Anda di halaman 1dari 14

ETIKA PRODUKSI

Oleh Kelompok 4:
1. Anjani ‘Ulya (3.41.21.2.04)
2. Bilqis Alvita Rosyadi (3.41.21.2.05)
3. Risma Dwi Hanum (3.41.21.2.22)
4. Salsabila (3.41.21.2.24)

AK-1C
PROGRAM STUDI D3-AKUNTANSI
JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaiakan
makalah Etika Bisnis yang membahas tentang ‘Etika Produksi’. Makalah disusun
untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Etika Bisnis. Selain itu, makalah ini bertujuan
menambah wawasan tentang etika dalam berproduksi bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.

Laporan ini saya susun tidak lepas dari bantuan, dorongan, dan bimbingan
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya akan menyampaikan
ucapan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Bapak Musyafa Al Farizi, SE. MSi., selaku dosen pengampu mata kuliah Etika
Bisnis yang telah memberikan bantuan dan bimbingan kepada kami sehingga
kami termotivasi dan dapat menyelesaikan makalah ini.
2. Orang tua, teman dan kerabat yang telah turut memberikan dorongan sehingga
berbagai kesulitan dalam tugas makalah ini dapat terselesaikan.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak


kekeliruan dan kekurangan, untuk itu kritik dan saran dari para pembaca yang bersifat
membangun, penulis terima dan lapang dada demi kesempurnaan makalah
berikutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak yang
berkepentingan. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya kepada kita semua.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................................3
2.1 Fungsi Produksi......................................................................................................3
2.2 Produk yang Perlu Dibuat.....................................................................................3
2.3 Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Produksi....................................................4
2.4 Sebab-Sebab Produksi...........................................................................................5
2.5 Proses Produksi......................................................................................................6
BAB III.................................................................................................................................10
PENUTUP............................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................10
3.2 Saran.....................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Etika adalah seperangkat prinsip dan nilai-nilai yang menegaskan tentang
norma atau aturan yang benar dan salah yang dipakai sebagai pedoman dalam
berperilaku. Sedangkan produksi adalah suatu kegiatan menambah nilai guna
barang dengan menggunakan sumber daya yang ada.
Etika produksi adalah seperangkat prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang
menegaskan tentang benar dan salahnya hal-hal yang dilakukan dalam proses
produksi atau dalam proses penambahan nilai guna barang. Salah satu unsur
dalam berbisnis ialah produksi, para ekonom mendefinisikan produksi sebagai
menghasilkan kekayaan melalui eksploitasi manusia terhadap sumber-sumber
kekayaan lingkungan. Bila diartikan secara konvensional, produksi adalah proses
menghasilkan atau menambah nilai guna suatu barang atau jasa dengan
menggunakan sumber yang ada. Produksi tidak berarti menciptakan secara fisik
sesuatu yang tidak ada. Oleh karenanya, dalam pengertian ahli ekonomi, yang
dapat dikerjakan manusia hanyalah membuat barang-barang menjadi berguna,
disebut “dihasilkan”.
Di dalam menjalankan bisnis, seorang pebisnis haruslah memperhatikan etika
produksi. Melihat dari sudut pandang bahwa bisnis tidak hanya sekedar
terjadinya proses jual beli namun terlepas dari itu semua sebagai pebisnis
haruslah memperhatikan etika produksi.

A. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan fungsi produksi?
b. Produk-Produk apa yang perlu di produksi?
c. Faktor dan penyebab apa yang mempengaruhi proses produksi?
d. Bagaimana terjadinya proses produksi?

1
B. Tujuan Makalah
a. Memahami apa fungsi fungsi dari proses produksi.
b. Mengetahui produk apa saja yang perlu diproduksi.
c. Mengetahui apa saja faktor dan penyebab proses produksi.
d. Memahami bagaimana terjadinya proses produksi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Fungsi Produksi

Produksi merupakan suatu aktivitas fungsional yang mesti dilakukan oleh


setiap perusahaan. Fungsi ini dilakukan untuk penciptaan atau pengadaan barang
atau jasa. Transformasi yang dilakukan dalam kegiatan produksi adalah untuk
membentuk nilai tambah (value added) bahan mentah sampai menjadi barang
jadi.
Secara filosofis, aktivitas produksi meliputi:
a. Produk apa yang dibuat
b. Berapa kuantitas yang dibuat
c. Mengapa dibuat
d. Dimana harus dibuat
e. Kapan dibuat
f. Siapa yang membuat
g. Bagaimana memproduksi.
Etika bisnis yang terkait dengan fungsi produksi adalah etika yang berkaitan
dengan upaya memberikan solusi atas tujuh permasalahan tersebut secara
mendasar.

2.2 Produk yang Perlu Dibuat


Ada dua pertimbangan yang mendasari pemilihan produk yang akan dibuat
perusahaan adalah:
a. Kebutuhan yang harus dipenuhi masyarakat.
Kebutuhan masyarakat dikelompokkan dua macam:
1. Kebutuhan Pokok

3
Kebutuhan asasi manusia yang harus dipenuhi sebagai kebutuhan
mendasar. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan dasar yang harus
dipenuhi, meliputi: sandang, pangan, papan.
2. Kebutuhan Sekunder
Kebutuhan yang muncul setelah kebutuhan pokok terpenuhi. Seperti
kebutuhan rekreasi, hiburan, teknologi. dan lain-lain.
b. Manfaat positif bagi perusahaan dan masyarakat.
Kriteria dalam menetapkan barang yang akan diproduksi:
1. Etis
Tercermin pada pemenuhan nilai sosial dan manfaat positif yang terdapat
pada barang yang akan diproduksi.
2. Ekonomi
Tercermin pada benefit dan revenue yang diterima oleh perusahaan sebagai
konsekuensi logis dari kegiatan bisnis yang dilakukan oleh perusahaan.

Jadi kesimpulannya unsur sosial dan ekonomi secara simultan akan


menentukan perusahaan dalam memilih produk apa yang akan dibuat. Karena
jika unsur ekonomi saja, secara etis tidak dapat dijadikan dasar untuk mendukung
kelangsungan hidup perusahaan. Unsur ekonomi belum tentu menjamin
terpenuhinya kebutuhan unsur sosial yang notabene unsur sosial ini merupakan
sumber dukungan kelangsungan hidup perusahaan. Jika tidak ada masyarakat
maka tidak akan terjamin hidupnya perusahaan. Dengan demikian perusahaan
sangat membutuhkan masyarakat, dan sebaliknya masyarakat sangat relatif
membutuhkan perusahaan

2.3 Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Produksi


1. Faktor Intern
a) Sarana dan prasarana yang dimiliki perusahaan.
b) Faktor permodalan.
c) Faktor sumber daya manusia.

4
d) Faktor sumber daya ekonomi lain yang dikuasai perusahaan.
2. Faktor Ekstern
a) Jumlah barang yang dibutuhkan masyarakat.
b) Kebutuhan ekonomi
c) Pasar yang dikuasai
d) Pembatasan hukum dan regulasi.

Kedua kriteria di atas dalam teori strategi sering diklasifikasikan deangan


berbagai istilah, mulai dari istilah kekuatan dan kendala di dalam perusahaan
maupun potensi, peluang dan hambatan di luar perusahaan, atau
strengh,weakness, opportunity dan treatment, atau SWOT. Tetapi dalam etika
bisnis tentu masih perlu dipertimbangkan aspek-aspek responsibility dan
morality. Oleh karena faktor-faktor tersebut harus mencakup fungsi sosial dan
fungsi ekonomi secara imbang yang harus dipertimbangkan dalam menentukan
quantity produk yang akan dibuat, maupun dalam pengadaan pada perusahaan
dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.

Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan di atas dapat disimpulkan


beberaapa prinsip penentuan jumlah produksi:
1) Jumlah produksi bertitik tolak pada usaha dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat di sekitar perusahaan.
2) Memenuhi kesejahteraan manusia.
3) Memberikan dan meningkatkan layanan terhadap masyarakat.
4) Memperoleh benefit dengan memenuhi kebutuhan masyarakat.
5) Efisiensi ke dalam dan ikut mendukung optimalisasi alokasi sumber daya
ekonomi secara adil dan merata.

2.4 Sebab-Sebab Produksi


a. Ekonomi

5
Produksi dilakukan karena ada kebutuhan di masyarakat yang dapat
dimanfaatkan sebagai peluang yang menguntungkan dan mendapat
penghasilan jika kebutuhan tersebut dipenuhi oleh perusahaan. Jika
pengorbanan dan sumber pembiayaan ini cukup tersedia dan ada peluang
kemudahan yang diterima perusahaan maka dapat terjadi perusahaan akan
terdorong untuk melakukan kegiatan produksi barang yang membutuhkan
atau memerlukan pengorbanan-pengorbanan tersebut.
b. Sosial dan Kemanusiaan
Barang diproduksi lantaran adanya manfaat positif bagi masyarakat.
Perusahaan wajib memproduksi barang-barang yang meningkatkan taraf
hidup dan derajat kemanusiaan dan dilarang memproduksi barang-barang
yang merugikan. Ini didasarkan ukuran etika dan moral.
Perusahaan sangat dianjurkan memproduksi barang-barang yang
memiliki bobot sosial dan kemanusiaan yang tinggi. Perusahaan dilarang
memproduksi barang yang dapat menimbulkan permasalahan sosial yang
negatif, maka barang tersebut tidak layak untuk diproduksi. Tetapi jika
umum menilai jika barang yang diproduksi berguna bagi sosial maupun
sosial maka barang atau jasa semacam ini sangat diajurkan diproduksi oleh
perusahaan. Misalnya perusahaan yang memproduksi barang-barang yang
merusak kesehatan jiwa dan mental masyarakat, hal ini tidak dapat
dibenarkan secara etis.
c. Politik
Barang di produksi memiliki fungsi terhadap kehidupan stabilitas
politik suatu Negara dimana perusahaan itu didirikan. Misalnya berhubungan
dengan ketahanan dan keamanan, maka suatu perusahaan yang memproduksi
alat persenjataan akan memenuhi alasan politik dalam arti sempit karena
mendukungketahanan dan keamanan Negara. Alasan politik juga dapat
diartikan luas yaitu meliputi sosial dan budaya.

6
2.5 Proses Produksi
Etika bisnis yang berhubungan dengan manajemen proses produksi bertitik
tolak pada pemahaman atas konsep transformasi pembentukan nilai tambah dari
produksi. Transportasi nilai tambah ini terbentuk sebagai akibat dari mekanisme
tiga tahap dan unsur yakni tahap resources, tahap proses dan tahap finishing.
Unsur-unsur resources terdiri atas:
1. Unsur alam atau bahan dari alam
2. Unsur tenaga kerja
3. Unsur modal atau kapital
4. Unsur teknologi atau rekayasa/manajemen.

Lalu tahap unsur manajemen proses yaitu unsur pengelolaan reources sampai
menjadi barang baru atau nilai jasa yang tinggi. Proses produksi bernilai tinggi
apabila produk yang dihasilkan berkualitas tinggi. Dua ukuran yaitu efisiensi dan
mutu produk akhir menjadi acuan dalam proses produksi. Proses produksi dapat
dinyatakan bernilai tinggi manakala produk akhir menjadi acuan umum dalam
proses produksi.

Dimana Diproduksi?
Untuk menentukan lokasi dimana diproduksi dilakukan, berhubungan dengan
perencanaan lokasi pabrik atau dikenal dengan plant location. Faktor-faktor yang
mempengaruhi dipilihnya lokasi tertentu dijadikan pilihan lokasi perusahaan
antara lain:
1. Kemudahan memperoleh supplier bahan dan alat-alat produksi.
2. Murahnya sumber-sumber ekonomi yang tersedia dilokasi terpilih.
3. Akses ke pasar cukup efektif dan efisien.
4. Terkalkulasi biaya keseluruhan yang paling murah yakni biaya modal, tenaga
kerja, alat-alat produksi, dan bahan-bahan lain.

7
5. Termasuk adanya biaya transport yang relatif murah, baik dari sumber bahan
baku maupun lokasi perusahaan ke pasar.
Namun faktor-faktor ini saja belum cukup. Masih harus dilihat bagaimana
pengaruh perusahaan dilokasi yang dipilih ini terhadap lingkungannya.
Pengantisipasian ini meliputi penegertian bahwa lingkungan fisik, lingkungan
ekonomi, maupun lingkungan sosial umumnya tetap aman dan tak tertanggu serta
tidak meiliki dampak penurunan atas kesejahteraan masyarakat di skeitar
perusahaan atau lokasi perusahaan.

Kapan Memproduksi?
Ada dua pedoman dalam menentukan kapan memproduksi suatu barang atau
jasa, yakni pertimbangan internal dan pertimbangan eksternal.
a. Pertimbangan internal
Perusahaan melakukan produksi ketika sumber daya yang dibutuhkan
diperoleh dengan mudah dan dengan harga yang relatif murah dan
menguntungkan. Hal ini karena kondisi sumber daya yang tersediakan cukup
menguntungkan, sehingga perusahaan dapat menghemat pengorbanan biaya
yang cukup efisien.

8
b. Pertimbangan eksternal
Perusahaan melihat peluang pasar pada saat pasar sangat
membutuhkan produk yang akan dibuat. Hal ini ditinjau dari seberapa besar
kebutuhan dan keinginan masyarakat yang belum terpenuhi. Juga dilihat dari
seberapa besar potensi pasar yang akan membutuhkan dan menginginkan
barang akan diproduksi, dengan memperhatikan daya beli yang dimiliki pasar
tersebut.
Oleh karena itu perusahaan akan melihat kapan produksi dapat
dilakukan amat tergantung kedua kondisi tersebut yaitu sumber daya tersedia
dengan cukup dan dapat diperoleh dengan murah, sehingga perusahaan dapat
menghemat pengorbanan biaya yang cukup efisien. Disamping itu perusahaan
dapat melihat dari peluang pasarnya. Hal ini ditinjau dari seberapa besar
potensi pasar memperhatikan daya beli yang dimiliki pasar tersebut.
Disamping itu perusahaan juga perlu memamahami kapan kebutuhan
masyarakat akan barang ini muncul atau akan muncul.

Bagaiamana Menjamin Produk Aman?


Berikut etika perusahaan dalam rangka memelihara dan
mempertahankan kepercayaan konsumen:
a. Menghasilkan produk yang benar-benar aman digunakan.
b. Memberikan informasi yang lengkap tentang produk.
c. Memberikan petunjuk yang lengkap tentang cara-cara penggunaannya.
d. Menyampaikan informasi tentang pembatasan penggunaannya, misalnya
tidak boleh digunakan oleh anak kecil tanpa pengawasan orang tua.
e. Menjelaskan komposisi bahan yang digunakan dalam produk dan
informasi lain yang dipandang lebih menjamin keselamatan.
Tingkat kepedulian perusahaan sebagai produsen harus terwujud
dalam berabagai kebijakan, tindakan, dan langkah langkah yang konkret
berikut:

9
a. Dalam memproduksi suatu produk keselamatan pengguna harus mendapat
prioritas paling tinggi.
b. Kalangan bisnis harus meninggalkan kebiasaan menyalahkan konsumen
dengan alasan konsumen tidak mengikuti prosedur produk.
c. Pentingnya pemantauan proses produksi untuk menjamin mutu.
d. Menjamin barang yang telah lulus produk sampai dipasaran.
e. Kesediaan produsen untuk menanggapi secara cepat rasional dan objektif
keluhan yang mungkin timbul dari konsumen.

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Produksi adalah menciptakan manfaat dan bukan menciptakan materi.
Maksudnya adalah bahwa manusia mengolah materi itu untuk mencukupi
berbagai kebutuhannya, sehingga materi itu mempunyai kemanfaatan. Apa
yang bisa dilakukan manusia dalam “memproduksi” tidak sampai pada
merubah substansi benda. Yang dapat dilakukan manusia berkisar pada
misalnya mengambilnya dari tempat yang asli dan mengeluarkan atau
mengeksploitasi (ekstraktif). Faktor-faktor produksi merupakan instrumen
kegiatan produksi yang disediakan alam atau diciptakan manusia untuk
dipergunakan dalam memproduksi barang dan jasa. Faktor produksi disebut
masukan yang secara umum terbagi dua yaitu faktor produksi yang tersedia
secara asli dan faktor produksi yang diciptakan manusia.
Dapat ditarik garis besar dari pengertian Etika Produksi bahwa semua hal baik
dalam produksi memiliki aturan yang jelas dan tidak boleh menyalahi aturan.
Sebab segala sesuatu di negara ini telah diatur oleh undang-undang yang
ditetapkan oleh pemerintah dan perusahaan itu sendiri.

10
3.2 Saran
Demikianlah makalah ini telah kami susun, semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi para pembaca. Tak lupa, dalam penulisan ini kami
menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, saran
dan kritik yang membangun sangat kami harapkan untuk memperbaiki dan
menjadi acuan dalam penulisan karya selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Nikmatuniayah, SE. MSi. Akt dan Marliyati, SE. MSi. Akt. 2011. Etika
Bisnis dan Profesi
(Konsep dan Aplikasi ). Semarang : Penerbit Pp Politeknik Negeri Semarang.

11

Anda mungkin juga menyukai