2. Pengurus barang SKPD adalah pegawai yang diserahi tugas untuk mengurus barang
daerah dalam proses pemakaian yang ada setiap satuan kerja perangkat daerah/unit kerja.
Pengurus barang menyampaikan laporan barang pengguna semesteran (LBPS), laporan
barang pengguna tahunan (LBPT), dan usulan penghapusan barang milik daerah kepada
pengelola barang melalui pejabat pengelola keuangan-SKPD. Pejabat pengelola
keuangan SKPD dapat menggunakan laporan barang pengguna semesteran (LBPS) dan
laporan barang pengguna tahunan (LBPT) untuk proses rekonsiliasi dengan pembukuan
aset yang sudah dilakukan.
a. Mencatat seluruh barang milik daerah yang berada di masing-masing SKPD yang
berasal dari APBD mupun perolehan lain yang sah ke dalam kartu investasi barang
(KBI), kartu investasi ruangan (KIR), buku investasi (BI) dan buku induk inventaris
(BII), sesuai kodefikasi dan penggolongan barang milik daerah.
b. Melakukan pencatatan barang milik daerah yang dipelihara atau diperbaiki ke dalam
kartu pemeliharaan.
c. Menyimpan laporan barang pengguna semesteran (LBPS) dan laporan barang
penggunaan barang tahunan (LBPT), serta laporan inventarisasi 5 tahunan yang
berada di SKPD kepada pengelola.
d. Menyiapkan usulan penghapusan barang milik daerah yang rusak atau tidak
digunakan lagi.
3. Kreteria aset tetap :
1. Berwujud.
2. Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan.
3. Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
4. Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas.
5. Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan.
Berdasarkan bukti transaksi yang berupa berita acara penerimaan barang dan/atau
berita acara serah terima barang, dan/atau berita acara penyelesaian pekerjaan, yang
diterima dari penyimpanan barang, pejabat pengelola keuangan SKPD membuat bukti
memorial. Bukti memorial tersebut merupakan dokumen sumber dalam membukukan
aset tetap.
b. Penyimpanan barang milik daerah
3) Meneliti jumlah dan kualitas barang yang diterima sesuai dengan dokumen
pengadaan.
Pengurus barang SKPD adalah pegawai yang diserahi tugas untuk mengurus barang
daerah dalam proses pemakaian yang ada di setiap satuan kerja perangkat daerah/unit
kerja. Pengurus barang menyampaikan laporan barang pengguna semesteran (LBPS),
laporan barang pengguna tahunan (LBPT), dan usulan penghapusan barang milik
daerah kepada pengelola barang melalui pejabat pengelola keuangan-SKPD. Pejabat
pengelola keuangan SKPD dapat menggunakan laporan barang pengguna semesteran
(LBPS) dan laporan barang pengguna tahunan (LBPT) untuk proses rekonsiliasi
dengan pembukuan aset yang sudah dilakukan.
1) Mencatat seluruh barang milik daerah yang berada di masing-masing SKPD yang
berasal dari APBD mupun perolehan lain yang sah ke dalam kartu investasi
barang (KBI), kartu investasi ruangan (KIR), buku investasi (BI) dan buku induk
inventaris (BII), sesuai kodefikasi dan penggolongan barang milik daerah.
4) Menyiapkan usulan penghapusan barang milik daerah yang rusak atau tidak
digunakan lagi.
Tugas kuasa bendahara umum daerah adalah menerbitkan surat perintah perjalanan
dinas langsung dan memberikannya kepada pejabat pengelola keuangan SKPD. PPK-
SKPD membukukan transaksi dari belanja modal atau belanja barang yang terkait
dengan pengadaan aset tetap, dalam bentuk jurnal korolari.
e. Bendahara pengeluaran
a) FIFO (First in First Out) merupakan metode yang digunakan untuk menjual
tergantung dari kapan produk tersebut tiba di gudang pemilik usaha. Singkatnya,
metode ini memilih untuk menjual produk-produk yang datang terlebih dahulu
b) LIFO (Last in First out) merupakan metode persediaan yang berbanding terbalik
dibandingkan dengan FIFO (First in First Out). Sebab, LIFO lebih akan menjual
produk yang baru masuk ke dalam stok dari pada produk lama apabila produk
tersebut sedang dicari oleh para pelanggan. Dengan begitu, pemilik usaha bisa
mendapatkan omset yang lebih besar dengan menaikkan Harga Pokok Penjualannya.
c) Metode Rata-rata (Average) yang digunakan untuk mencari tahu harga jual dari
sebuah produk sesuai dengan harga beli produk. Caranya adalah dengan
menggunakan perhitungan biaya rata-rata per unit.
10. Aset bersejarah adalah aset unik yang dimiliki oleh negara. Aset bersejarah biasanya
diharapkan untuk dipertahankan dalam waktu yang tidak terbatas. Contoh aset bersejarah
adalah candi dan karya seni.
Ciri-ciri aset bersejarah :
1. nilai kultural, lingkungan, pendidikan, dan sejarahnya tidak mungkin secara penuh
dilambangkan dengan nilai keuangan berdasarkan harga pasar.
2. Peraturan dan hukum yang berlaku membatasi secara ketat pelepasannya untuk dijual.
3. Sulit untuk mengestimasikan masa manfaatnya.