produksi:
1. Faktor Produksi Alam (SDA), Semua kekayaan yang terdapat dialam
yang dapat dimanfaatkan untuk proses produksi. Contoh : tanah, air, sinar
matahari, udara, barang tambang. Faktor Produksi Alam yang utama
adalah Tanah. Karakteristik tanah :
• Jumlah yang tersedia tetap.
• Tidak ada biaya untuk memproduksi.
• Secara geografis tanah tidak bisa berpindahke lokasi lain. Dari tanah
muncul sewa tanah, Tanah didapat dengan cara : membeli,meminjam, atau
menyewaBiaya ganti rugi = harga sewa tanah. Penduduk dunia makin
bertambah, akibatnya terhadap Permintaan tanah meningkat.
2. Tenaga kerja, Dapat kita katakana bahwa tenaga kerja adalah factor
produksi yang berperan dalam mengelola sumber daya lainnya. Tenaga
kerja dapat kita bagi lagi berdasarkan beberapa golongan, yaitu:
a. Berdasarkan sifatnya
• Tenaga kerja jasmani: adalah tenaga kerja yang lebih banyak
menggunakan tenaganya dalam bekerja. Contohnya: petani,
tukang becak, tukang sapu. Enaga kerja rohani: adalah tenaga
kerja yang lebih banyak menggunakan kemampuan pikirannya
dalam bekerja. Contohnya: dokter, guru, banker.
8
• Berdasarkan kualitas dan kemampuannya: Tenaga kerja
terdidik: adalah tenaga kerja yang memerlukan pendidikan
tertentu agar dapat melakukan pekerjaannya. Contohnya:
dosen, dokter Tenaga kerja terampil: adalah tenaga kerja yang
membutuhkan keterampilan tertentu sehingga umumnya
memerlukan pelatihan tertentu untuk dapat melakukan
pekerjaanya, misalnya; penjahit, kapster salon, sopir.Tenaga
kerja tidak terdidik dan tidak terampil: adalah tenaga kerja
yang tidak memerlukan pendidikan
ataupun keterampilan khusus untuk dapat melakukan pekerjaan
ya. Contoh: pemulung, tukang koran, pedagang asongan
3. Modal, Modal merupakan faktor produksi yang memiliki peranan dalam
mempercepat sertamembantu kelancaran proses produksi. Modal juga
dapat dibagi menjadi beberapa golongan:
a. Berdasarkan sifatnya, Modal tetap: adalah modal yang memiliki sifat
tahan lama sehingga dapat digunakan berkali-kali dalam jangka
panjang. Contoh: mesin, bangunan, kendaraanModal lancar: adalah
modal yang memiliki sifat sekali pakai. Contoh: kertas, bahan bakar.
b. Berdasarkan sumbernya, Modal sendiri: adalah modal yang bersumber
dari pribadi pemilik maupun perusahaan itu sendiri. Dan Modal asing:
adalah modal yang berasal dari pinjaman pada bank atau pihak
lainnya.
c. Berdasarkan kepemilikannya, Modal individu: adalah modal yang
bersumber dan dimilik oleh individu dan hasilnya dapat dikategorikan
sebagai penghasilan bagi pemili modal tersebut. Contoh: bunga
tabungan, rental mobil, sewa bangunan Modal umum: adalah factor
produksi modal yang berasal dari pemerintah dandigunakan untuk
kepentingan bersama. Contoh: pasar, pelabuhan.
d. Berdasarkan bentuknya,
Modal konkret: adalah modal yang bentuk fisiknya dapat dilihat
selama proses produksi. Contoh: mesin, bahan baku. Dan Modal
9
abstrak: adalah modal yang tidak memiliki bentuk fisik namun
berharga dan memiliki kegunaan bagi perusahaan. Contohnya: hak
paten, hak merek, nama baik.
4. Kewirausahaan
Adalah keahlian dan keterampilan yang dimiliki oleh seseorang dalam
mengkoordinasi faktor-faktor produksi sedemikian rupa sehingga
memperoleh hasil yangdiharapkan. Hal pokok yang harus dilakukan
oleh seorang pengusaha terangkum dalam proses sebagai berikut:
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Penggerakan
4. Pengawasanc.
3. Ciri-Ciri Pasar Faktor Produksi:
1. Barang atau jasa yang diperjualbelikan adalah faktor produksi.
2. Penawaran datang dari rumah tangga konsumen.
3. Permintaan berasal dari rumah tangga produsen.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas diatas dapat disimpulkan bahwa etika diperlukan
dalam kegiatan bisnis, Etika adalah seperangkat prinsip-prinsip dan nilai-nilai
yang menegaskan tentang benar dan salah. Sedangkan produksi adalah suatu
kegiatan menambah nilai guna barang dengan menggunakan sumberdaya yang
ada. Jadi, Etika produksi adalah seperangkat prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang
menegaskan tentang benar dan salahnya hal hal yang dikukan dalam proses
produksi atau dalam proses penambahan nilai guna barang. Tujuan Produksi
antara lain sebagai berikut: Memperbanyak jumlah barang dan jasa, Menghasilkan
barang dan jasa yang berkualitas tinggi, Memenuhi kebutuhan sesuai dengan
peradaban, dan lain-lain.
Etika diperlukan juga dalam organisasi dan perusahaan karena etika bisnis
mampu menunjang bertahanya suatu bisnis, organisasi/perusahaan. Etika pula
dapat memberdayakan SDM secara maksimal dalam berbisnis, organisasi/
perusahaan dengan diberlakukanya etika-etika dalam berbisnis dan berorganisasi
yang baik dan tepat. Selain itu juga implementasi etika juga dapat dilihat dari
fungsi manajemen sumber daya manusia itu sendiri.
3.2 SARAN
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari masih jauh dari kata
sempura, masih banyak terdapat kesalahan-kesalahan, baik dalam bahasanya,
materi dan penyusunannya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik,
saran dan masukan yang dapat membangun penulisan makalah ini.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/search?
q=apa+yang+dimaksud+etika+manajemen+produksi&oq=apa+yang+dimaksud+e
tika+manajemen+prod&aqs=chrome.1.69i57j33i160l3.17081j0j4&client=ms-
android-vivo-rvo2&sourceid=chrome-mobile&ie=UTF-8#sbfbu=1&pi=apa
%20yang%20dimaksud%20etika%20manajemen%20produksi
https://www.scribd.com/document/461537223/ETIKA-DALAM-MANAJEMEN-
PRODUKSI-docx
12