Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ETIKA DAN KOMUNIKASI BISNIS

DOSEN PEMBIMBING
Ramlawati,SE.,MM

DISUSUN OLEH:
PUTRI AULIA TRISTANIA {202120023}

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI {STIE}
MUJAHIDIN TOLITOLI 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai.. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini

TOLITOLI,6 JULI 2022


DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN………….……………………………………………1
A.LATAR BELAKANG…………….…………………………………………1
B. BATASAN DAN RUMUSAN MASALAH…………………………………2
C. TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH………………………………………2
D.MANFAAT PEMBUATAN MAKALAH……………………………………2
E. METODE PEMBUATAN MAKALAH………………..……………………3
BAB 2 PEMBAHASAN…………………………………………………………4
1.1 ETIKA BISNIS……………….……………………………………………5
1.1.1 PENGERTIAN ETIKA………………………………………………5
1.1.2 DASAR ETIKA…………………………………………………………5
1.1.3 Bisnis Home Industry di Era Global……………………………………6
BAB 3
PENUTUP………………………………………………………………….7
A. KESIMPULAN………………………………………………………………7

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LATAR
BELAKANG........................................................................................................... 8
1.2  PERUMUSAN MASALAH................................................................................8
1.3  TUJUAN PENULISAN....................................................................................... 9
BAB II
PEMBAHASAN
A.     PENGERTIAN ETIKA DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN.............. .. 10
B.     PENDEKATAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIS.............................12
BAB III
PENUTUP
1.    KESIMPULAN...................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 14
BAB 1
PENDAHULUAN
A. latar belakang

Banyak faktor yang mempengaruhi dan menentukan kegiatan berbisnis. Sebagai


kegiatan sosial, bisnis dengan banyak terjalin dengan k!mpleksitas masyarakat m!
dern.Dalam kegiatan berbisnis, mengejar keuntungan adalah hal yang wajar, asalkan dalam
mencapai keuntungan tersebut tidak merugikan banyak pihak.

Perilaku etis dalam kegiatan berbisnis adalah sesuatu yan
g   p e n t i n g   d e m i kelangsungan hidup bisnis itu sendiri. Bisnis yang tidak etis
akan merugikan bisnisi t u s e n d i r i t e r u t a m a j i k a d i l i h a t d a r i p e r s p e k t i f
jangka panjang. Bisnis yang baik’

Bukan saja bisnis yang menguntungkan, tetapi bisnis yang baik adalah selain bisnistersebut
menguntungkan juga bisnis yang baik secara moral. Perilaku yang baik, jugadalam k!nteks
bisnis, merupakan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai moral. Bisnis juga terikat
dengan hukum. Dalam praktek hukum, banyak masalah timbuldalam hubungan
dengan bisnis, baik pada taraf nasional maupun taraf internasiinal.:alaupun terdapat
hubungan erat antara norma hukum dan n!rma etika, namun duama%am hal itu
tidak sama. "etinggalan hukum, dibandingkan dengan etika, tidak terbatas pada
masalah-masalah baru, misalnya, disebabkan perkembangan teknologi.

Tanpa disadari, kasus pelanggaran etika bisnis merupakan hal yang biasa dan
wajar  pada masa kini.perkara tidak sadar, kita sebenarnya menyaksikan
banyak pelanggaranetika bisnis dalam kegiatan berbisnis di indonesia. Banyak hal
yang berhubungandengan pelanggaran etika bisnis yang sering dilakukan oleh para
pebisnis yang tidak  bertanggung ja#ab di /nd!
nesia. Berbagai hal tersebut merupakan bentuk dari persaingan yang tidak sehat !leh para peb
isnis yang ingin menguasai pasar. selain untuk menguasai pasar, terdapat faktor lain
yang juga mempengaruhi para pebisnisuntuk melakukan
pelanggaran etikabisnis,antara,lain untuk
memperluas pangsa pasar, serta mendapatkan banyak keuntungan. ketiga faktor tersebut m
erupakanalasan yang umum untuk para pebisnis melakukan pelanggaran etika dengan
berbagai cara.

BAB 2
PEMBAHASAN

1.1 Etika Bisnis


1.1.1. Pengertian Etika
Dalam hal ini agar dapat memahami pengertian etika maka perlu dibandingkan dengan moralitas.
Etika dan moralitas sering dianggap memiliki pengertian yang sama. Namun sesungguhnya
antara etika dan moralitas memiliki pengertian yang berbeda, dan etika bisa mempunyai makna
yang sama sekali berbeda dengan moralitas.
1 Adapun istilah etika apabila ditinjau secara teoritis dapat dibedakan kedalam dua pengertian,
sekalipun pada saat praktik penggunaan kata tersebut tidak mudah untuk dibedakan. Pertama,
kata etika berasal dari Yunani yaitu ethos yang dalam bentuk jamaknya (ta etha) yang berarti adat
istiadat atau kebiasaan.
2 Dari pengertian pertama tersebut, etika berkaitan dengan suatu kebiasaan hidup yang baik, baik
terdapat pada diri seseorang maupun pada suatu kelompok atau masyarakat. Kebiasaan ini lalu
teraplikasi kedalam prilaku sehari-hari yang membentuk pola, dan terus berulang sehingga
menjadi suatu kebiasaan.3 Di dalam pengertian yang pertama ini, secara harfiah
Di dalam pengertian yang pertama ini, secara harfiah antara etika dan moralitas sama-sama
memiliki arti suatu sistem nilai tentang bagaimana seorang manusia harus menjalani hidupnya
dengan baik sebagai manusia yang telah terintegrasi kedalam suatu adat kebiasaan yang
kemudian terwujud kedalam suatu pola perilaku yang terulang dalam kurun waktu yang lama
sebagaumana layaknya suatu kebiasaan.4 Dari pemaparan pengertian etika tersebut suatu etika
sebagaimana moralitas mempunyai esensi nilai dan norma-norma yang konkrit yang dijadikan
sebagai pedoman
1.1.2. Dasar-dasar Etika
Etika menjadi salah satu bagian pembahasan yang paling penting dalam bidang aksiologi. Dalam
hal ini etika dikaitkan dengan suatu nilai dikarenakan etika membahas dan mempersoalkan
tentang suatu nilai. Sebelum hal tersebut dibahas lebih jauh, perlu terlebih dahulu mengetahui
tentang pengertian dari aksiologi. dan landasan hidup bagi seorang manusia dalam perjalanan
hidupnya.
1.1.3 Bisnis Home Industry di Era Global
Bisnis di Era Global Seiring dengan berkembangnya teknologi dan komunikasi pada masa ini,
manusia dituntut harus ikut serta mengiringi perkembangan tersebut. Perkembangan tersebut
dapat membawa dampak yang positif maupun membawa dampak negatif. Perkembangan dinilai
positif apabila mengakibatkan banyak perubahan ke arah yang lebih baik, maju, berkembang, dan
bermanfaat bagi umat manusia. Perkembangan tersebut juga dapat dinilai negatif apabila manusia
tidak mampu memanfaatkan dengan baik perkembangan teknologi, sehingga banyak perilaku
menyimpang yang merugikan umat manusia. Termasuk bisnis, bisnis berkembang pesat baik dari
segi produksi maupun distribusinya sesuai dengan perkembangan zaman. Secara umum bisnis
diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk memperoleh pendapatan,
penghasilan, pemasukan, atau rizki dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup dengan cara
mengelola sumber daya ekonomi secara efektif dan efisien.39 Bisnis merupakan suatu proses
pertukaran barang ataupun jasa yang dilakukan sesorang atau kelompok orang secaraterorganisis
melalui sebuah perusahaan yang tujuan dasarnya memberikan manfaat bagi konsumen dan
memberikan keuntungan bagi produsen.40 Pada masa seakrang di era globalisasi ini bisnis sudah
menggunakan beberapa media canggih dengan tujuan memperluas jaringan pemasaran atau
menarik keuntungan yang lebih dengan menggunakan media internet, ataupun media lainnya.
Alasannya dengan internet atau jaringan lainnya di dunia maya para pebisnis dapat dengan
mudah mempertahankan konsumen, bahkan mencari konsumen baru. Untuk itu dapat diambil
kesimpulan bahwa suatu bisnis memiliki hubungan yang sangat erat dengan perkembangan
zaman di era globalisasi seperti saat ini.
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Pada zaman era globalisasi seperti ini, persaingan para pengusaha semakin ketat untuk
menjalankan usaha-usahanya. Para pengusaha ini tentu tidak ingin berada pada tahap itu saja,
artinya pasti ada keinginan untuk mengembangkan usaha agar semakin lebih maju dan lebih
berkembang. Akan tetapi terkadang mereka terkendala dengan dana dalam pengembangan
usaha-usaha mereka. Terkendalanya pada dana yang sering membuat para pengusaha bingung
bagaimana mereka harus mengembangkan usaha untuk lebih maju dan berkembang
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
      Keputusan adalah pilihan-pilihan dari dua alternatif atau lebih. Sebagai contoh,
manajer puncak bertugas menentukan tujuan-tujuan organisasi, produk, atau jasa yang
ditawarkan. cara terbaik untuk membiayai berbagai operasi, produk atau jasa yang
menempatkan pabrik manufaktur yang baru. Keputusan biasanya diambil ketika terjadi
masalah, untuk mengatasi masalah yang terjadi dalam suatu organisasi atau dalam
perusahaan diperlukan suatu kebijakan dalam pengambilan keputusan yang baik dalam
menentukan strategi, sehingga menimbulkan pemikiran tentang cara-cara baru untuk
melanjutkannya.
pengambilan keputusan ini adalah sesuatu pendekatan yang sistematis terhadap
hakikat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta dan data, penentuan yang matang dari
alternatif yang dihadapi, dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan
tindakan yang paling tepat. Pengambilan keputusan yang dilakukan biasanya memiliki
beberapa tujuan, seperti tujuan yang bersifat tunggal (hanya satu masalah dan tidak
berkaitan dengan masalah lain) dan tujuan yang bersifat ganda (masalah saling berkaitan,
dapat bersifat kontradiktif ataupun tidak kontradiktif)
Proses pengambilan keputusan adalah bagaimana perilaku dan pola komunikasi
manusia sebagai individu dan sebagai anggota kelompok dalam struktur organisasi. Tidak
ada pembahasan kontemporer pengambilan keputusan akan lengkap tanpa
dimasukkannya etika. Mengapa? Karena pertimbangan etis seharusnya merupakan suatu
kriteria yang penting dalam pengambilan keputusan, maka dari itu pada penyusunan
makalah ini akan dibahas tentang  pendekatan pengambilan keputusan etis diaman teridiri
dari analisis biaya manfaat dan analisis etis untuk pemecahan masalah
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah adalah sebagai berikut;
a.       Apa itu etika dan pengambilan keputusan
b.      Bagaimanakah Pendekatan-pendekatan dalam  pengambilan keputusan yang etis,
c.       Apa itu analisis biaya manfaat,
d.      Bagaimanakah analisis etis untuk pemecahan masalah.

1.3.Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah
membahas, mengetahui serta memahami:
a.       Etika pengambilan keputusan
b.      Pendekatan-pendekatan  pengambilan keputusan
c.       Analisis biaya manfaat
d.      Analisis untuk pemecahan masalah
BAB 2
PEMBAHASAN
A.      Pengertian Etika dan Pengambilan Keputusan
1.      Etika
  Seorang pemimpin dalam mengambil keputusan dihadapkan pada dilema etika dan
moral. Keputusan yang diambil pemimpin tentunya akan menghasilkan dampak bagi
orang lain. Idealnya, seorang pemimpin mempunyai integritas yang menjunjung tinggi
nilai moral dan etika. Sehingga, keputusan yang diambilnya adalah mengacu tidak hanya
pada kepentingannya sendiri, melainkan juga kepentingan orang banyak termasuk
lingkungannya.
Istilah etika berasal dari bahasa Yunani yaitu “ethos” yang berarti watak atau
kebiasaan. Dalam bahasa sehari-hari kita sering menyebutnya etiket yang berarti cara
bergaul atau berperilaku yang baik yang sering juga disebut sebagai sopan-santun.
Istilah etika banyak dikembangkan dalam organisasi sebagai norma-norma yang
mengatur dan mengukur perilaku professional seseorang.
Secara lengkap etika diartikan sebagai nilai-nilai normatif atau pola perilaku
seseorang atau badan/lembaga/organisasi sebagai suatu bentuk yang dapat diterima umum
dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan dalam konteks lain secara luas
dinyatakan bahwa etika adalah aplikasi dari proses dan teori filsafat moral terhadap
kenyataan yang sebenarnya. Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis
dalam pendapat-pendapat spontan kita. Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan,
antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan pendapat orang lain.
Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan
oleh manusia.
Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai
etika. Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi.
Karena itulah etika merupakan suatu ilmu.
Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah tingkah laku manusia. Akan tetapi
berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga tingkah laku manusia, etika memiliki
sudut pandang normatif. Maksudnya etika melihat dari sudut baik dan buruk terhadap
perbuatan manusia.
2.      Pengambilan Keputusan
Para indivindu dalam organisasi membuat keputusan (decision) artinya mereka
membuat pilihan-pilihan dari dua alternatif atau lebih. Sebagai contoh : manajer puncak
bertugas menentukan tujuan-tujuan organisasi, produk, atau jasa yang ditawarkan cara
terbaik untuk membiayai berbagai operasi, produk atau jasa yang menempatkan pabrik
manufaktur yang baru. Manajer tingkat menegah dan bawah menetukan jadwal produksi,
menyeleksi karyawan baru, dan merumuskan bagaimana meningkatkan bayaran
karyawan baru, dan merumuskan bagaimana meningkatkan bayaran karyawan.
Karyawan nonmanajerial juga membuat keputusan yang mempengaruhi pekerjaan dan
organisasi tempat mereka bekerja. Sedangkan pengambilan keputusan mengandung arti
pemilihan alternatif terbaik dari sejumlah alternatif yang tersedia.
2.      Pendekatan filosofi
1.  Konsekuensialisme, Utilitarianisme, atau Teleologi
2.  Deontologi
3. .      Virtue Ethics (Etika Kebajikan)
3.      Analisis Biaya Manfaat
Manajemen perusahaan makin meningkatkan kesadarannya bahwa keputusan bisnis
sering kali memiliki dampak yang tidak dapat diukur dengan mudah menggunakan
analisis akuntansi tradisional. Pemerintah dan kelompok-kelompok kepentingan khusus
dengan cepat menunjukkan bahwa banyak biaya yang dihasilkan dari keputusan bisnis
tidak tercermin dalam (atau yang diluar) laporan perusahaan. Polusi kerusakan misalnya
harus ditanggung oleh pihak lain, bukan oleh perusahaan yang menyebabkan masalah.
Dapat dimengerti, jika kemudian, eksekutif perusahaan mencari teknik analisis yang
memperhitungkan biaya dan manfaat eksternal tersebut ketika mereka berunding tentang
kebijakan perusahaan. Tak pelak lagi mereka meminta kepada akuntan mereka untuk
mengembangkan analisis biaya-manfaat yang diperlukan untuk melengkapi proyek
tingkat pengembalian yang biasa dilakukan.
BAB III
PENUTUP
1.      KESIMPULAN
Keputusan yang diambil pemimpin tentunya akan menghasilkan dampak bagi orang
lain. Idealnya, seorang pemimpin mempunyai integritas yang menjunjung tinggi nilai
moral dan etika. Sehingga, keputusan yang diambilnya adalah mengacu tidak hanya pada
kepentingannya sendiri, melainkan juga kepentingan orang banyak termasuk
lingkungannya. Ada lima kriteria dalam mengambil keputusan yang etis, yaitu utilitarian,
universalisme (duty), penekanan pada hak, penekanan pada keadilan, dan relativisme
(self-interest).
DAFTAR PUSTAKA
Brooks, Leonard J. & Paul Dunn. 2011.Etika Bisnis dan Profesi: Untuk Direktur, Eksekutif,
dan Akuntan. Edisi Kelima. Buku Satu. Terjemahan oleh Kanti Pertiwi Jakarta: Salemba
Empat.

Anda mungkin juga menyukai