Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH MANAJEMEN BISNIS

MENJALANKAN BISNIS CARA ETIS DAN BERTANGGUNG


JAWAB

Disusun oleh :
Kelompok 7
1. Meiliana Anastasya Tjahjadi ( 202114500640 )
2. Salsabila Fauziyah ( 202114500556 )
3. Geby Hutasoit ( 202114500593 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2021

1
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat lipahan
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat Menyusun makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini membahas mengenai Menjalankan Bisnis Secara Etis dan Bertanggung Jawab.
Makalah ini digunakan mahasiswa semester 1 program studi Pendidikan Ekonomi
Fakultas Ilmu Pendidikan dan Pengetahuan Sosial, yang dimaksud untuk mempermudah
mahasiswa/i dalam pemahaman materi kuliah tersebut.
Dalam peyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak, tantangan itu dapat teratasi. Oleh sebab itu, kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
ddalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari
Tuhan Yang Maha esa.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari para mahasiswa dan dosen sangat kami
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat.

Jakarta, 8 November 2021

Penyusun,

2
DAFTAR ISI
COVER MAKALAH...........................................................................................................................1
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG........................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH...................................................................................................5
1.3 TUJUAN.............................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................6
2.1 ETIKA DALAM LINGKUNGAN KERJA.......................................................................6
2.1.1 Etika Individual.........................................................................................................6
2.1.2 Etika Bisnis Dan Etika Manajerial............................................................................7
2.1.3 Menilai Perilaku Etis.................................................................................................8
2.1.4 Praktek – Praktek Perusahaan Dan Etika Bisnis.......................................................8
2.1.5 Menerapkan Kode Etik Tertulis................................................................................9
2.1.6 Memberlakukan Program Etika.................................................................................9
2.2 TANGGUNG JAWAB SOSIAL (CSR)..........................................................................10
2.2.1 Model Tanggung Jawab Terhadap Pihak Yang Berkepentingan............................10
2.2.2 Kesadaran Sosial Masa Kini....................................................................................11
2.3 BIDANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL.........................................................................
2.3.1 Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan......................................................................
2.3.2 Tanggung Jawab Terhadap Pelanggan........................................................................
2.3.3 Tanggung Jawab Terhadap Karyawan........................................................................
2.2.4 Tanggung Jawab Terhadap Penanam Modal
2.4 MENGIMPLEMENTASIKAN PROGRAMTANGGUNG JAWAB SOSIAL...................
2.4.1 Pendekatan Tanggung Jawab Sosial............................................................................
2.4. 2 Mengelola Program Tanggung Jawab Social.............................................................
BAB III PENUTUP................................................................................................................................
3.1 KESIMPULAN..........................................................................................................................

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus mulai dari
pengadaan bahan baku, produksi, pemasaran dan distribusi sampai pada konsumen dalam
bentuk barang maupun jasa dengan tujuan mendapatkan keuntungan dan kemanfaatan.
Adanya bisnis tidak bisa terlepas dari adanya dua unsur yaitu, subjek dan objek. Subjek
bisnis adalah pelaku bisnis itu sendiri meliputi pemerintah,pemilik perusahaan,pemegang
saham, manajer, karyawan, produsen, pemasok, distributor, masyarakat, dan konsumen.
Sedangkan objek bisnis adalah barang dan jasa yang menjadi objek dari pelaku bisnis. Selain
itu dalam bisnis juga diperlukan beberapa hal penting bagi berjalannya bisnis itu sendiri,
yaitu keuangan, manajerial, dan etika.

Dalam dunia bisnis etika memiliki peran penting bagi perjalanan organisasi bisnis.
Bisnis merupakan aktivitas yang memerlukan tanggung jawab moral dalam pelaksanaannya,
sehingga etika dalam praktik bisnis memiliki hubungan yang erat. Bisnis tanpa etika akan
membuat praktik bisnis menjadi tidak terkendali dan justru merugikan tujuan utama dari
bisnis itu sendiri. Etika dilaksanakan sesuai dengan tuntutan kebutuhan dunia bisnis. Etika
menuntut agar seseorang melakukan ajaran moral tertentu karena ia sadar bahwa hal itu
memang bermanfaat dan baik bagi dirinya dan orang lain (Keraf,1998).

Perusahaan yang unggul sebaiknya tidak hanya tergantung pada kinerja yang baik,
pengaturan manejerial dan financial yang baik, keunggulan teknologi 2 yang dimiliki, sarana
dan prasarana yang dimiliki melainkan juga harus didasari dengan etis dan etos bisnis yang
baik. Dengan memperhatikan etos dan etis bisnis yang baik maka kepercayaan konsumen
terhadap perusahaan tetap terjaga. Hal ini tentunya membantu perusahaan dalam
menciptakan citra bisnis yang baik dan etis.

4
1.2 RUMUSAN MASALAH

a. Bagaimana etika dalam lingkungan kerja?


b. Bagaimana tanggung jawab sosial dalam perusahaan?
c. Bagaimana mengimplementasikan program tanggung jawab sosial?

1.3 TUJUAN

Tujuan dari pembelajaran ini adalah :


a. Mengetahui etika-etika dalam bekerja dan menjelaskan mengapa etika penting dalam
lingkungan kerja.
b. Memperlihatkan penerapan konsep tanggung jawab sosial pada masalah-masalah
lingkungan dan pada hubungan perusahaan dengan para konsumen, karyawan dan
investor.
c. Mengidentifikasi empat pendekatan umum tanggung jawab sosial dan menjelaskan 4
tahap yang harus diambil perusahaan untuk mengimplementasikan program tanggung
jawab sosial (CSR).

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 ETIKA DALAM LINGKUNGAN KERJA

Etika merupakan keyakinan mengenai tindakan yang benar dan yang salah, atau
tindakan yang baik dan yang buruk, yang mempengaruhi hal lainnya. Etika ada pada
setiap masyarakat serta di kenal baik oleh masyarakat. Etika terbagi menjadi dua yaitu,
etika atau perilaku etis dan etika atau perilaku tidak etis. Namun, dalam dunia kerja
terdapat tigamacam etika yaitu, etika etis, etika tidak etis dan etika bisnis. Etika
mempengaruhi lingkungan kerja. Etika etis merupakan perilaku yang mencerminkan
keyakinan perseorangan dan norma– norma social yang diterima secara umum
sehubungan dengan tindakan – tindakan yang benar dan baik. Etika tidak etis merupakan
perilaku yang menurut keyakinan perseorangan dan norma – norma social dianggap salah
atau buruk. Etika bisnis merupakan istilah yang biasanya berkaitan dengan perilaku etis
atau tidak etis yang dilakukan oleh manajer atau pemilik suatu organisasi.

2.1.1 Etika Individual

Karena didasarkan pada konsep social dan keyakinan perorangan, etika dapat
bervariasi dari satu orang ke orang lainya, dari satu situasi kesituasi lainnya, serta dari
satu budaya ke budaya lainnya.Perilaku etis maupun perilaku tidak etis ditentukan
sebagian oleh individu dan sebagianlagi oleh budaya.

 Ambiguitas, Hukum dan Dunia Nyata


Pada umumnya masyarakat menerapkan undang-undang formal yang
mencerminkan standar etis atau norma sosial yang berlaku. Kita berupaya membuat
undang-undang yang tidak bersifat ambigu, namun penafsiran dan penerapannya dapat
menyebabkan ambiguitas. Situasi dunia nyata sering dapat penafsiran berbeda, dan
menerapkan aturan baku ke dunia nyata tidak selalu mudah.

6
 Kode dan Nilai Individu
Kode etik pribadi masing - masing orang ditentukan oleh kombinasi sejumlah
factor. Nilai dan moral dikembangkan supaya dapat berkontribusi terhadap
standar etis.

2.1.2 Etika Bisnis dan Etika Manajerial

Etika manajerial merupakan standar perilaku yang memandu manajer dalam


pekerjaan mereka. Dalam buku Ricky W. Griffin mengklasifikasikan etika ke dalam tiga
kategori :

a. Perilaku terhadap karyawan


Kategori ini meliputi aspek perekrutan, pemecatan, penentuan kondisi upah dan
kerja, serta pemberian privasi dan respek. Pedoman etis dan hukum mengemukakan
bahwa keputusan perekrutan dan pemecatan harus didasarkan hanya pada
kemampuan untuk melakukan pekerjaan. Perilaku yang secara umum dianggap tidak
etis dalam kategori ini misalnya mengurangi upah pekerja karena tahu pekerja
tersebut tidak dapat memprotes lantaran takut akan kehilangan pekerjaannya.
b. Perilaku terhadap organisasi
Permasalahan etika juga terjadi dalam hubungan pekerja dengan organisasinya.
Masalah yang terjadi terutama menyangkut tentangkejujuran, konflik kepentingan,
dan kerahasiaan. Masalah kejujuran yangsering terjadi di antaranya
menggelembungkan anggaran atau mencuri barang milik perusahaan. Konflik
kepentingan terjadi ketika seorang individu melakukan tindakan untuk
menguntungkan diri sendiri, namun merugikan atasannya. Misalnya menerima suap.
Sementara itu, masalah pelanggaran etika yang berhubungan dengan kerahasiaan di
antaranya menjual atau membocorkan rahasia perusahaan kepada pihak lain.
c. Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya
Seseorang manajer juga harus manjalankan etika ketika berhubungan dengan
agen - agen ekonomi lain seperti pelanggan, pesaing, pemegang saham, pemasok,
distributor, dan serikat buruh.

7
Agar perusahaan tersebut baik dimata dunia maka seseorangmanajer harus
memiliki etika yang biak. Para manajer yang memiliki etikayang baik akan
melaksanakan tugas-tugasnya sebagai manajer denganpenuh tanggung jawab. Etika
dipergunakan dimana saja ia berada. Baikdalam mengambil keputusan, memimpin
suatu rapat, berinteraksikepada rekan kerjanya, dan terhadap para karyawannya.

2.1.3 Menilai Perilaku Etis

Menurut Ricky W.Griffin dalam bukunya, ia mengemukakan bahwa terdapat tiga


langkah sederhana untuk menilai suatu perilaku etis terhadap situasi yang dapat timbul
selama kita berkegiatan.
1. Mengumpulkan informasi factual yang relevan.
2. Menganalisis fakta-fakta untuk menentukan nilai moral yang paling tepat.
3. Melakukan penilaian etis berdasarkan kebenaran atau kesalahan terhadap
aktivitas atau kebijakan yang akan kita nilai tersebut.

Namun di dalam praktek atau prosesnya tidak selalu mulus seperti skematersebut.
Maka, kita membutuhkan perspektif yang lebih kompleks agar dapat menilai suatu etika
secara lebih mendalam.

Dalam berbagai kasus, timbul norma - norma etis yang mempengaruhis erta
persoalan yang ditimbulkan.

Adapula norma dan persoalan yang ditimbulkan serta bisa mempengaruhi situasi
apapun :

 Kegunaan (Utility)
 Hak (Rights)
 Keadilan (Justice)
 Kepedulian (Caring)

8
2.1.4 Praktek – Praktek Perusahaan dan Etika Bisnis

Setiap organisasi atau perusahaan mendorong perilaku etis dan melarang perilaku
tidak etis dengan berbagai cara.. Langkah tunggal yang paling efektif yang dapat diambil
perusahaan adalah memperlihatkan dukungan manajemen puncak terhadap tindakan yang
etis. Dalam berorganisasi, terdapat dua pendakatan yang paling umum yang sering
digunakan untuk membentuk komitmen manajemen puncak terhadap praktek bisnis yang
etis. Pendekatan tersebut ialah membuat perarturan secara tertulis dan memberlakukan
program etika.

2.1.5 Menerapkan Kode Etik Tertulis

Banyak perusahaan menuliskan kode etik tertulis yang secaraformal menyatakan


keinginan mereka melakukan bisnis dengan perilakuyang etis. Jumlah perusahaan seperti
itu meningkat secara pesat dalam kurun waktu tiga dasawarsa terakhir ini. Dan, hampir
semua korporasi besar telah memiliki kode etik tertulis.

2.1.6 Memberlakukan Program Etika

Banyak pendapat mengemukakan bahwa tanggapan etis dapat dipelajari


berdasarkan pengalaman. Sebagian analisis berpendapat bahwa perusahaan yang harus
bertanggung jawab penuh dalam mendidik karyawannya.

9
2.2 TANGGUNG JAWAB SOSIAL (CSR)

Tanggung jawab social adalah sebuah konsep yang berhubungan, namun merujuk
pada seluruh cara bisnis berupaya menyeimbangkan komitmennya terhadap kelompok
dan pribadi dalam lingkungan sosialnya.
Menurut World Business Council for Sustainable Development, CSR adalah
merupakan suatu komitmen berkelanjutan oleh dunia usaha untuk bertindak etis dan
memberikan konstribusi kepada pengembang ekonomi dari komunitas setempat ataupun
masyarakat luas bersamaan dengan peningkatan taraf hidup pekerjanya beserta seluruh
keluarganya. Kelompok dan individu itu sering disebut sebagai pihak yang
berkepentingan dalam organisasi. Pihak-pihak tersebut adalah pelanggan, karyawan,
investor, pemasok, dan komunitas local.

2.2.1 Model Tanggung Jawab Terhadap Pihak Yang Berkepentingan

Sebagian besar koperasi yang berusaha untuk bertanggung jawab kepada pihak
yang berkepentingan atas mereka, berfokus pada lima kelompok utama, yaitu :

 Pelanggan
Bisnis yang bertanggung jawab terhadap pelanggan mereka berusahamelayani
pelanggannya secara wajar dan jujur. Mereka juga mencari cara untuk
menetapkan harga secara wajar, menghargai garansi, memenuhi komitmen
pengirim pesanan, dan mempertahankan kualitas produk yang mereka jual
 Karyawan
Bisnis bertanggung jawab secara social terhadap pekerjanya. Memperlakukan
karyawannya dengan adil, menganggap pekerja sebagai bagian dari tim, dan
menghormati harga diri dan kebutuhan dasar manusiawi mereka.

 Investor
Untuk mempertahankan sikap mental dan tanggung jawab sosial terhadap para
investor, para manajer harus mengikuti prosedur yangpantas, memberikan
informasi yang tepat mengenai kinerja keuangan perusahaan, serta mengelola

10
perusahaan untuk melindungi hak-hak dan investasi para pemegang saham.
Mereka harus akurat dan terus terang dalam menilai pertumbuhan dan
profitabilitas masa depan serta menghindari tindakan tidak layak dalam bidang-
bidang sensitive.
 Pemasok
Hubungan dengan para pemasok harus dikelola dengan hati-hati. Banyak
perusahaan yang mengakui pentingnya perjanjian menguntungkan dengan
pemasoknya.
 Komunitas Lokal
Bisnis berusaha untuk bertanggung jawab secara social kepada komunitas.
Mereka dapat memberikan sumbangan program-program local secara aktif dan
berusaha menjadi warga korporasi yang baik dengan meminimalkan dampak
negative mereka terhadap komunitas.

2.2.2 Kesadaran Sosial Masa Kini

Kesadaran social dan pandangan terhadap tanggung jawab sosial semakin


berkembang. Hal ini akan terus berkembang seiring dengan persaingan yang sangat ketat
antara perusahaan-perusahaan di seluruh dunia.

Suatu perusahaan seharusnya tidak hanya mengeruk keuntungan sebanyak


mungkin, tetapi juga mempunyai etika dalam bertindak menggunakan sumber daya
manusia dan lingkungan guna turut mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
Pengukuran kinerja yang semata dicermati dari komponen keuangan dan keuntungan
tidak akan mampu membesarkan dan melestarikan karena seringkali berhadapan dengan
konflik pekerja, konflik dengan masyarakat sekitar dan semakin jauh dari prinsip
pengelolaan lingkungan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan.

11

Anda mungkin juga menyukai